PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 13 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Tuan Kim akhirnya meminta maaf pada Dong Chan Tapi menurutnya merea benar-benar tidak punya pilihan. Ia yakin Dong Chan  akan melakukan hal yang sama jika kau berada di posisinya. Dong Chan hanya diam saja. Tuan Kim mencoba menjelaskan.
“Oke, baiklah.  Katakanlah aku benar-benar menemukan kau. Apa yang akan berubah? Profesor sudah pergi. Dan tidak ada yang mampu mencairkan kau.” Kata Tuan Kim
“Jadi itu sebabnya kamu tidak mencariku? Aku akan bertanggung jawab atas kesalahan-ku. Dan kau dapat mengambil tanggung jawab untuk milik-mu. Begitulah cara kita akan berurusan dengan ini.” Kata Dong Chan sinis lalu berjalan pergi
“Dong Chan!.. Astaga, ayolah.  Duduk..... Dengarkan aku.  Semuanya saling terkait satu sama lain seperti anggur ubi jalar besar. Ini adalah kali kedua anggota Kongres Kim Si Seok terpilih sebagai anggota kongres, dan dia adalah orang yang membuat keputusan akhir. Dia adalah presiden stasiun penyiaran saat itu.” Jelas Tuan Kim.
“Dia selalu bermimpi menjadi politisi.” Keluh Dong Chan.
“Aku pikir mimpinya menjadi kenyataan. Semua atasan dari setiap stasiun penyiaran dengan suara bulat sepakat satu sama lain bahwa kita harus menutupi apa yang terjadi. Bahkan para pemimpin dan presiden stasiun penyiaran lainnya ...” kata Tuan Kim
“Terus?  Apa maksudmu?” kata Dong Chan menahan emosi. Tuan Kim memohon Dong Chan agar jangan membuat keributan karena  Tidak akan ada gunanya bagi Dong Chan.
“Ancaman semacam itu tidak pernah berhasil padaku. Kenapa kau tidak tahu itu? Hyung Hong Suk, apakah kau lupa orang seperti apa aku ini?” tegas Dong Chan sinis.
“Dong Chan... Mari kita lupakan masa lalu  dan memulai hidup baru. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mengkompensasi kehilangan-mu.” Ucap Tuan Kim
“Pertama-tama, kami bersedia membayar kamu senilai 20 tahun  dari gaji-mu yang tidak diterima dalam jumlah sekaligus. Dan kami juga akan membayar kamu 500.000 dolar  untuk mengkompensasi kecelakaan itu.  Jumlahnya akan sangat besar.” Jelas Tuan Kim
“Dan Juga, ini mobil-ku. Stasiun penyiaran menyediakan mobil perusahaan bersama dengan sopir untuk aku. Aku tidak membutuhkannya. Jadi kau bisa mengendarainya.” Kata Tuan Kim memberikan kunci mobilnya.
“Seluruh negara sedang membicarakan kau sekarang. "Direktur yang menghilang 20 tahun yang lalu telah hidup kembali!" "Di mana dia, dan apa yang dia lakukan?" Aku merasa hal-hal akan menjadi kekacauan besar pada tingkat ini.” Ungkap Tuan Kim.
“Terus? Jadi apa yang kamu ingin aku lakukan?  Apa saja kondisinya?” komentar Dong Chan tak peduli.
“Astaga, mengapa kau membuatnya terdengar sangat dangkal Nah, masalahnya adalah, kami ingin kau melakukan wawancara di saluran berita dan ceritakan kisahnya sendiri.” Ucap Tuan Kim
Tuan Kim mencoba mengajarkan Dong Chan agar mengatakan  "Aku muak dan lelah membuat pertunjukan yang sama, Dan itu sebabnya aku menghilang begitu saja. Aku menyerahkan surat pengunduran diriku, tapi tetap ditolak." Jadi aku pergi dengan tidak bertanggung jawab, dan aku minta maaf untuk itu."
“Mengapa aku melakukan itu? Mengapa aku berbohong?” kata Dong Chan marah.
“Hei, pikirkan tentang masa depanmu... Ya ampun, itu bahkan tidak lucu. Pikirkan ibumu... Pikirkan keluarga-mu... Berapa lama yang mereka butuhkan  mencari nafkah dengan menjual ayam goreng pedas? Kau harus berpikir realistis.” Ucap Tuan Kim menyadarkan.
“Mereka tidak menjual ayam tumis pedas. Tapi Mereka menjual iga babi.” Tegas Dong Chan lalu keluar dari ruangan. 






Dong Chan akhirnya masuk mobil milik Tuan Kim, terlihat bingung karena tak ada kunci mobil tapi hanya menekan tombol lalu mobil menyala. Bahkan bangku dan stirnya bisa disesuaikan dengan tubuhnya. Ia pun hanya bisa melonggo saat diminta agar memberitahu kemana akan pergi.
Dong Chan akhirnya keluar dari tempat counter ponsel dan wajahnya bahagia melihat ponsel baru. Si pria masih terus mengikuti Dong Chan dari jauh dan melihat dengan teropong. Sementara di kampus, Mi Ran kebingungan memasukan uang ke dalam mesin.
“Apa yang dia lakukan?” komentar Ji Hoon memberitahu Young Joon dengan Mi Ran didepan mesin makanan.
“Mengapa itu tidak berhasil?” keluh Mi Ran dan saat itu Ji Hoon datang membantu bertanya apa yang ingin dimakan.
Dong Chan menelp menanyakan keberadaan Mi Ran, Mi Ran menjawab "Carbonara". Dong Chan bingung bertanya negara apa itu. Mi Ran menegaksan kalau bukan bicara denganya. Ji Hoon pun memilihkan makanan yang dingikan Mi Ran.
“Aku di kantin sekolah.” Kata Mi Ran. Dong Chan memberitahu kalau  akan datang ke sekolahnya jadi meminta agar menunggunya.
“Terima kasih.” Kata Mi Ran. Dong Chan pikir Tidak masalah... Mi Ran menegaskan ucapan bukan untuk Dong Chan.
“Kau tidak hanya tampan, tetapi kau juga baik.” Ucap Mi Ran pada Ji Hoon lalu menegaskan kalau bukan untuk Dong Chan. Dong Chan hanya diam saja. 


Akhirnya Mi Ran makan dengan wajah bingung, Young Joon menatap Mi Ran seperti tak percaya kalau masih memakai ponsel jadul bahkan dikalungkan. Mi Ran mengaku  memesannya karena namanya unik, Tapi ternyata benar-benar berminyak seperti namanya.
“Oh iya, Kak Mi Ran... Aku tahu ini mungkin terdengar kasar, tetapi apakah kamu dari Korea Utara?” tanya Young Joon. Mi Ran mengelengkan kepala.
“Apakah ini semester terakhir kau di sini? Kamu pasti khawatir mencari pekerjaan.” Kata Ji Hoon.
“Aku pikir mungkin mulai bekerja sebagai magang di stasiun. Di TBO. “ kata Mi Ran yakin.
“Benarkah? Sangat sulit mendapatkan pekerjaan di stasiun penyiaran. Semoga berhasil.” Kata Ji Hoon.
“Kau di Jurnalisme dan Hubungan Masyarakat, kan? Dulu disebut "Jurnalisme dan Penyiaran". Ucap Mi Ran.
“Profesor ku mengambil jurusan Jurnalisme dan Penyiaran. Aku tidak percaya itu selama waktumu.” Komentar Ji Joon. Mi Ran pun tak banyak berkomentar.
“Ada sesuatu yang aneh dengannya. Semua yang dia miliki adalah otentik.” Bisik Young Joon pada temanya.
“Kau harus berbicara dengan santai kepada-ku. Jika kau lahir pada tahun 1996, kau 4 tahun lebih tua dari aku.” Ucap Ji Hoon. Mi Ran pun mencobanya.
“Baiklah, ayo lakukan itu.  Aku akan berbicara dengan santai kepada-mu.” Kata Mi Ran. Keduanya pun terlihat senang.
“Karena kita semua bisa santai, dapatkah aku memiliki beberapa bibimbap-mu? Aku tidak bisa makan ini.  Terlalu berminyak.” Ucap Mi Ran.
“Mengapa kita tidak mengganti piring?” ucap Ji Hoon menukar piringnya. Mi Ran terlihat sangat bersyukur.
Mi Ran pun bertanya siapa namanya, Ji Hoon memberitahu namanya dan Young Joon dengan bangga menyebut namanya “Baek Young Joon” Mi Ran langusng memuji Ji Hoon yang bisa begitu manis lalu berpikir kalau Orang tuanya pasti sangat mencintainya.
“Nuna, Bagaimana semuanya kalau itu salah?” komentar Ji Hoon mengoda. Mi Ran terliha bingung. 



Dong Chan turun dari mobil. Dua pria yang terus mengikuti Dong Cahn sekarang mengunakan mobil untuk “Barang Beku Chunwoo” saat itu Dong Chan melihat Mi Ran yang sedang mengobrol dengan dua temanya terlihat tertawa bahagia.
“Kenapa dia begitu bahagia?” ucap Dong Chan heran lalu menghampiri Mi Ran. Mi Ran menatap Dong Chan yang baru datang.
“Bisakah kau menyediakan waktu untuk-ku, Nona Ko?” kata Dong Chan. Dua pria pun terlihat bisa mengerti.
“Aku akan mengirim sms kepada-mu kak untuk mendiskusikan proyek grup kita.” Kata Ji Hoon. Dong Chan mengerti akan menunggu pesan darinya.  Ji Hoon pun pamit pergi.
“Kau bilang "Oke. Aku akan menunggu pesan darimu." Berapa umur mereka? “ ucap Dong Chan dengan nada mengejek.
“Mahasiswa baru.  Bukankah mereka imut?” ucap Mi Ran tersenyum bahagia.
“Ya, tetapi bukankah mereka cukup muda untuk menjadi putra-mu?” ejek Dong Chan.
“Apa yang kau katakan?  Umurku 24 tahun. Aku tidak hidup selama 20 tahun itu, jadi jangan tambahkan umur-ku.” Kata Mi Ran membela diri.
“Jika kita menghitungnya seperti itu, Kau sudah sangat tua.” Ejek Dong Chan. 


Tiba-tiba Seorang pria memanggil Ma Dong Chan, Dong Chan bingung melihat pria botak yang tak dikenalnya.  Si Prof memastikan kalau ia adalah Ma Dong Chan yang mendaftar di Jurnalisme dan Penyiaran pada tahun 1987.
“Ini aku, Seo In Seok.  Perwakilan siswa. Apakah kau tidak ingat padaku?  “ ucap Prof Seo. Dong Chan terlihat bingung. Tapi Prof Seo mengingatkan dengan cara menari maju mundur.
“Hidung Kuda?” kata Dong Chan. Prof Seo membenarkan lalu memeluk erat Dong Chan karena sudah lama tak bertemu.
Dong Chan panik mencoba segera melepaskan karena Ada banyak orang di sekitar. Prof Seo teringat kalau  melihat artikel tentang Dong Chan "Seorang Direktur Kembali Setelah 20 Tahun". Jadi ingin tahu bagaimana mungkin Dong Chan terlihat sama persis.
“Itu baru saja terjadi. Apakah kamu tidak apa-apa?  Apakah kau sudah menikah?” ucap Dong Chan mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Aku menikah lalu bercerai... Aku menikah lagi setelah itu.” Kata Prof Seo. Dong Chan pikir temanya pasti sibuk
“Aku hidup keras. Aku sudah punya cucu sekarang. Aku menikah lebih awal.” Kata Prof Seo. Dong Chan mengerti dan terlihat gugup karena Mi Ran mendengarnya.
“Aku harus lari ke kelas sekarang. Mari kita bertemu dalam waktu dekat. Kau harus keluar ke reuni.” Kata Prof Seo memberikan kartu namanya da berjalan pergi.
“Ini Sangat aneh... Bagaimana bisa seseorang tidak berubah sama sekali? Astaga.” Komentar Prof Seo heran. 
Mi Ran tak percaya kalau Dong Chan itu  lulus dari sekolahnya juga. Dong Chan pikir sudah mengatakan dan Mi Ran itu tidak ingat kalau mengatakan bahwa  membayarnya ekstra karena Mi Ran adalah juniornya. Mi Ran mengaku tidak ingat itu.
“Aku bertanya-tanya apakah mereka masih memiliki bangku refleksi diri. Aku pikir memang seperti itu.” Ucap Dong Chan seperti salah arah lalu berbalik arah. Mi Ran hanya bisa tersenyum melihatnya lalu mengikutinya. 



Dibangku taman, Dong Chan memberikan ponsel memberitahu kalau mereka  harus menerima penemuan generasi baru  dan hidup seperti manusia. Mi Ran pun senang mereka bisa lakukan itu. Dong Chan ingin tahu dengan usulanya. Mi Ran pikir itu bagus.
“Kapan kita harus menjadwalkan pertemuan pertama kita?  Aku menyelesaikan kelas ku untuk hari ini.” Kata Mi Ran.
“Apakah kau memilikinya?   Apakah kau sudah menyelesaikannya?” ucap Dong Chan tak percaya.
“Sudah kubilang, bukan?  Ini sepotong kue.” Kata Mi Ran bahagia lalu ponsel lamanya berdering.
“Dimana?  Sekolah?” tanya Mi Ran lalu memberitahu Dong Chan kalau  Teman-temannya ada di sekolah.
“Kemudian datang ke stasiun untuk menemui aku nanti.” ucap Dong Chan akan pergi.
“Kau harus menyapa teman-teman ku.” Ucap Mi Ran. Dong Chan pikir kenapa harus melakukanya. Mi Ran mengoda kalau temanya itu sangat cantik. Dong Chan langusung mengajak segera pergi. 



 Kyung Ja dan Young Sun langsung tersenyum dan terlihat mengoda Dong Chan karena terlihat sangat tampan. Mi Ran dengan bangga memberitahu kalau  Mereka adalah temannya dari universitas. Young Sun pun menjabat tangan Dong Chan lebih dulu dengan menatap genit.
“Halo, aku Park Kyung Ja.” Kata Kyung Ja tak bisa melepaskan tanganya. Dong Chan mencoba melepaskanya dengan wajah gugup.
“Aku memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, jadi aku akan segera pergi. Nikmati waktumu.” Kata Dong Chan lalu bergegas pergi. 

Dong Chan masuk mobil lalu menerima telp dari Young Tak kalau Nomor plat tidak dapat dilacak dan Ketika mencari nomor registrasi residennya, dan hanya tahu kalau dia  preman bahkan memiliki dua catatan kriminal serupa lainnya.
“Mereka mungkin terkait dengan kasus Profesor Hwang, tapi mungkin tidak.” Ucap Young Tak. Dong Chan mengerti. 

Dong Ju terus minum bahkan menuangkan juga untuk  Young Tak.  Young Tak memberitahu kalau harus kembali bekerja dan  mengemudi jadi tidak bisa minum. Dong Joo pikir Young Tak harus dipromosikan menjadi kepala dan bertanya apakah masih harus melakukan semua kerja keras.
“Kau harus berhenti minum.  Dong Chan juga kembali.” kata Young Tak. Dong Joo mengaku muak hidup.
“Kau mengeluarkan kata-kata itu langsung dari mulut ku.” Ucap Dong Joo
“ Kalian berdua benar-benar sesuatu. Mengapa kalian bercerai jika kalian masih sering bertemu? Baru saja menikah lagi  dan tolong bawa dia, Young Tak.” Kata Ibu Dong Chan.
“Bagaimana kau bisa mengatakan sesuatu yang mengerikan? Aku berpisah dengannya karena aku menginginkan kehidupan yang layak. Aku akhirnya menikmati hidup-ku. Itu sangat mengerikan.” Kata Young Tak.
“Hentikan omong kosong sialan-mu sebelum aku mengubahnya menjadi berantakan. Aku bilang untuk menahan mulutmu saat kau bersamaku. Aku mengatakan kepada-mu untuk berbicara hanya 20 persen dari apa yang ingin kau katakan.” Tegas Dong Joo. Young Tak menganguk mengerti.
“Tebak siapa yang ada di rumah aku sekarang. Profesor Hwang  yang melakukan percobaan pada Kakak-ku. Dia bersama kita di sini.” Kata Dong Joo. Young Tak kaget mendengarnya. 


Di dapur, Tuan Hwang menangis setelah mengupas bawang. Nyonya Kim berteriak marah pada Tuan Hwang kalau untuk mengupas bawang ini sejak lama tapi masih belum selesai.
“Aku sangat menangis .bahkan aku tidak bisa mengupasnya.” Ucap Tuan Hwang terus menangis. Diam-diam Young Tak melihat dari depan pintu. 

Di cafe
Mi Ran baru mengetahui penyebab Kyung Ja itu bercerai. Kyung Ja menceritakan suaminya itu menipu dengan dara semuda putrinya dan berumur 24 tahun. Ia pikir ini Benar-benar memuakkan. Semantara Young Sun terlihat kesusahan membaca menu.
“Apakah karena aku sudah tua?  Aku kesulitan membaca surat hari ini. Sudah lama sejak aku tidak bisa menusuk jarum.” Kata Young Sun. Kyung Ja menyuruh agar Minum saja obatnya.
“Tapi Tebak dengan siapa dia menikah. Kau akan sangat tercengang jika mengetahuinya.’ Ucap Kyung Ja menunjuk pada Young Sun. Mi Ran ingin tahu siapa dia.
 “Hai.  aku meninggalkan celana dengan asisten pengajar-mu. Tekanan darah rendah-mu tidak ada hubungannya dengan ku. Jangan berani-berani pingsan di jalan lagi, atau aku akan menurunkanmu selokan... Kau Diam saja.” Ucap Young Sun di telp dengan nada tinggi.
Mi Ran melihat Young Sun bertanya siapa yang ditelp berpikir kalau itu adalah anaknya.  Young Sun memberitahu kalau itu suamianya. Mi Ran heran Young Sun begitu marah padanya seperti sedang melakukan kejahatan. Young Sun mengerti tapi menurutnya suaminya itu sangat menyebalkan.
“Kau tidak harus melempar untuk suamimu yang pingsan di jalan karena tekanan darah rendah. Bersikap baik padanya.” Ucap Mi Ran
“Hidupku hancur karena dia.”keluh Young Sun. Kyun Ja pikir akan memberitahu siapa suaminya Young Sun.
“Aku pikir orang kehilangan diri sesekali. Aku dulu pergi dengan seorang brengsek seperti Hwang Byung Sim juga. Maksudku, aku masih berpikir  dia benar-benar gila. Didunia ini aku paling mengasihani istrinya.” Ungkap  Mi Ran. Keduanya hanya bisa diam saja.
“Jadi bersikap baiklah untuk suamimu. Ini akan lebih baik daripada menjadi istri Hwang Byung Sim... Ahh.. Bisakah kalian mengajari aku cara menggunakan ponsel ini?” kata Mi Ran memperlihatkan ponsel barunya. 



Si pria dengan rambut barunya, melihat dengan teropong. Sementara si sopir merasatidak punya perasaan yang baik tentang ini karena tertangkap beberapa waktu lalu, jadi tidak harus terus mengikutinya. Pria satunya pikir mereka harus melawan api dengan api.
“Dia pasti lengah karena apa yang terjadi sebelumnya. Dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa kita akan mengikutinya lagi. Kau harus menggunakan otak-mu.”kata si pria berambut coklat.
“Tapi apakah dia benar-benar berusia 52 tahun?” tannya si sopir tak pecaya.
“Aku sangat terpesona dengan hal itu juga. Ketika aku melihatnya dari dekat, kulitnya sangat putih dan bagus.” Kata si pria rambut bule.
“Apa sebenarnya pekerjaan kita? Apa yang diminta klien kita kepada kita?” tanya si sopir bingung.
“Sudah aku katakan berkali-kali. Ini untuk mencari tahu keberadaan Profesor Hwang darinya.” Ucap si pria bule.
Si sopir bingung siapa itu, Si pria bule mengeluh karena ia juga tak tahu dan itu adalah rahasia kliennya. Si sopir balik bertanya apakah tahu siapa dia. Si pria bule terlihat kesal lalu bertanya-tanya kenapa Dong Chanpergi ke toko buku
“Untuk membeli buku, tentu saja.” Jawab si sopir. Si pria mengeluh kalau itu sudah pasti tahu.
“Kau sangat menjengkelkan hari ini. Haruskah aku memukulmu sebentar?” ucap si pria marah.
Dong Chan di toko buku memilih buku cerita anak-anak dari "Putri Salju, Tiga Babi Kecil" setelah itu keluar dari toko buku. Si pria langsung menyuruh mereka segera mengikutinya tanpa ketahuan.


Mi Ran turun dari mobil lalu melambaikan tangan pada dua temanya. Kyung Ja dan Young Sun pun melambaikan tangan dengan senyuman. Setelah menjauh Young Suh pikir Sebaiknya merahasiakan dari Mi Ran untuk sementara waktu.
“Tentang aku dan Hwang Byung Sim.” Ucap Young Sun. Kyung Ja pun berpikir yang sama. 

Mi Ran sedang ada menunggu di ruangan menyimpan nama Dong Chan “Sijahat yang berhati dingin” lalu menuliskan pesan  [Aku di stasiun penyiaran sekarang.] lalu mengirimkan gambar, wajahnya bahagia karena baru pertama kali bisa mengirimkan gambar.
Dong Chan baru saja akan menaiki lift membaca pesan Mi Ran ikut tersenyum melihatnya. Saat keluar dari lift, Ha Young seperti menungunya dan keduanya saling menatap.
“Aku terus menunggu  dan hendak menyerah dan pergi.” ucap Ha Young. Dong Chan pun bertanya Apa yang membawanya datang ke sini.
“Presiden memberitahuku. Ini adalah acara berita pada jam 9 malam hari ini.  Bisakah Kau melakukannya?” kata Ha Young
“Ini demi semua orang, jadi aku harus melakukannya.” Ucap Dong Chan dingin.
“Apakah kau sibuk besok? Mari kita makan malam bersama.” Tanya Ha Young. Dong Chan meminta maaf.
“Aku ingin pulang lebih awal untuk saat ini. Aku harus lebih dekat dengan anggota keluarga-ku.” Kata Dong Chan lalu melangkah pergi. Ha Young hanya bisa terdiam melihat sikap Dong Chan yang dingin. 

Dong Chan masuk ruangan mendekati Mi Ran yang tanpa sadar kalau sudah ada dibelakanganya. Mi Ran terlihat bahagia sedang menatap ponsel barunya. Dong Chan akhirnya mengetuk meja untuk menyadarkan Mi Ran atas kehadiranya.
Mi Ran tersenyum melihat Dong Chan lalu menceritakan tentang ponsel barunya yan menarik. Dong Chan terlihat ikut senang melihatnya, lalu menatap Mi Ran. Tiba-tiba keduanya saling menatap sangat dalam, sampai akhirnya tersadar dan langsung memalingkan wajah dengan gugup. 

Dong Chan meminta agar bisa melihat proposalnya. Mi Ran pun mengeluarkan dari tasnya. Dong Chan melihatnya lalu berkata  tidak akan menerima proposalnya tapi  akan menerima magangnya. Mi Ran pikir alau ini tak adil. Dong Chan heran dianggap tak adil.
“Terima keduanya.” Kata Mi Ran. Dong Chan pikir kalau Mi Ran menganggap variety show adalah lelucon.
“Tentu saja, variety show harus lucu.” Ucap Mi Ran. Dong Chan menjelaskan bukan seperti itu maksudnya.
“Proposal variety show tidak dapat dilakukan sangat mudah seperti ini.” Jelas Dong Chan.
“Lalu mengapa kau menerima magang-ku?” tanya Mi Ran. Dong Chan mengaku sangat memikirkan kecerdasan dan semangatanya. 
“Tapi mengapa kamu tiba-tiba berbicara dengan santai padaku?” tanya Mi Ran heran.
“Apa yang aku bilang? Aku menerima kau sebagai magang Itu berarti Kau adalah staf-ku. Aku melatih junior kampus-ku yang jauh lebih muda dariku. Jadi Akan aneh untuk bersikap sopan kepada-mu.” Jelas Dong Chan. Mi Ran pun bisa mengerti.
“Aku akan memberi kau seminggu.  Perbaiki ini.” Perintah Dong Chan. Mi Ran mengerti sambil memberikan hormat.
Dong Chan pun mengajak Mi Ran agar pergi, Mi Ran bertanya mau kemana mereka.  Dong Chan memberitahu kalau Profesor Hwang ada di rumahnya. Mi Ran kaget dan ingin tahu alasanya. Dong Chan pikir mereka harus keluar supaya bisa menjelaskannya.
“Aku akan jelaskan di mobil dalam perjalanan. Yah, kita telah memutuskan untuk membuatnya tetap di tempat kau di malam hari dan tempat keluarga ku di siang hari.” Ucap Dong Chan sambil berjalan.
“Tempatku di malam hari? Tunggu.  Kenapa tempat aku di malam hari?” kata Mi Ran bergegas mengikuti Dong Chan sambil membawa gelas es batunya.


Mi Ran menuruni tangga sambil mengeluh Dong Chan berjalan dengan cepat sekali dan ingin memberitahunya sekarang. Dong Chan terus saja berjalan. Mi Ran mengeluh Dong Chan itu  tidak mengatakan apa-apa. Saat itu dilantai atas Ha Young melihat keduanya seperti sangat dekat.
Bahkan Dong Chan tanpa sungkan mengambil minuman Mi Ran dan meminumnya dalam satu gelas. Ha Young terlihat tak bisa menahan amarah karena Dong Chan dekat dengan wanita lain. Di parkiran, Mi Ran memberitahu kalau Ponsel ini juga bisa mengajarkan petunjuk.
Dong Chan akan membuka pintunya dan tiba-tiba terdiam, Mi Ran kaget melihat ada sosok pria yang mengancam Dong Chan dengan pisau. Dong Chan pun membalikan badan sambil mengangkat tanganya lalu mengelu kalau pria itu lagi yang mengancamnya. 

Mi Ran dan Dong Chan berbaring dalam ruangan beku, seperti terihat santai. Mi Ran mengeluh karena ponselnya diambil padahal mengambil banyak foto pada telponnya. Dong Chan pikir mereka takut kalau akan memanggil polisi.
“Ngomong-ngomong, mengapa mereka mengunci kita di truk freezer? Dari semua mobil.  Beritahu aku tentang itu.” Kata Mi Ran.
“Aku pikir mereka sangat bodoh.” Ucap Dong Chan dan dibangku depan si pria sedang menelp Sek Tuan Lee.
“Aku akan menghubungi Anda kembali dalam 10 menit  dan memberitahumu keberadaan Profesor Hwang . bersama dengan nomor rekening bank-ku.” Ucap si pria ditelp.
Si pria bertanya pada temanya Sudah berapa lama. Sopirnya menjawab  35 menit. Si pria yakin Mungkin mereka sudah mati tapi berharap mereka tidak mati. Keduanya pun tertawa bahagia, Si pria mengajak mereka  pergi ke suatu tempat yang tidak memiliki koneksi internet atau CCTV.

Mi Ran mengeluh perutnya berbunyi karena lapar, lalu melihat daging yang digantung dan berpiir untuk makan. Dong Chan terlihat bingung, Mi Ran pikir kalau Ini bentuk daging mentah yang sebenarnya. Tiba-tiba mobil berhenti, keduanya pun terdorong karena terlalu mendadak.

“Aku ingin tahu apakah mereka sudah mati.” Kata si pria membuka pintu dan masuk sambil mengeluh ini sangat dingin. Dong Chan dan Mi Ran terlihat berdiri dengan tegak. 

“Apa yang sedang terjadi?  Mengapa kalian terlihat sangat baik?” ucap Si pria terlihat sangat kedinginan.
“Aku tidak tahu di mana Profesor Hwang berada. Apakah kamu tidak melihat berita?  Profesor Hwang sudah mati.” Kata Dong Chan.
“Aku tidak tahu tentang orang mati itu. Katakan saja tentang orang yang masih hidup. Di mana Profesor Hwang?” ucap si pria.
“ Kami tidak tahu. Mengapa kau berbicara kepada kami dengan tidak sopan?” teriak  Mi Ran marah
“Beraninya kau meneriaki aku? Kau harus bersikap seperti sandera.” Balas Si pria.
Mi Ran tak bisa menahan amarah menarik rambut si pria dan ternyata mengunakan wig. Ia tahu kalau Pria itu menyamar jadi tidak akan tertangkap. Dong Chan mencoba menahan Mi Ran, Si pria heran karena keduanya tak merasa kedinginan.
“Aku kedinginan, Aku flu.  Aku juga harus pergi ke kamar mandi.” Ucap Mi Ran marah
“Dia harus pergi ke kamar mandi. Biarkan dia pergi.  Kau bisa bicara denganku.” Ucap Dong Chan.  Si pria menolak.
“Kalau begitu biarkan aku pergi.”kata Dong Chan. Mi Ran tak percaya Dong Chan mengatakan hal itu.Dong Chan mengaku kalau itu hanya lelucon.
“Lelucon macam apa itu?  Bukankah itu lelucon, kan?” kata Mi Ran marah. Dong Chan mengaku kalau ini adalah lelucon.
“Bagaimana kau bisa membuat lelucon ketika kita diculik?  Kau gila? Apakah hidup ini lelucon bagimu?” kata Mi Ran marah
“Apakah ini benar-benar layak dimarahi? Apakah kau tidak mampu merasakan emosi selain kemarahan? Kenapa kau selalu begitu marah?” teriak Dong Chan kesal.
“Kapan aku selalu sangat marah? Lagipula, kau penyebab semua kemarahanku.” Ucap Mi Ran.
Dong Chan pun heran kenapa penyebabnya lalu tersadar si pria sudah menghilang. Ternyata si pria sudah meringkuk karena kedinginan dan bertanya keberadan Profesor Hwang. Keduanya berteriak sambil mendorongnya kalau tidak tahu.
Ponsel Mi Ran terjatuh, Mi Ran langsung mengambilnya, si pria bsa menahan dengan tanganya. Mi Ran bisa melawan dengan mengigitnya. Dong Chan pun akhirnya melawan si pria dalam ruangan dingin. Mi Ran hanya bisa melihatanya. 



Akhirnya keduanya keluar dari mobil. Mi Ran masih saja membahas kalau Dong Chan pasti bercanda ketika memintanya untuk melepaskan dan pergi   begitu saja. Dong Chan mengeluh kalau itu hanya lelucon lalu berkata Mi Ran tidak bercanda ketika mengatakan harus makan daging mentah.
“Tentu saja tidak.  Aku tidak bercanda.” Kata Mi Ran. Dong Chan mengeluh Mi Ran itu binatang. Mi Ran hanya bisa mendengus kesal. 

Saat itu Dong Chan melihat si sopir sedang bermain ponsel sambil bertersenyum lalu menyindir apakah bersenang-senang. Si pria kaget melihat Dong Chan ada diluar. Dong Chan memberitahu  Temannya  ada di belakang.
“Ini benar-benar truk berpendingin yang sah  melihat bahwa ia memiliki plat. Apakah kau mencurinya?” ucap Dong Chan. Si pria mengelengkan kepala.
“Aku akan melaporkan kalian ke polisi.  Aku seorang warga negara teladan.” Kata Dong Chan. Si pria pun bergegas pergi. 

Keduanya berjalan di tengah sawah, Mi Ran bertanya  di mana mereka. Dong Chan seperti tak tahu sambil mengipas badanya yang kepanasan. Mi Ran pun merasa tubuhnya sangat panas. Saat itu Dong Chan menahan Mi Ran sebelum jatuh.
“Direktur Ma... Kupikir itu karena suhu meningkat tiba-tiba.” Ucap Mi Ran dan akhirnya jatuh lemas.
Dong Chan panik langsung mengendong Mi Ran dan berlari sekuat tenagam sampai di tengah jalan dengan setengah sadar menghentikan mobil dan meminta agar membawa ke Rumah Sakit.

Dong Chan masuk ke rumah sakit dan membaringkan di IGD, Dokter dan perawat langsung mendekat. Dong Chan meminta agar Dokter Jangan periksa suhunya dan kesempatan untuk mengurangi suhunya. Tapi Dokter menyuruh agar periksa suhunya.
“Aku sudah bilang jangan lakukan itu! Aku akan bertanggung jawab penuh.” Teriak Dong Chan marah. Semua yang ada diruangan binggung melihat Dong Chan berteriak.
“Beri dia suntikan untuk mengurangi suhunya. Kita tidak bisa membiarkan suhu tubuhnya meningkat.” Tegas Dong Chan.
Akhirnya Dong Chan pergi ke kamar mandi membahasi tubuhnya dengan air dingin, lalu mencoba bertahan diri. Setelah itu berjalan perlahan melihat Mi Ran terlihat dipapan nama [Ko Mi Ran, Perempuan, 44] wajahnya terlihat sangat tertekan. 
Dong Chan duduk di luar ruangan teringat saat terakhir kali melihat MIRan yang melakukan eskperimenya dengan roket air. Ia lalu bertanya pada Mi Ran Apa impianaya.  “Impian-ku adalah mencari nafkah. Ini untuk menghasilkan uang yang layak  dan hidup bahagia.”
Ia pun teringat Mi Ran yang mengaku Tubuhnya terasa panas bahkann tidak bisa tidur tanpa kipas dan itu melelahkan ketika tubuhnya terasa panas. Saat itu Ha Young menelp Dong Chan, Dong Chan seperti terpaksa mengangkatnya.
“Sudah waktunya.  Kau harus siap.” Ucap Ha Young, Dong Chan terdiam dan saat akan pergi. Dokter Joo datang menemui Dong Chan.
Dong Chan akhirnya sudah siap dengan jasnya, Tuan Kim masuk memberikan semangat dan Semoga berhasil. Dong Chan hanya diam saja. 



Dong Chan sudah duduk di ruang siaran, terlihat tatapan kosong. Ha Young datang memegang tangan Dong Chan memastikan keadaan apakah baik-baik saja. Dong Chan melepaskan tangan Ha Young seperti enggan disentuh. Ha Young pun tak bisa berbuat apa-apa akhirnya hanya duduk. 


Acara berita pun dimulai, Tuan Kim dan Hyun Gi ikut menonton dari belakang kamera. Ha Young menyapa pemirsa yang menonton Newsline, dengan membawakan berita pertamanya. Dong Chan terlihat hanya diam saja.
“Apakah kalian semua ingat Direktur Ma Dong Chan, sutradara terkenal yang menghilang 20 tahun yang lalu? Begitu banyak spekulasi yang dibuat saat ini  tentang apa yang terjadi padanya selama 20 tahun terakhir.” Cap Ha Young
“Hari ini, Direktur ada bersama kita sekarang di studio, dan dia akan memberi tahu kita jawabannya untuk semua spekulasi itu.  Aku mendengar Anda datang ke sini untuk memberi tahu kami sesuatu.” Kata Ha Young. Dong Chan terdiam menatap kosong akhirnya berani menatap kamera.
“Aku... Ma Dong Chan, orang pertama yang selamat dari percobaan cryonic.” Ucap Dong Chan dengan berani mengakuinya. Tuan Kim mendengarnya berteriak tak percaya medengarnya.

Bersambung ke episode 6

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar