PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Hei,
berhentilah bertingkah.” Ucap Dong Chan. Mi Ran berhenti melangkah.
“Apa Kau
mendengarku? Jangan bertingkah. Jika kau
terus bertingkah, aku bisa saja mulai menyukaimu.” Kata Dong Chan. Mi Ran
terdiam dan menatapnya, keduanya hanya diam saja.
“Apa? Apa
yang kau lihat? Ada apa? Apa ada sesuatu di belakangku? Kau menatap apa?” tanya
Dong Chan mencoba menghilangkan rasa gugupnya. Mi Rah hanya diam saja.
“Beraninya
kau menatap seniormu seperti itu? Ayo Ikut aku.” Kata Dong Chan merasa tubuhnya
mulai panas. Mi Ran hanya diam saja.
“Apa Kau
akan terus berdiri di sana?” keluh Dong Chan lalu memilih untuk pergi sendiri saja.
Dong Chan
keluar dari toko es krim lalu memberikan pada Mi Ran. Keduanya berjalan dengan
diam, Dong Chan akhirnya berbicara lebih dulu kalau cemas Mi Ran alergi
terhadap sesuatu seperti stroberi, cokelat, atau kiwi Jadi, membelikan es krim
vanili.
“Aku
tidak alergi. Tapi...” ucap Mi Ran. Dong Chan ingin tapi apa maksudnya.
“Tapi
rasa yang tidak kumakan hanya vanila.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mengeluh kalau Sulit
dipercaya.
“Kalau
begitu, berikan kepadaku. Aku akan memakannya.” Kata Dong Chan mengambil es
krim ditangan Mi Ran dan langsung memakanya.
“Kau bisa
memberiku es krimmu.” Kata Mi Ran melihat es coklat ditangan Dong Chan.
“Tidak
mungkin kuberikan yang sudah kumakan. Kubelikan yang baru. Kau makan yang sudah
kumakan.” Ucap Dong Chan akhirnya memberikan es krimnya. Mi Ran akhirnya makan es krim yang sudah
dimakan oleh Dong Chan.
Dong Chan
berjalan bersama bertanya apakah Mi Ran sudah sadar. Mi Ran menganguk. Dong
Chan memberitahu Mi Ran agar Mulailah bekerja dan Banyak yang harus dikerjakan
dan memperingatkan Jika minum saat jam kerja lagi, maka akan memecatnya.
“Baiklah.”
Ucap Mi Ran. Dong Chan meminta agar Mi Ran menepati janjinya.
“Ada yang
mau kutanyakan... Soal kepala biro. Setahuku, dahulu kalian berkencan sebelum
kau berpartisipasi dalam percobaan krionika. Apa kalian masih pacaran?”tanya Mi
Ran penasaran.
“Jika kau
tanyakan itu, akan memengaruhi hubungan kita sekarang, kan? Itukah alasanmu
bertanya? Kuharap bukan.” Ucap Dong Chan.
“Aku
hanya bertanya karena penasaran.” ungkap Mi Ran. Dong Chan menegaskan mereka tidak
pacaran.
Mi Ran
langsung tersenyum mendengarnya. Dong Chan memperingatkan Mi Ran agar Jangan tersenyum
dan Jangan katakan atau lakukan apa pun yang dapat memengaruhi hubungan
mereka. Mi Ran heran Kenapa tak boleh
seperti itu.
“Apa Kau
sungguh tidak tahu alasannya?” tanya Dong Chan. Mi Ran membenarkan.
“Kita
tidak boleh lebih dekat. Jika salah satu dari kita mendekati orang lain seperti
ini...” ucap Dong Chan mengambil satu langkah ke depan. Mi Ran berjalan mundur.
“Pihak
satunya harus mundur dan menjaga jarak. Setidaknya kita harus menjauh setengah
meter dari satu sama lain. Jika lebih dekat, akan berbahaya bagi kita.” Tegas
Dong Chan lalu berjalan pergi.
“Kenapa
harus setengah meter?” tanya Mi Ran heran melihat Dong Chan yang pergi lebih
dulu.
[Episode 9, Antara Dingin dan Hasrat]
Ha Young
berbicara dengan Tuan Kim yang akhirnya memutuskan untuk melakukannya. Tuan Kim dengan
bangga membenarkan, dan yain kalau merkea berdua tahu itu akan terjadi suatu
saat. Ha Young pikir Tuan Ki datang karena ingin ia melakukan sesuatu untuknya.
“Aku butuh
dukungan penuh Biro Berita. Pertama, kita mulai dengan mengumumkan bahwa akulah
yang merencanakan percobaan krionika.” Ucap Tuan Kim
“20 tahun
lalu, kau berusaha keras merahasiakannya. Tapi kini, apa kau ingin mengumumkan
bahwa kau penanggungjawabnya?” sindir Ha Young
“Situasi
telah berubah. Semua telah berbeda. Populisme. Partaiku ingin memanfaatkan
langkah itu untuk menarik perhatian rakyat negeri ini. Itu bukan ideku. Ada lebih
banyak penulis dan sutradara di politik daripada stasiun televisi. Kau harus
merencanakan semuanya dengan strategis.” Jelas Tuan Kim
“Apa Kau
tahu alasanku dipindahkan ke Biro Berita? Aku hanya penyiar biasa yang dahulu
dikritik spasi dan ejaanku, tapi aku mengajukan diri menjadi reporter. Apa Kau
ingat alasanku melakukan itu?” kata Ha Young
“Agar aku
bisa menemukan Dong Chan dan menutupi kasus hilangnya. Karena itulah aku
menjadi reporter. Aku harus mengikuti tes lain untuk menjadi reporter. Aku
melakukan itu.” Tegas Ha Young
“Dan
begitulah kau menjadi Kepala Biro Berita.” Balas Tuan Kim
“Aku
tidak bisa menutupi apa pun yang terjadi. Karena ada gunung besar yang
menghalau badai besar dari depan dan angin sepoi-sepoi dari belakang. Kau
adalah gunung besar.” Komentar Ha Young
“Apa Kau
yakin bisa berpura-pura tidak pernah menjadi gunung besar? Apa Kau pikir tidak
ada yang peduli bagaimana Ma Dong Chan menghilang, sesuatu yang sangat ingin kau
tutupi?” kata Ha Young
“Gunung
besar itu masih, ahhh tidak, menjadi lebih besar. Aku masih gunung yang bisa
menghalau badai dan angin sepoi-sepoi.” Balas Tuan Kim
“Dunia
telah berubah, Pak” komentar Ha Young. Tuan Kim pikir Karena itulah ia akan mundur di saat yang
tepat.
“Aku
menyuruhmu menjadi gunung yang lebih besar. Wajar saja jika kepala berita
menjadi presiden.” Ucap Tuan Kim mengelus papan nama "Kepala Biro Berita, Na Ha Young"
“Aku akan
menutupi semua badai dan angin untukmu. Maka kau bisa membawa angin baru dengan
gelarmu sebagai presiden wanita pertama dari jaringan televisi. Presiden Na Ha
Young, Kedengarannya keren.” Komentar Tuan Kim. Ha Young hanya diam saja.
Diatas meja
sudah banyak lamaran "Pengajuan Audisi" Nona So mengeluh akan butuh waktu lama bagi para penulis memeriksa
aplikasi dan , perhatian semua orang tertuju pada program ini karena ini acara
Pak Ma.
“Omong-omong,
kenapa aku belum melihat asisten sutradara yang ternyata seorang pemagang? Di
mana dia?” tanya penulis
Mi Ran
berjalan dengan Dong Chan akan memperlihatkan para pelamarnya, lalu berpikir
Para pelamarnya tampak bagus. Dong Chan membenarkan. Dong Chan bertanya apakah
Mi Ran tahu siapa bos tertinggi mereka. Mi Ran pikir Presdir.
“Ponsel
ini... Aku bahkan meminta membuat program di mana orang hidup selama sepekan
tanpa ponsel mereka. Orang zaman sekarang adalah budak ponsel. Dan Apa kau tahu
betapa rapuhnya hubungan antarmanusia?” ucap Dong Chan.
“Sebagian
besar dari mereka akan hancur jika kau mematikan komputer dan mengambil ponsel
mereka. Dan orang-orang juga makin bodoh. Dalam sekitar 100 tahun, mereka akan
kembali menjadi homo erectus.” Kata Dong Chan.
“Kau
benar. Jika dipikir-pikir, aku bahkan tidak hafal nomor telepon adikku.” Kata
Mi Ran.
“Ya, Ko
Nam Tae, 0103491974.. Tapi Jangan anggap ini sebagai caraku mendekatimu. Aku
hanya mengingat nomor seluruh keluargamu seandainya aku tidak bisa
menghubungimu. Aku bisa mengingat angka berapa pun begitu melihatnya. Aku yakin
ini keajaiban bagimu, tapi bagiku, itu hanya hal biasa.” Ucap Dong Chan. Mi Ran
menganguk mengerti.
“Coba
Lihat... Park Woong Soo, 01028771. Apa Kau pikir aku mengingat nomornya karena
tertarik padanya? Ini semua karena aku pintar.” Komentar Dong Chan lalu
berjalan pergi dengan senyuman sumringah.
“Apa Dia
berlebihan atau membuat batasan Atau dia merayuku?” keluh Mi Ran heran.
Tuan Park
memperlihatkan surat "Pendaftaran Magang" pada Hong Ki memberitahu
kalau Ini para pelamar yang lolos dari tiga tahap penyaringan. Hong Ki menyuruh
agar memasukkan dua pelamar di setiap tim karena Ini kesempatan menyelamatkan
Departemen Ragam Hiburan.
“Kita
menggenggam bakat masa depan. “ ucap Hong Ki yakin. Tuan Park memberitahu Tapi
semua pemagang bilang mereka ingin bekerja bersama Sutradara Ma Dong Chan.
“Itu
karena mereka tidak pernah bekerja dengannya. Dia selalu merundung orang! “
keluh Hong Gi kesa dan kaget saat melihat Dong Chan masuk ke ruanganya.
Dong Chan
bertanya apakah sudah menyerahkan anggaran, Tuan Park memberitahu kalau sedang
mengerjakan. Dong Chan pun meminta agar Sekalian saja selesaikan bulan depan
dan Sudah lama meminta untuk kerjakan. Tuan Park menganguk mengerti.
“Hyun
Gi.. Berapa lama kamu akan di sini? Kamu harus memindahkan ruanganmu di
sebelahku.” Ucap Dong Chan. Hyun Gi bingung Dong Chan ingin pindah.
"Pindah"?
Bahkan tuan tanahku tidak mengatakan itu kepadaku. Apa ini?” ucap Hyun Gi
heran.
Mi Ran
masuk ke toilet menatap wajahnya sambil mengelih Dong Chan itu sangat tidak terduga, mempermainkan hatinya,
lalu mengulang kata-kata Dong Chan "Aku bisa saja mulai menyukaimu."
Lalu bertanya-tanya Tapi bagaimana dengan setengah meter itu.
“Astaga...
Aku tidak akan membiarkan dia menginjak-injakku.” Tegas Mi Ran dan langsung
memoles bibirnya.
Saat itu
Ha Young masuk ke toilet, keduanya saling menatap dengan dingin dan terlihat
ada permusuhan. Ha Young menatap dingin Mi Ran lalu memperingatkan Hati-hati
jangan sampai ketahuan. Mi Ran hanya bisa diam saja.
“Tidak
ada yang boleh tahu tentang kisahmu, bukan? Aku sungguh tidak ingin Dong Chan mendapatkan
masalah.” Tegas Ha Young lalu keluar dari ruangan.
Di ruang
rapat
Mi Ran
masuk ruang rapat, Penulis memanggil Mi Ran sebagai Pemagang, sambil menyindir
pasti punya koneksi yang sangat hebat. Ia memberitahu kalau ia adalah penulis
utama, tapi Mi Ran mengiriminya pesan dan tidak pernah menyapanya.
“Dari
mana saja kau seharian?” tanya penulis, Mi Ran tak bisa berkata-kata dan
akhirnya Dong Chan mengajak Mi Ran bicara dengan.
Di ruang
editing
Dong Chan
tak percaya lalu bertanya apakah sudah menyapa penulisnya. Mi Ran mengaku
mengiriminya pesan karena Menurutnya tidak sopan jika segera meneleponnya. Dong
Chan memberitahu kalau penulis tidak berpikir begitu.
“Dia
tidak berpikir mengirim pesan adalah cara berkomunikasi. Dia hanya menerima
percakapan sungguhan. Kau membuatnya marah.” Jelas Dong Chan.
“Lalu Aku
harus bagaimana?” tanya Mi Ran bingung. Dong Chan menegaskan Tentu saja Mi Ran
akan dirundung.
“Dia
tampak kejam, tapi dia bahkan lebih kejam. Aku yakin dia memiliki masalah
dengan sistem saraf otonomnya. Bahkan aku takut kepadanya.” Ucap Dong Chan.
“Tapi
kenapa kau bekerja dengan penulis seperti dia?” tanya Mi Ran. Dong Chan mengaku
Naskah, tamu-tamu, dan perencanaannya bagus.
“Aku
hanya ingin dia melakukan pekerjaannya. Aku tidak akan mengencaninya. Aku akan
mencoba akrab dengannya. Aku pandai menggerakkan hati orang.” Tegas Dong Chan.
Mi Ran pikir sudah tahu itu.
“Ternyata
dia penggemar berat BTS. Cari tahu saja soal mereka. Jika kau tampak acuh saat
dia membicarakan mereka, maka kau akan dikirim ke suatu tempat yang tidak bisa
kubantu. "Selamat tinggal, Ko Mi Ran." Seperti ini.” Jelas Dong Chan.
“BTS? Siapa
itu?” tanya Mi Ran binggung. Dong Chan sempat menatap heran karena Mi Ran tak
mengenal Dong Chan.
“Ya,
caramu mengatakannya dan penampilanmu akan membuatnya memukulimu. Kita lembur
malam ini.” Kata Dong Chan.
Mi Ran
akhirnya berjalan di lorong sambil menghafal “Kim Nam Joon, Kim Seok Jin, Min
Yoon Gi, Jung Ho Suk, Park Ji Min, Kim Tae Hyung, Jeon Jung Kook, BTS.
Saat
masuk ruang rapat, Hyun Gi mulai membahas Selain mereka yang berusia 40-an,
maka juga harus mengundang beberapa pesohor lalu bertanya apakah sudah membuat
daftar kandidatnya. Penulis memberitahu berencana mengirimkan proposal ke
agensi manajemen dan mendapatkan jadwal para penyanyi.
“Kita
undang BTS saja. Kim Nam Joon, Kim Seok Jin, Min Yoon Gi, Jung Ho Seok, Park Ji
Min, Kim Tae Hyung, dan Jeon Jung Kook. Kita undang mereka semua.” Ucap Mi Ran.
Dong Chan melonggo.
“Apa Kau
bercanda, Pemagang?” sindir penulis, Mi Ran mengaku dengan polos mengaku tidak
bercanda dan sangat menyukai BTS juga jadi Undang mereka saja dengan wajah
yakin.
“BTS
sedang tidak ada di Korea.” Keluh Penulis, Mi Ran ingin menyela tapi tangan
Dong Chan sudah lebih dulu menyentuh tanganya dibawah meja.
Mi Ran
terdiam seperti jantungnya berdebar kencang tapi Dong Chan terlihat
santai. Dong Chan mengaku Perasaan Mi
Ran terhadap program ini sedikit berlebihan. Ia mengaku tahu BTS adalah bintang
dunia, tapi mereka bisa mencoba mengundang mereka.
“Kenapa
kalian sangat terkejut?” kata Dong Chan membela Mi Ran, sementara Mi Ran masih
terdiam dengan tangan Dong Chan yang terus memegang tanganya.
“Karena
anggaran kita... Tetap saja, kita bisa menghubungi.” Kata Hyun Gi. Semua pun
menyetujuinya kalau bisa mencoba dan Tidak butuh biaya untuk menelepon. Setelah
semua tenang Dong Chan akhirnya melepaskan tangan Mi Ran.
Ha Young
menemukan informasi tentang "Pimpinan Lee Seok Du dari Grup Unsung"
lalu menerima "Nomor Pribadi"
lalu Si bibi bertanya apakah Bisa merkea bertemu malam ini, Ha Young mengaku
bisa bahkan larut malam pun tidak masalah jadi Mari bertemu.
“Aku akan
meneleponmu lagi.” Ucap Si bibi. Ha Young akan bicara tapi telp sudah ditutup.
Ruang
rapat yang tadinya ramai, sampai akhirnya hanya tingga Mi Ran dan Dong Chan.
Dong Chan menyuruh Mi Ran agar Hubungi
mereka dan periksa jadwalnya. Mi Ran mulai mengantuk dan mulai menguap,
tiba-tiba wajah Dong Chan tersenyum melihatnya.
Dong Chan
mencoba menyadari dirinya kalau tak boleh seperti itu dan harus menjaga jarak.
Saat itu Mi Ran mencoba membersihkan matanya yang mulai mengantuk. Dong Chan
kembali tersenyum melihat tingah Mi Ran dan berusaha mengelengkan kepala agar
bisa menyadarkan otaknya Mi Ran binggung.
“Astaga.
Pulanglah... Jika kau terus menguap sambil memejamkan mata, pulang saja.
Pulanglah. Pulang dan tidur... Cepat pergi.” teriak Dong Chan merasa badanya
mulai panas. Mi Ran terlihat binggung.
Mi Ran
akhirnya masuk taksi dan menerima pesan dari Dong Chan, “Seoul, 6B3904. Aku
hafal nomor taksinya. Saat kamu pulang dengan selamat, kirimi aku pesan teks.”
“Kenapa
dia bersikap plinplan? Kukira dia ingin menjaga jarak.” Keluh Mi Ran kesal
melihat tingkah Dong Chan.
“Apa ada
yang tidak nyaman, Bu?” tanya sopir taksi. Mi Ran mengaku hanya bicara sendiri.
Di
ruangan "Kepala Biro, Na Ha Young" Si wanita menelp Ha Young
memberitahu akan ke kantor sekarang jadi butuh 30 menit. Ha Young memberitahu
akan menunggu dan Ruangannya di lantai tujuh.
“Mereka
ketat soal keamanan di sini, jadi mereka akan menghentikanmu Akan kuberi tahu
mereka bahwa kamu akan datang.” Ucap Ha Young
“Seperti
yang kusebutkan tadi, izinkan aku bertemu Sutradara Ma Dong Chan.” Kata Si
bibi. Ha Young menegaskan akan mengaturnya.
Dong Chan
ada diruangan, Ha Young membuka pintu dengan wajah tegang. Akhirnya mereka
bertemu di ruangan, Ha Young memberitahu Dia datang sekarang yaitu Orang yang
melaporkan ledakan mobil Profesor Jo. Dong Chan melihat lembaran berkas diatas
meja.
“Dia
putra Pimpinan Grup Unsung, Lee Yang Gon yang lahir di luar nikah. Setelah Lee
Yang Gon didiagnosis kanker paru-paru, perusahaan itu goyah dan mereka mencari
penerusnya. Pada saat itu, dunia keuangan mengalami pergantian hierarki berkat
pembangunan sistem air di Libya.” Ucap Ha Young
“Menurut
daftar keluarganya, istri Pimpinan Lee tidak memiliki seorang putra. Itu
sebabnya Lee Seok Du dimasukkan ke daftar keluarga dan dia menerima pelatihan
sebagai penerus.” Jelas Ha Young
“Apa kita
tahu kegiatan Lee Seok Du sebelum dia berusia 37 tahun?” tanya Dong Chan.
“Ada di
halaman berikutnya.” Ucap Ha Young. Dong Chan membaca tulisan "Pindah ke
Amerika pada bulan Juni 1971"
“Setelah
dia mendapatkan gelar doktor dari University of Illinois, dia menjalani
kehidupan biasa di Amerika. Sepertinya istrinya masih di Amerika. Bisa dibilang,
mereka sudah berpisah.” Jelas Ha Young
“Tahun
1998, dia diserang sekelompok orang dan mengalami koma. Setelah dirawat selama
50 bulan, dia siuman dengan ajaib. Semua orang menyebutnya keajaiban, karena
mereka pikir mustahil baginya untuk kembali hidup-hidup.” Kata Ha Young
Dong Chan
mencoba mengingat Tahun 1998 dan terlihat didalam tabung kalau orang itu
dibekukan tahun yang sama. Ha Young
menceritakan Setelah nyaris mati, Tuan Lee terus menyumbangkan donasi besar ke
rumah sakit yang menyelamatkan nyawanya.
“Hanya ini
yang bisa kutemukan untukmu... Katakan kenapa kau butuh data ini.” Tanya Ha
Young menagih janji
“Di
laboratorium Profesor Hwang, ada pria di kapsul dan dia mirip Lee Seok Du.”
Ungkap Dong Chan. Ha Young kaget mendengarnya.
“ Dia
tidak hanya mirip dengannya. Mereka tampak identik termasuk wajah dan tubuh
mereka.” Jelas Dong Chan.
“Pantas
kau menjadi sutradara di Departemen Ragam Hiburan. Banyak wajah yang mirip di
dunia ini. Lalu Kenapa kau tidak datang hari itu?” Kurasa kamar hotel bisa membuat seseorang
tidak nyaman. Aku hanya...” ucap Ha
Young penasaran.
“Bagiku,
kau seorang wanita, tapi aku tidak berniat memulai kembali hubungan kita.”
Jelas Dong Chan.
“Tapi kau
ingin menemuiku di kamar hotel.” Komentar Ha Young. Dong Chan mengaku Karena
itulah tidak bisa datang.
“Saat
wanita memberi tahu pria nomor kamar hotelnya, apa kau tahu, apa yang dia mau
dari pria itu?” keluh Ha Young kesal
“Itu
sebabnya aku tidak datang. Karena aku tahu perasaanmu. Karena perasaan kita
tidak sama.” Jelas Dong Chan. Ha Youn hanya bisa terdiam sambil menahan
kesedihan.
Ibu Mi
Ran memberikan air pada Dong Hyuk, lalu bertanya apakah sudah memindahkan semua
barang-barangny. Dong Hyuk membenarkan dan memiinta maaf karena sudah
membangunkannya selarut ini dengan memanggilnya “ibu” Ibu Mi Ran sedikit tak
enak.
“Tidak
apa-apa. Aku menunggu karena putriku belum pulang. Apa yang dia lakukan selarut
ini hingga pulang terlambat? Astaga... Kenapa dosen sepertimu begitu mudah
bergaul, bugar, dan baik?” komentar Ibu Mi Ran melihat badan Dong Hyuk.
“Kita harus
rukun seperti keluarga, Ibu.” Kata Dong Hyuk bahagia, saatitu Mi Ran pulang
dengan wajah kesal. Dong Hyuk panik dan
langsung bergegas pergi.
“Kau
sudah pulang, Mi Ran? Ini...” kata Mi Ran lalu bingung karena meihat Dong Hyuk
yang sudah hilang.
Mi Ran
didalam ruangan terlihat kesal, lalu mengingat yang dikatakan Dong Chan. “Jika
kau terus bertingkah, aku bisa saja mulai menyukaimu.” Ia sempat tersenyum,
lalu menginga saat tangan Dong Chan memegang tanganya.
Jantung
Mi Ran berdegup kencang, lalu mencoba tersadar
kalau tak boleh badannya itu panas.
Di sebuah
jalan, terlihat seorang wanita kaya dalam mobil. Tiba-tiba dua buah mobil
menghadangnya. Sopirnya, Tuan Jung pun keluar dari mobil. Dua orang langsung
menariknya dan masuk mobil, Si wanita bingung dan mobilnya dibawa oleh si pria
sangar ke suatu tempat.
Di
ruangan Ha Young, suasana terlihat tegang. Dong Chan ingin tahu Menurut Ha Young
kenapa wanita ingin menemuinya. Ha Young
pikir si wanita tahu siapa yang ingin membunuh Profesor Jo dan yang ingin
bertemu denganku.
“Di mana
titik temunya?” tanya Dong Chan. Ha Young pikir Sebelum itu, punya pertanyaan.
“Apa
Profesor Hwang benar-benar sudah tewas?” tanya Ha Young, sebelum menjawab ada
telp dari "Nomor Pribadi" dan
sengaja mengunakan "Pengeras
suara"
“Tolong
selamatkan suamiku... Kapsul krionika...” ucap Si bibi dan telp langsung mati.
Dong Chan dan Ha Young terlihat tegang dan panik.
Si wanita
masuk ke sebuah gudang yang cukup gelap. Tuan Lee menyapa si wanita dengan
memanggilnya Kakak ipar dan Lama tidak berjumpa. Si bibi terlihat kaget melihat
adik iparnya, Tuan Lee ingin tahu Sejak
kapan mulai akrab dengan Pak Jung.
“Apa yang
kau rencanakan di stasiun televisi? Kau tidak akan bisa menemukan jasad Pak
Jung. Apa Mereka menyebutnya, kematian yang sia-sia? Omong-omong, menurutmu
kenapa aku membiarkanmu hidup? Di mana Lee Seok Du?” ucap Tuan Lee
“Aku juga
tidak tahu... Tadi aku mau ke kantor polisi untuk mencari tahu. Jadi Aku ingin
bertanya kepada sutradara itu. Tolong biarkan suamiku hidup kembali. Kami akan
hidup dalam persembunyian. Tolong bantu dia keluar dari kapsul krionika.” Kata Si
nyonya.
“Harusnya
kau tidak membiarkanku merasakan uang dan kekuasaan. Pimpinan Lee Yang Gon
seharusnya tidak pernah menjadikan Lee Seok Du sebagai penerusnya! Jika Lee
Seok Du kembali hidup-hidup... Lalu aku harus ke mana?” kata Tuan Lee.
“Kau bisa
terus hidup sebagai Lee Seok Du. Aku akan diam saja.” Tegas Si nyonya. Tuan Lee
malah langsung mendorongnya.
“Jika itu
yang kau pikirkan, seharusnya kamu mendatangiku, bukan stasiun televisi! Siapa
pun yang mencoba membangunkan Lee Seok Du, akhirnya akan dibunuh siapa pun itu.”
Tegas Tuan Lee marah
“Dengarkan
aku baik-baik. Aku Lee Seok Du, bukan Lee Hyeong Du. Aku akan membunuh siapa
pun yang mencoba membuat hal itu diragukan.” ucapTuan Lee mengancam.
Ha Young
dengan wajah tegang berpikir harus menghubungi polisi. Dong Chan langsung melarangnya
lalu meminta Ha Young Jangan terlalu
memikirkannya arena Pada akhirnya, ini masalahnya dan Ini hanya berita kecil
untuk Ha Young.
“Apa kau
pikir aku seperti ini karena kehilangan berita? Ini karena aku mencemaskanmu.
Aku takut kau dalam bahaya dan tiba-tiba menghilang lagi. Itu yang kutakutkan.”
Kata Ha Young
“Ini
sudah larut. Sebaiknya kau pulang.” Kata Dong Chan. Ha Young mengaku tidak membawa
mobilnya.
“Baik,
aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Dong Chan mencoba bersikap baik.
Young Sun
menatap surat "Petisi
Perceraian" lalu terlihat sangat yakin. Akhirnya ia masuk ke dalam kamar
anaknya, Ji Hoon sudah tertidur pulas. Young
Sun melihat anaknya lalu melihat ponsel anaknya dan kaget melihat foto Mi Ran
dengan anaknya. Keduany seperti sangat dekat.
Di dalam
mobil
Ha Young
sengaja menaikan suhu dalam mobil mengaku
akan menyesuaikan suhu yang membuat Dong Chan merasa nyaman jadi tidak
apa-apa. Dong Chan hanya bisa menatapnya sepert tak enak hati. Mobil akhirnya
sampai depan rumah, suasana terasa canggung.
“Ha Young...
Maaf.” Ucap Dong Chan. Mi Ran bertanya
tentang apa itu.
“Maaf aku
tidak ada untukmu selama 20 tahun terakhir. 20 tahun terasa seperti sehari
bagiku. Tapi kurasa memang sudah selama itu. Aku tidak bisa melakukan apa pun
untuk mengganti20 tahun terakhir yang kamu habiskan sendiri.” Ungkap Dong Chan.
“Kita
sudah kehilangan waktu kita. Saat aku melihatmu, hatiku tidak lagi berdebar.
Aku tidak mencintaimu. Kurasa inilah akhir bagi kita.” Akui Dong Chan.
“Apa Kau
mengakhirinya karena hatimu sudah menjadi milik orang lain?” tanya Ha Young
dengan mata berkaca-kaca. Dong Chan hanya diam saja
Akhirnya
Ha Young hanya bisa menangis dikamar, sementara Dong Chan hanya bisa melamun di
kamarnya seperti masih bimbang dengan hatinya karena tak boleh berdekatan
dengan Mi Ran. Sementara Mi Ran juga bingung dengan sikap Dong Chan yang
berbeda dengan ucapanya.
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar