PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 23 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Dong Chan akan pergi, Ha Young menelp memberitahu perlu mendiskusikan sesuatu dengannya mengenai Profesor Jo jadi meminta agar datang ke kantornya. Dong Chan setuju akan segera ke sana. Ha Young menunggu di ruangan dan Dong Chan pun datang.
“Hei, lihat ini... Orang anonim mengirimi kami file video setelah dia melihat berita kemarin.” Ucap Ha Young. Dong Chan melihat video saat mobil Prof Joo meledak.
“Bagaimana orang bisa merekam video ini?” kata Dong Chan heran melihat kamera seperti tak jauh.
“Orang itu meminta padaku untuk tidak melaporkan hal ini kepada polisi. Itu mungkin berarti mereka tidak bisa dipercaya. Orang itu juga meminta aku untuk membawa-mu.” Kata Ha Young menatap Dong Chan.
Dong Chan bingung kenapa dia, lalu keduanya saling menatap, suasana terasa canggung karena mengingat kejadian mereka sebelumnya. Akhirnya Dong Chan berdiri menjauh bertanya Kapan mereka dijadwalkan bertemu orang itu.
“Dia bilang dia akan menelepon aku lagi  dan menutup telepon.” Jelas Ha Young
“Apakah itu laki-laki?”tanya Dong Chan. Ha Young pikir Itu terdengar seperti wanita paruh baya.
“Hei... Bisakah kau mendapatkan untuk-ku informasi pribadi  tentang Lee Seok Du, ketua Unsung Group?” kata Dong Chan. Ha Young bertanya apa maksudnya.
“Seperti yang aku katakan, Aku ingin tahu tentang hal pribadi dirinya  bukannya hal-hal yang semua orang tahu.” Ucap Dong Chan. Ha Young ingin tahu alasanya.
“Aku akan memberi tahu padamu hal ini di saat yang tepat. Tetapi sekarang, Aku tidak yakin semuanya.” Ungkap Dong Chan.
“Kau sepertinya kembali ke dirimu yang dulu. Dan itu membuatku merasa aneh. Aku ingat ketika kita pertama kali bertemu. Kita memiliki pertemuan pertama kita karena aku dijadwalkan untuk menceritakan acara-mu. Jantungku masih berdebar  ketika aku memikirkan hari itu. Apa yang akan kamu lakukan besok?” kata Ha Young mencoba mendekati Dong Chan.

“Aku akan memeriksa lokasi syuting.” Ucap Dong Chan. Ha Young terlihat kesal kalau Dong Chan hanya akan pergi dengan Mi Ran lagi
“Tidak, aku pergi sendiri. Aku harus pergi. Ketika dia menelepon lagi, katakan padanya kau ingin segera bertemu. Dan telepon aku.” Kata Dong Chan lalu berjalan pergi. Ha Young mengeluh kalau Ini sangat menjengkelkan.


Mi Ran bertemu dengan Tuan Kim di ruanganya. Tuan Kim bertanya Bagaimana kerjanya?  Apakah itu bisa ditanggung. Mi Ran menganguk mengaku sudah memberikan yang terbaik. Tuan Kim mengaku senang mendengarnya.
“Aku harap kau akan meningkat. Aku rooting untukmu.” Ucap Tuan Kim
“Tentu saja. Aku perlu membantu stasiun ini berkembang  agar mereka membayar aku kembali. Aku akan memberikan yang terbaik.” Kata Mi Ran. Tuan Kim sedikit gugup lalu menganguk mengerti.
“Dengarkan yah... Kau dan Dong Chan tidak rukun, kan?” kata Tuan Kim. Mi Ran mengaku Tidak juga.
“Aku akan membiarkan kau memilih direktur yang ingin kau ajak kerja sama Katakan saja namanya.” Ucap Tuan Kim. Mi Ran menolaknya karena tak perlu.

“Ku pikir dia adalah sutradara terbaik di luar sana. Sejak dia mengarahkan "Surga Percobaan Tak Terbatas" 20 tahun yang lalu, Aku telah mengagumi semangat dan kompetensinya. Aku ingin belajar darinya.” Kata Mi Ran yang menganggumi Dong Chan.
“Apakah kau benar-benar ingin meskipun banyak bertengkar?” kata Tuan Kim.
“Iya. dia kan tidak akan menjadi suamiku. Dia pekerja yang sangat baik, dan itu sudah cukup.”kata Mi Ran 



Di ruang editing, Hyun Gi heran Dong Chan ingin menjaganya di sisinya ketika mereka sering berkelahi. Dong Chan pikir Mi ran  selalu ingin menjadi direktur karena punya bakat dan memiliki indra dan imajinasi yang baik.
“Dia tampak menjanjikan selama dia dibimbing dengan baik.” Jelas Dong Chan.
“Tapi kalian berdua memiliki hubungan yang buruk.” Komentar Hyun Gi.
“Aku tidak bekerja dengan orang karena aku suka mereka. Ini hanya bekerja. “ tegas Dong Chan. Hyun Gi pikir Dong Chan benar tentang itu.
“Hei... DNA-nya menjerit, "variety show". Aku belum pernah melihat orang seperti dia. Bagaimanapun, pastikan untuk mengurus detail pribadinya. Aku mendengar Tim Administrasi  menginginkan salinan pendaftaran residennya. Ini akan menjadi masalah jika mereka mengetahui tentang usianya.” Jelas Dong Chan.  Hyun Gi mengerti akan urus itu.
“Terima kasih... Kau Jaga dia... Dia mungkin terlihat kuat, tetapi dia memiliki ... hati yang sensitif seperti aku.” Kata Dong Chan lalu berjalan pergi lalu keluar ruangan. Hyun Gi hanya bisa melongo. 


Kyung Ja kembali membuat vlog mengaku di lorong Stasiun Penyiaran TBO  tempat sahabatnya bekerja. Ia dengan bangag memberitahu kalau belakangnya itu adalah toilet lau saat itu Dong Chan lewat dan terekam dikamera lalu terlihat panik dan masuk toilet.
“Apakah kalian melihatnya? Pria cryonics terkenal, Ma Dong Chan, baru saja masuk toilet. Aku tidak percaya aku akan melihatnya secara langsung!  Ayo masuk ke dalam.” Ucap Kyung Ja menjerit histeris. 

Mi Ran pergi ke lobby menjerit bahagia karena bertemu dengan Yoo Ja, Yoo Ja pun juga senang bertemu lagi dengan Mi Ran lau mengajak untuk   berdoa dulu karena telah dibekukan terlalu lama jadi lebih baik berdoa semoga Mi Rann bisa melakukan pemanasan.
“Aku baik-baik saja...” kata Mi Ran tapi Yoo Ja tetap berdoa mengucapkan terimakasih karena Mi Ran telah kembali.
“Sampai hari suhu tubuhnya naik ...” ucap Yoo Ja lalu melotot kaget melihat Dong Chan.
“Ya Tuhan.  Itu dia... Aku katakan 20 tahun yang lalu, Kau akan bertemu dengan nasib-mu 20 tahun kemudian . dan kau akan kedinginan sebelum itu. Dia adalah takdirmu.” Ucap Yoo Ja menunjuk ke arah Dong Chan.
“Apa ini?  Apakah kekuatanku kembali?” kata Yoo Ja panik, Mi Ran binggung menatap Dong Chan seperti tak percaya mendengarnya. 


Mi Ran kembali ruangan, menatap Dong Chan yang sedang berdiskusi dengan tim lain, tatapan seperti masih tak percaya kalau Dong Chan akan  menjadi takdirnya.  Dong Chan meminta agar mereka memesan penginapan karena hanya butuh AC yang bagus.
“Aku menemukan seorang penulis. Aku akan memberikan nomornya. Dengar baik-baik.” Ucap Dong Chan kembali ketempat duduknya, Mi Ran mengerti dengan terus menunduk.
“Pergi ke Hongdae besok  dan periksa tren terbaru. Kau harus Amati bagaimana orang-orang berusia 20-an. Kau harus mulai hidup  seperti mereka. Aku akan mampir ke laboratorium dan mencari lokasi kunjungan lapangan.” Jelas Dong Chan.
“Apakah kau pergi sendiri?” tanya Mi Ran. Dong Chan membenarkan lalu pamit pergi. Mi Ran terlihat sedih dengan sikap Dong Chan yang acuh.
“Pastikan kau membawa suntikan penurun demam Dan jauhi matahari, Jangan sakit.” Pesan Dong Chan kembali masuk. Mi Ran menganguk mengerti. 


Dong Hyuk menghias rumah seperti akan melakukan perayaan, bahkan diberikan lampu  dan juga pita diseluruh ruangan, wajahnya sangat bangga. Setelah itu ia bertemu dengan Tuan Ko kalau masih memiliki beberapa barang penting untuk dibawa.
“Perpindahan resmiku akan dalam dua hari. Sementara itu, tolong amankan rumah atap ini apa adanya.” Jelas Dong Hyuk. Tuan Ko menganguk mengerti.
“Aku akan kembali, Ayah.” Kata Dong Hyuk. Tuan Ko merasa tak enak hati dipanggil ayah tapi membiarkan saja.

Tuan Hwang main puzzle dengan Nam Tae dikamar, Tuan Hwang bias menunjuk mana tempat yang kosong seperti berusaha mengembalikan ingatanya. Nam Tae bertanya Apakah itu tidak sakit. Tuan Hwang terlihat bingung.
“Itu menyakitkan.” Kata Tuan Hwang, Nam Tae akhirnya memberikan obat pada wajah Tuan Hwang yang terjatuh.
“Aku harap... Aku meneliti cryonics karena aku ingin membantu  orang-orang menyukaimu. Aku harap itu bukan karena hal lain.” Ucap Tuan Hwang.
“Profesor, Aku yakin kau benar... Kau memiliki hati yang baik.” Kata Nam Tae. Saat itu terdengar Mi Ran datang, Nam Tae langsung keluar kamar menyambut kakaknya.
“Sepertinya aku... Ini seperti ingatanku.” Ucap Tuan Hwang melihat bentuk puzzle yang masih kosong seperti ingatanya mencoba dikembalikan. 


Mi Ran melihat pesan dari “Hwang Ji Hoon-  Mi Ran, bisakah kita bicara?” akhirnya Mi Ran menelp Ji Hoon. Ji Hoon yang ada dikamarnya terlihat sangat gembira. Mi Ran pun bertanya Apakah baik-baik saja. Ji Hoon mengaku sudah menyerahkan tugasnya.
“Apa rencanamu untuk besok?” tanya Ji Hoon. Mi Ran memberitahu kalau  bertanggung jawab atas proyek baru.
“Aku harus pergi ke Hongdae besok. Aku perlu mengamati trend tahun 20-an.”ucap Mi Ran terdengar kesal.
“Aku menelepon untuk menanyakan apakah kau bebas besok. Ayo pergi bersama.” Kata Ji Hoon.
“Apakah kau serius? “ tanya Mi Ran tak percaya. Ji Hoon membenarkan dan mengaku Senang rasanya berpikir bahwa akan bertemu Mi Randi tempat lain  selain di kampus mereka.
“Tolong bawa aku berkeliling sebagai pemandu-ku besok. Itu kesepakatan.” Ucap Mi Ran ikut senang mendengarnya.

Dong Chan menatap waja Tuan Lee yang ada didalam kapsul lalu teringat saat bertemu dengan Tuan Lee di restoran dan wajah mereka sama. Prof Jo pun datang, keduanya bertemu di ruangan lain. Prof Jo memberitahu  Hanya Profesor Hwang yang tahu detail pribadi  tentang cryonics.
“Lupakan itu... Mengapa kita hanya diizinkan mengambil satu suntikan penurun demam sehari?” tanya Dong Chan penasaran.
“Tubuh kalian pada akhirnya akan membangun toleransi terhadap suntikan itu dan yang terakhir akan menjadi tidak efektif. Kami akhirnya perlu menaikkan suhu tubuh kalian menjadi 36,5 ° C.  Dalam situasi-mu saat ini ...” ucap Prof Jo yang langsung disela oleh Dong Chan.
“Dengan "tidak efektif", maksudmu... Apa Kami bisa mati?” tanya Dong Chan panik.
“Aku hanya berharap suhu kalian tidak akan naik..” Jelas Prof Jo. Dong Chan sedikit tegang. 

Mi Ran dikamar menerima pesan dari Dong Chan “Kita tidak harus mengambil suntikan penurun demam  lebih dari sekali sehari. Karena kita mengambil suntikan hari ini, kita tidak boleh mengambil yang lain.” Lalu mengingat saat terakhir kali melihat Dong Chan yang pingsan.
“Itu tidak mungkin... Apakah dia memberikan suntikan kepadaku?” ucap Mi Ran seperti tak percaya Dong Chan memberikan suntikan padanya lalu pingsan.
“Baiklah kalau begitu... Kau tidak perlu meminta maaf.”ucap Dong Chan setelah mengetahui jawaban Mi Ran lalu melangkah pergi. Mi Ran pun melihat suhu tubuhnya mulai naik.
Mi Ra meraskan jatuhnya terus berdebar seperti merasakan sesuatu tentang Dong Chan. Sementara Dong Chan juga merasakan hal yang sama, jantungnya berdegup kencang. Ia mengingat yang dikatakan Mi Ran sebelumnya,
“Tidak... Jika aku dengan pria lain, Aku tidak akan menciumnya.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mencoba kalau itu tak boleh terjadi pada dirinya. 


Mi Ran dan Ji Hoon pergi ke Hongdae, seperti anak muda yang kencan. Seorang wanita memberitahu kalau memberikan lipstik kelopak mawar kering gratis jadi mereka bisa Mainkan game dan dapatkan lipstik kelopak mawar kering gratis.
“Apakah mereka membuat lipstik hari ini dengan kelopak mawar kering?” tanya Mi Ran bingung. Ji Hoon mengaku tak tahu.
Mi Ran akhirnya mulai bermain melempar panah lalu menjerit bahagia karena mendapatkan hadiah lipstrik gratis. Pegawai memberitahu Jika memposting gambarnya di akun media sosianya dan akan memberikan blush on gratis juga.
“Apa itu "media sosial"?” tanya Mi Ran binggung, Ji Hoon hanya bisa tersenyum dengan kepolosan Mi Ran.
Akhirnya Mi Ran memoles bibir dengan lipstik, lalu foto bersama Ji Hoon denan memberikan caption Kelopak mawar kering. Mi Ran terlihat senang dan Ji Hoon memberikan hastag “Cantik, kencan di Hongdae.” Wajahnya seperti bahagia.
Mi Ran dan Ji Hoon kembali bermain yang lainya, seperti kencan anak muda. Bahkan Mi Ran melihat mencoba menaiki skateboard dan Ji Hoon membantunya dengan memegang tangan Mi Ran agar tak jatuh. Mi Ran bahagia melihat Mi Ran.
“Nuna..., ini yang mereka sebut "menggoda". “ kata Ji Hoon. Mi Ran melonggo kaget dan akhirnya terjatuh. 


Ha Young di ruangan  kaget mengetahui Dong Chan pergi sendiri dan bertanya pada Hyun Gi Apakah tahu di mana Dong Chan tinggal. Hyun Gi mengaku tahu karena  memesannya untuknya. Ha Young senang mendengarnya.
“Aku tidak ingin Dong Chan tahu bahwa kita saling menelpon akan hal ini. “ kata Hyun Gi
“Aku juga tidak ingin dia tahu. Apakah kau masih takut ketika melihat Dong Chan?” kata Ha Young
“Inilah sebabnya mereka mengatakan kebiasaan lama sulit.” Keluh Hyun Gi. 

Mi Ran masih berjalan dengan Ji Hoon menerima pesan dari “Kampret yang berhati dingin” Dong Chan mengirimkan pemandangan tempatnya berdiri  memberitahu “Tempat yang keren.”
Akhirnya Mi Ran membalas pesan Dong Chan, Dong Chan melihat foto Mi Ran dengan style yang berbeda. Mi Ran menuliskan “Aku harap kau terus tersenyum seperti itu.” Dong Chan bisa tersenyum mendengarnya. 

Dong Chan akhirnya masuk kamar yang cukup luas dihotelnya dan membuka tirai dengan lebar. Ha Young datang juga mengambil kunci di receptionist. Ha Young masuk ke dalam kamar membuka tirai sambil menatap kearah luar kamar dan bergumam
“Na Ha Young... Kau pasti benar-benar mencintai Ma Dong Chan.” Gumam Ha Young. 
Dong Chan dikamar sibuk menelp kalau apa yang paling mereka ingat  dari tahun saat di universitas adalah perjalanan jadi meminta timnya agar membuat dialog buku harian dan teks penggoda dan meneruskannya ke asisten direkturnya.
“Apakah kau berbicara dengannya di telepon? Bagaimana dengan Umurnya? Ahh... Umurnya 24 tahun. Dia belum lulus dari universitas, jadi dia magang.. Baiklah... Aku akan menelepon Anda begitu aku kembali ke Seoul.  Baik.” Ucap Dong Chan lalu menutup telpnya.

Setelah itu Ha Young menelp,  Dong Chan mengangkatnya. Ha Young lalu mengaku Sekarang ada di hotel yang sama dengan Dong Chan dengan alasan datang ke sini untuk menyelidiki sebuah cerita dan ada di Kamar 807.

Dong Chan terdiam dikamarnya sendiri, Ha Young pun berbaring dengan hujan yang turun dengan deras. Saat itu bel kamarnya berbunyi, Ha  Young pergi membuka pintu. Dong Chan sudah berdiri didepanya dan langsung mencium Ha Young.
Keduanya berciuman sangat panas didepan pintu seperti melampiaskan kerinduan yang terpendam selama 20 tahun. Tapi semua hanya khayalan Ha Young, Ha Young hanya bisa berbaring sambil menangis karena Dong Chan tak datang ke tempatnya. 


Pagi hari
Mi Ran datang menyapa semua seniornya,  Nona Soo berkomentar Mi Ran, terlihat stylish. Mi Ran hanya bisa tersenyum lalu melihat meja Dong Chan yang masih kosong dan menaruh sebuah tas seperti oleh-oleh. Ia pun mulai berkerja dengan melihat list Daftar Pelamar
“Halo, Aku menelepon dari TBO... Anda melamar tampil di "Go Go 99", kan?” ucap Mi Ran.
Ha Young berjalan di lobby, melihat Dong Chan dari kejauhan. Dong Chan sedaang menelp minta maaf atas hal tersebut dan berpikir akan bertemu besok. Ha Young hanya bisa menahan sedih karena Dong Chan sudah tak peduli lagi denganya.

Dong Chan masuk ruangan melihat ada sebuah tas dan melihat isi kotak dengan pesan dari Mi Ran “Ini adalah kipas yang bisa dipakai sempat kau tidak tahu.” Lalu mencoba memasang dileher agar tak kepanasan. Mi Ran  datang terlihat marah karena Dong Chan berbohong.
“Berbohong tentang apa?” tanya Dong Chan bingung. Mi Ran mengingatkan Dong Chan memberi tahu  bahwa ada batasan berapa banyak data yang dapat mereka gunakan.
“Tapi itu bohong.” Kata Mi Ran marah. Dong Chan tersenyum menegaskan kalau tidak bisa menyebut itu bohong tapi itu lebih seperti lelucon.
“Kau benar-benar tidak seharusnya mengejek aku seperti itu. Kemarin, aku hampir hafal semuanya yang sedang tren di tahun ini. Aku secepat 5G dalam hal mempelajari hal-hal. Kau tidak tahu apa itu "5G",kan?” ejek Mi Ran. Dong Chan hanya melonggo.
“Tentu saja kau tidak tahu. Kau dilahirkan berabad-abad yang lalu. Anak-anak sekarang ini memakai hal-hal yang terlihat trendi seperti ini.  Dengan kata lain, ini disebut "Keren".” Kat Mi Ran bangga lalu pergi karena harus menerim telp untuknya. 


Mi Ran memberitahu kalau Tanggal pemotretan ditulis pada pemberitahuan setelah itu menutup telpnya. Pesan dari Kyung Ja masuk, “Hai, Mi Ran. Ini Kyung Ja, sahabatmu. Apakah Kau memiliki 5.000 dolar?”
“ Mengapa kau tiba-tiba membutuhkan begitu banyak uang? Mari kita bicara melalui telepon.” Balas Mi Ran
“Layar ponselku hancur, jadi aku mengirim SMS kepadamu di komputerku. Aku perlu mentransfer deposit untuk studio-ku, dan ini agak mendesak karena hari ini Aku akan mengirimkan 5.000 dolar kepadamu segera setelah aku memperbaiki ponselku. Ini adalah rekening bank-ku.  Tolong kirimkan aku uang. Terima kasih sebelumnya, Mi Ran.  Kamu benar-benar teman terbaikku.”
“Tapi aku hanya punya 800 dolar di rekening bank-ku.” Balas Mi Ran. Kyung Ja pun meminta agar Mi Ran mengirimkan padaku uang itu dulu. 

Akhirnya Mi Ran pergi ke ATM mengirimkan uangnya pada Kyung Ja tanpa curiga.  Saat keluar dari ATM, Kyung Ja menelp memberitahu baru saja mengunggah video online jadi meminta agar menekan tombol like. Mi Ran bertanya apakah Kyung Ja sudah memperbaiki ponselnya.
 “Maksud kau apa?” tanya Kyung Ja bingung. Mi Ran mengaku baru saja mengirimkan 800 dolar kepadanya.
“Mengapa kau mengirim padaku 800 dolar? Mengapa? Apakah seseorang meminta padamu uang?” kata Kyung Ja heran. Mi Ran pun kaget mendengarnya. 

Dong Chan baru saja melakukan rapat dan melihat meja Mi Ran masih kosong lalu bertanya-tanya Apa yang dia lakukan? Kemana dia pergi. Saat itu Mi Ran sudah ada di kantor polisi dengan wajah terlihat shock. Polisi tak percaya Mi Ran lahir pada tahun 1976.
“Apa Kau berusia 44 tahun?”tanya Polisi menatap wajah Mi Ran yang masih muda.
“Dia memanggilku sahabatnya, jadi tanpa ragu, Aku pikir itu adalah temanku. Ini adalah teks yang aku terima. Bagaimana orang ini tahu nama temanku?” ucap Mi Ran bingung.
“Aku pikir ponsel Anda diretas... Ini penipuan seluler.” Kata Polisi. Mi Ran bingung bertanya "Penipuan seluler" Polisi melonggo bingung Mi Ran tak mengetahuinya. 

Mi Ran pergi ke restoran menatap botol soju didepanya, dengan wajah penuh keyakinan akhirnya mulai meminumnya. Dong Chan mencoba menelp Mi Ran tak diangkat. Sementara Mi Ran sudah jatuh pingsan setelah meminum dua botol soju.
Dong Chan menerima peringatan dari ponselnya “Suhu tubuh Ko Mi Ran telah mencapai tingkat kritis.” Wajahnya panik dan langsung melihat dari GPS keberadaan Mi Ran lalu berlari mencarinya. Mi Ran sudah duduk tertelungkup di depan restoran dan langsung menghampirinya. 

“Aku bahkan tidak bisa melarikan diri.” Keluh Mi Ran. Dong Chan tak percaya Mi Ran itu minum.
“Kupikir, Aku mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan dunia ini. Aku berusaha keras untuk tidak membiarkannya mengganggu diriku, tapi aku terus jatuh dan membodohi diriku sendiri. Aku bahkan tidak bisa kembali ke kehidupan lamaku.” Ucap Mi Ran frustasi.
“Apakah itu sebabnya  kau minum alkohol?” kata Dong Chan tak percaya.
“Ya itu betul. Aku minum alkohol. Tetapi aku mengambil suntikan penurun demam sebelum aku minum. Aku sangat kesal. Aku minum karena aku ingin mencoba apa yang dilakukan orang lain.” Ungkap Mi Ran.
“Hei kenapa... Kenapa kau terus menyiksaku?” kata Dong Chan kesal, Mi Ran pun brtanya kapan ia menyiksa Dong Chan.
“Bahkan jika kau diam dan tidak melakukan apa-apa ... Aku mengalami kesulitan karena dirimu.” Kata Dong Chan marah.
“Kau tidak perlu merasa seperti itu.  Jangan merasa bertanggung jawab atas diriku. Itu pilihanku. Jadi tidak apa-apa. Lupakan aku dan jalani hidupmu seperti yang kau mau.” Ucap Mi Ran sambil menangis.
“Berhentilah membuatku merasa sangat lemah  dengan selalu menatapku seolah kau berutang sesuatu padaku. Mulai dari sekarang, kau tidak perlu khawatir tentang aku. Aku tidak akan membencimu  bahkan jika sesuatu terjadi padaku.” Kata Mi Ran lalu melangkah pergi.
“Hei, berhenti bertingkah... Apa kau mendengar-ku? Jangan bertingkah.”tegas Dong Chan. Mi Ran berhenti melangkah.
“Jika kau terus bertingkah, aku mungkin akan ... mulai menyukai-mu.” Ungkap Dong Chan. Mi Ran membalikan badan dan keduanya saling menatap.
Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar