PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 13 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Dong Chan berjalan ke ruangan Tim Berita 1 lalu masuk ke ruangan Kepala Biro, Na Ha Young. Ha Young kaget melihat Dong Chan datang ke ruanganya. Dong Chan dengan tatapan penuh amarah merasa Ha Young pasti tahu. Ha Young bingung bertanya tahu apa maksudnya.
“Apakah kau juga tahu segalanya tetapi tidak bersusah payah menemukan-ku seperti orang lain di stasiun penyiaran? Ketika aku menghilang, apa yang kau lakukan?” kata Dong Chan
“Apakah kau berhak bertanya kepada ku tentang itu?” ucap Ha Young. Dong Chan tak percaya mendengarnya.
“Kaulah yang menghilang! Apa yang bisa aku lakukan? Rasanya seperti dikelilingi oleh tembok. Menurut-mu bagaimana perasaan ku setelah kau menghilang? Apakah kau tahu betapa sengsaranya aku selama 20 tahun terakhir  dan seberapa banyak aku menunggumu?”tegas Ha Young
“Menurut-mu bagaimana perasaan ku ketika aku ditinggalkan sendirian? Aku akan menunggu artikel berita mengatakan kau kembali hidup-hidup. Dan aku terus bekerja di sini  berharap aku melihat berita mengatakan kau ditemukan di suatu tempat di luar negeri.” Ucap Ha Young
“Tapi Aku tidak mendengar apa pun selama setahun penuh. Dan bertahun-tahun berlalu setelah itu.” Jelas Ha Young membela diri.
“Baik... Tapi setidaknya aku pikir kau akan mencariku. Apakah kau tahu, apa yang paling mengejutkan aku ketika aku membaca catatan investigasi? Saat itulah aku mengetahui bahwa kau tidak menyebutkan apa pun tentang proyek-ku dalam pernyataan-mu.” Kata Dong Chan.
“Bukankah seharusnya kau bereaksi berbeda? Kau harus menanganinya secara berbeda dibandingkan dengan yang lain.” Ucap Dong Chan merasa kecewa

“Kau benar. Aku pura-pura tidak tahu apa-apa tentang kepergianmu. Itulah yang aku lakukan. Dan aku hidup 20 tahun terakhir merasa bersalah karena melakukan itu. Apakah kau pikir ada satu hari di mana aku merasa nyaman? Aku bahkan berharap untuk melihat artikel  mengatakan kau mati sehingga aku akhirnya bisa santai.” Jelas Ha Young
Dong Chan kaget mendengarnya dan mengartikan kalau Ha Young  kecewa karena ia hidup kembali. Ha Young kebingungan menjelaskanya, Dong Chan bisa mengerti kalau pasti semua itu salahnya dan  Tidak ada yang memaksa untuk melakukannya.
“Aku melakukannya karena keinginan-ku sendiri, jadi aku tidak boleh melakukan ini kepada-mu. Mari kita lupakan.” Ucap Dong Chan melangkah pergi.
“Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu merasa lebih baik? Apa kau berpikir, Mengapa Aku masih belum menikah?” tanya Ha Young. Dong Chan hanya diam saja lalu berjalan pergi. 



Dong Chan akhirnya pergi keatap mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Ha Young, mereka berciuman saat mengantarnya pulang. Ha Young berkata “Berjanjilah padaku  Kau akan kembali hidup-hidup  dari percobaan.”
Ia mengingat saat kenangaan dengan Ha Young ketika saling menatap di ruang rekaman. 

Mi Ran berbaring di rumput wajahnya terlihat bahagia menatap langit yan biru, tapi tiba-tiba berubah jadi hitam. Ia pun terbangun dari tidurnya dengan tubuh penuh keringat dan melihat AC-nya yang bocor, lalu mengeluh panas padahal sudah memakai 3 kipas.
Ia akhirnya berlari pergi ke kulkas lalu mendinginkan wajahnya. Dong Chan pun merasa tubuhnya sangat panas langsung membuka kulkas. Keduanya sama-sama mendinginkan wajah di dalam kulkas.
(Episode 5: Nasib 31,5 )

Tuan Kim kaget kalau Mi Ran ingin mereka  mendapatkan pekerjaan pada untuknya dan berpikir Mi Ran juga ingin mereka menemukan suami untuk-nya juga. Hyun Gi gugup masih dengan kebiasaanya mengigit kuku, Dong Chan yang melihatnya langsung memukul kepalanya.
“Itu menjijikkan!  Berhentilah menggigit kuku-mu.” Ucap Dong Chan keasl.
“Jika kita membiarkan dia mengamuk, dia tidak akan tahu kapan harus berhenti . Dia menginginkan 70 juta dolar. Dia orang aneh yang sulit didapat akhir-akhir ini.” Kata Tuan Kim kesal
“Hei, jangan kau pikir dia akan melupakan 70 juta dolar jika kita mendapatkan pekerjaan? Jadi Bagaimana menurutmu, Dong Chan?” Hyun Ki
“Mendapatkan pekerjaan di stasiun bukanlah lelucon. Ko Mi Ran tidak akan bisa masuk melalui proses reguler kita. Pintu masuknya ke stasiun akan rusak.” Kata Dong Chan. Semua pun menyetujuinya.
“Ini juga tidak adil untuk mengambil kesempatan itu  dari individu pencari kerja lainnya. Juga, kita semua berpikir bahwa apa yang dia minta tidak masuk akal.” Kata Dong Chan. Keduanya membenarkan.
“Selain itu, jika kita terus melihatnya di tempat kerja, akan lebih sulit untuk membersihkan masalahnya.” Jelas Dong Chan. Keduanya setuju.
“Itu sebabnya kita harus menolak. Kita harus hidup adil dan jujur. Aku akan membujuknya.” Ucap Dong Chan.
“Apakah dia bisa dibujuk?” tanya Tuan Kim. Dong Chan pikir tak mungkin lalu merasa ada yang dipikirkannya.
“Kemarahan Mi Ran  akan menampilkan pertunjukan berantakan. Itu tidak akan menjadi masalah besar. Dia akan mengirim sertifikasi konten ke stasiun menuntut 70 juta dolar, kemudian mulai melakukan wawancara dengan semua media.” Jelas Dong Chan.
“Dia akan mengatakan bahwa dia terjebak dalam kapsul cryonic selama 20 tahun, dan mengklaim bahwa stasiun menyembunyikan kebenaran. Setiap kali dia gagal dalam ujian kerja, dia akan mengutuk kita karena menempatkan dia dalam situasi seperti itu . sambil terus berusaha mencari pekerjaan selama dua tahun.” Kata Dong Chan.
“Setiap kali dia gagal mendapatkan pekerjaan, dia akan bertemu dengan media dari seluruh negara untuk mengeluarkan amarahnya. Ah, Selain itu. Jurusannya adalah Sastra Cina. Dia bisa menghubungi Harian Rakyat ... Hei, Hyun Gi, apakah The People's Daily masih ada?” kata Dong Chan.
“Bagaimanapun, sudah jelas dia akan mulai merilis artikel dengan media China seperti The People's Daily. Mengenalnya, dia akan bersedia tampil di televisi juga. Kemudian, hal-hal akan mulai keluar dari kendali di Cina. Itu tidak akan membuat masalah besar.” Kata Dong Chan.
Keduanya melonggo mendengar ucapan Dong Chan. Dong Chan pikir akan bertemu dengan Mi Ran untuk berbicara lalu heran bertanya  Ada apa dengan wajah keduanya. Tuan Kim dan  Hyun Gi hanya terdiam masih melonggo.
“Kalian sepertinya tidak pernah mengantisipasi hal ini.” Ejek Dong Chan. Keduanya hanya bisa terdiam. 




Dong Chan bertemu dengan Mi Ran, Mi Ran tak percaya kalau Dong Chan menyuruhnya bekerja sebagai pekerja magang selama tiga bulan dan itu artinya akan menguji untuk periode waktu yang sudah dihabiskan.  Dong Chan mengelak kalau tak mengujinya.
“Itu karena Kau belum lulus dari universitas. Kau harus menyelesaikan sekolah saat bekerja. Aku memberitahu padamu untuk memikirkannya dengan lebih serius. Kau tidak pernah tahu apakah siaran adalah secangkir teh-mu  sampai kau mencobanya.” Jelas Dong Chan.
“Baiklah kalau begitu. Aku akan melakukan apa yang kau katakan.” Kata Mi Ran
“ Ngomong-ngomong, apa yang ingin kau lakukan di sini?” tanya Dong Chan, Mi Ran menjawab ingin menjadi direktur di Tim Variety.
“Mengapa di berbagai tempat kau memilih itu?” tanya Dong Chan. Mi Ran dengan nada sinis mengatakan Karena hidupnya hancur berkat direktur tim yang beragam.
“Ini cara aku mengatasi trauma. Aku akan bertarung berhadapan muka.” Jelas Mi Ran. Dong Chan bisa mengerti dan menyuruh mencobanya.
“Kau harus mencobanya untuk melihat jika kau akan melawan trauma-mu atau menumbuhkannya.” Ucap Dong Chan.
“Tidakkah kau berpikir aku mungkin memiliki bakat untuk itu?” kata Mi Ran bangga. Dong Chan menjawab dengan tegas tidak.
“Kau Bawakan padaku tiga proposal untuk variety show. Kau bisa melakukan itu, bukan?  Tidak, ini merupakan prasyarat.” Kata Dong Chan.
“Tentu saja.  Itu sepotong kue... Apakah kau memerlukan yang lain?” tanya Mi Ran. Dong Chan tak mengerti apa dianggap "Sepotong kue"
“Pastikan itu bisa dimakan  karena ini adalah rintangan pertama-mu sebagai magang.” Kata Dong Chan. Mi Ran mengerti dan Dong Chan dapat mempercayainya. 



Dong Chan tiba-tiba berbicara serius,  brtanya apakah merasa sakit. Mi Ran mengaku Tubuhnya terasa panas. Ia menceritakan tidak bisa tidur tanpa kipas, dan itu melelahkan ketika tubuhnya terasa panas. Dong Chan terlihat gugup mendengarnya seperti merasa bersalah.
“Dengarkan baik-baik apa yang aku katakan. Suhu normal bagi kita adalah 31,5 , yang merupakan suhu saat kita mencair. Jika kita tidak mempertahankan suhu itu, itu bisa dalam bahaya.” Jelas Dong Chan. Mi Ran sedikit terkejut mendengarnya.
“Profesor Hwang perlu mendapatkan kembali ingatannya untuk menyelesaikan masalah ini. Karena protein yang menjadi aktif di suhu rendah, itu bisa berakibat fatal jika suhu kita naik.” Kata Dong Chan.
“Apa itu berarti kita harus terus hidup seperti ini?” tanya Mi Ran. Dng Chan mengaku tidak tapi akan memikirkan sesuatu.
“Berhati-hatilah sampai Profesor Hwang  mendapatkan kembali ingatannya... Maafkan aku.” Ucap Dong Chan merasa bersalah.
Mi Ran pun melihat Dong Chan sangat khawatir, lalu meminta Dong Chan  juga harus berhati-hati. Keduanya duduk dengan dua gelas air dengan banyak es batu. 


Di ruangan, Tuan Kim dan Hyun Gi meminum teh hangat. Tuan Kim masih panik dan ingin tahu Kesalahan apa yang sudah mereka lakukan padahal Ia adalah orang yang meraih kerah Dong Chan dan mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan proyek itu.
“Tapi dia bilang dia akan melakukannya dengan keras kepala, dan semuanya berakhir seperti ini. Mengapa aku harus hidup seolah-olah aku melakukan sesuatu yang salah dan menderita insomnia? Mengapa aku harus menderita?” ungkap Tuan Kim frustasi.
“Aku terlalu teliti... Aku tidak perlu hati nurani.” Kata Tuan Kim. Hyun Gi dengan gugup mengatakan inti dari masalah ini ...
“Maksud-ku, akar dosa kita ... bukan itu.” Kata Hyun Gi, Tuan Kim tak percaya mendengar "Dosa"  "Akar"
“Kita menyembunyikan kebenaran. Ketika Dong Chan hilang, kita menyembunyikan insiden itu karena kita tidak ingin mendapat masalah. Aku benar-benar egois. Tetapi bahkan jika kita bisa mengubah waktu kembali, Aku akan memilih untuk melakukan hal yang sama.” Ucap Hyun Gi. Tuan Kim mengaku akan memalukan hal yang sama. 


Di ruangan pegawai.
Tuan park membahas kalau rumor itu benar, masih tak percaya kalau Dong Chan bisa terlihat persis sama  setelah 20 tahun, bahkan ID-nya mengatakan ia lahir pada tahun 1968. Pegawai lain pun tahu kalau itu sebabnya Pak Kepala ... Saat itu Dong Chan lewat didepan mereka.
“Astaga.  Dia terlihat lebih panas sekarang karena aku tahu apa yang terjadi padanya.” Ucap pegawai wanita melihat Dong Chan yang sangat tampan. 

Petugas reparasi memperbaiki AC Dikamar Mi Ran memberitahu ini rusak karena perangkat pendingin dibanjiri, bahkan Mesinnya rusak juga. Ibu Mi Ran bingung melihat sudah ada tiga kipas tapi anaknya masih saja kepanasan. 

Di ruang makan
Ibu Mi Ran berbicara dengan suaminya  kalau mungkin ada yang salah dengan kesehatan Mi Ran. Suaminya pikir yakin kalau Mi Ran tidak normal. Ibu Mi Ran pun merasa lebih baik membawanya ke klinik untuk mendapatkan obat herbal.
“Tangan dan kakinya dingin seperti es. Itu sangat membuatku kesal.” Kata Ibu Mi Ran.
“Ngomong-ngomong, ada pria yang membeku dengan Mi Ran.” Kata Ayah Mi Ran. Ibu Mi Ran berpikir sang direktur itu.
“Ku pikir kita harus bertemu dengan orang tuanya. Tidakkah sebaiknya kita membahas masalah ini bersama?” kata Ayah Mi Ran. Istrinya pikir tak ada gunanya.
“Jika mereka mengetahui bahwa kita bertindak tidak menyadari ketika kita tahu, maka mereka akan kesal. Kita tidak bisa menahannya saat itu.” Kata istrinya.
“Aku yakin mereka akan mengerti. Selain itu, percobaan ini dipimpin oleh putra mereka. Jika ada, kita harus menjadi orang-orang yang gila.” Jelas Ayah Mi Ran.
“Kau benar... Apakah kamu tahu alamat direktur itu?” kata Ibu Mi Ran dengan wajah serius. 


Dong Chan keluar rumah setelah membersihkan rumah, lalu menatap foto wajahnya di depan restoran sambil menghela nafas. Tiba-tiba adiknya dengan gaya centil memanggil “Oppa” Dong Chan kaget melihat adiknya seperti belum terbiasa.
“Apakah kau akan bekerja?” tanya Dong Joo. Dong Chan membenarkan dengan memanggilnya “Nyonya” 
“Oppa.. Kau pasti bukan dia... Kau berbeda dengannya.” Kata Dong Joo menyentuh wajah kakaknya yang masih sangat muda.
“Tolong berhentilah minum... Itu akan membunuhmu.” Keluh Dong Chan lalu bergegas pergi. 

Dong Joo mengeluh melihat kakaknya itu sangat kejam. Dong Sik pun keluar bertanya apakah kakaknya akan bekerja. Dong Joo mengeluh kalau Dong Chan masih terlihat seperti kakak untuknya dan mengajak untuk melakukan tes DNA.
“Kak,,Tolong, sadarlah... Kau juga harus berhenti minum!” kata Dong Sik kesal melihat adiknya yang terus minum. 

Dong Chan mengemudikan mobilnya, lalu tersadar dengan mobil yang terus mengikutinya dari belakang. Dua pria di dalam mobil “Bubble Bubble Laundry” terus mengikuti Dong Chan lalu melihat mobil yang terus memutar.
“Apakah dia tahu kita mengikutinya?” kata si pria bingung. Dong Chan tiba-tiba sudah ada dibelakang mobil.
“Dia mengikuti kita sekarang. Apa yang dia coba lakukan?” kata si pria heran dan tiba-tiba Dong Chan langsung menghalangi jalan mobil.
“Kalian membuntuti aku, kan?” ucap Dong Chan turun dari mobil. Si pria mengelak tapi Dong Chan tahu kalau memang mengikutinya. Si pria tetap mengelaknya.
“Lalu mengapa kau tidak marah padaku karena menghentikanmu seperti ini?” ucap Dong Chan.
“Aku baru saja akan marah.” Kata Si pria dengan memperlihatkan wajahnya.
“Apakah kau seorang reporter?” tanya Dong Chan. Si pria mengaku tidak. Dong Chan pun ingin tahu alasan mereka mengikutinya.
“Kami tidak mengikuti-mu. Kau sangat kasar untuk seseorang yang terlihat sangat muda.” Kata si pria.
Dong Chan melihat plat nomor mobil “86B 5687” dengan label nama "Bubble Bubble Laundry" lalu sempat melirik kebagian belakang ada beberapa kayu seperti untuk berkelahi. Ia pun bertanya apakah mereka sedang dalam perjalanan untuk melakukan pengiriman.
“Ya, kami sedang dalam perjalanan untuk melakukan pengiriman.” Kata si pria. Dong Chan pun ingin tahu Dimana cuciannya. Si pria mengaku sudah mengirimkannya.
“Lalu mengapa kau mengikuti aku? Aku tidak punya binatu untuk-mu.” Kata Dong Chan.
“Kami tidak mengikuti-mu. Berhentilah membuatku marah. Aku punya batasan, Kamu tahu.” Kata Si pria. 
“Di mana tempat pengiriman-mu?” tanya Dong Chan ingin tahu si pria mengaku harus pergi ke sana-sini dan terlalu tertarik pada bisnis mereka
“Mengapa tidak ada nomor telepon di sebelah nama bisnis-mu?” kata Dong Chan sengaja ingin mengintimidasi. 
Akhirnya si pria pun turun dari mobil, bertanya apa yang dinginkanya bahkan menuduh Dong Chan itu preman. Ia pun bertanya kenapa Dong Chan  terus berbicara dengannya seperti seorang teman dan ingin tahu berapa umurnya itu.

“Apakah kau akan lebih hormat jika ternyata aku lebih tua darimu?” kata Dong Chan mengejek.
“Tunjukkan kartu identitasmu, brengsek.” Ucap si pria sudah tak bisa menahan emosi. Dong Chan menyuruh pria itu menunjukan lebih dulu.
Akhirnya Si pria memperlihatkan ID Cardnya dan terlihat lahir tahun 85, Dong Chan pun memperlihatkan ID Cardnya. Si pria kaget melihat “Ma Dong Chan, 680822-1012609” Si pria pun langsung tertunduk ketakutan dan bersikap sopan.
“Lain kali kita bertemu, Kau akan berakhir di penjara.” Tegas Dong Chan memperingati.
“Bagaimana umurmu bisa begitu tua?” ucap si pria bingung. Dong Chan emnbgaku  punya alasan dan menyuruh mereka pergi sekarang.

Si pria akhirnya menelp orang yang menyurunya kalau  punya berita buruk bahwa PD Ma mengetahui bahwa mereka membuntutinya. Ia pun tak percaya pria itu  berusia 52 tahun bahkan hampir pingsan.
“Aku sangat terkejut dengan betapa absurdnya ini.” Ucap si pria masih panik. Sek Tuan Lee menutup telp dari anak buahnya seperti menahan rasa kecewa. 

Sek Tuan Lee memberitahu bosnya kalau tidak harus menyewa amatir untuk pekerjaan ini tapi harus merekrut profesional. Tuan Lee menolak karena tidak bisa melakukan itu karena tidak ingin ada yang curiga dengan masalah ini.
“Alih-alih mencari Profesor Hwang, bukankah lebih cepat mencari Ketua Lee Seok Du, Bukankah lebih cepat mencari kapsul Direktur Lee Seok Du?” kata Sek Tuan Lee
“Kita dapat menemukan Profesor Hwang dan membunuhnya  atau temukan kapsulnya dan hancurkan. Tetapi tujuan kita masih tetap sama. Kita hanya perlu menangkap sutradara dan membuatnya bicara.” Ucap Tuan Lee
“ Maka kita akan dapat menemukan apa yang kita inginkan. Faktanya adalah bahwa ada seseorang yang benar-benar membangunkannya.” Tegas Tuan Lee dingin. 


Dong Chan pergi ke tempat Lab yang dahulu dengan memastikan tak ada yang mengikutinya, Dokter Jo meliha Dong Chan datang menyapanya. Dong Chan dengan wajah panik memberitahu kalau ia tadi ada yang membuntutinya. Dokter Jo  kaget mendengarnya.
“Aku pikir tempat ini mungkin tidak begitu aman.” Kata Dokter Jo. Dong Chan pun ingin tahu keberdaan Dokter Hwang. Dokter Jo menjawab ada dilab.
Dokter Hwang melihat di dalam tabung seperti teringat saat Mi Ran ada didalamnya, tapi tak ingat kalau Ia yang membangunkan. Dong Chan melihat Tuan Hwang  berpikir kalau Terlalu berbahaya untuk menahannya di sini. Dokter Jo pun juga setuju.
“Dia perlu berada di tempat di mana mereka tidak mengharapkannya. Sudah 20 tahun, jadi akan sulit bagi mereka untuk memperhatikannya.” Ucap Dong Chan.
“Apakah kau tahu suatu tempat?” tanya Dokter Joo. 


Ibu dan Ayah Mi Ran datang ke restoran, Adik Dong Chan menyapanya lalu bertanya “Kalian siapa” akhirnya dua keluarga duduk saling berhadapan. Ibu Dong Chan marah pada keluarga Mi Ran karena seharusnya memberi tahu mereka saat itu jika tahu bahwa anak mereka masih hidup.
“Suami-ku meninggal karena stroke Segala sesuatu termasuk uang menjadi tidak berarti bagi kami. Kami menjalani hidup kami seperti mayat. Tetapi kalian tahu bahwa putri kalian masih hidup, Jadi kalian akan menjalani hidupmu dengan harapan.” Kata Ibu Dong Chan kesal
“Kami tidak mengira dia masih hidup. Putri kami dikurung di freezer, dan kami tidak tahu apakah dia sudah mati atau masih hidup. Apakah kau pikir kami menjalani hidup kami dengan nyaman?” kata Ibu Mi Ran terlihat kesal.
“Tetapi kamu masih harus melihatnya. Kau masih memiliki harapan!” ucap Ibu Dong Chan masih tak terima.
“Kami diberitahu untuk tidak memberi tahu siapa pun. Mereka mengatakan kepada kami bahwa semua orang akan mati jika kami melakukannya.” Kata Ayah Dong Chan menjelaskan. Semua pun akhirnya terdiam
“Aku tahu tidak ada gunanya menyalahkan satu sama lain pada saat ini. Tetapi jika kau memikirkannya, jika bukan karena putramu, putri kami tidak akan pernah berpartisipasi dalam percobaan itu.” Kata Tuan Ko mulai menyalahkan.
“Tunggu sebentar, tuan... Aku pikir itu tidak perlu untuk kamu katakan.” Kata Dong Joo mulai marah.
“Apa  aku mengatakan sesuatu yang salah?” kata Tuan Ko. Dong Joo menegaskan kalau Kakaknya tidak memaksa Mi Ran untuk berpartisipasi.
“Putri-mu bersedia berpartisipasi sehingga dia bisa dibayar.” Tegas Dong Joo. Dong Sik menenangkan adiknya agar tak terus marah.
“Ini tidak seperti Kakak-ku menembaknya dengan pistol penenang dan menguncinya dalam kapsul itu.” Tegas Dong Joo
“Kau bialng "Senjata penenang"?  Astaga, mengapa kamu mengatakan itu?” kata Ibu Mi Ran tak percaya mendengarnya.
“Aku perhatikan sebelumnya bahwa kalian mengendarai mobil yang sangat bagus. Keluarga kami akhirnya bangkrut!” teriak Dong Joo.
“Dong Ju, bisakah kau berhenti?  Mengapa kau mengatakan kita bangkrut? Kami tidak bangkrut.  Tapi jujur, kami dulu benar-benar kaya.” Kata Dong Sik, 



“Bukan salah putri kami bahwa kalian berakhir seperti ini.” Kata Ayah Mi Ran sinis.
“Tapi segalanya akan lebih baik bagi kita jika kalian memberi tahu kami bahwa saudara kami masih hidup. Pikirkan tentang itu. Kalian tahu putri kalian masih hidup. Dan berkat harapan itu, Kalian bisa menghemat uang dan menjadi kaya.” Tegas Dong Joo
“Tapi kami pikir kakak kami sudah mati, Jadi kami putus asa dan akhirnya bangkrut. Inilah perbedaan besar antara harapan dan keputusasaan.” Ucap Dong Joo
“Ini pertama kalinya dia mengatakan sesuatu yang benar dalam 50 tahun.” Komentar Dong Sik
“Kami datang untuk membuat tindakan balasan. Putri kami dan putra-mu berada dalam situasi yang sama, jadi jangan kalian berpikir kita harus membahas ini?” jelas Ayah Mi Ran.
Tuan Ko memberitahu aklau Mi Ran sepertinya tidak dalam kondisi baik. Ibu Dong Chan langsung menyalahkan  semua karena profesor gila itu jadi Lebih baik dia tidak menabraknya dan menurutnya tak percaya kalau  membedanya dengan keluarga Mi Ran.  
“Bu, tolong tenang... Dia yang membantu Dong Chan keluar dari kapsul.” Ucap Dong Sik menenangkan ibunya.
“Dia seharusnya tidak menempatkannya di dalam tempat pertama!” kata Ibu Dong Chan.
“Aku juga tidak akan mudah padanya. Aku tidak bisa memaafkannya atas apa yang dia lakukan.” Tegas Ibu Mi Ran penuh amarah.
Saat itu pintu restoran terbuka, mereka terdiam melihat Dong Chan yang membawa Prof Hwang dengan rambut yang memutih, Mereka bingung siapa pria itu. 


Dong Hyun berdiri didepan kelas menatap tempat duduk yang biasa Mi Ran duduk, tapi kosong. Akhirnya kelas berakhir, Assistantnya membahas  Ini periode tambahan dan libur, jadi banyak siswa yang tidak masuk kelas dan  Ini terjadi setiap tahun.
“Hei, apakah kau tidak punya pertimbangan? Aku juga terluka. Jangan berpikir bahwa orang yang memiliki segalanya seperti aku, Tidak akan terluka oleh apapun.”ucap Dong Hyun.
“Maafkan aku.” Kata Si Ass bingung. Dong Hyun tiba-tiba terdiam melihat Mi Ran yang berjalan layaknya seorang model. 

Ass bertanya ada apa dengan Dong Hyun,  Dong Hyun lalu menyuruh ass-nya agar pergi ke siswa itu dan tanyakan padanya siapa ibunya. Si ass bingung dan berpikir kalau agak kasar. Dong Hyun tak peduli agar  Pergi dan tanyakan padanya apakah nama ibunya adalah Ko Mi Ran.
Akhirnya Ass pergi menemui Mi Ran dan Dong Hyuk mengintip dari belakang pohon. Setelah beberapa saat, Ass datang. Dong Hyuk ingin tahu Apa yang Mi Ran katakan. Si Ass memberitahu kalau itu bukan nama ibunya. 
“Dia adalah Ko Mi Ran.” Kata Assintant. Dong Hyuk kaget dan ingin tahu apa yang terjadi dan jatuh lemas.
“Situasi aneh macam apa ini? Tunggu sebentar.  Apakah dia penjelajah waktu? Atau apakah dia bereinkarnasi?” ucap Dong Hyuk mulai berhalusinasi. 


Di sebuah gurun dengan penuh salju, Mi Ran bisa bertahan dalam dingin. Dong Hyuk berjalan dan melihat Mi Ran lalu mendekatinya bertanya apakah datang jauh-jauh ke sini untuk bertemunya.
“Aku bereinkarnasi  karena-mu. Aku melakukannya supaya aku bisa bertemu denganmu.” Ucap Mi Ran
“Mengapa kau melakukan itu untuk aku? kau seharusnya lupa tentang brengsek seperti aku. Tapi kau bereinkarnasi menjalani hidup lain hanya untukku? Kamu benar-benar bodoh. Apakah kau sangat menyukai-ku?” kata Dong Hyuk
“Kau satu-satunya yang pernah aku cintai, Bahkan dalam kehidupan ku berikutnya.” Kata Mi Ran.
“Mi Ran!  Mi Ran! Astaga, kau beku! Kau membeku! Mi Ran!”jerit Dong Hyuk dan memegang kaki Mi Ran. 


Dong Hyuk membeku dengan kaki terangkat, Ass bingung mencoba menyadarkannya. Salah satu Prof lewat bertanya Apa yang salah dengan Dong Hyuk.Ass pikir kalau Dong Hyuk terkejut karena begitu banyak sisw Tidak masuk kelasnya.
“Ini tiba-tiba terjadi saat dia berjalan.” Kata Ass bingung dan mencoba menyadarkannya.
“Profesor Hwang. Para siswa meninggalkan kelas-mu setiap saat. Apa perlu terkejut sebesar itu?” ejek Prof temanya. 

Kyung Ja dan Young Sun sudang ada dicafe. Young Sun baru saja menutup telp dengan wajah kesal. Kyung Ja bertanya Siapa yang menelpnya. Young Sun  memberitahu kalau tadi Asisten pengajar suaminya dan membertahu kalau Dong Hyuk pingsan di sekolah.
“Dia ingin aku membawakannya celana baru karena celananya jadi kotor.” Kata Young Sun
“Kenapa celananya menjadi kotor padahal yang dia lakukan hanya pingsan? Apakah dia kencing di celana?” kata Kyung Ja heran.
“Aku tidak tahu” ucap Young Sun tak peduli. Kyung Ja pikir Young Sun  seharusnya bertanya mengapa dia pingsan karena Dong Hyuk memiliki hati yang lemah.
“Kenapa aku menanyakan itu padanya?  Aku hanya perlu tahu bahwa dia masih hidup. “ keluh Young Sun.
“Kau benar-benar tidak memiliki humanisme. Jadi Apakah dia hidup?” kata Kyung Ja. Young Sun pikir seperti itu.
“Aku tidak disuruh menghadiri pemakamannya.” Kata Young Sun santai.
“Kau terdengar sedih karena dia masih hidup. Lalu kenapa kau masih ingin menikah dengannya?” ejek Kyung Ja.
“Dia minum obat oriental dan mengatakan dia melihat sesuatu hari ini. Aku pikir dia pingsan karena overdosis obat. Dia punya berton-ton obat yang tidak diketahui di laci ini.” Kata Young Sun.
“Astaga, pikirkan itu.  Mi Ran kembali ke sekolah. Dia mungkin bertemu suamimu.  Dia pergi ke sekolah yang sama. Hei, dia bahkan mengubah namanya. Dia menjalani operasi plastik, jadi dia terlihat sedikit berbeda.” Kata Kyung Ja
“Mi Ran tidak akan mengenalinya. Tapi Byung Sim akan segera mengenali Mi Ran. Astaga, Byung Sim akan mengalami serangan jantung.” Komentar Kyung Ja.
“Aku heran mengapa aku tidak memikirkan hal itu.” Kata Young Sun panik. Kyung Ja pun mengajak mereka pergi ke sekolah.
“Buat apa mengganggu?” keluh Young Sun. Kyung Ja beralasan kalau  Suaminya pingsan jadi  bisa memeriksanya saat mereka di sana.
“Aku bukan dokter.  Mengapa aku harus menelepon ke rumah?”kata Young Sun tak peduli.
“Maksudmu "panggilan rumah". Itu bukan "rumah panggilan".  Ini disebut "panggilan rumah". Astaga, kau sangat bodoh.” Ejek Kyung Ja. 



Mi Ran masuk kelas bertemu dengan dua teman prianya. Hwang Ji Joon dan Park Young Joon menatapnya. Mi Ran mengeluarkan buku pelajaranya, sementara Ji Joon mengeluarkan tabnya. Mi Ran menyalakan walkmannya dan Ji Joon menyalakan lagu dari ponselnya. Mi Ran mengeluarkan kaset dari walkmannya dan memutarnya.
“Aku melihat itu di Internet. Bukankah itu sangat sulit ditemukan hari ini? Aku pikir dia suka barang retro (Kuno).” Komentar Young Joon memberitahu Ji Joon tentang Mi Ran. 

Mi Ran akhirnya mengobrol dengan Ji Hoon dan Young Joon.  Young Joon membahas kalau melihat Mi Ran yang ikut di kelas psikologi terakhir kali dan yakin kalau Mi Ran pasti keluar dari kelasnya. Mi Ran membenarkan kalau itu sangat membosankan.
“Jadi aku tidak tahan duduk di sana... Apakah kalian juga keluar dari kelas?” ucap Mi Ran. Young Joon membenarkan.
“Itu hebat.  Kuharap kita rukun.. Ngomong-ngomong, siapa yang harus kita pilih sebagai pemimpin tim? Haruskah kita memilih orang tertua?” kata Young Joon lalu melihat tulisan dibuku Mi Ran “Sastra Cina, 96, Ko Mi Ran”
“Apakah Kau lahir pada tahun 1996?” ucap Young Joon kaget, Mi Ran gugup berpikir kalau merea bisa memanggilnya dengan nama saja.
“Maka kita harus bertukar nomor telepon. Mulai sekarang, mari berbagi informasi menggunakan ruang obrolan grup. Kita juga bisa membicarakan pekerjaan rumah.” Kata Ji Hoon.
“Aku memiliki jumlah terbatas yang dapat aku simpan di ponsel-ku. Jika kalian memberi tahu padaku kamar yang mana, Aku akan langsung ke kamar itu.” Ucap Mi Ran.
“Tapi apakah kita benar-benar perlu memesan kamar?” kata Young Joon menatap binggung. 


Tuan Hwang duduk dengan tatapan kosong, Ibu Mi Ran dan Dong Chan terlihat mencoba menahan kesal. Tuan Ko mengajak mereka agar tenang dan menurutnya Direktur Ma benar kalau perlu mendapatkan ingatannya kembali Jadi dia bisa menyembuhkan anak-anak mereka.
“ Dan Kita datang dengan tindakan balasan. Jadi kalian bisa membunuhnya setelah dia mendapatkan ingatannya kembali.” kata Tuan Ko
“Kami tidak punya ruang untuk orang tua ini di rumah kami.” Ucap Nyonya Kim
“Lalu kita akan membiarkannya tinggal di tempat kita.” Kata Tuan Ko. Nyonya Yoo tak terima mendengarnya.
“Aku lebih suka memukulinya sampai mati! Aku tidak akan membiarkan dia tinggal di tempat kita!” tegas Nyonya Yoo
“Lalu apa lagi yang bisa kita lakukan? Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya, dan dia akhirnya mati?” kata Tuan Ko
“Kalian semua terlalu jahat ketika aku duduk tepat di depan kalian.” Komentar Tuan Hwang, keduanya terdiam berpikir kalau Tuan Hwang sudah sadar. Tapi Tuan Hwang seperti orang gila meminta makan karena lapar.
“Lalu bagaimana kalau kita melakukan ini? Pada malam hari, kami akan membiarkannya tidur di tempat kami. Pada siang hari, Kalian dapat membiarkannya tinggal di sini. Direktur Ma meminta bantuan kita.” Ucap Tuan Ko memberikan saran.
“Ayolah.  Orang ini benar-benar gila. Bagaimana kita akan menahannya di sini?” teriak Nyonya Kim marah.
“Bu, mari kita lakukan saja. Kadang-kadang, bahkan orang yang paling tidak berguna bisa berguna.” Kata Dong Joo menatap tuan Hwang.
**
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar