PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 12 November 2016

Sinopsis Shopping King Louie Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Tuan Baek mendengar bunyi bel rumah lalu bertanya-tanya siapa yang datang larut malam, betapa kagetnya melihat Louie yang datang kerumahnya. Keduanya duduk bersama, Louie meminta maaf datang larut malam. Tuan Baek pikir tak masalah karena Tadinya ingin menemuinya besok.
Apa itu berarti... kau tahu kenapa aku disini?” ucap Louie
Ji Sung, maafkan aku. Ini semua salahku.” Kata Tuan Baek dengan berlutut, Louie terlihat tak tega melihat Tuan Baek yang berlutut didepanya.
Aku tidak... merencanakan kecelakaan sebesar itu sejak awal.”akui Tuan Baek 

Flash Back
Nyonya Choi yang ada dirumah sakit mengatakan ingin Louie mewarisi Gold Group. Tuan Baek terlihat kaget dan merasa karena Nyonya Choi  tidak mendiskusikannya sama sekali dan tiba-tiba mengumumkan kalau ingin Louie memiliki Gold Group.
Aku sangat marah ketika mendengar itu. Maksudku, aku mengabdikan hidupku untuk membesarkan Gold Group. Sejak ayahmu meninggal, aku sudah menganggap Ny Choi seperti ibuku sendiri. Tapi, sangat mudah baginya melakukan itu padaku. Kau berada di tempat yang jauh, tapi dia memutuskan untuk memberikan semuanya padamu. Keputusannya sangat menyakitiku.” Jelas Tuan Baek

Aku pikir.... kalau kau terluka sedikit karena kecelakaan mobil maka itu akan membuatnya takut... dan membuatnya mengirimmu kembali ke Prancis. Tapi.. semuanya terjadi di luar kendaliku. Kau jadi terlibat dalam kecelakaan besar, dan aku tidak bisa mengontrolnya lagi. Aku mohon Percayalah padaku, Ji Sung.” Ucap Tuan Baek sambil menangis. 
Ia mengira kalau Louie sudah meninggal dan semenjak Louie kembali merasa sudah hidup dalam kecemasan setiap harinya. Ia merasa gugup  karena berpikir bagaimana jika orang tahu apa yang dilakukan dan merasa  selama ini seperti seorang buronan yang dalam pelarian. Louie membangunkan Tuan Baek dari berlutut.
Ahjussi. Aku tahu kalau kau sudah menjaga nenekku dengan berada di sisinya... bukan aku dan orang tuaku yang sudah meninggal jadi aku sangat mengapresiasinya.” Kata Louie, Tuan Baek terus menangis
Itu saja sudah cukup untukku memaafkanmu. Tapi seseorang meninggal karena kecelakaan itu.” jelas Louie
Aku akan menerima hukuman... untuk apa yang sudah kulakukan. Aku sebenarnya sudah mengurus beberapa hal sebelum aku menyerahkan diri. Saham perusahaan yang diberikan Ny Choi padaku. Aku mengatakan pada Pengacara Hwang kalau ingin mentransfer semuannya untukmu.” Jelas Tuan Baek, Louie seperti tak percaya juga Tuan Baek sudah melakukan hal itu.

Sepertinya ini hukum alam. Ketika aku mulai bersikap serakah, maka  aku tidak bisa mencegah diriku sendiri jadi orang yang tidak tahu malu. Satu hal yang aku cemaskan. Ny Choi bisa pingsan jika dia tahu tentang ini. Aku sangat khawatir.” Ungkap Tuan Baek
Louie pikir tak perlu khawatir,  karena akan merahasiakannya dari Nenek dan tidak ingin membuatnya sedih. Tuan Baek kembali berlutut pada Louie mengucapkan terimakasih sambil menangis. 

Di depan Kantor detektif
Louie mengantarkan Tuan Baek sampai ke kantor polisi, Tuan Baek meminta Selama ia pergi agar Louie  menjaga Ma Ri dan juga Nyonya Hong, Louie mengerti dan meminta Tuan Baek tak perlu khawatir.

Tuan Baek masuk ke dalam kantor polisi menemui Detektif Nam, Detektif Nam binggung Tuan Baek tiba-tiba datang. Tuan Baek mengatakan sengaja datang untuk menyerahkan diri. Detektif Nam kaget mendengarnya. Saa itu juga di rumah sakit, Tuan Goo sadar dari koma dan berusaha bangun tapi didepanya sudah ada Detektif Nam yang menungunya, lalu tanganya pun sudah terborgol dengan ranjang rumah sakit. 


Ruang interogasi
Detektif Nam mengucapkan  Terima kasih karena sudah mengakui segala kesalahan yang dilakukan, tapi Ada sesuatu yang tidak konsisten dengan pernyataan Tn Goo, jadi akan memastikannya. Tuan Goo mengaku Semuanya mulai dari kecelakaan mobil sampai menculik Go Bok Sil diperintahkan oleh Tn Baek. Tuan Baek kaget mendengarnya.
Dia mengancamku supaya memberinya uang.” Ucap Tuan Baek membela diri
“Kau bilang Aku mengancammu? Aku tidak pernah meminta uang.” Kata Tuan Goo tak ingin disalahkan
Dia berbohong dan mencoba menyalahkan semuanya padaku. Dia mencoba menculik putriku, tapi dia salah orang dan malah menculik Bok Sil.” Ucap Tuan Baek
Aku hanya mengerjakan apa yang diperintahkan. Semua yang kulakukan adalah apa yang dia perintahkan” kata Tuan Goo, Tuan Baek menyakinkan kalau itu tak benar karena  tidak menyuruhnya melakukan itu.

Tuan Baek berbicara pada Louie didepan sel, menyadari kalau  tidak mudah mempercayainy sekarang, tapi ia benar-benar tidak melakukannya untuk menculik. Louie mengatakan  Detektif Nam sudah menjelaskannya padanya, lalu bertanya Apa ada cara membuktikan pembelaannya.
Aku datang ke toko buku dengan membawa uang, tapi itu setelah Tn Goo menghilang. Tidak ada kamera CCTV di sekitar toko buku. Aku tidak punya apapun untuk membuktikan diriku sendiri.” Kata Tuan Baek, Louie memikirkan tentang toko buku.
Tn Cha, ada sesuatu yang harus kita lakukan.” Ucap Louie menelp Joong Won. 

Louie sudah bersembunyi dibalik buku, Joong Won sudah ada dibelakang bertanya apakah Louie yakin dengan mobil itu. Louie kaget Joong Won sudah ada dibelakangnya, mengeluh agar tak berbisik di telinganya, lalu menunjuk mobil yang terparkir di depan toko buku berhari-hari.
Joong Won bertanya apakah mereka harus pergi sekarang, saat itu juga keluar dari toko buku dan menghadang mobil yang terparkir didepan toko buku. Seorang pria terlihat memang sebuah camera, Louie ternyata melihat mobil mencurigakan didepan toko buku dan Joong Won bisa menangkapnya. 

Louie memberikan hasil foto yang didapatnya saat Tuan Baek dan Tuan Goo berbicara didalam toko dan juga sebuah beberapa foto lainya kalau Tuan Baek membawakan sebuah tas besara berisi uang. Detektif Nam kaget bertanya Darimana Louie mendapatkan foto ini. Louie memberitahu kalau Nyonya Hong memiliki penguntit. Detektif Nam kaget.
Kami menyita semua foto yang diambilnya... di depan toko bukunya. Detektif, tolong selesaikan masalah ini. Mereka berdua mengobrol dalam foto ini. Hari selanjutnya, Tn Baek ada di toko buku membawa uang. Bukankah ini cukup untuk bukti?” ucap Louie
Kau harus menjadi detektif. Kemampuan observasimu hebat.” Komentar Detektif Nam
Tapi, kenapa kau ada di toko buku? Kau sepertinya cukup dekat dengannya.” Ucap Joong Won menunjuk foto saat detektif Nam datang berkunjung.
Sulit bagi seorang wanita menjalankan sebuah toko buku sendirian. Lagipula, dia membantu kita menemukan Louie. Sebagai rasa terimakasihku,  maka aku sering membantunya dan membawa buku-buku berat.” Jelas Detektif Nam
“ternyata Kau senang membongkar sesuatu, kan? Kau harus mengurus urusanmu sendiri.” Ejek Joong Won 


Detektif Nam pun memperlihatkan pada Tuan Goo,  menenyakan alasan Tuan Goo yang berani mengambil resiko menculik Ma Ri dan bagaimana dengan uang yang diterima sebelumnya. Tuan Goo terlihat ketakutan mengaku tidak punya pilihan lagi karena uangnya dicuri.
Wanita tua itu memiliki kemampuan mencopet yang hebat.” Cerita Tuan Goo
“ Apakah Dia adalah seorang pencopet profesional?” tanya Detektif Nam 

Detektif Nam terlihat sangat lelah, Detektif Lee datang menghampirinya. Detektif Nam bertanya apakah temanya itu mendapatkan rekaman CCTV-nya. Detektif Lee mengangguk dan juga membawa identitasnya juga.
Dia adalah Cho Ha Ni dengan Sembilan kasus pencopetan sebelumnya Aku pernah menangkapnya sebelumnya.” Ucap Detektif Lee
Bisakah kau cari tahu dimana dia sekarang?” kata Detektif Nam, Detektif Lee dengan bangga merasa itu  adalah keahliannya dan  sudah mengirim beberapa orang. Detektif Nam pun mengucapkan terimakasih. 

Nenek Cho sudah ada dikantor polisi, Detektif Nam meminta agar Nenek Cho Berhenti mengelak karena  sudah tertangkap basah oleh kamera CCTV. Nenek Cho tetap menyangkal kalau itu bukan dirinya tapi  hanya seseorang yang mirip dengannya. Detektif Nam terlihat frustasi dengan Nenek Cho yang mudah bersilat lidah.
Bok Sil bisa melepaskan gips dari tanganya, Louie senang karena tanag Bok Sil sudah membaik tapi meminta agar harus tetap berhati-hati, Bok Sil mengerti. Louie mengajak Bok Sil agar  mampir ke kantor polisi karna sudah menyuruh Tn Baek untuk meminta maaf langsung. Bok Sil pikir bukan Tuan Baek yang menculiknya, jadi lebih baik sebagai kunjungan saja. Louie menganguk setuju. 

Di kantor polisi
Detektif Nam ingin segera menyelesaikanya dan bertanya dimana Nenek Cho menaruh tas yang berisi uang, Nenek Cho mengeluh Detektif Nam yang tidak percaya padanya, lalu melihat jam yang sudah terlalu lama di kantor polisi.
“Detektif.... bagaimana bisa kau menahanku disini tanpa bukti yang jelas?” sindir Nenek Cho
Saat itu Bok Sil dan Louie datang menyapa deketif Nam, Bok Sil menatap wajah Nenek Cho lalu teringat saat berusaha mengejar Nenek Cho karena mengunakan pakaian milik ibunya. Nenek Cho hanya bisa menutup wajahnya. 

Bok Sil memberikan minuman panas dan memberikan pada Nenek Cho karena tahu Neneknya juga memiliki tangan yang dingin. Nenek Cho pun menerimanya. Bok Sil mulai berkata tidak akan bertanya tentang kebohongan tentang cucunya.
Aku harap... kau akan mengembalikan uang itu karena itu milik seseorang yang kukenal.” Ucap Bok Sil
Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Detektif pasti sudah menunggu.” Kata Nenek Cho berjalan pergi.
Kakimu sudah membaik.... Aku sangat lega.” Ucap Bok Sil, Nenek Cho terdiam mendengarnya. 

Flash Back
Nenek Cho sudah berganti pakaian sambil mengeluh dengan pakaian yang ditukar Bok Sil menurutnya terlihat murah. Bok Sil pikir Nenek Cho menggunakan pakaian dalam saja. Nenek Cho pun pasrah dan merasa  tidak pernah bertemu seseorang yang sangat terobsesi dengan sebuah baju.
Ini milik mendiang ibuku.” Ucap Bok Sil, Nenek Cho terlihat tak enak hati.
Maafkan aku.... Jangan memperhatika seorang wanita tua sepertiku. Aku doakan semoga kau beruntung. Hidup di Seoul bisa jadi sangat sulit.” Kata Nenek Cho, Bok Sil mengerti
Saat Nenek Cho pergi Bok Sil melihat kaki Nenek Cho seperti sakit, dan berharap menemukan cucunya. Tiba-tiba Bok Sil memanggil Nenek Choi memberikan selembar 10ribu won menyuruhnya agar bisa makan dan menjaga dirinya. 

Nenek Cho mengingat kebaikan Bok Sil yang memberikan uang itu, lalu mengeluh pada dirinya yang sangat menyebalkan karena harus mengingat hal itu. Lalu meminta Bok Sil agar memanggil detektif karena  akan mengatakan dimana uangnya. Bok Sil terlihat bahagi dan akan memanggilnya.
Siapa yang tahu... kalau aku akan menukar 1 milliar Won  dengan 10 ribu Won” ungkap Nenek Cho tak percaya. 

Detektif Lee berbicara pada Tuan Baek kalau Untuk membuktikan kalau tidak bersalah, maka Kang Ji Sung sudah menemukan buktinya  jadi harus jujur sekarang. Ia mengatakan kalau Seseorang tewas dalam kecelakaan itu.
Siapa yang akan percaya kalau kau tidak bermaksud untuk membunuh seseorang?” ucap Detektif Lee, Tuan Baek mengaku kalau sudah mengatakan yang sejujurnya.
Bukankah kau meminta bantuanku... karena kau merasa bersalah?” kata Detektif Lee 

Flash Back
Tuan Baek memberikan amplop pada Detektif Lee agar segera menghubung jika pasiennya sudah sadar dari koma. Detektif Lee menolak merasa Tuan Baek tidak perlu memberikan uang.
Itu karena... aku khawatir jika Tn Goo tidak akan bangun dan tidak bermaksud hal yang lain.” Akui Tuan Baek
Kami sudah mendapatkan uangnya. Dan juga, menemukan ponsel dengan rekaman suara.” Ucap Detektif Nam masuk ke dalam ruangan

Semua pun mendengar suara Tuan Baek pada Tuan Goo kalau untuk membuat sedikit keributan. Tuan Goo pikir kenapa Tuan Baek  tidak melenyapkannya. Tuan Baek menolaknya karena  Jika Ji Sung terluka sedikit, maka Ny Choi akan langsung mengirimnya kembali ke Prancis dan Tidak perlu menciptakan kekacauan besar.
Tuan Baek teringat USB yang didapatnya dari Tuan Goo dengan memastikan tak memiliki salinannya,  lalu baru menyadari kalau ternyata sudah tertipu oleh Tuan Goo, Ia pun mengucap syukur, Detektif Nam memberitahu kalau Bok Sil sudah membantuku menemukannya jadi harus berterima kasih padanya dan juga hukumanya akan dikurangi. 


Tuan Baek keluar dari ruangan interogasi, Bok Sil dan Louie sudah menungunya. Tuan Baek dengan mata berkaca-kaca mengucapkan Terima kasih banyaka dan merasa sudah berhutang banyak pada mereka berdua. Bok Sil memegang tangan Tuan Baek. Suasana di kantor polisi terlihat haru.

Nyonya Shin dan Tuan Cha kembali datang ke rumah ankanya, Tuan Cha dengar kalau direktur Goldlin ditahan karena melakukan tindakan memalukan. Nyonya Shin tahu karena merasa Segalanya pasti kacau di perusahaan dan Ini akan buruk untuk perusahaan, tapi yang lebih khawatir pada Jae Sook.
Dia pasti sangat stress karena  suaminya masuk penjara.” Ucap Nyonya Shin sedih memikirkan temanya. 

Nyonya Shin dan Ma Ri memmbaca surat yang dituliskan Tuan Baek sebelum masuk ke dalam penjara
Jae Sook Aku minta maaf karena selalu  merasa tersingung karenamu. Aku sudah menjadi orang lain selama ini...karena terlalu sibuk menutupi apa yang sudah kulakukan. Tapi kau harus tahu kalau aku juga merasa tertekan selama ini. Aku harus dihukum atas apa yang kulakukan, tapi aku ingin kau dan Ma Ri tetap sehat. Aku juga ingin mengatakan padamu kalau aku berterima kasih padamu karena selalu berbuat baik pada Louie. Apakah aku akan bisa.. membayar semua yang kau lakukan untukku?
Nyonya Shin menangis merasa tak percaya suaminya bisa melakukan itu, Ma Ri pun memeluk erat ibunya. 

Pelayan Kim dan Louie sudah ada di Busan mereka sampai ke loteng, Pelayan Kim merasa sudah mencarinya kemana-mana dan kembali bertanya apakah Louie yakin meninggalkannya disini. Louie sangat yakin ketika membuka lantai dan melihat kotak harta karun. Pelayan Kim binggung karena sebelumnya tak melihatnya.
Ini tidak ada disini waktu itu aku kesini.”ucap Pelayan Kim
Kau sudah semakin tua jadi harus memakai kacamata baca.” Ejek Louie
Aku masih memiliki pengelihatan yang bagus. Berhenti mengatakan kalau aku semakin tua. Itu menyakiti perasaanku.” Kata Pelayan Kim kesal
Tn Baek mengatakan padaku kalau semakin tua membuatmu berkeringat ketika kau makan. Apa menjadi tua juga membuatmu gampang menangis?” ejek Louie, Pelayan Kim memohon agar Louie tak mengejeknya.

Ini kotak musik yang dibuat untuk acara ulang tahun perusahaan yang ke-30.” Ucap Louie dan dibagian bawahnya tertulis nama  (KOBOSHI)
Kau dulu sangat menyukai Koboshi, bahkan menulisnya disini. Aku selalu ingin bertanya padamu. Apa artinya Koboshi? Apa itu artinya sebuah bibit atau apapun itu?” ucap Pelayan Kim
Itu adalah nama seorang anak yang memiliki senyum yang indah. Anak itu pasti baik-baik saja, kan?”kata Louie
Pelayan Kim pikir mungkin saja, lalu mengaku senang karena  ingatan Louie sudah kembali karena  Setelah kabar tentang kematian Louie,  Ny Choi mencari kotak itu kemana-mana. Louie bingung kenapa nenek mencarinya. Pelayan Kim mengatakan kalau karena kenangan berharganya ada di kotak ini.


Pelayan Kim menemui Nenek Choi memberitahu kalau  sudah menemukannya. Nenek Choi terlihat sumringah,  Pelayan Kim pikir Nenek Choi bisa menontonnya sekarang lalu memasukan kaset video yang berlabel (15 MARET 1997, IBU, AYAH, DAN JI SUNG) dan meninggalkanya.
Nenek Choi menonton video saat Louie dan ayah ibunya bermain dipantai, terdengar suara tawa bahagia mereka.
Suara itu.... Aku selalu ingin mendengarnya.” Ucap Nenek Choi sambil menangis, pelayan Kim diam-diam ikut melihat daribalik pintu pun ikut menangis.
Putraku, Geum Seok... Menantuku.... Aku merindukan kalian...” kata Nenek Choi. 

Bok Sil dan Louie menikmati kopi bersama, Louie bertanya dimana adik iparnya, Bok Sil mengeluh Louie yang terus salah menyebutkanya. Louie mengaku Kata itu terus ada dalam kepalanya. Bok Sil mengatakan Bok Nam sedang ada diluar karena tahhu Pasti rasanya menyiksa  untuk terus duduk di ruangan ini.
Dia bisa pergi keluar dan bermain. Aku dulu selalu ingin berlari-larian dan bermain ketika seusianya. Aku sedih karena tidak pernah bisa melakukan itu.”kata Louie. Bok Sil bisa mengerti lalu memberikan celengan babi pada Louie
Apa kau memberikan ini padaku?” kata Louie binggung
Ini gaji pertamamu. Kau harus memilikinya jadi Belilah apapun yang kau inginkan.” Ucap Bok Sil
Haruskah aku membeli hadiah untuk Nenek?” pikir Louie, Bok Sil pikir itu ide bagus karea Orang-orang biasanya membeli long johns” warna merah untuk orang tua mereka dengan gaji pertama
Tidak.... Aku ingin membelikan hal yang lain.” Ucap Louie tersenyum, Bok Sil ingin tahu apa. Louie mengatakan itu rahasia. 

Louie datang menemui neneknya, memberikan sepasang sepatu heels merah dan mengatakan sudah membelika dengan gaji pertamanya, Nyonya Choi terlihat bahagia, Louie menjelaskan kalau tidak bicara tentang gajinya dari Gold Group tapi memang Ini benar-benar gaji pertama dari hasil kerjanya.
Bok Sil menyuruhku untuk membeli  long johns< merah, tapi aku membelikanmu ini. Aku pikir sepasang sepatu hak tinggi ini akan bagus dipakai olehmu.” Ucap Louie
Astaga. Kau memilih... hadiah yang sempurna untukku. Aku menyukainya.” Kata Nenek Choi tak percaya, Louie pun meminta Neneknya agar mencobanya.
Nenek Choi tak percaya ternyata sepatunya memang sangat cocok untuknya, Louie dengan senyumanya mengangkat jempolnya kalau itu Sempurna, merasa kalau Sepasang sepatu hak tinggi itu sengaja dibawa ke dunia untuk neneknya,  Nenek Choi pikir Satu-satunya yang datang ke dunia ini untuknya adalah Louie dan mengucapkan Terima kasih banyak... karena sudah datang padanya. 

Pelayan Heo membawakan sarapan, Louie memanggil Neneknya yang belum juga datang. Pelayan Heo pikia akan menghampirinya,tapi Louie menolak karena akan datang sendiri ke kamarnya. Louie masuk ke kamar neneknya dan melihat sang nenek yang tertidur, tapi ketika memanggilnya sang nenek hanya diam saja.
Nenek, bangun..... Sarapan sudah siap.” Ucap Louie, Nenek Choi tetap diam. Louie pun tersadar kalau Neneknya sudah meninggal dan langsung menangis tersedu-sedu, beberapa saat kemudian Pelayan Kim dan Heo datang keduanya ikut menangis karena Nenek Choi meninggalkan mereka begitu saja. 

Louie menaruh sepatu heels pemberian didepan makam neneknya, dengan nama CHOI IL SOON” dan juga fotonya saat tersenyum, lalu mengucapkan selama tinggal pada sang nenek. Bok Sil mengengam tangan Louie untuk menguatkannya.
Nenek Choi yang sudah berusai lanjut masih bisa mengunakan heels ketika masuk ke dalam gedung goldline, sebagai pemimpin. Ia juga memberikan pesan pada Bok Sil ketika bertemu di pingir pantai.
Orang-orang membeli sesuatu berdasarkan penilaian yang berbeda. Mengamati salah satu pola belanja... bisa mengajarkanmu tentang orang itu.Nenek Choi terlihat bahagia saat Louie menyanyikan untuk mereka semua,

Nenek. Kenapa kau memakai sepatu hak tinggi padahal kau punya masalah punggung?tanya Louie
Aku menggunakan sepatu hak tingg karena aku ingin selalu terlihat muda. Itu seperti sikapku terhadap hidup Ketika kau memakai sepatu hak tinggi, maka ini akan meluruskan punggung bungkukmu.. dan membuat langkahmu lebih hidup. Aku ingin berjalan seperti itu selamanya. Dengan cara yang muda dan percaya diri. Jelas Nenek Choi
Nenek Choi seperti pergi meninggalkan dunia dengan mengunakan sepatu  heelsnya dan melambaikan tangan sebagai tanda perpisahanya. Louie menangis melihat foto neneknya teringat saat terakhir mengatakan “Satu-satunya yang datang ke dunia ini untukku adalah kau, Louie. Terima kasih banyak karena sudah datang padaku.


Louie datang ke kamar Nenek Choi dan sempat duduk lalu memeluk bantal yang bisa digunakan neneknya.
Waktu sudah berlalu, tapi aku masih bisa merasakan kekosongan yang ditinggalkan Nenek.
Louie meminum kopi ditemani oleh Pelayan Kim dan pelayah Heo, tiba-tiba pelayan Heo terasa mual dan langsung pergi ke kamar mandi. Pelayan Kim pun mengikuinya. Louie tersenyum melihatnya.
Lalu suatu hari... Sebuah kehidupan baru datang pada rumah kami. Rasanya seperti Nenek memberikan hadiah bagi kami.
Pelayan Kim mengendong Pelayan Heo lalu berputar-putar sambil mengatakan “Aku mencintaimu.” Pelayan Heo mengeluh kepalanya jadi teras pusing, tapi setelah itu bersandar manja dipelukanya.
Teman kesayanganku, Tn Kim, belum melamarnya karena dia belum selesai menganalisisnya.” 

Bok Sil, yang keras kepala, menolak tawaranku untuk hidup bersama di rumahku. Dia masih tinggal di rumah lama kami.
Bok Sil memasakan ramyun di dapur melihat adiknya yang membaca komik, Louie datang kerumah Bok Sil, lalu melihat Bok Nam ada dirumah, Bok Nam mengaku kalau akan tinggal di rumah hari ini karena Terlalu ramai di luar. Louie terlihat cemberut karena tak bisa berdua dengan Bok Sil
Aku memasak ramyeon karena Bok Nam memintanya. Ayo kita makan bersama.” Ucap Bok Sil, Bok Nam merasa melakukannya dengan baik.
Aku ingin makan di luar bersama Bok Sil.” Keluh Louie berbisik. Bok Sil lalu menyuruh dua pria agar menyiapkan meja. 

Nyonya Hong memperbaiki Video player yang ada dirumahnya, Si pegawai pun memberikan sebuah kaset videoa yang ada didalamnya, Nyonya Hong binggung darimana kaset itu dan mencoba memutarnya, lalu wajahnya terlihat berbinar binar.
Louie dan Bok Nam terlihat sangat menikmati makan ramyun, tiba-tiba ponselnya berdering, Louie dengan mulut penuh makanan bertanya ada apa Nyonya Hong menelpnya, Nyonya Hong mengatakan kalau  punya hadiah untuknya. Louie bertanya hadiah apa itu. 
bersambung ke episode 16

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted        

1 komentar:

  1. mkin gk sabar nunggu kelanjutannya...
    Next
    Semangaaaaat ditunggu kelanjutannya:)

    BalasHapus