PS : All images credit and content copyright : TVN
Jin Hyuk
melihat Soo Hyun pasti pasti terkejut dan mengajak ke rumah sakit. Soo Hyun
mengaku baik-baik saja jadi tak perlu melakukanya. Jin Hyuk menanyakan
keberadan Tuan Nam sekarang. Soo Hyun
mengaku bekerja hingga larut malam di kantor jadi Tuan Nam sudah menyuruhnya
pulang.
“Ayo
kuantar pulang.”kata Jin Hyuk. Soo Hyun menegaskan kalau baik-baik saja. Jin Hyuk terlihat kesak
melihat Soo Hyun yang keras kepala.
“Sepertinya
CEO butuh bantuan.” Kata Jin Hyun. Soo Hyun meminta agar Jin Hyuk mendengarkan
ucapanya sekarang.
“Jangan
bicara sembarangan padahal kau tak mengenalku.”keluh Soo Hyun dengan nada
amarah.
“Izinkan
aku menambahkan satu hal lagi. Aku lebih suka melihatmu pulang dengan selamat.”
Kata Jin Hyuk lalu mendorong Soo Hyun untuk duduk dibangku penumpang.
“Kau
boleh marah padaku nanti.” kata Jin Hyuk di depan pintu mobil dengan wajah
serius. , Soo Hyun pun tak bisa menolak
“Malam
ini, kau harus menuruti perintahku. Jadi Tidurlah selagi aku mengantar pulang.”
Kata Jin Hyuk mulai melonggarkan dasinya untuk bersiap-siap mengemudi mobil.
“Dasi itu
unik sekali.” komentar Soo Hyun tak bisa menahan diri karena lucu.
“Ini
Lucu, kan? Dasi ini membuat CEO tertawa, jadi ini patut dipuji.” Kata Jin Hyuk
bangga. Ketegangan sebelumnya di luar mobil akhirnya bisa jadi tertawa karena
dasi milik Jin Hyuk.
Hye In
bertemu pria yang tadi menelpnya tentang Jin Hyuk terlihat kaget. Si pria
meminta agar menuliskan Tentang Jin Hyuk dan CEO Cha Di papan buletin dan Jika
Hye In melakukan itu, mka akan dipromosikan menjadi Asisten Manajer Departemen
Perencanaan hotel.
“Tidak...
Aku tak tertarik menulis soal CEO Cha dan aku tak akan melakukan apa pun yang
dapat menyakiti Kim Jin Hyuk.” Tegas Hye In menolak
“Kau bisa
menjamin keselamatannya tergantung caramu menulisnya.” Kata si pria
“Dia akan
menderita apa pun yang terjadi Dan aku tak bisa melakukan itu kepada temanku.”
Kata Hye In tetap menolak
“Terlepas
dari seberapa serius hubungan mereka, bukankah kau tak senang melihat mereka
bersama?” ucap si Pria memperlihatkan foto Jin Hyuk dan Soo Hyun pergi bersama.
Hye In kaget melihatnya.
“Kalian
kurang ajar... Jangan merusak reputasi mereka. Entah itu masuk akal atau tidak,
kita tak berhak ikut campur. Lagi pula, itu tak benar.” Tegas Hye In tetap
menolak.
Jin Hyuk
menghentikan mobil di pinggir jalan. Soo Hyun memberitahu kalau Wartawan masih
sering datang ke rumahnya jadi harus mengendarai mobil dari jalan ini. Ia juga
mengingatkan ketika pengemudi tadi menelepon, meminta agar menelp Sek Jang. Jin
Hyuk tiba-tiba meminta tunggu sebentar.
“Kim Jin
Hyuk, Apa kau sakit? Apa tubuhmu tak bisa digerakkan?” kata Soo Hyun. Jin Hyuk
meminta agar menunggu sebentar melihat detik pada jam di dalam mobil hampir
menuju ke angka 12.
“Selamat
ulang tahun... Ini hadiah untuk mu, Aku ingin membelikan sesuatu untuk ulang
tahun CEO, Kudengar orang kaya menerima barang mewah cukup banyak, sedangkan
aku hanya pegawai baru.” Ungkap Jin Hyuk memberikan sebuah hadiah kotak kecil
“Aku akan
terlihat bodoh jika aku bangkrut karena mencoba membelikan barang mewah. Ada
gambar model yang memakai lipstik ini, tapi aku membelinya karena kupikir itu
lebih cocok untukmu” kata Jin Hyuk penuh semangat.
“Terima
kasih sudah mengucapkan selamat ulang tahun. Aku menghargai kebaikanmu, tapi
aku tak bisa menerimanya.” Ucap Soo Hyun. Jin Hyuk pikir hadiahnya terlalu
biasa.
“Bukan
begitu... Kim Jin Hyuk.. Sejujurnya, aku tak ingin menjalin hubungan denganmu
lagi. Aku tak terbiasa dengan hal ini dan itu membuatku tak nyaman.” Ungkap Soo
Hyun
“Aku
pasti terlalu bersemangat.” Kata Jin Hyuk lalu pamit pergi dengan mengambil
hadiahnya kembali.
Soo Hyun
melihat Jin Hyuk berjalan pulang dari kaca spionya, lalu membunyikan klaksonya.
Jin Hyuk menengok, Soo Hyun mengeluarkan tanganya. Jin Hyuk mendekatinya
terlihat binggung. Soo Hyun meminta agar Jin Hyuk memberikan hadiahnya.
“Aku tak
ingin bersikap kasar.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk memberikan hadiahnya dan
mengucapkan Selamat ulang tahun.
Soo Hyun
duduk di rumahnya menatap hadiah dari Jin Hyuk seperti tak menyangka kalau Hasilnya
ternyata seperti ini lagi karena tak bisa menolak pemberian dari Jin Hyuk. Saat
itu terdengar suara bunyi bel rumahnya. Sek Jang datang meminta agar membuka
pintu untuk merayakan ulang tahun temanya.
“Coba Lihatlah
lipstik ini... Sepertinya ini masih baru.” Komentar Sek Jang melihat lipstik
diatas meja.
“Itu
hadiah.”akui Soo Hyun, Sek Jang inginn tahu darimana dan merasa ada yang
mencurigakan.
“Aku akan
mempersingkat pestanya jika kau terus mengeluh.” Ancam Soo Hyun sudah
mempersiapkan meja.
“Semua
ini membingungkan. Kapan kau bertemu dengannya? Apa Dalam mimpimu?” tanya Sek
Jang
“Aku
mengalami kecelakaan mobil. Jadi kau urus tagihannya ketika Kim Jin Hyuk menelepon
besok.”kata Soo Hyuk. Sek Jang terlihat kaget.
“Ada apa
dengan kecelakaan mobil ini dan kenapa namanya disebut lagi? Wah.... Kepalaku
pusing.” Ungkap Sek Jang
“Itu
Terjadi begitu saja dan Hanya tabrakan ringan. Orang itu kebetulan berada di
tempat kejadian. Dia memberikan kartunya ke pengemudi lain itu, hanya itu.”
Jelas Soo Hyun ingin memperlihatkan kalau mereka tak punya hubungan.
“Lalu apa
dia memberimu lipstik ini?” kata Sek Jang . Soo Hyun menegaskan kalau Itu
hadiah ulang tahun. Sek Jang berpikir kalau Jin Hyuk itu penguntit.
Jin Hyuk
sudah naik bus duduk dengan wajah
bahagai, lalu berharap Semoga Soo Hyun tak menganggapnya sebagai
penguntit karena Seharusnya bercerita bagaimana tahu kalau hari ini hari ulang
tahunnya. Sementara di rumah, Sek Jang tahu kalau Tuan Nam yang mengajak Jin Hyuk
.
“Apa dia
mengaku?” tanya Soo Hyun. Sek Jang mengaku sudah menginterogasinya.
“Ahjussi
hanya ingin membuatmu bahagia. Tapi Dia tak peduli dengan konsekuensinya.”
Keluh Sek Jang
“Aku
sangat aneh belakangan ini, kan?” pikir Soo Hyun. Sek Jang juga tak mengerti.
“Ini
aneh. Belakangan ini, sepertinya kau sudah kembali menjadi dirimu sebelum
ayahmu mulai terjun ke bidang politik.” Komentar Sek Jang. Soo Hyun tak
mengerti maksudnya.
“Maksudku
kau kembali menjadi Cha Soo Hyun gila yang cerdas seperti dahulu.” Ucap Sek
Jang.
“Apa kau memanggilku
orang gila?” keluh Soo Hyun marah. Sek Jang memperhalus perkataan kalau Soo
Hyun sedikit eksentrik. Soo Hyun mengeluh kalauItu sama saja.
“Hei,
ketika aku bolos sekolah dan pergi ke konser, kau menyelamatkanku dari hukuman
wali kelas kita. Apa kau Tak ingat? Siapa yang akan membayangkan bahwa Cha Soo
Hyun, siswa terbaik, akan melewatkan kelas untuk pergi ke konser? Mereka
membiarkannya demi kau.” Cerita Sek Jang. Soo Hyun tak percaya mendengarnya.
“Itu
bukan sesuatu yang biasanya kulakukan dan Tak biasa.” Ungkap Soo Hyun. Sek Jang
tiba-tiba meminta Soo Hyun agar menghentikanya.
“Aku
memikirkan itu sejak di Kuba. Tapi terus bertemu dengannya.” Cerita Soo Hyun
mengerti maksud dari ucapan temanya.
“Apa
perlu kubantu mengembalikan lipstik ini? Aku bahkan mengembalikan hadiah Woo
Suk mewakilimu. Ayo kita kembalikan, oke?” kata Sek Jang memegang lipstik dari
Jin Hyuk. Soo Hyun hanya diam saja.
“Apa yang
terjadi? Kenapa matamu gemetar?” ucap Sek Jang. Soo Hyun menyangkal lalu
mengambil lipstik dan masuk kamar. Sek Jang hanya bisa menghela nafas tak
percaya dengan sikap temanya.
Nyonya
Kim bertemu dengan Nyonya Jin dengan memberikan hadiah dan meminta agar
diberikan kepada Soo Hyun. Nyonya Jin mengaku tak percaya Nyonya Kim yang masih
ingat hari ulang tahun anaknya. Nyonya Kim pikir Akan lebih baik jika Soo Hyun tahu bagaimana
perasaan mereka itu karena sulit untuk membuat Soo Hyun bisa tahu.
“Aku
berbicara banyak hal dengannya.” Kata Nyonya Jin
“Kau juga
harus membicarakan hal ini dengan suamimu. Kudengar dia menentang penyatuan
kedua pihak.” Komentar Nyonya Kim. Nyonya Jin pikir itu tak mungkin.
“Kuharap
semuanya berjalan lancar sehingga keluarga kita mendapatkan apa yang kita
inginkan.”ucap Nyonya Kim. Nyonya Jin setuju.
“Dengan jumlah
orang di Partai Moonhwa mereka tak akan bisa memenangkan pemilihan presiden. Meski
kedua pihak disatukan, dia akan tetap menjadi pemimpinnya Dan dia akan
mencalonkan diri tanpa perlawanan untuk pemilihan.” Tegas Nyonya Kim. Nyonya
Jin mengucapkan Terima kasih.
“Kau bisa
memperlakukanku seperti mertuamu.” Kata Nyonya Kim, Nyonya Jin menganguk
mengerti.
Soo Hyun
menatap rambutnya dengan hairdryer seperti sisir. Sek Jang mengejek kalau Orang-orang
mungkin berpikir Soo Hyun pergi ke salon kecantikan dan meminta agar bisa
menata rambutnya juga. Soo Hyun mengejek Soo Hyun agar mencuci muka dahulu.
“Apa kau
akan pergi ke rumah orang tuamu?” tanya Sek Jang
“Ya,
hadiah ulang tahun terbaik adalah tak menggangguku. Tapi ibuku tak tahu soal
itu. Apa Kau mau ikut? Kau sudah lama tak bertemu ayahku.” Ajak Soo Hyun.
“Tak
usah. Aku ingin sekali bertemu ayahmu,tapi tidak dengan ibumu. Lagipula Aku
punya janji di sore hari.” Ucap Sek Jang
Tuan Cha
duduk makan bersama dengan anaknya. Nyonya Jin memberikan hadiah pada Soo Hyun
mengaku itu dari ibu mertuanya, sengaja dititipkan karena anaknya yang selalu
bersikap dingin. Soo Hyun hanya menatap sinis. Ibunya mengeluh meminta anaknya bisa
bersikap lebih lembut.
“Hubungan
kita bukan untuk saling bertukar hadiah. Kenapa menerimanya?” keluh Soo Hyun
“Karena
mengingat sifatmu, aku yang akhirnya sibuk.” Ungkap Nyonya Jin. Soo Hyun ingin
tahu artinya hadiah ini.
“Itu
berarti dia menyukaimu dan kau lebih baik menjaga sikap.” Tegas Nyonya Jin
kesal
“Kenapa
kau memarahi dia di hari ulang tahunnya? Dia akan sakit perut.” Keluh Tuan Cha
membela lalu kembali duduk memberikan hadiah untuk anaknya.
“Apa Ayah
juga suka penyair ini?” tanya Soo Hyun, Tuan Cha membenarkan dan bertanya balik
apakah Soo Hyun menyukainya juga.
“Aku
mulai menyukainya.” Akui Soo Hyun melihat judul buku yang sama dengan milik Jin
Hyuk [Aku Melihatmu Saat Memandang Bunga]
Jin Hyuk
sedang menyusun buah didepan toko membantu ayahnya. Saat itu telpnya berdering.
Sek Jang menelp meminta untuk bertemu sebentar dan akan pergi ke dekat rumah
Jin Hyuk di tempat yang tenang. Jin Hyuk memikirkan sebuah Tempat yang tenang.
“Kenapa
dia ingin menemuiku di sini?” keluh Sek Jang heran melihat restoran Siput Bulan
Chan's
“Apa dia
ingin minum bersamaku jam segini?” komentar Sek Jang lalu masuk melihat tak ada
orang didalam dan memanggilnya.
Dae Chan
masuk restoran melihat ada tamu langsung memberikan buku menu, Sek Jang bertanya
apakah punya kopi. Dae Chan mengaku tak ada karena bisa melihat sendiri mereka hanya
menyediakan alkohol. Sek Jang dengan nada dingin meminta cola saja. Dae Chan
mengaku punya.
“Tapi ini
bukan kafe.” Kata Dae Chan seperti kesal dengan sikap Sek Jang. Sek Jang
mengerti.
“Kenapa
dia ingin bertemu di tempat seperti ini? Ini bahkan bukan kafe. Menurutmu
tempat apa ini? Makan siput di siang hari tidaklah begitu cocok.” Komentar Sek
Jang sinis.
“Ya, kau
benar. Aku penasaran kenapa kau datang. Aku tak percaya kau pelanggan pertamaku
hari ini. Jadi Dengarkan kalau kau Keluar dari sini, belok kiri, dan melaju
lurus sejauh 100 meter. Kau akan melihat kafe bagus, Pergilah ke sana dan minum
kopi.. Astaga, tak ada yang memintamu datang.” Ucap Dae Chan dengan nada sinis.
“Dia
memintaku datang ke sini.” Kata Sek Jang melihat Jin Hyuk masuk cafe.
“Jin
Hyuk, apa kau mengundang dia?” bisik Dae Chan. Jin Hyuk membenarkan.
“Maaf
terlambat. Toko ayahku sedang agak ramai. Kita bisa pergi ke tempat lain jika
merasa tak nyaman.” Ucap Jin Hyuk, Sek Jang pikir tak perlu karena tak akan
lama dan meminta cola untuk minum. Dae Chan dengan sinis menganguk mengerti.
“Apa dia
Hyung-mu?” tanya Sek Jang. Jin Hyuk mengaku Dae Chan sudah dianggap Hyung dan
mengaku penasaran apa mereka bisa bicara berdua saja. Sek Jang melirik seperti
tak ingin Dae Chan mendengar.
“Tidak
masalah,Dia Lagi pula tak tertarik padaku. Jadi Kenapa kau ingin menemuiku di
akhir pekan?”ungkap Jin Hyuk
“Langsung
ke intinya saja.. Aku ingin kau berhenti berhubungan dengan CEO Cha. Ini mungkin peristiwa kecil untukmu, tapi tak
begitu bagi dia.” Tegas Sek Jang. Jin Hyuk mengerti.
“CEO
mungkin terlihat tegar di luar, tapi sebenarnya tidak.” Ungkap Sek Jang. Jin
Hyuk mengaku punya pertanyaan. Sek Jang mempersilahkan.
“Apa CEO sama
sekali tak punya kuasa atas hidupnya?” tanya Jin Hyuk. Sek Jang menjawab kalau
CEO memilikinya.
“Apa
perlu sekretaris CEO turun tangan untuk memutus hubungan dengan temannya?”
tanya Jin Hyuk
“Tak ada
yang akan menulis artikel jika kalian memang berteman. Untuk orang seperti
kita, orang yang berhubungan dengan kita hanya memengaruhi kehidupan pribadi, tapi
hal itu tak berlaku untuk CEO. “ kata Sek Jang
“Aku juga
belum terbiasa dengan hal itu. Bahkan tabrakan mobil pun bisa menjadi masalah
besar untuknya.” Akui Sek Jang memperlihatkan ponselnya.
Jin Hyuk
melihat fotonya di SNS saat tabrakan “ Kemarin aku bertabrakan dengan mobil di depanku dan pemilik
mobil itu adalah Cha Soo Hyun dari Hotel Donghwa. Dia sangat cantik, tapi aku
tak bisa mendapatkan nomornya karena sekretaris prianya yang mengurus semuanya.”
“Seperti
inilah situasinya. Syukurlah dia menyebutmu sebagai sekretaris pria. Mungkin
kau senang karena ini pengalaman baru bagimu dan hal itu memancing rasa
penasaranmu. Tapi, baginya sedikit kesalahan pun bisa berdampak besar. Aku
harus sangat berhati-hati dan kuharap kau paham.” Tegas Sek Jang lalu keluar
restoran tanpa pamit.
Jin Hyuk
hanya diam saja, Dae Chan datang dengan dua botol cola bertanya apakah terjadi
masalah karena melihat Sepertinya Sek Jang tak berperasaan. Jin Hyuk tak banyak
bicara memilih untuk keluar restoran. Dae Chan bertanya kemana Jin Hyuk akan
pergi dan bersyukur karena tak membuka penutup botol minumnya jadi bisa
disimpan kembali.
Jin Hyuk
berlari menemui Sek Jang mengaku tak
menikmati pengalaman baru ini tapi Setiap hari merasa khawatir. Ia mengaku sadar
dunia mereka sangat berbeda dan itu sangat mengejutkan. Sek Jang hanya bisa
terdiam.
“Aku tak
akan menyebabkan masalah lain dengan perasaanku,tapi... perasaanku bukan
berdasarkan rasa penasaran. Membiarkan orang masuk ke hati kita walau untuk
sesaat, aku yakin hal itu sangatlah berarti. Hati-hati di jalan.” Kata Jin Hyuk
lalu bergegas pergi.
Sek Jang
tetap diam seperti tak bisa berkata apapun, dari kejauhan. Hye In melihat
keduanya terlihat gugup.
Esok pagi
Semua
orang kaget melihat berita "Waktunya Cha Soo Hyun Berhenti" mereka
tak percaya kalau Soo Hyun sedang dalam bahaya. Beberapa pegawai tak percaya
melihat Buletin perusahaan, yag menurutnya masalah besar.
"Kudengar pria yang terlihat
dalam artikel terbaru sebenarnya pegawai subkontraktor Hotel Donghwa. CEO Cha seharusnya
tak mengganggu pegawai dengan keinginan pribadinya. Sebagai pegawai
subkontraktor, dia tak akan bisa menolak ajakan bertemu CEO. Dia seharusnya
memikirkan posisi sulit pegawai tersebut. Dia memaksa pegawai yang lemah dengan
kehormatan dan kekuasaannya. Sikap itu tak tepat sebagai CEO Hotel Donghwa. Saatnya
dia kembali menjadi Daepyo wanita yang terhormat."
Semua
orang melihat berita yang tersebar dalam buletin, Soo Hyun terdiam diruanganya.
Jin Hyuk terlihat gelisah, Sementara Hye In kaget melihat berita yang tersebar
dan bertanya-tanya siapa yang menulis itu karena ia yang sudah menolak untuk
menuliskanya.
Sek Jang
memberitahu Soo Hyun kalau Tuan Choi terus meminta untuk bertemu dengannya dan
Ia mengatakan mereka harus membiarkan artikel itu, tapi Tuan Choi ingin
membahas masalah ini. Soo Hyun tahu kalau Tuan Choi pasti senang.
“Dia
harus berdiskusi dengan mantan ibu mertuaku. Aku tak perlu membahas masalah
yang begitu sepele dengannya. Jadi Sampaikan pesanku.” Komentar Soo Hyun lalu
terlihat tegang melihat Papan Buletin dengan penulis “Anonim”
Di ruangan
Jin Hyun
Tuan Park
membaca komentar [Sudah kuduga ini akan terjadi karena dia sangat cantik, Apa
dengan begini rumor soal dia pergi ke bar terbukti? Siapa pun orangnya, dia
pasti merasa tak nyaman. Menolak berarti dipecat.] Jin Hyuk
benar-benar panik melihatnya. Hye In pikir
Ini sungguh gila dan yakin Soo Hyun pasti hampir pingsan.
“Kira-kira
siapa penulisnya? Mereka mengacaukan kehidupan CEO” keluh Tuan Park. Sun Joo
menyuruh anak buahnya agar Berhentilah bergosip.
“Kalian
mengenal CEO, Jangan terpengaruh artikel itu.” Kata Sun Joo. Hye In terus
menayap Jin Hyuk yang terlihat gelisah.
“Kita tak
pernah tahu pikiran orang sesungguhnya.” Komentar Tuan Lee sinis. Semua tim
menatapnya.
“Semua
orang merasa iri. Kebanyakan orang memusuhi orang yang kompeten.” Kata Tuan
Park
“Kita tak
sebanding dengannya. Dia punya uang, penampilan, dan sangat kompeten. Aku tak
bisa mengalahkan dia Tapi aku lebih muda. Itu tak membuatku merasa lebih baik. Akan
tetapi, benarkah dia pergi ke bar? Dia pasti sangat kesepian terus bekerja. Kudengar
orang-orang di bidang politik bermuka dua.” Kata Eun Ji yang terdengar seperti
netizen yang iri.
“Apa Kau
pernah melihat dia? Apa Kau pernah melihat orang-orang di bidang politik pergi
ke bar saat merasa kesepian?” tanya Sun Joo
“Aku
hanya mendengar rumor...” kata Eun Ji gugup. Sun Joo menegaskan kalau itu
asumsi dan prasangka.
“Hal itu
sangat berbahaya.” Tegas Sun Jo, Eun Ji meminta maaf. Jin Hyuk hanya bisa
menghela nafas. Tuan Lee menatap dari kejauhan dengan tatapan dingin
Flash Back
Tuan Choi
membawa Tuan Lee mengaku menghormati anak buahnya itu dan menyakinkan kalau
Tuan Lee cerdas. Anak Buah Nyonya Kim
menegaskan kalau Tuan Lee juga harus
bisa menjaga rahasia. Tuan Lee menyuruh agar menyerahkan padanya.
“Aku akan
menunjukkan kesetiaanku kepada Taegyeong.” Ucap Tuan Lee menyakinkan
Ia
melakukan perintah dengan menuliskan di buletin [Kudengar pria yang terlihat dalam artikel
terbaru...] setelah itu wajahnya tersenyum bahagia.
Nyonya
Kim bertemu Tuan Kim mengaku sedih melewatkan
acara bagus di Hotel Donghwa yang menurutnya situasi di sana menjadi seru. Tuan
Choi yakin mereka akan segera rapat, dan meminta Cha Soo Hyun bertanggung jawab
karena mencemarkan reputasi hotel.
“Kau juga
harus bersiap. Kau sudah terlalu lama menduduki jabatan itu. Sepertinya kau
akan segera menjadi CEO” kata Nyonya Kim yakin
“Woo Suk akan
sangat kesal begitu melihat artikel itu. Cintanya tulus. Namun, dia harus tahu
soal ini.” Kata Nyonya Kim.
Woo Suk
membaca [Papan Buletin Anonim] wajahnya
terlihat sangat marah. Sek-nya masuk ke dalam ruangan, Woo Suk membahas Artikel yang memfitnah CEO diunggah
di papan buletin Hotel Donghwa dan ingin tahu penulisnya. Sek menjawab akan
menyelidikinya.
“Cari
juga peretas untuk menutup situs web itu agar tak ada orang lain yang membaca
unggahan itu. Aku akan membayar sesuai keinginan mereka, jadi kau harus cepat mencarinya”
tegas Woo Suk. Sek mengerti lalu keluar ruangan.
Di kantin
perusahan
Beberapa
wanita berkomentarkalau mereka bukan perusahaan perjodohan pernikahan dan Bintang
rumor itu seorang CEO jadi mau dianggap apa pegawainya. Mereka juga tak
menyangka CEO Cha, dan memiliki firasat Tipe orang seperti CEO Cha menakutkan saat
menyukai sesuatu.
“Mungkin
dia jatuh cinta dengan orang yang lebih muda. Kira-kira siapa pria itu? Katanya
dia subkontraktor, kan?” ucap Pegawai wanita
“Dia tak
mungkin mengaku. Begitu dia bicara, maka dia harus berhenti dari pekerjaannya.”komentar
Pegawai lainya.
Jin Hyuk
diam-diam mendengar pegawai yang membicarakan Soo Hyun. Tuan Park ingin
mendengarnya mengeluh para pegawai yang terdengar sangat antusias dan mengeluh
karena mengonsumsi banyak hal selain makanan. Jin Hyuk hanya mengaduk-ngaduk
nasinya.
“Kenapa
tak makan?” tanya Tuan Park. Jin Hyuk tersada lalu mengaku merasa kurang sehat.
“Aku juga
tak berselera makan, jadi Ayo pergi.” Kata Tuan Park. Jin Hyuk menganguk
mengerti.
Jin Hyuk
kembali membaca komentar [Saatnya dia kembali menjadi presdir wanita
yang terhormat] wajahnya terlihat kesal dan memikirkan sesuatu.
Sek Jang
memberitahu Soo Hyun harus pulang jadi akan menyiapkan mobil. Soo Hyun pikir
Tak perlu karena tak perlu bersembunyi.
“Semua
orang heboh... Kau harus menghindar di waktu seperti ini.” Kata Sek Jang
khawatir.
“Tak
apa-apa, Aku akan diremehkan jika menghindar.” Tegas Soo Hyun yakin.
Semua
orang bergegas untuk pulang kantor, Tuan
Park mengajak untuk minum-minum agar
meredakan situasi yang mengkhawatirkan ini. Soo Jung mengaku tak merasa
khawatir lalu bergegas memakain jaketnya untuk pergi. Hye In menyadarkan Jin
Hyun agar segera pulang.
Soo Hyun
akan pulang saat itu Tuan Choi sudah menunggu di lobby, Tuan Choi bertanya Apa ada
di kantormu tadi, padahal sudah menelepon untuk bertanya apa mereka bisa
berdiskusi, tapi Soo Hyun tak merespons jadi membuatnya sulit. Soo Hyun pikir
Tak ada yang perlu didiskusikan.
“Aigoo,
CEO... Kau membuat semua orang di kantor menjadi panik. Kenapa kau bilang kita tak
perlu berdiskusi?” sindir Tuan Choi. Semua pegawai akan pulang berkumpul di
lobbby.
“Ucapanmu
terlalu kasar... Dia harus pergi dan terlambat menghadiri rapat.” Kata Sek Jang
akan mengajak pergi.
“Ah.. Begitu
rupanya. Karena kau sibuk, jadi aku katakanlah sekarang. Semua orang di sini ingin
mendengar penjelasanmu.” Kata Tuan Choi.
Soo Hyun
pikir Tak ada yang perlu dijelaskan. Semua pegawai berkomentar kalau berita itu
benar. Tuan Nam baru datang melihat Tuan Choi berbicara dengan Soo Hyun. Jin
Hyuk dkk melihat Soo Hyun di lobby dengan wajah tegang.
“Kau
harus mengumumkan posisimu sebagai CEO Hotel Donghwa. Soal pria pegawai
subkontraktor atau meski aku malu mengatakan ini, benarkah dia pria dari bar
sesuai dalam komentar? Aku sungguh berharap dia hanya sepupumu.” Ucap Tuan Choi
menyindir
“Pertanyaanmu
tak perlu dijawab.” Kata Soo Hyun tak perlu menjawab
“Ada
artikel dan komentar di papan buletin. Tak sepantasnya kau terus pura-pura tak
tahu apapun. Reputasi perusahaan kita sangat tercemar. Sekarang, beri kami
penjelasan.” Kata Tuan Choi. Soo Hyun menahan amarah dengan mengepalkan
kepalanya.
Semua
pegawai makin berpikir kalau Rumor itu benar dan membuatnya merinding. Tuan Nam
datang mengajak Soo Hyun untuk pergi, tiab-tiba Jin Hyun memanggil CEO Cha Soo Hyun
dengan sangat lantang. Sek Jang panik, Hye In pun kaget.
“CEO,
Apak kau akan pulang sekarang?” tanya Jin Hyuk berani menemui Soo Hyun.
“Mulai
sekarang, jalani saja hidupmu. Jangan mendekatiku lagi” ucap Soo Hyun
“Aku
sudah memutuskan. Aku akan memasuki kehidupan yang kau jalani seorang diri.” Gumam
Jin Hyuk melangkah maju mendekati Soo
Hyun.
“Aku
punya uang... Hari ini aku yang mentraktir. Bagaimana jika kita beli ramyeon?”
kata Jin Hyuk. Soo Hyun terlihat kaget.
“Apa Ternyata
pria itu Kim Jin Hyuk? Apa Dia pria ramyeon itu?” ucap Tuan Park kaget. Hye In
terlihat benar-benar tak mengerti dengan pikiran Jin Hyuk.
“Jalan
menuju Rest-Area macet. Bagaimana jika hari ini kita makan mi gelas di toserba?”
ucap Jin Hyuk. Soo Hyun berkaca-kaca mendengarnya dengan senyumanya. Jin Hyuk
pun juga tersenyum.
“Jangan
menanyaiku soal perasaan ini. Aku pun belum tahu. Saat ini, Aku tak mau membiarkanmu sendirian dan
kesepian.”gumam Jin Hyuk.
Bersambung
ke episode 5
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar