Nyonya
Joo berteriak dari dapur menyuruh Jin
Myung agar segera keluar dari kamar.
Tuan Kim bertanya kapan Jin Hyuk akan pergi. Jin Hyuk menjawab Tidak lama setelah sarapan.
Tuan Kim memastikan kalau Jin Hyuk sudah mengemas semuanya. Jin Hyuk pun
mengangguk.
“Apa yang
kalian bicarakan?” tanya Jin Myung binggung duduk dimeja makan. Tuan Kim pikir
Jin Hyuk belum memberitahu adiknya.
“Dia
tertidur ketika Jin Hyuk pergi bekerja dan dia baru pulang larut malam karena
pekerjaan. Tidak ada waktu untuk mengobrol.” Kata Nyonya Joo membuka tutup
panci sup untuk sarapan. Jin Myung
binggung apa sebenarnya yang terjadi
“Aku
dipindahkan ke Sokcho. Aku berangkat ke sana hari ini.” Ucap Jin Hyuk. Jin
Myung kaget kalau kakaknya tiba-tiba pindah kesana.
“Kenapa
hanya kau?” ucap Jin Myung dengan bahasa banmal. Tuan Kim memperingatkan agar
Perhatikan tata bahasanya.
“Apa
hanya Kakak yang pergi?” kata Jin Myung. Jin Hyuk pikir itu cara hotel
beroperasi kalau Para karyawan direlokasi ke berbagai cabang.
“Lalu
kenapa Hye In tetap di kantor pusat?” kata Jin Myung heran. Tuan Kim
memperingatkan lagi kalau Jin Hyuk itu lebih tua daripadanya. Jin Myung
mengeluh kalau sudah tahu.
“Mereka
meminta karyawan untuk mengajukan diri dan aku mendaftar. Ini hotel yang baru
dibuka, jadi, aku akan banyak belajar.” Ucap Jin Hyuk berbohong.
“Kakak
juga bisa belajar banyak hal di kantor pusat.” Komentar Jin Myung
“Karyawan
pergi ke cabang untuk mempelajari kerja lapangan dan ditarik kembali ke kantor
pusat. Sepertinya kamu akan menangis jika aku pindah ke luar negeri.” Ejek Jin
Hyuk mengalihkan pembicaraan
“Sebaiknya
itu tidak terjadi. Tapi jika itu terjadi, ajaklah aku.” Kata Jin Myung bangga.
Jin Hyuk pikir Itu tergantung pada sikap adiknya.
“Kau bekerja
di tempat Dae Chan, tapi kau juga harus membantu Ayah. Temanilah Ayah selalu
setiap kali pergi ke pasar.” Pesan Jin Hyuk
“Jin
Myung mengemudi dengan sembrono, jadi, dia tidak akan membantu.” Ucap Tuan Kim
“Ayah
bilang Kakak mengemudi terlalu aman, jadi, butuh waktu empat hari untuk sampai
ke pasar.” Kata Jin Myung. Tuan Kim terlihat panik mencoba mengalihkan. Jin
Hyuk kaget ayahnya berkomentar tentang dirinya.
“Apa kau
sudah kemaskan tonik untuknya? Hei.. Pikirkan betapa perhatiannya ibu dan
minumlah ini setiap hari, ya?” kata Tuan Kim. Jin Hyuk berjanji akan meminumnya
setiap hari.
“Berarti
Kakak tidak akan bisa datang ke pesta akhir tahun. Hye In mengundangku ke pesta
itu, jadi, aku akan datang.” Kata Jin Myung
“Bersenang-senanglah
mewakiliku.” Ucap Jin Hyuk
“Jika ada
gadis baik di sana, aku akan minta nomor teleponnya.” Kata Jin Myung penuh
semangat.
“Jangan
meracau. Biarkan dia makan dengan tenang.... Tapi suamiku.. Apa benar-benar
butuh empat hari bagi Jin Hyuk untuk sampai ke pasar?” kata Nyonya Joo. Tuan
Kim mengaku Kadang Jin Myung yang menyebalkan.
“Sebaiknya
kau jangan mengebut. Tapi Kenapa yang satu mengebut dan yang satu terlalu
pelan?” ucap Nyonya Joo heran.
“Hei...
Kau bisa mendapat masalah.” Kata Jin Hyuk. Jin Myung mengelak kalau akan
membeli mobil sport di masa depan.
Tuan Kim
dan istrinya ingin ikut menumpang. Jin Myung dengan bangga memperbolehkan tapi hanya
dua orang yang bisa masuk ke mobil. Mereka pun makan bersama seperti keluarga
bahagia seutuhnya.
Nyonya
Jin melihat suaminya pulang langsung meminta agar memberitau Soo Hyun untuk
bisa mengerti dengan menceritakan kalau anaknya datang dan meracau. Ia yakin kalau semua terjadi
karena si berandalan aneh itu. Tuan Cha memperingatkan agar Jangan sebut Jin
Hyuk berandalan, karena dia putra kesayangan seseorang.
“Dia
bilang akan bersiap untuk mengajukan gugatan. Beraninya dia mencoba
menghalangimu?!!!” ucap Nyonya Jin marah
“Kitalah
yang mengganggu kehidupan putri kesayangan kita. Dialah yang menyia-nyiakan
keberuntungannya sendiri. Kita seharusnya tidak menikahkan dia dengan keluarga
itu.” Kata Tuan Cha merasa bersalah
“Kini
kamu akan menyalahkanku atas semuanya?” ucap Nyoynya Jin marah
“Kubilang
itu kesalahanku. Kau bilang mendapat pinjaman dari bank dengan jaminan rumah
kita dan aku salah karena tidak memeriksa apa uang itu berasal dari Taegyeong. Aku
yang salah karena kita tidak berdaya dan tidak bisa menolak saat mereka meminang
putri kita. Oleh karena itu, kita masih mempermasalahkan hal ini. Dan itu semua
salahku juga.” Ucap Tuan Cha
“Apa
gunanya mengatakan itu? Semuanya sudah berlalu sekarang.” Kata Nyonya Jin
“Itu
sebabnya kau harus membiarkan Soo Hyun. Dia bilang ingin menjalani hidupnya.”
Ucap Tuan Cha lalu bergegas masuk kamar. Nyonya Jin hanya bisa menghela nafas
karena tak ada yang mendukungnya.
Woo Suk
duduk diam dalam ruangan melihat undangan ditanganya "Kami mengundangmu ke pesta akhir tahun
kami" Sek Kim masuk ruangan merasa Woo Suk harus tahu kalau Jin Hyuk
dipindahkan ke hotel di Sokcho. Woo Suk kaget Jin Hyuk yang pergi ke Sokcho.
“Dan Apa Soo
Hyun tidak melakukan apa pun soal itu?” tanya Woo Suk. Sek Kim pikir seperti
itu.
Woo Suk
mengerti lalu melihat kembali undangan ditanganya.
Soo Hyun
ingin tahu alasan Woo Suk yang tiba-tiba berkunjung. Woo Suk mengaku hanya
ingin berolahraga di hotel. Soo Hyun pikir
Ada banyak hotel bagus di dekat tempat kerjanya. Woo Suk merasa Peralatan
di Hotel Soo Hyun sangat bagus. Dan Udaranya juga terasa lebih segar.
“Apa
karena kau memiliki pembersih udara yang bagus?” ucap Woo Suk seperti berbasa
basi
“Kenapa
kau di sini? Aku tidak punya banyak waktu.” Kata Soo Hyun tak ingin
berlama-lama.
“Kudengar
dia dipindahkan.” Ucap Woo Suk. Soo Hyun pikir
Ini urusan Hotel Donghwa jadi Woo Suk terlalu ikut campur.
“Aku
yakin kau bisa membawanya kembali, jadi, kenapa tidak melakukanya?” ucap Woo
Suk penasaran.
“Kenapa
kau ingin tahu tentang itu?” tanya Soo Hyun
“Karena
ini berhubungan dengan wanita yang kusuka.” Akui Woo Suk blak-blakan. Soo Hyun
kaget merasa kalau salah dengar
“Apa
pengucapanku buruk? Biarkan aku mengulanginya. Ini berhubungan dengan wanita...”
ucap Woo Suk dan Soo Hyun langsung menahanya.
“Tidak,
Woo Suk... Jangan main-main lagi.” Tegas Soo Hyun. Woo Suk mengaku tidak
main-main.
“Lalu Apa
maumu?” tanya Soo Hyun, Woo Suk tak menjawab langsung pamit pergi dengan
senyuman.
“ Aku
sangat merindukanmu akhir-akhir ini.” Kata Woo Suk lalu berjalan pergi. Soo Hyn
hanya bisa diam dengan tatapan binggung.
Sementara
Jin Hyuk sudah sampai terminal Sockho, wajahnya sedih karena harus meninggalkan
Seoul. Soo Hyun sedang berkerja di rumah, menatap pemandangan sungai Han di
malam hari dan teringat dengan Jin Hyuk lalu berani menelpnya. Jin Hyuk melihat
Soo Hyun yang menelp wajahnya terlihat bahagia.
“Apa kau
tiba dengan selamat?” tanya Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku tiba dengan selamat.
“Rasanya
aneh, kan?” kata Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku ini tidak terasa aneh.
“Tapi aku
tidak bisa berhenti memikirkan Ibu. Aku sangat merindukanmu” akui Jin Hyuk. Soo
Hyuk merasa Jin Hyuk seperti asal bicara saja.
“Setiap
kali melangkah, aku memikirkan Ibu dan memanggil nama Ibu. Jadi, tentu saja,
aku serius. Aku mungkin akan tiba di penginapan besok bila terus seperti ini.” Goda
Jin Hyuk
“Astaga,
kalimatmu luar biasa.” Keluh Soo Hyun. Jin Hyuk pikir akan menghentikan kalau
Soo Hyun tidak menyukainya.
“Kau
makin pandai bersikap jual mahal.” Ucap Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku kalau
mendengar kunci untuk berkencan.
“Kata siapa?”
tanya Soo Hyun. Jin Hyuk menjawab kalau itu dari Ayahnya.
“Tidurlah
yang nyenyak, semoga sukses di hari pertama besok.” Kata Soo Hyun.
“Apa Ibu
sudah akan menutup teleponnya? Aku tersesat saat bicara dengan Ibu di telepon. Aku
akan memberi tahu polisi nomor telepon Ibu bila tersesat.” Rengek Jin Hyuk
mengoda.
“Itu ide
bagus. Aku bisa menggunakannya sebagai alasan untuk pergi ke Sokcho.” Kata Soo
Hyun
“Bagus.
Ibu harus datang.” Ucap Jin Hyuk senang. Soo Hyun menegaskan kalau benar-benar
akan datang.
“Tentu,
kemarilah.” Kata Jin Hyuk menantang. Soo Hyun menegaskan kalau tidak berbohong.
“Aku
tahu. Aku meminta Ibu untuk datang.” Ucap Jin Hyuk. Soo Hyun pun mengartikan
akan segera bertemu dengan Jin Hyuk.
“Setuju.
Sampai nanti.”kata Jin Hyuk dengan wajah bahagia, Soo Hyun pun menutup telpnya,
keduanya walaupun saling berjauhan terlihat sangat bahagia.
Tuan Nam
bertemu dengan Ji Yu dicafe. Ji Yu menceritakan kalau Ayahnya sudah pindah.
Tuan Nam ingin tahu keadaan Ji Yu sekarang.
Ji Yu pikir tidak ada yang bisa dilakukan karena ayahnya bahkan jarang
pulang, jadi, tidak terasa aneh sama sekali.
“Aku
mengkhawatirkanmu.” Ucap Tuan Nam sedih. Ji Yu mengaku sangat mengkhawatirkan
ibunya.
“Dia
menjadi anjing yang dibuang... Dia dibuang...” ungkap Ji Yu sedih .
“Tapi
tetap saja, jangan sebut ibumu anjing yang dibuang.” Komentar Tuan Nam
“Itu
hanya kiasan. Aku tidak memanggilnya anjing. Kami mempelajari ini di kelas
bahasa.” Ejek Ji Yu
“Aku
dahulu jurnalis, paham? Aku tahu apa maksudmu. Aku hanya kasihan pada kalian...
Roti lainnya terlihat lezat. Kamu harus makan lagi.” Ucap Tuan Nam mencoba
mengalihkan percapakan
“Paman,
kalau begitu bisakah Paman membelikanku itu? Ibuku menyukainya. Kata Ji Yu
menunjuk sebuah rotu
“Kau
gadis yang baik. Kau mirip dengan siapa?” puji Tuan Nam, Ji Yu dengan santai
menjawab Joan of Arc
“Dia
bahkan bukan orang Asia.” Keluh Tuan Nam. Ji Yiu pikir anggap saja mirip dengan Paman Nam. Tuan Nam
terlihat gugup lalu mengeluh dengan candaan itu.
“Kalau
begitu, anggap saja aku gadis yang baik.” Kata Ji Yu. Tuan Nam pun memuji kalau
Ji Yu memang putri Sun Joo.
Nyonya
Kim bertemu dengan Soo Ah meminta maaf mengejutkannya karena tiba-tiba mengajak
bertemu. Soo Ah mengaku Tidak apa-apa. Nyonya Kim tahu kalau Soo Ah sudah cukup
lama berpacaran dengan putrnya.
“dan aku
merasa terlalu tidak acuh terhadapmu... Hubungan kalian akan berlanjut. Jadi,
kamu bisa lebih santai terhadapku.” Ucap Nyonya Kim seperti mulai mendukung
“Sebenarnya,
kami sudah putus.” Akui Soo Ah. Nyonya Kim kaget.
“Bolehkah
aku bertanya kenapa kalian putus?” tanya Nyonya Kim. Soo Ah menjawab kalau tidak
bisa ceritakan soal itu.
Nyonya
Kim duduk di dalam ruang tengah seperti memikirkan sesuatu. Woo Suk pulang ke
rumah. Nyonya Kim meminta agar Woo Suk berbicara sebentar. Woo Suk pun duduk didekat ibunya. Nyonya Kim
ingin tahu berapa banyak uang yang diberikanya. Woo Suk tak mengerti ucapan
ibunya.
“Berapa
harga untuk mempertaruhkan perceraianmu dan berpura-pura jatuh cinta? Kenapa kau
menyukai wanita yang putus denganmu itu? Ibu pikir mungkin kau merindukan kasih
sayang setelah bercerai dan mungkin menunggu Soo Hyun. Ibu pikir harus membantumu
putus dengan Soo Ah.” ucap Nyonya Kim
“Haruskah
kau membohongi ibu untuk membebaskan Soo Hyun dari tempat ini? Apa itu alasan
sejak awal kau memutuskan mempekerjakan Jang Soo Ah?Soo Hyun-lah yang membuatmu
jadi seperti ini.” Kata Nyonya Kim tak habis pikir dengan tingkah anaknya.
“Soo Hyun
tidak tahu. Aku memang ingin melakukan itu.” Tegas Woo Suk . Nyonya Kim tak
banyak bicara menyuruh Woo Suk untuk Beristirahat saja.
Manager
mengenalkan Kim Jin Hyuk yang hari ini akan mulai bekerja di hotel mereka. Jin
Hyuk dengan gaya tatanan rambut yang baru menyapa semua pegawai yang ada di
Front office.
“Aku
belum pernah menjadi resepsionis. Mohon bantuannya.” Kata Jin Hyuk. Semua terlihat
senang melihat ada anggota baru.
Sementara
Soo Hyun sibuk di restoran bertanya Apa tteokguk adalah menu musiman. Koki
mendengarkan memberitahu kalau menyajikannya selama sepekan di tahun baru.
“Karena
masih ada waktu, bisakah kamu mencari tahu perusahaan tteokguk baru? Teksturnya
tidak bagus tahun lalu.” Ucap Soo Hyun. Koki mengerti akan menyiapkannya.
“Izinkan
aku mencicipinya lebih dahulu.” Kata Soo Hyun.
Jin Hyuk
melayani tamu yang baru keluar dari hotel, lalu meminta izin seniornya untuk
menelp.
“Halo,
aku Kim Jin Hyuk. Bisakah kamu memeriksa lagi soal disjoki dan band untuk
besok? Ya. Lalu, bagaimana soal topeng yang sudah dipesan? Maaf aku tidak hadir
untuk membantu acaranya.” Ucap Jin Hyuk salah satu pegawai memanggilnya, Jin
Hyuk pun bergegas menutup telp.
“Manajer memintamu
mengambil panduan sebelum pulang.” Ucap rekan kerjanya. Jin Hyuk menganguk
mengerti.
Soo Hyun
melihat jadwal "Penunjukkan Ulang Desember 2018" wajahnya terlihat
sedih. Sementara Jin Hyuk berjalan pulang dan berdiri ditepi pantai, dengan
wajah sedih mengaku sangat merindukannya. Soo Hyun seperti tak bisa berbuat
apa-apa dengan jarak yang sangat jauh untuk bertemu dengan Jin Hyuk.
Persiapan "Pesta Akhir
Tahun 2018" terlihat sangat sibuk dalam ballroom, Tuan Nam melihat ruangan
berkomentar kalau Orang yang merencanakannya berada di Sokcho dan menurutnya
ini sangat tidak adil.
Di
ruangan, Sun Joo meminta Soo Hyun memilih salah satu topeng. Soo Hyun binggung karena ia juga harus
mengunakan topeng.
“Apa Ibu tidak
akan mampir ke acara itu? Semua orang akan memakai topeng. Apa Ibu ingin tampil
menonjol?” ucap Sun Joo
“Aku akan
mampir sebentar.” Kata Soo Hyun, Sun Joo mengaku mereka yang sudah menyiapkan...
“Ah..
Tidak... Jin Hyuk bekerja keras untuk menyiapkan ini hingga hari terakhirnya di
sini. Semoga Ibu bisa menikmatinya hari ini.” Ucap Sun Joo bangga
“Apa
persiapannya lancar?” tanya Soo Hyun, Sun Joo yakin kalau Acara ini pasti luar
biasa.
“Ini akan
menutupi sebagian besar wajahku.” Kata Soo Hyun memilih sebuah topeng.
“Apa Kau
sudah menyiapkan hadiah untuk undian berhadiahnya?” tanya Soo Joo memastikan.
“Ya. Kami
punya paket spa, prasmanan hotel gratis, dan sampanye.” Kata Tuan Lee.
“Ibu,
bagaimana ukuran untuk ini?” tanya Tuan Park membawa sebuah kardus. Sun Joo pikir
itu sempurna.
Sementara
Jin Hyuk baru selesai melayani tamu kaget melihat Tuan Nam datang Tuan Nam terlihat marah karena Pesta akhir
tahunnya kacau tapi Jin Hyuk yang masih ada di hotel cabang padahal ia yang yang
merencanakannya. Jin Hyuk terlihat bingung.
“Acaranya
kacau karena kau tidak hadir.” Kata Tuan Nam marah. Manager datang bertanya
apakah ada yang bisa dibantu.
“Aku dari
kantor pusat. Jadi Aku harus segera mengajaknya ke kantor pusat. Nyonya Kim bilang
kamu harus datang sekarang. Cepatlah.” Kata Tuan Nam. Jin Hyuk binggung apakah
harus sekarang juga.
“Apa Kau
mau pergi besok? Setelah acaranya kacau balau? Presdir kita sangat kesal
sekarang. Kita akan bicara di perjalanan.” Ucap Tuan Nam marah
“Jin
Hyuk, presdir merasa kesal. Kami tidak mau hotel kami terlibat. Cepatlah pergi.”
Kata Manager. Jin Hyuk yang panik menganguk mengerti.
Tuan Nam
membuka pintu mobil, Jin Hyuk pikir akan
duduk di depan dan akan mengemudi. Tuan n Nam dengan senyuman mengaku bukan
untuk menjemput Jin Hyuk tapi untuk menjemput kekasih bosnya. Jin Hyuk bisa tersenyum seperti keteganganya hilang
akhirnya mengikuti perintah Tuan Nam.
Soo Hyun
masih duduk di ruanganya, seperti enggan ikut pesta karena tak ada Jin Hyuk. Sementara
Dae Chan dan Jin Myung akhirnya datang ke pesta topeng. Dae Chan mengaku merasa
tidak cocok berada di hotel yang mewah, tapi Jin Myung dengan penuh semangat
berharap ada banyak wanita cantik.
“Bukankah
kita berlebihan? Kita menutup restoran.” Ucap Dae Chan.
“Kaulah
yang berlebihan. Mari berpesta malam ini.” Kata Jin Myung lalu berlari menaiki
tangga.
“Apa kau
sudah menelepon Hye In?” tanya Dae Chan, Jin Myung memberitahu kalau Hye In
menyuruh naik.
Hye In
baru turun melihat keduanya, Dae Chan dan Jin Myung terlihat senang. Jin Myung memuji Hye In yang terlihat cantik
sekali. Hye In juga memuji keduanya yang
tampan saat berdandan rapi.
“Kami
akan menguasai tempat ini” kata Jin Myung penuh semangat.Hye I memberikan dua
topeng untuk temanya.
“Apa ini?
Sangat disayangkan untuk menutupi wajahku, tapi ini konsep pestanya.” Komentar Dae
Chan bangga
“Sudah
kubilang... Akan lebih baik jika kau menyamar... Ikuti aku.” Ucap Jin Myung.
Mereka pun bergegas pergi.
Eun Ji
menjaga di meja dengan dengan wajah mengoda melihat Woo Suk yang datang,
meminta agar memilih topeng yang disuka. Woo Suk melihat pilihan topeng lalu
akhirnya memilih satu topeng yang cocok untuk wajahnya, lalu berjalan pergi.
“Keluarga
bangsawan bersinar sehebat apa pun mereka menyamar.” Komentar Eun Ji melihat
Woo Suk menaiki tangga.
Di dalam
lift, Sek Jang mencoba memakai topengnya
mengaku sangat antusias karena menyukai
acara seperti ini, ngin tahu bertanya
Siapa perencananya. Soo Hyun dengan bangga
menjawab Kim Jin Hyuk. Sek Jang tiba-tiba merinding. Soo Hyun bingung.
“Kau
membuatnya canggung... Tidak, tapi getir... Kau membuatku getir.” Komentar Sek
Jang
“Haruskah
aku menutupi wajah cantikku? Menyebalkan.” Keluh Sek Jang mengajak untuk memakai topeng sebelum turun.
Soo Hyun
memakai topeng dengan memegangnya lalu masuk ke ballroom yang sudah penuh. Eun
Ji sudah mengunakan topengnya agak kaget melihat Soo Hyun yang mengunakan
pakaian yang sama.
“Semua
orang akan mengenalimu jika aku berada di sebelahmu... Sampai nanti.” ucap Sek
Jang meninggalkan Soo Hyun setelah masuk Ballroom.
Jin Hyuk
akhirnya sampai dan akan bergegas masuk. Tuan Nam memanggilnya mengejek kalau tidak
tahu tema pesta yang direncanakan lalu membuka pintu bagasi. Jin Hyuk tersenyum
melihatnya, tuan Nam memberitahu kalau semua hadiah. Jin Hyuk pun
mengucapkan Terima kasih lalu bergegas
pergi membawa kotaknya.
“Apa ini?
Kenapa mereka hanya membuat satu ukuran?” keluh Tuan Nam mencoba memaki topeng
tapi tak cukup dengan wajahnya.
Acara
akhirnya dimulai dengan semua tamu yang mengunakan topeng, MC dengan topi badut
akan mengucapkan Selamat tinggal, 2018. Dae Chan dan Jin Myung berdiri
bersebelah sambil memegang wine. Dae Chan mengeluh karena tak ada sedotan, Jin
Myung mengeluh karena tidak ada sedotan di sini. Sek Jang pun tanpa sadar
bersebelahan dengan Dae Chan.
“Terima
kasih telah menghadiri malam yang menyenangkan ini. Apa kalian sudah menerima
topeng yang kalian minta?” ucap MC. Semua menjawab “Ya”
“Hotel kami
sangat teliti dalam bekerja. Semoga orang di balik topeng itu adalah cinta
sejati kalian. Mari kita mulai Pesta Topeng Donghwa. Bersulang.” Ucap MC. Pesta
pun dimulai
Tuan Nam
duduk di luar ballroom dengan topeng labu yang sangat kecil diwajhnya. Sun Jooo
keluar melihat Tuan Nam mengejek kalau Ada wajah yang tidak bisa disembunyikan.
Tuan Nam mendengar suara yang datang tahu kalau itu Sun Joo ada dibalik topeng.
“Bagaimana
jika kau melepasnya? Aku kasihan pada topeng itu.” Ucap Sun Joo mengejek
“Tidak
ada yang mengenaliku saat aku memakai ini.” Kata Tuan Nam
“Aku
sudah tahu kamu Nam Myung Sik dari jauh. Apa kau buta?” ejek Sun Joo
“Kau juga
lebih cantik dengan topeng itu.” Kata Tuan Nam. Sun Joo pun mengucapkan Terima
kasih atas pujian hangatnya.
“Karena
sekarang melajang, aku akan mencari apa ada pangeran tampan yang menungguku di
sana.” Ucap Sun Joo bahagia lalu masuk ke dalam ballroom.
“Untuk
usianya, dia tidak pernah dewasa.” Keluh Tuan Nam.
Soo Hyun
berada dalam kerumuan seperti berusah keluar dari ballroom, Woo Suk berjalan
seperti mencari seseorang, MC memanggil semua tamu memberitahu Satu menit lagi
sebelum tahun baru.
“Sebelum
kembang api tahun baru, kita akan menghitung mundur dari 20. Jika ada orang
yang kalian sukai, jangan biarkan dia pergi. Mari mulai menghitung mundur.” Ucap
MC
Soo Hyun
terus berjalan dan Woo Suk seperti semakin mendekat dengan orang yang paling
disukainya. Tangan Soo Hyun tiba-tiba
ditarik seseorang dan saat itu Woo Suk menepuk pundak seseorang, Eun Ji kaget
melihat seorang pria yang menepuk pundaknya. Woo Suk seperti kecewa karean
bukan Soo Hyun dibalik topeng.
Seorang
pria dibalik topeng Robot kaleng mengajak Soo Hyun keluar dari ballroom, wajah
Soo Hyun tersenyum bahagia melihat Jin Hyuk yang ada didepanya.
Teriakan dari dalam ruangan “Selamat Tahun Baru!” dan mereka
disuguhkan menikmati penampilan jazz dan
salsa untuk menikmati pembukaan Hotel Havana Donghwa.
“Kami
mengundang kalian semua untuk merasakan kehangatan Kuba.” Ucap MC
Soo Hyun
kaget mengetahui didalam ballroom dinamakan Havana Party dan penari salsa
lengkap diiringi musik, teringat kembali kenangan saat ada di Havana bersama
dengan Jin Hyuk.
Jin Hyuk
berani menarik Soo Hyun lebih dekat, keduanya saling menatap lalu Jin Hyuk pun
mencium Soo Hyun sebagai tanda rasa cintanya. Soo Hyun pun tak menolaknya.
Keduanya saling menatap lalu saling berpelukan di tahun baru.
Di dalam
ruangan, terjadi kehangatan juga. Eun Ji seperti tanpa sadar berdiri disamping
Tuan Park yang menjadi MC. Sek Jang juga berdiri disamping Dae Chan yang mencoba
minum wine.
Jin Myung
dengan berani memeluk Hye In yang berdiri disampingnya. Hye In menatapnya
akhirnya Jin Myung pun melepaskan. Tuan Nam berdiri disamping Sun Joo, mereka
menikmati malam bersama sambil minum seperti hubungan mereka semakin dekat.
"Epilog"
Woo Suk
memnelp Sekretaris Kim agar memeriksa pakaian kantor CEO Cha hari ini. Setelah
tahu baju yang dipakain Soo Hyun dengan sangat yakin menepuk wanita yang
memakai jas putih tapi ternyata yang ditepuk pundaknya adalah Eun Ji.
Sementara
Jin Hyuk menelp seseorang yang meminta maaf karena menelepon selama jam makan siang lalu
membahas tentang topeng untuk pesta topeng Hotel Donghwa.
“Aku sudah
mengirimkan pesanan klien, tapi ingin menambah satu topeng lagi ke dalam
daftar. Topeng ini untuk wanita dan harus menutupi seluruh wajah. Dia akan
berterima kasih jika tidak dikenali. Aku bisa mengirimkan sketsanya. Terima
kasih banyak sebelumnya.” Ucap Jin Hyuk
Wajah Jin
Hyuk terlihat sangat bahagia setelah menutup telp, gambar topeng miliknya dan
juga Soo Hyun sudah digambar dengan note "Poin
Utama, 1. Menutupi wajah, 2. Pegangan
tebal, 3. Warna gelap" Dan akhirnya berhasil digunakan dalam pesta
tahun baru.
Bersambung ke episode 9
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar