PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 02 November 2016

Sinopsis Scarlet Heart Ryeo Episode 19 Part 2

PS : All images credit and content copyright : SBS

Wang Wook masih bersujud diruangan Raja, bahkan Wang So sudah tak duduk di singasana. Hae Soo mengikuti Wang So sampai ke kamarnya meminta agar mengampuni Wang Wook karena yakin dia jebak dan meminta agar membiarkan hidup. Wang So tak peduli, sampai akhirnya Hae Soo berlutut didepan Wang So.
Apa kau tidak tahu kau tak boleh berlutut? Kau mungkin tidak bisa berjalan kalau sering berlutut. Cepat Berdiri.” Ucap Wang So
Kau bilang takkan menyakiti saudara-saudaramu.” Ucap Hae Soo mengingatkan
Janganlah seperti ini. Aku tahu kau peduli dengan para pangeran. Aku tidak suka kau berlutut demi dirinya. Jadi Berdirilah.” Kata Wang So marah
Orang yang membunuh burung elang itu... adalah kau, Yang Mulia. Kau sengaja membunuh elang itu dan menjebak Wang Wook.” Ucap Hae Soo yakin, Wang Soo kaget Hae Soo bisa mengetahuinya. 

“Memangnya Kenapa? Apa Aku tak boleh melakukannya? Wang Wook membunuh Moo Hyungnim dan Eun dan dia juga membuat Baek Ah pergi. Bahkan Dia mencoba membunuhku dan ingin memisahkan kita berdua. Dia orang yang seperti itu.” ucap Wang Wook
Jika kau membunuh orang lain maka kau akan dapat balasan dari perbuatanmu. Jika kau menghukum orang secara terlalu drastis..., maka semua orang nanti akan menganggapmu musuh. Di waktu mendatang... Aku tidak ingin kau dikenang sebagai seorang raja bengis.” Jelas Hae Soo
Wang So setuju akan membiarkan Wang Wook hidup, Hae Soo sedikit lega. Wang So mengatakan kalau Wang Wook akan diasingkan  ke kampung halamannya dan tidak boleh keluar satu langkah pun dari rumahnya. Hae Soo kaget mendengarnya, Wang So tahu Wang Wook itu  ingin memiliki Goryeo Tapi yang didapatkan hanyalah rumahnya sendiri bakan akan mati lemas di rumah itu serta akan hidup sampai membusuk.
“Yah... Memang Benar juga... lebih baik seperti itu daripada aku membunuhnya.” Ucap Wang So penuh dendam. Hae Soo benar-benar tak percaya Wang So akan memberikan hukuman itu. 


Wang Wook terdiam dalam kamarnya, saat ingin keluar beberapa prajurit berjaga didepan pintu agar tak keluar, akhirnya ia pun hanya bisa diam di dalam kamarnya tak bisa keluar.
Sementara Hae Soo melamun sambil memetik bunga yang di depan kolam damiwon. Yeon Hwa datang menyindir Hae Soo  yang punya waktu bermain dengan bunga, Hae Soo memberikan hormat pada ratu. Yeon Hwa menyindir Hae Soo  memang tak berperasaan.
Aku sudah dengar soal Wang Wook. Kau juga pasti merasa sedih, Yang Mulia.” Ucap Hae Soo
Waktu kami masih kecil, dia tak pernah menolak permintaanku. Aku bertanya-tanya apa akulah yang telah menghancurkan dirinya. Aku khawatir sekali bahkan Aku menekan dia untuk menjadi raja. Aku ingin kami bisa memiliki Istana ini bersama-sama. Aku sudah terlalu memaksanya.” Kata Yeon Hwa merasa menyesal

Namun... bukan aku yang sesungguhnya mengubah kakakku. Tapi itu kau.” Tegas Yeon Hwa dengan wajah penuh amarah, Hae Soo kaget karena disalahkan dalam hal ini.
Dia bilang sendiri padaku. Bahwa kau menyuruhnya berhati-hati terhadap Pangeran ke-4. Kau mengatakan padanya supaya dia jangan menghalangi Pangeran Wang So karena dia bisa saja mati terbunuh.” Kata Yeon Hwa
“Apa Dia berubah karena... Aku menyuruhnya berhati-hati terhadap Pangeran ke-4?” kata Hae Soo tak percaya
Setelah Wook mendengar perkataan itu darimu, dia langsung tahu bahwa Pangeran ke-4 akan menjadi raja. Dia menyukaimu dan sangat benci karena kau mengakui pria lain sebagai raja. Aku memang orang yang menekan Kakakku  Tapi kaulah yang menetapkan takdir kakakku.” Tegas Yeon Hwa. 
Hae Soo terdiam lalu teringat kata-kata Wang Yo sebelum meninggal “ Semuanya bermula dari kau. Aku sudah buat keputusan membunuh  saudara-saudaraku dan menjadi raja. Karena kau... membantu menyamarkan bekas luka So dan merampas kursiku. Karena dia merampas apa yang jadi milikku

Lalu sebelumnya karena melihat kejadian yang akan datang, Hae Soo dengan panik meminta agar Wang Wook  Berhati-hatilah terhadap Pangeran Wang So, bahkan harus menghindarinya dan Jangan pernah menghalanginya.
Jika kau... Jika kau melakukannya, maka kalian semua akan mati.” Ucap Hae Soo ketakutan.
Hae Soo seperti baru menyadari kalau semua itu memang karena dirinya, Yeon Hwa menyalahkan Hae Soo kalau saja tidak menyuruh kakaknya berhati-hati terhadap Pangeran ke-4 dan tidak terlibat dengan mengatakan kalau Pangeran ke-4 akan menjadi raja maka Wang Wook tidak akan berubah begitu sedrastis itu.
Kau menghancurkan segalanya dan Dengan sombongnya, kau masih hidup.” Ucap Yeon Hwa benar-benar marah lalu pergi meninggalkanya. 


Hae Soo duduk lemas teringat saat menjalin hubungan dengan Wang Wook, keduanya sama-sama saling tersenyum saat ia memberikan teh untuk mantan kakak iparnya. Dan saat itu Wang Eun masih duduk bersama dengan Baek Ah dan Wang Jung, Wang Eun mengaku sangat menyukainya karena itu memang minuman kesukaanya. Wang Junbg pun suka teh putih yang dibawakan Hae Soo.
“Apa Itu semua karenaku?” gumam Hae Soo bener-benar tak mengerti. 

Seseorang mengambar sosok Wang So yang sedang duduk, Ji Mong memperhatikanya lalu meminta agar mata dibuat melotot dan badanya duduk dengan bahu yang kekar seperti raja-raja sebelumnya, Wang So yang melihat meminta agar  harus menggambarnya mirip dengannya.
Lukisan itu harus mirip denganku agar mereka seolah menatap diriku.” Tegas Wang So
Kukira kita menggambar seperti apa dirimu untuk beberapa tahun ke depan. Kau tidak duduk di takhta. Rakyat tidak akan tahu kalau kau itu seorang pangeran atau raja dan Rakyat akan bingung.” Jelas Ji Mong
Aku ini masih sangat muda. Kenapa harus menggambarku setelah aku mati? Aku ingin memberikan lukisan itu pada seseorang.” Ucap Wang So 

Saat itu Wang Jung menerobos masuk ke dalam ruangan raja dan sempat memberikan hormat, Wang So tak percaya adiknya beraninya keluar dari pengasingan dan pasti berniat ingin mati. Wang Jung mengatakan sengaja datang karena perlu persetujuannya.
Kurasa kau tidak akan membiarkanku dating kalau aku mengabarimu duluan dan Inilah titah yang ditulis oleh mendiang raja.” Ucap Wang Jung, Ji Mong menerimanya lalu memberikan pada raja.
Wang So membacanya “Aku menyetujui pernikahan yang sakral antara Pangeran Jung dan Dayang Hae Soo.” 

Flash Back
Wang Yo tahu Wilayah perbatasan sudah mulai tenang, berkat Wang Jung dan akan memberikan apa pun yang diinginkan sebagai hadiah sebelum  pergi. Wang Jung berpikir apapun yang dinginkanya.  Wang Jun mengatakan asalakan bukan tahta jadi adiknya bisa mengatakan yang diinginkannya.  Wang Jung mengaku kalau ada sesuatu yang sudah lama sangat diinginkan.
Wang So yang melihatnya langsung membuang titah dari mendiang raja merasa kalau surat itu palsu dan anaknya bohong. Wang Jung membalas kalau kakaknya saja naik takhta tanpa adanya titah atau wasiat tertulis dari Wang Yo.
Apa bisa kau mengabaikan titah mendiang raja seperti ini? Coba saja kaubandingkan tulisan ini dengan tulisan mendiang raja. Kau akan tahu sendiri kalau ini memang tulisan mendiang raja.” Ucap Wang Jung yakin
Kalaupun ini memang tidak palsu, maka aku tidak bisa menyetujuinya. Kau tidak boleh menikahi Hae Soo.” Tegas Wang So

Aku sudah dapat izin dari mendiang raja, jadi aku tak perlu menurutimu.” Balas Wang Jung
Semua orang di Istana ini sudah tahu hubunganku dengannya. Tapi apa kau mau menikahinya?!! Hentikan omong kosongmu itu.” ejek Wang So
Hae Soo bukan Ratu dan juga bukan selir kerajaan. Selain itu Dia bukan istrimu. Jadi Tidak ada alasan bahwa dia tidak bisa menikah. Dan Juga, aku telah memberitahu para menteri kalau aku berencana menikahinya. Aku membiarkan mereka tahu kalau aku menunggu persetujuan darimu untuk menikahinya.” Tegas Wang Jung
Wang So mengepalkan tangan menahan amarahnya, memanggil Ji Mong agar mengHukum Pangeran Jung karena keluar dari pengasingannya. Wang Jung menyela kalau  Hae Soo menginginkannya. Wang So kaget mendengarnya, Wang Jung pikir kakaknya bisa tanyakan saja sendiri pada Hae Soo kalau  ingin menikah dengannya. 


Hae Soo melihat garam sabun yang dibuat pada dayang, lalu menciumnya dan bisa merasakan kalau mereka  pasti memasukkan madunya sedikit, lalu memberitahu kalau nanti garam mandinya mudah hancur jadi Tambahkan aroma bunga untuk garam mandi para istri, serta tambahkan daun atau mint untuk garam mandi para pangeran dan raja. Dua dayang pun mengerti.  Wang So tiba-tiba datang menemui Hae Soo.
“Wang Jung bilang dia akan menikahimu. Dia punya titah dari mendiang raja yang isinya, bahwa mendiang raja mengizinkannya menikahimu. Apa kau tahu soal itu?” ucap Wang So, Hae Soo sempat kaget dan berusaha untuk tenang.
Kapan dia menerima titah itu?” tanya Hae Soo, Wang So mengatakan itu  Tahun Ketiga Pemerintahan Raja Jeongjong.
Saat itu Wang Jung memenangkan pertempuran di Hwayi terhadap Khitan dan kembali kesini. Wanbg Jung bilang kau juga mau menikah dengannya. Aku tahu kau pasti tidak bilang begitu 'kan. Aku bisa mengklaim kalau titah itu palsu.” Ucap Wang So yakin
Aku menginginkannya.... Dosa besar kalau mengabaikan titah mendiang raja. Jika kau tidak mematuhi titah itu, seseorang pasti akan meragukan kau sebagai penerus mendiang raja. Ketika kita berpisah, maka kita selalu saling merindukan. Hatiku sakit saat memikirkanmu. Sekarangpun... Meskipun aku melihatmu tiap hari dan tersenyum... Ada saat-saat rasa benci padamu muncul.” Ucap Hae Soo mengakuinya.
“ApaKau membenciku?” tanya Wang Jung tak percaya
Jika kita terus seperti ini maka jelas sekali bahwa suatu hari nanti, kita hanya akan saling membenci. Aku tidak mau seperti itu. Jadi Aku lebih baik meninggalkanmu sekarang.” Kata Hae Soo memohon
Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.” Tegas Wang So lalu pergi meninggalkanya. 


Wang So duduk di dalam ruanganya merengung, Yeon Hwa datang dengan mata melotot marah karena  Rakyat sudah curiga kenapa Wang Sobisa naik takhta lalu mengabaikan titah itu, Bahkan membuatnya mengkhianati keluarga dan kakaknya
Tapi apa kau tidak bisa merelakan Hae Soo, Yang Mulia?” ucap Yeon Hwa, Wang So membenarkan.
Aku takkan pernah bisa merelakan Hae Soo.” Tegas Wang So
Sampai kapan kau akan terus bicara begitu? Aku akan menunggu saat kau berhenti mengucapkan hal itu. Kau boleh saja melepaskan takhta. Tapi aku takkan pernah bisa melakukannya..” tegas Yeon Hwa berjalan pergi. 

Wang Wook menulis dalam ruanganya karena tak bisa keluar seperti dulu, lalu teringat sesuatu.
Flash Back
Wang Wook masuk bersujud memohon ampun pada raja, Hae Soo datang menyuruh Wang Wook agar berdiri sekarang karena Raja telah setuju membiarkannya hidup. Wang Wook tak percaya lalu bertanya  Bagaimana jika orang mulai mencurigainya juga.
Kenapa mempedulikanku, bahkan kau juga... tidak ada rasa lagi terhadapku.” Ucap Wang Wook dingin
Aku juga akan melakukan hal ini terhadap siapapun Dan Raja juga tahu itu. Jadi Lupakanlah semuanya. Baik Takhta maupun diriku. Kecuali kau meninggalkan tempat ini..., maka kau takkan pernah bisa membebaskan diri dari penderitaanmu ini. Kau... harus menyerah lebih dulu.” Pesan Hae Soo sambil berjongkok mendekati Wang Wook. 

Wang Wook sedang menulis, tiba-tiba adiknya datang dengan pakaian biasa masuk ke dalam ruanganya. Yeon Hwa langsung meminta bantuan pada kakaknya.
Esok harinya, Yeon Hwa suda ada diruangan raja. Wang Wook datang bertanya apakah adiknya itu memiliki sesuatu yang disampikan karena Ratu memohon padanya jadi dianggap sebagai pengecualian. Wang Wook lalu meminta adiknya agar meninggalkan mereka berdua. Yeon Hwa kaget mendengar pemintaan kakaknya.
Aku tak mengharapkan hal lain. Tapi tolong dengarkan perkataan kakakku sampai selesai.” Ucap Yeon Hwa sebelum pergi.

Ada... yang harus kuakui tentang hubunganku dengan Hae Soo.” Kata Wang Wook, Wang So binggung.
Sepertinya kau belum menyadari hal ini, Yang Mulia. Jadi Karena itu, aku harus memberitahumu. Kami berdua pernah berjanji untuk menikah.” Akui Wang Wook, Wang So terlihat sangat marah merasa kalau adiknya itu  benar-benar ingin mati
“Hubungan kami Jauh sebelum dia menjadi kekasihmu..., Hae Soo... adalah milikku.” Akui Wang Wook


Hae Soo sedang berjalan didalam ruanganya, Wang So datang dengan waja penuh amarah mengaku kalau  baru tahu alasan Hae Soo sangat peduli pada Wang Wook dan Kenapa  Hae Soo berlutut demi menyelamatkan Wook jadi sekarang sudah tahu alasanya. Hae Soo kaget mendengarnya.
Gelang yang kau kenakan itu, Kencan rahasia di Damiwon. Apa semua itu benar? Apa kau dulu pernah berencana menikah dengan Wook?” ucap Wang So, Hae Soo tertunduk membenarkan.
Pria yang kau bilang kau cintai... apa Wook orangnya?” kata Wang So, Hae Soo pun membenarkan. Wang So pun mengingat kejadian sebelumnya. 

Flash Back
Hae Soo menolak Wang So karena sudahh menyukai orang lain. Wang So menebak apakah itu Baek Ah. Hae Soo mengatakan kalau bukan Baek Ah.  Saat diatas kuda, Wang Wook menjemput Hae Soo lalu Wang So mengatakan yang akan mengantarnya ke Istana. Wang Soo beralasan Jika seseorang melihat mereka berdaua pasti akan ada rumor yang muncul.
Ketika diadakan acara, Wang Wook menahanya saat melihat Hae Soo berlari pergi, lalu menegaskan Tidak ada apapun diistana yang bisa jadi milik Wang So baik Yeon Hwa maupun Hae Soo, karena keduanya adalah orang-orangnya. 

Lalu Hae Soo berlutut demi Wang Wook karena tahu Wang So  sengaja membunuh elang itu untuk menjebak adiknya. Wang So mengaku kalau  lebih suka Hae Soo berbohong padanya sekarang dan mengatkaan kalau semua itu hanya salah paham dan Wang Wook berbohong padanya, maka Hubungan mereka bisa kembali seperti semula.
Kita sudah setuju untuk tidak akan saling berbohong.” Ucap Hae Soo mengakui semuanya, Wang So merasa Hae Soo benar-benar tega terhadapnya.
Teganya kau menyakitiku seperti ini? Kenapa harus Wook? Jadi Di hatimu, selalu ada Wang Wook.” Ucap Raja marah, Hae Soo mencoba menenangkan dengan memegang tangan Wang Soo, Tapi Wang So seperti tak suka meminta agar jangan pernah menyentuhnya.
Mulai hari ini... Aku tidak akan pernah melihatmu lagi.” Tegas Wang So lalu berjalan pergi, Hae Soo hanya bisa menangis mendengarnya. 

Hae Soo keluar dari istana Damiwon dengan diantar oleh para dayang, wajahnya terlihat tersenyum bahagia berjalan keluar. Wang So duduk diatas tahtanya dengan menyibukan diri membaca buku. Ji Mong mengingatkan Wang So sudah pernah mencampakkannya sekali.
Aku tahu kau harus mengorbankan banyak hal untuk melindungi takhta ini. Tapi jika kau mengusirnya seperti ini,maka kau juga akan kehilangan dirimu sendiri.” Ucap Ji Mong
Aku tidak meninggalkannya. Tapi Hae Soo yang.. meninggalkanku.” Kata Wang So menatap lurus ke depan. 

Sebuah tandu sudah disiapkan didepan istana, Baek Ah datang menyambutnya didepan pintu dengan membawakan segelas minuman karena mereka jadi berteman karena minum-minum, maka harus minum saat berpisah. Hae Soo hanya tersenyum.
Seandainya aku tahu Wang Jung punya titah itu, maka aku pasti takkan membantumu begitu saja.” Kata Baek Ah
Aku juga tidak tahu. Dia bilang punya jalan keluar dari Istana dan Itu saja yang aku tahu.” Cerita Hae Soo
Kau juga ternyata tidak menyukai pernikahan ini. Jadi Kau harusnya menolak saja.” Ucap Baek Ah.
Aku tidak suka pernikahan ini. Tapi hanya itu jalan keluar agar aku bisa pergi dari Istana. Jadi aku akan melakukannya.” Jelas Hae Soo
Baek Ah mengaku kalau pada akhirnya ingin Hae Soo tetap bersama kakaknya, dan kenapa Hae Soo mencoba  meninggalkan Wang So disaat takkan bisa melupakannya, Hae Soo pikir Ada terlalu banyak pertumpahan darah dalam hubungan mereka berdua jadi mungkin bisa mencegahnya tapi ternyata tidak bisa.
“Aku tidak tahan harus menyaksikan semua ini lagi.” Ungkap Hae Soo
Aku tidak tahu segala sesuatu tentang hubungan kalian. Tapi aku sangat beruntung bisa berteman denganmu.  Itulah hubungan yang berharga yang diberikan Nyonya Hae pada kita. Jangan sampai kau sakit karena terlalu bersedih” pesan Baek Ah. 

Saat itu Wang Wook datang melihat Hae Soo yang akan pergi meninggalkan istana, Baek Ah menyuruh Wang Wook pergi dengan mengancam kalau lebih lama maka tidak tahu apa yang akan diperbuat dan ingin memanggil pengawal. Hae Soo meminta agar Baek Ah meninggalkanya. Baek Ah pun membiarkan Hae Soo dan Wang Wook berbicara. Hae Soo membungkuk mengucapkan terimakasi
Aku juga tidak melakukannya dengan maksud tertentu.” Kata Wang Wook
Jika kau tidak tahu kalau aku ingin pergi dari Istana... pasti kau takkan memberitahu siapapun.” Ucap Hae Soo sangat mengerti sifat Wang Wook
“Wang Jung... pasti akan memperlakukanmu dengan baik. Jaga dirimu baik-baik. Karena kau memang berniat pergi dari Istana jadi putuskanlah semua ikatanmu dengan masa lalu. Lupakan semua kejadian yang telah berlalu. Pikirkan saja masa depan yang akan datang.” Pesan Wang Wook dengan nada bergetar.

Hae Soo hanya menatapnya, Wang Wook memalingkan wajah seperti berusaha menahan rasa sedihnya, lalu tanganya berusaha memegang bahu Hae Soo karena yakin Hae Soo tahu bagaimana perasaannya lalu membiarkannya untuk pergi dan memeluknya.
Dalam hidup ini... takdir jalinan hubungan kita berakhir di sini.” ucap Wang Wook tersenyum menatap Hae Soo, begitu juga Hae Soo. Setelah itu Hae Soo pun pergi ke pengasingan kembali. 

Hae Soo menatap ke dalam istana yang selama ini pernah ditinggalinya, wajahnya mulai terlihat sedih. Wang So pergi ke kamar Hae Soo yang pernah ditempatinya, lalu melihat baju Ratu untuk pernikahan yang tak dipakain oleh Hae Soo.
Jika aku tidak pernah bertemu dengannya...,maka aku pasti tidak akan merindukan dia.  Jika aku tidak pernah mengenalnya maka aku pasti takkan selalu memikirkan dirinya.Jika kita tidak pernah bersama, maka aku pasti takkan meninggalkanmuJika aku tak mencintainya, maka aku pasti tak perlu mengingat dirinya. Jika aku tidak mencintainya...,maka kita tidak perlu saling berpisah. Jika kita tidak pernah bertemu...pasti kita tidak akan pernah bersama. Seandainya...aku tak pernah bertemu denganmu. Gumam Hae Soo dan sempat menoleh dengan mata memerah, Wang So menatap baju Hae Soo sambil menangis seperti sangat menyesal tak bisa menikahinya. 
bersambung ke episode 20 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar