PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 30 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Dong Chan menunggu disebuah ruangan seperti studio foto, saat itu seorang pria keluar dan sudah terlihat tua. Ia menatap pria tersebut dan teringat dengan pria yang sebelumnya merekam ditabung lalu memanggil Kim Jin. Kim Jin pun senang melihat Dong Chan.
“Aku ingin tahu kabarmu Dan aku ingin menghubungimu. Tapi aku berjanji kepada Pak Kepala... Tidak, tunggu. Sekarang dia presdir.” Ucap Kim Jin. Dong Chan membenarkan.
“Aku berjanji padanya tidak akan membahas percobaan itu.” Kata Kim Jin.
“Aku sudah tahu. Tidak perlu kau jelaskan.” Kata Dong Chan, Kim Jin menatap Dong Chan merasa Ini sangat menarik.
“Percobaan itu bukan main. Kau tampak seperti 20 tahun lalu.” Komentar Kim Jin.
“Sudah kubilang itu bukan lelucon.” Tegas Dong Chan. Kim Jin mengaku Sejujurnya, sempat ragu dengan percobaan itu. Dong Chan pikir Semua juga begitu.
“Kau mengajariku cara menggunakan kamera saat itu. Dan itu mengubah hidupku. Berkat kau, aku bisa menjadi fotografer yang sukses.” Cerita Kim Jin.
“Itu proyek rahasia. Aku tidak bisa mempekerjakan juru kamera profesional. Sepertinya kau orang yang dapat dipercaya. Aku benar, bukan? Meski aku tidak tahu kau akan diam tentang hal itu selama 20 tahun.” Kata Dong Chan sedikit menyindir.
“Tapi kenapa kamu ingin menemuiku, Dong Chan?” tanya Kim Jin. Dong Chan ingin tahu apakahKm Jin masih punya rekaman yang kamu rekam 20 tahun lalu. 


Mi Ran menelp seseorang setelah itu mencoba mencatat di atas kertas, tapi pandangan tiba-tiba kabur dan kepalanya terasa pusing. Akhirnya Mi Ran mencoba untuk kelaur ruangan dengan tubuhyang lemah. Sementar di di studio, Na Young membaca berita.
“Halo, Semua... Anda menyaksikan Newsline bersama saya, Ha Na Young. Sebuah unggahan daring terbaru tentang Ko Mi Ran, seorang partisipan percobaan krionika, telah menyebabkan kontroversi besar. Anda mungkin menanyakan alasan stasiun televisi merahasiakan identitasnya.”
“Alasannya adalah stasiun televisi ingin melindunginya dari ancaman tidak dikenal. Berikut video ledakan sebuah mobil dan mobil ini milik Profesor Jo Gi Bum, anggota inti dari percobaan krionika. Karena permintaan informannya, kami merahasiakan video ini dan kami juga tidak meminta polisi melakukan penyidikan resmi.
Namun, kami sudah memutuskan bahwa prioritas utama kami adalah melindungi semua yang terlibat dalam percobaan krionika. Karena itu, kami akan mengungkap suara informannya.
Akhirnya Ha Young memutar suara Nyonya Park yang menelp dan berkata “Aku tahu siapa yang mengebom mobil Profesor Jo. Aku tahu siapa pelakunya.” Lalu di telp berikutnya Nyonya Park berkata “Tidak, jangan lakukan itu. Aku akan menemuimu di stasiun televisi. Tapi ada satu syarat. Aku ingin Sutradara Ma Dong Chan untuk ikut denganmu.”
Dan telp yang terakhir kali Nyonya Park berkata “Tolong selamatkan suamiku. Kapsul krionika...” semua orang menonton berita yang ditayangkan pada layar besar.
“Sejak telepon terakhir, kami belum mendapat kabar dari informan. Dia satu-satunya petunjuk kami untuk mencari tahu siapa dalangnya. Jika ada yang mengenali suara wanita ini, tolong hubungi Biro Berita TBO dan beri tahu kami siapa dia.” 



Dong Chan mencoba menelp "Ko Mi Ran" tapi ponselnya tak diangkat. Mi Ran sedang tertidur di ruang tidur seperti tubuhnya mengigil. Dong Chan mengeluh kalau tidak menjawab.  Akhirnya Dong Chan naik lift tak sengaja bertemu dengan Ha Young.
Keduanya hanya saling menatap dan diam, saat itu pintu lift tertutup. Akhirnya keduanya sama-saa meneka tombol agar membuka pintu lift. Mi Ran pun masuk, Dong Chan mengaku sudah melihat beritanya jadi mengucapkan terima kasih untuk itu.
“Kau bilang "Terima kasih"? Kau bicara dengan kepala biro berita.” Sindir Ha Young. Dong Chan mencoba untuk bersikap sopan.
“Menurutmu apa yang akan terjadi pada kita jika aku menghentikanmu melakukan percobaan itudan kau menurutiku?” keluh Mi ran
“ Percuma saja membicarakan itu.” Komentar Dong Chan. Mi Ran pun bertanya  Lalu apa yang pantas dibicarakan
“Apa kita tidak boleh saling bicara tentang hal lain selain berita? Hanya ada satu hal yang kusesali. Kau tahu apa itu? Aku menyesal tidak menghentikanmu melakukan percobaan itu. Bagaimana denganmu? Apa kamu tidak menyesalinya?” ucap Ha Young marah
“Ha Young... Mulai sekarang, jangan menoleh ke belakang. Jalanilah hidup yang membuatmu bahagia.” Tegas Dong Chan. 

Dong Chan mencoba menelp Mi Ran kembali saat sampai meja kerjanya, lalu melihat notes diatas mejanya, lalu mengeluh kemana Mi Ran itu. Mi Ran menuliskan pesan "Kurasa aku terserang flu. Aku akan istirahat sebentar" Akhirnya Dong Chan pergi ke ruang istirahat menatap Mi Ran.
Mi Ran membuka matanya dan tersenyum melihat Dong Chan yang sudah ada didepanya. Dong Chan bertanya apakah yakin ini flu. Mi Ran menganguk. Dong Chan memastikan dengan memegang kening Mi Ran, lalu bertanya apakah sudah disuntik. Dong Chan mengaku sudah .
“Syukurlah... Kurasa kita terkena flu seperti orang lain. Kurasa kita bisa mati seperti orang lain. Tapi tetap saja, kau tidak boleh sakit. Sudah kularang. Kau tidak mendengarkanku, kan?” ucap Dong Chan.
“Bukankah seharusnya kita menjaga jarak 50 sentimeter? Kita terlalu dekat sekarang.” Ucap Mi Ran.
“Aku tidak bisa menjauh darimu. Mari kita coba. Jangan berpura-pura bodoh. Kita jalani saja.” Kata Dong Chan.
“Kalau begitu, bolehkah aku menyukaimu?” tanya Mi Ran. Dong Chan balik bertanya.
“Jika aku menolak, Apa kau akan berhenti? Tapi kenapa kau selalu lebih dulu melakukan segalanya? Kau seharusnya tidak mengatakan itu lebih dahulu. Lalu Aku harus bagaimana?.” Ucap Dong Chan.
“ Apa maksudmu? Kau hanya perlu menyukaiku juga.” Kata Mi Ran. Dong Chan akhirnya memegang wajah Mi Ran. Saat itu suhu tubuh mereka mulai naik, begitu juga detak jantungnya. Akhirnya Dong Chan melepaskan tangan Mi Ran seperti mencoba menahan perasan mereka. 




Tuan Hwang berjalan pulang, dengan membawa bungkusan, tiba-tiba melihat kebelakang seperti ada yang mengikutnya, tapi tak ada siapapun. Akhirnya Tuan Hwang mencoba berlari tapi sebelum sampai rumah seseorang menariknya dan membawanya pergi.
Di rumah
Young Sun meminta agar anaknya menjelaskan sesuatu padanya. Ji Hoon pikir ibunya yang harus lebih dulu mengatakannya. Young Sun mengaku Ada yang ingin dikatakan bahkan Banyak yang ingin ibu sampaikan dan tidak tahu harus mulai dari mana.
“Bagaimana Ayah dan Mi Ran saling mengenal? Apa yang mereka...” tanya Ji Hoon penasaran.
“Dia cinta pertama ayahmu. Karena temanmu itu, ayahmu ingin menceraikan ibu. Apa kau menyukainya? Tidak, kan?” ucap Young Sun ingin tahu. Ji Hoon hanya menatap ibunya.
Young Sun seperti sudah bisa tahu jawabanya, Ji Hoon akhirnya memilih untuk menyendiri dikamar, dengan kamar yang gelap menangisi nasibnya. 

Dong Chan mengantar Mi Ran pulang, Mi Ran akan melepaskan sabuk pengaman tapi terlihat kesusaha. Dong Chan lalu menyindir kalau Mi Ran  berpura-pura sabuknya rusak,Mi Ran mengaku bukan tipe seperti itu dan Ini terlalu ketat.
Akhirnya Dong Chan mendekati Mi Ran untuk memperbaiki talinya, Mi Ran terlihat gugup karena jaraknya sangat dekat dengan Dong Chan.  Dong Chan berhasil melepaskan sabuk pengaman, Mi Ran seperti sedikit bernafas lega.
“Aku tidak keberatan kamu menatapku seperti itu di siang hari, tapi jangan lakukan di malam hari. Aku jauh lebih sehat dari dugaanmu.” Ucap Dong Chan. Mi Ran langsung mendekat seperti mengodanya.
“Hei, Mi Ran... “ ucap Dong Chan panik mencoba menjauh, tapi Mi Ran mala makin mengoda.
“Wajah yang kau lihat di cermin dan yang kulihat berbeda. Kamu tampak lebih cantik sekarang.” Ucap Dong Chan. Mi Ran langsung tersenyum  mendengarnya.
“Jangan tersenyum seperti itu.” Kata Dong Chan. Mi Ran akhirnya keluar dari mobil.
“Aku akan menjemputmu agar kita bisa memeriksa lokasi. Tidur yang nyenyak. Jangan lupa obat penurun demammu.” Pesan Dong Chan. Mi an menganguk mengerti. 




Dong Chan  meninggalkan rumah, Mi Ran tersenyum karena Dong Chan memujinya cantik. Saat itu Tuan Hwang diturunkan oleh anak buah Tuan Hwang dengan mata tertutup dan membiarkan pergi, wajah Tuan Hwang bingung seperi baru mengalami sesuatu.
Akhinya Dong Chan dikamar tersenyum bahagia melihat foto Mi Ran, sementara Mi Ran sedang memakai maseker tersenyum bahagia karena diAku akan singkat saja. Sementara Ha Young memilih untuk minum karena hatinya sedang rapuh.

Dikamar Tuan Hwang ta bisa tidur teringat saat bisa melihat bayangan di balik kain yang menutup matanya. Tuan Lee dalam kegelapan menyuruh agar meatikan pasokan daya kapsul krionika di laboratoriumnya.
“Kita harus membuat percobaan krionika ini menjadi percobaan gagal.” Kata Tuan Lee. Tuan Hwang mengaku tidak bisa melakukan itu.
“Maka kau akan mati. Bukan di kapsul krionika, tapi di pendingin.” Ucap Tuan Hwang langsung mengangkat pistolnya.
“Kenapa kau melakukan ini kepadaku?” ucap Tuan Lee panik. Tuan Hwang pikir Tuan Hwang tidak punya pilihan.
“Lakukan saja perintahku. Jika kamu tidak melakukannya, aku akan melakukannya sendiri. Bahkan Penyintas Ma Dong Chan dan Ko Mi Ran juga akan mati.” Ucap Tuan Lee mengancam. 


Mi Ran tersenyum bahagia memasukan semua barang ke  koper, Dong Chan sudah menunggu didepan rumah. Mi Ran tak bisa menahan senyumanya, Dong Chan juga memberikan senyuman lalu mengecek kening Mi Ran dan lalu mengajak segera pergi.
Seseoran menelp Mi Ran memastikan kalau ini ponsel Bu Ko Mi Ran, Mi Ran membenarkan.  Ia mengaku  profesor komunikasi budaya, Seo Hyun Jung. Mi Ran mendengarkan penjelasan dan terlihat kaget lalu mengatakan  . Akan mempertimbangkan dan akan menelepo kembali di nomor ini.
“Ada apa? Kabar baik? Kau tersenyum, jadi pasti kabar baik.” Tanya Dong Chan.
“Aku baru-baru ini menyerahkan laporan sebagai tugas. Dosen yang membacanya menelepon untuk bilang tugasku sangat bagus..” Ucap Mi Ran bahagia.
“Kurasa dosen zaman sekarang sangat tulus Apa Dia meneleponmu hanya untuk memuji soal tugas?” tanya Dong Chan heran.
“Bukan soal itu. Dia akan menerbitkan buku esai dan dia ingin menambahkan tulisanku. Dia memintaku menulis sesuatu. Aku memang penulis yang baik.” Kata Mi Ran bangga
“Dia ingin kau menulis tentang apa?” tanya Dong Chan. Mi Ran menjawab Esai cinta.
“kau tahu apa itu cinta? Kurasa tidak. Kau belum pernah berciuman.” Ejek Don Chan.
“Bagiku, itu dianggap sebagai ciuman.” Balas Mi Ran sambil tersenyum. Dong Chan pikir itu bukan dengannya. Mi Ran hanya diam saja. 



Mi Ran melihat hotel yang cukup besar dan melihat pemandangan keluar, Dong Chan datang memencet bel memberitahu  akan menunggu di lantai satu jadi Mi Ran harus seger Turun saat sudah beres. Mi Ran menyuruh Dong Chan masuk saja.
“Tidak perlu... Apa Kau mau mandi dahulu? Apa kamu akan mandi sebelum mencari lokasi?” ucap Dong Chan gugup.
“Tidak, aku mandi sebelum tidur...” kata Mi Ran. Dong Chan pikir benar juga karena orang mandi sebelum tidur.
“Jangan menatapku begitu di tempat seperti ini Bahkan di siang hari.” Kata Dong Chan seperti tak tahan dengan hatinya. Mi Ran hanya diam saja.

Tuan Hwang masuk lab menatap Tuan Lee dalam tabuh.  Tuan Jo datang melihat Tuan Hwang didalam ruangan. Tuan Hwang memberitahu Tuan Jo tidak boleh kembali ke sini lagi. Tuan Jo bingung.
“Kau dipecat... Mulai hari ini, aku yang akan mengendalikan laboratorium.” Kata Tuan Hwang. 

Di ruangan Ha Young
Tuan Park meminta Ha Young agar mengangkat telp karena   harus menjawab panggilan ini. Tuan Hwang menelp Ha Young mengaku  tahu suara siapa itu. Ha Young pun meminta agar mengatakan dan matanya menatap tak pecaya ke arah Tuan Kim.
Mi Ran keluar dari kamar pergi menemui Dong Chan, Dong Chan menatap Mi Ran berbeda lalu mengejek kalau mereka tak akan piknik, Mi Ran hanya tersenyum. Dong Chan bertanya apakah membawa pengisi daya portabel.
“Aku membawa kamera dan sesuatu untuk mencatat. Aku asisten sutradara yang penuh persiapan.” Ucap Mi Ran.
“Tentu... Topinya menutupi wajahmu.” Kata Dong Chan memperbaiki letaknya lalu berjalan pergi.
Mereka memeriksa lokasi tempat syuting yang memang seperti kencan bersama. Mi Ran mengambil gambar dari dengan cameranya. Dong Chan melihat ke tepi danau, Mi Ran pun mengambil gambar dan diam-diam mengambil gambar Dong Chan.
Saat itu Ha Young menelp Dong Chan memberitahu kalau menerima tiga laporan tentang pemilik suara itu dan mereka mengidentifikasi orang yang sama dan Ini menjadi jelas. Dong Chan ingin tahu Siapa itu. Ha Young memberitahu dengan suara gugup.
“Istri Pimpinan Lee Seok Du dari Grup Unsung, Park Hyo Woo.” Kata Ha Young. Dong Chan terlihat kaget.
“Ya. Aku mengerti. Aku akan segera ke sana” ucap Dong Chan lalu menutup telp dan menelp Tuan Jo
“ Profesor Jo, kurasa kita menemukan sesuatu tentang salah satu orang di dalam kapsul krionika.” Kata Dong Chan yang langsung disela oleh Tuan Jo.
“Pak Ma... Sepertinya ingatan Profesor Hwang telah kembali.” kata Tuan Jo. Dong Chan terlihat kaget. 
Dong Chan akhirnya menemui Mi Ran memberitahu kalau harus kembali ke Seoul. Mi Ra bertanya Apa terjadi sesuatu. Dong Chan mengaku Banyak hal telah terjadi jadi Akan memberi tahu saat  kembali. Ia berpesan agar Mi Ran Tetap di kamarnya.
“Biarkan aku ikut.” Ucap Mi Ran. Dong Chan menolaknya meminta agar Mi Ran Tetaplah di kamar dan beristirahatlah sampai ia kembali.
“Jangan buka pintu untuk siapa pun.”tegas Dong Chan. Mi Ran pikir  akan melanjutkan pencarian lokasi sendiri.
“Jangan. Bicara apa kau? Kau tidak boleh pergi sendiri.” Tegas Dong Chan langsung mengantar Mi Ran masuk ke hotel. 


Dong Chan sudah mengemudikan mobilnya sambil menelp Ha Young apakah tidak mengirimkan dokumennya ke polisi, Ha Young mengaku tidak.  Dong Chan mujinya karena harus memeriksa sesuatu, Selain itu, ada sesuatu yang belum dikatakan.
“Profesor Hwang masih hidup.” Ucap Dong Cha. Ha Young terlihat kaget.
Dong Chan mengemudikan mobilnya teringat yang dikatakan Tuan Jo “Tapi sikap Profesor Hwang agak aneh. Dia tidak mengizinkanku mendekati laboratorium krionika.” 

Prof Hwang memegang ponsel yang diberikan oleh anak buah Tuan Lee, akhirnya mencabut semua listrik. Tapi hanya beberapa detik tabung mati dan kembali menyala. Tuan Hwang berlari ke ruangan dan akan menarik tuas seperti akan mematikan semuanya.
“Profesor Hwang... Apa yang Anda lakukan?” ucap Dong Chan datang. Tuan Hwang pikir harus menghancurkan semua kapsul ini.
“Percobaan ini adalah kegagalan. Ini kegagalan besar. Pada akhirnya, kalian juga akan mati. Kau tidak bisa menjalani hidup normal. Mustahil! Itu tidak akan terjadi! Ini sudah berakhir.” Kata Tuan Hwang.
“Profesor Hwang... Bisakah Anda menyelamatkan kami? Bisakah Anda membantu kami berdua menjalani hidup normal? Kami hanya ingin saling mencintai dan berbaring di ranjang dan tidur bersama. Kami hanya ingin hidup seperti orang normal. Tolong bantu kami hidup normal. Kumohon.” Ungkap Dong Chan memohon dengan mata berkaca-kaca. 


Di kamar
Mi Ran gelisah mondar mandir diruang tengah dan berganti posisi saat duduk. Saat itu terdengar bunyi suara bel, Mi Ran memastikan Dong Chan yang datang lalu membuka pintunya. Dong Chan menatap Mi Ran.
“Sudah kubilang jangan membuka pintu untuk siapa pun.” Keluh Dong Chan. Mi Ran bingung bertanya Apa terjadi sesuatu.
Dong Chan menerobos masuk dan langsung mencium Mi Ran, saat itu jam mereka mulai berbunyi kalau suhu tubuh dan detak jantung mereka berdegup kencang. Dong Chan pun terlihat mulai lemas, akhirnya ia menyalakan air shower kamar mandi.
Dong Chan mulai mencium Mi Ran dibawa ari pancuran. Mi Ran pun terhanyut dengan ciuman Dong Chan. Mereka bisa tetap  menjaga suhu tubuh mereka dibawah air walaupun mereka berciuman.
Bersambung ke episode 11

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar