Oh Sol
pulang ke rumah dan masuk kamar tersadar melihat pot bunga yang tadinya layu sepert
terlihat meriah dengan hiasan yang dibuat oleh Choi Gun, lalu melihat baju
yang dalam tasnya sambil berkata
sendiri.
“Kenapa aku
melalui begitu banyak hal untuk melakukan pekerjaan ini? “ keluh Oh Sol
Saat itu
ponselnya berdering, Sek Kwon menelp meminta
Hanya satu hari karena tak enak badan dan merasa kedinginan. Oh Sol
ingin menolak seperti tak enak. Sek Kwon menyakinkan akan memberitahu perusahaan jadi tak perlu
khawatir. Oh Sol masih merasa tak enak.
“Kupercayakan,
O Sol... Hanya untuk satu hari.” Ucap Sek Kwon memohon sambil melihat anaknya
yang sakit dengan masker dan juga sarung tangan untuk membaca buku.
“Jangan
khawatir, kuharap kau segera sembuh.” Tidak
perlu pengganti. Nanti kuhubungi lagi.” Ucap Sun Kyeol berbicara di telp sambil
mencuci tanganya dan masuk ke dalam ruangan.
Sun Kyeol
kaget melihat Oh Sol dengan pakaian rapih ada diruanganya, dn bertanya ada apa
diruanganya dan pakaian rapih. Oh Sol mengaku akan menggantikan Sek Kwon dan menjadi
sekretaris CEO hari ini. Sun Kyeol hanya bisa mengerutkan dahi.
Oh Sol
sambil berjalan memberitahu jadwal Sun Kyeol Di pagi hari, ada rapat tentang aplikasi seluler
kita dengan tim desain web. Di sore hari, ada jadwal rapat di Yusin Hotel. Sun
Kyeol mengeluh kalau yang benar “Yuseung.” Oh Sol bingung.
“Oh, kau
benar. Yuseung Hotel. Kau ada rapat dengan pembeli asing di sana dan...” kata
Oh Sol mencoba mengikuti langkah Sun Kyeol yang cepat.
“Jangan
repot-repot dengan ini jika kau tak dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Aku
tak ingin bingung.” Tegas Sun Kyeol sinis
“Aku juga
tak ingin melakukan ini. Aku melakukan ini karena Sek Kwon meminta.” Tegas Oh
Sol
Sun Kyeol
akhirnya berjalan lebih dulu, melihat Oh Sol hanya diam saja menyuruh agar
segera pergi. Oh Sol mengikuti dari belakang seperti kesusahan mengikuti
langkah Sun Kyeol yang cepat. Sun Kyeol akhirnya mengikuti langkah Oh Sol yang
berjalan dengan heels.
Keduanya
masuk ke dalam lift, Sun Kyeol sempat tersenyum dan Oh Sol berusaha agar acuh
tapi sebenarnya senang melihat Sun Kyeol disampingnya. Beberapa saat kemudian
Oh Sol melihat sesuatu dan mencoba menghalanginya agar tak menyentuh Sun Kyeol.
Sun Kyeol
tiba-tiba panik dan akhirnya mendoron Sun Kyeol pojok lift. Sun Kyeol kaget dan
pintu lift terbuka.
Jae Min dkk melongo melihat posisi Sun Kyeol dan juga Oh
Sol sampai akhirnya pintu lift pun tertutup. Jae Min berpikir kalau tadi hanya
salah lihat. Tapi Young Sik menyakinkan akalu melihatnya juga.
“Sekarang...
Apa yang kau lakukan?” ucap Sun Kyeol binggung. Oh Sol memberitahu kalau
hanya...
“Ini tak
disengaja... Hal ini terus mengangu.... Nyamuk!”
ucap Oh Sol menunjuk ke arah tangan yang berhasil menangkapnya. Sun Kyeol
langsung menjerit panik.
Tim
pembasmi nyamuk pun datang, seperti seluruh gedung harus semprot foging. Oh Sol
dan Sun Kyeol akhirnya keluar dari gedung, Jae Min dkk menunggu di luar gedung.
Jae Min melihat Oh Sol yang berbeda lalu bertanya apakah yang didepanya benar –benar
itu O Sol. Sun Kyeol menjawab itu mungkin.
“Nun-nim,
apa yang kau lakukan?”tanya Young Sik. Oh Sol menjawab akan menjelaskan semuanya nanti dengan
senyuman bahagia.
“Senitizer.”kata
Sun Kyeol yang sudah memakai sarung, Oh Sol memberikan botol spray dan
memberitahu kalau sudah mendisinfeksi botolnya juga.
“Aku mau
keluar untuk bertemu dengan pembeli asing. Rapikan kantor sesudah kru fumigasi
pergi.” Ucap Sun Kyeol pada Jae Min dkk
“Tentu.
Tidak masalah.” Kata Jae Min dan akhirnya Sun Kyeol pergi dengan Oh Sol.
“Apa kau
membawa semuanya?” tanya Sun Kyeol memastikan sebelum mereka meninggalkan
gedung.
“Ya. Aku
membawa pembersih tangan, baju cadangan, dan payung.” Ucap Oh Sol dengan
barang-barang ditanganya. Saat itu
terdengar suara perut lapar.
“Aku tak
berpikir itu berasal dari perutku.” Kata Oh Sol, tapi Sun Kyeol yakin kalau itu
dari Oh Sol
Keduanya
duduk di restoran, tapi hanya Oh Sol yang makan. Sun Kyeol melihatnya mengeluh
Siapa sekretaris sekarang. Oh Sol pikir sudah mengatakan kalau tak perlu makan
apa pun dan bisa makan di rumah. Sun Kyeol mengaku tak ingin orang bilang kalau
dirinya yang membuat karyawan kelaparan.
“Kau
Makan saja..” ucap Suk Kyeol. Oh Sol hanya diam saja seperti tak enak hati.
“Apa kau Tak
maumakan? Haruskah kubuang?” kata Sun Kyeol. Oh Sol panik karena tak ingin
makanan enak harus dibuang.
“Ini
manis dan enak.” Ucap Oh Sol makan pancake dengan lahap, Sun Kyeol menyuruh Oh
Sol agar Makan perlahan. Saat itu beberapa orang datang duduk didekat Sun
Kyeol.
“Gil O
Sol... Maaf, tapi aku akan menunggu di mobil...Kau Santai saja dan Tak usah
terburu-buru.” Ucap Sun Kyeol mulai panik karena ada orang disekelilingnya.
“Tidak,
sudah selesai. Aku akan pergi bersamamu.” Kata Oh Sol buru-buru menyelesaikan
makanya. Sun Kyeol menolak menyuruh Oh Sol harus makan lebih banyak...
Saat itu
Sek Kwon menelp Oh Sol, lalu Oh Sol berkatak
akalu akan memberitahu. Sun Kyeol bertanya apakah Sek Kwon menelpnya. Oh Sol
memberitahu kalau lokasi untuk rapat dengan pembeli asing sudah diubah.
Oh Sol
dan Sun Kyeol sudah ada di parkiran bandara, Sun Kyeol terlihat gugup hanya
untuk turun dari mobil. Oh Sol pun tak bisa berbuat apa-apa, saat itu ibu Sun
Kyeol menelp ingin tahu keberadaan anaknya dan meminta agar datang ke butiknya jika
ada waktu sekarang
“Kami baru
saja mendapatkan mantel baru, dan kupikir itu akan terlihat cocok untukmu.” Ucap
Nyonya Cha
“Aku di
Bandara sekarang.” Ucap Sun Kyeol dengan nada panik. Nyonya Cha kaget
mendengarnya.
“Kenapa
ada di Bandara? Apa kakek mengirimmu ke Amerika? Apa itu Benar?”ucap Nyonya Cha
panik dan juga marah
“Bukan,
bukan itu... Aku akan meneleponmu nanti.” kata Sun Kyeol lalu menutup telp.
“Dia
Sedang apa bandara? Dia benci bandara.” Ucap Nyonya Cha khawatir dengan
anaknya.
Saat itu
Tuan Yang keluar dengan setelan jas warna kuning ingin tahu pendapat Nyonya Kim
berpikir kalau Kelihatan gagah. Nyonya Cha berkomentar Tuan Yang terlihat
seperti Jim Carrey. Aktor dalam film, "The Mask".
“Jim
Carrey? Bagiku, dia lebih mirip Tae Jin Ah.” Ucap Sek Kim sinis lalu akhirnya
meminta maaf dengan komentarnya.
Sun Kyeol
mencoba untuk tenang lalu meminta Sarung tangan dan saputanganknya, Oh Sol
memberikanya dan terlihat tak enak hati melihat Sun Kyeol seperti sangat
ketakutan dan kebingungan.
“Jika
terlalu berat, aku bisa pergi atas namamu dan...” ucap Oh Sol yakin
“Gil O
Sol... Apa kau Bisa berbahasa inggris? Bisakah kau membujuk pembeli dalam
bahasa Inggris?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol mengaku tak bisa.
“Sepertinya
aku tak bisa pergi sendiri.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol menarik nafas panjang
mengajak Oh Sol untuk pergi dan turun dari mobil
Oh Sol
mencoba menghalangi orang-orang yang akan lewat didepan Sun Kyeol agar tak
mendekat. Sun Kyeol mencoba untuk tenang karena tak banyak orang yang
mendekatinya. Tiba-tiba rombongan turis china datang dari arah pintu keluar.
Sun Kyeol
mulai merasakan sesak, gejala paniknya makin parah karena akan ada disekeliling
banyak orang dan akhirnya jatuh lemas. Oh Sol panik akhirnya menutup dengan
payung agar tak terlihat.
“Tidak
ada yang bisa masuk ke sini sekarang... Jangan khawatir.” Ucap Oh Sol
menyakinkan. Sun Kyeol yang ketakutan bersandar di bahu Oh Sol.
Dari
kejauhan, Sek Kwon seperti sengaja membuat rencana semua nya, lalu ingin tahu
pendapat tentang cucunya dan juga Oh Sol yang sudah mau bersentuhan. Tuan Cha
memujinya dan meminta agar membuatnya dengan cepat.
“Baik... Akan
kulanjutkan sesuai rencana.” Ucap Sek Kwon. Tuan Cha mengucapkan Terima kasih.
Oh Sol
sudah menunggu di ruang tunggu, Sun
Kyeol baru keluar dari ruang rapat seperti berhasil melakukan rapat. Oh Sol dengan penuh semangat ingin tahu hasilnya
apakah Kontraknya mendapatkanya. Sun Kyeol dengan bangga kalau dirinya yang tak
pernah gagal.
“Kau
merasa baik-baik saja sekarang, kan?” ucap Oh Sol memastikan.
“Kau
bekerja dengan baik hari ini. Ide cemerlang untuk membuka payung dalam situasi
itu.”ucap Sun Kyeol memuji.
“Bukan
apa-apa. Aku tak pernah memberitahu, tapi aku cukup pandai menangani keadaan
darurat. “Dan kau tahu... aku peringkat atas dalam tes kebugaran, kan? ” Kata Oh
Sol tersenyum bangga.
“Oh,
begitu yah.. Kukira semua orang punya setidaknya satu bakat, Ini Sangat
menarik.” Komentar Sun Kyeol menyindir.
“Satu
bakat? Bagaimana dia bisa bilang itu sesudah aku membantunya?”keluh Oh Sol
kesal melihat Sun Kyeol lebih dulu.
“Gil O
Sol Apa bisa berjalan lebih cepat?” keluh Sun Kyeol,Oh Sol pun membuka jalan
Sun Kyeol akan keluar dari bandara. Sun Kyeol bisa tersenyum melihatnya karena
mengoda Oh Sol.
Oh Sol
melihat kakinya yang lecet karena sepatu heels dan seperti lelah karena
seharian mengunakan sepatu. Sun Kyeol melihatnya lalu berhenti sebentar di
pinggi jalan dan meminta menunggunya didalam mobil. Oh Sol binggung.
Beberapa saat
kemudian, Sun Kyeol datang memberikan sebuah kotak agar memakainya. Oh Sol
bingung apa maksudnya ini. Sun Kyeol mengaku hanyak menebak ukurannya jadi
menyuruh segera memakainya. Oh Sol kaget melihat ternyata Sun Kyeol memberikan
sepatu kets.
“Kakimu
pasti sakit... Aku tak peka.” Ucap Sun Kyeol menyesal. Oh Sol tersenyum mulai
memakainya.
“Terima
kasih...Ini Cantik.” Ucap Oh Sol tersenyum bahagia. Sun Kyeol pun tak bisa
menutupi rasa bahagia memberikan hadiah untuk Oh Sol.
Sun Kyeol
mengemudikan mobilnya sampai ke dekat rumah Oh Sol, lalu tersadar kalau
pegawainya itu sudah tertidur nyenyak. Wajah Sun Kyeol tersenyum saat melihat
Oh Sol tersenyum lalu melihat nama [Si
Atap] terlihat dilayar.
Akhirnya Sun
Kyeol memilih untuk ikut tidur. Oh Sol terbangun dari tidurnya, dan bertanya apakah sudah sampai tapi malah melihat
Sun Kyeol tertidur pulas. Oh Sol dengan wajah tersenyum bahagia menatap Sun
Kyeol yang tertidur pulas.
“Bukankah
wajar ingin dekat dengan orang yang kusuka?” Oh Sol mengingat yang dikatakan
Choi Gun sebelumnya.
“Kenapa aku
melalui begitu banyak hal untuk bekerja di perusahaan ini? Apa itu karena...”
ucap Oh Sol lalu panik melihat Sun Kyeol mulai bergerak.
Sun Kyeol
akan bangun, Gil Oh berpura-pura tidur tapi malah membuat kepalanya terbentur.
Sun Kyeol bertanya apa yang dilakukan. Oh Sol meminta maaf dan yakn pasti
tertidur,melihat Sun Kyeol pasti sangat
lelah juga karena Hari ini terasa panjang.
“Ini
lingkunganku. Sudah sampai, kan? Terima kasih banyak atas tumpangannya. Akan
aku kemas dulu barang-barang. Terima kasih atas sepatunya. Selamat malam kalau
begitu. Hati-hati di jalan!” ucap Oh Sol panik segera keluar dari mobil. Sun
Kyeol bingung turun dari Oh Sol berusaha memanggilnya tapi Oh Sol sudah pergi.
“Aku berharap
dia tak mendengarnya. Aku merasa seperti Cinderella.Ini sudah Jam 12, dan aku
kembali ke kenyataan.” Keluh Oh Sol menaiki tangga rumahnya saat itu Choi Gun
sudah menunggu didepan rumah.
“Kenapa
pulang larut? Dan Kenapa tak menjawab telepon?” keluh Choi Gun. Oh Sol seperti
tak tahu kalau Choi Gun yang menelepon dan ingin tahu alasanya.
“Dia tahu
rahasiamu.” Ucap Choi Gun, Oh Sol seperti bingung.
Sun Kyeol
sedang ada didalam mobil mengingat kembali yang dikatakan Oh Sol, ternyata saat
itu Sun Kyeol membuka matanya.
“Kenapa aku
melalui begitu banyak hal untuk bekerja di perusahaan ini? Apa itu karena...”
ucap Oh Sol. Sun Kyeol menatap kursi yang sebelumnya diduduki Oh Sol.
Di atas
meja sudah ada seragam pink, Oh Sol bingung
berusaha menjelaskan apa yang terjadi. Tuan Gil mengatakan sudah
memeriksa dengan perusahaan tempat anaknya berkerja. Ia merasa Betapa miskinnya seorang ayah yang harus
membuat anaknya melakukan pekerjaan ini.
“Jangan
mengatakan hal seperti itu. Pada awalnya, kupikir itu agak tak pantas untuk
usiaku, tapi itu menyenangkan, dan aku menikmati pekerjaanku. Semua orang baik
padaku.” Ucap Oh Sol membela diri.
“Berhenti...
bekerja.” Perintah Tuan Gil. Oh Sol mengerti dan menjelaskan perlu waktu sampai menemukan penggantinya...
“Hentikan
sekarang juga!” perintah Tuan Gil tak peduli, Oh Sol kaget dengan sikap
ayahnya.
Jae Min
dkk menyapa Sun Kyeol datang bersama dengan Sek Kwon. Sun Kyeol melihat
pegawainya dan merasakan ada satu mahluk yang kurang bertanya Kenapa Gil O
Sol-ssi tak bersih-bersih dan ingin tahu keberadanya.
“CEO, aku
pun ingin bertanya begitu... Wahh... Kita sehati!” goda Jae Min mendekat. Sun
Kyeol menyuruh Jae Min menjauh.
“Apa hari
ini hari libur O Sol?” tanya Dong Hyun. Sek Kwon merasa tak berpikir ini hari
liburnya.
“Biar
kuperiksa lagi.” Ucap Sek Kwon. Sun Kyeol pikir tak perlu tapi akhirnya
menyuruh mereka kembali bekerja kalau begitu.
Oh Sol
ada dikamarnya kebingungan melihat ponselnya lau mencoba menuliskan pesan “CEO, maaf. Aku ingin
bertemu dan memberitahumu secara pribadi, tapi masalah pribadi muncul, dan aku
takut harus berhenti...” tapi kembali menghapuskanya.
“Ya ampun,
bagaimana mengatakannya?”ucap Oh Sol kebingungan akhirnya memilih untuk keluar
dari kamarnya
“Wow,
kartu nama ini terlihat luar biasa. Haruskah aku keluar dan membagikan ini?”
ucap Oh Sol menemui ayahnya yang sibuk.
“Siapa
yang memintamu melakukan hal seperti itu? Jika kau punya waktu untuk ini, lebih
baik sana belajar... Kau harus mencari pekerjaan lain segera.”kata Tuan Gil
sinis.
“Ayah...
Bisakah aku tetap bekerja di sana untuk sementara waktu? Aku berpikir tentang
berhenti, tapi tak ada tempat lain yang membayar sebanyak itu dan memberikan
tunjangan. Dan aku...” ucap Oh Sol
“Aku...tidak
ingin membuat anakku menjalani kehidupan sepertiku.” Kata Tuan Gil
“Tapi... Memangnya
apa yang salah dengan kehidupan Ayah?” kata Oh Sol membela diri.
“Jika kau
akan meneruskan semua omong kosong ini,lebih baik pergi sana.” Kata Tuan Gi
kesal lalu berjalan pergi.
Sun Kyeol
ingin tahu apa yang terjadi, lalu akhirnya menuliskan pesan “Gil O Sol.. Apa
ada yang salah...” tapi akhirnya menghapusnya. “Jika kau absen tanpa
pemberitahuan satu kali lagi, kau keluar.” Saat itu Sek Kwon masuk ruangan, Sun
Kyeol panik langsung menutup ponselnya.
“Aku
mendengar Young Sik baru saja berbicara dengan Gil O Sol dan sedang menelepon.”
Ucap Sek Kwon.
“Jadi,
apa ada masalah?” tanya Sun Kyeol seolah-olah tak peduli.
“Sepertinya
dia tak enak badan hari ini. Kudengar dia memutuskan untuk cuti sakit...” kata
Sek Kwon
“Apa Dia
sedang tak enak badan? Seberapa buruk dia sampai mengambil cuti sakit? Tapi
kupikir Gil O Sol adalah orang yang
sangat sehat. Apa ini serius?” ucap Sun Kyeol panik berdiri dari tempat duduknya.
“Aku tak
berpikir kondisinya serius, jangan terlalu khawatir.” Kata Sek Kwon. Sun Kyeol kembali duduk mengaku tak khawatir
sama sekali.
Sun Kyeol
sudah membawa minuman dan terlihat ragu akhirnya menelp Oh Sol ingin tahu
keberadaanya. Oh Sol terlihat binggung mengaku sekarang di rumah. Sun Kyeol yang
ada dirumah Oh Sol ingin tahu alasan karena tak masuk kerja hari ini. Oh Sol
mengaku tak enak badan.
“Benar, kudengar
kau cuti sakit hari ini.” Ucap Sun Kyeol
“Kenapa?
Apa ada sesuatu yang harus kubantu?” tanya Oh Sol melihat ada pria yang ada
didepan rumahnya.
“Tidak,
aku hanya akan membahas status pembersihan hari ini dan ingin memberitahumu
tentang sesuatu.” Kata Sun Kyeol dan kaget melihat Oh Sol yang sudah ada
dibelakanganya.
Saat itu
Oh Sol mendekat lalu melihat Sun Kyeol yang membawa minuman herbal untuknya. Sun Kyeol yang kaget
menyuruh Oh Sol agar mengambilnya saja karena melihat seseorang menjualnya di
jalankarena tak sopan datang dengan tangan kosong.
Oh Sol
melihat ada kartu dikotak obat herbal [Hadiah khusus untuk wanita, Gil O Sol]
lalu berkomentar kalau Namanya yang juga tertulis. Sun Kyeol mengaku memang membelikannya
untuk Oh Sol karena berpikir membuatnya bekerja
terlalu keras kemarin.
“Kudengar
itu sangat bagus untuk wanita. Apa sakitmu parah?” tanya Sun Kyeol
“CEO,
bukan itu. Aku sebenarnya...” kata Oh Sol gugup dan melihat ayahnya keluar dari
rumah. Sun Kyeol langsung menyapa Tuan Gil dengan sopan mengaku sebagai CEO
dari Cheongso Yojeong, Jang Sun Kyeol.
Oh Sol
memberikan minum jus untuk ayahnya, Sun Kyeol sudah duduk di depan Tuan Gil
yang sudah menatap sinis, lalu mulai berbicara kalau O Sol tak akan bekerja di
tempat seperti itu. Tuan Gil menegaskan tak
akan membiarkan anaknya bekerja di sana.
“Jika tak
keberatan, bisakah aku bertanya kenapa kau menentang dia bekerja di
perusahaanku?” tanya Sun Kyeol
“Aku akan
jujur.. Orang tua mana.. yang akan senang melihat anaknya melakukan pekerjaan
pembersihan? Dan Aku tak berbeda.” Ucap Tuan Gil
“Aku
mengerti atas kekhawatiran Bapak. Pembersihan secara fisik membebani, dan
banyak orang masih meremehkan profesi itu. Aku akui. Namun, aku tak berpikir
itu bisa menjelaskan semua yang kami lakukan. Pembersihan bukan hanya tentang
menyingkirkan debu dan sampah.” Jelas Sun Kyeol
“Aku
percaya itu bisa membuat hidup seseorang sedikit lebih penuh harapan. Apa yang
kurasakan sejak memulai bisnis ini adalah aku bisa melihat harapan di wajah
klien kami yang puas dengan layanan pembersihan kami. Keyakinan hidup mereka
bisa menjadi lebih baik. Itu memberi mereka harapan kecil.” Jelas Sun Kyeol
Oh Sol
dkk membantu beberapa pelangan banyak orang terlihat bahagia karena rumah atau
toko mereka jadi bersih. Setiap ada pelanggan mereka foto bersama.
“Aku
percaya pembersihan memiliki kekuatan positif. Itu sebabnya aku bangga dengan
apa yang kulakukan, dan itu juga alasannya kenapa aku sangat menghormati semua
karyawanku.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol tak percaya mendengar ucapan bosnya. Tuan
Gil hanya bisa terdiam dan bisa sedikit tak keras kepala.
Sun Kyeol
keluar rumah terlihat kesemutan karena duduk tak nyaman, Oh Sol memastikan kalau
Sun Kyeol baik-baik saja karena itu pasti sangat tak nyaman. Sun Kyeol mencoba
untuk bisa berdiri tegak, Oh Sol merasa kalau sudah merepotkan bosnya. Sun
Kyeol mengelak.
“Cheongso
Yojeong membutuhkanmu. Untuk karyawan sepertimu, aku lebih dari senang untuk
melakukan ini.” Ucap Sun Kyeol menatap Oh Sol
“Tapi itu
akan sulit. Ayahku itu sangat keras kepala.” Kata Oh Sol tak yakin.
“Lalu aku
akan kembali Aku akan membawa Sek Kwon, serta karyawan lainnya. Jika kau
baik-baik saja dengan itu, Aku akan melakukan yang terbaik untuk memastikan kau
dapat bekerja bersama kami lagi.” Kata Sun Kyeol yakin
“Terima
kasih atas kata-kata baikmu, tapi aku tak bisa merepotkan semua orang.” Kata Oh
Sol
“Kau tak
merepotkan... Gil O Sol-ssi, perusahaan membutuhkan... Tidak... maksudku.. Aku membutuhkanmu.
Maka dari itu, jangan kemana-mana.
Tinggalah di sisiku.”ucap Sun Kyeol yang akhirnya berani memegang tangan
Oh Sol.
Bersambung
ke episode 9
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar