PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Dong Chan
dan Mi Ran naik mobil trotoar, seorang kakek menyanyikan lagu “Apa yang salah
dengan usia-ku? Usia tidak masalah dalam hal cinta Kita semua memiliki satu
hati Kita semua tahu cara mencintai Kau benar-benar cinta dalam hidupku. Ini
adalah usia yang tepat untuk mencintai, Usia yang tepat untuk mencintai”
Keduanya
terlihat gugup, Mi Ran pun tak berani menatap Dong Chan. Saat itu jalan tak
rata membuat Mi Ran hampir jatuh. Dong Chan menahanya agar tak jatuh, keduanya makin
canggung.
[Episode 8: Menggoda dan Melawan]
Didalam
mobil, keduanya terlihat masih gugup sampai akhirnya mereka sama-sama ingin
menyalakan radio. Tapi di lagu yang diputar malah berbau tentang Kiss, keduanya
makin gugup. Akhirnya Dong Chan memilih untuk mematikan radio.
“Aku ...
Aku pikir kita harus ...melihat lokasi syuting ... lain kali saja.” Ucap Dong
Chan gugup. Mi Ran menganguk setuju dengan menatap kearah luar jendela.
Saat
sampai dirumah, Mi Ran buru-buru turun dari mobil sambil mengucapkan Terima
kasih. Dong Chan menahanya bertanya Apakah
tidak punya sesuatu untuk dikatakan kepadanya. Mi Ran mengaku tidak punya. Dong Chan terlihat bingung dan Mi Ran langsung
bergegas pergi.
“Hei
tunggu. Tapi... Wahh... Dia luar
biasa... Apa masalahnya?” ucap Dong Chan heran.
Di kantor
Ha Young
tak percaya kalau Dong Chan dan wanita
itu pergi ke sana sendirian. Hyun Gi menjelaskan Ini pekerjaan asisten
direktur untuk membantu sutradara menemukan
lokasi syuting yang tepat. Ha Young terlihat sinis mendengarnya.
“Ha
Young, apakah kau masih memiliki perasaan untuk Dong Chan?” tanya Hyun Gi.
“Ku pikir
aku tidak perlu menjawab pertanyaan itu.” Kata Ha Young santai.
“Tidakkah
kau pikir dia sedikit keluar dari batas usia-mu? Aku tahu itu tren sekarang
untuk berkencan dengan wanita yang lebih tua, tapi mari kita bersikap realistis
di sini.” Kata Hyun Gi
“Perhatikan
apa yang kau katakan. Dia menetapkan standar sendiri. Dia tidak peduli apa yang
dipikirkan orang lain.” Keluh Hyun Gi.
“Itu
sebabnya aku jatuh cinta padanya.” Ungkap Ha Young, Hyun Gi mengaku bukan itu
masalahnya.
“Ya tentu
saja. Itu bukan masalah sebenarnya.” Kata Hyun Gi tak ingin berdebat.
Dong Chan
masuk ke kantor melihat kursi Mi Ran yang kosong, saat itu Mi Ran menelp
seperti gugup dan tak bisa banyak bicara. Dong Chan akhirnya lebih dulu bicara
kalau Hari ini, jangan khawatir tentang hal lain dan istirahat saja.
“Maafkan
aku. Aku benar-benar tidak punya apa-apa untuk dikatakan, tetapi ku pikir aku
setidaknya harus meminta maaf.” Kata Mi Ran.
“Kau
sebenarnya minta maaf untuk apa?” keluh Dong Chan. Mi Ran menjawab karena
mencium Dong Chan jadi harus meminta maaf.
“Apa Kau
menyesal?” tanya Dong Chan tak percaya. Mi Ran mengaku dirinya itu akan mati.
“Aku
ingin mencium seseorang sebelum aku mati. Tapi aku tidak mati. Aku akhirnya
tetap hidup.” Ungkap Mi Ran.
“Baik...Aku
lega bahwa kau tidak mati. Untuk saat ini, Kau bisa beristirahat. Kita bisa
bicara lagi lain kali.” Ucap Dong Chan.
“Maksud
kau apa? Mari kita selesaikan sekarang saja. Apakah kau akan menerima
permintaan maafku?” tanya Mi Ran.
“Apakah
itu sesuatu yang harus kau minta maaf? Itu yang aku pikirkan.” Kata Dong Chan.
Mi Ran
pikir Dong Chan menolak lalu mengeluh kalau rekanya itu sangat pelit padahal sedang
sekarat. Dong Chan heran dengan Mi Ran mengeluh apa lagi, Mi Ran mengerti kalau
akan menunggu hukumannya tak peduli dengan yang dilakukan Dong Chan. Dong Chan memanggil Mi Ran tapi telpnya sudah
ditutup,
“Apa itu
tadi? Apa yang dia inginkan? Apa yang harus aku lakukan? Seharusnya aku mati
saja di sana. Aku sangat kesal. Aku
sangat malu!” jerit Mi Ran kesal.
Dong Chan
terlihat bingung kembali mengangkat telpnya. Young Tak menelp, Dong Chan
langsung bertanya apakah sudah bertemu eksekutif NIS itu. Young Tak mengaku Itu
sebabnya memanggil Dong Chan dan jadi apakah sedang sibuk sekarang.
Dong Chan
akhirnya pergi ke kantor polisi, Young
Tak dengan wajah serius memberitahu kalau Nikolai meninggal tahun lalu jadi Karena
dia adalah kandidat presiden terkuat, orang berusaha menutupi ini karena alasan
politik.
“Tapi
mereka percaya dia dibunuh oleh pihak
lawan. CIA bilang begitu.” Jelas Young Tak
“Lalu
apakah Nikolai yang meledakkan mobil Profesor Hwang?” tanya Dong Chan.
“Aku
pikir bukan. Rupanya, ada buku tentang orang-orang yang yang telah dia bunuh selama masa mafia. Ini
seperti sebuah epik yang dimiliki mafia. Itu tidak dipublikasikan, tetapi
dikatakan, selama serangan Profesor Johnson McCarthy, dia mengaku telah
membunuh . Profesor Hwang yang merupakan bantuannya.” Jelas Young Tak.
“Jadi
maksudmu pada 1984, dia yakin Profesor Hwang sudah mati?” tanya Dong Chan.
Young Tak membenarkan.
“Aku tahu
itu... Nikolai bukan pelakunya.” Ungkap Dong Chan. Young Tak pikir Dong Chan
itu punya firasat.
“Aku
tidak yakin. Aku akan tahu pasti setelah Profesor Hwang mendapatkan kembali
ingatannya. Bagaimanapun, aku akan pergi.” kata Dong Chan lalu bergegas pergi.
Saat itu seseorang mengintip dari belakang, seperti anak buah dari Tuan Lee.
Di taman
kampus, Dong Hyuk menunggu transferan dari Young Sun tapi sepertinya tak masuk.
Akhirnya Ia berpikir mencari apartemen studio atau atap karena harus tinggal di
dekat cintanya jadi Mi Ran harus sering
melihatnya dan harus terbiasa dengannya.
“Aku akan
merencanakan nasibku sendiri.” Ucap Dong Hyuk lalu mencari Apartemen studio
Tiba-tiba
Dong Hyuk melihat iklan Apartemen studio, lalu melihat itu tempat yang dulu
ditempat oleh Mi Ran. Ia lalu berteriak bahagia karena Tuan Keberuntungan ada di pihaknya, karena atap
rumah Mi Ran kosong pada saat ini.
“Para
dewa sedang melakukan yang terbaik untuk membantu kehidupan cintaku. Aku tidak
percaya ini. Ini adalah takdir.” Ucap Dong Hyuk bahagia.
Tuan Ko
sedang mempersiapkan makanan menerima telp dari yang tak dikenal. Dong Hyuk
mengaku menelepon untuk mengatakan bahwa
tertarik pindah ke atap rumah. Tuan Ko tak percaya kalau cepat sekali iklanya
dilihat.
“Tapi
asal kamu tahu, kami lebih suka penyewa kami adalah seorang mahasiswa. Dan jika
mungkin, itu perempuan. Berapakah usia Anda?” tanya Tuan Ko
“Usia-ku
44 tahun.” Ucap Dong Hyuk. Tuan Ko meminta maaf dan mengaku hanya tertarik ...
“Aku bukan mahasiswa, tapi aku seorang
profesor.” Kata Dong Hyuk. Tuan Ko menganguk mengerti kalau Dong Hyuk adalah
Profesor.
“Iya. Aku
perlu mengalami kehidupan di rumah atap. Aku sedang mempelajari korelasi antara
isolasi dan emansipasi psikologis. Aku ingin berkunjung. Apakah kamu punya
waktu?” ucap Dong Hyuk.
Dong Chan
sedang mengemudikan mobilnya menerima telp dari tuan Kim Hong Suk. Hong Suk
menelp menanyakan keberadaan Dong chan Apakah
melakukan pekerjaan lapangan dan Apakah ingin makan malam dengannya. Dong Chan
langsung setuju.
“Apakah
dia setuju untuk datang? “ tanya Tuan Kim. Hong Suk menganguk.
“Dia
selalu patuh kepadaku... Anda tahu, aku banyak membantunya di masa lalu.” Kata
Hong Suk bangga.
“Jangan
konyol. Cukup dengan menggertak padahal kita berdua tahu dia. Aku tahu dia
bukan tipe yang suka menjilat dari orang lain.” Ungkap Tuan Kim. Hong Suk
menganguk setuju.
“Kau harus
mendapatkan sisi baiknya.” Kata Tuan Kim. Hong Suk menganguk mengerti.
“Ini
adalah hari yang penting bagi kita untuk
bertemu dengan penyelamat kita.” Kata Tuan Kim. Hong Suk agar bingung dengan
kalimat "Penyelamat"
“Menjadi
pintar tidak akan membuatmu jauh dalam politik.Juga tidak berbelas kasih. Tetapi
uang akan membuatmu jauh.” Kata Tuan Kim. Hong Suk mengaku sudah tahu.
Di dalam
mobil, Dong Chan bertanya-tanya dengan Kim Hong Suk “Kenapa dia bersikap sangat
ramah?” lalu teringat dengan Mi Ran ingin tahu apa yang dilakukan, Apakah dia
baik-baik saja.Ia mengaku khawatir ketika
Mi Ran diam dan ketika menelepon.
“Dia adalah
inti dari kekhawatiranku.” Ucap Dong Chan mengingat saat Mi Ran mengatakan “Aku
hanya ingin mencium seseorang sebelum aku mati.”
“Mungkinkah
itu ciuman pertamanya? Tidak mungkin.. Tidak mungkin. Tidak.” Ucap Dong Chan
yakin
Di dalam
kamar, Mi Ran terdiam mengingat dengan ciumanya hanya bisa menjerit kesal
sendiri. Ia akhirnya keluar kamar untuk mengambil es batu, Tuan Ko memberitahu
kalau sedang menyiapkan sup kacang
kedelai untuk makan malam dan Nam Tae menelpon, mengatakan dia menginginkannya.
“Aku
menjadi sangat panas, jadi biarkan aku mencari udara segar.” Kata Mi Ran
“Mari
kita pergi bersama setelah makan malam.” Ucap Tuan Ko, Mi Ran menolak karena akan
pergi sendiri.
“Aku
tidak layak untuk makan.” Kata Mi Ran, Tuan Ko heran dengan tingkah anaknya.
“Kau akan
mematahkan gigimu. Bersikaplah lembut. Kita memiliki kandidat untuk atap rumah
kita. Apa kau mau ikut denganku?” ucap Tuan Ko.
“Tidak,
terima kasih. Aku tidak pandai menilai seseorang. Aku adalah sampah.” Ungkap Mi
Ran akhirnya keluar rumah sambil membawa segelas air dengan penuh es batu. Saat
itu Dong Hyuk berjalan masuk ke dalam rumah dengan wajah bahagia.
Hong Suk
dan Tuan Kim sudah menunggu di dalam restoran. Dong Chan akhirnya masuk ke
dalam restoran. Tuan Kim berdiri menjabat tangan Dong Chan kalau pasti
mengenalnya yaitu Kim Si Seok. Dong Chan mengaku kenal dan sudah lama tak
bertemu.
“Aku
ingat bagaimana kau menyebabkan keributan saat pertama kali bergabung. Mereka
mengatakan direktur variety show lebih
tampan daripada aktor. Reporter dan karyawan wanita di stasiun jungkir balik
untuk dirimu.” Ucap Tuan Kim. Hong Suk menganguk setuju.
“Orang
mengira dia masuk hanya karena ketampanannya mengingat kembali ketika aku dulu
adalah kepala dan dia adalah presiden
stasiun.” Ucap Hong Suk
“Kau, Pilihlah
yang akan kau makan.” Kata Tuan Kim. Dong Chan menganguk mengerti melihat buku
menu.
“Aku mau
"menu hari ini". Seorang pegawai sepertiku tidak berani untuk memiliki sesuatu yang
semahal ini. Jangan khawatirkan aku . dan memiliki apa yang kalian inginkan.”ucap
Dong Chan. Keduanya terlihat gugup
“Aku
mendengar ada hukum baru-baru ini tentang batas biaya hiburan adalah 30 dolar
atau kurang. Dunia ini telah menjadi tempat yang lebih baik, bukan?” kat Dong
Chan. Hong Suk memohon agar Dong Chan menjaga sikapnya.
“Aku akan
membayar makananku sendiri. Omong-omong, apakah Anda memiliki rencana untuk
melakukan politik? Aku bukan penduduk daerah Anda. Kau tidak harus berinvestasi
padaku.”ucap Dong Suk pada Hong Suk.
Saat itu
terdengar bunyi suara pintu diketuk, Hong Suk langsung berdiri karena seseorang
yang ditunggu akhirnya datang juga. Tuan Lee masuk ke ruangan minta maaf karena
terlambat. Dua tuan Kim pun langsung menjabat tangan.
“Dia
adalah Pemimpin Lee Seok Du dari Unsung Group.” Ucap Hong Suk. Dong Chan
sedikit kaget melihat Tuan Lee sambil menjabat tanganya.
Keduanya
duduk berhadapan, Dong Chan menatap wajah Tuan Lee dan yakin kalau itu wajah
yang sama dalam lab Prof Jo.
Dong Hyuk
dengan bangga memberikan cap pada surat Kontrak Sewa Real Estate dengan Pemilik:
Ko Yu Han, Penyewa: Hwang Dong Hyuk. Tuan Ko memberitahu kalau Putrinya juga
kuliah di universitas ini. Dong Hyuk mengaku tahu dan Tuan Ko terlihat bingung.
“Ah.. Maksudku,
benarkah?” kata Dong Hyuk berpura-pura tak mengenalnya.
“Sebenarnya,
Aku memiliki seorang putra yang berusia lebih dari 30 tahun tetapi memiliki mentalitas anak di bawah 10
tahun. Itu sebabnya aku memutuskan untuk menyewakan rumah atap.” Jelas Tuan Ko.
“Bravo! Kerja bagus. Aku sangat senang Anda
melakukannya.” Ucap Dong Hyuk menjerit bahagia.
“Anda
tampak seperti pria yang sangat ceria.” Komentar Tuan Ko seperti agak canggung.
“Iya. kau
akan mengenal aku lebih banyak pada waktunya tapi aku pria yang baik.” Ucap
Dong Hyun bangga. Tuan Ko menganguk mengerti dan akan melihatnya nanti.
“Kau
dapat berbicara dengan santai kepadaku... Ayah.. Tolong izinkan aku memanggilmu
seperti itu. Aku ingin.” Ucap Dong Hyuk.
Tuan Ko
terlihat bingung tapi tak bisa berkata-kata lalu melihat Mi Ran dan berusaha
memanggilnya. Dong Hyuk panik dan langsung menundukan kepalanya.
Dong Chan
mengemudikan mobilnya mengingat saat bertemu dengan Tuan Lee lalu bergumam “Mereka sangat mirip satu sama
lain. Tinggi mereka, bentuk tubuh, dan bentuk wajah juga.”
Ia sampai
dirumah tapi teringat kalau belum menyalakan AC kamarnya, lalu bergegas
menyalakan dari mobilnya dan turun dari mobilnya. Sementara Mi Ran sibuk
berbicara sendiri dikamarnya.
“Matahari
baru akan terbit besok. Aku akan mengabaikannya seperti aku baik-baik saja
dengan itu. Itu lebih seperti diriku.”
Ucap Mi Ran dan melihat telp dari Dong Chan dengan nama “Kampret yang berhati
dingin”
Tapi saat
Mi Ran akan mengangkatnya, telp Dong Chan mati. Dong Chan didalam kamarnya
berpikir mereka itu jadi canggung dan melupakan hal itu. Ia pun berpikir akan
mengirim SMS sebagai gantinya.
“Kau tidak harus mengambil suntikan
penurun demam ... lebih dari sekali sehari. Karena kau sudah mengambil bidikan
hari ini, Kau tidak boleh mengambil yang lain. Aku seharusnya memberitahumu
sebelumnya. Walaupun telat, aku juga harus minta maaf.”
“Aku juga
sedikit keluar batas hari ini.” Kata Dong Chan.
“Apa yang
dia maksud dengan itu? Kenapa dia keluar batas dari itu? Mengapa? Mengapa? Apakah dia yang tersinggung oleh
ciumanku?” kata Mi Ran bingung setelah membaca pesan Dong Chan.
“Aku
sedikit keluar batas hari ini.” Tegas Dong Chan dengan wajah serius.
“Mungkin dia
menyukainya.” Kata Mi Ran malu-malu. Dong Chan kembali menegaskan sedikit
keluar batas dari itu hari ini.
“Apakah
itu membuatnya gembira? Apa yang dia maksud? Mengapa? Mengapa? Mengapa?” ucap Mi Ran binggung.
Dong Chan
merasa frustasi berpikir harus tidur saja.
Malam
hari, Prof Hwang tertidur pulas, tiba-tiba terbangun dan matanya terbuka lebar.
Akhirnya berjalan keluar kamar tapi tiba-tiba tubuhnya terjatuh. Nam Tae
terbangun dan melihat Prof Hwang sudah tak ada ditempat tidur.
Tuan
Hwang sudah tertelungkup di lantai, Nam Tae melihat kakinya sengaja diikatkan
pada kaki Tuan Hwang agar tak kabur. Tuan Hwang seperti tak sadakan diri
setelah terjatuh.
Pagi hari
Dong Chan duduk di dalam ruangan, Nona Ko memanggil Dong Chan memberikan ice
kopi. Dong Chan mengucapkan Terima kasih. Nona Ko meminta agar berbicara dengan
santai dengannya. Dong Chan pikir Nona Ko
sudah melakukannya.
“Aku akan
memanggilmu senior Dong Chan jika kau mengizinkanku.” Ucap Nona Ko mengoda
“Bukankah
kau sudah memanggilku dengan seperti itu?” komentar Dong Chan. Saat itu
ternyata diam-diam Mi Ran melihat dengan wajah heran.
Dong Chan
menyapa Mi Ran lebih dulu. Mi Ran membalas dengan wajah tertunduk. Dong Chan
memberitahu Mi Ran kalau u dapat menerima permintaan di situs web untuk muncul
di acara mereka. Mi Ran masih saja terus menundukan kepala.
“Karena
kaulah yang menanganinya, hubungi Tim Manajemen
untuk mempelajari cara mengelolanya.” Jelas Dong Chan. Mi Ran menganguk
mengerti.
Dong Chan
heran melihat Mi Ran yang masih terus menunduk, sampai akhirnya Mi Ran melihat
Dong Chan sengaja menatapnya dari bawah, lalu mengangkat wajahnya dan
berpura-pura mencari sesuatu
Hyun Gi
datang menyapa semua pegawainya, mengatakan punya pengumuman khusus sebelum
mereka mulai bekerja lalu membagikan semua lembaran. Dong Chan terlihat gugup
memberikan lembaran kertas karena Mi Ran tak ingin menatapnya.
“Kalian
tahu ada kasus pelecehan seksual di
Departemen Drama, kan? Aku baru saja menerima pedoman baru. Setiap departemen
menerima instruksi spesifik. Mulai dari sekarang, Kalian tidak dapat melakukan
kontak fisik dengan staf lain.” Jelas Hyun Gi.
“Terutama
tidak diperbolehkan menyentuh wanita. Ingat itu. Aku sudah ekstra hati-hati.
Karena Direktur Ma kuno, Aku memutuskan untuk menekankan ini terutama
kepadanya.” Kata Hyun Gi. Dong Chan menatap sinis.
“Nona So,
kau mengenakan gaun hari ini. Kau harus selalu berpakaian seperti ini... Kau
memiliki kaki yang sangat indah... Cut. Komentar semacam ini juga dianggap pelecehan.”
Jelas Hyun Gi
“Jangan
pergi ke rekan perempuan kalian dan pijat bahu mereka untuk mengatakan bahwa
mereka melakukan pekerjaan dengan baik..” perintah Hyun Gi.
“Direktur
Jung sangat diminati di Departemen Drama, tapi dia mencium asisten sutradara
sambil mabuk. Dia diskors, dan dia akan dikirim ke penjara. Kalian harus
menekan keinginan kalian.” Ungkap Hyun Gi.
“Apakah
ini hanya pelecehan seksual jika seorang pria mabuk mencium seorang wanita? Bagaimana
jika seorang wanita mencium seorang pria saat mabuk?” tanya pegawai pria.
Nona So
menjawab Semuanya sama, Hyun Gi mengeluh
Mengapa seorang pria membiarkan seorang wanita menciumnya di luar
kehendaknya dan apakah dia bodoh. Dong Chan langsunng tersedak mendengarnya, Mi
Ran hanya bisa tertunduk.
Semua
keluar ruangan sambil terus membahas, Dong Chan berjalan di belakang melihat
pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Mi Ran mengirim pesan “Bisakah kita
bicara?” Dong Chan membalikan badan dan bingung karena Mi Ran sudah tak ada
dibelakanganya.
“Aku akan
menunggu di ruang editing.” Tulis Mi Ran, akhirnya Dong Chan pun pergi ke ruang
editing dan Mi Ran sudah menunggu.
“Maafkan
aku.” Ucap Mi Ran langsung. Dong Chan tak habis pikir ingin tahu menyangkut apa permintaan maafnya.
“Maksudku
Aku memulai kontak fisik yang tidak diinginkan pihak lawan. Aku minta maaf atas
hal tersebut.” Kata Mi Ran merasa bersalah.
“Kau
mungkin satu-satunya wanita di dunia ini
yang akan meminta maaf setelah mencium seorang pria.” Ucap Dong Chan.
“
Sementara kita dalam hal itu, Aku akan memberi-mu diskon 1,5 juta dolar. Stasiun
berutang padaku 70 juta dolar. Aku akan
mengambil 1,5 juta dolar.” Kata Mi Ran.
“Apakah ciuman
bernilai 1,5 juta dolar?” ucap Dong Chan tak terima.
“Ini
jelas tidak bernilai banyak. Aku tahu itu terlalu banyak, tetapi aku perlu
melakukan ini untuk membuat diriku merasa lebih baik.” Kata Mi Ran.
“1,5 juta
dolar? Apakah aku terlihat seperti lelucon?
Apakah aku terlihat mudah bagimu?” kata Dong Chan marah.
“Tidak
seperti itu. Jika aku pikir kau mudah, Aku tidak akan memberikan diskon besar. Aku
akan menyebutnya hanya dengan 150 dolar.” Jelas Mi Ran.
“Mengapa kau
tidak menciumku 10 kali dan beri aku
diskon 15 juta dolar?” ucap Dong Chan.
“Tidak
apa-apa. Aku tidak berniat melakukan lebih banyak.” Ucap MiRan. Dong Chan
merasa Mi Ran itu benar-benar gila.
“Apakah
kau memperlakukan seseorang sebagai objek hasrat seksual?” sindir Dong Chan.
“Tidak
mungkin. Sejujurnya, aku juga tidak terlalu senang. Aku membuang ciuman
pertamaku seperti itu. Bagaimanapun, aku yakin aku sudah cukup meminta maaf. Ku
harap kau menerimanya.” Jelas Mi Ran.
“Terima
apa? Hei, menerima apa?” keluh Dong Chan
lalu mengejar Mi Ran yang sudah keluar lebih dulu.
Dong Chan
menarik Mi Ran ke sisi gedung dan tak ada orang. Mi Ran panik. Dong Chan pikir
kalau melarikan diri tidak akan
menyelesaikan ini. Mi Ran heran karena
Percakapan mereka sudah selesai. Dong Chan pikir Mi Ran terus berusaha menepisnya, tetapi ia dilecehkan
secara seksual.
“Aku
pikir kita perlu membicarakan hal itu. Apa Kau menyesal telah menciumku di luar
kehendakku?” kata Dong Chan.
“Kau
biasanya memberi tahu seseorang bahwa kau menyesal ketika kau secara tidak
sengaja menginjak kaki mereka, memukul kepala mereka dengan sesuatu atau mabuk
dan menggigit lengan mereka seperti ini. Itu adalah hal-hal yang biasanya kau
harus minta maaf.” Jelas Mi Ran.
“Tapi
ciuman ... Apakah ciuman sedikit berarti bagimu? Biarkan aku memberi tahu kau sesuatu. Mencium seseorang adalah sesuatu yang emosional. Aku... Aku
belum pernah memiliki gadis yang mencium aku lebih dulu. Jadi aku perlu waktu
untuk memahami apa yang terjadi.” Ungkap Dong Chan.
“Tapi
sepertinya kau menganggapnya sebagai lelucon. Apakah kau melecehkanku
sekarang?” kata Dong Chan.
“Aku
tidak menganggapnya sebagai lelucon. Aku benar-benar malu. Itu sebabnya aku
mengatakan semua itu. Aneh bagiku untuk
meminta maaf dengan tulus, tapi aku tidak bisa bercanda tentang hal itu dan
bertindak seolah itu bukan apa-apa juga.” Jelas Mi Ran.
Dong Chan
bisa mengerti, Mi Ran pun meminta maaf. Dong Chan kesal karena meminta maaf
lagi bahkan muak dan lelah mendengar-mu meminta maaf lalu berbisik
memperingatakan sebaiknya tidak membual
tentang hal ini kepada siapa pun.
“Mengapa
aku perlu sesumbar tentang hal ini? Kaulah yang seharusnya tidak berkeliaran
tentang hal ini.” Ungkap Dong Chan.
“Kenapa
di dunia aku harus membual tentang hal ini? Aku dicium oleh seorang gadis
ketika aku tidak mengharapkannya. Aku merasa sangat terhina.” Kata Dong Chan.
Saat itu
Tuan Kim dan Hyun Gi melihat keduanya berpikir sangat mirip dan Tidak heran
mereka bertarung sepanjang waktu. Hyun Gi pikir kalau Mereka seperti kembar.
“Aku
minta maaf karena membuatmu merasa dipermalukan. Aku minta maaf.” Ucap Mi Ran
masih saja merasa bersalah.
“Izinkan
aku bertanya sesuatu kepadamu. Kau mengatakan kepadaku kau mencium aku karena
kau ingin mencium seseorang sebelum kau
mati, kan? Lalu bagaimana jika kau dengan
orang lain dalam situasi yang tepat seperti itu?” kata Dong Chan.
“Apakah
kau pikir kau masih akan mencium orang itu? Jawab aku. Apakah kau akan
melakukan hal yang sama kepada orang lain?” kata Dong Chan menatap Mi Ran.
“Apa itu
penting?” tanya Mi Ran, Dong Chan menegaskan kalau Itu penting. Karena akan
memutuskan apakah akan menerima permintaan maafnya atau tidak berdasarkan jawabannya. Keduanya saling
menatap lebih dalam.
“Tidak...
Jika aku dengan pria lain, Aku tidak akan menciumnya.” Kata Mi Ran. Dong Chan
menganguk mengerti dan berpikir Mi Ran yang tidak perlu meminta maaf langsung bergegas pergi. Saat itu suhu tubuh mereka mulai naik.
Yoo Ja
kaget mengetahui Mi Ran . terjebak dalam kapsul beku. Kyung Ja membisikan
kakakinya kalau tidak bisa mengatakan ini kepada siapa pun. Yoo Ja berjanji
tidak akan mengatakannya. Kyung Ja teringat seusatu dengan kesukaanya.
“Aku
perlu membuat vlog aku hari ini. Aku perlu menunjukkan semua orang kehidupan
sehari-hariku hari ini.” Ucap Kyung Ja mengeluarkan ponsel dan juga tongsisnya.
“Halo
semuanya. Ini Kyung Ja. Aku ingin memperkenalkan pada kalian . kakak perempuan
ku hari ini. Namanya adalah Park Yu Ja. Dia dulunya seorang peramal. Tapi
sekarang, dia seorang diaken. Dia telah menjalani kehidupan yang sangat
dramatis.” Ucap Kyung Ja.
“Izinkan
aku memperkenalkan pada kalian kepada Kakak-ku.I ni Park Yu Ja, kakak
perempuanku. Katakan halo, Yu Ja.” Kata Kyung Ja.
“Halo
saudara-saudaraku.. Semoga Tuhan memberkati kalian semua. Amin. “ kata Yoo Ja
“Kami
akan menuju ke stasiun penyiaran setelah
kami selesai minum teh kami.” Kata Kyung Ja.
Tuan Park
masuk ruangan memberitahu Ha Young perlu berbicara dengan seseorang, karena menonton
berita kemarin dan menelepon untuk memberi tahu mereka sesuatu. Ia yakin kalau
orang itu tak bercanda. Ha Young akhirna mengangkat telpnya.
“Aku tahu
siapa yang mengebom mobil Profesor Jo. Aku tahu siapa pelakunya.” Ucap seorang
wanita gugup.
“Apakah
sulit bagimu untuk memberi tahu pada kami siapa yang menelepon?” tanya Mi Ran.
Si wanita membenarkan.
“Lalu aku
akan pergi ke tempatmu.” Kata Ha Young, Si wanita menolak dan akan menemuinya di stasiun penyiaran.
“Aku
ingin bertemu denganmu sesegera mungkin. Tapi ada satu syarat. Aku ingin
Direktur Ma Dong Chan ikut denganmu.” Ucap si wanita.
Dong Chan
sibuk berbicara dengan tim lain lalu menatap Mi Ran yang sibuk mengelolanya di
ponselnya, setelah itu meminta agar mereka memberikan daftarnya setelah selesai.
“Apakah
kamu pikir kau bisa melakukannya?” tanya Dong Chan. Mi Ran mengaku bisa karena
itu seperti halnya sepotong kue.
“Apakah
semuanya sepotong kue untukmu?”keluh Dong Chan akhirnya duduk disamping Mi Rna.
“Kau
seharusnya tidak menjelajahi web terlalu banyak di ponselmu.” Kata Dong Chan.
Mi Ran ingin tahu alasanya.
“Apakah
ini akan membuat suhu tubuhku naik?” tanya Mi Ran. Dong Chan menegaskan bukan
seperti itu.
“Ada
jumlah terbatas berapa banyak Wi-Fi yang dapat kita gunakan setiap hari. Jadi
jika kau menggunakan terlalu banyak, orang lain di kantor tidak akan dapat menggunakan Internet. Orang
tidak akan dapat menjangkau semuanya. Itu akan menjadi distopia.” Jelas Dong
Chan. Mi Ran seperti tak percaya.
“Ya, Aku
serius... Kami memiliki sejumlah data yang dapat kami gunakan untuk setiap
hari. Jadi jika kau menggunakan terlalu banyak data, yang lain tidak akan dapat
menggunakan Internet.”ungkap Dong Chan.
“Aku
belum pernah mendengarnya sebelumnya. Mengapa ada batasannya? Lalu bagaimana
dengan layanan data tanpa batas?” kata Mi Ran.
“Ini tidak
terbatas... tapiIni sangat terbatas. Jadi jangan berpikir tentang menggunakan ponselmu untuk mengelola halaman
web dari jarak jauh. Duduk saja di sini dan gunakan komputermu.” Perintah Mi
Ran.
“Apakah
layanan ini tidak terbatas untuk komputer?” tanya Mi Ran. Dong Chan membenarkan.
“Aku
pikir itu hanya berlaku untuk ponsel. Stasiun penyiaran tidak menghasilkan
banyak uang saat ini. Dan sepertinya layanan Wi-Fi sangat mahal. Maka ku pikir
aku harus bekerja sama.” Kata Dong Chan.
“Ya tentu
saja. Menjadi kooperatif sangat penting
bagi seorang magang.” Ucap Mi Ran.
“Jadi
jangan pergi ke mana pun dan menulis daftar casting. Panggil semua orang di
daftar dan pilih kandidat.” Perintah Dong Chan. Mi Ran menganguk mengerti.
***
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar