PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 28 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



“Hei, berhentilah bertingkah.” Ucap Dong Chan. Mi Ran berhenti melangkah.
“Apa Kau mendengarku?  Jangan bertingkah. Jika kau terus bertingkah, aku bisa saja mulai menyukaimu.” Kata Dong Chan. Mi Ran terdiam dan menatapnya, keduanya hanya diam saja.
“Apa? Apa yang kau lihat? Ada apa? Apa ada sesuatu di belakangku? Kau menatap apa?” tanya Dong Chan mencoba menghilangkan rasa gugupnya. Mi Rah hanya diam saja.
“Beraninya kau menatap seniormu seperti itu? Ayo Ikut aku.” Kata Dong Chan merasa tubuhnya mulai panas. Mi Ran hanya diam saja.
“Apa Kau akan terus berdiri di sana?” keluh Dong Chan lalu memilih untuk  pergi sendiri saja. 


Dong Chan keluar dari toko es krim lalu memberikan pada Mi Ran. Keduanya berjalan dengan diam, Dong Chan akhirnya berbicara lebih dulu kalau cemas Mi Ran alergi terhadap sesuatu seperti stroberi, cokelat, atau kiwi Jadi, membelikan es krim vanili.
“Aku tidak alergi. Tapi...” ucap Mi Ran. Dong Chan ingin tapi apa maksudnya.
“Tapi rasa yang tidak kumakan hanya vanila.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mengeluh kalau Sulit dipercaya.
“Kalau begitu, berikan kepadaku. Aku akan memakannya.” Kata Dong Chan mengambil es krim ditangan Mi Ran dan langsung memakanya.
“Kau bisa memberiku es krimmu.” Kata Mi Ran melihat es coklat ditangan Dong Chan.
“Tidak mungkin kuberikan yang sudah kumakan. Kubelikan yang baru. Kau makan yang sudah kumakan.” Ucap Dong Chan akhirnya memberikan es krimnya.  Mi Ran akhirnya makan es krim yang sudah dimakan oleh Dong Chan. 


Dong Chan berjalan bersama bertanya apakah Mi Ran sudah sadar. Mi Ran menganguk. Dong Chan memberitahu Mi Ran agar Mulailah bekerja dan Banyak yang harus dikerjakan dan memperingatkan Jika minum saat jam kerja lagi, maka akan memecatnya.
“Baiklah.” Ucap Mi Ran. Dong Chan meminta agar Mi Ran menepati janjinya.
“Ada yang mau kutanyakan... Soal kepala biro. Setahuku, dahulu kalian berkencan sebelum kau berpartisipasi dalam percobaan krionika. Apa kalian masih pacaran?”tanya Mi Ran penasaran.

“Jika kau tanyakan itu, akan memengaruhi hubungan kita sekarang, kan? Itukah alasanmu bertanya? Kuharap bukan.” Ucap Dong Chan.
“Aku hanya bertanya karena penasaran.” ungkap Mi Ran. Dong Chan menegaskan mereka tidak pacaran.
Mi Ran langsung tersenyum mendengarnya. Dong Chan memperingatkan Mi Ran agar Jangan tersenyum dan Jangan katakan atau lakukan apa pun yang dapat memengaruhi hubungan mereka.  Mi Ran heran Kenapa tak boleh seperti itu.
“Apa Kau sungguh tidak tahu alasannya?” tanya Dong Chan. Mi Ran membenarkan.
“Kita tidak boleh lebih dekat. Jika salah satu dari kita mendekati orang lain seperti ini...” ucap Dong Chan mengambil satu langkah ke depan. Mi Ran berjalan mundur.
“Pihak satunya harus mundur dan menjaga jarak. Setidaknya kita harus menjauh setengah meter dari satu sama lain. Jika lebih dekat, akan berbahaya bagi kita.” Tegas Dong Chan lalu berjalan pergi.
“Kenapa harus setengah meter?” tanya Mi Ran heran melihat Dong Chan yang pergi lebih dulu. 



[Episode 9, Antara Dingin dan Hasrat]
Ha Young berbicara dengan Tuan Kim yang  akhirnya  memutuskan untuk melakukannya. Tuan Kim dengan bangga membenarkan, dan yain kalau merkea berdua tahu itu akan terjadi suatu saat. Ha Young pikir Tuan Ki datang karena ingin ia melakukan sesuatu untuknya.
“Aku butuh dukungan penuh Biro Berita. Pertama, kita mulai dengan mengumumkan bahwa akulah yang merencanakan percobaan krionika.” Ucap Tuan Kim
“20 tahun lalu, kau berusaha keras merahasiakannya. Tapi kini, apa kau ingin mengumumkan bahwa kau penanggungjawabnya?” sindir Ha Young
“Situasi telah berubah. Semua telah berbeda. Populisme. Partaiku ingin memanfaatkan langkah itu untuk menarik perhatian rakyat negeri ini. Itu bukan ideku. Ada lebih banyak penulis dan sutradara di politik daripada stasiun televisi. Kau harus merencanakan semuanya dengan strategis.” Jelas Tuan Kim
“Apa Kau tahu alasanku dipindahkan ke Biro Berita? Aku hanya penyiar biasa yang dahulu dikritik spasi dan ejaanku, tapi aku mengajukan diri menjadi reporter. Apa Kau ingat alasanku melakukan itu?” kata Ha Young
“Agar aku bisa menemukan Dong Chan dan menutupi kasus hilangnya. Karena itulah aku menjadi reporter. Aku harus mengikuti tes lain untuk menjadi reporter. Aku melakukan itu.” Tegas Ha Young
“Dan begitulah kau menjadi Kepala Biro Berita.” Balas Tuan Kim
“Aku tidak bisa menutupi apa pun yang terjadi. Karena ada gunung besar yang menghalau badai besar dari depan dan angin sepoi-sepoi dari belakang. Kau adalah gunung besar.” Komentar Ha Young
“Apa Kau yakin bisa berpura-pura tidak pernah menjadi gunung besar? Apa Kau pikir tidak ada yang peduli bagaimana Ma Dong Chan menghilang, sesuatu yang sangat ingin kau tutupi?” kata Ha Young
“Gunung besar itu masih, ahhh tidak, menjadi lebih besar. Aku masih gunung yang bisa menghalau badai dan angin sepoi-sepoi.” Balas Tuan Kim
“Dunia telah berubah, Pak” komentar Ha Young. Tuan Kim pikir  Karena itulah ia akan mundur di saat yang tepat.
“Aku menyuruhmu menjadi gunung yang lebih besar. Wajar saja jika kepala berita menjadi presiden.” Ucap Tuan Kim mengelus papan nama  "Kepala Biro Berita, Na Ha Young"
“Aku akan menutupi semua badai dan angin untukmu. Maka kau bisa membawa angin baru dengan gelarmu sebagai presiden wanita pertama dari jaringan televisi. Presiden Na Ha Young, Kedengarannya keren.” Komentar Tuan Kim. Ha Young hanya diam saja. 



Diatas meja sudah banyak lamaran "Pengajuan Audisi" Nona So mengeluh  akan butuh waktu lama bagi para penulis memeriksa aplikasi dan , perhatian semua orang tertuju pada program ini karena ini acara Pak Ma.
“Omong-omong, kenapa aku belum melihat asisten sutradara yang ternyata seorang pemagang? Di mana dia?” tanya penulis
Mi Ran berjalan dengan Dong Chan akan memperlihatkan para pelamarnya, lalu berpikir Para pelamarnya tampak bagus. Dong Chan membenarkan. Dong Chan bertanya apakah Mi Ran tahu siapa bos tertinggi mereka. Mi Ran pikir Presdir.
“Ponsel ini... Aku bahkan meminta membuat program di mana orang hidup selama sepekan tanpa ponsel mereka. Orang zaman sekarang adalah budak ponsel. Dan Apa kau tahu betapa rapuhnya hubungan antarmanusia?” ucap Dong Chan.
“Sebagian besar dari mereka akan hancur jika kau mematikan komputer dan mengambil ponsel mereka. Dan orang-orang juga makin bodoh. Dalam sekitar 100 tahun, mereka akan kembali menjadi homo erectus.” Kata Dong Chan.
“Kau benar. Jika dipikir-pikir, aku bahkan tidak hafal nomor telepon adikku.” Kata Mi Ran.
“Ya, Ko Nam Tae, 0103491974.. Tapi Jangan anggap ini sebagai caraku mendekatimu. Aku hanya mengingat nomor seluruh keluargamu seandainya aku tidak bisa menghubungimu. Aku bisa mengingat angka berapa pun begitu melihatnya. Aku yakin ini keajaiban bagimu, tapi bagiku, itu hanya hal biasa.” Ucap Dong Chan. Mi Ran menganguk mengerti.

“Coba Lihat... Park Woong Soo, 01028771. Apa Kau pikir aku mengingat nomornya karena tertarik padanya? Ini semua karena aku pintar.” Komentar Dong Chan lalu berjalan pergi dengan senyuman sumringah.
“Apa Dia berlebihan atau membuat batasan Atau dia merayuku?” keluh Mi Ran heran. 

Tuan Park memperlihatkan surat "Pendaftaran Magang" pada Hong Ki memberitahu kalau Ini para pelamar yang lolos dari tiga tahap penyaringan. Hong Ki menyuruh agar memasukkan dua pelamar di setiap tim karena Ini kesempatan menyelamatkan Departemen Ragam Hiburan.
“Kita menggenggam bakat masa depan. “ ucap Hong Ki yakin. Tuan Park memberitahu Tapi semua pemagang bilang mereka ingin bekerja bersama Sutradara Ma Dong Chan.
“Itu karena mereka tidak pernah bekerja dengannya. Dia selalu merundung orang! “ keluh Hong Gi kesa dan kaget saat melihat Dong Chan masuk ke ruanganya. 

Dong Chan bertanya apakah sudah menyerahkan anggaran, Tuan Park memberitahu kalau sedang mengerjakan. Dong Chan pun meminta agar Sekalian saja selesaikan bulan depan dan Sudah lama meminta untuk kerjakan. Tuan Park menganguk mengerti.
“Hyun Gi.. Berapa lama kamu akan di sini? Kamu harus memindahkan ruanganmu di sebelahku.” Ucap Dong Chan. Hyun Gi bingung Dong Chan ingin pindah.
"Pindah"? Bahkan tuan tanahku tidak mengatakan itu kepadaku. Apa ini?” ucap Hyun Gi heran. 

Mi Ran masuk ke toilet menatap wajahnya sambil mengelih Dong Chan itu  sangat tidak terduga, mempermainkan hatinya, lalu mengulang kata-kata Dong Chan "Aku bisa saja mulai menyukaimu." Lalu bertanya-tanya Tapi bagaimana dengan setengah meter itu.
“Astaga... Aku tidak akan membiarkan dia menginjak-injakku.” Tegas Mi Ran dan langsung memoles bibirnya. 

Saat itu Ha Young masuk ke toilet, keduanya saling menatap dengan dingin dan terlihat ada permusuhan. Ha Young menatap dingin Mi Ran lalu memperingatkan Hati-hati jangan sampai ketahuan. Mi Ran hanya bisa diam saja.
“Tidak ada yang boleh tahu tentang kisahmu, bukan? Aku sungguh tidak ingin Dong Chan mendapatkan masalah.” Tegas Ha Young lalu keluar dari ruangan. 

Di ruang rapat
Mi Ran masuk ruang rapat, Penulis memanggil Mi Ran sebagai Pemagang, sambil menyindir pasti punya koneksi yang sangat hebat. Ia memberitahu kalau ia adalah penulis utama, tapi Mi Ran mengiriminya pesan dan tidak pernah menyapanya.
“Dari mana saja kau seharian?” tanya penulis, Mi Ran tak bisa berkata-kata dan akhirnya Dong Chan mengajak Mi Ran bicara dengan. 

Di ruang editing
Dong Chan tak percaya lalu bertanya apakah sudah menyapa penulisnya. Mi Ran mengaku mengiriminya pesan karena Menurutnya tidak sopan jika segera meneleponnya. Dong Chan memberitahu kalau penulis tidak berpikir begitu.
“Dia tidak berpikir mengirim pesan adalah cara berkomunikasi. Dia hanya menerima percakapan sungguhan. Kau membuatnya marah.” Jelas Dong Chan.
“Lalu Aku harus bagaimana?” tanya Mi Ran bingung. Dong Chan menegaskan Tentu saja Mi Ran akan dirundung.
“Dia tampak kejam, tapi dia bahkan lebih kejam. Aku yakin dia memiliki masalah dengan sistem saraf otonomnya. Bahkan aku takut kepadanya.” Ucap Dong Chan.
“Tapi kenapa kau bekerja dengan penulis seperti dia?” tanya Mi Ran. Dong Chan mengaku Naskah, tamu-tamu, dan perencanaannya bagus.
“Aku hanya ingin dia melakukan pekerjaannya. Aku tidak akan mengencaninya. Aku akan mencoba akrab dengannya. Aku pandai menggerakkan hati orang.” Tegas Dong Chan. Mi Ran pikir sudah tahu itu.
“Ternyata dia penggemar berat BTS. Cari tahu saja soal mereka. Jika kau tampak acuh saat dia membicarakan mereka, maka kau akan dikirim ke suatu tempat yang tidak bisa kubantu. "Selamat tinggal, Ko Mi Ran." Seperti ini.” Jelas Dong Chan.
“BTS? Siapa itu?” tanya Mi Ran binggung. Dong Chan sempat menatap heran karena Mi Ran tak mengenal Dong Chan.
“Ya, caramu mengatakannya dan penampilanmu akan membuatnya memukulimu. Kita lembur malam ini.” Kata Dong Chan.
Mi Ran akhirnya berjalan di lorong sambil menghafal “Kim Nam Joon, Kim Seok Jin, Min Yoon Gi, Jung Ho Suk, Park Ji Min, Kim Tae Hyung, Jeon Jung Kook, BTS.



Saat masuk ruang rapat, Hyun Gi mulai membahas Selain mereka yang berusia 40-an, maka juga harus mengundang beberapa pesohor lalu bertanya apakah sudah membuat daftar kandidatnya. Penulis memberitahu berencana mengirimkan proposal ke agensi manajemen dan mendapatkan jadwal para penyanyi.
“Kita undang BTS saja. Kim Nam Joon, Kim Seok Jin, Min Yoon Gi, Jung Ho Seok, Park Ji Min, Kim Tae Hyung, dan Jeon Jung Kook. Kita undang mereka semua.” Ucap Mi Ran. Dong Chan melonggo.
“Apa Kau bercanda, Pemagang?” sindir penulis, Mi Ran mengaku dengan polos mengaku tidak bercanda dan sangat menyukai BTS juga jadi Undang mereka saja dengan wajah yakin.
“BTS sedang tidak ada di Korea.” Keluh Penulis, Mi Ran ingin menyela tapi tangan Dong Chan sudah lebih dulu menyentuh tanganya dibawah meja.
Mi Ran terdiam seperti jantungnya berdebar kencang tapi Dong Chan terlihat santai.  Dong Chan mengaku Perasaan Mi Ran terhadap program ini sedikit berlebihan. Ia mengaku tahu BTS adalah bintang dunia, tapi mereka bisa mencoba mengundang mereka.
“Kenapa kalian sangat terkejut?” kata Dong Chan membela Mi Ran, sementara Mi Ran masih terdiam dengan tangan Dong Chan yang terus memegang tanganya.
“Karena anggaran kita... Tetap saja, kita bisa menghubungi.” Kata Hyun Gi. Semua pun menyetujuinya kalau bisa mencoba dan Tidak butuh biaya untuk menelepon. Setelah semua tenang Dong Chan akhirnya melepaskan tangan Mi Ran. 
Ha Young menemukan informasi tentang "Pimpinan Lee Seok Du dari Grup Unsung" lalu menerima  "Nomor Pribadi" lalu Si bibi bertanya apakah Bisa merkea bertemu malam ini, Ha Young mengaku bisa bahkan larut malam pun tidak masalah jadi Mari bertemu.
“Aku akan meneleponmu lagi.” Ucap Si bibi. Ha Young akan bicara tapi telp sudah ditutup. 


Ruang rapat yang tadinya ramai, sampai akhirnya hanya tingga Mi Ran dan Dong Chan. Dong Chan menyuruh  Mi Ran agar Hubungi mereka dan periksa jadwalnya. Mi Ran mulai mengantuk dan mulai menguap, tiba-tiba wajah Dong Chan tersenyum melihatnya.
Dong Chan mencoba menyadari dirinya kalau tak boleh seperti itu dan harus menjaga jarak. Saat itu Mi Ran mencoba membersihkan matanya yang mulai mengantuk. Dong Chan kembali tersenyum melihat tingah Mi Ran dan berusaha mengelengkan kepala agar bisa menyadarkan otaknya Mi Ran binggung.
“Astaga. Pulanglah... Jika kau terus menguap sambil memejamkan mata, pulang saja. Pulanglah. Pulang dan tidur... Cepat pergi.” teriak Dong Chan merasa badanya mulai panas. Mi Ran terlihat binggung. 


Mi Ran akhirnya masuk taksi dan menerima pesan dari Dong Chan, “Seoul, 6B3904. Aku hafal nomor taksinya. Saat kamu pulang dengan selamat, kirimi aku pesan teks.”
“Kenapa dia bersikap plinplan? Kukira dia ingin menjaga jarak.” Keluh Mi Ran kesal melihat tingkah Dong Chan.
“Apa ada yang tidak nyaman, Bu?” tanya sopir taksi. Mi Ran mengaku hanya bicara sendiri.

Di ruangan "Kepala Biro, Na Ha Young" Si wanita menelp Ha Young memberitahu akan ke kantor sekarang jadi butuh 30 menit. Ha Young memberitahu akan menunggu dan Ruangannya di lantai tujuh.
“Mereka ketat soal keamanan di sini, jadi mereka akan menghentikanmu Akan kuberi tahu mereka bahwa kamu akan datang.” Ucap Ha Young
“Seperti yang kusebutkan tadi, izinkan aku bertemu Sutradara Ma Dong Chan.” Kata Si bibi. Ha Young menegaskan akan mengaturnya.

Dong Chan ada diruangan, Ha Young membuka pintu dengan wajah tegang. Akhirnya mereka bertemu di ruangan, Ha Young memberitahu Dia datang sekarang yaitu Orang yang melaporkan ledakan mobil Profesor Jo. Dong Chan melihat lembaran berkas diatas meja.
“Dia putra Pimpinan Grup Unsung, Lee Yang Gon yang lahir di luar nikah. Setelah Lee Yang Gon didiagnosis kanker paru-paru, perusahaan itu goyah dan mereka mencari penerusnya. Pada saat itu, dunia keuangan mengalami pergantian hierarki berkat pembangunan sistem air di Libya.” Ucap Ha Young
“Menurut daftar keluarganya, istri Pimpinan Lee tidak memiliki seorang putra. Itu sebabnya Lee Seok Du dimasukkan ke daftar keluarga dan dia menerima pelatihan sebagai penerus.” Jelas Ha Young
“Apa kita tahu kegiatan Lee Seok Du sebelum dia berusia 37 tahun?” tanya Dong Chan.
“Ada di halaman berikutnya.” Ucap Ha Young. Dong Chan membaca tulisan "Pindah ke Amerika pada bulan Juni 1971"
“Setelah dia mendapatkan gelar doktor dari University of Illinois, dia menjalani kehidupan biasa di Amerika. Sepertinya istrinya masih di Amerika. Bisa dibilang, mereka sudah berpisah.” Jelas Ha Young
“Tahun 1998, dia diserang sekelompok orang dan mengalami koma. Setelah dirawat selama 50 bulan, dia siuman dengan ajaib. Semua orang menyebutnya keajaiban, karena mereka pikir mustahil baginya untuk kembali hidup-hidup.” Kata Ha Young
Dong Chan mencoba mengingat Tahun 1998 dan terlihat didalam tabung kalau orang itu dibekukan tahun yang sama.  Ha Young menceritakan Setelah nyaris mati, Tuan Lee terus menyumbangkan donasi besar ke rumah sakit yang menyelamatkan nyawanya.
“Hanya ini yang bisa kutemukan untukmu... Katakan kenapa kau butuh data ini.” Tanya Ha Young menagih janji
“Di laboratorium Profesor Hwang, ada pria di kapsul dan dia mirip Lee Seok Du.” Ungkap Dong Chan. Ha Young kaget mendengarnya.
“ Dia tidak hanya mirip dengannya. Mereka tampak identik termasuk wajah dan tubuh mereka.” Jelas Dong Chan.
“Pantas kau menjadi sutradara di Departemen Ragam Hiburan. Banyak wajah yang mirip di dunia ini. Lalu Kenapa kau tidak datang hari itu?”  Kurasa kamar hotel bisa membuat seseorang tidak nyaman. Aku hanya...” ucap  Ha Young penasaran.
“Bagiku, kau seorang wanita, tapi aku tidak berniat memulai kembali hubungan kita.” Jelas Dong Chan.
“Tapi kau ingin menemuiku di kamar hotel.” Komentar Ha Young. Dong Chan mengaku Karena itulah tidak bisa datang.
“Saat wanita memberi tahu pria nomor kamar hotelnya, apa kau tahu, apa yang dia mau dari pria itu?” keluh Ha Young kesal
“Itu sebabnya aku tidak datang. Karena aku tahu perasaanmu. Karena perasaan kita tidak sama.” Jelas Dong Chan. Ha Youn hanya bisa terdiam sambil menahan kesedihan. 





Ibu Mi Ran memberikan air pada Dong Hyuk, lalu bertanya apakah sudah memindahkan semua barang-barangny. Dong Hyuk membenarkan dan memiinta maaf karena sudah membangunkannya selarut ini dengan memanggilnya “ibu” Ibu Mi Ran sedikit tak enak.
“Tidak apa-apa. Aku menunggu karena putriku belum pulang. Apa yang dia lakukan selarut ini hingga pulang terlambat? Astaga... Kenapa dosen sepertimu begitu mudah bergaul, bugar, dan baik?” komentar Ibu Mi Ran melihat badan Dong Hyuk.
“Kita harus rukun seperti keluarga, Ibu.” Kata Dong Hyuk bahagia, saatitu Mi Ran pulang dengan wajah kesal.  Dong Hyuk panik dan langsung bergegas pergi.
“Kau sudah pulang, Mi Ran? Ini...” kata Mi Ran lalu bingung karena meihat Dong Hyuk yang sudah hilang.

Mi Ran didalam ruangan terlihat kesal, lalu mengingat yang dikatakan Dong Chan. “Jika kau terus bertingkah, aku bisa saja mulai menyukaimu.” Ia sempat tersenyum, lalu menginga saat tangan Dong Chan memegang tanganya.
Jantung Mi Ran berdegup kencang, lalu mencoba  tersadar kalau tak boleh badannya itu panas. 

Di sebuah jalan, terlihat seorang wanita kaya dalam mobil. Tiba-tiba dua buah mobil menghadangnya. Sopirnya, Tuan Jung pun keluar dari mobil. Dua orang langsung menariknya dan masuk mobil, Si wanita bingung dan mobilnya dibawa oleh si pria sangar ke suatu tempat. 

Di ruangan Ha Young, suasana terlihat tegang. Dong Chan ingin tahu Menurut Ha Young kenapa wanita ingin menemuinya.  Ha Young pikir si wanita tahu siapa yang ingin membunuh Profesor Jo dan yang ingin bertemu denganku.
“Di mana titik temunya?” tanya Dong Chan. Ha Young pikir  Sebelum itu, punya pertanyaan.
“Apa Profesor Hwang benar-benar sudah tewas?” tanya Ha Young, sebelum menjawab ada telp dari  "Nomor Pribadi" dan sengaja mengunakan  "Pengeras suara"
“Tolong selamatkan suamiku... Kapsul krionika...” ucap Si bibi dan telp langsung mati. Dong Chan dan Ha Young terlihat tegang dan panik. 

Si wanita masuk ke sebuah gudang yang cukup gelap. Tuan Lee menyapa si wanita dengan memanggilnya Kakak ipar dan Lama tidak berjumpa. Si bibi terlihat kaget melihat adik iparnya, Tuan Lee ingin tahu  Sejak kapan  mulai akrab dengan Pak Jung.
“Apa yang kau rencanakan di stasiun televisi? Kau tidak akan bisa menemukan jasad Pak Jung. Apa Mereka menyebutnya, kematian yang sia-sia? Omong-omong, menurutmu kenapa aku membiarkanmu hidup? Di mana Lee Seok Du?” ucap Tuan Lee
“Aku juga tidak tahu... Tadi aku mau ke kantor polisi untuk mencari tahu. Jadi Aku ingin bertanya kepada sutradara itu. Tolong biarkan suamiku hidup kembali. Kami akan hidup dalam persembunyian. Tolong bantu dia keluar dari kapsul krionika.” Kata Si nyonya.
“Harusnya kau tidak membiarkanku merasakan uang dan kekuasaan. Pimpinan Lee Yang Gon seharusnya tidak pernah menjadikan Lee Seok Du sebagai penerusnya! Jika Lee Seok Du kembali hidup-hidup... Lalu aku harus ke mana?” kata Tuan Lee.
“Kau bisa terus hidup sebagai Lee Seok Du. Aku akan diam saja.” Tegas Si nyonya. Tuan Lee malah langsung mendorongnya.
“Jika itu yang kau pikirkan, seharusnya kamu mendatangiku, bukan stasiun televisi! Siapa pun yang mencoba membangunkan Lee Seok Du, akhirnya akan dibunuh siapa pun itu.” Tegas Tuan Lee marah
“Dengarkan aku baik-baik. Aku Lee Seok Du, bukan Lee Hyeong Du. Aku akan membunuh siapa pun yang mencoba membuat hal itu diragukan.” ucapTuan Lee mengancam.



Ha Young dengan wajah tegang berpikir harus menghubungi polisi. Dong Chan langsung melarangnya lalu meminta Ha Young  Jangan terlalu memikirkannya arena Pada akhirnya, ini masalahnya dan Ini hanya berita kecil untuk Ha Young.
“Apa kau pikir aku seperti ini karena kehilangan berita? Ini karena aku mencemaskanmu. Aku takut kau dalam bahaya dan tiba-tiba menghilang lagi. Itu yang kutakutkan.” Kata Ha Young
“Ini sudah larut. Sebaiknya kau pulang.” Kata Dong Chan. Ha Young mengaku tidak membawa mobilnya.
“Baik, aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Dong Chan mencoba bersikap baik. 



Young Sun menatap surat  "Petisi Perceraian" lalu terlihat sangat yakin. Akhirnya ia masuk ke dalam kamar anaknya, Ji Hoon sudah tertidur pulas.  Young Sun melihat anaknya lalu melihat ponsel anaknya dan kaget melihat foto Mi Ran dengan anaknya. Keduany seperti sangat dekat. 

Di dalam mobil
Ha Young sengaja menaikan suhu dalam mobil mengaku  akan menyesuaikan suhu yang membuat Dong Chan merasa nyaman jadi tidak apa-apa. Dong Chan hanya bisa menatapnya sepert tak enak hati. Mobil akhirnya sampai depan rumah, suasana terasa canggung.
“Ha Young... Maaf.” Ucap Dong Chan.  Mi Ran bertanya tentang apa itu.
“Maaf aku tidak ada untukmu selama 20 tahun terakhir. 20 tahun terasa seperti sehari bagiku. Tapi kurasa memang sudah selama itu. Aku tidak bisa melakukan apa pun untuk mengganti20 tahun terakhir yang kamu habiskan sendiri.” Ungkap Dong Chan.
“Kita sudah kehilangan waktu kita. Saat aku melihatmu, hatiku tidak lagi berdebar. Aku tidak mencintaimu. Kurasa inilah akhir bagi kita.” Akui Dong Chan.
“Apa Kau mengakhirinya karena hatimu sudah menjadi milik orang lain?” tanya Ha Young dengan mata berkaca-kaca. Dong Chan hanya diam saja 



Akhirnya Ha Young hanya bisa menangis dikamar, sementara Dong Chan hanya bisa melamun di kamarnya seperti masih bimbang dengan hatinya karena tak boleh berdekatan dengan Mi Ran. Sementara Mi Ran juga bingung dengan sikap Dong Chan yang berbeda dengan ucapanya.
Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar