PS :
All images credit and content copyright : MBN
[Sup Ikan
Pollack Young Hee]
Yoo Jung
membantu ayahnya direstoran, Tuan Yoon pikir bisa melakukan sendiri jadi Yoo
Jung bisa istirahat saja. Yoo Jung pikir sedikit jadi Ayahnya bisa istirahat saja. Saat itu Dokter Ahn dan
istrinya datang, Tuan Yoon pun mempersilahkan duduk.
“Kau tak
berubah.” Ucap Istri Dokter Ahn pada Tuan Yoon, Tuan Yoon pikir keduanya juga
kelihatan sehat.
“Yoo
Jeong bilang kalian akan datang makanya sudah dia menyiapkannya.” Ucap Tuan
Yoon memberikan sendok. Istri Dokter Ahn tak percaya kalau Bintangnya sendiri yang menyiapkan
“Kupikir
akan dilangsungkan tanpa kami karena kami tak dihubungi.” Ucap Istri Dokter Ahn
“Mana
mungkin. Kalian seperti keluarga Woo Hyeon. Jadi Aku ingin mengatakannya
langsung... Aku mohon bantu pernikahan kami.” Ucap Yoo Jung
“Woo Hyun
selalu bilang takkan menikah tapi sekarang dia menikah. Ada ungkapan, selalu
ada seseorang untukmu.” Kata Dokter Ahn. Tuan Yoon pikir mereka berdua seperti
itu.
“Kami tak
ada pilihan selain hidup bersama. Tapi Yoo Jeong, apa kau harus menikah?” ucap
Istri Dokter Ahn
“Hei... Kau
gila? Besok dia akan menikah. Apa maksudmu mengatakan itu?” keluh Dokter Ahn.
“Kenapa?
Dulu kau manis sebelum kita menikah. Tapi sejak menikah, kau berubah total.
Pernikahan, terutama bagi wanita, seperti kuburan. Ucap Istri Dokter Ahn kesal
“Yoo
Jeong, jangan dengar kata-kata anehnya... Pria tergantung bagaimana wanitanya
Dan Woo Hyeon sangat berbeda dariku.” Kata Dokter Ahn menyakinkan.
Tuan Yoon
melihat keduanya menyuruh makan saja karena supnya Sudah semakin dingin. Istri Dokter Ahn pikir
Seharusnya tak bicara begitu. Yoo Jung dengan sopan merasa tak masalah.
Istrinya Dokter Ahn pikir kalau Woo Hyun pasti jadi suami yang hebat.
“Tapi
adakalanya, kami juga bahagia.” Kata Istri Dokter Ahn. Suaminya membenarkan.
“Ya,
menurutku menikah itu baik tapi kalau terlahir kembali, lebih baik melajang saja.” Ucap Dokter Ahn
“Ya, aku
juga. Kalau terlahir kembali maka aku takkan mau menikah lagi. Kalau harus
menikah, maka aku tak mau dilahirkan lagi.” Ucap Istri Dokter Ahn mulai adu
mulut mereka saling menyuapi.
“Tiap
kali tanya pernikahan pada orang yang sudah menikah, jawabannya selalu begitu. Pada
waktu bahagia, katanya persabahatan yang membuat pernikahan bertahan.” Keluh
Yoo Jung kesal
“Semua
tergantung dirimu. Selama menikah dengan ibumu, ayah selalu bahagia.” Kata Tuan
Yoon. Yoo Jung seperti bisa bernafas lega.
“Kelak
saat putriku menikah, aku berharap dapat bercerita soal pernikahan seperti
ayah.” Ucap Yoo Jung.
[Choego
Group]
Nyonya
Ahn datang menemui anaknya di ruangan,
karena Sepertinya besok tak ada waktu untuk bicara sendiri dengan
anaknya makanya hari ini ibu harap bisa bicara sebentar lalu bertanya apakah
sangat sibuk
“Mendadak
aku harus bekerja di sini dan banyak yang harus kupelajari... Ibu Duduk dulu
saja” kata Yoo Jung.
“Selama
ini menggunakan ketua sebagai alasan dan menyalahkan kepala direktur, sementara
ibu bersembunyi menghindari tanggung jawab. Ibu tahu kalau juga banyak
menyakitimu. Ibu memaksamu cepat dewasa dan sendirian. Maafkan ibu. Meski
demikian, kau tumbuh menjadi luar biasa. Terima kasih.” Kata Nyonya Ahn seperti
akan berpisah dengan anaknya.
“Aku
takkan kemana-mana. Kenapa ibu seperti ini?” ucap Woo Hyun.
“Kau
memulai hidup baru. Jadi Lupakan semua masa lalu dan kedepannya selalu
berbahagia.” Saran ibunya.
“Ya.
Pasti.,,, Ibu juga, jangan merasa bersalah padaku lagi.” Kata Woo Hyun. Nyonya Ahn
menganguk mengerti.
“Apa
kesehatan ketua benar-benar buruk?” tanya Nyonya Ahn khawatir.
“Dia
harus fokus pada operasi dan penyembuhan. Tapi karena perusahaan, dibiarkan semakin
parah.” Cerita Woo Hyun. Nyonya Ahn sedih mendengarnya.
“Kau
bilang tulus ingin hidup sebagai ayah dan anak selama sisa waktumu.” Kata Ibu
Woo Hyy pada suaminta
“Aku tahu
yang ingin kau katakan. Tapi demi melindungi posisi ini, baik atau buruk, aku
tak bisa seenaknya. Bahkan ingin mati saja tak bisa.” Kata Tuan Cha. Ibu Woo
Hyun mengeluh dengan ucapan Tuan Cha.
“Se Hyun
dan Woo Hyun, sebelum aku lengser, harus kusiapkan pelindung yang kuat untuk mereka
sebelum aku lepas tangan. Agar anak-anak mampu bertahan. Selama ini aku
berjuang melindungi posisi ini, tapi aku tak mau kehidupan anak-anakku seperti
aku.” Kata Tuan Cha. Ibu Woo Hyun mengerti.
“Aku akan
turun setelah membangun pelindung kuat untuk kedua putraku. Dan pada saat itu
mereka akan jadi pelindungku.”kata Tuan Yoon
“Woo
Hyeon sangat mengkhawatirkanmu.” Ucap Nyonya Ahn
“Terima
kasih telah membesarkan Woo Hyun dengan sangat baik.” Kata Tuan Yoon. Nyonya
Ahn pikir tak berbuat apa-apa.
“Aku menyiksamu,
mencegahmu melahirkan anak yang mungkin kelak jadi masalahku... Tapi kau selalu
bertahan Dan membesarkan Woo Hyeon dengan baik. Itu perbuatan yang mulia.” Ucap
Tuan Cha. Nyonya Ahn tak bisa berkata-kata.
Woo Hyun
menelp CEO Han bertanya apakah sudah
periksa penawaran dari mereka karena mendengar menolak tawaran ketua Tapi
darinya adalah tawaran yang berbeda. CEO Han mengaku sudah memeriksanya dan ingin bekerja sama
dalam tawaran ini. Woo Hyun senang mendengarya.
“Aku
lebih menyukainya karena bukan untuk sekali, tapi berkelanjutan. Anak-anak
berbakat tapi tak mendapat kesempatan. Itu juga impianku untuk mendidik mereka.
Kurasa proyek ini akan cepat berhasil karena mendapatkan partner yang tepat.”
Ucap CEO Han
“Aku akan
menghubungimu lagi setelah detailnya final... Kau bilang Jadwal Yoo Jeong
berubah? Perubahan apa?” tanya Woo Hyun
“Dia merasa
bersalah padamu, sepertinya dia masih belum memberitahumu. Kami punya waktu
sekitar satu bulan. Tapi perkembangan proyek cepat makanya jadwal dimajukan.
Aku paham tapi waktu kami bersama sangat singkat. Kurasa dia merasa bersalah
dan cemas. Tolong bicara padanya agar dia tak merasa cemas.” Jelas CEO Han.
Di dalam
mobil, Yoo Jung terlihat gugup duduk bersama dengan Woo Hyun. Woo Hyun pikir
Tinggal besok saja jadi Yoo Jung pasti
cemas tak tahu harus melakukan apa. Yoo Jung menyangkal karena menantikannya dengan
penuh antisipasi. Woo Hyun tak percaya mendengarnya.
“Aku
sudah dengar dari CEO Han.” Kata Woo Hyun terlihat marah
“Dia
berusaha keras mengubahnya. Tapi tetap saja tak bisa dilakukan” ucap Yoo Jung
“Apa
maksud akal, seminggu setelah menikah berpisah enam bulan? Mungkin sebaiknya
pernikahan diundur.” Ucap Woo Hyun marah
“Apa Satu
minggu? Apa Dia bilang satu minggu? CEO Han bilang dua minggu.... Woo Hyeon,
maaf... Ini Tak bisa kubatalkan karena kurang sehari dan kurasa harus kita
laksanakan.” Ucap Yoo Jung merengek. Woo Hyun seperti berpura-pura marah.
“Setelah
ketua selesai dioperasi aku akan menyusulmu.” Kata Woo Hyun, Yoo Jung langsung
bersemangat mendengarnya.
“Aku
selalu sibuk dan melimpahkan semua padamu, bahkan aku tak menelepon. Tapi kau
pengertian dan menunggu.” Ucap Woo Hyun tersenyum bahagia.
“Aku
juga. Akan pulang kalau ada jadwal kosong. Walau hanya untuk melihatmu sebentar.”
Ucap Yoo Jung
“Enam
bulan akan cepat berlalu. Kalau kita ingat lagi satu per satu kenangan kita. Waktu
akan berjalan cepat, kan?” ucap Woo Hyun
“Aku tak
bisa mengatakannya karena merasa sangat bersalah. Tapi Syukurlah.” Ucap Yoo
Jung
“Kelak,
cerita padaku dulu apapun masalahnya. Kini aku orang terdekatmu.” Ucap Woo
Hyun. Yoo Jung menganguk mengerti.
Yoo Jung
mencoba tidur karena esok akan menikah tapi terlihat gelisah, Sementara Woo
Hyun masih berkerja di kantor sebagai
Kepala Direktur, terlihat ikut gelisah.
Yoo Jung akhirnya memilih untuk berolahraga di dengan berlari-lari kecil
karena Kalau tubuhku kelelahan maka akan mengantuk.
“Aneh..
Rasanya... tak mengantuk... harusnya aku lelah... Tapi tak mengantuk, bahkan Jantungku
berdebar-debar.” Ucap Yoo Jung lalu melihat ponselnya, kalau Woo Hyun menelp
“Kau
belum tidur.” Ucap Woo Hyun mendengar suara Yoo Jung yang mengangkatnya.
“Aku
olahraga selama satu jam tapi belum mengantuk. Bahkan Aku jadi semakin sadar.”
Ucap Yoo Jung. Woo Hyun bertanya apakah Yoo Jung merasa gugup
“Jantungku
berdetak kencang, jadi mungkin gugup.” Ungkpa Yoo Jng
“Sampai
sekarang aku masih tenang, tapi tak bisa konsentrasi. Aku terus memikirkan
banyak hal.” Cerita Woo Hyun
“Sehari
sebelum menikah, semua mungkin juga begini, kan? Beberapa jam lagi kita akan
bertemu, tapi rasanya ingin bertemu sekarang.
Bagaimana kalau karena ini kita sama sekali tak bisa tidur?” ucap Yoo
Jung
“Itu
Buruk untuk kulitmu.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung panik karena tak ingin jelek
dihari penikahanya.
“Sepertinya
harus kupaksa tidur. Woo Hyeon, kau juga cepat pulang.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun
pun menyuruh Yoo Jung untuk cepat tidur dan akan bertemu besok.
Yoo Jung
pun berbaring disofa mencoba agar berusaha tidur lalu mensugesti dirinya kalau
mengantuk dengan mulai menghitung Satu
domba sampai Lima domba tapi tetap saja tak bisa tidur.
“Aku
sudah sering menikah dalam drama dan film, Apa aku sangat gugup?”keluh Yoo Jung
kesal sendiri.
So Ra
menemani Yoo Jung di ruang make up lalu mengucapkan Selamat. Yoo Jung pun
mengucapkan Terima kasih. CEO Han datang terlihat senang karena Yoon Yoo Jeong
akan menikah. Yoo Jung meminta maaf karena Harusnya CEO Han yang menikah lebih
dulu.
“Akan
kuputuskan menikah atau tidak setelah melihat kehidupan pernikahanmu. Jadi
kalau ingin aku menikah, maka kau harus bahagia.” Ucap CEO Han. Yoo Jung
menganguk mengerti.
“Kalau berubah
pikiran walau saat ini, katakan saja, Masih belum terlambat. Ini kesempatan
terakhirmu.” Ucap CEO Han.
“Apa
maksudmu? Bahkan saat ini aku ingin sekali melihat Woo Hyeon. Aku tak mau
berpisah dengannya. Apa aku Tak usah ke Amerika saja?” kata Yoo Jung tak ingin
berpisah.
“Kau,
jangan mengatakan hal yang akan merepotkan lagi!” tegas CEO Han memperingati.
Yoo Jung menganguk mengerti.
“Dasar
Menyeramkan, orang akan percaya kalau dia pimpinan agensi.”keluh Yoo Jung
“Perayaan
adalah perayaan, tapi kerja tetap kerja.” Tegas CEO Han. Yoo Jung kembali
mengangguk mengerti.
Tuan Cha
berada dalam mobil bersama dengan anaknya, lalu berkata kala Woo Hyun pasti
bisa dan ternyata Woo Hyun bisa
beradaptasi lebih cepat dari dugaannya. Woo Hyun pikir itu Karena bidangnya tak asing baginya. Tuan Cha
pikir sebelumnya tak mengaku Woo Hyun.
“Bahkan
aku mengabaikan hingga mengalami banyak kesulitan, tapi kau tumbuh dengan
baik... Terima kasih... Kini kau punya keluarga sendiri. Aku yakin kehidupanmu
akan lebih baik lagi... Selamat.” Ucap Tuan Cha. Woo Hyun menganguk mengerti.
“Aku
diizinkan menyaksikan peristiwa penting ini, terima kasih.” Kata Tuan Cha.
“Tapi,
apa kau merasa tak enak badan?” tanya Woo Hyun melihat ayahnya. Tuan Cha
mengaku tak apa-apa
“Kau
kelihatan tak sehat dan nafasmu juga pendek-pendek. Apa Kau sudah periksa
tekanan darah dan tanda vital lainnya?” tanya Woo Hyun khawatir. Tuan Cha
mengaku Tak ada masalah dan merasa baik saja.
“Pada
hari pernikahan anaknya, orangtua mungkin merasa gugup.” Kata Tuan Cha
menyakinkan.
Woo Hyun
menerima telp memberitahu kalau hampir
sampai yaitu Sekitar sepuluh menit lagi
Di dalam
taman sudah dibuat layaknya tempat perayaan pernikahan, Dokter Ahn dan istriny
datang lebih dulu dan Reporter Nam mengambil foto, lalu ibu Woo Hyun dengan bangga memakai baju yang
diberikan oleh Yoo Jung.
CEO Han
dan Tuan Yoon datang bersama, setelah itu Keluarga Tuan Cha bersama dengan
Nyonya Goo dan juga Se Hyun. Semua tamu sudah duduk, Yoo Jung dan Woo Hyun
sudah siap masuk ke ruangan pernikahan.
“Semalam, malam yang paling panjang.” Bisik
Yoo Jung. Woo Hyun mengaku tak bisa tidur juga
“Aku
benar-benar tak ingin ke Amerika. Entah apa yang akan diperbuat Jae Kyeong Eonni,
tapi setelah menikah, apa kita sebar rumor aku pensiun?” bisik Yoo Jung
“Kalau
begitu, CEO Han akan menghabisi kita. Tapi Kalau berjauhan terlalu berat, maka aku
akan hentikan semua dan menemuimu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung senang
mendengarnya.
“Mempelai
sudah tiba... Kita akan mulai upacara pernikahan Cha Woo Hyeon dan Yoon Yoo Jeong.”
Ucap MC meminta keduanya masuk.
Woo Hyun
dan Yoo Jung masuk dengan wajah bahagia, MC minta tamu untuk memberi tepuk
tangan yang meriah lalu acara selanjutnya mempelai akan membacakan janji
pernikahan untuk satu sama lain di hadapan hadirin.
“Istriku
yang bersusah payah memperlihatkan citra sempurna di hadapan orang lain, aku
akan selalu melindungnya agar dia dapat nyaman dan bebas di rumah.” Ucap Woo
Hyun
“Suamiku
yang haus akan kenangan, sesibuk atau selelah apapun, kita akan berlibur sekali
dalam sebulan untuk menciptakan kenangan indah.” Kata Yoo Jung
Tiba-tiba
Tuan Cha jatuh dari tempat duduk dan tak sadarkan diri, Woo Hyun panik melihat
ayahnya begitu juga Se Hyun, keduanya mencoba menyadarkan ayahnya. Yoo Jung pun
dibuat bingung.
Yoo Jung
menunggu di lorong rumah sakit, Woo Hyun datang menemuinya. Yoo Jung ingin tahu
keadaan Ketua Cha. Woo Hyun memberitahukalau
Operasi berjalan baik dan sudah sadar. Yoo Jung bisa bernafas lega
karena baik saja walaupun tubuhnya terasa lemah.
“Aku
khawatir yang akan terjadi kalau situasinya memburuk.” Ucap Yoo Jung
“Maaf
pernikahan kita jadi seperti ini.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung pikir merasa tak
masalah.
Tuan Cha
sudah dirawat dalam ruangan, Nyonya Goo dkk datang mendekati Woo Hyun ingin
tahu keadaan Tuan Cha. Woo Hyun memberitahu kalau Ada tekanan di otaknya yang
menyebabkan shock. Nyonya Goo ingin tahu
Apa akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari
“Dia
segera dibawa ke RS danoperasi sukses jadi dia akan baik saja.” Ucap Woo Hyun.
Nyonya Ahn bisa mengucap syukur.
“Woo
Hyeon, kau menyelamatkan ketua.” Kata Nyonya Goo
“Aku akan
menjaganya di kamar, kalian pulang saja.” Ucap Woo Hyun. Nyonya Ahn ingin tahu
keadaan Yoo Jung.
“Maaf
pernikahan kalian jadi seperti ini.” Kata Nyonya Goo. Woo Hyun tak bisa berkata-kata.
Yoo Jung
duduk dengan wajah sedih disofa, lalu bertanya pada CEO Han apa arti kejadian hari ini. CEO Han pikir
kalau kejadian ini tak ada artinya. Yoo Jung bertanya apakah ia Woo Hyun itu
sudah menikah atau tidak. CEO Han meminta Yoo Jung untuk Jangan terlalu
pikirkan hari ini dan istrinya saja.
Akhirnya
Yoo Jung duduk sendirian disofa, CEO Ha keluar kamar melihat Yoo Jung yang
menangis seperti terlihat sedih juga.
Tuan Cha
melihat Woo Hyun sedang menjaganya, Woo Hyun bertanya apakah Tuan Cha merasa
tak nyaman. Tuan Cha mengaku tak apa-apa.
Dan menyuruh Woo Hyun agar Pergilah temui Yoo Jung.
“Kalau kau
operasi seperti yang kuminta, hal ini takkan terjadi. Kau keras kepala dan nyawamu
terancam.” Ucap Woo Hyun marah
“Maaf... Aku
mengacaukan hari yang penting.” Kata Tuan Cha. Woo Hyun pun mengucap syukur
karena Tuan Cha baik saja.
“Aku tak
salah dengar, kan? Di ambang sadar dan tidak, aku dengar kau memanggilku
ayah... Terima kasih..” ucap Tuan Cha. Woo Hyun pun tak berkata-kata.
Yoo Jung
datang menemui Woo Hyun yang sedang berjaga sambil sedikit tertidur. Woo Hyun
terbangun melihat Yoo Jung yang datang. Yoo Jung ingin tahu keadaan Tuan Cha.
Woo Hyun mengaku sudah jauh lebih baik. Woo Hyun pun mengucap syukur.
“Setelah
kau pulang, kita menikah lagi. Aku akan siapkan semuanya. Selain waktu yang
berlalu, tak ada yang berubah antara kita, kan?” ucap Woo Hyun
“Tak
mungkin ada yang berubah.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun mengatakan kalau mereka
menikah lagi pada hari Natal. Yoo Jung menganguk setuju.
[Sup Ikan
Pollack Young Hee]
Yoo Jung
sedih menyadarkan kepala di meja, Tuan Yoon memegang tangan anaknya menyakinkan
kalau Kejadian ini mungkin agar menikah di hari yang lebih baik dan tampil
lebih cantik. Yoo Jung pikir Kata-kata ayah benar.
“Maka
percayalah, nyamankan dirimu sampai pulang.” Kata Tuan Yoon
“Kalau
aku pergi, Yoo Joon akan ada di sana. Setelah bertemu dia, akan sedikit
membaik. Maaf aku tak bisa berpamitan dengan wajah lebih senang.” Ucap Yoo Jung
“Ayah
paham perasaanmu dan Ayah akan menjaga Woo Hyeon.” Ucap Tuan Yoon. Yoo Jung
menyerahkan Woo Hyun pada ayahnya.
“Jangan
khawatir... Ayah tak bisa memberi makan putri ayah, sup ikan pollack selama
setahun.” Kata Tuan Yoon. Yoo Jung pun baru menyadarinya.
[Satu tahun kemudian]
CEO Han
memberitahu Proyek Jeong kali ini disambut dengan baik jadi akan mulai kontrak
untuk musim kedua. Reporter Nam memberitahu aklau Besok akan menerbitkan
wawancaranya, dan menjadwalkan wawancara eksklusif via telepon.
“Peran
Seong Hoon di musim kedua semakin besar, jangan lupa mempromosikan dia juga.”
Ucap CEO Han. Reporter Joo mengangu mengerti.
“Untuk
pekerjaan di Korea, hanya yang tayang sampai setengah tahun kedepan jadi kirim
skrip yang masuk pada Yoo Jeong dan Seong Hoon.” Ucap CEO Han. Reporter Joo
mengerti.
“Satu
tahun cepat berlalu. Apa Semua permintaan Yoo Jeong sudah kau siapkan?” tanya
CEO Han. Reporter Joo mengatakan Saat
ini semua sedang mempersiapkannya. CEO Han pun memujinya.
“Setelah
ada kau, aku merasa nyaman.” Ungkap CEO Han. Reporter Joo hanya bisa tertawa
bahagia.
Woo Hyun
bertanya pada Dokter Ahn apakah sistem
kesejahteraan berjalan baik. Dokter Ahn memberitahu kalau Hasilnya bagus, dan pasien juga menunjukkan
respon yang positif. Woo Hyun pikir Kalau
diterapkan sistem kesejahteraan budaya, Ia juga bisa menangani beberapa pasien.
“Tapi
selama setahun penuh kau bekerja tanpa istirahat. Jadi Istirahatlah.” Ucap
Dokter Ahn.
“Pikiranku
lebih tenang karena tubuhku bekerja.” Kata Woo Hyun. Dokter Ahn bertanya apakah
Yoo Jung kali ini tak bisa pulang juga.
“Katanya
kalau pulang, mungkin tak mau pergi lagi.” Ucap Wo Hyun. Dokter Ahn mengelu
apakah merekatak menyelesaikan urusan yang tertunda?
“Pasti
satu hari nanti.” kata Woo Hyun tersenyum. Dokter Ahn memastikan kalau Perasaan
Woo Hyun tak berubah
“Kami
kirim pesan atau telepon setidaknya sekali dalam sehari. Apa kami sudah
berubah?” ucap Woo Hyun
“Mana
mungkin aku tahu perasaan kalian.”komentar Dokter Ahn
Saat itu
pesan dari Yoo Jung datang “Woo Hyeon, kau bisa pergi menemui ibuku? Cuaca Semakin
dingin, aku khawatir.” Dengan senyuman bahagia Woo Hyun memberitahu Dokter Ahn
kalau itu pesan dari Yoo Jung. Dokter Ahn tersenyum memastikan kalau keduanya tak
berubah.
“Dia
bilang apa? Apa Dia bilang cinta padamu? Wahh.. Beruntung sekali.” ucap Dokter
Ahn iri
Woo Hyun
masuk ke dalam taman merasakan sangat dingin, tiba-tiba lampu dinyatakan dan
Yoo Jung sudah ada dalam ruangan bersama dengan keluarganya. Ia terkejut karena
Yoo Jung bilang tak akan datang. Yoo Jung mengaku sudah berjanji.
“Bila
perasaan kita masih sama, maka kita akan menikah di hari yang sama setahun
kemudian.” Ucap Yoo Jung mengaja mereka berdampingan. Acara penikahan pun
dimulai, Woo Hyun dan Yoo Jung masuk ruang pernikahan untuk kedua kalinya.
“Kami berjanji
akan saling menghormati dan saling mempercayai dengan cinta.” Ucap Keduanya.
Mereka pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
“Keduanya
yang sebelumnya meniti jalan masing-masing, kini akan berjalan bersama...
Sangat mengharukan! Para hadirin, mohon doa restunya dan ucapan selamat untuk
pasangan baru kita!” ucap Joo Won sebagai MC
“Kini
para tamu undangan dan... mempelai akan berfoto. Karena sebentar lagi ada
pernikahan lain, tolong lebih cepat.” Ucap Reporter Nam. Mereka pun berdiri
bersama pengantin lalu foto keluarga bersama.
THE
END
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar