PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 18 November 2016

Sinopsis Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC
Tuan Kim berbaring menahan rasa sakitnya dan terlihat sedang melakukan cuci darah. Bok Joo duduk didepan BAGIAN NEFROLOGI [medis yang mempelajari fungsi & penyakit ginjal.] dengan wajah gelisah.  Dae Ho duduk di restoran menunggu dengan gelisah, Tuan Kim baru datang dengan menahan rasa sakitnya.
“Paman... Maafkan aku, tapi aku harus pergi. Ayahnya Joong Ki meninggal. Dia temanku sewaktu di militer. Kau tahu dia, kan?” ucap Dae Ho panik, Tuan Kim mengetahuinya dan menahanya sebelum pergi.
Ngomong-ngomong, ayahnya akan senang melihatmu memakai jaket glitter ini. Apa kau bermain sebagai penyanyi klub malam kali ini?” sindir Tuan Kim bisa melihat jaket glitter dibalik baju keponakanya, Dae Ho pun kembali masuk kamar untuk berganti pakaian.
“Dasar Bodoh... Jika dia ingin jadi aktor, seharusnya memainkan peran yang lebih baik. Dia selalu jadi pemeran pembantu yang tidak memiliki satupun dialog.” Ejek Tuan Kim 

Joon Hyung mulai berlatih di kolam renang, pelatihnya memujinya karena berada di finish pertama. Ki Suk langsung menatap sinis, sementara ia diminta agar lebih berkerja keras lagi. Tae Kwon yang berada ditengah-tengah keduanya memilih untuk menyembunyikan wajahnya dengan menyelam dalam kolam renang. Joon Hyung seperti tak peduli hanya tersenyum bahagia menempati urutan pertama. 

Sun Ok sedang membersihkan tanganya dengan pencukur bulu, sementara Nan Hee sibuk dengan menghias kukunya mengunakan kutek. Sun Ok dengan bangga memperlihatkan kalau itu adalah luka kemenangan. Bok Joo masuk kamar terlihat kesal karena dua temanya melakukan dikamarnya dan mengeluh jadi menimbulkan bau. Nan Hee dengan bangga memperlihatkan kukunya yang sudah cantik.
Meskipun kau mewarnai kukumu, nanti juga akan rusak lagi.Aku tidak tahu kenapa kau melakukan itu..” Ejek Bok Joo
Ini bukan mewarnai, tapi Ini namanya nail art.” Tega Nan Hee,  Bok Joo mengumpat temanya itu bodoh.

Hilangkan saja dulu kapalan di tanganmu. Itu akan mengelupas ketika kau mengangkat barbel, dan tanganmu akan berdarah.” Kata Bok Joo, Suk Ok pikir tak perlu memperdulikan Nan Hee.
Dia hanya sedang mencoba menarik perhatian pria yang disukainya.” Jelas Suk Ok
Hei. Jangan mencoba menarik perhatiannya dengan itu. tapi Tonjolkanlah inner beauty-mu. Itu akan lebih cepat. Kita jauh lebih menarik daripada para wanita yang melakukan senam indah, bahkan lebih baik dan lebih mandiri. Dan juga... postur tubuh kita.” Kata Bok Joo membusungkan dadanya dengan bangga
Benar. Kau memiliki postur tubuh yang seksi. Kau benar-benar gadis yang optimis dan punya kepercayaan diri yang tinggi.” Puji Suk Ok pada Bok Joo
Aku tidak tahu apa itu percaya diri atau kesombongan.” Sindir Nan Hee. Bok Joo menyuruh Nan Hee segera keluar dari kamarnya saja. Nan Hee seperti tak peduli
Bok Joo melihat pakaian yang baru saja selesai di cuci, lalu mencari-cari kemana celana dalam yang digunakan saat pertandingan nasional, karena tak ada ditumpukan bajunya. Suk Ok pikir pasti dengan menyuruhnya agar mencari lagi. 

Bok Joo menemui dua junior yang sedang bertugas membersihkan toilet, ternyata mereka juga tak melihat kaos miliknya. Si wanita bertubuh tambun tak melihat ketika sedang mencuci. Bok Joo terlihat sedih karena mengunakan kaos itu untuk memenangkan medali emas saat itu jadi harus menggunakannya untuk pertandingan selanjutnya.
Aku tidak bisa menemukannya. Bahkan bukan kamarku, dan semua orang belum melihatnya. Apa yang akan kau lakukan? Kau selalu menggunakannya saat pertandingan. ” Ucap Nan Hee mendatangi kamar mandi dengan wajah panik.
Aku tidak bisa memenangkan medali tanpa itu.” keluh Bok Joo seperti kehilangan kepercayaan dirinya.
Mungkin... Ini hanya sebuah asumsi. Mungkin para gadis pesenam mengambilnya untuk membalasmu. Mereka selalu menyalahkan kita ketika pakaian mereka hilang. Jadi Mungkin mereka melakukan itu untuk...” kata Nan Hee yang belum selesai tapi Bok Joo sudah lebih dulu pergi.
Nan Hee berteriak kalau itu  hanya sebuah asumsi. Sun Ok mengeluh temanya yang tak tahu sifat Bok Joo kalau bertingkah duluan ketika sedang marah lalu mengejar temanya keluar dari toilet. 

Atlet senam dan Atlet angka besi saling menatap sinis, si senoir terlihat sinis karena Bok Joo menuduh mereka melakukan sesuatu pada celana dalamnya, bahkan mengambilnya. Bok Joo yakin mereka mengambilnya. Si senior merasa Bok Joo sudah gila, menurutnya untuk apa harus mengambilnya karena bajunya itu pasti kebesaran untuk tubuh mereka yang langsing.
Kau pikir kami mengambil bajunya, Kau tidak bisa meemukan bukti apapun, jadi kau...” ucap Bok Joo langsung disela oleh senior senam
“Apa kau pikir Kami melakukan itu untuk membalasmu? Dia membuatku gil dan berpikir kita kekanak-kanakkan seperti itu.” ejek si senior dengan tawa mengejek. Bok Joo yakin mereka pelakunya.
Apa kau punya bukti? Kau bilang yang penting adalah buktinya.” Balas si senior
Ya. Aku disini untuk mencari bukti, jadi Biar aku cari di kamarmu.” Ucap Bok Joo akan masuk ke dalam kamar.
Si senior melarangnya, menurutnya tak ada alasan membiarkan Bok Joo masuk.  Bok Joo tetap mendesak untuk masuk karena harus menemukan kaus itu. Semua pun menahan Bok Joo untuk tak masuk, Bok Joo memberitahu kalau kaos itu  jimat keberuntungank jadi harus menemukannya. Si senior dan kawan-kawan menahan Bok Joo agar tak masuk.
Bok Joo menyuruh mereka minggir kalau tidak maka akan terluka, keduanya pun saling dorong mendorong, sampai akhirnya saat Bok Joo tak mendorongnya si senior senam terjatuh dan mengeluh kesakitan karena pergelengan tanganya. Dua pelatih terlihat bergegas pergi ke bagian ruangan kesehatan dengan wajah panik. 


Semua atlet perempuan terlihat mendapatkan hukuman dengan melakukan posisi push up. Seorang pelatih lain memanggil Bok Joo untuk berdiri, bertanya apa yang sudah dilakuan dengan mengumpatnya seperti preman. Bok Joo terdiam, si pelatih berpikir ucapan para pesenam itu benar kalau Bok Jo itu  benar-benar manusia buldozer
Kenapa kau menggunakan kekuatanmu pada manusia?” kata si pelatih, Bok Joo mengaku tak melakukan itu dan akhirnya hanya bisa meminta maaf.
Apakah itu alasan kenapa kau berlatih sangat keras, Untuk memukul orang lain?” kata si pelatih, Bok Joo ingin memberikan pejelasan tapi si pelatih tak ingin mendengarnya.
Jangan membuat alasan. Kau melakukan sesuatu yang buruk dan alasanmu tidak akan berhasil. Perhatikan tingkahmu. Kita atlet yang menggunakan kekuatan. Jika kau melakukan sesuatu yang salah, itu akan membuat kita semua dalam masalah. Mengerti?” kata si pelatih, Bok Joo hanya bisa tertunduk mengerti, Dua pelatih lainya datang dengan wajah sedih lalu keluar dari ruang latihan. 

Bok Joo mendatangi ruangn pelatih Yoon yang hanya terdiam dengan menahan amarah. Pelatih Choi memberitahu si atlet senam terluka dibagian ototnya jadi harus istirahat untuk 2 sampai 3 minggu menurutnya Bok Joo tidak harus melakukan sesuatu yang buruk seperti itu.
Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Dia menghentikanku saat akan masuk ke kamarnya, jadi  mendorongnya sedikit Itu benar yang aku katakan, Aku bahkan tidak menggunakan tenaga terlalu banyak.” Akui Bok Joo membela diri.,
Tetap saja, minta maaflah padanya. Cobalah untuk tidak terlibat dengan para pesenam.” Kata pelatih Choi, Si pelatih Yoon terlihat kecewa tanpa banyak komentar keluar dari ruangan.
Dia harus meminta maaf pada pelatih atlet senam berkali-kali. Dia tidak ingin membuat masalah apapun jadi Lakukan seperti apa yang dia katakan.” Tegas Pelatih Choi. Bok Joo hanya bisa cemberut. 

Bok Joo menemui si atlet senam meminta maaf dengan cepat, Si atlet senam dkk sengaja berpura-pura tak bisa mendengarnya. Bok Joo meminta maaf dengan suara keras agar mereka bisa senang, Si atlet yang terlihat tanganya diperban sengaja belum bisa memaafkan Bok Joo.
Aku harus melihat bagaimana kelakuanmu... dan memutuskan apakah aku akan memaafkanmu atau tidak.” Ucap si atlet dan mengajak semuanya pergi.
Ah, aku membenci mereka..... Ini terlalu mengesalkan.” Ungkap Nan Hee yang melihat tingkah si atlet membuat geram lalu mengajak semua pergi saja. 

Ketiganya pun berlari kebagian atap dan Nan Hee mengeluarkan tiga kaleng bir yang biasa disembunyikan. Sun Ok naik ke tempat tidur tingkat dua dengan bahagia karena  Tempat tidur mereka masih ada diatap. Ketiganya pun bersulang, Bok Joo merasa  hari yang panjang, Nan Gil pikir ini semua karena mesin cuci bodoh itu.
Apa yang akan kau lakukan dengan kausmu? Itu adalah jimat keberuntunganmu.” Kata Suk Ok, Bok Joo mengumpat mereka semua adalah si nenek penyihir.
Ayahku benar.... Kita tidak bisa melakukan apapun tentang orang-orang yang kita benci.” Keluh Bok Joo kesal
Hei... Kau cantik dan terkenal, tapi itu bukan segalanya. Kau harus jadi manusia yang benar dulu.” Teriak Bok Joo meluapkan amarahnya.
Itu benar! Aku tahu kau memiliki... bau nafas yang buruk seperti kami. Jangan terlalu kurang ajar.” Teriak Suk Ok
Kami memiliki dada yang lebih besar darimu! Kau tidak memiliki apapun. Bahkan Tidak sama sekali.” Teriak Nan Hee ikut juga
Terdengar keluhan dari atlet lain yang mendengar teriakan dari atap  dan menduga atlet angkat besi, Bok Joo sengaja memberatkan suara dengan mengaku sebagai atlet judo.Ketiganya tertawa bahagia dan kembali bersulang.

Bok Joo, kalau Song Joong Ki dan Kim Soo Hyun mengajakmu berkencan, siapa yang akan kau pilih?” tanya Nan Hee yang mulai berkhayal
Tidak bisakah aku memilih keduanya?” ucap Bok Joo, Nan Hee mengumpat Bok Joo itu  tidak tahu malu karena ingin mendapatkan keduanya, seperti ingin makan daging dan ikan.
Apakah tidak boleh? Aku selalu memberikan milikku pada orang lain.” Kata Bok Joo
Ini bukan sesuatu yang harus didebatkan, lebih baik Lihat saja ke langitnya.” Kata Suk Ok
Semua pun membaringkan badan dan melihat langit dengan  Cuacanya sangat bagus. Bok Joo bertanya pada Nan Hee kemana persedian ikan mereka, Nan Hee mengatakan mereka  sudah memakan semuanya waktu itu. Sun Ok pikir mereka tidak memakannya. Bok Joo mengeluh mereka   butuh sesuatu untuk dimakan. Nan Hee kesal dianggap menghabiskan ikanya meminta mereka Berhenti mencurigainya.
Bok Joo mengeluh sangat lapar, Sun Ok melihat Nan Hee seperti merasa bersalah akhirnya Nan Hee mengaku kalau baru saja menghabiskanya, Sun Ok mengejek kalau sudah mengetahuinya, ketiganya terlihat bisa melepaskan rasa amarah dengan menatap ke arah langit. 


Joon Hyung sudah berbaring ditempat tidurnya, Tae Kwon sudah mengunakan pakaian rapih mengajak untuk keluar, karea Kepala sekolah ada di ruangannya dan Ki Suk juga sedang tidur. Joon Hyung menolak karea  merasa lelah. Tae Kwon merayunya kalau hanya satu jam untuk bermain. Joon Hyung tak peduli dengan memilih tidur saja.
Ini bukan 2 atau 3 jam, tapi hanya satu jam. Apa itu permintaan yang sulit?” keluh Tae Kwon lalu berpura-pura sedih.
Ah, kau sangat menyebalkan. Aku akan meminta mereka mengganti teman sekamarku.” Kata Joon Hyung kesal dan bangun dari tempat tidurnya.
Tae Kwon pikir Joon Hyung akan keluar menemaninya, Joon Hyung setuju dengan wajah kesal, Tae Kwon terlihat senang dengan ingin memberikan ciuman, Joon Hyung yang kesal mencoba untuk menjauh. 

Bok Joo dkk ingin kembali ke kamar, tapi jam malam sudah diberlakukan, ketiganya hampir ketakutan saat senior melihat mereka masuk ke ruangan mesin cuci untuk bersembunyi. Salah senior dengan senter mencoba mencarinya, sampai akhirnya memilih untuk pergi karena tak melihat siapapun.
Nan Hee mengintip apakah seniornya itu sudah pergi, ketiga akan keluar tapi tiba-tiba seseorang kelua dari persembunyianya dan berlari keluar. Bok Joo langsung berteriak kalau orang cabul masuk ke dalam ruangan mesin cuci.
Joon Hyung berhasil menuruni kamarnya dengan mengunakan tali lalu menyuruh Tae Kwon untuk segera turun. Saat itu si pria cabul keluar dari asrama wanita dan menabrak Joon Hyung. Bok Joo berlari dari belakang, melihat Joon Hyung mengunakan jaket yang sama langsung memiting kepalanya. Tae Kwon akan turun memilih untu naik kembali dan menarik talinya. 

Keduanya ada di kantor pelatih, Joon Hyung menyangkal bukan dia pelakunya, tapi Bok Joo yakin karena melihat dengan jelas, karena sebelumnya akan bermain petak umpet dan Joong Hyung tiba-tiba saja muncul.
Aku bisa saja meminta seorang gadis berkencan. Kenapa aku harus mencuri pakaian wanita?” keluh Joon Hyung membela diri.
Itulah kenapa kau disebut orang cabul. Aku melihat semuanya dan memiliki mata yang sempurna.” Kata Bok Joo terus menuduh Joon Hyung, diam-diam Ki Suk mendengar kegaduhan yang ada di ruangan pelatih.
Tidak ada bukti kalau itu dia, dan aku bisa menjamin kalau dia tidak akan melakukan hal itu. Kenapa kita tidak kembali ke kamar masing-masing saja?” kata pelatih pria memberikan nilai pelanggaran pada Joon Hyung.  “Kau tidak bisa membiarkannya  seperti ini. Dia orang yang cabul, bahkan membawa sapu tangan seorang wanita.” Kata Bok Joo, Joon Hyung langsung melirik sinis karena sapu tanganya itu ada di tangan Bok Joo. 


Keduanya keluar dari ruangan, Joon Hyung menarik Bok Joo meminta agar memberikan sapu tanganya. Bok Joo meminta Joon Hyung agar mengembalikan celana dalamnya,  Joon Hyung heran Bok Jo bisa berpiir kalau ia memilikinya. Bok Joo pikir dirinya juga  tidak bisa memberikan sapu tangannya. Joon Hyung pun menahan amarahnya kalau mereka sekarang berperang.


Di sebuah lapangan luas
Joon Hyung sedang melompati tangga, Ki Suk yang ada disampingnya kalau sudah memperingatkannya dan menunggu sampai tertangkap. Joon Hyung hanya diam dengan terus melompati tangga sambil berjongkok. Ki Suk memberitahu alasan membencinya adalah  Joong Hyung itu melebih-lebihkan dirinya sendiri.
Itu terlihat dari wajahmu. Jadi Jangan salah paham. Kau mungkin mendapatkan rekor yang bagus saat latihan, tapi kau kalah dalam pertandingan yang sebenarnya. Kau... tidak terlalu hebat dan juga tidak buruk. Pria sepertimulah yang paling bermasalah. Jadi Mengertilah tempatmu. Sekarag Selesaikanlah 100 kali jika kau memiliki hati nurani.” Ucap Ki Suk lalu meninggalkan pergi.
Joon Hyung melompat sendirian dan akhirnya jatuh sendirian, Tae Kwon datang dengan wajah panik meminta maaf pada teman sekamarnya karena membuatnya dihukum dan meninggalkannya begitu saja. Joong Hyung kelelahan meminta agar memberikan air.
Tae Kwon mengerti akan mengambilkan air yang kualitasnya paling tinggi, lalu merogoh celanaya seperti tak membawa uang dan akan segera pergi ke kembali ke kamarnya. Joon Hyung terlihat kesal menendang temanya, Tae Kwon kembal meminta maaf, Joon Hyung memilih untuk mengambil air sendiri.

Joon Hyung melihat sebuah kolam dan mendekatinya, beberapa uang koin berada diatas batu lalu mengambilnya beberapa dan berdoa kalau akan menggunakannya dengan baik. Ketika membalikan badanya, Bok Joo terlihat sedih berjongkok melihatnya sedang mengambil uang.
“Ternyata Mencuri jadi kebiasaanmu. Semua siswa membuang koin disini. Aku selalu penasaran kemana itu semua perginya.” Sindir Bok Joo
Jangan salah paham. Aku hanya ingin menggunakannya. Apa kau tahu berapa banyak koin yang terbuang percuma setiap tahun? Aku hanya khawatir tentang lingkungan kita.” Kata Joon Hyung membela diri.
“Ah... Kau begitu bijaksana.” Ejek Bok Joo, Joon Hyung kembali meminta agar Bok Joo mengembalikan sapu tanganya.
Bok Joo megejek kenapa harus mengembalikanya dengan memanggilnya Tuan Cabul. Joon Hyung memperingatkan Bok Joo agar mengembalikan selagi ia masih bersikap baik. Bok Joo tak peduli memilih untuk pergi, Joon Hyung mengumpat kesal dengan memanggil Bok Joo si sosis. 

Tim angkat besi sedang berlari mengelilingi lapangan, saat itu Joon Hyung melihat Bok Joo yang berpapasan mencoba ikut berlari dan tetap meminta agar mengembalikan sapu tangannya, Bok Joo tetap ingin Joon Hyung mengembalikan celana dalamnya lebih dulu.  Terdengar teriakan pelatih agar Joon Hyung kembali ke barisan.
Joon Hyung dengan wajah kesal menunggu didepan asrama wanita, Bok Joo keluar melihat Joon Hyung tak mempedulikanya. Joon Hyung pun mengejarnya,meminta agar mengembalikanya karenaitu bukan hanya sekedar sapu tangan biasa. Bok Joo pikir celana dalamnya juga  spesial.
Hei, kau akan merasa bersalah nanti. Berikan padaku sekarang jadi kau tidak harus merasa terlalu bersalah.” Kata Joon Hyung
Aku harap  akan merasa bersalah suatu hari nanti.” Balas Bok Joo dan pergi menuruni tangga. 

Song Si Ho duduk diruang tunggu, lalu menatap ponselnya terlihat fotonya bersama dengan Joon Hyung. Spanduk bertuliskan   (KONTES SELEKSI TIM PESENAM NASIONAL 2017) Si Ho pun dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan pertandingan.
Babak penyisihan untuk Turnamen  Seleksi Tim Nasional 2017. Song Si Ho, yang berada di tahun juniornya di Universitas Olahraga Haneol,  akan memberikan penampilan dengan pita. Dia memilih "Libertango" untuk penampilannya kali ini.
Si Ho terlihat sangat tegang dan berusaha untuk tersenyum saat melakukan senam, tapi kayu yang dipegangnya sempat terjatuh. Ia berusaha untuk tetap tenang melakukan gerakan senamnya sampai akhirnya dengan sempurna. 

Semua atlet angkat besi kembali membawa tumpukan kursi, Sun Ok mengeluh sekolah mereka memiliki banyak sekali acara. Bok Joo juga harus segera menemukan jimat keberuntungannya. Nan Hee mengingat si Joon Hyung perenang itu, menurutnya tak mungkin pria seperti itu orang cabul.
Kau terlalu peduli pada penampilan, gadis berotak dangkal. Jangan biarkan wajahnya membodohimu.” Ejek Bok Joo tak percaya
Aku juga berpikir kalau dia bukan orang yang cabul.” Kata Sun Ok, Bok Joo pikir tak mungkin ia hanya menuduhnya.
Kami sangat mengenalmu.” Ucap Nan Hee, Suk Ok tahu Bok Joo itu  sangat canggung dan ceroboh. Bok Joo merasa teman-temannya itu belum tahu banyak tentangnya dan mengajak mereka segera menyelesaikan tugasnya. Saat itu Si Ho terlihat kembali dengan membawa koper ke dalam kampus. 

Ketika sampai di gudang, semua menaruh kursi dengan sembarangnya, pria dari bagian admin datang memarahi Bok Joo dkk yang hanya tinggal sendirian di gudang, karena seharusnya menumpukndengan baik di sudut dengan mengejek tidak pernah melakukannya dengan benar.
Saat itu si pria membungkuk dan terlihat celana dalam merahnya, Bok Joo dkk terkejut melihatnya karena itu adalah celana dalam keberuntungan yang dicarinya. Nan Hee berusaha bicara, tapi si pria yang melihat wajah mereka merasa kalau ketiganya sudah melihatnya dan ingin menyerangnya Bok Joo dkk berteriak “orang cabul”, saat itu juga beberapa atlet yang lain mendengarnya langsung berlari menghampirinya. 

Di ruangan latihan senam
Semua atlet senam sedang melakukan gerakan masing-masing, tiga orang lain mengobrol dengan posisi masing-moasng membahas kalau sudah juga menerima berita dan tak tak percaya ternyat pria itu adalah pelakunya.  Si junior merasa bersalah karena menyalahkan para atlet angkat besi. Senior pikir tak ada yang salah karena Atlet angka besi juga menuduh mereka jadi lebih baik berpura-pura tak tahu.
Pelatih yang melihat anak didiknya mengobrol menyuruh agar lebih Fokus dengan pemanasan. Si Ho datang ke ruang latihan, para juniornya terlihat tak percaya Si Ho kembali datang ke ruangan latihan. 

Si pria akhirnya dibawa oleh mobil polisi, semua atlet angka besi pun melihatnya. Semua atlet tak percaya kalau pria yang dikenalnya adalah orang cabul. Sun Ok merasa mereka  mudah sekali melewatkan apa yang ada di depannya dan tidak bisa menilai sesuatu dari luar saja.
Bok Joo terlihat merasa bersalah, Sun Ok pun mengajak mereka segera pergi saja. Bok Joo akan pergi dan dari kejauhan melihat Joon Hyung sedang mengayuh sepedanya dengan Tae Kwon, ia pun buru-buru mengambil jalan yang lain sambil mengeluh pria itu datang disaat yang tidak tepat dan berpikir pindah ke sekolah yang berbeda atau sejenisnya. 

Bok Joo akan masuk asrama dan berpapasan dengan Si Ho yang akan masuk. Si Ho pun meminta tolong agar membuka pintu untuknya karena dua tanganya penuh dengan barang, Bok Joo pun membukanya. Keduanya berjalan ke asmara dan Bok Joo berdiri didepan kamarnya, Si Ho pun berhenti melihat papan nama (KAMAR 302, KIM BOK JOO)
Apa jangan-jangan kau juga menggunakan Kamar 302?” tanya Si Ho, Bok Joo bingung kenapa Si Ho menanyakan itu.
Senang bertemu denganmu. Aku Song Si Ho, junior di Senam Indah dan akan jadi teman sekamarmu. Karena Hanya ini kamar yang tersedia. Aku baru sampai disini dari Taereung dan tidak masuk ke tim nasional. Mari kita bersenang-senang bersama.” Kata Si Ho mengulurkan tanganya, Bok Joo pun menyambutnya dan dua temanya melihat dari belakag. 

Nan Hee mendekati Bok Joo saat Si Ho masuk kamar karena mengetahui atlet itu sebagai  salah satu prospek untuk tim nasional. Bok Joo memberitahu kalau Si Ho akan jadi teman sekamarnya. Nan Hee memperingatakan Bok Joo  agar Bersiaplah untuk waktu-waktu sulit kedepannya. Bok Joo pikir tak ada pilihan lainnya lalu masuk kamar. 

Si Ho sedang membereskan bajunya, lalu memanggil Bok Joo dengan bertanya apakah tak masalah kalau  jendelanya kututup, karena ia tidak bisa terkena dingin dan paru-parunya bisa meradang. Bok Joo sambil ngedumel kalau sengaja  membiarkan jendelanya terbuka setiap saat karena mudah merasa panas tapi akhirnya menutup jendelan ya.
Hei, bisakah kau meluangkan lemarinya? Ini sangat penuh sekarang.” Kata Si Ho melihat lemari yang penuh.
Tentu. Maaf, aku terbiasa menggunakan seluruh lemarinya untukku sendiri.” Ucap Bok Joo mengeser pakain yang digantung, saat itu Si Ho tak sengaja melihat sapu tangan yang jatuh dan memberikanya. Bok Joo teringat itu sapu tangan milik Joon Hyung dan pergi ke ruangan cuci dengan menyetrikanya sangat rapih. 

Tae Kwon berlari masuk ke ruanga ganti bertanya pada Joon Hyung apakah sudah mendengar berita,  kalau Orang cabul yang ada di asrama sudah tertangkap yaitu pria dari kantor administrasi jadi temanya itu sudah terbukti tidak bersalah. Joon Hyung kaget bertanya kenapa pria itu bisa melakukanya.
Bagaimana aku bisa tahu? Ngomong-ngomong, ada berita yang lebih mengejutkan. Si Ho kembali, Dia kembali dari Taereung.. Hei... Mantan pacarmu kembali. Dia tidak lulus babak penyisihan.” Ucap Tae Hyung, Joon Hyung heran Si Ho bisa melakuka itu dan menutup loker lalu pergi. 

Bok Joo masuk ke dalam area kolam renang, lalu menghampiri dua pria yang sedang membereskan peralatan memberitahu sedang mencari pria yang tinggi, dua pria itu binggung karena semua atlet pasti pasti tinggi.
“Dia memiliki dagu yang tajam, dan naik sepeda setiap hari. Apa kau tahu siapa dia?” tanya Bok Joo, dua pria mengelengkan kepala karena tak tahu.
Wanita selalu bicara tentang betapa menariknya mereka. Kau pasti tahu dia.” Kata Bok Joo
Apa kau mencariku? Pria tinggi dengan dagu tajam... yang selalu naik sepeda. Itu aku, kan?” kata Joon Hyung yang sedari tadi sudah berdiri tak jauh darinya. 


Bok Joo terlihat sedikit gugup melihat Joon Hyung yang ternyata mendengar ucapanya, lalu memberikan sapu tanganya dengan meminta maaf karena  langsung menyimpulkan sebagai pelakunya. Joon Hyung langsung mencium wangi dari sapu tangan kesayanganya.
Aku sudah mencucinya untukmu karena merasa bersalah.” Ucap Bok Joo
Kenapa kau mencucinya? Siapa yang bilang kalau kau bisa mencucinya?” teriak Joon Hyung marah
“Hei.. Apakah mencucikannya untukmu adalah hal yang sangat buruk? Aku merasa bersalah, jadi datang untuk memberikannya  meskipun aku sudah terlambat untuk latihanku. Kenapa kau mencoba bertengkar denganku?” keluh Bok Joo, Joon Hyung terlihat sinis.
Bok Joo pikir lebih baik dikembalikan saja dan akan  mengotorinya lagi. Keduanya pun saling tarik menarik sampai akhirnya Joon Hyung tak sengaja menarik dengan keras sampai Bok Joo kehilangan keseimbangan lalu jatuh ke kolam renang.

Bok Joo yang tak bisa berenang terlihat mencoba mengepakan tanganya, Joon Hyung dengan menghela nafas panjang terpaksa masuk ke dalam kolam renang mengendongya dan berjalan ke bagian kolam yang lebih tinggi. Bok Joo ketakutan memeluk erat Joon Hyung karena takut tengelam.

Keduanya saling menatap, Joon Hyung seperti teringat saat masih kecil diselamatkan oleh seorang wanita gemuk bahkan sempat disembur makanan. Tapi ia bisa tersenyum bahkan tertawa bersama. Keduanya saling menatap seperti bisa menyadari kalau mereka sudah saling kenal sejak masih kecil 
bersambung ke episode 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar