PS :
All images credit and content copyright : MBN
“Woo Hyun,
kita jangan pacaran lagi tapi menikah saja?” ucap Yoo Jung sangat berani. Woo
Hyun kaget memastikan kalau Yoo Jung serius mengatakan.
“Kalau
mengerjakan proyek di luar negeri, setengah tahun kedepan aku akan di Amerika.”
Kata Yoo Jung
“Lalu apa
kita tak bisa bertemu selama enam bulan?” tanya Woo Hyun
“Makanya
kubilang sebaiknya kita menikah.” Rengek Yoo Jung. Woo Hyun langsung setuju,
Yoo Jung kali ini yang kaget.
“Kita
menikah.” Ucap Woo Hyun dengan senyuma lalu memang tangan Yoo Jung.
Yoo Jung
berbaring diatas tempat tidur teringat kembali percakapanay dengan Woo Hyun di
taman milik ibunya.
Flash Back
“Apa Kau
punya kriteria khusus untuk calon istrimu kelak?” tanya Yoo Jung
“Aku tak
benar-benar ingin menikah.” Akui Woo Hyun. Yoo Jung kaget dan ingin tahu
tentang pendapat Woo Hyun sekarang
“Semenit
lalu kita sudah berjanji. Kalau aku,
yang mudah kuajak berbicara. Teman perjalanan yang asyik. Seseorang yang
membuatku bahagia bersamanya. Aku ingin menikah dengan pria seperti itu.” Ucap
Yoo Jung
“Bagaimana
kalau pria yang jadi relawan dan melakukan kerja sosial?” tanya Woo Hyun. Yoo
Jung seperti memikirkanya.
“Apa Pria yang bertaruh hidup pada hal yang
berarti? Seseorang yang berpendirian. Itu bagus.” Komentar Yoo Jung
“Kami
mengalami kesalahpahaman dan ada beberapa alasan lain. Kupikir aku akan
menerima tawaran ketua. Aku sedang mempertimbangkannya.” Jelas Woo Hyun
“Bagiku,
apapun yang kau pilih, apapun yang keputusanmu, tak masalah bagiku. Karena aku
di sisimu. Jangan khawatirkan aku, pilih yang kau inginkan.” Kata Yoo Jung. Woo
Hyun mengucapkan Terima kasih sambil memegang tangan Yoo Jung
Yoo Jung
seperti masih tak percaya dengan memastikan kalau tadi tak salah dengar, kalau
mereka menikah. Ia mencoba menyakinkan kalau Woo Hyun setuju kalau akan
menikah, lalu tiba-tiba wajahnya panik kebingungan.
“Kami
sudah berjanji akan menikah. Jadi aku akan menikah? Bagaimana ini?” ucap Yoo
Jung panik
“Kau
bicara apa?” tanya CEO Han melihat Yoo Jung yang bicara sendiri. Yoo Jung
menyuruh CEO Han agar tidur saja lagi
“Maaf
membangunkanmu... Kau Tidur saja” ucap Yoo Jung. CEO Han mendengar ucapan Yoo
Jung ingin tahu janji apa yang dimaksud
“Aku
bilang akan berhenti berkencan dan menikah.” Akui Yoo Jung. CEO Han kaget
mendengarnya.
“Kau akan
ke Amerika setelah menyelesaikan proyek kali ini. Kapan kau sempat untuk
menikah?” ucap CEO Han
“Kupikir
juga begitu, jadi mungkin pesta kecil hanya keluarga Dan waktunya minggu depan.”
Kata Yoo Jung yakin
“Kau
bercanda, kan?” ucap CEO Han masih tak percaya. Yoo Jung meminta maaf kalau
yang dikatakan memang serius.
“Apa
pernikahan itu main-main? Kenapa memutuskan tanpa berdiskusi denganku?” ucap
CEO Han marah
“Maaf aku
memutuskannya tanpa berdiskusi lebih dulu. Tapi kulakukan bukan karena
main-main atau semacamnya.” Ungkap Yoo Jung menyakinkan.
“Karena
kalau kalian menikah, Kang Hye Joo akan menyerah, dan kau bisa syuting di luar
negeri tanpa tekanan, makanya kau lakukan.” Ucap CEO Han mendukung, Yoo Jung
bahagia karena CEO Han bisa mengerti.
“Tetap saja!
Bagaimana kau bisa, pernikahan, seperti ini... Aku tak setuju.” Ucap CEO Han
marah. Yoo Jung merengek meminta Kali ini saja.
“Kau! Lalu
Ayahmu bagaimana? Apa Ayahmu tahu?” tanya CEO Han. Yoo Jung mengaku akan
memberitahunya. CEO Han hanya bisa menghela nafas dengan sikap Yoo Jung yang
selalu memutuskan sendiri.
[Sup Ikan
Pollack Young Hee]
Tuan Yoon
dengan bangga menempel poster Yoo Jun didepan restoranya. Woo Hyun datang
bertanya apa yang sedang dilakukan Tuan Yoon, Tuan Yoon melihat Woo Hyun datang
pagi padhal seharusnya berangkat kerj. Woo Hyun mengaku kalau Ada yang ingin
dikatakan pada Tuan Yoon sebelum berangkat kerja.
“Biasanya
aku sibuk menyembunyikan ini, takut
orang tahu.” Ejek Woo Hyun
“Tapi Yoo
Jeong bilang tak masalah, Jadi aku akan memasang poster film dan iklannya.”
Ucap Tuan Yoon bangga
“Apa
Sekarang ayah mempromosikan Yoo Jeong?” goda Woo Hyun. Tuan Yoon pasti akan
mendukngnya Agar anaknya bersemangat.
“Dia tak
makan agar bisa tampil cantik di depan kamera Dan bergadang semalaman karena
syuting, anak malang.” Kata Tuan Yoon. Woo Hyun yakin Yoo Jung pasti suka
melihat ada banyak gambar di restoran ayahnya.
“Apa yang
ingin kau katakan sepagi ini?” tanya Tuan Yoon. Woo Hyun terlihat gugup
akhirnya Tuan Yoon mengajak Woo Hyun untuk masuk ke restoran.
Tuan Yoon
mendengar ucapan Woo Hyun mengaku tentu akan mendukung karena sangat berharap
bisa sampai ke jenjang pernikahan. Woo Hyun mengucapkan Terima kasih atas restu
ayah. Tuan Yoon mengaku Sekarang bisa merasa nyaman mendengar Woo Hyun
memanggil yang memanggilny ayah.
“Kau Bagus
sekali!” puji Tuan Yoon, Woo Hyun pikir kalau Tuan Yoon Selama ini tak nyaman
“Tentu. Rasanya
seperti merebut anak orang lain dan rasanya itu salah.” Akui Tuan Yoon
“Tapi Yoo
Jeong, dia ingin sederhana saja, hanya keluarga.” Jelas Woo Hyun
“Selama
itu keinginan kalian berdua, maka aku tak keberatan. Tapi apa dari pihak
keluargamu tak protes?” tanya Tuan Yoon. Woo Hyun pikir akan mengatasinya.
“Aku
ingin melakukan semua keinginan Yoo Jeong. Ibu Yoo Jeong menyukai bunga. Sejak
Yoo Jeong masih kecil, ibunya selalu bilang akan menikahkannya di tempat yang
penuh bunga.” Cerita Tuan Yoon
“Kalau begitu,
karena keinginan ibunya, maka di taman...” kata Woo Hyun. Tuan Yoon setuju.
“Apa Kau
tahu di sana ada pohon ibu Yoo Jeong?” tanya Tuan Yoon, Woo Hyun mengaku tahu.
“Kurasa
dia ingin menikah dimana ibunya dapat menyaksikannya. Tolong dimengerti.” Kata
Tuan Yoon. Woo Hyun menganguk mengerti.
Seong Hoo
memastikan kalau mereka harus
menghentikan gugatan terhadap Ketua Cha. Woo Hyun menegaskan kalau mematalkan
setelah sepakat dengan Ketua Cha. Seong Hoo pkikir Woo Hyun mendapat kesaksian dari semua narasumber.
“Dengan
bujukan dan permohonan. Untungnya aku mendapat tiga orang.” Akui Woo Hyun
“Kau
berhasil mendapatkan yang tak terbeli oleh uang dan kekuasaan Choego Group.”
Ucap Seong Hoo
“Ketulusan
manusia. Ada kalanya itu lebih baik dari uang atau kekuasaan.” Kata Woo Hyun
“Berkat
dirimu, CEO Cha Se Hyeon dapat terhindar dari penjara. Meski kehidupan pribadinya
berantakan, tapi dia tak pernah main-main dengan perusahaan, jadi agak
disayangkan. “ komentar Seong Hoo
“ Kau
minta kesaksian informan dan kerja sama dengan departemen hukum Choego Group.”
Kata Woo Hyun. Seong Hoo mengerti.
“Dan soal
Kang Hye Joo, aku akan bagikan informasi kita dengan korban lain. Akan kukirim
ke pers dan membereskannya. Lalu Mengenai Hotel Kanghan, akan ada beberapa hal
lagi yang akan terungkap.” Ucap Seong Hoo. Woo Hyun kaget mendengarnya.
Sek
memberitahu Hye Joo kalau Ada laporan bahwa telah terjadi korupsi terkait
evaluasi peringkat hotel mereka. Hye Joo kaget bertanya Siapa yang melaporkan. Sek memberitahu kalau
ada Ada masalah lain lalu memberikan tabnya.
Hye Joo
melihat berita [Laporan Penyelidikan - Hotel Bintang Lima Memiliki Masalah
Kebersihan!] lalu bertanya apakahHotel
Kanghan juga termasuk di sini. Sek membenarkan.
“Apa yang
harus kuperbuat dengan informasi yang baru kuterima sekarang?” teriak Hye Joo
marah lalu menerima telp dari ayahnya.
“Maaf.
Akan kubereskan semuanya.” Ucap Hye Joo lalu memerintahkan Sek agar menyiapkan
mobil.
“Kita
akan menemui Kepala Direktur Go Kyeong Eun.” Kata Hye Joo, Sek menganguk
mengerti.
Nyonya
Ahn terkejut kalau Woo Hyeon benar-benar bilang akan menikah. Yoo Jung
membenarkan. Nyonya Ahn tak percaya
kalau Woo Hyeon pernah bilang takkan menikah. Yoo Jung mengaku sudah dengar.
Nyonya Ahn pikir Woo Hyun kesal setelah melihat ibunya memakai gaun pengantin
lima kali.
“Terima
kasih, sudah mengubah hati Woo Hyun.” Ucap Nyonya Ahn. Yoo Jung pikir tak perlu
seperti itu
“Tapi,
ibu... Tanggal pernikahan agak tergesa-gesa. Aku ingin tahu pendapat ibu.” Kata
Yoo Jung ragu.
“Kenapa?
Apa secepat bulan depan?” tanya Nyonya Ahn. Yoo Jung mengaku agak lebih awal
yaitu Minggu depan.
“Apa? Woo
Hyeon ingin dipercepat?” tanya Nyonya Ahn kaget. Yoo Jung mengaku Woo Hyun
bilang bisa ditunda.
“Tidak, tidak.
Minggu depan sudah bagus jadi kau Lakukan. Lakukan saja. Ini pertama kalinya
Woo Hyeon ingin menikah jadi kita harus mendorongnya.” Ucap Nyonya Ahn penuh
semangat.
“Jadi apa
ibu merestui?” tanya Yoo Jung. Nyonya Ahn pikir pasti merestui dan
menyambutnya!
“Pria
hanya butuh setelan jas, tapi wanita butuh banyak persiapan. Bagaimana ini?”kata
Nyonya Ahn.
“Makanya
aku berpikir sederhana saja.” Ucap Yoo Jung. Nyonya Ahn setuju lalu mengucapkan
selamat.
“Bila ada
yang bisa ibu bantu, katakan saja. Ibumu sudah tiada jadi tak ada yang
membantumu.” Kata Nyonya Ahn. Yoo Jung pun mengangguk mengerti.
Hye Joo
pergi menemui Nyonya Goo tahu kalau semua Ini perbuatannya. Nyonya Goo
menegaskan kalau beberapa ratus kali lebih sibuk dari Hye Joo lalu menyindir tingkah Hye Joo yang menerobos
masuk tanpa janji atau izin
“Situasiku
saat ini tak memungkinkan untuk memperhatikan tata krama atau etika.” Tegas Hye
Joo
“Hotel
Kanghan biasanya menduplikat tawaran dan melanggar syarat tender untuk bandara,
konstruksi dan bisnis bebas pajak. Lalu kenapa? Kami kalah dalam persaingan, sudah
tentu kami harus mengajukan ordonansi untuk menutup usaha. Tapi Ketua Cha
berjanji memberi kami beberapa tiket tender.” Kata Hye Joo marah
“Itu
kelonggaran yang kami berikan bila kau melakukannya sesuai aturan. Kau tak
boleh melanggar aturan.” Komentar Nyonya Goo, Hye Joo tak bisa terima begitu
saja.
“Jangan
mengeluh padaku. Berdebat saja dengan departemen bisnis perusahaan. Tanya
mereka alasannya.” Kata Nyonya Goo berbicara tanpa menatap Hye Joo
“Kalau
seperti ini padaku, posisi dua putramu akan berbahaya. Aku sudah memperingatkan
Ketua Cha.” Kata Hye Joo memperingatkan
“Apa Kau
tak ingat peringatanku, kalau tak berhenti, maka aku akan menghentikanmu?” ucap
Woo Hyun datang. Hye Joo kaget mendengarnya.
“Aku di
balik kejadian ini Dan aku baru mulai melawanmu.” Tegas Woo Hyun. Nyonya Goo
piki Hye Joo bisa melihatnya sekarang
“Kau sedikitnya
akan mendapat sesuatu bila berhenti pada saat kami masih baik padamu.” Ucap
Nyonya Go
“Ketua
Cha yang lebih dulu memulai pembicaraan pernikahan. Dan setelah terlibat aku
semakin teraniaya.” Kata Hye Joo marah
“Toh kau
menganggap pernikahan sebagai bisnis. Ketua Cha sudah memberimu banyak
kompensasi dari sisi bisnis. Ketua Cha bukan orang yang pelit soal itu. Jadi
tolong sekarang pergilah. Aku tak mau ada yang tersakiti lagi.” Kata Woo Hyun.
Hye Joo pun pergi meninggalkan keduanya.
Nyonya
Goo sudah mendengar berkat diri Woo Hyun maka
Se Hyeon berhasil menepis tuduhan manipulasi harga saham dan mengucapkan
Terima kasih banyak. Wooo Hyun pikir Kalau pihak Kang Hye Joo melakukan sesuatu
maka para saksi mungkin akan berubah pikiran.
“Baik.
Aku akan minta mereka segera mengirim kesaksian mereka Dan bisnis bebas pajak
juga. Jadi kau menerima tawaranku, kan?” ucap Nyonya Goo memastikan
“Bila ketua
menjanjikan beberapa syarat, aku akan menerimanya.” Kata Woo Hyun
“Bila
dapat mengatasi keberatanmu, ketua akan berjanji apa saja.” Ucap Nyonya Goo
“Kudengar
kau minta maaf pada ibuku.” Kata Woo Hyun. Nyonya Goo pikir karena sudah banyak
berbuat kasar.
“Berkat
hal itu, perasaan ibuku jadi jauh lebih baik.”ungkap Woo Hyun senang.
“Selama
bertahun-tahun, aku hanya memikirkan amarahku, dan merasa tak adil. Aku tak
berpikir kami sama-sama tersakiti. Tapi ibumu wanita hebat. Dia tak menerima
sepeserpun dariku atau ketua pada saat kami tawarkan. Dengan begitu kau dapat
menjaga martabatmu di hadapan kami.” Kata Nyonya Goo. Woo Hyun tersenyum
bahagia.
[Sup Ikan
Pollack Young Hee]
Tuan Yoon
bertanya Apa meminta Yoo Jung datang di waktu sangat sibuk. Yoo Jung mengaku Sore
ini tak ada jadwal jadi tak masalah. Tuan Yoon lalu mengucapkan selamat. Yoo
Jung binggung Untuk apa. Tuan Yoon memberitahu kalau Woo Hyeon tadi datang dan
meminta restu untuk menikah.
“Kemarin
aku juga pergi menemui ibu Woo Hyeon.” Akui Yoo Jung, Tuan Yoon tak percaya
lalu memujinya kalau itu bagus.
“Kalian
saling menjaga seperti itu.” Kata Tuan Yoon bahagia. Yoo Jung pun bertanya pada
ayahnya apakah merestuinya.
“Ayah
sudah lama kenal Woo Hyeon. Dia konsisten dan akan jadi suami yang baik.” Ucap
Tuan Yoon
“Aku
senang menemukan pria yang ayah suka.” Ungkap Yoo Jung bahagia.
“Ayah
juga setuju hanya mengundang keluarga. Alasanmu ingin seperti itu dan alasanmu
memilih taman. Ayah merasa tahu alasannya. Jadi ayah ingat yang selalu ibu
katakan.” Ucap Tuan Yoon lalu memberikan buku tabungan.
“Untuk
biaya pendidikan Yoo Joon. Dan ini, untuk pernikahanmu.” Kata Tuan Yoon. Yoo
Jung tak percaya ayahnya memberikan uang tabungan untuknya.
“Jumlahnya
tak banyak, tapi sudah lama ayah menabungnya untuk kalian. Terimalah.” Kata
Tuan Yoon
“Selama
ini aku bekerja keras, jadi punya banyak uang. Ayah simpan saja.” Ucap Yoo
Jung. Tuan Yoon meminta agar menerima saja.
“Kalau
tak bisa melakukan ini sebagai orangtua, maka ayah tak bisa menghadiri
pernikahanmu. Andai ibumu masih ada,maka dia akan mengurus hadiah pernikahan
dan detail prosesi pernikahan. Dia akan mengurus semuanya dengan cermat. Tapi
ayah hanya bisa ini. Maaf.” Kata Tuan Yoon sedih
“Kelak aku
akan minta lauk buatan ayah dan menitipkan anak, dan sangat merepotkan ayah.”
Ucap Yoo Jung mencoba menghibur ayahnya.
“Kau bisa
Kapan saja melakukannya! Ayah lakukan semuanya.” Ucap Tuan Yoon penuh semangat.
Yoo Jung
melihat contoh-contoh gaun yang cantik, lalu memberitahu So Ra kalau semuanya
canti tapi terlalu mencolok, menurutnya Karena hanya pesta kebun jadi ingin
yang sederhana dan anggun. So Ra tahu tapi
ingin melihat Hye Joo memakai yang mewah dan mencolok.
“Aku
sudah memakainya dalam proyek, hampir semua gaun ini jadi Bisakah tolong carikan sekali lagi?”
ucap Yoo Jung
“Baik.
Aku akan mencarinya lagi.” Kata So Ra. Yoo Jung pun mengucapkan terimakasih.
“Hei Yoon
Yoo Jeong, kau benar-benar tahu cara berkhianat.”komentar Sung Hoon marah. Yoo
Jung heran salah apa sampai dianggap seperti itu. “Tanpa berdiskusi denganku
atau Jae Kyeong Noona, Apa minggu depan kau akan menikah?” ucap Sung Hoon
“Apa Itu
berkhianat?” kata Yoo Jung, Sung Hoon menegaskan itu sudah pasti.
“Aku
bekerja keras untuk audisi di luar negeri karena ingin ke Amerika bersamamu.”
Keluh Sung Hoon
“Apa
kaitannya dengan menikah?” tanya Yoo Jung heran
“Supaya
aku bisa menyingkirkan Cha Woo Hyeon dan bersamamu enam bulan di Amerika,
mungkin hatimu berubah dan aku bisa mendapat kesempatan.” Ejek Sung Hoon.
“Ini
sebabnya aku akan menikah.” Kata Yoo Jung. Sung Hoon bertanya apakah itu
Gara-gara dirinya menikah.
“Tidak.
Karena aku wanita yang hanya melihat Woo Hyun.” Ucap Yoo Jung. Sung Hoon kaget
menurutnya mereka tak saling percaya
“Sung Hoon,
aku pernah janji pada ibuku pada waktu dia meninggal. Aku akan menikah sebelum
seusia ibuku. Sehingga aku akan jadi istri dan ibu, dan hidup bahagia termasuk kebahagiaan
ibuku.” Cerita Yoo Jung
“Lalu Apa
Kau menikah sekarang untuk menepati janji itu?” ejek Sung Hoon. Yoo Jung
membenarkan.
“Temanmu
ini akan mengurus semua perlengkapan untuk rumah baru.” Kata Yoo Jung
“Benarkah?
Seleraku sangat tinggi. Kau akan bangkrut.”komentar Sung Hoon. Yoo Jung pikir
kalau Sung Hoon bisa membantu dengan
dekorasi pernikahannya.
“Apa kau
meminta Aku? Kau sangat kejam... Dasar Tak sopan.” Kata Sung Hoon kesal karena
dirinya itu masih menyukai Yoo Jung. Yoo
Jung hanya bisa tertawa.
Akhirnya
mereka pergi ke taman, Yoo Jung dengan bangga kalau taman itu miliknya. Sung
Hoon bertanya apakah memang akan diadakan di sini pernikahanya. Yoo Jung
membenarkan dan berpikir kalau Sung Hoon mengangap Biasa saja
“Kupikir
karena ibuku di sini, jadi aku ingin mengadakannya di sini.” Ucap Yoo Jung
“Ada
perasaan hangat. Ini Bagus” Komentar Sung Hoon, Yoo Jung senang mendengarnya
merasa kalau Sung Hoon memang tahu keinginanya.
“Aku akan
menghias tempat ini untuk pernikahanmu, jangan khawatir.” Ucap Sung Hoon
“Kalau
begitu, aku akan mengerjakan dekorasi Natal bersama Woo Hyun.” Kata Yoo Jung
dengan penuh semangat.
“Setiap tahun
kau selalu mengerjakannya bersamaku, tapi kurasa takkan pernah lagi.”keluh Sung
Hoon kesal
“Kenapa
kau seperti itu? Ada banyak hal yang bisa kulakukan bersamamu. “ ucap Yoo Jung
bahagia.
“Tapi
kau... Setelah kau menikah, apa persahabatan kita masih seperti dulu?” kata
Sung Hoon ragu.
“Berapa
kali harus kukatakan? Aku punya tempat khusus untukmu.” Kata Yoo Jung
“Bukan,
maksudku, dengan kau menikah, aku merasa seperti mengirimmu pergi jauh makanya
aku merasa sedih.”akui Sung Hoon
“Kelak
kalau kau menikah, apa aku juga akan merasa seperti itu?” kata Yoo Jung
“Ya,
semoga terjadi! Jadi aku tak merasa terkhianati.” Ucap Sung Hoon senang. Yoo
Jung mengejek Sung Hoon yang merasa terkhianati. Sung Hoon mengaku kalau itu
pasti terkhianati.
“Padahal
kau bukan kekasihku.” Kata Sung Hoon kesal, Yoo Jung tetap mengodanya.
CEO Han
bertanya apakah Reporter Joo menerima tawaran pekerjaannya. Reporter Joo
membenarkan, Reporter Joo pikir itu
keputusan yang baik. CEO Han pikir akan segera mengurus detailnya dan Mengenai
jabatannya akan membahas dengan personel.
“Ya, CEO.
Terima kasih atas kesempatannya.” Ucap Reporter Joo penuh semangat.
“Kita
berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik.” Kata CEO Han ikut senang.
“Makanya
tanpa pikir panjang kuputuskan menerimanya. Tapi CEO...” ucap Reporter Joo
ragu.
“Kenapa?
Apa ada syarat khusus?” tanya CEO Han, Reporter Joo mengaku bukan seperti itu.
“Soal
Kang Hye Joo... Sepertinya dia belum menyerah. Setelah rencananya bersama Hwang
Jae Min gagal, sepertinya dia punya rencana lain.” Ucap Reporter Joo
“Apa akan
menyasar Yoo Jeong?”Tanya CEO Han. Reporter Joo membenarkan.
“Kemarin
di depan kantor Exclusive Daily News. Sekretaris Kang Hye Joo bertemu karyawan
bagian manajemen data.” Cerita Reporter Joo.
Flash
Back
Reporter Joo melihat Sek
Hye Joo datang menemui seseorang lalu bertanya apakah sudah menyiapkan yang
diminta. Si pria pun memberikan berkas pada Sek Hye Joo dan mendapatkan imbalan
lalu pergi. Saat itu Reporter Joo langsung menghadang si pria setelah bertemu
denga Sek Hye Joo
“Apa yang
barusan kau berikan pada orang itu?” tanya Reporter Joo, Si pria terlihat kaget
dan ketakutan.
“Sepuluh
tahun lalu, Yoon Yoo Jung diwawancarai. Dia membutuhkanny makanya minta aku
mencarikannya.” Ucap si pria
“Artikel
itu, tunjukkan padaku juga.” Pinta Reporter Joo.
Reporter
Joo memberitahu kalau tiga artikel terbit hampir bersamaan da sudah sepanjang
malam membaca berkali-kali tapi Sepertinya tak ada masalah. CEO Han pun
binggung untuk apa berita itu dan akhirnya Hari ini melihat sesuatu di restoran
ayah Yoo Jeong.
“Apa
maksud mu Di restoran sup ikan Pollack Young Hee?” tanya CEO Han kaget.
Reporter Joo membenarkan.
“Makanan
di sana sangat enak, aku ke sana untuk makan siang bersama Reporter Nam.”
Cerita reporter Joo.
Flash Back
Tuan Yoon
melayani Reporter Joo dan Reporter Nam makan siang Reporter Nam pikir Panekuk
seafoodnya juga enak, Reporter Joo merasa kalau
Sup ikan Pollack-nya lebih enak. Saat itu Sek Hye Joo datang, Tuan Yoon
pun menyambutnya untuk duduk dimeja yang kosong.
“Tadi aku
menelepon, soal wawancara mengenai Yoon Yoo Jeong.” Ucap Sek Hye Joo. Tuan Yoon
menganguk mengerti.
“Bagaimana
keadaanmu sejak itu?”tanya Sek Hye Joo memegang alat rekam ditanganya.
“Setelah
pensiun dari pekerjaanku, maka aku bertugas sebentar di luar negeri. Aku
terluka. Terluka di hatiku, Jadi aku pulang dan
sejak itu menetap. Sekarang aku masih membantu penyelamatan.” Ucap Tuan
Yoo
“Apa Kau
sering berkomunikasi dengan Yoon Yoo Jung?” tanya Sek Hye Joo. Tuan Yoon
terlihat gugup.
“Ya.
Bahkan hari ini dia datang ke sini. Kalau ada waktu dia juga membantu. Dia anak
yang berbakti.” Akui Tuan Yoon.
“Kalian
lama tak berkomunikasi sampai baru-baru ini, kan?” kata Sek Hye Joo memancing
Saat itu
Reporter Joo yang mendengarnya bisa tahu kalau pria itu adalah sekretaris Kang Hye Joo dengan marah karena
berani merekam pembicaraan keduanya. Sek Hye Joo panik dan memilih untuk pergi.
Reporter Joo bertanya apakah pria tadi mengaku reporter TV.
“Ya. Dia
bilang padaku kalau dia reporter. Apa aku berbuat salah? Ini takkan
membahayakan Yoo Jeong, kan?” ucap Tuan Yoon panik
“Tidak,
untung saja sepertinya dia menyerah.”kata Reporter Joo mengambil alat rekam
ditanganya. Tuan Yoon pun bisa mengucap syukur.
“Dengan
membawa kartu nama reporter, dia mewawancarai penduduk di daerah rumah lamanya.
Bahkan sampai ke stasiun damkar tempatnya dulu bekerja.” Cerita Reporter Joo
“Kenapa
mereka mencari informasi dari sepuluh tahun yang lalu?” kata CEO Han heran
“Wawancaranya
tentang ayahnya di luar negeri bekerja sebagai petugas penyelamatan.”kata
Reporter Joo
“Jadi digunakan
sebagai alasan Yoo Jung bohong soal ayahnya di luar negeri, dan mengabaikan
ayahnya. Mereka ingin menjadikannya jahat seperti itu, kan?” kata CEO Han marah
“Dari
caranya mencari jawaban, sepertinya begitu.” Ucap Reporter Joo
“Kasus
Hwang Jae Min gagal dan dia merasa terpojok. Jadi dia berusaha memaksakan hal
ini agar kita tak bisa mengekspos dia.” Kata CEO Han kesal.
Yoo Jung
pikir CEO Han tak bisa datang tapi sekarang malah datang menemuinya. CEO Han
pikir Walau tak bisa ke studio, setidakny harus melihat wajahnya. Yoo Jung
pikir kalau CEO Han mengatakan itu
rasanya harus segera menikah dan itu aneh.
“Mendadak
juga banyak yang harus kutangani dan Rasanya sulit dipercaya.” Ucap CEO Han
“Aku
juga. Benar-benar sulit dipercaya.” Kata Yoo Jung. CEO Han pikir Yoo Joon pasti
senang.
“Aku
menelepon memberitahunya. Lalu Dia menangis tersedu-sedu!”cerita Yoo Jung. CEO
Han tersenyum mendengarnya.
“Lalu
Ini. Hadiah pernikahan... Itu open ticket. Cari waktu yang pas untuk berlibur
bersama Woo Hyun.” Kata CEO Han memberikan tiket.
“Liburan
bulan madu... Apa ini hadiah darimu? Terima kasih eonni!” jerit Yoo Jun
bahagia.
“Awalnya
sangat mendadak sehingga aku menentangnya. Tapi melihat niat buruk Kang Hye Joo
lebih baik kalau kalian segera menikah.” Ucap CEO Han
“Kenapa?
Apa ada masalah lagi?” tanya Yoo Jung panik. CEO Han memberitahu Hye Joo akan
berbuat sesuatu dan nyaris terlambat
mencegahnya.
“Ini
Belum benar-benar teratasi. Aku merasa tak tenang.” Kata CEO Han frustasi
“Woo Hyun
minta kita bertahan sedikit lagi, dia akan mengatasi semuanya.” Kata Yoo Jun
menenangkan.
“Cha Woo
Hyeon tak bisa melakukannya sendiri. Aku akan minta departemen hukum segera menanganinya,
kau tak perlu khawatir.” Ucap CEO Han
“Woo
Hyeon akan bergabung dengan Choego Group.” Akui Yoo Jung pada CEO Han
“Sebelumnya
dia merasa itu ide yang buruk. Kenapa mendadak berubah pikiran?” tanya CEO Han
kaget
“Katanya
yang terpenting dia ingin melindungiku, tapi Ada alasan lain juga.” Ucap Yoo
Jung
“Walau
dunia runtuh, tak ada yang dapat memisahkan kalian. Dia melakukan sesuatu yang
sangat dibencinya demi dirimu. Kau pasti
mempercayainya, kan Mulai sekarang aku juga akan mengerahkan kemampuanku.
Karena aku pelindung aktris Yoon Yoo Jeong. “Komentar CEO Han tersenyum
bahagia. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih. CEO Han kembali mengucapkan Selamat.
Nyonya
Ahn menunggu anaknya dirunang tunggu bertanya apakah Pekerjaannya masih belum selesai. Woo Hyun
memberitahu Setelah menangani satu pasien terakhir maka akan selesai. Nyonya
Ahn memperlihatkan kotak perhiasan.
“Ibu
kumpulkan satu per satu untuk diberikan pada menantu ibu.” Ucap Nyonya Ahn. Woo
Hyun tak percaya ibunya sudah menyiapkan hadiah untuk Yoo Jung.
“Tentu
Yoo Jeong punya yang lebih bagus, tapi ini dari hati ibu, jadi berikan padanya.”
Ucap Nyonya Ahn. Woo Hyun yakin kalau Yoo Jung pasti suka.
“Kini
lupakan ibu, dan kejar kebahagiaanmu sendiri. Maaf kalau aku bukan ibu yang
baik....” Kata Nyonya Ahn
“Tapi ibu
juga tak terlalu buruk, Harapan ibu adalah aku menikah dan bergabung dengan
Choego Group. Ibu akan bahagia kalau semua harapanmu akan terkabul.” Kata Woo
Hyun memberitahu ibunya.
“Apa
Kau... benar-benar akan bergabung dengan Choego Group? Ini Tapi tak seperti
pikiran ibu.” Ucap Nyonya Ahn tak percaya mendengarnya.
“Jangan
berharap terlalu tinggi.” Pinta Woo Hyun. Nyonya Ahn mengaku akau yang di harapkan
adala Woo Hyun merasakan kasih ayahnya walaupun hanya sekali dan mengucapkan
terimakasih pada anaknya.
“Ini
Masih belum pasti... Masih ada beberapa hal yang perlu diluruskan antara Ketua
dan aku” akui Woo Hyun. Nyonya Ahn seperti tak peduli karena wajahnya sangat
senang.
Yoo Jung
memakai make up sendiri mengaku sangat
gugup padahal sudah sering di depan kamera, tapi rasanya hari ini paling gugup
bahkan Lebih gugup dari waktu acara penghargaan. Soo Ro menegaskan aklau Bukan
benar-benar menikah tapi hanya pemotretan.
“Tapi hasil
foto hari ini akan digantung di ruang tamu dan kamar tidur selamanya. Jadi Hasilnya
harus bagus.” Kata Yoo Jun memberikan sentuhan akhir pada bibirnya agar
terlihat lebih segar.
“Kau
kelihatan cantik rupawan.” Puji So Ra. Yoo Jung bertanya apakah Gaunnya sudah siap
“Ya.
Kugantung agar tak kusut. Apa mau aku ambil sekarang?” tanya So Ra. Yoo Jung
menganguk.
“Lalu Apa
Woo Hyeon menyukai setelan jasnya?” tanya Yoo Jung. So Ra memberitahu kalau
memberikan tiga yang disuka Woo Jung jadi
sedang mencobanya.
“Tapi apa
gaunmu tak terlalu sederhana?” komentar So Ra. Yoo Jung pikir sudah sering
memakai yang mencolok. So Ra merasa kalau itu sangat sederhana untuk penikahan.
“So Ra.
Di pesta pernikahan, apa kau tahu yang paling membuat orang iri pada mempelai?
Apa kau pikir Gaun mewah? Cincin? Tapi Bukan itu... Yaitu Memiliki seseorang di
sisi mereka.” Kata Yoo Jung lalu meminta agar dibawakan gaunya.
Yoo Jung
dan Woo Hyun sudah mengunakan pakaian rapi dengan jas dan juga gaun, mereka
memalukan pemotretan prewed di studio, keduanya terihat gugup tapi Yoo Jung
bisa membuat foto menjadi lancar dalam beberapa gaya.
“Kita
yang pertama memberitakan pernikahan pasangan Woo Yoo!” Beginilah sebuah karier
baru dimulai.” Ucap Reporter Joo bangga.
“Pengumuman
kejutan pernikahan tulisan tangan Aktris Yoon Yoo Jeong menjadi topik hangat.
File tulisan tangan Yoo Jeong ada padaku.” Kata Reporter Nam memperlihatkan
laptopnya.
[Halo, saya aktris
Yoon Yoo Jeong... Hari ini saya ingin berbagi kabar gembira. Saya sangat
bahagia, tapi saya yakin kalian akan lebih bahagia daripada aku. Saya akan
menikah! Saling menghormati, saling memahami, dengan indah dan bahagia begitulah
kami akan hidup bersama. Bila kalian merestui kami, maka akan jadi hari yang
membahagiakan.]
Yoo Jung
menuliskan surat untuk penggemar dengan tulisan tanganya sendiri.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar