PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 15 November 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Yeo Joo cemberut duduk disamping pacarnya, Dong Jin melihatnya berpikir kalau Yeo Joo menunggu lama. Yeo Joo menegaskan  Di antara semua pria yang sudah dikencani sampai sekarang, Dong Jin adalah yang paling ahli dalam hal terlambat.
Kau berkata kalau tidak pernah berkencan sebelum aku. Jadi Sudah berapa banyak?” kata Dong Jin
Yang pertama adalah pria yang kaya tapi posesifyang kedua adalah pria kaya tapi kasar, Yang ketiga adalah pria kaya tapi pembohong. Aku tidak ingat sisanya. Aku akan mengingatmu sebagai pria yang selalu terlambat.” Ungkap Yeo Joo ketus.
Apa ada sesuatu yang terjadi hari ini? Kau tidak boleh sedih hari ini.” ucap Dong Jin
Kenapa tidak? Apa aku tidak boleh mengungkapkan perasaanku?” kata Yeo Joo marah
Aku memanggil teman-temanku untuk memperkenalkan kepadamu. Haruskah aku mengatur ulang jadwalnya?” kata Dong Jin, Senyuman Yeo Joo langsung terlihat merasa tak perlu menundanya lagi. 

Na Ri mengambil foto suasana di dalam cafe, dan sengaja mengambil foto Nan Gil yang duduk didepanya menurutnya gambarnya kelihatan bagus. Ia merasa tempat ini sangat bagus karena Tidak ada cafe di wilayah ini saat kita masih kecil dengan gaya manisnya.
Aku akan melakukan apa pun yang kau minta. Apa kau tidak bisa bicara dengan normal?” ucap Nan Gil merasa tak nyaman
Kau berjanji untuk melakukan apa pun. Jadi Kita akan makan, minum... dan pergi bernyanyikan?” kata Na Ri merencanakanya.
“Kencanmu terdengar seperti kegiatan bersama sebuah perusahaan.” Ejek Nan Gil
Kita bisa melakukan banyak hal sebelum tengah malam. Itu semua berarti. Kita akan makan bersama dan menjadi lebih dekat, minum dan berpegangan tangan. Saat kita pergi bernyanyi, kita akan berciuman...” ucap Na Ri lalu tersadar kalau sudah terlalu berlebihan, Nan Gil pun hanya diam. 

Yeo Joo merangkul tangan Dong Jin saat masuk cafe, Dong Jin menceritakan temanya semuanya unik. Salah satunya adalah tukang bicara, satunya biang pengacau Dan satu lagi sinis. Ia mengaku semua memang punya sifat tidak baik, tapi tidak ada yang menyimpan dendam. Yeo Joo pikir bisa berikap baik dalam hal-hal seperti itu.
Teman-teman Yeo Joo sudah duduk bersama sambil minum-minum melihat Dong Jin datang mengeluh karena terlambat lagi dan langsung berdiri memanggil nama Na Ri, teman yang lainya menutup mulut temanya. Yeo Joo bergumam dalam hati si pria tambun itu si tukang bicara.
Senang bisa bertemu denganmu. Kau sama cantiknya seperti yang dia katakan.” Kata teman berambut panjang, Yeo Joo tahu kalau itu si  pengacau.
Kami mulai tanpamu. Dia berkata selama aku datang ke pertemuan, maka dia akan membayar.” Ucap pria dengan sinis, Yeo Joo bisa tahu itu teman Dong Jin yang sidk
Memang tidak banyak, tapi mereka teman-teman terbaikku.” Kata Dong Jin, Yeo Joo pun menyapa semua teman Dong Jin dengan ramah dan memperkenalkan namanya dan mengaku sudah mendengar banyak tentang teman-teman Dong Jin. 

Na Ri meminum wine sambil menceritakan kalau sebelumnya mengetik "kencan pertama" untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan, dan yang muncul adalah "Pakaian untuk kencan pertama, pilihan makanan untuk kencan pertama, percakapan saat kencan pertama, hadiah untuk kencan pertama, Lokasi kencan pertama," dan seterusnya. Lalu bertanya-tanya kenapa semua itu terlihat penting.
Tidak akan ada apa-apa seperti "Kencan pertama dan terakhir yang berakhir pada tengah malam." Aku bertaruh bahwa itu tidak akan muncul.” Ucap Nan Gil santai
Jangan merusak suasananya. Mereka mengatakan untuk menemukan hal yang menarik untuk dibicarakan. Jadi Aku menemukan satu.... Apa yang paling mudah untuk tumbuh dalam rumah kaca?” kata Na Ri, Nan Gil menghela nafas mendengar pertanyaan.
Apa itu terlalu seperti pertemuan kelompok petani? Sudah aku katakan kalau bunga terong memiliki makna kebenaran, kan? Coba tebak makna dari bunga strawberry. Bagaimana dengan bunga labu?” kata Na Ri
Bunga strawberry memiliki arti keluarga yang bahagia. Bunga labu berarti hati yang indah.” Jelas Nan Gil, Na Ri merasa Nan Gil itu  mencarinya setelah pembicaraan mereka.
Nan Gil melihat Na Ri yang terus minum menyuruhnya agar makan dagingnya juga, karna Na Ri itu jadi menakutkan saat mabuk. Na Ri tak percaya menurutnya itu hanya ucapan Nan Gil yang konyol kalau  ia sangat menakutkan saat mabuk, Nan Gil merasa sudah merasa takut. Na Ri malah tersenyum melihatnya. 

Nan Gil dan teman-temanya terlihat sudah mulai mabuk, si tukang bicara kembali memanggil Yeo Joo dengan panggilan Na Ri agar bisa menuangkan minuman, Yeo Joo tersenyum tapi didalam hatinya bergumam teman Dong Jin itu bersikap bodoh dan memanggilnya "Na Ri" dengan sengaja lalu menerima minuman.
Berhenti membuatnya minum.” Ucap Dong Jin menepuk dahi temanya dan menyuruh menghabiskan sendiri.
Yeo Joo. Malam ini terasa sepi. Perkenalkan aku kepada junior pramugarimu.” Kata si pria pengacau, Yeo Joo bergumam kalau itu maksudnya dengan gadis yang masih remaja.
Kencan kedengarannya bagus. Dia pengganggu, tapi tidak memiliki pacar, karena dia itu cacat.” Ucap Dong Jin pada si pria pengacau

Aku mendengar kalau sedang trend untuk mendaftar di lembaga pernikahan setelah kau memiliki pekerjaan yang pasti.” Kata Yeo Joo sengaja memancingnya.
Dong Jin merasa Itu tidak benar karena seharusnya berkencan sebelum menikah. Yeo Joo sinis menatap Dong Jin yang menyangkalnya, Si pria sinis heran merasa sedang murung karena  memikirkan masa lalu akhir-akhir ini. Teman-temanya merasa tak ada yang salah. Si pria sinis mengatakan belum memeriksa blogku selama 10 tahun lalu memperlihatkan foto-foto yang disimpanya.
Mereka melihat itu foto saat mereka masih muda, Si pria banyak bicara melihat ada Na Ri, Dong Jin mengambil ponsel temanya dan melihat foto saat Naik gunung bersama-sama dan ada foto Na Ri disana, Yeo Joo berkaca-kaca melihat Dong Jin seperti masih menyimpan rasa untuk mantan pacarnya. 

Na Ri dan Nan Gil duduk di depan api unggun, Na Ri bertanya apa dua hewan favorit Nan Gil. Nan Gil mengeluh Berapa banyak tes psikologi yang akan dilakukan dan belum mendapatkan hasil yang benar sejauh ini. Na Ri menegaskan Nan Gil seharusnya melakukan hal-hal ini saat kencan pertama.
Jangan bertele-tele, menyalahkan tes psikologi. Tanyakan secara langsung kalau kau ingin tahu sesuatu.” Ucap Nan Gil
Baiklah. Aku akan bertanya secara langsung, Apa lagu favoritmu?” kata Na Ri, Nan Gil kembali menghela nafas mendengarnya.
Kenapa kau berjanji kepada ibuku saat di pemakaman bahwa kau akan menanggung semua perasaan untukku?” ucap Na Ri, Nan Gil merasa itu cara curang.
Aku pikir kita memutar kembali waktu sampai sebelum aku melakukan itu.” kata Nan Gi, Na Ri membenarkan karena mereka sedang berkencan sekarang lalu bertanya balik apakah Nan Gil memiliki pertanyaan untuknya, tapi menurutnya itu tak ada.
Kenapa kau membaca buku-buku seperti itu? Judulnya "Rahasia Orang Sukses ," "Tidak apa-apa Jika Dibenci," "Bagaimana Menghibur Diri." Buku-buku seperti itu. Apa Kau akan melakukan seperti yang tertulis di dalamnya?” tanya Nan Gil
Beberapa terkadang memberi semangat. Kadang-kadang, menghibur dan memotivasi.” Ucap Na Ri
Biarkan hatimu sembuh dengan sendirinya. Jangan memaksakan diri untuk cepat sembuh.” Kata Nan Gil
Aku berharap ada sebuah buku berjudul... "Bagaimana Caranya Membiarkan Hatimu Beristirahat." Aku akan membiarkan hatiku beristirahat,  agar kau bisa membiarkan tubuhmu beristirahat. Apa kau benar-benar tidak sakit?” ucap Na Ri menatap Nan Gil.
Nan Gil pikir kalau sudah mengatakan sebelumnya kalau dirinya itu  terlalu kuat bahkan tidak ingat kapan terakhir kali terkana flu. Na Ri tiba-tiba menyandarkan kepala di bahu Nan Gil dan meminta agar tetap seperti itu sebentar saja, karena posisi  seperti ini di depan api unggun adalah suatu keharusan. Nan Gil terlihat gugup tanganya sempat menaikan selimut di pundak Na Ri tapi enggan untuk memeluknya. 


Nan Gil mengendong Na Ri pulang,  mersa sudah cukup lama Na Ri tidak memakai sepatu hak tinggi dan tiba-tiba kakinya terkilir. Na Ri pikir kalau kakinya  semakin lemah sejak kecelakaan sepeda. Nan Gil merasa Na Ri itu sangat kacau, dengan penyakit  Stres, insomnia, sembelit, tergelincir, dan pergelangan kaki yang buruk. Na Ri menghentikan dan menegaskan kalau  tidak memiliki sembelit.
Aku senang hari ini.” ucap Na Ri mengulurkan tangan didepan rumahnya.
Apa kau serius? Katakan kepadaku apa yang dikatakan Nenek Oh Rye.” Kata Nan Gil penasaran 

Flash Back
Nenek Oh menceritakan Nan Gil selalu mengkuti Jung Im, dengan memanggilnya "ibu." Bahkan saat merencanakan pemakaman Nyonya Shin pasti sangat sibuk tapi  datang jauh-jauh ke desa dengan  dan bertanya apa ada orang lain yang perlu dihubungi.
Aku sangat tersentuh dengan dia datang ke sini...untuk memastikan aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Jung Im.” Ucap Nenek Oh berkaca-kaca 

Na Ri menyadari  kalau tidak melakukan apa pun untuk pemakaman dan tidak tahu siapa yang mengundang para tamu atau yang mengorganisir semuanya. Ia pun mengucapkan Terima kasih sudah memakamkan ibu dengan baik dan juga  terimakasih karena sudah bersamanya.
Kau sudah mengucapkan terima kasih. Jangan membuat semuanya menjadi terasa canggung.” Kata Nan Gil
Ada sesuatu yang ingin aku ingat sekarang. Kenapa aku tidak ingat saat-saat itu? Apa yang ibu sembunyikan dariku dan kenapa? Aku ingin tahu. Tapi aku merasa seperti kalau aku ingat, kami akan benar-benar terpisah dan selesai.” Ucap Na Ri, Nan Gil bertanya kenapa Na Ri berpikir seperti itu.
Karena kau ada di antara hal-hal yang ibu rahasiakan dariku. Dan kau juga menyembunyikan sesuatu dariku.” Kata Na Ri
Nan Gil hanya diam, Na Ri pikir dirinya itu benar jadi oleh karena itu ingin setidaknya satu kenangan yang baik bersamanya, lalu mengucapakan selamat malam lalu masuk ke dalam rumah. Nan Gil menelp Joong dengan meminta maaf karena harus menelpnya larut malam dan mengatakan harus pergi sekarang. Na Ri akan masuk kamar melihat Dong Jin menelp tapi sengaja tak mengangkatnya. 

Dong Jin setengah mabuk tak bisa berbicara dengan Na Ri mengirimkan pesannya “Aku akhirnya menyadari apa yang sudah ku lakukan. Aku minta maaf tentang semuanya.”  Belum sempat mengirimnya Yeo Joo datang mengambil ponselnya, setelah membacanya langsung membuang ponsel Do Jin.
“Kau... adalah yang terburuk di antara semua orang yang pernah aku kencani.” Ucap Yeo Joo dengan mata melotot lalu pergi. 

Joon dan anak buah Nan Gil menjemput dengan mobil dan pergi meninggalkan desa. Anak Tuan Bae berjalan memasuki toko dan restoran untuk menagih uang iuran, beberapa ada yang seperti terpaksa harus memberikanya. Salah satu restoran menyediakan sup sempat memberikan makanan,Anak Tuan Bae menerima uang dengan sinis berkomentar kalau supnya asin.
Nan Gil sengaja berjalan dibelakanganya, tapi penyakit fobianya seperti kembali datang dan membuat pengelihatanya kabur. Anak Tuan Bae tersenyum melihat uang yang baru diterimanya, saat itu Nan Gil sudah menghadangnya dan menariknya ke tempat yang sepi.

Apa yang dilakukan pemilik restoran di sekitar sini pada waktu malam hari?” ucap Anak Tuan Bae yang sudah ditekan bagian lehernya oleh Nan Gil
Tuan Bae tidak tahu, kan? Bahwa kau meminjamkan uang perusahaan. Jangan berani-berani muncul di depan Na Ri lagi Lakukan apapun yang tuan Bae perintahkan kecuali yang satu itu.” ucap Nan Gil memperingati dengan terus menekan lehernya.
“Apa Kau datang ke sini hanya untuk satu hal itu?” ejek anak Tuan Bae
Apa kau ingat kita pernah menjadi keluarga? Kita membenci satu sama lain, tapi tidur bersama dan makan bersama. Itu adalah keluarga pertama dalam hidupku. Jadi... tidak apa-apa untuk berbagi satu rahasia.” Ucap Nan Gil melepaskan tanganya.
Anak Tuan Bae terlihat langsung jatuh lemas, Nan Gil berjanji akan menjaga rahasianya untuk saat ini, jadi ingin tahu rahasia  yang mana yang diketahui tuan Bae tentang dirinya, apakah itu tentang yang sudah di lakukan kepada keluarga Na Ri.
Ayah berkata kalau kau akan datang dan bertanya. Tapi maaf. Aku juga tidak tahu. Dia mengatakan untuk memberitahumu untuk datang dan bertanya sendiri.” Ucap Anak tuan Bae, Nan Gil ingin mencekiknya tapi seperti penyakitnya kembali datang dan memilih untuk pergi. 

Nan Gil berjalan pulang, nafasnya terengah-engah dengan mata terlihat kabur, tubuhnya pun terlihat oleng saat berjalan. Ketika akan melewati jalan beberapa mobil menyalakan klakson karena Nan Gil menghalangi jalanya. Sebuah mobil pun berhenti, anak buah Nan Gil berteriak agar segera masuk. Nan Gil buru-buru masuk mobil dan terlihat di tanganya berdarah karena bekas kuku yang menahan rasa sakitnya. 

Na Ri melihat Nan Gil baru keluar dari restoran, berpikir baru saja pulang menginap. Nan Gil bertanya apa yang dilakuanya pagi hari, Na Ri mengaku sedang menunggu Nan Gil dan ingin melihat benih-benih yang ditanamnya dan karen tidak akan kembali lagi.
Keduanya berjalan di padan ilalang, Nan Gil bertanya apakah Na Ri masih belum bisa tidur. Na Ri mengaku bisa tidur dan juga melihat Ibu dalam mimpinya, bahkan ini  adalah pertama kalinya. Nan Gil pikir kalau Nyonya Shin tahu Na Ri akan pergi.
Mereka mengatakan, "Bahkan jika kau cukup tua untuk memiliki anak, kau masih merindukan ibumu." Aku merasa kalau aku juga akan seperti itu.” kata Na Ri. 


Duk Shim melihat dari kejauhan Na Ri dan Nan Gil berjalan ke rumah kaca lalu bersembunyi, tapi merasa kalau harus menemuinya dan menyap keduanya dengan sopan. Lalu mengatakan harus berbicara dengan Na Ri. Nan Gil masuk lebih dulu dalam rumah kaca.
Kapan kau berangkat ke Seoul?” tanya Duk Shim dengan mata mengarah ke dalam rumah kaca.
Aku berangkat hari ini.” kata Na Ri, Duk Shim ingin tahu jam berapa. Na Ri menjawabSetelah sarapan.
Jam berapa kau sarapan?” teriak Duk Shim kesal, saat itu Nan Gil keluar dari pintu, Duk Shim langsung buru-buru pamit pergi. 

Duk Shim menelp kakaknya, Duk Bon terlihat masih tertidur menerima telp dengan memejamkan matanya  Duk Shim memberitahu kalau Na Ri berangkat ke Seoul setelah sarapan. Duk Bong yang belum sadar binggung dan melihat ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang sambil mengeluh apa yang dilakukan Na Ri pada saat seperti ini

Na Ri tersenyum melihat bibit seladanya mulai tumbuh, merasa tak percaya dari bentuk kecil ini menjadi selada. Nan Gil datang langsung mencabutnya, Na Ri memarahinya karena langsung cabutnya. Nan Gil memberitahu kalau itu tanaman gulma, lau berjongkok disamping Na Ri
Apa kau tahu bagaimana pintarnya gulma? Mereka kelihatan mirip dengan tanaman di dekatnya. Yang ada di tunas selada terlihat seperti tunas selada. Yang ada di tunas jagung terlihat seperti tunas jagung. Mereka sangat pandai bertahan... dan bekerja keras. Aku hampir merasa kasihan untuk menariknya keluar.” Jelas Nan Gil
Kenapa itu harus menjadi gulma?” ucap Na Ri sedih, Nan Gil mengatakan kalau tanaman Gulma juga ada gunanya.
Mereka mengatakan tanaman tumbuh dengan mendengarkan langkah kaki. Seorang petani sibuk berjalan bolak-balik untuk mencabut rumput liar. Tanaman tumbuh dengan baik saat mereka tahu kalau mereka dicintai dan dilindungi.” Jelas Nan Gil
“Jadi Apa Tujuan gulma dalam hidup adalah untuk membantu hubungan antara petani dan tanaman?” kata Na Ri, Nan Gil hanya menatapnya.
Na Ri menutup wajahnya karena malu tidak mencuci mukanya. Nan Gil hanya tersenyum dan mengaduk pupuk dalam ember. Na Ri mengaku  merasa sedih karena akan perg dan Nan Gil harus  akan sering datang agar seladanya bisa mendengar langkah kaki bahkan tanpa ia  ada di dekatnya.
Tapi jangan terus-menerus bekerja. Pastikan untuk tidur juga, oke?” kata Na Ri, Nan Gil hanya diam saja.
Rasanya benar-benar seperti perpisahan.” Ungkap  Na Ri seperti merasa sangat sedih. 

Nan Gil menbawakan tas Na Ri ke dalam mobil, Yoon Kyu dkk mengantar Na Ri sampai ke pintu. Na Ri mengaku sangat bersenang-senang selama ini. Yoon Kyu merasa sedih. Na Ri pun mengucapkan selamat tinggal dan pergi.
Dia mengantarnya ke mobil pria lain. Bos kami sangat keren.” Komentar Yoon Kyu melihat Nan Gil yang memasukan tas pada mobil Duk Bong yang sudah menunggu. Nan Gil meminta agar Duk Bong agar mengemudi dengan hati - hati.
Selamat tinggal. Kalau kau ingin datang...”ucap Nan Gil disela oleh Na Ri
Tidak, aku tidak akan datang.  Aku akan menemuimu tahun depan saat peringatan kematian Ibu.” Ucap Na Ri lalu masuk ke dalam mobil. 

Na Ri terus melihat kebelakang sebelum Nan Gil menghilang dari matanya, Duk Bong heran melihat Na Ri terus menatap kebelakang seperti  tidak akan pernah datang kembali. Na Ri membahas alasan Duk Bong, tapi Duk Bong menegaskan pergi ke Seoul bukan karena Na Ri tapi  harus mengurus bisnis di Seoul, dan ingin meminta bantuan darinya.
Itu bagus... Aku juga ingin meminta bantuan darimu dan akan membeli makanan ringan di peristirahatan.” Kata Na Ri
“Kau bilang Peristirahatan? Aku yakin sudah mengatakan kepadamu untuk tidak berhenti di peristirahatan. Kau tidak ingat apapun yang aku katakan, kan?” keluh Duk Bong 
Berhenti di peristirahatan adalah hobiku.” Ungkap Na Ri
Aku bisa melakukan apapun untuk pacarku.” Balas Duk Bong, Na Ri langsung menolaknya merasa bisa melewatkan tempat peristirahatan
Ada tempat yang ingin aku datangi. Kita minum teh di sana dan Kau bisa mentraktirku” kata Duk Bong 

Nan Gil berdiri didepan rumah, seperti melihat bayangan Na Ri yang selalu melewati pintu dari restoran, dan juga Na Ri yang suka membaca buku diatas ayunan. Teringat kembali teriaka Na Ri saat keluar dari gudang karena terkunci didalam.  Na Ri juga mencuci didepan sambil membaca komik dan tertawa.  Ia masuk ke dalam rumah melihat baju yang ada diatas meja, Cara Menghibur Diri
Na Ri masuk ke dalam sebuah cafe dengan bagian depan ada bekas kayu bakar, teringat saat ia bersandar di pundak Nan Gil didepan api unggun. Duk Bong berkata seharusnya ii adalah tempat terpanas setelah museum yang dimilikinya. Na Ri memilih masuk ke dalam cafe lebih dulu. 

Duk Bong sibuk mengambil gambar dalam cafe dan sengaja mengambil foto Na Ri yang duduk didepanya. Na Ri menatap ke arah bangku teringat saat Nan Gil mengatakan “ Bunga strawberry berarti keluarga yang bahagia, Bunga labu berarti hati yang indah.
Apa yang ingin kau tanyakan?” tanya Duk Bong, Na Ri terlihat masih melamun mengingat kenangan bersama Nan Gil, Duk Bong mengetuh meja untuk menyadarkan Na Ri dengan mengulangi pertanyaan. Na Ri pikir Duk Bong lebih dulu yang mengatakan membutuhkan bantuan apa.
Duk Shim mengatakan akan menulis permintaan maaf secara resmi. Dia berkata kalau akan berpura-pura menulis itu  dan akan memata-mataimu untukku.” Jelas Duk Bong,
Na Ri kembali mengingat saat Nan Gil memintanya agar jangan  hanya minum anggur tapi makan juga dagingnya karena sangat menakutkan saat mabuk. Duk Bong pikir Memang terdengar sedikit tidak pantas. Na Ri mengatakan bukan masalah itu tapi merasa  tidak bisa fokus di tempat ini dan mengajaknya agar bisa bicara diluar. Duk Bong pikir Na Ri tidak suka tempatnya dan juga terlihat kurang baik lalu mengajaknya untuk segera pergi. 


Na Ri melihat ponselnya yang berdering telp dari  (Si kurang ajar yang tinggal di rumahku) Nan Gil memberitahu kalau Na Ri  meninggalkan buku-bukunya dirumah. Na Ri mengaku sengaja meninggalkannya. Nan Gil binggung
Kau pernah mengatakan, semua itu memberi semangat, menghibur, dan memotivasi jadi Bawa semuanya.” Kata Nan Gil
Kau mengatakan untuk membiarkan hatiku beristirahat dan tidak memaksanya untuk cepat sembuh.” Balas Na Ri, Nan Gil mengatakan kalau perkataan salah dan menyuruh Na Ri membawa semua bukunya. Na Ri menolaknya
Di mana kau? Aku akan membawakannya kepadamu.” Ucap Nan Gil, Na Ri pikir tak perlu dan langsung menutup ponselnya. 

Duk Bong melihat Na Ri merasa terlalu cepat bagi mereka untuk datang ke tempat ini dan mengajak untuk  bicara di dalam mobil serta pergi ke Seoul. Na Ri hanya terdiam, Duk Bong melihat Na Ri terlihat menangis, Na Ri menyangkalnya dan mengajaknya untuk segera pergi.
Nan Gil duduk di halaman dengan buku didepanya, seperti menunggu Na Ri, Yoon Kyu datang berteriak mengajaknya pergi untuk mulai bagian terakhir. Nan Gil mengerti dan kembali ke restoran dengan wajah sedih. 

Na Ri datang kembali melihat buku-bukunya yang ada diatas meja, Nan Gil tiba-tiba ada dibelakang berkomentar tidak mengira Na Ri akan datang. Na Ri mengaku akan mengambil buku-bukunya. Nan Gil mengatakan kalau  menelepon bukan karena buku.
Aku berkata pada diriku sendiri, "Kalau Na Ri kembali, aku akan menceritakan semuanya."” Ucap Nan Gil, Na Ri pun ingin Na Gil memberitahukanya.
Kau bertanya apa kau adalah cinta pertamaku... dan apa aku masih menyukaimu, kan? Sejak aku masih kecil dan bahkan sekarang, itu benar” kata Nan Gil
Lalu kenapa kau mengatakan sudah mengakhirinya?” tanya Na Ri
Aku merasa tidak enak.” Ungkap Nan Gil, Na Ri ingin tahu alasanya.
Karena mencintaimu, Na Ri.... Maafkan aku.” Ucap Nan Gil lalu mendekat dan mencium Na Ri sebagai tanda perasaanya.
bersambung ke episode 8 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted        

3 komentar: