PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 06 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Dong Chan masih tak percaya melihat spanduk [Pemenang Utama Kesehatan Medis Korea Tahun 2019] dan ia ada di tahun 2019. Wajahnya masih melonggo binggung.  Saat itu Hyun Gi datang mengejarnya, Dong Chan memastika kalau ia adala Hyun Gi. Hyun Gi membenarkan.
Dong Chan masih tak percaya lalu menatap Tuan Kim untuk memastikan. Tuan Kim membenarkan kalau ia sekarang terlihat sudah lebih tua. Dong Chan mencoba untuk bisa menerim kenyataan.
“Permisi... Bagaimana dengan Ha Young? Di mana Ha Young sekarang?” tanya Dong Chan.
“Di mana lagi? Dia ada Di stasiun penyiaran. Ha Young adalah kepala biro berita.” Kata Tuan Kim. Dong Chan tak percaya mendengarnya Ha Young sebagai "Kepala biro berita"

Di kampus
Mi Ran pun baru mengetahui kalau ada di tahun 2019, lalu melihat sekeliling semua sudah berbeda. Mereka  mengunakan earphone lalu selfie bersama, yang selama ini ponsel hanya digunakan telp sekarang semua bisa dilakukan dengan ponsel.
Akhirnya Ia bertanya pada mahasiswa yang lewat untuk memastikan, bertanya Tanggal hari ini... Sekarang tahun berapa. Si mahasiswa binggung dengan pertanyaan Mi Ran, tapi akhirnya menjawab 2019.
Mi Ran masih tak percaya mencoba untuk memastikan,  si mahasiswa membenarkan. Mi Ran masih tak pecaya dalam satu hari dan ada di tahun 2019. 

[Episode 3: Waktu Kita Hilang]
Papan nama tertulis [Profesor Departemen Psikologi, Hwang Dong Hyuk] Si pria keluar dengan wajah sangat tegap dan bangga, dengan buku ditanganya. Beberapa orang mahasiswa menyapa dosenya, Dong Hyuk pun menyapa dengan ramah.
“Aku akan memberikan pengumuman. Ko Mi Ran dari Departemen Sastra Cina. Ko Mi Ran, silakan datang ke studio siaran.”
Dong Hyuk seperti lemas mendengar pengumuman dari pengeras suara sampai bukunya terjatuh. Ia melihat judul buku yang dibawanya "Undangan ke Alam Bawah Sadar dan Dasar-Dasar Psikologi Abnormal"
"Ko Mi Ran".. Sudah lama tak dengar nama itu.” Ucap Dong Hyuk mengingat saat Mi Ran menendang wajahnya dengan kakinya. Ternyata Byung Sim mengubah namanya jadi Dong Hyuk.
“Kami ulangi sekali lagi... Kami ingin Ko Mi Ran datang ke studio siaran...” ucap penyiar dan langsung diserobot oleh Ibu Mi Ran.
“Mi... Mi Ran.. Apa Kau bisa mendengar Ibu? Di mana kau? Ibu kesusahan mencarimu!” ucap Ibu Mi Ran sambil menangis.
Nam Tae juga ikut menangis akhirnya berlari keluar ruang siaran mencari kakaknya. Tuan Ko dan suaminya pun akhirnya mengejar Nam Tae yang sudah keluar lebih dulu. Nam Tae berteriak memanggil “Nuna” lalu teringat dengan pesan Mi Ran untuk membunyikan peluit.
“Nam Tae. Jika masalah muncul, tiup peluit ini. Lalu, Nuna akan berlari.”ucap Mi Ran pada adiknya.
Nam Tae pun membunyikan peluit terus menerus, Mi Ran pun  mendengarnya dan tahu kalau itu pasti Nam Tae. Ia mencoba berdiri tapi tubuhnya masih lemah untuk mencari adiknya. Orang tuanya pun berlari mencari Mi Ran.
Sampai akhirnya Nam Tae melihat kakaknya yang tak berubah. Mi Ran melihat adiknya tak percaya kalau itu adiknya dan mengingat wajahnya yang masih kecil sudah besar. Nam Tae langsung berlari kearah Mi Ran karena jatuh lemas.
“Kau benar Nam Tae, 'kan? Biar kulihat.” Ucap Mi Ran. Nam Tae membenarkan.
“Nam Tae, kau sudah tumbuh dewasa.” Ucap Mi Ran, Nam Tae menganguk  lalu menyuruh Mi Ran Naiklah ke punggungnya. 



Mi Ran pun tak menolaknya, mengingat sebelumnya masih mengendong Nam Tae yang berkata “Jika Nuna tak mau, aku tak akan tumbuh dewasa. Aku tak perlu tumbuh dewasa lagi.” Lalu ia mengatakan “Jangan konyol. Kau harus cepat tumbuh dewasa.”  Mi Ran tak pecaya sekarang ia yang digendong oleh adiknya.
“Kenapa Nuna sangat terlambat? Betapa lama aku menunggu Nuna.” Ucap Nam Tae
“Nam Tae-ku, kapan kau setinggi ini? Nam Tae sudah tinggi.” Puji Mi Ran pada adiknya.
“Aku Sudah makan banyak dan tumbuh demi melihat Nuna lagi.” Kata Nam Tae bangga. 


Dong Chan, Hyun Gi dan Tuan Kim keluar dari toilet. Hyun Gi merapihkan celananya memastikan kalau Dong Chan sekarang bisa percaya dan mengingatkn akalu Episode 67 "Surga Eksperimen Tak Terbatas" 20 tahun lalu yang berjudul "Kau sungguh akan terbang dengan balon?"
“Selama syuting, mereka tak punya kamera aksi atau drone. Aku terluka karena jatuh dari pohon, untuk mencoba memotret dengan kamera videoku. Juga, kau memberiku obat.” Ucap Hyun Gi
“20 tahun lalu?” kata Dong Chan masih tak percaya,  Tuan Kim menyuruh Hyun Gi agar menutup bibirnya.
“Ko... Ko Mi Ran... Bagaimana dengan Ko Mi Ran?” tanya Dong Chan. Hyun Gi bingung dengan Ko Mi Ran?
“Kenapa kau bertanya padaku? Bukankah kau yang lebih tahu?” kata Hyun Gi
“Tunggu.. Sebentar... Dia tak ada di sana saat kuterbangun. Apa ini? Apa dia baik-baik saja?” kata Dong Chan. 

Saat itu Dong Chan menatap kearah ibu dan adik-adiknya sudah menua dan mengingat saat sebelum ditingglan masih sangat muda. Ia seperti masih tak percaya melihatnya. Ibu Dong Chan melihat anaknya langsung berlari  menghampirinya, tapi malah menyerang Hyun Gi.
“Kau! Aku tak akan membiarkanmu hidup. Para berandal stasiun TV. Kau! Kau bahkan tak mencari putraku. Kau bisa hidup dan makan dengan baik, 'kan? Lihatlah betapa gemuknya kau.” Teriak ibu Dong Chan menarik baju Hyun Gi. Tuan Kim memilih untuk membalikan badanya.
“Ibu, sebentar.... Ibu, bisakah Ibu pergi kemana saja? Aku harus bicara dengan mereka.” Ucap Dong Chan mencoba merelai tapi ibunya masih marah tak ingin melepaskan Hyun Gi.
“Ayah, maksudku... Bisakah bawa Ibu ke tempat lain?” tanya Dong Chan pada adiknya yang wajahnya sangat mirip dengan sang ayah.  Dong Sik pun menarik ibunya untuk pergi saja dan tenang.


Dong Chan menyandarkan kepalanya dinding agar bisa berpikir tenang, lalu mencoba membahas yang pertama agar bicara lebih dulu. Ia pun memastikan kalau orang yang didepanya adalah Hyun Gi, Hyun Gi membenarkan dan sudah melihat bekas lukanya tadi.
“Cari tahu alamat Ko Mi Ran.” Perintah Dong Chan. Hyun Gi bingung  Bagaimana mencarinya karena sudah 20 tahun berlalu.
“Tahukah kau betapa sulitnya mencarimu? Bahkan petunjuk pun tak ada Kami mencoba yang terbaik. Bahkan Dokter Hwang Gab Su tiba-tiba meninggal.” Kata Hyun Gi
“Apa? Dokter meninggal?” ucap Dong Chan tak percaya, Hyun Gi membenarkan.
“Tak hanya dia. Michael Jackson meninggal dan begitu pula Kim Jong Il dari Korea Utara. Whitney Houston meninggal juga. Siapa lagi yang meninggal? Itu...” ucap Hyun Gi mencoba mengingat
“Ketua Tim Mo Soo Young juga meninggal karena kanker paru-paru. Dan ibu mertuaku meninggal juga. Pokoknya, itulah situasi saat ini.”  Kata Tuan Kim memberitahu kalau keadaan sudah berubah.
“Tentu saja, selama waktu itu, aku punya dua putra, dan kepala menjadi direktur.” Ucap Hyun Gi
“Dia tertangkap karena berselingkuh dan harus bercerai hanya 20 hari sebelum penghapusan perzinaan sebagai tindak pidana.” Kata Tuan Kim menambahkan.
“Hei, isi baterai ponsel ini?” ucap Dong Chan seperti tak peduli memberikan ponselnya.
“Apa ini? Apa Menurutmu ponsel ini akan berfungsi, Sunbae?” tanya Hyun Gi melihat ponsel lipat.
“Benarkah? Lalu, berikan ponselmu... Ayo, berikan.” Kata Dong Chan mengulurkan tanganya.
Hyun Gi memberikan ponsel smarphonenya. Dong Chan bingung  bertanya Di mana tombolnya dan Bagaimana cara memakainya. Akhirnya Hyun Gi mengambil ponselnya meminta Dong Chan agar mengatakan nomornya. Dong Chan dengan mudah menyebut 0173491563.
“Kau masih sama... Kau masih pandai menghafal angka. Kau bahkan hafal nomor Ko Mi Ran. Dia ingat sesuatu dari 21 tahun yang lalu. Ini Mengesankan.” Ucap Hyun Gi mencoba menelp
“Bukan 21 tahun yang lalu baginya. Itu kemarin.” Kata Tuan Kim. Hyun Ki membenarkan. 



Hyun Gi memberitahu kalau nomornya tak aktif, tiba-tiba Dong Jung datang memanggil “Oppa.” Dong Chan kaget melihat adiknya yang sudah lebih tua. Dong Jung mengajak kakaknya untuk pulang. Dong Chan mencoba untuk tenang.
“Permisi. Baek... Bisakah panggil Tuan Baek ?” ucap Dong Chan. Dong Jung mengaku sudah menceraikannya
“Tapi kami tetap berhubungan. Kami belum menentukan pembagian aset dan tunjangan. Dia menafkahiku setiap bulan.” Kata Dong Jung
“Apa Kau sudah bercerai?” kata Dong Chan tak percaya, Dong Jung dengan bangga mengaku sudah dua kali.
“Ini Sudah 20 tahun. Bagaimana bisa hidup hanya dengan 1 pria?” ungkap Dong Jung.
“Kenapa semua orang bercerai?” keluh Dong Chan, saat itu Dong Jung menerima telp dan sedikit berteriak
“Ini aku! Kau tak dengar aku? Bersihkan telingamu... Oppa, cobalah tanyakan semaumu.” Ucap Dong Jung. Dong Chan memintaAlamat Ko Mi Ran saat ini.
“Ya, nomor rumahnya 760214, tapi...” ucap Dong Chan lalu merasa sanngat gerah sekali
“Tolong ambilkan air dingin.” Kata Dong Chan pada Hyun Gi, tapi Hyun Gi sudah menghilang dengan Tuan Kim.


Dong Chan pergi ke rumah malah Mi Ran, melihat gagang pintu yang bisa terbuka. Ia masuk tapi rumahnya kosong dan tak menemukan Mi Ran akhirnya keluar dari rumah. Hyun Gi menerima telp dari ponselnya dan berkata akan mengantarnya ke rumah.
“Dong Ju memintaku untuk mengantarmu pulang..” ucap Hyun Gi saat melhat Dong Chan keluar rumah. Keduanya pun pergi meninggalkan rumah.
Keluarga Go saat itu datang, Mi Ran bingung menatap rumahnya yang dulu ternyata bersebelahan dengan ruamhnya sekarang. Ia berpikir kalau  rumah mereka itu yang ada diatap. Orang tuanya menyuruh segera masuk, Mi Ran masih saja  binggung.
“Nuna, sedang apa? Ayo masuk.” Kata Nam Tae, Mi Ran masih bingung akhirnya masuk ke dalam rumah.
“Apa yang terjadi? Apa kalian memenangkan lotre?” tanya Mi Ran kaget melihat isi rumah yang luas dan teratur.
“Tentu saja... Ini Mirip menang juara lotre. Ini semua berkat. buku rekening yang kau berikan.” Kata Ibu Mi Ran. Mi Ran bingung Buku rekening.
“Ya, uang yang kau dapatkan dari eksperimen. Ayahmu dan aku memulai bisnis dengan uang yang kau tinggalkan untuk kami. Dan kami menghasilkan uang. Itu adalah harga hidupmu,. jadi sepertinya para dewa memberi kami bantuan. Mereka membiarkan kami menjadi sangat kaya.” Kata Ibu Mi Ran. Mi Ran mengingatnya. 


Flash Back
Mi Ran bertemu dengan Dokter Jo  agar meminta bantunya. Dokter Jo sedang sibuk terlihat bingung, Mi Ran pikir hal seperti itu tak akan terjadi, tapi barangkali sesuatu terjadi, jadi meminta agar memberikan amplop pada kepada keluarganya. 

Ibu Mi Ran selain menerima foto anaknya, menerima tabungan atas nama “Ko Nam Tae” keduanya terlihat binggung lalu melihat isi tabugan anaknya yang cukup banyak sekitar 6,5 juta won.  Lalu dibagian depan ada note yang dituliskan anaknya [Kode aksesnya adalah ulang tahun Nam Tae.] keduanya hanya bisa menangis.

Mi Ran tak percaya ternyata uang yang ditinggalkan selama 20 tahun bisa merubah keluarganya. Ibu Mi Ran menunjuk kamar milik anaknya sekarang dan menyuruhnya masuk. Mi Ran masuk ke dalam kamar, suasananya tak berubah masih dengan poster kesukaan dinding, bahkan radio dan kaset masih ada ditempat yang sama.
“Terima kasih... Ibu... Ayah... Dan Nam Tae. Terima kasih sudah hidup dengan baik.” Ucap Mi Ran.
“Jangan berterima kasih pada kami. Kami berterima kasih padamu. Sekarang kau sudah pulang dengan selamat.” Ucap Ibu Mi Ran pada anaknya. 


Dong Chan melonggo melihat papan nama besar “Restoran Jinsagalbi ala Korea” dengan foto wajah dirinya, lalu bertanya apa itu.  Ibu Dong Chan heran Dong Chan hanya diam saja dan menyuruhnya agar seger masuk saja. Dong Chan pun bertanya Apa yang sebenarnya terjadi
“Ini menghabiskan harta kita... Jadi Ayo masuk.” Ucap Ibu Dong Chan. Dong Chan masih tak habis pikir sekarang mereka punya restoran dan tinggal disana. 

Dong Chan masuk ke dalam rumah ukuran cukup kecil lalu kaget dengan teriakan. Seorang anak berteriak “Ajeossi itu menginjaknya!” dengan nada marah. Dong Chan mengangkat kakinya langsung meminta maaf, wajahnya masih bingung perubahan dirinya.
“Jangan memanggilnya "Ahjussi", dia kakaknya Ayah.” Kata Dong Sik. Anaknya tak percaya kalau Dong Chan adalah kakaknya Ayah.
“Panggil saja dia "Paman". Kata Dong Sik, saat itu seorang wanita keluar dari kamar. Si wanita menyapa Dong Chan dengan kakak ipar
“Hyeong. Ini istriku, dan ini putriku... Ayo Ambil mainanmu dan masuk ke kamarmu.” Ucap Dong Sik.  Si anak pun mengambil mainan lalu masuk kamar. 
Istri Dong Sik pun meminta maaf. Dong Chan yang masih bingung mengangku tak masalah.  Dong Sik memberikan pakaiannya agar sang kakak memakainya. Dong Chan mengeluh apakah Apa ada yang lain. Dong Sik mengeluh kakaknya meminta yang lain.
“Semua barangmu ada di gudang, kita harus mencarinya besok.” Ucap Dong Sik
“Kau harus gunakan kamar Dong Ju untuk sementara waktu.” Kata ibu Dong Chan. Dong Ju mengeluh dengan nasib dirinya.
“Kau bisa tidur denganku atau tidur di kamar Seo Yoon. Kakakmu tak punya tempat untuk tidur.” Ucap Ibu Dong Chan. Dong Ju pun tak bisa melawan.
“Oppa, tidurlah dengan nyaman.” Ucap Dong Ju, Dong Chan menganguk walaupun masih terasa canggung.
Dong Chan menatap sekeliling rumah yang berbeda dengan keadaan sebelumnya yang cukup kaya, lalu melihat tumpukan selembaran “Orang Hilang” dengan gambar dirinya. Ia lalu bertanya Di mana ayah da Kenapa tak melihat ayahnya.
Ibu Dong Chan tak bisa menahan rasa sedihnya, semua tak ada yang bisa bicara. Dong Chan akhirnya melihat foto ayahnya yang digantung sepert foto untuk pemakaman. 



Seorang wanita duduk dengan gaya meditasi tapi sambil meminum bir. Saat itu pintu rumah terbuka, Dong Hyuk a.k.a Byung Sim masuk. Si wanita mengaku hendak melaporkannya hilang jika tak pulang hari ini dan  Ternyata masih hidup dengan nada menyindir.
“Aku sudah menghadiri seminar.” Ucap Dong Hyuk. Si wanita mengumpat agar Dong Hyuk Berhenti berbohong.
“Aku melakukan trip karena hidup sangat sulit.” Ungkap Dong Hyuk. Si wanita bertanya apa yang sulit dan apakah Dong Hyuk merasa sakit.
“Apa kau sedang melakukan penelitian? Apa kau mendukung keluarga? Jika terlahir kembali, aku ingin hidup sepertimu.” Sindir si wanita.
“Aku lelah... Aku akan tidur.” Kata Dong Hyuk lalu masuk kekamar tidurnya. 

Sebuah foto pernikahan Byung Shim dengan Oh Young Sun. Mereka tidur dengan kasur yang terpisah, Dong Hyuk tiba-tiba bicara ingin membahas sesuatu. Young Sun sinis menyuruh Dong Hyuk Jangan bicara padanya. Dong Hyuk membahas tentang  Mi Ran...
“Apa Mi Ran seorang gadis yang kau sukai belakangan ini?” sindir Young Sun.
“Aku membicarakan Ko Mi Ran yang pergi ke AS 20 tahun yang lalu. Cinta pertamaku, Ko Mi Ran.” Kata Dong Hyuk
“"Ko Mi Ran"? Apa Temanmu semasa kuliah?” kata Young Sun. Dong Hyuk membenarkan.
“Dia belum menghubungimu sejak itu, 'kan?” ucap Dong Hyuk, Young Sun membenarkan dan ingin tahu kenapa menanyakan hal itu.
“Tak ada alasan. Aku ingin tahu apa dia hidup dengan baik di sana.” Kata Dong Hyuk.
“Kau tak jelas. Apa tak ada yang lebih baik untuk dilakukan selain mengenang kembali cinta pertamamu?” keluh Young Sun akhirnya duduk
“Begitu banyaknya yang dilakukan ayahku untuk mencegah kau dipecat Kau harus menulis disertasi dan pergi ke seminar. Tunjukkan usahamu! Jangan hidup seperti parasit. Apa gunanya mengubah namamu saat kau masih bodoh?” keluh Young Sun.
“Apa kau menyebutku bodoh? Itu konyol. Bicaralah dengan elegan.” Ucap Dong Hyuk
“Kenapa aku harus mendengarmu? Kenapa? Kenapa?” ucap Young Sun. Dong Hyuk hanya bisa menghela nafas bertanya-tanya  Di mana letak kesalahan hidupnya.
“Kita berdua hancur karena Ko Mi Ran. Jika kau tak melakukan kesalahan sesudah mabuk dengan menyedihkan karena Mi Ran...  Buat apa repot bicara?” kata Young Sun kesal memilih duduk.
“Aku merindukan... Mi Ran.” Ungkap Dong Hyuk. Young Sun mengumpat marah mendengarnya. 


Hyun Gi terlihat gugup, Tuan Kim mengingatkan Hyun Gi  Saat dunia tahu kalau stasiun mereka merahasiakan hilangnya Dong Chan, maka berdua akan dipecat, bahkan mereka akan benar-benar usai. Hyun Gi mengaku sudah tahu jadi apa yang akan dilakukan.
“Kita harus pura-pura tak tahu apa-apa sampai akhir. Tutupi mulut setiap staf yang terlibat dalam eksperimen. Dan profesor yang mengerjakan eksperimen itu hilang. Yang harus kita lakukan adalah menjaga agar Dong Chan tetap diam.” jelas Tuan Kim
“Apa kau pikir akan mudah untuk membuatnya diam?” kata Hyun Gi. Tuan Kim mengaku itu juga yang dikhawatirkan dan mengumpat marah.
“Omong-omong, kemana perginya Ko Mi Ran? Apa yang terjadi padanya?” tanya Tuan Kim
“Yang membuatku sakit kepala sebenarnya adalah dia. Dia lebih sinting dari Dong Chan. Dia lebih sinting... Aku serius.” Ucap Hyun Gi ketakutan.
“Jangan bilang dia masih hidup.” Kata Tuan Kim. Hyun Gi panik dan merasa sudah menduga kalau tahun ini menerima kesialan dan membenci hidup ini.
“Siapa yang membangunkan mereka?” kata Tuan Kim. Hyun Gi pun bingung Di mana mereka selama ini. 


Keluarga Ma berkumpul, Dong Sik masih tak percaya wajah Dong Chan tampak masih sama. Dong Sik juga tak percaya Apa yang terjadi bahkan tak dapat berkata-kata. Istri Dong Sik masih tak percaya kalau Dong Chan itu adalah kakak mereka.
“Bukan main, dia lebih pantas menjadi putramu.” Kata Istri Dong Sik. Dong Ju pikir Anehnya dia seperti orang lain.
“Apanya yang berbeda?” tanya Istri Dong Sik. Dong Jung pikir  Dibandingkan dengan kakaknya bagian belakang kepalanya terlihat berbeda.
“Lubang hidungnya juga lebih besar. Matanya terlihat sangat dingin, seperti es. Bukankah dia terlihat sangat kasar?” ucap Dong Ju.
“ Dia tak pernah ramah.” Kata Dong Sik. Dong Ju pikir kalau kakaknya dulu punya tahi lalat di bawah mata kirinya dan  tak melihatnya tadi.
“Kenapa kalian semua membicarakan omong kosong? Jika dia bukan Dong Chan, lalu siapa?” keluh Ibu Dong Chan.
“Ketika mereka menyelidiki ponselnya, mereka menemukan pesan aneh. Tertulis, dia akan pastikan eksperimennya berhasil. Dia membicarakan "eksperimen" di beberapa tempat.” Kata Dong Ju mengebu-gebu. Dong Sik membenarkan.
“Aku yakin Oppa terlibat dalam eksperimen.” Kata Dong Ju. Ibunya pun ingin tahu Eksperimen apa yang dilakukannya?
“Kloning..” kata Dong Ju yakin, Semua terkejut tapi menyakininya. Akhirnya ibu Dong Chan menegaskan  sebelum Dong Chan bercerita duluan,jangan tanya apa-apa.



Dong Chan melihat foto ayahnya di album saat terakhir mereka makan malam bersama, sambil mengucap foto ayahnya meminta maaf karena  tak bisa mengantarnya naik kapal pesiar seperti yang dijanjikan dan juga tak ada pada saat terakhirnya.
Saat sedang seding, Dong Chan tiba-tiba melihat sang ayah ada didepanya. Sang ayah tersenyum melihat anaknya.  Tapi ternyata Dong Sik bertanya sedang apa kakaknya dan kenapa tak tidur. Dong Chan kaget seperti belum terbiasa kalau adiknya sangat mirip dengan sang ayah. 

Di kamar
Mi Ran membaca semua buku harian milik Nam Tae “Kapan kau pulang, Nuna? Nuna... Ibu memasak makanan favorit Nuna. Katanya Nuna selalu bersama kami.”
Keluarga Mi Ran selalu menaruh mangkuk nasi disamping Nam Tae menyakini kalau anak mereka makan bersamanya. Mi Ran pun hanya bisa diam saja lalu akhirnya hanya bisa menangis sendirian dikamar. 

Dong Chan memeriksa ponselnya, membaca pesan yang dikirimkan Ha Young selama ia menghilang  “Sayang, kapan kau datang? Kenapa kau tak datang? Betapa aku menunggumu. Sayang, aku menunggumu kembali. Dong Chan. Aku merindukanmu.”
Dong Chan seperti merasa bersalah meninggalkan Ha Young karena eksperimenya. 

Mi Ran melihat mangkuk makanan seperti masih canggung, lalu akhirnya mencoba terbiasa. Ibu Mi Ran memastikan keadaan anaknya dan berpikir  akan membawanya ke rumah sakit sesudah selesai makan. Mi Ran pikir tak perlu
“Aku merasa jauh lebih baik sesudah tidur.” Ucap Mi Ran. Ibunya seperti tak yakin anaknya akan kembali ke sekolah.
“Kenapa kau tak beristirahat lagi?” saran ibunya. Mi Ran pikir sudah beristirahat selama 20 tahun.
“Aku harus kembali ke kehidupan sehari-hariku.” Ucap Mi Ran yakin. Ibunya tersenyum mendengar ucapan anaknya.
“Kami selalu punya harapan bahwa kau akan pulang.  Jadi, kami mengajukan cuti setiap tahun. Kami juga menjaga agar nomormu tetap aktif.” Ucap Ibu Mi Ran
“Tapi aku sedikit terlambat. Benarkan, Ibu?” kata Mi Ran, Ibunya meminta agar sang anak Jangan katakan itu.
“Kau tak terlambat. Astaga, bahkan jika berakhir sekarat besok, Ibu akan mati dengan damai.” Ucap ibu Mi Ran
“Kenapa Ibu bilang sesuatu seperti itu? Semester baru, baru saja dimulai. Dan tak ada banyak waktu untuk mencapai semua yang seharusnya kulakukan selama 20 tahun. Aku harus menjalani kehidupan yang rajin. Aku harus lulus dan mendapatkan pekerjaan.” Kata Mi Ran yakin
“ Ya, kau benar. Lakukanlah semua yang kau inginkan.” Ucap Ayah Mi Ran setuju.
“Tapi sebelum itu,. ada sesuatu yang harus kuurus.” Ucap Mi Ran dengan wajah penuh amarah. 


Dong Chan berjalan masuk ke tempat eksperimen tapi ternyata sudah kosong, saat akan pergi seorang memanggilnya. Dong Chan menatap si pria yang tak dikenalnya, lalu teringat dengan Dokter Jo Ki Bum. Dokte Jo mengucap syukur melihat Dong Chan.
“Apa yang terjadi disini?” tanya Dong Chan. Dokter Jo menceritkan kalau Dokter Hwang mengalami kecelakaan dua jam sebelum eksperimen berakhir.
“Lalu, bagaimana bisa kami bangun dalam 20 tahun?” ucap Dong Chan dengan nada penuh amarah. 

Dokter Jo memutar lampu dan terbuka pintu didepanya, merka masuk ke dalam ruangan rahasia. Dong Chan melonggo meihat Dokter Hwang terbaring tak sadarkan diri lalu bertanya  Dokter Hwang adalah orang yang membangunkan mereka.
“Amnesia disosiatif. Dia terbangun dari koma dalam 20 tahun. Dan dengan kegigihan alam bawah sadarnya, dia membangunkan kalian dan kehilangan kesadaran lagi. Bisa dibilang tubuhnya bereaksi lebih cepat dari otaknya.” Jelas Dokter Kim teman dari Dokter Jo
“Alam bawah sadarnya yang sudah tak aktif selama 20 tahun... Inilah yang menyebabkan dia membangunkanmu. Bisa dibilang mirip gangguan tidur.” Jelas Dokter
“Kenapa semua orang berpikir dia sudah meninggal?”tanya Dong Chan. Ki Bum memberitahu Mobilnya meledak.
“Seseorang mencoba membunuhnya. Jika dia tahu bahwa Dokter Hwang masih hidup, maka dia akan mencoba membunuhnya lagi. Jadi, kami membuatnya tampak seperti sudah meninggal.” Kata Ki Bum
“Dokter Hwang dan aku belajar di sekolah kedokteran yang sama. Aku tak tahu alasannya, tapi dia selalu gugup. Tepat sebelum kecelakaan, dia menelepon dengan putus asa dan memintaku untuk menangani semuanya jika sesuatu yang buruk terjadi padanya.” Jelas Dokter
“Lalu, pelakunya?” tanya Dong Chan. Dokter Jo pikir Sepertinya mereka tak bisa meminta polisi untuk penyelidikan karena undang-undang pembatasan sudah berakhir.
“Aku yakin ada kaitannya dengan eksperimen cryonic . Kita hanya akan tahu begitu Dokter Hwang bangun. Aku tak boleh bilang ini kepada siapa pun. selama 20 tahun terakhir karena tak bisa mempercayai siapa pun.” Jelas Dokter Jo. 
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar