PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 22 November 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS


Nan Gil mengatakan Atidak tahu kartu apa yang dimiliki Tuan Bae, tapi menurutnya ayahnya itu tidak perlu terlibat dalam hal ini. Tuan Bae bertanya apakah Nan Gil tahu yang sudah di lakukannya kepada Hong Na Ri. Nan Gil langsung mendekati ayahnya bertanya balik memangnya apa yag disudah dilakukanya.
Apa kau ingat insiden Euljiro Printer?” kata Tuan Bae 

Flash Back
Nan Gil terlihat dengan beberapa anak buah Tuan Bae masuk ke dalam sebuah gedung. Mereka semua sudah siap dengan pemukul baseball. Wan Shik memimpin di depan langsung masuk ke dalam sebuah ruangan dan memukul seseorang yang mendatanginya.
Bagiku ini tidak terlihat seperti sebuah perusahaan percetakan. Aku mendengar kau bermain dengan uang di belakang ayahku. Kau pencuri kecil, kan? Siapa yang bertanggung jawab di sini?” ucap Wan Shik
Saat itu juga perkelahian terjadi, Nan Gil hanya diam lalu melihat seorang wanita yang berlari masuki ruangan lainya, ia masuk beberapa pintu sampai melihat Tuan Hong ada diruangannya. Tuan Hong mencoba melawan Nan Gil tapi Nan Gil hanya diam saja, sampai akhirnya ia berlari keluar ruangan dan menaiki ke bagian atap.
Tuan Hong memukul kepala Nan Gil dengan kayu, terlihat Nan Gil tak bereaksi apapun hanya terlihat darah yang mengalir. Nan Gil meminta agar Tuan Hong tetap diam dan jangan bergerak, Wan Shik dan anak buahnya datang. Tuan Hong tanpa pikir panjang langsug melompat, Nan Gil tak bisa menahannya dan melihat Tuan Hong yang tak sadarkan diri di lantai bawah. 

Tuan Bae bertanya apakah Nan Gil tahu siapa itu, Nan Gil terdiam. Tuan Bae memberitahu kalau itu adalah ayah Na Ri, yaitu Hong Sung Kyu. Dari kejauhan Na Ri melihat Tuan Bae dan Nan Gil berbicara tanpa bisa di dengarnya. Nan Gil terlihat panik mendengar nama Tuan Hong dan mengepalkan tanganya dengan keras.
Kau tidak seharusnya berada di sini, berpura-pura menjadi ayah Hong Na Ri.” Ucap Tuan Bae
Ayah Na Ri... belum mati.” Tegas Nan Gil yakin
Aku akan memeriksanya untukmu, jadi datang kunjungi aku kapanpun.” Ucap Tuan Bae
Aku akan memeriksanya sendiri. Aku tidak percaya... siapapun lagi.” Kata Nan Gil dan berjalan pergi dengan wajah terlihat gelisah
Na Ri melihat Nan Gil berjalan kearahnya, seperti keadaanya  tidak terlalu baik dan bertanya apakah ia sakit. Nan Gil hanya diam saja dan bergegas pergi, Na Ri pun mengikutinya dengan wajah binggung. Tuan Bae melihat dari kejauhan bertanya-tanya apakah Nan Gil memang sakit. 

Ran Sook turun dari taksi dan melihat mobilnya dalam keadaan baik-baik saja, ia pun bisa mengucap syukur karena Na Ri tidak mendapatkan kecelakaan lalu berteriak memanggil Na Ri di depan rumah. Akhirnya Ran Sook masuk ke restoran dengan suara nyaring memberitahu Yong Kyu kalau mencari Hong Na Ri. Beberapa gangster yang sedang makan langsung menatapnya.
“Apakah kau melihat dia ada di rumah?” bisik Yong Kyu, Ran Sook mengelengkan kepalanya.
Kalau begitu apa kau bisa menunggu sebentar? Aku pikir dia pergi keluar bersama bos kami.” Kata Yong Kyu
Apa Ko Nan Gil benar-benar pemilik restoran ini?” kata Ran Sook dengan nada tinggi, para Gangster kembali menatap sinis
Yong Kyu terlihat panik meminta agar Ran Sook bisa tenang dan memelankan suaranya. Ran Sook mengangguk mengerti karena melihat para gangster yang menakutkan. 

Na Ri mengikuti Nan Gil pulang, merasa khawatir bertanya apakah ia sudah minum obat. Nan Gil langsung menarik tanganya seperti tak ingin disentuh, mengatakan kalau baik-baik saja. Na Ri menatap binggung. Nan Gil seperti sadar sikapnya salah, lalu mengaku kalau  hanya sedikit sakit kepala.
Beberapa gangster masih menikmati makanan, sampai akhirnya Nan Gil datang semua langsung berdiri memberikan hormat. Ran Sook berteriak memanggil Nan Gil kalau ia masih mengingatnya. Tapi Nan Gil langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Na Ri masuk restoran kaget melihat temanya yang bisa datang ke rumah ibunya. Ran Sook menceritakan  Sopir taksi yang baik hati membawanya datang ke desa. Na Ri merasa membuat Ran Sook semakin tak enak karena baru saja akan mengembalika mobilnya. Ran Sook menarik Na Ri karena akan berbicara dalam perjalanan ke Seoul. Na Ri menahanya untuk tak pergi.
Ayo kita pergi sekarang!” teriak Ran Sook marah


Nan Gil terlihat gemetaran di dalam kamarnya lalu berusaha meminum penghilang rasa paniknya. Ingatan kembali saat bertemu dengan Tuan Hong lalu membuatnya melompat untuk bunuh diri. Wan Shik hanya diam saja, saat itu dibelakang sudah ada Tuan Bae yang melihat kejadian itu tanpa berkata-kata. 

Apa kau marah kepadaku karena mobilnya? Aku akan membelikanmu pangsit. Kau menyukai pangsit di sini dan Aku akan membawakannya untukmu.” Ucap Na Ri merayu
Berhenti berpura-pura menjadi gadis baik-baik. Aku sudah katakan, ayo kita pergi ke Seoul sekarang.” Kata Ran Sook

Salah satu gangster menerima telp, lalu memberitahu kalau Tuan Bae sudah pergi dan mengajak semua pergi. Mereka pun pamit pergi, Yoon Kyu memilih untuk memalingkan wajahnya, karena takut menatapnya. Setelah semua pergi, Yoon Kyu merasa sudah mengetahuinya akan terjadi karena sudah melihat dari mata Nan Gil kalau itu  bukan mata biasa.
Aku tahu dia punya bahu yang lebar, tapi dia gangster.” Ucap Yoon Kyu, Na Ri dan Ran Sook hanya bisa diam mendengarnya.
Silakan kau tunggu di sini atau di dalam mobil. Aku harus mengambil barang-barangku dan Juga, perlu berbicara dengannya. Aku tidak akan lama.” Ucap Na Ri pada temanya.
Baiklah kalau begitu. Bawa dia keluar bersamamu. Dia bahkan tidak menyapa saat dia datang. Aku juga ada di sini dan Aku akan segera pergi. Setidaknya yang bisa dia lakukan adalah menyapa!” teriak Ran Sook marah. 

Na Ri mengetuk pintu kamar, Nan Gil membukanya dan memberitahu kalau sudah meminum obatnya dan baik-baik saja. Na Ri langsung menyelonong masuk ke dalam kamar. Nan Gil menyuruh Na Ri harus pergi ke Seoul karena akan sulit untuk mengemudi saat malam.
Temanku tidak percaya kalau aku yang mengemudi, jadi dia datang untuk mengambil sendiri mobilnya. Apa kau tidak melihatnya?” kata Na Ri, Nan Gil mengelengkan kepalanya dengan memalingkan wajahnya.
Tatap aku langsung di mataku. Apa kau benar-benar sudah merasa lebih baik?” ucap Na Ri, Nan Gil menganggukan kepalanya.
Orang itu... Dia adalah CEO dari Da Da, kan?” kata Na Ri, Nan Gil membenarkan.
“Apa dia Ayah tirimu?” tanya Na Ri, Nan Gil memberitahu Tuan Bae  Mantan ayah tiri.
Apa dia sengaja membawa semua orang itu? Apa dia mengancammu?” tanya Na Ri khawatir, Nan Gil memberitahu Mereka selalu bepergian dalam kelompok.
Aku ketakutan. Ada satu alasan aku merasa takut... Aku takut kau akan terluka.” Akui Na Ri
Nan Gil pu meminta Na Ri agar  tidak perlu takut karena tidak akan terluka. Ran Sook berteriak menyuruh Na Ri cepat pergi.  Nan Gil binggung siapa yang berteriak, Na Ri pikir Sudah katakan kalau temannya juga datang dan Nan Gil mengabaikannya. Nan Gil mengaku tidak melihatnya. Na Ri memberitahu kalau Ran Sook  benar-benar membenci Nan Gil
Kau tidak menyapanya dan pria yang aneh membungkuk padamu. Akan mustahil untuk memperbaikinya. Aku bisa melihat persahabatan kami retak karena kau.” Kata Na Ri
Dia teman baikmu dan juga tidak akan menyukaiku.” Ucap Nan Gil merasa kalau Na Ri cemburu
Aku merasa tidak enak mengatakan ini, tapi dia memiliki suami, anak-anak, dan orang tua. Aku mungkin berada di posisi 4 atau 5 bagi dia. Tapi, aku ada di tempat pertama di hatimu dan Kau hanya memiliki aku.” Ucap Na Ri memegang dada Nan Gil jadi akan mencoba untuk memperbaiki persahabatan mereka. Nan Gil menarik Na Ri sepergi pergi.
Aku... Kalau...” ucap Nan Gil gugup.
Aku tidak suka... kata "Kalau". Beritahu aku saat kau merasa yakin.” Kata Na Ri. Terdengar kembali suara teriakan Ran Sook untuk segera pergi. 


Duk Bong buru-buru berjalan bersama adiknya, sampai didepan Ruangan VIP wajah Duk Shim terlihat tegang. Saat masuk ruangan melihat ibu Duk Bong sedang berbaring dengan penahan leher sementara Tuan Kwon terlihat santai dengan menonton Tv. Duk Shim terlihat dingin dengan apa yang dilihatnya tak begitu parah. Duk Bong pun menyapa ayahnya dengan panggilan Tuan Kwon.
“Tuan Ketua apa maksudmu? Panggil saja aku ayah saat di luar.” Ucap Tuan Kwon.
Apa kau baik-baik saja?” tanya Duk Bong pada ibunya, Ibunya pikir bisa melihat kalau  tidak baik-baik saja.
Lalu ia memanggil Anaknya Shi An dan menganti dengan cepat maskdunya Duk Shim agar bisa menyapa ayahnya. Duk Shim terlihat sinis membungkuk memberikan sapaan pada ayahnya. Tuan Kwon pun mengajak Duk Bong agar ikut denganya dan sambil menepuk baju Duk Shim agar tetap menjaga ibunya. Istrinya pun berpesan pada suaminya agar tak lupa untuk minum obat sebelum tidur.

Ibu Duk Shim heran melihat anaknya yang menatap dirinya yang sedang sakit dengan sinis, menurutanya  melihat anak-anak perempuan lain dengan ibu pergi keluar dan keduanya berteman dengan baik. Duk Shim pikir mereka itu tidak tiba-tiba merubah nama mereka menjadi nama yang mengerikan.
Apa yang salah dengan nama barumu? Aku akan mengubah hidupmu.” Kata Ibu Duk Shim, tapi Duk Shim terlihat tak suka harus merubah namanya. 

Duk Bong mengikuti ayahnya keluar dari rumah sakit bertanya apa yang terjadi pada ibunya. Tuan Kwon menceritakan istrinya itu  jatuh saat berkelahi dengan kakaknya. Duk Bong menyindir kalau keluarganya itu memang penuh kasih sayang. Tuan Kwon keduanya itu hanya peduli denga uang lalu memberikan sebuah berkas.
Duk Bong melihat didepa amplopnya  (Pembaharuan Lokasi Seulgi-ri dan di dalamnya adalah surat Permohonan Pengalihan Kepemilikan Tanah. Tuan Kwon memberitahua Pangsit Hong dulu adalah tanah mereka tapi  Seseorang mengambil keuntungan dari kakek Duk Bong  dan merebutnya.
Kau harus mendapatkannya kembali. Kalau mereka menjualnya untuk uang, maka ini tidak akan terjadi.” Kata Tuan Kwo
Kalau dia memberikannya, maka kita tidak bisa mendapatkannya kembali.” Ucap Duk Bong
Dokumennya ada di sini. Bahkan anak-anak pengkhianat... mengambil kembali tanah dengan mengklaim bahwa itu tanah mereka. Aku memintamu belajar hukum... untuk menangani masalah ini.” kata Tuan Kwon sambil mendorong bahu anaknya, Duk Bong hanya diam melihat tingkah ayahnya yag selalu menghalalkan segela cara. 

Duk Bong akhirnya menatap binggung surat Permohonan Pengalihan Kepemilikan Tanah dengan nama dibagian bawah (Shin Jung Im).  Di bagian informasi, Yeo Joo sedang bersama dengan ibunya, berbicara dengan perawat kalau melihat banyak tempat tidur yang kosong di kamar enam pasien.
Kenapa kau selalu mengatakan kalau tidak memiliki ruangan?” ucap Yeo Joo dengan nada tinggil, Si perawat mengaku mereka  tidak memiliki ruangan tanpa menatap Yeo Joo.
Ada apa dengan sikapmu? Kalau seseorang bertanya padamu, setidaknya kau harus berpura-pura untuk memeriksanya.” Ucap Yeo Joo marah
Ayo kita bawa saja dia pulang setelah dia sadar. Maafkan aku.” Kata ibunya tak ingin menambah masalah.
Yeo Joo makin marah menurutnya kesalahan apa yang dibuat sampai membuat ibunya harus meminta maaf menurutnya ia punya hak untuk bertanya dan memberitahu berapa harga kamar dua pasien, karnea Tidak peduli berapa lamanya bekerja, maka akan terus berhutang.
Apa kau tidak bisa membiarkan aku bernafas?” ucap Yeo Joo kesal
Kau selalu mengeluh tentang member dukungan kepada kami. Ini semua tentang uang, uang, uang!” teriak ibu Yeo Joo ikut marah dengan meremas-remas surat didepanya.
Si perawat yang mendengarnya terlihat binggung, Ibu Yeo Joo berteriak marah kalau mereka itu tidak akan bisa mendapatkan kamar dua-pasien. Yeo Joo melihat ke arah Duk Bong seperti bisa mendengar masalah keluarganya sebenarnya tak mampu. 

Nan Gil membawakan pangsit dan memasukan ke dalam mobil, lalu berpesan pada Na Ri agar menyimpan yang ada di dalam kantong plastic di kulkas lalu  berpesan pada Ran Sook agar Hati-hati di jalan. Ran Sook hanya mendengus kesal, Na Ri meminta agar temanya itu bisa menerimanya, tapi Ran Sook tetap memalingkan wajahnya. Mereka pun akan pergi meninggalkan rumah.
Aku tidak bisa pergi seperti ini. Tunggu...” ucap Ran Sook menghentikan mobil dan turun,  Na Ri panik apa yang akan dilakukan temanya pada Nan Gil
Aku tidak tahu akan mengatakan sesuatu seperti ini. Kalian berdua tidak akan pernah bersama-sama! Aku tidak pernah mendiskriminasikan orang lain. Tapi aku tidak bisa membiarkan temanku berkencan dengan gangster sepertimu.” Tegas Ran Sook
Apa yang kalian bicarakan?” tanya Na Ri akhirnya datang diantara keduanya.
Kita bicara tentang apa yang kau pikirkan. Memangnya Kenapa?” kata Ran Sook kesal
Apa yang kau katakan setelah dia mengalami banyak masalah?” ucap Na Ri membela, Ran Sook makin marh bertanya apa yang sudah dialami Nan Gil.
Kalau kau tahu memangnya kenapa, apa kau akan membantu?” balas Na Ri, Nan Gil mencoba menenangkan Na Ri mengatakan kalau yang semua tak serius.
Apa? Apa Kau pikir yang aku katakan itu tidak serius? Sangat sulit bagiku untuk mengatakannya kepadamu!” teriak Ran Sook
Na Ri tak suka Ran Sook berteriak pada Nan Gil merasa seperti  meremehkannya. Ran Sook melihat keduanya dengan wajah kesal langsung masuk ke dalam mobil. Nan Gil menahan Na Ri meminta agar tak bersikap seperti itu karena temanya itu datang jauh-jauh, menyakinkan kalau ia baik-baik saja jadi meminta agar mereka berbaikan saat dalam perjalanan.
Cobalah untuk membuatnya merasa lebih baik.” Kata Nan Gil
Aku tidak terlalu pandai dalam hal seperti itu. Beritahu aku bagaimana cara melakukannya?” ucap Na Ri, Nan Gil pikir Na Ri haya pergi bicara dengan baik-baik padanya. Na Ri mengerti lalu pamit pergi. 


Keduanya  hanya diam saja dalam mobil, Ran Sook akhirnya lebih dulu bertanya Apa Na Ri memiliki perasaan kepadanya. Na Ri megaku tidak ingin memperkenalkan Ran Sook kepada Nan Gil seperti ini. Ran Sook meminta temanya sadar kalau sebenarya tak menyukainya.
Maksudku... Itu hanya respon biologis...karena kau merasa stres dan kesepian.” Ucap Ran Sook, Na Ri heran temanya itu bicara seperti itu.
Sepertinya dia baik-baik saja. Dan tentu saja, dia dalam kondisi yang baik. Saat kau melihat ke dalam matanya, maka kau mungkin berpikir bahwa ingin berada di pelukannya. Tapi itu bukan cinta. Kau hanya tertarik dengan sosoknya.” Ucap Ran Sook, Na Ri tertawa mendengarnya.

Kau tidak berdaya.” Ejek Na Ri merasa temanya juga terpesona dengan Nan Gil, Ran Sook meminta Na Ri tak tertawa karena ia bicara serius.
Apa kau tidak melihat para gangster itu menghormatinya? Kau tidak akan tahu apa yang pernah dia lakukan. Jangan sampai terlibat dengannya. Jangan datang ke sini, Maka kau tidak perlu melihatnya. Keluar dari pandangan dan keluar dari pikiran.” Kata Ran Sook

Na Ri terdiam teringat saat mata Nan Gil mengucapkan permintaan maafnya,  dan mengatakan “Aku mencintaimu, Na Ri.” Lalu Nan Gil mengak kaalu dirinya sendiri yang jadi  penyakitnya dan Itu terjadi karena... masa laluku yang gelap, lembab, dan menjijikan.
Aku membutuhkan waktu sebentar jadi Tolong tunggu aku.” Ucap Nan Gil lalu menciumnya di rumah kaca.
Na Ri berbicara kembali pada temanya, Ran Sook mendengar Na Ri memanggil namanya dengan nada yang berbeda merasa sangat cemas.  Na Ri mengaku tidak yakin apa bisa hidup tanpa Nan Gil. Ran Sook meminta agar Na Ri bisa mengeluarkan hal itu dari pikiran dan tidak akan berhasil jadi memintanya agar tetap sadar.
Kurasa aku bisa tinggal di sini membuat pangsit sepanjang hidupku.” Akui Na Ri yang sudah jatuh cinta dengan Nan Gil
Apa kau ingin melihatku pingsan saat mengemudi?” jerit Ran Sook 


Yong Kyu selesai melayani pelanggan, lalu mendekati Nan Gil untuk mengajaknya bicara. Nan Gil hanya diam saja dengan mulai membuat kulit dumpling. Yong Kyung merasa yakin semua orang di sini pasti penasaran. Jadi ingin bertanya tentang masalah ini untuk semua perkerjanya.
Apa ada kemungkinan melihat sesuatu yang mengerikan di sini... saat kami datang ke tempat ini suatu hari Atau kami akan terlibat dalam pertarungan yang mengerikan?” tanya Yoon Kyoo dan merasa  Hanya memikirkan itu membuatnya merinding. Nan Gil hanya diam saja.
Apa kau mengabaikanku?” kata Yoon Kyu, saat itu Han Yi sengaja membanting kukusan dengan menahan amarahnya.
Hei, apa itu tadi? Apa itu jawab darinya untukku atau agar aku diam?” kata Yoo Kyu heran, Joon menyuruh Yoon Kyu agar pergi saja karena mereka akan mengurus sisa dumplingnya hari ini.
Jadi maksudmu... Aku hanya harus tenang dan pergi saja! Begitukah?? Aku yakin ada sesuatu...diantara kalian bertiga. Kurasa aku harus mencari tahu apa yang terjadi di sini.” ucap Yoon Kyu dan merasa semakin takut lagi. Nan Gil yang mendengarnya hanya bisa diam dan terlihat memikirkn sesuatu. 

Yeo Joo akan pergi melihat Duk Bong sedang duduk sendirian dengan menatap lembaran kertas, lalu mendekatinya den bertanya apakah masih mengingatnya,  Duk Bong hanya melirik lalu memasukan berkas ke dalam amplop. Yeo Joo pun duduk disampignya.
Kau melihatku saat kau datang, kan? Apa gadis yang datang bersamamu itu sedang sakit?” kata Yeo Joo, Duk Bong mengaku kalau ibunya yang sakit.
Apa penyakitnya serius?” tanya Yeo Joo dengan bersikap peduli, Duk Bong mengaku tidak parah.
“Tapi untukku, ayahku yang sakit parah. Dia sudah keluar-masuk rumah sakit selama tujuh tahun. Aku mengatakan ini karena kau sudah melihat hal suram dari keluargaku.” Ucap Yeo Joo, Duk Bong pikir Yeo Joo tak perlu menjelaskanya karena  tidak tertarik.

Tiba-tiba terdengar teriakan agar meminta dilepaskanya, Duk Bong melihat adiknya yang sedang ditarik oleh pengawal keluar dari rumah sakit. Duk Shim berteriak kalau tidak akan pergi jadi meminta agar melepaskaya. Duk Bong mengataka kalau Keluarga Yeo Joo sama dengan keluarganya juga lalu mendekati para pengawal.
Bawa aku bersamamu.” Ucap Duk Shim memohon, Duk Bong bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Pengawal memberitahu kalau Ini perintah dari nyonya.
Tetap tenang dan pergi. Jangan membuat keributan di sini.” kata Duk Bong,
Aku tidak mau! Bawa aku bersamamu!  Tolong bawa aku.” Teriak Duk Shim, Duk Bong terlihat pergi begitu saja, saat itu  Yeo Joo yang mendekat berpikir kalau Duk Shim memohon padanya.
Duk Bong akan menaiki lift tapi seperti memikirkan nasib adiknya memilih pergi pergi. Duk Shim terus meronta agar melepaskaya sampai akhirnya ia masuk ke dalam mobil. Yeo Joo diam-diam membuka pintu bagian kiri da menyuruh keluar. Keduanya pun berlari kabur dari rumah sakit. Si pengawal terlihat cemas, Duk Bong melihat adik kabur meminta agar megataka pada ibunya kalau  Duk Shim bersamanya.

Duk Shim berlari cepat sampai Yeo Joo kesusahan untuk mengejarnya, tapi akhirnya Yeo Joo berhasil menariknya dan mendorongnya ke dinding, Duk Shim yang dingin meminta agar melepaskanya., Yeo Joo terus menahanya agar Duk Shim tak kabur lagi.  
Kau membuatku membuang-buang energiku... Aku mengenal kakakmu dan ada di pihakmu jadi Tidak ada yang mengejarmu sekarang.” Ucap Yeo Joo
Pergi!!! Itu menyakitkan...”teriak Duk Shim
Beraninya kau berteriak pada seseorang yang membantumu! Menyerahlah. Kau tidak bisa mengalahkan aku.” Ucap Yeo Joo langsung memelintir tangan Duk Shim seperti seorang polisi yang menangkap pejahat. 

Na Ri menelp Nan Gil memberitahu kalau sudah berada di rumah sekarang. Nan Gil mengerti, Na Ri mengatakan sudah  berbaikan dengannya. Nan Gil pikir itu bagus, lalu bertanya apakah akan langsung berkerja, Na Ri pikir sebentar lagi.
Kau pasti lelah setelah datang ke sini untuk menemuiku.” Ucap Nan Gil khawatir
Aku akan terbiasa dengan hal itu karena aku akan sangat sering pergi ke sana.” Ucap Na Ri, Nan Gil pun berharap Semoga penerbangannya menyenangkan.
Jangan lupa kita membutuhkan langkah kaki petani, Agar hubungan kita tumbuh. Kirimi aku pesan teks dan telepon aku, mengerti?” ucap Na Ri, Nan Gil mengerti. Setelah menutup ponselnya keduanya terlihat tampak memikirkan sesuatu. 

Yeo Joo memberika makan Duk Shim pada sebuah cafe, melihat sikap Duk Shim mengingatkan kalau sebelumnya meminta bantuan menurutya seharusnya berterima kasih kepadanya. Duk Shim yang dingin langsung bertanya hubungan Yeo Joo dengan kakaknya.
“Hei.... Ada apa dengan sikapmu? Kami hanya bertemu beberapa kali. Memang Kenapa?” ucap Yeo Joo, Duk Shim menyuruh agar Yeo Joo bisa mengikat rambutanya. Yeo Joo binggung tapi menurutinya.
Astaga. Ini luar biasa..... Kau terlihat seperti seorang gadis yang dicampakan oleh kakakku.” Kata Duk Shim, Yeo Joo berteriak marah bertanya siapa orangnya.
Saat itu Duk Bong menelp adiknya, Yeo Joo langsung menngambil ponselnya dan menyuruh agar cepat datang karena harus pergi bekerja. 

Nan Gil datang ke Da Da Finance dan melihat banyak orang yang sedang melakukan olahraga, salah seorang melihat Nan Gil terlihat sudah siap untuk berkelahi. Nan Gil mengejek pada semua yang sebelum menyapa  "Hai, Nan Gil." Dan megatakan datang untuk menemui Wan Shik. Si pria mengatakan kalau Wan Shik sedang tak ada.
Perkelahian pun terjadi salah seorang pria seperti sengaja berdiri didepan pintu untuk menghalangi sesuatu, Nan Gil pun mendekatinya dan terlihat si pria ketakutan dan membiarkan masuk. Dalam ruangan sudah ada paman Shim seperti sengaja disembunyikan. Paman Shim terlihat ketakutan memberitahu tentang tuntuan itu.
Kapan terakhir kali kau melihat ayah Na Ri?” ucap Nan Gil, Paman Shim binggung dan bertanya apakah itu maksudnya Sung Kyu
Kenapa kau menanyakan itu sekarang? Sebaiknya Buka pintunya. Kau membuatku takut.” Ucap Paman Shim ketakutan
Kau berkata kalau melihatnya di kasino.” Ucap Nan Gil, Paman Shim berusaha menyangkal tapi melihat mata Nan Gil mengaku kalau Itu tahun lalu, entah Musim semi atau musim gugur

Terdengar teriakan anak buah tuan Bae yang meminta agar membuka pintu, saat itu Nan Gil keluar meminta semua tenang dengan menjelaskan datang hanya karena khawatir tentang paman Shin dan melihat kalau paman Na Ri itu menjadi dingin lalu memita agar Wan Sik bisa memanaskan saja.
Kenapa kau ada di sini?” ucap Wan Shik akhirnya datang.
Tidak ada yang berubah di sini.” kata Nan Gil lalu pamit pergi. 

Na Ri sudah siap terbang, Yeo Joo menyapanya dan bertanya masih belum membatalkan cutinya untuk menikah. Na Ri pikir itu tak ada hubungnya dengan juniornya itu. Yeo Joo pikir kejadianya Sudah lama, tapi orang-orang mengumpat kepadanya lagi.
Aku senang ada banyak orang memihak kepadaku.” Balas Na Ri, Yeo Joo bertanya apakah Na Ri memiliki rencana.
Rencanaku setelah  mengambil cuti adalah pernikahanku. Tapi kau menghancurkannya. Kenapa kau bertanya?” kata Na Ri kesal
Apa kau akan keluar karena adikmu?” ucap Yeo Joo, Na Ri terdiam, Yeo Joo melihat kalau itu pasti benar, Na Ri menyangkalnya.,
Seorang wanita mengabaikan karirnya demi seorang pria... yang tidak menarik, terutama untuk seorang pria muda.” Kata Yeo Joo bisa mengetahuinya.
Aku akan beristirahat. Punggungku tidak terlalu sehat.” Ucap Na Ri memberikan alasan. Yeo Joo pikir mereka semua memiliki punggung yang kurang sehat.
“Aku akan melakukan perjalanan dan menulis.” Kata Na Ri, Yeo Joo mengejek Na Ri yang akan Menulis jurnal saat bekerja. Na Ri memperingatakan Yeo Joo agar Jangan ikut campur dan bergegas pergi. Yeo Joo terlihat sinis dengan Na Ri.
bersambung ke part 2
 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar