Choi Gun
mengaku kalau Gil O Sol adalan Orang
yang ingin dilindungi. Oh Sol terdiam mendengarnya, dari kejauhan Sun Kyeol
melihat keduanya Beberapa orang memuji Choi Gun a.k.a Daniel keren dan
ingin tahu Siapa wanita itu di
sebelahnya.
“Orang
itu......Daniel?” ucap Sun Kyeol akhirnya hanya menatap keduanya bersama dengan
Joo Yeon. Choi Gun dan Oh Sol hanya menatap.
Ketiganya
berjalan bersama, Sun Kyeol ingin tahu
apakah Oh Sol mau langsung pulang ke rumah. Oh Sol membenarkan, tapi Joo Yeon
menjawab tak langsung pulang, karena ingin makan malam, minum teh, dan
bersenang-senang hari ini.
“Dia
senggang malam ini.” Ucap Joo Yeon. Oh Sol kesal dengan ucapanya temanya
meminta Choi Gun untuk mengabaikan saja.
“Baiklah
kalau begitu... Aku akan pergi biar kalian berdua bisa menghabiskan hari
istimewa bersama.” Ucap Joo Yeon berjalan pergi.
“Hei. Kau
tak punya tempat untuk pergi.” Teriak Oh Sol. Joo Yeon tak peduli memilih untuk
kabur.
“Apa yang
salah dengan dia? Dia pasti berpikir aku...” kata Oh Sol kesal
“Maaf,
tapi... Sepertinya aku takkan bisa keluar malam ini...Ah.. bagaimana ini?”
kata Choi Gun jual mahal.
“Permisi,
apa kau pernah melihatku keluar rumah semalaman? Dasar Kau” balas Oh Sol kesal
“Sekarang
kau tampak seperti Sol yang kukenal... Ayo cari makanan. Aku akan mentraktirmu
di tempat yang bagus hari ini.” Kata Choi Gun
Oh Sol
menolak mengaku belum lapar. Choi Gun mengaku Hari ini sangat gugup sampai
membuat perutnya lapar. Oh Sol menegaskan kalau sudah mengatakan tak lapar.
Choi Gun tetap mengajak Oh Sol untuk segera pergi saja.
“Sebentar...
Aku benar-benar tak lapar...” kata Oh Sol mengejak Choi Gu yang pergi lebih
dulu.
Di dalam
mobil, Sun Kyeol melihat spanduk [Kuliah
Istimewa oleh Psikiater Daniel Choi] lalu melihat Oh Sol dan Choi Gun berjalan
bersama ternyata pria itu adalah dokternya.
**
Choi Gun
datang membawa ramyun dan juga kimbap segitiga untuk Oh Sol yang menunggu di
pinggir sungai. Oh Sol mengeluh Choi Gun yang akan mengajaknya ke tempat mewah.
Choi Gun pikir tempat yang dipilihnya bagus.
“Lihatlah
pemandangan malamnya. Beda dengan pemandangan di rumah, kan? Memang, harus ada
sungat untuk pelengkap pemandangan malam yang sempurna.” Kata Choi Gun sambil
makan kimbal. Oh Sol hanya menatapnya.
“Apa Ada
sesuatu di wajahku?” kata Choi Gun heran melihat Oh Sol terus menatapnya.
“Melihatmu
seperti ini, ternyata kau benar-benar pria dari atapku.” Komentar Oh Sol. Choi
Gun mengeluh karena dianggap orang lain.
“Terlihat
berbedakah setelah kau tahu aku dokter?” ucap Choi Gun bangga
“Kau
bercanda denganku kan? Tidak, sepertinya itu bukan candaan. Apa Kau berlatih
agar terlihat seperti beneran? Hari ini aku benar-benar terkejut. Apa Kau tahu?
Bagaimana kau menyembunyikannya dengan baik?” ucap Oh Sol
“Apa Kau
terkejut? Tapi... aku tak pernah membodohimu. Kaulah yang salah menilaiku.”
Komenta Choi Gun. Oh Sol membenarkan.
“Tapi
bahkan jika itu benar... Bagaimana bisa kau mengakui cintamu padaku, bukan
dengan wanita idamanmu? Apa kau tak tahu itu membuat tak nyaman untuknya dan
aku juga?” kata Oh Sol
“Itu Tak
seperti yang kau pikir.” Ucap Choi Gun.
“Jika
tidak, kenapa kau ingin melindungiku padalah kau tak mengenalku dengan baik? Kau
hampir menipuku lagi.” Kata Oh Sol sambil makan ramyun.
“Aku
bener-benar tulus. Apa yang kukatakan sebelumnya... Orang yang kusuka itu kau,
tetanggaku di lantai pertama. Maksudku, itu kau, Gil O Sol.” Ucap Choi Gun.
Oh Sol
terdiam, Choi Gun menatap Oh Sol berpikir akan mengulangi ucapanya, kalau Gadis
ceria, berhati lembut yang ingin dilindungi.. itu orang di depannya dengan nama
Gil.. O... Sol. Oh Sol langsung terbatuk-batuk mendengarnya.
“Apa kau
Tak apa? Kenapa makannya terburu-buru ? Ayo Minum.” Ucap Choi Gun menahan tawa
sambi menepuk pundak Oh Sol
“Ramyon...
Masuk ke hidung.. Ini Sakit.” Keluh Oh Sol yang masih terbatuk
“Di mataku,
bahkan itu terlihat cantik... Bahkan dengan mie di hidungmu, Gil O Sol masih
terlihat sangat cantik.” Ungkap Choi Gun bangga.
Sun Kyeol
minum di rumah teringat kembali yang dikatakan Daniel Choi sebelumnya “Mungkinkah, kau
suka orang itu?Apa kau Mampu melindunginya?” Ia mengingat yang dikatakan Choi Gun
saat didepan kampus.
“Itu kau,
Gil O Sol... Orang yang ingin kulindungi.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol mengingat
semuanya terlihat tak percaya ternyata itu dokternya yang suka dengan Oh Sol
juga.
Oh Sol
terlihat gugup melihat Choi Gun yang ada disampingnya saat berdiri di dalam
bus. Choi Gun terlihat santai, Saat salah satu penumpang turun, Oh Sol menyuruh
untuk Choi Gun duduk saja tapi Choi Gun sebagai pria menyuruh Oh Sol saja yang
duduk.
Akhirnya
Oh Sol duduk dan sempat melihat Choi Gun berdiri disampinganya, Choi Gun sempat
menatap Oh Sol seperti terlihat santai. Oh Sol benar-benar sangat gugup karena
penyataaan cinta Choi Gun. Mereka pun duduk bersebelahan, Oh Sol menahan untuk
tak tertidur tapi matanya tak bisa berkompromi.
Oh Sol
akhirnya tertidur dengan kepala bersadar pada jendela bus, Choi Gun melihatnya
tak tega akhirnya membiarkan Oh Sol berbaring dipundaknya agar bisa tertidur
dengan nyaman.
Saat berjalan
pulang, Oh Sol makin gugup menyuruh Choi Gun untuk berjalan lebih dulu
saja. Choi Gun akhirnya mulai bicara
mengetahui kalau Pengakuannya hari ini membuat sangat tak nyaman. Oh Sol
mengaku tidak tapi mengaku sedikit tak nyaman.
“Maaf...
Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku padamu karena aku juga tak suka
menarik ulur seperti yang kau katakan. Aku tak ingin membuatmu tak nyaman.”
Jelas Choi Gun.
“Yang
coba kau katakan, aku paham... Tapi... Aku masih sulit percaya... Maksudku, kau
itu dokter, semuanya terasa tak nyata bagiku.”ucap Oh Sol.
“Apa Kau
tahu ini?” tanya Choi Gun mengambil sebuah batu, Oh Sol pikir yang ada ditangan
Choi Gun itu kerikil
“Ya, ini
kerikil.” Kata Choi Gun, Oh Sol heran Kenapa Choi Gun malah bertanya
“Kemudian...
Apa Kau tahu ini?” kata Choi Gun memperlihatkan batu dengan sisi yang berbeda.
Oh Sol pikir kalau itu masih kerikil. Choi Gun membenarkan.
“Aku yakin
kau belajar ini di sekolah. Bahkan ketika kondisi sesuatu berubah, esensinya
sama. Aku masih pria pengangguran yang tinggal di atapmu, tapi kau sekarang
tahu aku sebenarnya dokter psikiater. Semua tak ada yang berubah.” Jelas Choi
Gun.
“Hal yang
sama berlaku untuk pengakuanku. Oleh karena itu, maksud perkataanku bisakah kau
menganggapku sebagai kerikil yang ada di sini? Aku tak ingin kau merasa tak
nyaman karena pengakuanku Dan kau tak perlu khawatir tentang itu.” Jelas Choi
Gun
“Selain
itu Juga... Aku akan mulai berbicara dengan santai kepadamu sekarang, Gil O
Sol.” Ucap Choi Gun. Oh Sol melonggo sambil memegang batu ditanganya.
“Tunggu...
Kenapa tiba-tiba bicara santai padaku? Permisi...” jerit Oh Sol mengejak Choi
Gun yang berjalan lebih dulu.
Sek Kwon
bertemu dengan Sun Kyeol di cafe dan ingin tahua Ada apa ingin menemuinya jam
segini. Sun Kyeol membahas Tentang muridnya Dokter Fore ingin tahu Siapa dia
sebenarnya. Sek Kwon binggung lalu memastikan kalau yang dimaksud Dokter
Daniel.
“Apa Kau
yakin dia itu dokter? Bagaimana kalau dia dokter gadungan? Itu tak mungkin,
kan?” ucap Sun Kyeol seperti tak percaya
“Apa maksud
dari yang kau bicarakan? Kenapa? Apa terjadi sesuatu selama percakapan
teleponmu?” kata Sek Kwon
“Tidak,
bukan itu. Bagaimana kau mendapatkan informasi kontaknya?” kata Sun Kyeol
“Kenapa
kau bertanya tentang hal itu tiba-tiba? Nyonya dulu pernah menceritakannya.
Dokter Fore, Dia bilang gejala mysophobia-mu sedikit membaik ketika kau berada
di bawah perawatannya. Aku mendengar dia meninggal, tapi aku menemukan seorang
dokter Korea yang belajar di bawahnya, jadi aku memeriksanya sendiri.” Jelas
Sek Kwon.
Sun Kyeol
memastikan apakah hanya itu saja infonya,
Sek Kwon ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Sun Kyeol menutupi
kalau tak ada apa-apa dan meminta maaf karena memintanya datang larut malam.
Oh Sol
ingin tidur tapi terlihat gelisah memikirkan kalau Sun Kyeol yang dianggap pria pengangguran di atap sebenarnya
psikiater lalu gadis yang Dokter Choi
Gun yang suka itu adalah dirinya.
“Tapi
kenapa? Sejak kapan? Itu tak masuk akal... Mustahil” ucap Oh Sol lalu mengeluh
dengan batu yang diberikan Choi Gun.
“Apa ini?
Dia bilang padaku agar tetap terjaga... Aku tak peduli lebih baik Tidur saja.
Jangan memikirkan apa pun.” Kata Oh Sol mencoba untuk melupakan dan tidur.
Tuan Gil
menyuruh Oh Sol agar Makan yang banyak karena pasti lelah akhir-akhir ini. Oh
So mengaku tidak, tapi matanya menghitam seperti begadang semalaman karena
ucapan Choi Gun dan mengaku baik-baik saja pada sang ayah.
“Kudengar,
pekerjaan kantor itu membuat stress. Lihatlah kulitmu. Kau terlihat seperti
seseorang yang bekerja di luar ruangan. Semuanya kering dan kasar.” Ucap Tuan
Gil khawatir.
“Pekerjaan
kantor, apaan.” Komentar Oh Dol. Oh Sol langsung menedang kaki kakaknya. Oh Dol
akhirnya memilih untuk pergi saja.
“Langsung
pulang sesudah sekolah. Jangan pergi ke warnet.” Pesan Tuan Gil.
Choi Gun
masuk ke rumah, Oh Sol panik melihatnya. Choi Gun terlihat santai dengan penuh
semangat karena telur goreng ini terlihat sangat enak dan akan mulai makan. Oh
Sol mencoba untuk tenang. Choi Gun
menyapa Oh Sol bertanya apakah Tidur nyenyak.
“Kalian
berdua pasti sudah sangat dekat.” Komentar Tuan Gil. Oh Sol mengaku tidak tapi
Choi Gun mengaku sudah dekat.
“Ya.
Bukankah kita terlihat begitu dekat sekarang?” ucap Choi Gun bangga.
“Ya,
kalian berdua seharusnya akur sejak dulu dan O Sol, berhenti memanggilnya Si
Atap. Panggil dia "Oppa" mulai sekarang.” Kata Tuan Gil. Oh Sol langsung terbatuk-batuk mendengarnya.
“Hei, kita
sedang makan! Menjijikkan... Tidak ada yang bisa memakannya sekarang. “ teriak
Tuan Gil tapi mulutnya penuh makanan juga keluar kemana-mana.
“Aku
harus pergi dan bersiap-siap berangkat bekerja sekarang.” Ucap Oh Sol. Tuan Gil
tetap menyuruh anaknya Makan lagi./
“Nafsu
makanku sudah hilang... Aku selesai.” Kata Oh Sol dan bergegas masuk kamar.
“Apa dia tak
enak badan? Haruskah aku beli tonik herbal untuknya?” kata Tuan Gil. Choi Gun
hanya bisa terdiam menatapnya.
Sun Kyeol
menelp Choi Gun meminta untuk bertemu sekarang karena perlu menanyakan beberapa
hal. Choi Gun heran karena tiba-tiba ingin bertemu, dan lelih baika bertanya
saja sekarang. Sun Kyeol menolak karena ingin bertanya langsung.
“Jika kau
sibuk, aku bisa datang padamu. Kurasa aku tahu dimana kau tinggal.” Ucap Sun
Kyeol
“Tidak. Itu
tak nyaman bagi kita berdua... Bertemu di tempat lain saja.” Kata Choi Gun.
Oh Sol
baru datang dengan rambut yang kembali tak tertata rapih, menyapa Sun Kyeol
bertanya Apa yang ingin dikatakan padanya kemarin. Sun Kyeol mengaku tak
penting jadi Jangan khawatir. Oh Sol dengan tegas memperingatkan Sun Kyeol
“Jika tak
penting, tolong jangan telpon aku di luar jam kerja.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol
mengerti lalu berjalan pergi.
“Reaksi
macam apa itu?” kata Oh Sol heran dengan sikap Sun Kyeol yang berubah-rubah.
Oh Sol
masuk ruangan bertemu dengan Dong Hyun yang sedang membuka kopi. Dong Hyuk bertanya apaah Oh Sol Sudah bertemu
Sun Kyeol kemarin. Oh Sol heran karena tak ada alasan harus bertemu Sun Kyeol. Dong Hyuk pikir Sun Kyeol akan bertemu dengan Oh Sol
“Dia mencarimu
sesudah bekerja kemarin, jadi aku memberitahunya di mana kau berada.” Ucap Dong
Hyuk
“Apa Kau memberitahu
di mana aku berada? Apa ini... Ketika dia bilang kepadaku "jangan
kemana-mana"...” kata Oh Sol pikir Sun Kyeol tahu keberadaanya.
Sun Kyeol
dan Choi Gun bertemu di sebuah cafe buku, Sun Kyeol yakin mereka yang pernah
bertemu sebelumnya dengan memangginya Dokter Daniel. Choi Gu membenarkan dengan
sopan memanggil Jang Sun Kyeol.
“Aku tak percaya, Orang cabul yang tinggal di atap
rumah pekerjaku ternyata dokterku?” ucap Sun Kyeol sinis
“Aku tak
tahu harus bilang apa. Kita hanya berpapasan, dan kau mengingatku. Aku dapat
melihat bagaimana kau menjadi sukses pada usia muda.” Komentar Choi Gun.
“Jadi,
siapa kau?” tanya Sun Kyeol. Choi Gun balik bertanya-tanya siapa dirinya.
“Kau pasti
mendekatiku dengan suatu tujuan.” Kata Sun Kyeol, Choi Gun tak merasa kalau
mendekati Sun Kyeol.
“Ini
aneh... Kaulah yang menghubungiku dan memintaku untuk membantu. Apa aku salah? Aku
sebenarnya penasaran bagaimana kau mendapat nomor teleponku. Bagaimana kau
mendapatkannya? Itu pasti sulit.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol terlihat bingung
karena dugaanya salah.
“Sekarang
biarkan aku bertanya satu hal padamu.” Ucap Sun Kyeol
“Aku juga
menanyakan ini waktu kemarin-kemarin, tapi kau tak pernah menjawabku. Apa kau
suka Gil O Sol ? Entahlah , aku tak tahu kau mampu melindunginya. Apa Sudah kau
pikirkan?” ucap Choi Gun dengan wajah serius dengan nada mengejek.
“Kenapa
aku harus menjawab pertanyaan itu? Sepertinya itu tak perlu untuk perawatanku.”
Kata Sun Kyeol gugup
“Tentu
saja, kau tak perlu menjawab jika tak mau. Seperti yang kukatakan, aku
menanyakan pertanyaan ini sebagai pria.” Akui Choi Gun .
“Tunggu.
Kau baru saja bilang, "sebagai pria". Kedengarannya seperti kau
menyukai Gil O Sol” kata Sun Kyeol
Choi Gun
akan jujur kalau dugaan Sun Kyeol benar, menanyakan ini karena menyukai Oh
Sol Tapi menurutnya Oh Sol juga sangat
spesial untuk Sun Kyeol. Sun Kyeol seperti tak suka dianggap
"Spesial" tapi akhirnya mengaku kalau yang dikatakan Choi Gun benar.
“Dialah
satu-satunya orang yang bisa kusentuh. Tapi itu tak berarti aku menyukainya. Kau
tahu betapa aku benci orang yang tak bermandi. Dan Juga, apa aku bisa
melindunginya? Apa ini semacam film pahlawan super? Tidakkah kau pikir itu
kekanak-kanakan?” ucap Sun Kyeol kesal
“Apa kau
sungguh berpikir begitu? Syukurlah. Aku khawatir emosi tak jelasmu akan
menyakiti O Sol.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol kesal dengan Choi Gun seperti sudah
sangat dekat .
“Kalian
berdua pasti sangat dekat. Kau memanggil dia dengan nama depannya.” Ucap Sun
Kyeol marah
“Apa kita
terlihat dekat?” kata Choi Gun. Sun Kyeol menyuruh mereka lanjutkan saja.
“Tidak...
Sekarang aku tahu perasaanmu, tak ada yang perlu di khawatirkan lagi.” Kata
Choi Gun. Sun Kyeol hanya bisa menghela nafas sambil minum dari botol air
minumnya.
Sun Kyeol
duduk didalam mobil dengan wajah gelisah mengingat yang dikatakan Choi Gun
“Syukurlah... Aku khawatir emosi tak jelasmu akan menyakiti O Sol.” Lalu
mengumpat sendiri kalau ini sudah Gila. Saat itu Oh Sol keluar menuju parkiran.
“Apa Dia
meninggalkan mobilnya di sini?” ucap Oh Sol ingin mengintip tapi ternyata Sun
Kyeol ada didalam mobil. Keduanya terkejut.
“Apa yang
kau lakukan sekarang ini?” ucap Sun Kyeol marah. Oh Sol mengaku tak tahu kalau
Sun Kyeol ada didalam mobil dan bergegas pergi sambil memohon maaf.
“Gil O
Sol... Kenapa kau melihat ke mobilku?” ucap Sun Kyeol akhirnya turun dari
mobil. Oh Sol terlihat binggung.
“Mungkinkah
kau datang ke Universitas Myungwon untuk bertemu denganku kemarin?” tanya Oh Sol
“Apa
maksudmu? Kenapa aku pergi ke sana?” tanya Sun Kyeol mencoba menyangkal
“Dong Hyun
bilang dia memberitahumu aku ada di sana. Dan Juga, kau bilang kepadaku untuk
tak kemana-mana.” Jelas Oh Sol
Dasar.
Aoa Kau tak tahu betapa sibuknya aku? Aku tak pergi ke sana. Apa aku sudah
gila? Banyak yang harus kulakukan. Tidak sepertimu, aku tak keluyuran terus.”
Ucap Sun Kyeol dengan nada penuh amarah
“Maksudku...
kalau kau tak datang tak apa-apa. Tak
usah bicara dengan nada tinggi, dan Juga,
aku tak terlalu suka keluyuran. Apa yang kau tahu?” ucap Oh Sol kesal. Sun
Kyeol memanggil Oh Sol untuk tak pergi.
“Apa lagi
sekarang?” kata Oh Sol kesal. Sun Kyeol serba salah akhirnya melihat baju Oh
Sol.
“Lihatlah
semua noda itu. Kau menumpahkan sesuatu ke seluruh pakaianmu. Jika kau muncul di
depan klien seperti itu, bagaimana mereka akan mempercayai kita dan memberi
kita pekerjaan?” kata Sun Kyeol marah
“Aku
hanya berlatih hari ini.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol menegaskan Mau bekerja atau
latihan sama aja
“Pastikan
berganti pakaian sebelum berlatih. Lakukan sekarang juga.” Ucap Sun Kyel lalu
bergegas pergi dan mengeluh yang dilakukan pada Oh Sol karena terlihat bodoh.
“Astaga..
Kenapa dia tak bisa membuatku tenang? Pakaian kerjaku... Aku lupa, ketinggalan
dirumah” ucap Oh Sol kesal sambil membuka lokernya.
Ia
mencari cara akhirnya meminta tolong Joo Yeon untu datang ke rumahnya. Joo Yeon
terlihat sibuk meminta maaf pada Oh Sol, ternyata sedang kencan buta dengan
seorang pria. Oh Sol menelp adiknya yang
sedang latihan taekwondo.
“Apa?
Pakaian kerjamu? Apa Kau gila? Aku tak akan pulang untuk ambil pakaian kerjamu.”
Ucap Oh Dol marah
“Wah..
Dia tak pernah membantu. Jika aku seperti ini, dia akan membuat kehebohan.
Bagaimana ini?” ucap Oh Sol bingung lalu melihat nama [Si Atap]
“Ahh...
Tidak... Aku tak boleh melakukan ini... Aku benar-benar tak boleh melakukan
ini.” Ucap Oh Sol menahan diri untuk tak menelp Choi Gun.
Choi Gun
sudah membungkukan dibawah tempat tidur sambil menelp memberitahu kalau sedang
mencari dan akhirnya menemukan Kantong
kertas, lalu memberitahu Oh Sol kalau sudah menemukanya. Setelah Itu Choi Gun
melihat foto di kamar Oh Sol seperti banyak kenangan dari masa kecil sampai
dewasa, lalu melihat tanaman dengan batu yang diberikan padanya.
Sek Kwon
memberitahu Sun Kyeol kalau saatnya untuk melakukan sesi latihan. Sun Kyeol
mengaku tak sadar akan waktu. Sek Kwon pun iengin tahu alasan Sun Kyeol Kemarin
menanyakan Dokter Daniel, karena mungkin
bisa menjadwalkan pertemuan dengannya segera.
“Tidak
apa-apa. Aku sudah bertemu dengannya.” Ucap Sun Kyeol
“Apa Kau
bertemu dengannya? Bagaimana?” tanya Sek Kwon kaget.
“Pokoknya...
Aku tak akan menerima konsultasi darinya mulai sekarang. Ingatlah itu.” Kata
Sun Kyeol
“Apa
masalahnya? Dialah dokter paling berbakat di bidang ini.” Ucap Sek Kwon
“Dia
menyebalkan. Dia sangat arogan, dan itu membuatku jengkel. Orang itu Brengsek”
kata Sun Kyeol marah lalu keluar ruangan.
Sek Kwon
penasaran melihat kertas diatas meja Sun Kyeol bertuliskan [Daniel,
Gil O Sol.. Cukupkah rasa sukaku untuk melindunginya? Gil O Sol, permintaan
maaf, kesalahpahaman, melindunginya] wajahnya pun tersenyum.
Oh Sol
menunggu didepan gedung terlihat gugup karena Choi Gun yang belum juga datang.
Choi Gun tiba-tiba datang dari belakang mengoda Oh Sol dengan telunjuknya. Oh
Sol menengok seperti ada yang tertusuk di wajahnya, lalu bertanya apakah bisa
menemukan pakaianya. Choi Gun pun memberikan tas berisi pakaian.
“Maaf...
Karena Tak ada lagi yang bisa membantuku. Kau pasti sibuk.”ucap Oh Sol
“Tidak
apa-apa. Aku tak sibuk sama sekali, Bilang saja jika butuh bantuan, kapanpun
itu.” Kata Choi Gun.
“Iyakah?
Baiklah kalau begitu... Aku pergi dulu,
Terima kasih.” Ucap Oh Sol
“Gil O
Sol Fighting!.. Semoga harimu menyenangkan, dan sampai jumpa di rumah.” Kata
Sun Kyeol melambaikan tangan pada Oh Sol yang masuk gedung.
Oh Sol
berjalan mundur tanpa sadar menabrak Sun Kyeol lalu meminta maaf karena Sedang
tak fokus tadi. Sun Kyeol menatap sinis melihat Choi Gun datang ke kantornya. Oh
Sol menjelaskan kalau sedang
buru-buru... jadi meminta untuk membawa pakaian kerjanya.
“Dia
hanya penyewa yang tinggal di rumah kami...” ucap Oh Sol yang langsung disela
oleh Choi Gun.
“Kau
pasti sangat dekat dengan penyewamu. Dia bahkan membawa bajumu ke sini.” Sindir
Sun Kyeol marah. Oh Sol mengaku tak sedekat itu.
“Aku sangat
iri padamu, Gil O Sol.. Punya penyewa yang "melindungi"mu dengan
sangat baik.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol binggung yang dikatakan Penyewa yang
melindungi.
Akhirnya Sesi
Latihan Bulanan Cheongso Yojeong dimulai, Sun Kyeol menjelaskan Kontaminasi
berat atau noda minyak terbuat dari asam lemak, Dalam kasus seperti ini,itu harus
dinetralisir dan dihapus dengan zat alkali seperti baking soda, atau diseka
dengan zat asam seperti lemon atau cuka.
Sementara
Oh Sol menatap Sun Kyeol mengingat yang dikatakan sebelumnya “Kau pasti dekat
dengan penyewamu. Dia bahkan membawa bajumu ke sini.” Dan ia mengatakan kalau
mereka tak sedekat itu.
“Aku
benar-benar iri padamu, Gil O Sol-ssi. Punya penyewa yang
"melindungi"mu yang sangat baik.” Ucap Sun Kyeol
“Kenapa
itu sangat menggangguku?” gumam Oh Sol, saat itu Sun Kyeol melihat Young Sik
yang tertidur.
“Jeon
Young Sik... Apa cara efektif membersihkan noda air?” ucap Sun Kyeol. Young Sik
yang baru bangun bingung, Jae Min sambil batu memberikan jawaban “Bubuk soda
kue”
“Aku
percaya baking soda adalah cara yang paling efektif.” Ucap Young Suk. Sun Kyeol
akhirnya memanggil Jae Min.
“Kenapa
garam digunakan untuk menyingkirkan tungau debu di karpet?” tanya Sun Kyeol.
“Garam
biasanya menyerap kelembaban, dan tungau debu kebanyakan terdiri dari uap air.”
Jawab Jae Min merasa pertanyaan kecil.
“Gil O
Sol... Dari 16 jenis kuman yang ditemukan di bantal, jelaskan tentang jamur
yang menyebabkan aspergillosis, yang fatal bagi paru-paru kita.” Ucap Sun Kyeol
“Asper...
Apa?” kata Oh Sol binggung, Sun Kyeol menyindir Oh Sol yang tak membaca materi tentang kuman dari
orientasi mereka. Oh So mengaku sudah membacanya.
“Baiklah
kalau begitu... Bisakah kau menjelaskan tentang cryptococcosis, yang terutama
disebabkan oleh merpati? Apa Tak tahu? Gimana kalau histoplasmosis?
Blastomikosis? Coccidiomycosis? Candidiasis? Apa Kau tak tahu semua ini?”ucap
Sun Kyeol dengan nada tinggi. Oh Sol terdiam
“Tidak...Gil
O Sol-ssi harus mengambil sesi latihan ini lagi. Minggu depan di waktu yang
sama, tempat yang sama, dari awal!” tegas Sun Kyeol lalu melangkah pergi. Oh
Sol hanya bisa melonggo bingung.
Oh Sol
menunggu Choi Gun dicafe, Choi Gun heran kenapa mengajaknya bertemu, Oh Sol
pikir Choi Gun sudah membantu siang ini jadi ingin mengucapkan terima kasih
karena sudah membawakannya. Choi Gun melihat Oh Sol membawa pulang kembali
bajunya. Oh Sol memberitahu kalau harus mencucinya.
“Tapi
berapa lama kau akan bekerja di sana secara diam-diam?” ucap Choi Gun. Oh Sol
terlihat binggung.
“Apa kau
harus tetap bekerja di sana sesudah semua masalah itu?” kata Choi Gun.
“Aku harus
tetap bekerja untuk saat ini. Tidak ada alasan bagiku untuk berhenti.”ucap Oh
Sol
“Kurasa begitu.
Tidak ada alasan khusus.” kata Choi Gun. Oh Sol meminta izin untuk bertanya
sesuatu Choi Gun mempersilahkan.
“Terakhir
kali, kau bilang ada seseorang yang kau suka untuk waktu yang sangat lama... Tapi
bagaimana bisa orang itu jadi diriku? Maksudku, kau baru saja pindah ke rumah
atap kami belum lama ini, dan...” kata Oh Sol langsung disela oleh Sun Kyeol
“Aku
menyukaimu sebelum pindah. Kau mungkin tak mengingatnya”akui Choi Gun. Oh Sol
kaget karena Choi Gun sudah mengenalnya sebelum pindah.
“Sejak
kapan? Bagaimana kau kenal aku?Apa Kita pernah bertemu sebelumnya?” ucap Oh Sol
binggung.
“Kita
Pernah bertemu... Dalam waktu yang lama... Kau menyapaku duluan.” Cerita Choi
Gun. Oh Sol tak mengingat dirinya yang menyapa lebih dulu.
“Yah, aku
orang yang cukup ramah... Tapi kapan?” ucap Oh Sol. Choi Gun tahu kalau Oh Sol pasti
punya banyak pertanyaan.
“Yah,
bukan seperti itu, tapi akan menyenangkan tahu bagaimana kita bertemu.” Jelas
Oh Sol
“Jika kau
mencoba memaksakan untuk tahu, kau akan terluka. Aku tak akan kemana-mana, lakukan
saja selangkah demi selangkah. Oke?” ucap Choi Gun
“Benar,
selangkah demi selangkah... Tapi... Lalu apa kau... pindah ke rumah kita karena
aku?” kata Oh Sol. Choi Gun mengaku itu
tak benar.
Oh Sol
yakin kalau pasti hanya kebetulan, Choi Gun pikir wajar jika ingin dekat dengan
seseorang yang disuka lalu dengan santai minum dari gelas milik Oh Sol. Oh Sol terlihat bingung.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar