Oh Sol
bertemu dengan Sek Kwon memastikan kalau yang dikatakan adalah sekarang ia harus
tinggal di rumah CEO bersamanya. Sek Kwon membenarkan, Oh Sol melonggo mendenagrnya. Sek Kwon sadar
kalau permintaanya itu yang tak masuk
akal.
“Tapi
kupikir inilah satu-satunya cara untuk memperbaiki mysophobianya CEO” ucap Sek
Kwon.
“Tapi
tetap saja, itu sedikit...”kata Oh Sol merasa tak enak.
“Kudengar
kau dalam kesulitan karena adikmu terlibat dalam insiden kekerasan. Benarkan?”ucap
Sek Kwon. Oh Sol kaget karena Sek Kwon mengetahuinya.
“Jika kau
menurut padaku, kurasa aku bis tangani masalah itu.” Kata Sek Kwon memberika
imbalan. Oh Sol hanya bisa terdiam.
[Episode
10: Rahasia dan Kebohongan]
Oh Sol
membereskan barang-barang ke dalam koper, Ayahnya datang membawakan banyak
barang, karena harus mengemasnya sebelum
lupa. Oh Sol mengeluh yang dibawakan ayahnya. Tuan Gil berpesan agar Oh Sol
menaruh yang benar minyak wijen.
“Apa Pikir
Ayah aku akan ke luar negeri? Lagian ini semua bisa di beli di toserba.” Ucap
Oh Sol
“Kau tak
tahu apa-apa. Wijen itu wijen istimewa buatan pamanmu.” Ucap Tuan Gil lalu
membantu anaknya melipat baju.
“Ini kau
sedang mengungsi apa? Semua pakaianmu semrawutan begini. Kau harus melipatnya.”
Ucap Tuan Gil
“Lebih
mudah mengemas pakaian kusut.” Kata Oh Sol. Tuan Gil ingin tahu sampai kapan akan tinggal di Busan. Oh Sol
terlihat bingung.
“Aku akan
tinggal di sana sebentar. Aku harus mempersiapkan pembukaan toko kedua dan
melatih karyawan baru.”jelas Oh Sol berbohong
“CEO Jang sepertinya menyukaimu. Dia membiarkanmu melakukan semua pekerjaan penting itu.
Karena aku sudah sibuk dengan masalah O Dol akhir-akhir ini, aku tak
mempedulikanmu.” Kata Tuan Gil merasa bersalah.
“Ayah,
tentang O Dol...” kata Oh Sol. Tuan Gil menyela agar anaknya Fokus saja pada pekerjaanya.
“Jangan
pedulikan O Dol. Mengerti? Sekarang Apa lagi yang harus kuberikan kepadamu?”
ucap Tuan Gil memeriksa semua barang yang akan dibawa anaknya. Oh Sol hanya
bisa diam saja.
Oh Dol
berlatih sendirian di ruangan dengan tenangan yang cukup kuat dan tinggi.
Teringat kembali yang dikatakan pelatihnya
“Jika kau
kurang beruntung, Universitas Hanguk dapat membatalkan registrasi. Kenapa kau
membuat masalah seperti itu pada waktu yang krusial ini?”
Oh Dol
langsung berbaring dengan wajah kelelahan seperti merasa sangat kesal, saat itu
Joo Yeon tiba-tiba datang menatap Oh Dol yang sedang terbaring.
Joo Yeon
membawakan makanan lalu memberikan sumpit agar Oh Dol makan. Oh Dol mengaku tak
ada nafsu menyuruh Joo Yeon saja yang makan. Joo Yeon kesal mendengarnya
meminta agar Setidaknya tunjukan rasa hormat atas usahanya.
“Semakin
kau bertindak seperti ini, semakin aku merasa bersalah.” Kata Joo Yeon. Oh Dol
heran kenapa berpikir seperti itu.
“Apa yang
membuatmu merasa bersalah?” tanya Oh Dol. Joo Yeon sedikit gugup menjelaskanya.
“Jika aku
tak memintamu untuk datang, ini tak akan terjadi. Dasar Bedebah jahat. Mereka
menempatkan ini padamu dan mereka bahkan takkan menyelesaikan gugatan.” Ucap
Joo Yeon marah
“Siapa
lagi yang akan kau hubungi? Kau ini bicara omong kosong.” Ucap Oh Dol akhirnya
makan dan memuji makanan itu enak.
“Aku tak
tahu Nuna punya bakat seperti itu.” Puji Oh Dol bahagia. Joo Yeon kesal
mendengarnya.
“Ini
bukan satu-satunya bakat yang Nuna miliki. Ini adalah keterampilan dasar dalam
merayu laki-laki... Enak, kan? Ayo Makan lagi.” Kata Joo Yeon bangga. Keduanya
seperti sudah tak ada pikiran lagi.
Joo Yeon
berteriak kaget karena Oh Sol yang akan pindah ke rumah si CEO Cha. Oh Sol ada
dikamarnya mengeluh agar Joo Yeon sudah mengecilkan suaranya dan berpikir
temanya itu akan mengumumkannya ke tetangga.
“Hei, ini
tak benar. Bagaimana kau akan mengobati mysophobia-nya?” ucap Joo Yeon.
“Tapi Mau
gimana lagi? Aku tak bisa duduk saja membiarkan O Dol menyerah pada taekwondo.
Aku harus melakukan sesuatu.” Ucap Oh Sol
“Tapi
bagaimana tepatnya dia bisa membantu O Dol? Padahal mereka tak bisa
mempengaruhi asosiasi.” Ucap Joo Yeon .
“Aku tak
tahu detailnya, tapi Sek Kwon tidak akan membuat tawaran seperti itu jika dia
tak bisa melakukannya. Aku tahu banyak tentang dia. Bagaimanapun, jangan beritahu
siapa pun tentang itu, oke? Aku akan mendapat masalah jika Ayah dan O Dol tahu.
Jaga mulutmu.” Tegas Oh Sol
“Lebih
baik kau jaga mulutmu dulu.” Keluh Joo Yeon.
Oh Sol
pergi ke rumah Choi Gun di atap, Choi Gun menuangkan teh ingin tahu Apa yang
membawanya selarut ini. Oh Sol mengaku Ada sesuatu yang ingin dikatakan lalu
memberitahu kalau akan pergi ke Busan besok Untuk bekerja.
“Aku tak
akan bisa pulang untuk sementara waktu, jadi aku hanya mampir untuk mengucapkan
salam.” Ucap Oh Sol. Choi Gun tahu Oh Sol karena tahu.
“Apa Kau sudah
tahu?” kata Oh Sol. Choi Gun mengaku kalau Tuan Gil yang sudah memberitahunya.
“Mungkinkah,
kau memberi tahu ayah bahwa aku berhenti dari pekerjaan?” tanya Oh Sol panik.
Choi Gun mengaku tidak.
“Jadi, apa
kau memutuskan untuk kembali?” tanya Choi Gun.
“Kupikir
akan terlihat seperti pengecu berhenti seperti itu. Dan Juga, mereka kekurangan
karyawan saat ini karena mereka segera membuka kantor cabang kedua mereka.”
Jelas Oh Sol kembali berbohong.
“Apa Kau
menyukainya?” tanya Choi Gun memancing. Oh Sol pura-pura bertanya apa
maksudnya. Choi Gun menjelaskan kalau maksudnya Bekerja di sana lagi
“Kupikir
tak apa-apa untuk menjadi pengecut, tapi melakukan apa yang membuatmu bahagia
akan menjadi hal yang tepat untuk dilakukan. Entah ini benar atau tidak, tapi kupikir itulah yang harus kulakukan.”
Jelas Oh Sol
“Sesudah
pengalaman negatif, kita sering menyalahkan diri sendiri dan mempersonalisasikan
pengalaman. Tapi kau tak seperti itu, syukurlah. Kau mengatasinya dengan caramu
sendiri, dan itu hebat. Selamat bersenang-senang di Busan. Jangan khawatirkan
di sini.” Kata Choi Gun penuh semangat.
“Kau akan
membelikanku sashimi jika aku mengunjungi Busan, kan? Ada tempat yang kutahu di
Pasar Jagalchi. Sup seafood pedas mereka membuatku rindu setengah mati Memikirkannya
saja sudah membuatku ngiler.” Kata Choi Gun tersenyum bahagia. Oh Sol hanya
bisa diam saja.
Oh Dol,
Tuan Gil dan Joo Yeon mengantar Oh Sol pergi. Tuan Gil mengingatkan anaknya
Jangan melewatkan waktu makan Dan sering hubungi mereka. Oh Sol mengeluh karena sudah Berapa kali
Ayahnya akan mengatakan hal iu.
“Aku akan
menghubungi Ayah begitu aku sampai di sana, oke? Jadi kembalilah ke rumah
sekarang. Kenapa Ayah terus mengikutiku?” ucap Oh Sol
“Ya benar,
lagian ini tak jauh juga. Ngomong-ngomong, di mana Choi?” ucap Tuan Choi
“Dia
pergi ke toserba untuk membeli sesuatu.” Kata Oh Dol
Saat itu
Sek Kwon sudah menunggu menyapa semuanya mengaku sebagai rekan Gil O Sol. Tuan Gil mengucapkan Terima
kasih sudah mengantarnya ke Busan saatsibuk dan meminta agar bisa menjaga
baik-baik O Sol, karena Gadis ceroboh ini akan berada di busan sendirian. Oh
Sol mengeluh dengan ucapan ayahnya.
“Jika sudah
siap, haruskah pergi?” ucap Sek Kwon. Oh Sol menganguk lalu berjanji pada
ayahnya kalau akan menelepon begitu sampai di sana.
“Punggung
Ayah masih sakit, jangan memaksakan diri, mengerti?” ucap Oh Sol sebelum
menaiki mobil. Oh Dol memasukan koper ke dalam mobil.
“Tetap
tegar dan bersikap baik pada Ayah, mengerti? Aku akan menghubungi.” Kata Oh Sol
pada ayahnya. Oh Dol menyuruh kakaknya pergi saja.
Oh Sol
masuk mobil, ketiganya langsung menyuruh Oh Sol mengenakan sabuk pengaman.
Akhirnya Sek Kwon mengemudikan mobilnya, saat itu Choi Gun berlari membawakan
youghurt, tapi mobil sudah melaju kencang. Oh Sol pun hanya bisa menatapnya
tanpa bisa mengambil youghurt.
Sun Kyeol
memeriksa semua ruangan terlihat sangat tenang, lalu mengeluh karena Sudah bilang
untuk memeriksa setiap sudut dan celah lalu bertanya pada Dong Hyun apakah Sudah
periksa "check list" atau belum. Dong Hyun mengaku sudah.
“Dan apa
masih seburuk ini? Bersihkan semuanya lagi termasuk plafon moding dan penutup
lampu lalu periksa lagi sesudahnya.” Tegas Sun Kyeol. Ketiganya menganguk
mengerti seperti sikap Sun Kyeol seperti dulu.
Sek Kwon
mengantar Oh Sol sampai diparkiran memberikan kunci darurat dan kode akses
untuk pintu. Oh Sol menerimanya dengan wajah binggung Sek Kwon mengingatkan
kembali kalau yang dikatakan sebelumnya untuk mengatakan pada Sun Kyeol kalau
ia yang mengutusnya.
“Dan
Juga, akan lebih baik untuk tak memberitahuny kau di sini untuk membant
mengobati mysophobia-nya. Lagian tak ada baiknya dia tahu hal ini juga... Oh
ya, seseorang ingin bertemu denganmu.” Ucap Sek Kwon. Oh Sol bingung ada yang
ingin bertemu dengan dirinya.
“Siapa?”
tanya Oh Sol. Sek Kwon menjelaskan kalau
Orang itu bekerja diluar negeri saat ini.
“Aku akan
mengusahakan sesuatu sesegera mungkin. Tolong lakukan pekerjaan dengan baik.”
Ucap Sek Kwon. Oh Sol berpesan agar Sek Kwon untuk Hati-hati di jalan.
Sun Kyeol
mencuci tangan dengan sangat bersih sementara Oh Sol masuk rumah terlihat
gugup, lalu perlahan masuk ke ruang tenang lalu bertanya-tanya apakah Bisa
melakukan pekerjaan ini. Ia pun duduk dan terlihat gugup lalu melihat sudah Jam
7 malam dan berpikir Sun Kyeol sebentar lagi akan datang.
Saat itu
suara bunyi password rumah ditekan, Oh Sol panik karena Sun Kyeol akan masuk
dan mencoba untuk bisa menyambutnya dengan benar. Sun Kyeol masuk rumah kaget
melihat Gil O Sol sudah ada didalam rumahnya.
“Mulai
hari ini, aku akan bekerja di rumah CEO Jang, Namaku Gil O Sol. Mohon kerja
samanya.” Ucap Oh Sol
“Apa ini?
Apa maksudnya ini? Apa yang kau lakukan di sini? Dan... Untuk apa koper ini?”
ucap Sun Kyeol bingung
“Aku baru
saja memberitahumu. Mulai hari ini, aku akan bekerja di sini. Aku akan menjadi
asisten rumahmu.” Kata Oh Sol
“Kau
bilang "Asisten rumah tinggal"? Ini... Ini rumahku. Aku tinggal
disini.” Kata Sun Kyeol
“Aku tahu
ini rumah CEO” kata Oh Sol juga terlihat binggung menangapi pertanyaan Sun
Kyeol
“Itu tak
penting. Bagaimana caranya kau masuk ke sini? Apa yang kau lakukan di sini?
Dan..., untuk apa koper ini? Ini...” kata Sun Kyeol tak habis pikir dengan
melihat Oh Sol sudah ada dikamarnya.
“Aku tahu
situasi ini aneh dan CEO Jang penasaran, tapi aku akan jelaskan semuanya satu
per satu.” Kata Oh Sol lalu berpikir kalau sudah selesai menjelaskan.
“Aku
melihat sekeliling dan melihat sebuah ruangan kecil di sana. Aku akan ke kamar
itu dan membongkar ini terlebih dahulu.” Kata Oh Sol bergegas masuk kamar. Sun
Kyeol memanggilnya
“Kau
harus menjelaskan ini dulu. Apa Kau di sini sebagai asisten rumah? Aku tak
pernah menyewa asisten rumah yang tinggal di rumah. Dan Juga, aku sudah punya
asisten rumah.” Ucap Sun Kyeol
“Dia
berhenti.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol kaget bertanya Kenapa? Kapan? Karena tak pernah mendengar
hal itu.
“Jangan-jangan,
Sek Kwon mengutusmu bekerja di sini?” kata Sun Kyeol. Oh Sol membenarkan.
“Kemudian
Sek Kwon dapat menjelaskan sisanya untukmu. Aku harus beresin ini dulu.” Kata
Oh Sol akan masuk. Sun Kyeol hanya bisa menghela nafas melihat Oh Sol masuk
rumah. Oh Sol pun mencoba mengatur nafas di dalam kamar.
Sun Kyeol
menelp Sek Kwon ingin tahu alasanya. Sek Kwon mengaku kalau mengutus Gil O Sol-ssi ke sana karena Asisten
rumah sebelumnya tak tahan lagi, jadi meminta bantuan Gil O Sol sesudah
pertimbangan yang panjang dan hati-hati.
“Tapi
kenapa... Kenapa tak berkonsultasi dulu denganku?” ucap Sun Kyeol menahan
amarah
“Aku
bertanggung jawab penuh untuk menemukan dan mempekerjakan asisten rumah untuk
CEO “ jelas Sek Kwon
“Itu
benar, tapi... Kenapa asisten rumah nya harus tinggal?” keluh Sun Kyeol
“Untuk
menjaga rumahmu sebersih yang kau inginkan, pembantu yang pulang-pergi tak
cukup.” Jelas Sek Kwon
“Aku
mengerti, tapi...” kata Sun Kyeol. Sek Kwon meminta maaf karena harus mengurus begitu
banyak pekerjaan sekarang.
“Kita bisa
membicarakannya lebih banyak nanti di kantor besok.” Ucap Sek Kwon menutup
telpnya.
Diam-diam
Oh Sol mendengar dari balik pintu. Sun Kyeol kesal karena Sek Kwon menutup
telpnya lalu melihat Oh Sol yang mengintip dari belakang pintu. Oh Sol melihat
tatapan Sun Kyeol memilih untuk segera menutup telp dan duduk di rak.
Sun Kyeol
membuka pintu. Oh Sol terlonjak kaget begitupun juga Sun Kyeol karena tak biasa
melihat wanita di rumahnya. Akhirnya Sun Kyel dengan terbata-bata mengajak
untuk bicara diluar.
“Aku
sudah dengar dari Sek Kwon jadi Gil O Sol-ssi bisa pulang hari ini. Aku akan
membahas dulu dengan Sek Kwon dan
mempertimbangkan itu.” Ucap Sek Kwon
“Aku tak ingin
pulang.” Ucap Oh Sol. Sun Kyel heran Oh Sol yang tak ingin pulang
“Aku sudah
menandatangani kontrak dan apa yang kau katakan sekarang terdengar seperti
pemecatan yang sewenang-wenang.” Jelas Oh Sol
“Tidak,
ini bukan pemecatan yang sewenang-wenang. Aku hanya perlu waktu untuk
memikirkannya juga.” Kata Sun Kyeol mencoba untuk sabar
“Lalu kau
tadi bilang Asisten rumah tiba-tiba? Kau keluar dari pekerjaan sesukamu dan
masuk ke rumahku sesukamu. Pokoknya, kau yang terbaik dalam mengejutkan
seseorang.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol meminta maaf.
“Lalu apa
Kabarmu baik-baik saja? Aku tak berpikir ini waktu yang tepat untuk menanyakan
hal ini tapi aku penasaran kabarmu. Kau juga tak menjawab teleponku.” Ucap Sun
Kyeol. Oh Sol tak bisa berkata-kata.
Saat itu
Nyonya Cha masuk dengan Sek Kim yang membawa barang. Sek Kim mengeluh karena Ini
jauh lebih berat daripada yang dipikirkan. Nyonya Cha kaget melihat anaknya ada
di rumah. Oh Sol pun menyapa Nyonya Cha dengan sopan.
“Nona kau
itu...Aku tak menyangka bertemu kau di sini lagi. Kenapa kau di sini... Sun
Kyeol, apa yang terjadi? Kenapa dia ada di sini?” ucap Nyonya Cha sinis
“Apa yang
membawamu ke sini lagi?” tanya Sun Kyeol. Nyonya Cha menjawab kalau membawakan
pakaian untuk anaknya.
“Apa yang
terjadi? Kenapa kau di sini?” tanya Nyonya Cha pada Oh Sol
“Aku bekerja
di sini mulai hari ini. Aku asisten rumah yang baru.” Jawab Oh Sol. Nyonya Cha
kaget karena Oh Sol sebagai "Asisten Rumah"
“Sun Kyeol,
apa maksud perkataannya?” tanya Nyonya Cha. Sun Kyeol mengaku Bukan apa-apa.
“Katamu
kau benci bersama orang lain. Kau bahkan benci bersama ibumu sendiri. Tapi,
asisten rumah?” ucap Nyonya Cha marah
“Pacar dan
ibu adalah hal yang berbeda.” Komentar Sek Kim, Nyonya Cha langsung melirik
sinis. Sek Kim pun langsung meminta maaf.
“Kau
benar-benar konyol. Aku merasa lega karena kau tak terlihat seperti masalah. Ya
Tuhan... Aku paham apa yang coba kau lakukan. Bahkan jika kau sangat menyukai
Sun Kyeol, Kau tak harus datang ke rumahnya seperti ini. Bukankah begitu?” ucap
Nyonya Cha dengan nada sinis
“Aku tak
datang ke sini karena aku suka dia tapi untuk bekerja di sini.” Ucap Oh Sol.
Nyonya Cha tak percaya.
“Aku tak
ingin mendengarnya lagi. Keluar saja dari sini sekarang.” Kata Nyonya Cha.
“Maaf,
tapi aku tak bisa.” Kata Oh Sol. Nyonya Cha tak percaya Oh Sol mengatakan hal
itu.
“Astaga.
Anak muda sekarang sangat berani...Sek Kim, sedang apa kau ini? Seret dia
keluar.” Kata Nyonya Cha. Sek Kim binggung kenapa harus melakukanya.
“Apa yang
sedang terjadi di sini? Sek Kim seret ibuku dari sini sekarang. Gil O Sol, kau
harus pulang sekarang. Ini bukan pemecatan sewenang-wenang atau apa pun.” Ucap
Sun Kyeol berada ditengah-tengah.
“Tidak...
Aku akan bekerja di sini.” Kata Oh Sol. Nyonya Cha tak bisa terima begitu saja.
“Sek
Kwon. Kau pergi ke rumah, bawa barang-barangku ke sini. Aku sudah mengemas
barang-barangku dan Ada di ruang tamu.” Tegas Nyonya Cha.
“Kenapa ibu
seperti ini?” keluh Sun Kyeol. Nyonya Cha melihat Oh Sol yang tak akan pergi
dari sini.
“Bagaimana
jika dia melakukan sesuatu padamu?” kata Nyonya Cha. Sun Kyeol berteriak marah
pada ibunya.
“Semuanya,
pergi sekarang... Sekarang juga!” teriak Sun Kyeol, keduanya hanya bisa diam
saja.
“Apa Tak
ada yang pergi?!! Baiklah. Lalu, Aku saja yang pergi.” Kata Sun Kyeol, Nyonya
Cha panik dan juga Oh Sol. Sun Kyeol memperingatkan ibunya agar jangan
mengikutinya.
Akhirnya
Sun Kyeol sampai di hotel, lalu mengeluh karena
Meskipun ini hotel bintang lima tapi bekas banyak orang yang memakainya.
Ia pun memikirkan kalau bisa tak tidur dikamar yang menurutnya tak steril lalu
menghela nafas berpikir kalau akan pulang saja.
Sementara
dirumah, Nyonya Cha kebingungan karena Sun Kyeol yang tak mengangkat telepon
lalu bertanya-tanya Di mana anaknya sekarang. Oh Sol hanya bisa diam saja.
Nyonya Cha mengeluh dengan sikap Oh Sol yang tak mau mengalah juga.
“Kenapa
kau membuat masalah di rumah orang lain?” keluh Nyonya Cha. Oh Sol mencoba
menjelaskan tapi saat itu Nyonya Cha menelp Sek Kwon.
“Halo, Sek
Kwon Biseo Tentang asisten rumah yang tinggal di rumah Sun Kyeol... Siapa yang
mempekerjakannya?” ucap Nyonya Cha lalu berteriak kaget.
“Kenapa?..
Ah.. Benarkah itu? Itu tak masuk akal. Bagaimana dia bisa... Tapi Baiklah” ucap
Nyonya Cha mengetahui alasan Oh Sol datang ke rumah anaknya lalu menutup
telpnya.
“Ada apa
di balik semua ini?” keluh Nyonya Cha menatap Oh Sol.
Pegawai
di ruang recepitionist baru saja menyapa tamu yang akan menginap. Sun Kyeol
menelp dari kamar suit room lengkap dengan sarung tanganya, memastikan kalau
ruangan ini sudah dibersihkan. Pegawai mengaku sudah.
“Di hotel
ini, staf pembersihan profesional membersihkan seluruh kamar dan mensterilkan
ruangan dengan pembersih uap setiap hari.” Ucap pegawai
“Pembersih
uap mana yang kalian pakai?” tanya Sun Kyeol. Si pegawai terlihat bingung
“Bolehkah
aku bertanya apa ada masalah dengan kamar yang kau tinggali?” tanya pegawai.
Sun Kyeol mengaku Tidak apa-apa lalu menutup telp.
Sun Kyeol
memeriksa ruangan lain, mengaku dari kamar VIP ingin tahu Kacamata yang
disediakan di dalam ruangan pada suhu berapa dan berapa lama di sterilkan. Si
Pegawai terlihat binggung dan beberapa saat kemudian Sun Kyeol kembali menelp
“Seprai
di tempat tidur, apa sudah di sterilkan? Perusahaan mana yang bertanggung jawab
atasnya?” ucap Sun Kyeol memeriksa tempat tidur
“Bagian belakang
headboard kotor sangat! Benarkan ini hotel bintang lima?” ucap Sun Kyeol
kembali menelp. Si pegawai mencoba menahan amarah
“Seberapa
sering kalian membersihkan kamar mandi? Aku melihat debu di handuk.”ucap Sun
Kyeol memeriksa rak.
“Halo. Kapan
terakhir kali kalian memeriksa saluran pembuangan? Aku melihat bintik-bintik di
bak mandi. Tampaknya itu noda air. Aku perlu penjelasan kalian. Aku dapat
dengan jelas melihat bahwa orang lain menggunakan ini. Kalian pernah
membersihkan kamar mandi atau tidak?!” ucap Sun Kyeol memeriksa kamar mandi.
“Maafkan
aku. Aku akan meminta petugas kamar terlebih dahulu dan mengabarimu lagi.” Ucap
si pegawai dengan mata panda akhirnya mengumpat marah. Beberapa pegawai melihat dari kejauhan merasa
kasihan.
Oh Sol
menelp Sun Kyeol sambil bersembunyi,ingin tahu keberadaan karena tak menerima telepon Nyonya Cha. Sun Kyeol
ingin tahu apakah ibunya sudah pergi. Oh Sol mengaku belum kalau masih di
rumahnya.
“Gil O
Sol... kau sebaiknya pulang sekarang. Jangan tinggal di sana membuat dirimu tak
nyaman.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol ingin bicara tapi Sun Kyeol sudah menutup
telpnya.
Nyonya
Cha memanggil Oh Sol kalau meminta untuk membawakan air sambil mengeluh lama
sekali. Oh Sol pun buru-buru membawakan segelas air. Nyonya Cha pikir Sun Kyeol seharusnya sudah kembali sekarang karena tak
bisa tidur di luar. Oh Sol seperti baru mengetahuinya.
Saat itu
Jae Min dkk datang ke hotel pegawai yang ada di meja receptionist hanya bisa
melonggo. Mereka pun berkerja dengan membersihkan seluruh ruangan menurut
standard kebersihan Sun Kyeol.
“Jae
Min... Sela-selanya bersihin juga.” Perintah Sun Kyeol dengan maskernya.
“Dong
Hyun... Pastikan untuk membersihkan kolong sofa.” Ucap Sun Kyeol. Dong Hyun
menganguk mengerti.
Saat itu
bel kamar berbunyi, Sun Kyeol membuka pintu dan terlihat pihak keamanan datang
dengan nafas terengah-engah. Akhirnya Sun Kyeol berjalan keluar hotel dengan
perkatan dari pihak hotel kalau tak
dapat menawarka semua layanan yang diminta.
“Ini
Kejam... Padahal tak seberapa. Tapi Ini sangat memalukan. Dia kabur dari rumah dan
sekarang dia membuat keributan.”keluh Jae Min kesal. Dong Hyun dan Young Sik tak
bisa berkata-kata.
Nyonya
Cha kaget mengetahui anaknya ada berada di hotel dan diusir, lalu mengumpat
marah pada pihak hotel yang berani mengusirnya dan ingin tahu keberadan Sun
Kyeol sekarang. Sek Kwon memberitahu Sun
Kyeol ada di kantor Jadi meminta agar jangan khawatir.
“Tidak,
kau tak harus datang... Mungkin membuatnya lebih tak nyaman.” Ucap Sek Kwon.
Nyonya Cha pun berjanji Tak akan datang menemui Sun Kyeol
“Apa CEO
Jang pergi ke kantor?” tanya Oh Sol yang sibuk memotong buah.
“Sun
Kyeol juga suka buah-buahan.” Keluh Nyonya Cha sedih
“Kenapa
kau tak makan? Kau belum makan apa pun sejak kemarin.” Kata Oh Sol
“Sudahlah.
Aku tak punya nafsu makan.” Kata Nyonya Cha. Oh Sol memotong buah apel
sembarang agar Nyonya Cha bisa makan.
“Kudengar
makan apel di pagi hari bagus buat kesehatan.”kata Oh Sol. Nyonya Cha mengeluh
melihat potongan Oh Sol
“Aku
belum pernah melihat seseorang yang lebih buruk dalam memotong buah daripada
aku.”ejek Nyonya Cha. Oh Sol tak bisa berkata-kata.
“Kau tak
seharusnya memotong apel seperti itu... Coba Berikan padaku.” Kata Nyonya Cha
mengambil pisau dan juga apel lainya.
“Aku
belum pernah melakukannya sebelumnya. Jadi aku tak tahu cara memotongnya.
Selama ini Aku hanya memakannya langsung.” Akui Oh Sol yang sembarangan.
“Aku tak
punya banyak pengalaman dalam memasak, tapi aku belajar cara mengupas buah
dengan baik... Coba Lihat. Mirip kelinci, kan?” ucap Nyonya Cha memperlihatkan
bentuk potongan apelnya.
“Ini
telinga, kan? Sangat cantik... Kau juga harus memakannya.” Kata Oh Sol menyuapi
Nyonya Cha.
“Aku bisa
membuatnya seperti mawar juga. Apa Mau lihat?” ucap Nyonya Cha bangga. Oh Sol
pun senang melihatnya.
Young Sik
bertemu dengan Oh Dol kaget karena Oh Sol pergi ke Busan. Oh Dol kaget karena
melihat Young Sik yang begitu terkejut karena ini pembukaan toko kedua di
Busan. Young Sik mengaku sudah mengetahuinya, mengaku hanya bingung karena Toko
kedua dibuka di Busan.
“Nunnim
sangat kompeten sehingga dia dikirim ke Busan... Kurasa aku tak memberitahumu
ini. Ngomong-ngomong, para brengsek itu bertindak seperti mereka tak akan
pernah menyelesaikan gugatan. Tapi Kenapa mereka tiba-tiba berubah pikiran?”
ucap Young Sik mencoba mengubah pembicaraan.
“Apa
gunanya? Aku juga akan pergi ke komite disiplin.” Keluh Oh Dool
“Jangan
khawatir... Itu membela diri. Angkat kepalamu.” Tegas Young Sik Oh Dol juga
merasa seperti itu.
“Jika aku
didiskualifikasi dari pertandingan penting, penerimaanku di perguruan tinggi
akan dibatalkan. Dan aku tak bisa berada di tim nasional lagi.” Ucap Oh Dol
sedih. Young Sik mengumpat kesal.
Oh Sol
sampai di kantor, dengan wajah binggung lalu menerima telp dari Young Sik.
Young Sik dengan berbisik ingin tahu Apa
yang terjadi, dan berpikir kalau mereka benar-benar membuka toko Busan dan Oh
Sol kembali bekerja.
“Bagaimana
kau... Apa kau dengan O Dol sekarang?” ucap Oh Sol panik
“O Dol
sekarang di kamar kecil.”kata Young Sik. Oh Sol pikir Young Sik memberi tahu O
Dol tentang hal itu
“Aku tak
bilang apa-apa saat ini. Percayalah kepadaku.” Kata Young Sik. Oh Sol memuji
kalau Young Sik sudah Kerja bagus.
“Aku akan
menjelaskan semuanya sesudah semuanya beres. Jadi jangan beri tahu O Dol
tentang itu... Tutup mulutmu.” Tegas Oh Sol.
Sun Kyeol
sudah berbaring di sofa terlihat tak nyaman dan berpikir kalau pulang saja karena tahu Ibu tak bisa bertahan
lama. Ia lalu berpkir Seharusnya tak apa-apa untuk hidup dengan O Sol.
“Ahh...
Hidup bersama... Dengan Gil O Sol? Kita berdua?” ucap Sun Kyeol tersipu malu
mendengarnya lalu menyadarkan pikiran.
“Mari
tidur saja.” Kata Sun Kyeol tapi tiba-tiba terdengar suara pintu setrilisasi,
wajahnya langsung panik mendengarnya.
“Siapa di
sana?” tanya Sun Kyeol dan saat itu Oh Sol seperti baru terkena badai dengan
rambut berantakan masuk ke dalam ruangan.
“Gil O
Sol... Apa yang kau lakukan di sini? Apa Kau baik-baik saja?” ucap Sun Kyeol.
Oh Sol mengaku baik-baik saja sambil merapihkan rambutnya.
“Kenapa kau
tinggal di sini seperti ini? Ayo pulang ke rumah. Kau tak dengar aku tak akan pulang
sampai kalian pergi?” ucap Oh Sol
“Maaf, tapi
aku tak butuh asisten rumah. Aku merasa tak nyaman.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol
tahu.
“Jika kau
tahu, kenapa kau...” keluh Sun Kyeol. Oh Sol mengaku Sebenarnya, dalam kesulitan saat ini.
“Jadi aku
harus tinggal di rumahmu sebentar.” Jelas Oh Sol. Sun Kyeol ingin tahu
"Kesulitan"
“Maka
dari itu, bisakah CEO memberikan waktu sekali ini saja?” kata Oh Sol memohon
“Itu
bukan sesuatu yang bisa kuberikan. Apa Ada yang bisa kubantu? Apa masalahnya?”
kata Sun Kyeol penasaran.
Oh Sol
mengaku Bukan masalah besar jadi Sun Kyeol tak perlu khawatir dan berjanji bisa
menjelaskan semuanya nanti jadi meminta agar pulang saja malam ini karean itu
yang bisa dilakukan untuknya. Saat itu Nyonya Cha menelp, Oh Sol mengaku sedang
bersamanya sekarang.
“Kau Tak
perlu khawatir.” Ucap Oh Sol lalu terlihat binggung dan tanpa banyak
berkata-kata memberika ponselnya pada Sun Kyeol. Sun Kyeol seperti enggan tapi
akhirnya mengambil Ponsel Ol Sol
“Seon
Kyeol, kau baik-baik saja? Kau tahu aku benci ini... Kumohon pulang dan tidur
di sini.ucap Nyonya Cha panik dan khawatir.
“Akan
lebih nyaman di sini... Aku akan menghubungimu nanti.” kata Sun Kyeol lalu
menutup telpnya.
“CEO..
Apa kau benar-benar takkan pulang?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol pikir bisa
melihatnya nanti.
Oh Sol
hanya bisa tertunduk diam, Sun Kyeol memakai sepatu dan jasnya lalu mengeluh Oh
Sol hanya diam saja karena tadi menyuruhnya pulang. Oh Sol menjerit tak percaya
mendengarnyakalau Sun Kyeol akan pulang. Sun Kyeol pikir mungkin harus
mengganti sofa jadi tak bisa tidur di ruanganya.
“Astaga,
kau menyelamatkanku... Aku sangat lega...” ucap Oh Sol bahagia. Sun Kyeol bisa
tersenyum melihat senyuman Oh Sol lalu kembali sinis saat Oh Sol melihatnya.
“Baiklah,
Nyonya sangat mengkhawatirkan CEO”kata Oh Sol. Sun Kyeol pikir kenapa ibunya
mengkhawatirkanya.
“Aku
serius.. Dia belum makan atau tidur sejak kau pergi seperti itu.” Kata Oh Sol
“Jika dia
sangat mengkhawatirkanku, maka dia tak akan pernah meninggalkanku waktu kecil.”
Keluh Sun Kyeol. Oh Sol tak mendengar karea Sun Kyeol bicara sangat cepat.
“Apa
maksudmu?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol tak ingin membahasnya mengajak Oh Sol pergi
saja.
“Ngomong-ngomong...
Bagaimana denganmu? Apa Gil O Sol tak mengkhawatirkanku?” tanya Sun Kyeol. Oh
Sol terlihat bingung.
“Kau
bilang ibuku khawatir, tapi bagaimana denganmu?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol
mengaku khawatir juga, bahkan sangat khawatir.
“Itu
sebabnya aku datang jauh-jauh ke sini.” Akui Oh Sol. Sun Kyeol bisa tersenyum
bahagia dan mengajak Oh Sol segera pergi saja.
Bersambung
ke Part 2
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Min.. ini dilanjut donk eps 11 nya
BalasHapus