PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Dong Chan
berjalan ke ruangan Tim Berita 1 lalu masuk ke ruangan Kepala Biro, Na Ha
Young. Ha Young kaget melihat Dong Chan datang ke ruanganya. Dong Chan dengan
tatapan penuh amarah merasa Ha Young pasti tahu. Ha Young bingung bertanya tahu
apa maksudnya.
“Apakah
kau juga tahu segalanya tetapi tidak bersusah payah menemukan-ku seperti orang
lain di stasiun penyiaran? Ketika aku menghilang, apa yang kau lakukan?” kata
Dong Chan
“Apakah
kau berhak bertanya kepada ku tentang itu?” ucap Ha Young. Dong Chan tak
percaya mendengarnya.
“Kaulah
yang menghilang! Apa yang bisa aku lakukan? Rasanya seperti dikelilingi oleh
tembok. Menurut-mu bagaimana perasaan ku setelah kau menghilang? Apakah kau
tahu betapa sengsaranya aku selama 20 tahun terakhir dan seberapa banyak aku menunggumu?”tegas Ha
Young
“Menurut-mu
bagaimana perasaan ku ketika aku ditinggalkan sendirian? Aku akan menunggu
artikel berita mengatakan kau kembali hidup-hidup. Dan aku terus bekerja di
sini berharap aku melihat berita
mengatakan kau ditemukan di suatu tempat di luar negeri.” Ucap Ha Young
“Tapi Aku
tidak mendengar apa pun selama setahun penuh. Dan bertahun-tahun berlalu
setelah itu.” Jelas Ha Young membela diri.
“Baik...
Tapi setidaknya aku pikir kau akan mencariku. Apakah kau tahu, apa yang paling
mengejutkan aku ketika aku membaca catatan investigasi? Saat itulah aku
mengetahui bahwa kau tidak menyebutkan apa pun tentang proyek-ku dalam
pernyataan-mu.” Kata Dong Chan.
“Bukankah
seharusnya kau bereaksi berbeda? Kau harus menanganinya secara berbeda
dibandingkan dengan yang lain.” Ucap Dong Chan merasa kecewa
“Kau
benar. Aku pura-pura tidak tahu apa-apa tentang kepergianmu. Itulah yang aku
lakukan. Dan aku hidup 20 tahun terakhir merasa bersalah karena melakukan itu. Apakah
kau pikir ada satu hari di mana aku merasa nyaman? Aku bahkan berharap untuk
melihat artikel mengatakan kau mati
sehingga aku akhirnya bisa santai.” Jelas Ha Young
Dong Chan
kaget mendengarnya dan mengartikan kalau Ha Young kecewa karena ia hidup kembali. Ha Young kebingungan
menjelaskanya, Dong Chan bisa mengerti kalau pasti semua itu salahnya dan Tidak ada yang memaksa untuk melakukannya.
“Aku
melakukannya karena keinginan-ku sendiri, jadi aku tidak boleh melakukan ini
kepada-mu. Mari kita lupakan.” Ucap Dong Chan melangkah pergi.
“Apa yang
harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu merasa lebih
baik? Apa kau berpikir, Mengapa Aku masih belum menikah?” tanya Ha Young. Dong
Chan hanya diam saja lalu berjalan pergi.
Dong Chan
akhirnya pergi keatap mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Ha Young,
mereka berciuman saat mengantarnya pulang. Ha Young berkata “Berjanjilah
padaku Kau akan kembali hidup-hidup dari percobaan.”
Ia
mengingat saat kenangaan dengan Ha Young ketika saling menatap di ruang
rekaman.
Mi Ran
berbaring di rumput wajahnya terlihat bahagia menatap langit yan biru, tapi
tiba-tiba berubah jadi hitam. Ia pun terbangun dari tidurnya dengan tubuh penuh
keringat dan melihat AC-nya yang bocor, lalu mengeluh panas padahal sudah
memakai 3 kipas.
Ia
akhirnya berlari pergi ke kulkas lalu mendinginkan wajahnya. Dong Chan pun
merasa tubuhnya sangat panas langsung membuka kulkas. Keduanya sama-sama
mendinginkan wajah di dalam kulkas.
(Episode 5: Nasib 31,5 ℃)
Tuan Kim
kaget kalau Mi Ran ingin mereka mendapatkan
pekerjaan pada untuknya dan berpikir Mi Ran juga ingin mereka menemukan suami
untuk-nya juga. Hyun Gi gugup masih dengan kebiasaanya mengigit kuku, Dong Chan
yang melihatnya langsung memukul kepalanya.
“Itu
menjijikkan! Berhentilah menggigit
kuku-mu.” Ucap Dong Chan keasl.
“Jika
kita membiarkan dia mengamuk, dia tidak akan tahu kapan harus berhenti . Dia
menginginkan 70 juta dolar. Dia orang aneh yang sulit didapat akhir-akhir ini.”
Kata Tuan Kim kesal
“Hei,
jangan kau pikir dia akan melupakan 70 juta dolar jika kita mendapatkan
pekerjaan? Jadi Bagaimana menurutmu, Dong Chan?” Hyun Ki
“Mendapatkan
pekerjaan di stasiun bukanlah lelucon. Ko Mi Ran tidak akan bisa masuk melalui
proses reguler kita. Pintu masuknya ke stasiun akan rusak.” Kata Dong Chan.
Semua pun menyetujuinya.
“Ini juga
tidak adil untuk mengambil kesempatan itu
dari individu pencari kerja lainnya. Juga, kita semua berpikir bahwa apa
yang dia minta tidak masuk akal.” Kata Dong Chan. Keduanya membenarkan.
“Selain
itu, jika kita terus melihatnya di tempat kerja, akan lebih sulit untuk
membersihkan masalahnya.” Jelas Dong Chan. Keduanya setuju.
“Itu
sebabnya kita harus menolak. Kita harus hidup adil dan jujur. Aku akan
membujuknya.” Ucap Dong Chan.
“Apakah
dia bisa dibujuk?” tanya Tuan Kim. Dong Chan pikir tak mungkin lalu merasa ada
yang dipikirkannya.
“Kemarahan
Mi Ran akan menampilkan pertunjukan
berantakan. Itu tidak akan menjadi masalah besar. Dia akan mengirim sertifikasi
konten ke stasiun menuntut 70 juta dolar, kemudian mulai melakukan wawancara
dengan semua media.” Jelas Dong Chan.
“Dia akan
mengatakan bahwa dia terjebak dalam kapsul cryonic selama 20 tahun, dan
mengklaim bahwa stasiun menyembunyikan kebenaran. Setiap kali dia gagal dalam
ujian kerja, dia akan mengutuk kita karena menempatkan dia dalam situasi
seperti itu . sambil terus berusaha mencari pekerjaan selama dua tahun.” Kata
Dong Chan.
“Setiap
kali dia gagal mendapatkan pekerjaan, dia akan bertemu dengan media dari
seluruh negara untuk mengeluarkan amarahnya. Ah, Selain itu. Jurusannya adalah
Sastra Cina. Dia bisa menghubungi Harian Rakyat ... Hei, Hyun Gi, apakah The
People's Daily masih ada?” kata Dong Chan.
“Bagaimanapun,
sudah jelas dia akan mulai merilis artikel dengan media China seperti The
People's Daily. Mengenalnya, dia akan bersedia tampil di televisi juga. Kemudian,
hal-hal akan mulai keluar dari kendali di Cina. Itu tidak akan membuat masalah
besar.” Kata Dong Chan.
Keduanya
melonggo mendengar ucapan Dong Chan. Dong Chan pikir akan bertemu dengan Mi Ran
untuk berbicara lalu heran bertanya Ada
apa dengan wajah keduanya. Tuan Kim dan
Hyun Gi hanya terdiam masih melonggo.
“Kalian
sepertinya tidak pernah mengantisipasi hal ini.” Ejek Dong Chan. Keduanya hanya
bisa terdiam.
Dong Chan
bertemu dengan Mi Ran, Mi Ran tak percaya kalau Dong Chan menyuruhnya bekerja
sebagai pekerja magang selama tiga bulan dan itu artinya akan menguji untuk
periode waktu yang sudah dihabiskan.
Dong Chan mengelak kalau tak mengujinya.
“Itu
karena Kau belum lulus dari universitas. Kau harus menyelesaikan sekolah saat
bekerja. Aku memberitahu padamu untuk memikirkannya dengan lebih serius. Kau
tidak pernah tahu apakah siaran adalah secangkir teh-mu sampai kau mencobanya.” Jelas Dong Chan.
“Baiklah
kalau begitu. Aku akan melakukan apa yang kau katakan.” Kata Mi Ran
“ Ngomong-ngomong,
apa yang ingin kau lakukan di sini?” tanya Dong Chan, Mi Ran menjawab ingin
menjadi direktur di Tim Variety.
“Mengapa
di berbagai tempat kau memilih itu?” tanya Dong Chan. Mi Ran dengan nada sinis
mengatakan Karena hidupnya hancur berkat direktur tim yang beragam.
“Ini cara
aku mengatasi trauma. Aku akan bertarung berhadapan muka.” Jelas Mi Ran. Dong
Chan bisa mengerti dan menyuruh mencobanya.
“Kau harus
mencobanya untuk melihat jika kau akan melawan trauma-mu atau menumbuhkannya.”
Ucap Dong Chan.
“Tidakkah
kau berpikir aku mungkin memiliki bakat untuk itu?” kata Mi Ran bangga. Dong
Chan menjawab dengan tegas tidak.
“Kau Bawakan
padaku tiga proposal untuk variety show. Kau bisa melakukan itu, bukan? Tidak, ini merupakan prasyarat.” Kata Dong
Chan.
“Tentu
saja. Itu sepotong kue... Apakah kau
memerlukan yang lain?” tanya Mi Ran. Dong Chan tak mengerti apa dianggap
"Sepotong kue"
“Pastikan
itu bisa dimakan karena ini adalah rintangan
pertama-mu sebagai magang.” Kata Dong Chan. Mi Ran mengerti dan Dong Chan dapat
mempercayainya.
Dong Chan
tiba-tiba berbicara serius, brtanya
apakah merasa sakit. Mi Ran mengaku Tubuhnya terasa panas. Ia menceritakan
tidak bisa tidur tanpa kipas, dan itu melelahkan ketika tubuhnya terasa panas.
Dong Chan terlihat gugup mendengarnya seperti merasa bersalah.
“Dengarkan
baik-baik apa yang aku katakan. Suhu normal bagi kita adalah 31,5 ℃, yang merupakan suhu saat kita
mencair. Jika kita tidak mempertahankan suhu itu, itu bisa dalam bahaya.” Jelas
Dong Chan. Mi Ran sedikit terkejut mendengarnya.
“Profesor
Hwang perlu mendapatkan kembali ingatannya untuk menyelesaikan masalah ini. Karena
protein yang menjadi aktif di suhu rendah, itu bisa berakibat fatal jika suhu
kita naik.” Kata Dong Chan.
“Apa itu
berarti kita harus terus hidup seperti ini?” tanya Mi Ran. Dng Chan mengaku
tidak tapi akan memikirkan sesuatu.
“Berhati-hatilah
sampai Profesor Hwang mendapatkan
kembali ingatannya... Maafkan aku.” Ucap Dong Chan merasa bersalah.
Mi Ran
pun melihat Dong Chan sangat khawatir, lalu meminta Dong Chan juga harus berhati-hati. Keduanya duduk
dengan dua gelas air dengan banyak es batu.
Di
ruangan, Tuan Kim dan Hyun Gi meminum teh hangat. Tuan Kim masih panik dan
ingin tahu Kesalahan apa yang sudah mereka lakukan padahal Ia adalah orang yang
meraih kerah Dong Chan dan mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan proyek
itu.
“Tapi dia
bilang dia akan melakukannya dengan keras kepala, dan semuanya berakhir seperti
ini. Mengapa aku harus hidup seolah-olah aku melakukan sesuatu yang salah dan
menderita insomnia? Mengapa aku harus menderita?” ungkap Tuan Kim frustasi.
“Aku
terlalu teliti... Aku tidak perlu hati nurani.” Kata Tuan Kim. Hyun Gi dengan
gugup mengatakan inti dari masalah ini ...
“Maksud-ku,
akar dosa kita ... bukan itu.” Kata Hyun Gi, Tuan Kim tak percaya mendengar
"Dosa" "Akar"
“Kita
menyembunyikan kebenaran. Ketika Dong Chan hilang, kita menyembunyikan insiden
itu karena kita tidak ingin mendapat masalah. Aku benar-benar egois. Tetapi
bahkan jika kita bisa mengubah waktu kembali, Aku akan memilih untuk melakukan
hal yang sama.” Ucap Hyun Gi. Tuan Kim mengaku akan memalukan hal yang sama.
Di
ruangan pegawai.
Tuan park
membahas kalau rumor itu benar, masih tak percaya kalau Dong Chan bisa terlihat
persis sama setelah 20 tahun, bahkan ID-nya
mengatakan ia lahir pada tahun 1968. Pegawai lain pun tahu kalau itu sebabnya
Pak Kepala ... Saat itu Dong Chan lewat didepan mereka.
“Astaga. Dia terlihat lebih panas sekarang karena aku
tahu apa yang terjadi padanya.” Ucap pegawai wanita melihat Dong Chan yang
sangat tampan.
Petugas
reparasi memperbaiki AC Dikamar Mi Ran memberitahu ini rusak karena perangkat
pendingin dibanjiri, bahkan Mesinnya rusak juga. Ibu Mi Ran bingung melihat
sudah ada tiga kipas tapi anaknya masih saja kepanasan.
Di ruang
makan
Ibu Mi
Ran berbicara dengan suaminya kalau mungkin
ada yang salah dengan kesehatan Mi Ran. Suaminya pikir yakin kalau Mi Ran tidak
normal. Ibu Mi Ran pun merasa lebih baik membawanya ke klinik untuk mendapatkan
obat herbal.
“Tangan
dan kakinya dingin seperti es. Itu sangat membuatku kesal.” Kata Ibu Mi Ran.
“Ngomong-ngomong,
ada pria yang membeku dengan Mi Ran.” Kata Ayah Mi Ran. Ibu Mi Ran berpikir
sang direktur itu.
“Ku pikir
kita harus bertemu dengan orang tuanya. Tidakkah sebaiknya kita membahas
masalah ini bersama?” kata Ayah Mi Ran. Istrinya pikir tak ada gunanya.
“Jika
mereka mengetahui bahwa kita bertindak tidak menyadari ketika kita tahu, maka
mereka akan kesal. Kita tidak bisa menahannya saat itu.” Kata istrinya.
“Aku
yakin mereka akan mengerti. Selain itu, percobaan ini dipimpin oleh putra
mereka. Jika ada, kita harus menjadi orang-orang yang gila.” Jelas Ayah Mi Ran.
“Kau
benar... Apakah kamu tahu alamat direktur itu?” kata Ibu Mi Ran dengan wajah
serius.
Dong Chan
keluar rumah setelah membersihkan rumah, lalu menatap foto wajahnya di depan
restoran sambil menghela nafas. Tiba-tiba adiknya dengan gaya centil memanggil
“Oppa” Dong Chan kaget melihat adiknya seperti belum terbiasa.
“Apakah
kau akan bekerja?” tanya Dong Joo. Dong Chan membenarkan dengan memanggilnya
“Nyonya”
“Oppa..
Kau pasti bukan dia... Kau berbeda dengannya.” Kata Dong Joo menyentuh wajah
kakaknya yang masih sangat muda.
“Tolong
berhentilah minum... Itu akan membunuhmu.” Keluh Dong Chan lalu bergegas pergi.
Dong Joo
mengeluh melihat kakaknya itu sangat kejam. Dong Sik pun keluar bertanya apakah
kakaknya akan bekerja. Dong Joo mengeluh kalau Dong Chan masih terlihat seperti
kakak untuknya dan mengajak untuk melakukan tes DNA.
“Kak,,Tolong,
sadarlah... Kau juga harus berhenti minum!” kata Dong Sik kesal melihat adiknya
yang terus minum.
Dong Chan
mengemudikan mobilnya, lalu tersadar dengan mobil yang terus mengikutinya dari
belakang. Dua pria di dalam mobil “Bubble Bubble Laundry” terus mengikuti Dong
Chan lalu melihat mobil yang terus memutar.
“Apakah
dia tahu kita mengikutinya?” kata si pria bingung. Dong Chan tiba-tiba sudah ada
dibelakang mobil.
“Dia
mengikuti kita sekarang. Apa yang dia coba lakukan?” kata si pria heran dan
tiba-tiba Dong Chan langsung menghalangi jalan mobil.
“Kalian
membuntuti aku, kan?” ucap Dong Chan turun dari mobil. Si pria mengelak tapi
Dong Chan tahu kalau memang mengikutinya. Si pria tetap mengelaknya.
“Lalu
mengapa kau tidak marah padaku karena menghentikanmu seperti ini?” ucap Dong
Chan.
“Aku baru
saja akan marah.” Kata Si pria dengan memperlihatkan wajahnya.
“Apakah
kau seorang reporter?” tanya Dong Chan. Si pria mengaku tidak. Dong Chan pun
ingin tahu alasan mereka mengikutinya.
“Kami
tidak mengikuti-mu. Kau sangat kasar untuk seseorang yang terlihat sangat muda.”
Kata si pria.
Dong Chan
melihat plat nomor mobil “86B 5687” dengan label nama "Bubble Bubble
Laundry" lalu sempat melirik kebagian belakang ada beberapa kayu seperti
untuk berkelahi. Ia pun bertanya apakah mereka sedang dalam perjalanan untuk
melakukan pengiriman.
“Ya, kami
sedang dalam perjalanan untuk melakukan pengiriman.” Kata si pria. Dong Chan
pun ingin tahu Dimana cuciannya. Si pria mengaku sudah mengirimkannya.
“Lalu
mengapa kau mengikuti aku? Aku tidak punya binatu untuk-mu.” Kata Dong Chan.
“Kami
tidak mengikuti-mu. Berhentilah membuatku marah. Aku punya batasan, Kamu tahu.”
Kata Si pria.
“Di mana
tempat pengiriman-mu?” tanya Dong Chan ingin tahu si pria mengaku harus pergi
ke sana-sini dan terlalu tertarik pada bisnis mereka
“Mengapa
tidak ada nomor telepon di sebelah nama bisnis-mu?” kata Dong Chan sengaja
ingin mengintimidasi.
Akhirnya
si pria pun turun dari mobil, bertanya apa yang dinginkanya bahkan menuduh Dong
Chan itu preman. Ia pun bertanya kenapa Dong Chan terus berbicara dengannya seperti seorang
teman dan ingin tahu berapa umurnya itu.
“Apakah
kau akan lebih hormat jika ternyata aku lebih tua darimu?” kata Dong Chan
mengejek.
“Tunjukkan
kartu identitasmu, brengsek.” Ucap si pria sudah tak bisa menahan emosi. Dong
Chan menyuruh pria itu menunjukan lebih dulu.
Akhirnya
Si pria memperlihatkan ID Cardnya dan terlihat lahir tahun 85, Dong Chan pun
memperlihatkan ID Cardnya. Si pria kaget melihat “Ma Dong Chan, 680822-1012609”
Si pria pun langsung tertunduk ketakutan dan bersikap sopan.
“Lain
kali kita bertemu, Kau akan berakhir di penjara.” Tegas Dong Chan memperingati.
“Bagaimana
umurmu bisa begitu tua?” ucap si pria bingung. Dong Chan emnbgaku punya alasan dan menyuruh mereka pergi
sekarang.
Si pria
akhirnya menelp orang yang menyurunya kalau
punya berita buruk bahwa PD Ma mengetahui bahwa mereka membuntutinya. Ia
pun tak percaya pria itu berusia 52
tahun bahkan hampir pingsan.
“Aku
sangat terkejut dengan betapa absurdnya ini.” Ucap si pria masih panik. Sek
Tuan Lee menutup telp dari anak buahnya seperti menahan rasa kecewa.
Sek Tuan
Lee memberitahu bosnya kalau tidak harus menyewa amatir untuk pekerjaan ini
tapi harus merekrut profesional. Tuan Lee menolak karena tidak bisa melakukan
itu karena tidak ingin ada yang curiga dengan masalah ini.
“Alih-alih
mencari Profesor Hwang, bukankah lebih cepat mencari Ketua Lee Seok Du, Bukankah
lebih cepat mencari kapsul Direktur Lee Seok Du?” kata Sek Tuan Lee
“Kita
dapat menemukan Profesor Hwang dan membunuhnya
atau temukan kapsulnya dan hancurkan. Tetapi tujuan kita masih tetap
sama. Kita hanya perlu menangkap sutradara dan membuatnya bicara.” Ucap Tuan
Lee
“ Maka
kita akan dapat menemukan apa yang kita inginkan. Faktanya adalah bahwa ada
seseorang yang benar-benar membangunkannya.” Tegas Tuan Lee dingin.
Dong Chan
pergi ke tempat Lab yang dahulu dengan memastikan tak ada yang mengikutinya,
Dokter Jo meliha Dong Chan datang menyapanya. Dong Chan dengan wajah panik
memberitahu kalau ia tadi ada yang membuntutinya. Dokter Jo kaget mendengarnya.
“Aku
pikir tempat ini mungkin tidak begitu aman.” Kata Dokter Jo. Dong Chan pun
ingin tahu keberdaan Dokter Hwang. Dokter Jo menjawab ada dilab.
Dokter
Hwang melihat di dalam tabung seperti teringat saat Mi Ran ada didalamnya, tapi
tak ingat kalau Ia yang membangunkan. Dong Chan melihat Tuan Hwang berpikir kalau Terlalu berbahaya untuk
menahannya di sini. Dokter Jo pun juga setuju.
“Dia
perlu berada di tempat di mana mereka tidak mengharapkannya. Sudah 20 tahun, jadi
akan sulit bagi mereka untuk memperhatikannya.” Ucap Dong Chan.
“Apakah
kau tahu suatu tempat?” tanya Dokter Joo.
Ibu dan
Ayah Mi Ran datang ke restoran, Adik Dong Chan menyapanya lalu bertanya “Kalian
siapa” akhirnya dua keluarga duduk saling berhadapan. Ibu Dong Chan marah pada
keluarga Mi Ran karena seharusnya memberi tahu mereka saat itu jika tahu bahwa anak
mereka masih hidup.
“Suami-ku
meninggal karena stroke Segala sesuatu termasuk uang menjadi tidak berarti bagi
kami. Kami menjalani hidup kami seperti mayat. Tetapi kalian tahu bahwa putri
kalian masih hidup, Jadi kalian akan menjalani hidupmu dengan harapan.” Kata
Ibu Dong Chan kesal
“Kami
tidak mengira dia masih hidup. Putri kami dikurung di freezer, dan kami tidak
tahu apakah dia sudah mati atau masih hidup. Apakah kau pikir kami menjalani
hidup kami dengan nyaman?” kata Ibu Mi Ran terlihat kesal.
“Tetapi
kamu masih harus melihatnya. Kau masih memiliki harapan!” ucap Ibu Dong Chan
masih tak terima.
“Kami
diberitahu untuk tidak memberi tahu siapa pun. Mereka mengatakan kepada kami
bahwa semua orang akan mati jika kami melakukannya.” Kata Ayah Dong Chan
menjelaskan. Semua pun akhirnya terdiam
“Aku tahu
tidak ada gunanya menyalahkan satu sama lain pada saat ini. Tetapi jika kau
memikirkannya, jika bukan karena putramu, putri kami tidak akan pernah
berpartisipasi dalam percobaan itu.” Kata Tuan Ko mulai menyalahkan.
“Tunggu
sebentar, tuan... Aku pikir itu tidak perlu untuk kamu katakan.” Kata Dong Joo
mulai marah.
“Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?” kata Tuan
Ko. Dong Joo menegaskan kalau Kakaknya tidak memaksa Mi Ran untuk berpartisipasi.
“Putri-mu
bersedia berpartisipasi sehingga dia bisa dibayar.” Tegas Dong Joo. Dong Sik
menenangkan adiknya agar tak terus marah.
“Ini
tidak seperti Kakak-ku menembaknya dengan pistol penenang dan menguncinya dalam
kapsul itu.” Tegas Dong Joo
“Kau
bialng "Senjata penenang"?
Astaga, mengapa kamu mengatakan itu?” kata Ibu Mi Ran tak percaya
mendengarnya.
“Aku
perhatikan sebelumnya bahwa kalian mengendarai mobil yang sangat bagus. Keluarga
kami akhirnya bangkrut!” teriak Dong Joo.
“Dong Ju,
bisakah kau berhenti? Mengapa kau
mengatakan kita bangkrut? Kami tidak bangkrut.
Tapi jujur, kami dulu benar-benar kaya.” Kata Dong Sik,
“Bukan
salah putri kami bahwa kalian berakhir seperti ini.” Kata Ayah Mi Ran sinis.
“Tapi
segalanya akan lebih baik bagi kita jika kalian memberi tahu kami bahwa saudara
kami masih hidup. Pikirkan tentang itu. Kalian tahu putri kalian masih hidup.
Dan berkat harapan itu, Kalian bisa menghemat uang dan menjadi kaya.” Tegas
Dong Joo
“Tapi kami
pikir kakak kami sudah mati, Jadi kami putus asa dan akhirnya bangkrut. Inilah
perbedaan besar antara harapan dan keputusasaan.” Ucap Dong Joo
“Ini
pertama kalinya dia mengatakan sesuatu yang benar dalam 50 tahun.” Komentar
Dong Sik
“Kami
datang untuk membuat tindakan balasan. Putri kami dan putra-mu berada dalam
situasi yang sama, jadi jangan kalian berpikir kita harus membahas ini?” jelas
Ayah Mi Ran.
Tuan Ko
memberitahu aklau Mi Ran sepertinya tidak dalam kondisi baik. Ibu Dong Chan
langsung menyalahkan semua karena
profesor gila itu jadi Lebih baik dia tidak menabraknya dan menurutnya tak
percaya kalau membedanya dengan keluarga
Mi Ran.
“Bu,
tolong tenang... Dia yang membantu Dong Chan keluar dari kapsul.” Ucap Dong Sik
menenangkan ibunya.
“Dia
seharusnya tidak menempatkannya di dalam tempat pertama!” kata Ibu Dong Chan.
“Aku juga
tidak akan mudah padanya. Aku tidak bisa memaafkannya atas apa yang dia
lakukan.” Tegas Ibu Mi Ran penuh amarah.
Saat itu
pintu restoran terbuka, mereka terdiam melihat Dong Chan yang membawa Prof
Hwang dengan rambut yang memutih, Mereka bingung siapa pria itu.
Dong Hyun
berdiri didepan kelas menatap tempat duduk yang biasa Mi Ran duduk, tapi
kosong. Akhirnya kelas berakhir, Assistantnya membahas Ini periode tambahan dan libur, jadi banyak
siswa yang tidak masuk kelas dan Ini
terjadi setiap tahun.
“Hei,
apakah kau tidak punya pertimbangan? Aku juga terluka. Jangan berpikir bahwa
orang yang memiliki segalanya seperti aku, Tidak akan terluka oleh apapun.”ucap
Dong Hyun.
“Maafkan
aku.” Kata Si Ass bingung. Dong Hyun tiba-tiba terdiam melihat Mi Ran yang
berjalan layaknya seorang model.
Ass
bertanya ada apa dengan Dong Hyun, Dong
Hyun lalu menyuruh ass-nya agar pergi ke siswa itu dan tanyakan padanya siapa
ibunya. Si ass bingung dan berpikir kalau agak kasar. Dong Hyun tak peduli
agar Pergi dan tanyakan padanya apakah
nama ibunya adalah Ko Mi Ran.
Akhirnya
Ass pergi menemui Mi Ran dan Dong Hyuk mengintip dari belakang pohon. Setelah
beberapa saat, Ass datang. Dong Hyuk ingin tahu Apa yang Mi Ran katakan. Si Ass
memberitahu kalau itu bukan nama ibunya.
“Dia
adalah Ko Mi Ran.” Kata Assintant. Dong Hyuk kaget dan ingin tahu apa yang
terjadi dan jatuh lemas.
“Situasi
aneh macam apa ini? Tunggu sebentar.
Apakah dia penjelajah waktu? Atau apakah dia bereinkarnasi?” ucap Dong
Hyuk mulai berhalusinasi.
Di sebuah
gurun dengan penuh salju, Mi Ran bisa bertahan dalam dingin. Dong Hyuk berjalan
dan melihat Mi Ran lalu mendekatinya bertanya apakah datang jauh-jauh ke sini
untuk bertemunya.
“Aku
bereinkarnasi karena-mu. Aku
melakukannya supaya aku bisa bertemu denganmu.” Ucap Mi Ran
“Mengapa
kau melakukan itu untuk aku? kau seharusnya lupa tentang brengsek seperti aku.
Tapi kau bereinkarnasi menjalani hidup lain hanya untukku? Kamu benar-benar
bodoh. Apakah kau sangat menyukai-ku?” kata Dong Hyuk
“Kau
satu-satunya yang pernah aku cintai, Bahkan dalam kehidupan ku berikutnya.”
Kata Mi Ran.
“Mi
Ran! Mi Ran! Astaga, kau beku! Kau
membeku! Mi Ran!”jerit Dong Hyuk dan memegang kaki Mi Ran.
Dong Hyuk
membeku dengan kaki terangkat, Ass bingung mencoba menyadarkannya. Salah satu
Prof lewat bertanya Apa yang salah dengan Dong Hyuk.Ass pikir kalau Dong Hyuk terkejut
karena begitu banyak sisw Tidak masuk kelasnya.
“Ini
tiba-tiba terjadi saat dia berjalan.” Kata Ass bingung dan mencoba
menyadarkannya.
“Profesor
Hwang. Para siswa meninggalkan kelas-mu setiap saat. Apa perlu terkejut sebesar
itu?” ejek Prof temanya.
Kyung Ja
dan Young Sun sudang ada dicafe. Young Sun baru saja menutup telp dengan wajah
kesal. Kyung Ja bertanya Siapa yang menelpnya. Young Sun memberitahu kalau tadi Asisten pengajar
suaminya dan membertahu kalau Dong Hyuk pingsan di sekolah.
“Dia
ingin aku membawakannya celana baru karena celananya jadi kotor.” Kata Young
Sun
“Kenapa
celananya menjadi kotor padahal yang dia lakukan hanya pingsan? Apakah dia
kencing di celana?” kata Kyung Ja heran.
“Aku
tidak tahu” ucap Young Sun tak peduli. Kyung Ja pikir Young Sun seharusnya bertanya mengapa dia pingsan karena
Dong Hyuk memiliki hati yang lemah.
“Kenapa
aku menanyakan itu padanya? Aku hanya perlu
tahu bahwa dia masih hidup. “ keluh Young Sun.
“Kau
benar-benar tidak memiliki humanisme. Jadi Apakah dia hidup?” kata Kyung Ja.
Young Sun pikir seperti itu.
“Aku
tidak disuruh menghadiri pemakamannya.” Kata Young Sun santai.
“Kau
terdengar sedih karena dia masih hidup. Lalu kenapa kau masih ingin menikah
dengannya?” ejek Kyung Ja.
“Dia
minum obat oriental dan mengatakan dia melihat sesuatu hari ini. Aku pikir dia
pingsan karena overdosis obat. Dia punya berton-ton obat yang tidak diketahui
di laci ini.” Kata Young Sun.
“Astaga,
pikirkan itu. Mi Ran kembali ke sekolah.
Dia mungkin bertemu suamimu. Dia pergi
ke sekolah yang sama. Hei, dia bahkan mengubah namanya. Dia menjalani operasi
plastik, jadi dia terlihat sedikit berbeda.” Kata Kyung Ja
“Mi Ran
tidak akan mengenalinya. Tapi Byung Sim akan segera mengenali Mi Ran. Astaga,
Byung Sim akan mengalami serangan jantung.” Komentar Kyung Ja.
“Aku
heran mengapa aku tidak memikirkan hal itu.” Kata Young Sun panik. Kyung Ja pun
mengajak mereka pergi ke sekolah.
“Buat apa
mengganggu?” keluh Young Sun. Kyung Ja beralasan kalau Suaminya pingsan jadi bisa memeriksanya saat mereka di sana.
“Aku
bukan dokter. Mengapa aku harus
menelepon ke rumah?”kata Young Sun tak peduli.
“Maksudmu
"panggilan rumah". Itu bukan "rumah panggilan". Ini disebut "panggilan rumah". Astaga,
kau sangat bodoh.” Ejek Kyung Ja.
Mi Ran
masuk kelas bertemu dengan dua teman prianya. Hwang Ji Joon dan Park Young Joon
menatapnya. Mi Ran mengeluarkan buku pelajaranya, sementara Ji Joon
mengeluarkan tabnya. Mi Ran menyalakan walkmannya dan Ji Joon menyalakan lagu
dari ponselnya. Mi Ran mengeluarkan kaset dari walkmannya dan memutarnya.
“Aku
melihat itu di Internet. Bukankah itu sangat sulit ditemukan hari ini? Aku
pikir dia suka barang retro (Kuno).” Komentar Young Joon memberitahu Ji Joon
tentang Mi Ran.
Mi Ran
akhirnya mengobrol dengan Ji Hoon dan Young Joon. Young Joon membahas kalau melihat Mi Ran yang
ikut di kelas psikologi terakhir kali dan yakin kalau Mi Ran pasti keluar dari
kelasnya. Mi Ran membenarkan kalau itu sangat membosankan.
“Jadi aku
tidak tahan duduk di sana... Apakah kalian juga keluar dari kelas?” ucap Mi
Ran. Young Joon membenarkan.
“Itu hebat. Kuharap kita rukun.. Ngomong-ngomong, siapa
yang harus kita pilih sebagai pemimpin tim? Haruskah kita memilih orang tertua?”
kata Young Joon lalu melihat tulisan dibuku Mi Ran “Sastra Cina, 96, Ko Mi Ran”
“Apakah
Kau lahir pada tahun 1996?” ucap Young Joon kaget, Mi Ran gugup berpikir kalau
merea bisa memanggilnya dengan nama saja.
“Maka kita
harus bertukar nomor telepon. Mulai sekarang, mari berbagi informasi
menggunakan ruang obrolan grup. Kita juga bisa membicarakan pekerjaan rumah.”
Kata Ji Hoon.
“Aku
memiliki jumlah terbatas yang dapat aku simpan di ponsel-ku. Jika kalian memberi
tahu padaku kamar yang mana, Aku akan langsung ke kamar itu.” Ucap Mi Ran.
“Tapi apakah
kita benar-benar perlu memesan kamar?” kata Young Joon menatap binggung.
Tuan
Hwang duduk dengan tatapan kosong, Ibu Mi Ran dan Dong Chan terlihat mencoba
menahan kesal. Tuan Ko mengajak mereka agar tenang dan menurutnya Direktur Ma
benar kalau perlu mendapatkan ingatannya kembali Jadi dia bisa menyembuhkan
anak-anak mereka.
“ Dan
Kita datang dengan tindakan balasan. Jadi kalian bisa membunuhnya setelah dia
mendapatkan ingatannya kembali.” kata Tuan Ko
“Kami
tidak punya ruang untuk orang tua ini di rumah kami.” Ucap Nyonya Kim
“Lalu
kita akan membiarkannya tinggal di tempat kita.” Kata Tuan Ko. Nyonya Yoo tak
terima mendengarnya.
“Aku lebih
suka memukulinya sampai mati! Aku tidak akan membiarkan dia tinggal di tempat
kita!” tegas Nyonya Yoo
“Lalu apa
lagi yang bisa kita lakukan? Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya, dan dia
akhirnya mati?” kata Tuan Ko
“Kalian
semua terlalu jahat ketika aku duduk tepat di depan kalian.” Komentar Tuan
Hwang, keduanya terdiam berpikir kalau Tuan Hwang sudah sadar. Tapi Tuan Hwang
seperti orang gila meminta makan karena lapar.
“Lalu
bagaimana kalau kita melakukan ini? Pada malam hari, kami akan membiarkannya
tidur di tempat kami. Pada siang hari, Kalian dapat membiarkannya tinggal di
sini. Direktur Ma meminta bantuan kita.” Ucap Tuan Ko memberikan saran.
“Ayolah. Orang ini benar-benar gila. Bagaimana kita
akan menahannya di sini?” teriak Nyonya Kim marah.
“Bu, mari
kita lakukan saja. Kadang-kadang, bahkan orang yang paling tidak berguna bisa
berguna.” Kata Dong Joo menatap tuan Hwang.
**
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar