PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Dong Chan
masih tak percaya melihat spanduk [Pemenang Utama Kesehatan Medis Korea Tahun
2019] dan ia ada di tahun 2019. Wajahnya masih melonggo binggung. Saat itu Hyun Gi datang mengejarnya, Dong
Chan memastika kalau ia adala Hyun Gi. Hyun Gi membenarkan.
Dong Chan
masih tak percaya lalu menatap Tuan Kim untuk memastikan. Tuan Kim membenarkan
kalau ia sekarang terlihat sudah lebih tua. Dong Chan mencoba untuk bisa
menerim kenyataan.
“Permisi...
Bagaimana dengan Ha Young? Di mana Ha Young sekarang?” tanya Dong Chan.
“Di mana
lagi? Dia ada Di stasiun penyiaran. Ha Young adalah kepala biro berita.” Kata
Tuan Kim. Dong Chan tak percaya mendengarnya Ha Young sebagai "Kepala biro
berita"
Di kampus
Mi Ran
pun baru mengetahui kalau ada di tahun 2019, lalu melihat sekeliling semua
sudah berbeda. Mereka mengunakan
earphone lalu selfie bersama, yang selama ini ponsel hanya digunakan telp
sekarang semua bisa dilakukan dengan ponsel.
Akhirnya
Ia bertanya pada mahasiswa yang lewat untuk memastikan, bertanya Tanggal hari
ini... Sekarang tahun berapa. Si mahasiswa binggung dengan pertanyaan Mi Ran,
tapi akhirnya menjawab 2019.
Mi Ran
masih tak percaya mencoba untuk memastikan,
si mahasiswa membenarkan. Mi Ran masih tak pecaya dalam satu hari dan
ada di tahun 2019.
[Episode 3: Waktu Kita Hilang]
Papan
nama tertulis [Profesor Departemen Psikologi, Hwang Dong Hyuk] Si pria keluar
dengan wajah sangat tegap dan bangga, dengan buku ditanganya. Beberapa orang
mahasiswa menyapa dosenya, Dong Hyuk pun menyapa dengan ramah.
“Aku akan
memberikan pengumuman. Ko Mi Ran dari Departemen Sastra Cina. Ko Mi Ran,
silakan datang ke studio siaran.”
Dong Hyuk
seperti lemas mendengar pengumuman dari pengeras suara sampai bukunya terjatuh.
Ia melihat judul buku yang dibawanya "Undangan ke Alam Bawah Sadar dan Dasar-Dasar
Psikologi Abnormal"
"Ko
Mi Ran".. Sudah lama tak dengar nama itu.” Ucap Dong Hyuk mengingat saat
Mi Ran menendang wajahnya dengan kakinya. Ternyata Byung Sim mengubah namanya
jadi Dong Hyuk.
“Kami
ulangi sekali lagi... Kami ingin Ko Mi Ran datang ke studio siaran...” ucap
penyiar dan langsung diserobot oleh Ibu Mi Ran.
“Mi... Mi
Ran.. Apa Kau bisa mendengar Ibu? Di mana kau? Ibu kesusahan mencarimu!” ucap
Ibu Mi Ran sambil menangis.
Nam Tae
juga ikut menangis akhirnya berlari keluar ruang siaran mencari kakaknya. Tuan
Ko dan suaminya pun akhirnya mengejar Nam Tae yang sudah keluar lebih dulu. Nam
Tae berteriak memanggil “Nuna” lalu teringat dengan pesan Mi Ran untuk
membunyikan peluit.
“Nam Tae.
Jika masalah muncul, tiup peluit ini. Lalu, Nuna akan berlari.”ucap Mi Ran pada
adiknya.
Nam Tae
pun membunyikan peluit terus menerus, Mi Ran pun mendengarnya dan tahu kalau itu pasti Nam
Tae. Ia mencoba berdiri tapi tubuhnya masih lemah untuk mencari adiknya. Orang
tuanya pun berlari mencari Mi Ran.
Sampai
akhirnya Nam Tae melihat kakaknya yang tak berubah. Mi Ran melihat adiknya tak
percaya kalau itu adiknya dan mengingat wajahnya yang masih kecil sudah besar.
Nam Tae langsung berlari kearah Mi Ran karena jatuh lemas.
“Kau
benar Nam Tae, 'kan? Biar kulihat.” Ucap Mi Ran. Nam Tae membenarkan.
“Nam Tae,
kau sudah tumbuh dewasa.” Ucap Mi Ran, Nam Tae menganguk lalu menyuruh Mi Ran Naiklah ke punggungnya.
Mi Ran
pun tak menolaknya, mengingat sebelumnya masih mengendong Nam Tae yang berkata
“Jika Nuna tak mau, aku tak akan tumbuh dewasa. Aku tak perlu tumbuh dewasa
lagi.” Lalu ia mengatakan “Jangan konyol. Kau harus cepat tumbuh dewasa.” Mi Ran tak pecaya sekarang ia yang digendong
oleh adiknya.
“Kenapa
Nuna sangat terlambat? Betapa lama aku menunggu Nuna.” Ucap Nam Tae
“Nam
Tae-ku, kapan kau setinggi ini? Nam Tae sudah tinggi.” Puji Mi Ran pada
adiknya.
“Aku
Sudah makan banyak dan tumbuh demi melihat Nuna lagi.” Kata Nam Tae bangga.
Dong
Chan, Hyun Gi dan Tuan Kim keluar dari toilet. Hyun Gi merapihkan celananya
memastikan kalau Dong Chan sekarang bisa percaya dan mengingatkn akalu Episode
67 "Surga Eksperimen Tak Terbatas" 20 tahun lalu yang berjudul
"Kau sungguh akan terbang dengan balon?"
“Selama
syuting, mereka tak punya kamera aksi atau drone. Aku terluka karena jatuh dari
pohon, untuk mencoba memotret dengan kamera videoku. Juga, kau memberiku obat.”
Ucap Hyun Gi
“20 tahun
lalu?” kata Dong Chan masih tak percaya, Tuan Kim menyuruh Hyun Gi agar menutup
bibirnya.
“Ko... Ko
Mi Ran... Bagaimana dengan Ko Mi Ran?” tanya Dong Chan. Hyun Gi bingung dengan
Ko Mi Ran?
“Kenapa
kau bertanya padaku? Bukankah kau yang lebih tahu?” kata Hyun Gi
“Tunggu..
Sebentar... Dia tak ada di sana saat kuterbangun. Apa ini? Apa dia baik-baik
saja?” kata Dong Chan.
Saat itu
Dong Chan menatap kearah ibu dan adik-adiknya sudah menua dan mengingat saat
sebelum ditingglan masih sangat muda. Ia seperti masih tak percaya melihatnya.
Ibu Dong Chan melihat anaknya langsung berlari
menghampirinya, tapi malah menyerang Hyun Gi.
“Kau! Aku
tak akan membiarkanmu hidup. Para berandal stasiun TV. Kau! Kau bahkan tak
mencari putraku. Kau bisa hidup dan makan dengan baik, 'kan? Lihatlah betapa
gemuknya kau.” Teriak ibu Dong Chan menarik baju Hyun Gi. Tuan Kim memilih
untuk membalikan badanya.
“Ibu,
sebentar.... Ibu, bisakah Ibu pergi kemana saja? Aku harus bicara dengan
mereka.” Ucap Dong Chan mencoba merelai tapi ibunya masih marah tak ingin
melepaskan Hyun Gi.
“Ayah,
maksudku... Bisakah bawa Ibu ke tempat lain?” tanya Dong Chan pada adiknya yang
wajahnya sangat mirip dengan sang ayah.
Dong Sik pun menarik ibunya untuk pergi saja dan tenang.
Dong Chan
menyandarkan kepalanya dinding agar bisa berpikir tenang, lalu mencoba membahas
yang pertama agar bicara lebih dulu. Ia pun memastikan kalau orang yang didepanya
adalah Hyun Gi, Hyun Gi membenarkan dan sudah melihat bekas lukanya tadi.
“Cari
tahu alamat Ko Mi Ran.” Perintah Dong Chan. Hyun Gi bingung Bagaimana mencarinya karena sudah 20 tahun
berlalu.
“Tahukah
kau betapa sulitnya mencarimu? Bahkan petunjuk pun tak ada Kami mencoba yang
terbaik. Bahkan Dokter Hwang Gab Su tiba-tiba meninggal.” Kata Hyun Gi
“Apa?
Dokter meninggal?” ucap Dong Chan tak percaya, Hyun Gi membenarkan.
“Tak
hanya dia. Michael Jackson meninggal dan begitu pula Kim Jong Il dari Korea
Utara. Whitney Houston meninggal juga. Siapa lagi yang meninggal? Itu...” ucap
Hyun Gi mencoba mengingat
“Ketua
Tim Mo Soo Young juga meninggal karena kanker paru-paru. Dan ibu mertuaku
meninggal juga. Pokoknya, itulah situasi saat ini.” Kata Tuan Kim memberitahu kalau keadaan sudah
berubah.
“Tentu
saja, selama waktu itu, aku punya dua putra, dan kepala menjadi direktur.” Ucap
Hyun Gi
“Dia
tertangkap karena berselingkuh dan harus bercerai hanya 20 hari sebelum
penghapusan perzinaan sebagai tindak pidana.” Kata Tuan Kim menambahkan.
“Hei, isi
baterai ponsel ini?” ucap Dong Chan seperti tak peduli memberikan ponselnya.
“Apa ini?
Apa Menurutmu ponsel ini akan berfungsi, Sunbae?” tanya Hyun Gi melihat ponsel
lipat.
“Benarkah?
Lalu, berikan ponselmu... Ayo, berikan.” Kata Dong Chan mengulurkan tanganya.
Hyun Gi
memberikan ponsel smarphonenya. Dong Chan bingung bertanya Di mana tombolnya dan Bagaimana cara
memakainya. Akhirnya Hyun Gi mengambil ponselnya meminta Dong Chan agar mengatakan
nomornya. Dong Chan dengan mudah menyebut 0173491563.
“Kau
masih sama... Kau masih pandai menghafal angka. Kau bahkan hafal nomor Ko Mi
Ran. Dia ingat sesuatu dari 21 tahun yang lalu. Ini Mengesankan.” Ucap Hyun Gi
mencoba menelp
“Bukan 21
tahun yang lalu baginya. Itu kemarin.” Kata Tuan Kim. Hyun Ki membenarkan.
Hyun Gi
memberitahu kalau nomornya tak aktif, tiba-tiba Dong Jung datang memanggil “Oppa.”
Dong Chan kaget melihat adiknya yang sudah lebih tua. Dong Jung mengajak
kakaknya untuk pulang. Dong Chan mencoba untuk tenang.
“Permisi.
Baek... Bisakah panggil Tuan Baek ?” ucap Dong Chan. Dong Jung mengaku sudah
menceraikannya
“Tapi
kami tetap berhubungan. Kami belum menentukan pembagian aset dan tunjangan. Dia
menafkahiku setiap bulan.” Kata Dong Jung
“Apa Kau
sudah bercerai?” kata Dong Chan tak percaya, Dong Jung dengan bangga mengaku
sudah dua kali.
“Ini Sudah
20 tahun. Bagaimana bisa hidup hanya dengan 1 pria?” ungkap Dong Jung.
“Kenapa
semua orang bercerai?” keluh Dong Chan, saat itu Dong Jung menerima telp dan
sedikit berteriak
“Ini aku!
Kau tak dengar aku? Bersihkan telingamu... Oppa, cobalah tanyakan semaumu.” Ucap
Dong Jung. Dong Chan memintaAlamat Ko Mi Ran saat ini.
“Ya,
nomor rumahnya 760214, tapi...” ucap Dong Chan lalu merasa sanngat gerah sekali
“Tolong
ambilkan air dingin.” Kata Dong Chan pada Hyun Gi, tapi Hyun Gi sudah menghilang
dengan Tuan Kim.
Dong Chan
pergi ke rumah malah Mi Ran, melihat gagang pintu yang bisa terbuka. Ia masuk
tapi rumahnya kosong dan tak menemukan Mi Ran akhirnya keluar dari rumah. Hyun Gi
menerima telp dari ponselnya dan berkata akan mengantarnya ke rumah.
“Dong Ju
memintaku untuk mengantarmu pulang..” ucap Hyun Gi saat melhat Dong Chan keluar
rumah. Keduanya pun pergi meninggalkan rumah.
Keluarga Go
saat itu datang, Mi Ran bingung menatap rumahnya yang dulu ternyata
bersebelahan dengan ruamhnya sekarang. Ia berpikir kalau rumah mereka itu yang ada diatap. Orang
tuanya menyuruh segera masuk, Mi Ran masih saja
binggung.
“Nuna,
sedang apa? Ayo masuk.” Kata Nam Tae, Mi Ran masih bingung akhirnya masuk ke
dalam rumah.
“Apa yang
terjadi? Apa kalian memenangkan lotre?” tanya Mi Ran kaget melihat isi rumah
yang luas dan teratur.
“Tentu
saja... Ini Mirip menang juara lotre. Ini semua berkat. buku rekening yang kau
berikan.” Kata Ibu Mi Ran. Mi Ran bingung Buku rekening.
“Ya, uang
yang kau dapatkan dari eksperimen. Ayahmu dan aku memulai bisnis dengan uang
yang kau tinggalkan untuk kami. Dan kami menghasilkan uang. Itu adalah harga
hidupmu,. jadi sepertinya para dewa memberi kami bantuan. Mereka membiarkan
kami menjadi sangat kaya.” Kata Ibu Mi Ran. Mi Ran mengingatnya.
Flash Back
Mi Ran
bertemu dengan Dokter Jo agar meminta
bantunya. Dokter Jo sedang sibuk terlihat bingung, Mi Ran pikir hal seperti itu
tak akan terjadi, tapi barangkali sesuatu terjadi, jadi meminta agar memberikan
amplop pada kepada keluarganya.
Ibu Mi
Ran selain menerima foto anaknya, menerima tabungan atas nama “Ko Nam Tae”
keduanya terlihat binggung lalu melihat isi tabugan anaknya yang cukup banyak
sekitar 6,5 juta won. Lalu dibagian
depan ada note yang dituliskan anaknya [Kode aksesnya adalah ulang tahun Nam
Tae.] keduanya hanya bisa menangis.
Mi Ran
tak percaya ternyata uang yang ditinggalkan selama 20 tahun bisa merubah
keluarganya. Ibu Mi Ran menunjuk kamar milik anaknya sekarang dan menyuruhnya
masuk. Mi Ran masuk ke dalam kamar, suasananya tak berubah masih dengan poster
kesukaan dinding, bahkan radio dan kaset masih ada ditempat yang sama.
“Terima
kasih... Ibu... Ayah... Dan Nam Tae. Terima kasih sudah hidup dengan baik.” Ucap
Mi Ran.
“Jangan
berterima kasih pada kami. Kami berterima kasih padamu. Sekarang kau sudah
pulang dengan selamat.” Ucap Ibu Mi Ran pada anaknya.
Dong Chan
melonggo melihat papan nama besar “Restoran Jinsagalbi ala Korea” dengan foto
wajah dirinya, lalu bertanya apa itu.
Ibu Dong Chan heran Dong Chan hanya diam saja dan menyuruhnya agar seger
masuk saja. Dong Chan pun bertanya Apa yang sebenarnya terjadi
“Ini
menghabiskan harta kita... Jadi Ayo masuk.” Ucap Ibu Dong Chan. Dong Chan masih
tak habis pikir sekarang mereka punya restoran dan tinggal disana.
Dong Chan
masuk ke dalam rumah ukuran cukup kecil lalu kaget dengan teriakan. Seorang
anak berteriak “Ajeossi itu menginjaknya!” dengan nada marah. Dong Chan
mengangkat kakinya langsung meminta maaf, wajahnya masih bingung perubahan
dirinya.
“Jangan
memanggilnya "Ahjussi", dia kakaknya Ayah.” Kata Dong Sik. Anaknya
tak percaya kalau Dong Chan adalah kakaknya Ayah.
“Panggil
saja dia "Paman". Kata Dong Sik, saat itu seorang wanita keluar dari
kamar. Si wanita menyapa Dong Chan dengan kakak ipar
“Hyeong.
Ini istriku, dan ini putriku... Ayo Ambil mainanmu dan masuk ke kamarmu.” Ucap Dong
Sik. Si anak pun mengambil mainan lalu
masuk kamar.
Istri
Dong Sik pun meminta maaf. Dong Chan yang masih bingung mengangku tak
masalah. Dong Sik memberikan pakaiannya
agar sang kakak memakainya. Dong Chan mengeluh apakah Apa ada yang lain. Dong
Sik mengeluh kakaknya meminta yang lain.
“Semua
barangmu ada di gudang, kita harus mencarinya besok.” Ucap Dong Sik
“Kau
harus gunakan kamar Dong Ju untuk sementara waktu.” Kata ibu Dong Chan. Dong Ju
mengeluh dengan nasib dirinya.
“Kau bisa
tidur denganku atau tidur di kamar Seo Yoon. Kakakmu tak punya tempat untuk
tidur.” Ucap Ibu Dong Chan. Dong Ju pun tak bisa melawan.
“Oppa,
tidurlah dengan nyaman.” Ucap Dong Ju, Dong Chan menganguk walaupun masih
terasa canggung.
Dong Chan
menatap sekeliling rumah yang berbeda dengan keadaan sebelumnya yang cukup
kaya, lalu melihat tumpukan selembaran “Orang Hilang” dengan gambar dirinya. Ia
lalu bertanya Di mana ayah da Kenapa tak melihat ayahnya.
Ibu Dong
Chan tak bisa menahan rasa sedihnya, semua tak ada yang bisa bicara. Dong Chan
akhirnya melihat foto ayahnya yang digantung sepert foto untuk pemakaman.
Seorang
wanita duduk dengan gaya meditasi tapi sambil meminum bir. Saat itu pintu rumah
terbuka, Dong Hyuk a.k.a Byung Sim masuk. Si wanita mengaku hendak melaporkannya
hilang jika tak pulang hari ini dan Ternyata
masih hidup dengan nada menyindir.
“Aku
sudah menghadiri seminar.” Ucap Dong Hyuk. Si wanita mengumpat agar Dong Hyuk
Berhenti berbohong.
“Aku
melakukan trip karena hidup sangat sulit.” Ungkap Dong Hyuk. Si wanita bertanya
apa yang sulit dan apakah Dong Hyuk merasa sakit.
“Apa kau
sedang melakukan penelitian? Apa kau mendukung keluarga? Jika terlahir kembali,
aku ingin hidup sepertimu.” Sindir si wanita.
“Aku
lelah... Aku akan tidur.” Kata Dong Hyuk lalu masuk kekamar tidurnya.
Sebuah
foto pernikahan Byung Shim dengan Oh Young Sun. Mereka tidur dengan kasur yang
terpisah, Dong Hyuk tiba-tiba bicara ingin membahas sesuatu. Young Sun sinis
menyuruh Dong Hyuk Jangan bicara padanya. Dong Hyuk membahas tentang Mi Ran...
“Apa Mi
Ran seorang gadis yang kau sukai belakangan ini?” sindir Young Sun.
“Aku
membicarakan Ko Mi Ran yang pergi ke AS 20 tahun yang lalu. Cinta pertamaku, Ko
Mi Ran.” Kata Dong Hyuk
“"Ko
Mi Ran"? Apa Temanmu semasa kuliah?” kata Young Sun. Dong Hyuk
membenarkan.
“Dia
belum menghubungimu sejak itu, 'kan?” ucap Dong Hyuk, Young Sun membenarkan dan
ingin tahu kenapa menanyakan hal itu.
“Tak ada
alasan. Aku ingin tahu apa dia hidup dengan baik di sana.” Kata Dong Hyuk.
“Kau tak
jelas. Apa tak ada yang lebih baik untuk dilakukan selain mengenang kembali
cinta pertamamu?” keluh Young Sun akhirnya duduk
“Begitu
banyaknya yang dilakukan ayahku untuk mencegah kau dipecat Kau harus menulis
disertasi dan pergi ke seminar. Tunjukkan usahamu! Jangan hidup seperti parasit.
Apa gunanya mengubah namamu saat kau masih bodoh?” keluh Young Sun.
“Apa kau
menyebutku bodoh? Itu konyol. Bicaralah dengan elegan.” Ucap Dong Hyuk
“Kenapa
aku harus mendengarmu? Kenapa? Kenapa?” ucap Young Sun. Dong Hyuk hanya bisa
menghela nafas bertanya-tanya Di mana
letak kesalahan hidupnya.
“Kita berdua
hancur karena Ko Mi Ran. Jika kau tak melakukan kesalahan sesudah mabuk dengan
menyedihkan karena Mi Ran... Buat apa
repot bicara?” kata Young Sun kesal memilih duduk.
“Aku
merindukan... Mi Ran.” Ungkap Dong Hyuk. Young Sun mengumpat marah
mendengarnya.
Hyun Gi
terlihat gugup, Tuan Kim mengingatkan Hyun Gi Saat dunia tahu kalau stasiun mereka merahasiakan
hilangnya Dong Chan, maka berdua akan dipecat, bahkan mereka akan benar-benar
usai. Hyun Gi mengaku sudah tahu jadi apa yang akan dilakukan.
“Kita harus
pura-pura tak tahu apa-apa sampai akhir. Tutupi mulut setiap staf yang terlibat
dalam eksperimen. Dan profesor yang mengerjakan eksperimen itu hilang. Yang
harus kita lakukan adalah menjaga agar Dong Chan tetap diam.” jelas Tuan Kim
“Apa kau
pikir akan mudah untuk membuatnya diam?” kata Hyun Gi. Tuan Kim mengaku itu
juga yang dikhawatirkan dan mengumpat marah.
“Omong-omong,
kemana perginya Ko Mi Ran? Apa yang terjadi padanya?” tanya Tuan Kim
“Yang
membuatku sakit kepala sebenarnya adalah dia. Dia lebih sinting dari Dong Chan.
Dia lebih sinting... Aku serius.” Ucap Hyun Gi ketakutan.
“Jangan
bilang dia masih hidup.” Kata Tuan Kim. Hyun Gi panik dan merasa sudah menduga
kalau tahun ini menerima kesialan dan membenci hidup ini.
“Siapa
yang membangunkan mereka?” kata Tuan Kim. Hyun Gi pun bingung Di mana mereka
selama ini.
Keluarga
Ma berkumpul, Dong Sik masih tak percaya wajah Dong Chan tampak masih sama.
Dong Sik juga tak percaya Apa yang terjadi bahkan tak dapat berkata-kata. Istri
Dong Sik masih tak percaya kalau Dong Chan itu adalah kakak mereka.
“Bukan
main, dia lebih pantas menjadi putramu.” Kata Istri Dong Sik. Dong Ju pikir Anehnya
dia seperti orang lain.
“Apanya
yang berbeda?” tanya Istri Dong Sik. Dong Jung pikir Dibandingkan dengan kakaknya bagian belakang
kepalanya terlihat berbeda.
“Lubang
hidungnya juga lebih besar. Matanya terlihat sangat dingin, seperti es. Bukankah
dia terlihat sangat kasar?” ucap Dong Ju.
“ Dia tak
pernah ramah.” Kata Dong Sik. Dong Ju pikir kalau kakaknya dulu punya tahi
lalat di bawah mata kirinya dan tak
melihatnya tadi.
“Kenapa
kalian semua membicarakan omong kosong? Jika dia bukan Dong Chan, lalu siapa?”
keluh Ibu Dong Chan.
“Ketika
mereka menyelidiki ponselnya, mereka menemukan pesan aneh. Tertulis, dia akan
pastikan eksperimennya berhasil. Dia membicarakan "eksperimen" di
beberapa tempat.” Kata Dong Ju mengebu-gebu. Dong Sik membenarkan.
“Aku
yakin Oppa terlibat dalam eksperimen.” Kata Dong Ju. Ibunya pun ingin tahu Eksperimen
apa yang dilakukannya?
“Kloning..”
kata Dong Ju yakin, Semua terkejut tapi menyakininya. Akhirnya ibu Dong Chan
menegaskan sebelum Dong Chan bercerita
duluan,jangan tanya apa-apa.
Dong Chan
melihat foto ayahnya di album saat terakhir mereka makan malam bersama, sambil
mengucap foto ayahnya meminta maaf karena
tak bisa mengantarnya naik kapal pesiar seperti yang dijanjikan dan juga
tak ada pada saat terakhirnya.
Saat
sedang seding, Dong Chan tiba-tiba melihat sang ayah ada didepanya. Sang ayah
tersenyum melihat anaknya. Tapi ternyata
Dong Sik bertanya sedang apa kakaknya dan kenapa tak tidur. Dong Chan kaget
seperti belum terbiasa kalau adiknya sangat mirip dengan sang ayah.
Di kamar
Mi Ran
membaca semua buku harian milik Nam Tae “Kapan kau pulang, Nuna? Nuna... Ibu
memasak makanan favorit Nuna. Katanya Nuna selalu bersama kami.”
Keluarga
Mi Ran selalu menaruh mangkuk nasi disamping Nam Tae menyakini kalau anak
mereka makan bersamanya. Mi Ran pun hanya bisa diam saja lalu akhirnya hanya
bisa menangis sendirian dikamar.
Dong Chan
memeriksa ponselnya, membaca pesan yang dikirimkan Ha Young selama ia
menghilang “Sayang, kapan kau datang? Kenapa kau tak datang?
Betapa aku menunggumu. Sayang, aku menunggumu kembali. Dong Chan. Aku merindukanmu.”
Dong Chan
seperti merasa bersalah meninggalkan Ha Young karena eksperimenya.
Mi Ran
melihat mangkuk makanan seperti masih canggung, lalu akhirnya mencoba terbiasa.
Ibu Mi Ran memastikan keadaan anaknya dan berpikir akan membawanya ke rumah sakit sesudah
selesai makan. Mi Ran pikir tak perlu
“Aku
merasa jauh lebih baik sesudah tidur.” Ucap Mi Ran. Ibunya seperti tak yakin anaknya
akan kembali ke sekolah.
“Kenapa
kau tak beristirahat lagi?” saran ibunya. Mi Ran pikir sudah beristirahat
selama 20 tahun.
“Aku
harus kembali ke kehidupan sehari-hariku.” Ucap Mi Ran yakin. Ibunya tersenyum
mendengar ucapan anaknya.
“Kami
selalu punya harapan bahwa kau akan pulang. Jadi, kami mengajukan cuti setiap tahun. Kami
juga menjaga agar nomormu tetap aktif.” Ucap Ibu Mi Ran
“Tapi aku
sedikit terlambat. Benarkan, Ibu?” kata Mi Ran, Ibunya meminta agar sang anak Jangan
katakan itu.
“Kau tak
terlambat. Astaga, bahkan jika berakhir sekarat besok, Ibu akan mati dengan
damai.” Ucap ibu Mi Ran
“Kenapa Ibu
bilang sesuatu seperti itu? Semester baru, baru saja dimulai. Dan tak ada
banyak waktu untuk mencapai semua yang seharusnya kulakukan selama 20 tahun. Aku
harus menjalani kehidupan yang rajin. Aku harus lulus dan mendapatkan
pekerjaan.” Kata Mi Ran yakin
“ Ya, kau
benar. Lakukanlah semua yang kau inginkan.” Ucap Ayah Mi Ran setuju.
“Tapi sebelum
itu,. ada sesuatu yang harus kuurus.” Ucap Mi Ran dengan wajah penuh amarah.
Dong Chan
berjalan masuk ke tempat eksperimen tapi ternyata sudah kosong, saat akan pergi
seorang memanggilnya. Dong Chan menatap si pria yang tak dikenalnya, lalu
teringat dengan Dokter Jo Ki Bum. Dokte Jo mengucap syukur melihat Dong Chan.
“Apa yang
terjadi disini?” tanya Dong Chan. Dokter Jo menceritkan kalau Dokter Hwang mengalami
kecelakaan dua jam sebelum eksperimen berakhir.
“Lalu,
bagaimana bisa kami bangun dalam 20 tahun?” ucap Dong Chan dengan nada penuh
amarah.
Dokter Jo
memutar lampu dan terbuka pintu didepanya, merka masuk ke dalam ruangan
rahasia. Dong Chan melonggo meihat Dokter Hwang terbaring tak sadarkan diri
lalu bertanya Dokter Hwang adalah orang
yang membangunkan mereka.
“Amnesia
disosiatif. Dia terbangun dari koma dalam 20 tahun. Dan dengan kegigihan alam
bawah sadarnya, dia membangunkan kalian dan kehilangan kesadaran lagi. Bisa
dibilang tubuhnya bereaksi lebih cepat dari otaknya.” Jelas Dokter Kim teman
dari Dokter Jo
“Alam
bawah sadarnya yang sudah tak aktif selama 20 tahun... Inilah yang menyebabkan
dia membangunkanmu. Bisa dibilang mirip gangguan tidur.” Jelas Dokter
“Kenapa
semua orang berpikir dia sudah meninggal?”tanya Dong Chan. Ki Bum memberitahu Mobilnya
meledak.
“Seseorang
mencoba membunuhnya. Jika dia tahu bahwa Dokter Hwang masih hidup, maka dia
akan mencoba membunuhnya lagi. Jadi, kami membuatnya tampak seperti sudah
meninggal.” Kata Ki Bum
“Dokter
Hwang dan aku belajar di sekolah kedokteran yang sama. Aku tak tahu alasannya, tapi
dia selalu gugup. Tepat sebelum kecelakaan, dia menelepon dengan putus asa dan
memintaku untuk menangani semuanya jika sesuatu yang buruk terjadi padanya.” Jelas
Dokter
“Lalu,
pelakunya?” tanya Dong Chan. Dokter Jo pikir Sepertinya mereka tak bisa meminta
polisi untuk penyelidikan karena undang-undang pembatasan sudah berakhir.
“Aku
yakin ada kaitannya dengan eksperimen cryonic . Kita hanya akan tahu begitu Dokter
Hwang bangun. Aku tak boleh bilang ini kepada siapa pun. selama 20 tahun
terakhir karena tak bisa mempercayai siapa pun.” Jelas Dokter Jo.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar