PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Oh Sol
mencium Sun Kyeol dengan sangat berani, Do Jin melihatnya akhirnya bisa percaya
dengan wajah kesal memilih untuk pergi. Oh Sol masih mencium Sun Kyeol walaupun
Do Jin sudah pergi. Setelah beberapa saat Oh Sol pun menjauh, Sun Kyeol
terlihat sangat shock tiba-tiba dicium oleh wanita yang paling jorok dalam
hidupnya.
Sun Kyeol
terbaring dengan banyak alat di ruangan VVIP, lalu membuka matanya. Sek Kwon
melihat Sun Kyeol sudah duduk melihat Sun Kyeol sudah sadar lalu memanggil
dokter agar segera datang
“Sek
Kwon, apa yang terjadi? Kenapa aku
disini?” tanya Sun Kyeol binggung.
“Apa Kau
tak ingat? Aku membawamu kesini karena tiba-tiba pingsan.” Kata Sek Kwon. Sun
Kyeol tak percaya kalau pingsan.
Sun Kyeol
mengingat saat Oh Sol menciumnya, lalu tiba-tiba langsung merasa mulai dan
bergegas masuk toilet. Sek Kwon makin panik melihat Sun Kyeol saat itu dokter
dan perawat datang.
“Berhenti!
Jangan mendekat... Aku baik-baik saja.... Aku mohon Jangan mendekat.” Ucap Sun
Kyeol tak ingin di dekati oleh orang lain.
Oh Sol
gelisah dalam ruangan tunggu, Jae Min dan Young Sik memikirkan yang terjadi dan
berpikir kalau Sun Kyeol menderita penyakit serius. Oh Sol seperti merasa
bersalah memilih untuk pergi. Young Sik bertanya mau kemana. Sun Kyeol terlihat binggung, saat itu Dong
Hyun menerima telp.
“Halo..
Kami masih di kantor... Kami akan beres-beres lalu pergi. Baiklah.” Ucap Dong
Hyun.
“Siapa?Apa
Sek Kwon ? Bisakah kita pulang sekarang?”tanya Jae Min melihat Do Hyun menutup
telp
“Ayo
pulang lebih awal.” Kata Dong Hyun., Oh Sol ingin tahu apa yang terjadi dengan
Sun Kyeul sekarang.
“Dia
sadar. Katanya baik-baik saja dan kita tak perlu khawatir.” Ucap Dong Hyun. Oh
Sol bisa bernafas lega
Sun Kyeol
sudah menganti bajunya, Sek Kwon meminta Sun Kyeul untuk tetap dirumah sakit
satu hari lagi sesuai permintaan dokter. Sun Kyeol menolak karena ia pingsan
hanya karena Shock. Sek Kwon mengerti dan ingin tahu apa penyebab Sun Kyeol
pingsan.
“Kotoran.”
Ucap Sun Kyeol Sek Kwon binggung dan kaget. Sun Kyeol mengaku terkena kotoran.
“Kotoran
burung raksasa mendarat di bibirku, Makanya itu, ayo pergi saja dan kau urus
prosedur pulang sekarang... Sebenarnya, aku mungkin akan lebih sakit jika
tinggal di sini lebih lama lagi.” Kata Sun Kyeol. Sek Kwon pun tak bisa mengatakan
apapun lalu bergegas pergi.
Sun Kyeol
sedang memakai celananya mendengar suara ketukan pintu, lalu menyuruh masuk
sambil bertanya apakah Sek Kwon Sudah menyelesaikan prosedur untuk pulang. Saat
membalikan badan, Sun Kyeol terkejut melihat yang datang Oh Sol. Oh Sol pun
juga terkejut.
“Kenapa
kau... Apa yang kau lakukan di sini?” ucap Sun Kyeol panik memakain celanya.
“Yah,
aku... Aku sangat khawatir. Apa kau Sudah selesai?” kata Oh Sol membalikan
badan. Sun Kyeol kesal buru-buru memakain celana dan mengikat jubah mandinya.
“Aku
sangat terkejut karena kau tiba-tiba pingsan. Mungkinkah... Kau menderita
penyakit?” kata Oh Sol
“Penyakit?
Apa Kau tak lihat kenapa aku pingsan?” ucap Sun Kyeol
“Apa Aku
harus tahu? Mungkinkah... Karena ulahku?” kata Oh Sol binggung, Sun Kyeol tak
ingin membahasnya.
“Apa yang
membawamu kesini? Apa Kau punya sesuatu untuk dikatakan? Cepat katakan lalu
pergi.” Tegas Sun Kyeol
“Nah,
tentang apa yang terjadi hari ini... Terima kasih Dan maaf. Aku ingin segera
meminta maaf, tapi kau tiba-tiba pingsan. Aku tahu itu pengalaman yang tak
menyenangkan bagimu. Seharusnya aku tak melakukan hal seperti itu, terlepas
dari situasinya. Aku melakukannya tanpa berpikir.” Kata Oh Sol menjelaskan
“Apa
Menurutmu ini patut dimaafkan? Kenapa aku harus terikat dengan kehidupan
cintamu yang rumit dan melalui semua ini? Kenapa?” ucap Sun Kyeol kesal
“Aku
Mohon maaf dan Bingung aku harus ngomong apa lagi.” Kata Oh Sol
“Keluar.
Aku tak tahan bernapas di ruang yang sama denganmu. Itu kotor dan menjijikkan.
Mengerti?” ucap Sun Kyeol
“Apa
Katamu "menjijikkan"? Aku datang jauh-jauh ke sini karena khawatir.
Yang kau katakan ini agak kasar.” Komentar Oh Sol
“Apa Aku
bersikap kasar? Aku tanya, Gara-gara siapa aku disini?” ucap Sun Kyeol marah
“Itu
hanya ciuman... maksudku... Itu hanya kecupan di bibir.Kenapa mempermasalahkan
itu?” keluh Oh Sol
“Kau
bilang "Hanya"? "Hanya ciuman"? Kau harus Dengar, Kau bahkan belum mandi sesudah bersih-bersih.
Kau menciumku ketika penuh dengan keringat dan debu. Dengan kata lain, kuman
pada kulitmu seperti staphylococcus aureus, E. Coli, salmonella, dan bakteri yang
menyebabkan pneumonia dan influenza bisa datang kepadaku.” Ucap Sun Kyeol
sangat anti dengan bakteri.
“Dan Juga
bakteri pada pakaian penuh debumu ada Corynebacterium Dermabacter, dan
Roseburia bisa menyerangku. Apa Sudah mengerti?” teriak Sun Kyeol
Oh Sol
melonggo mencoba mengulang yang dikatakan Sun Kyeol adalah “Roseburia” . Sun
Kyeol mengatakan kalau ada lagi yaitu mulut Oh Sol juga penuh dengan bakteri yang
bisa menyebabkan gigi berlubang dan infeksi gusi!
“Syukurlah
aku pingsan karena syok psikologis. Bagaimana jika aku mati? Apa yang akan kau
lakukan?” kata Sun Kyeol
“Tapi,
aku tidak seperti koloni bakteri.” Komentar Oh Sol binggung. Sun Kyeol setuju
kalau Oh Sol adalah koloni bakteri.
“Ya, kau
benar. Itulah dirimu... Kenapa kau tak mengganti namamu? Alih-alih Gil O Sol,
Gil... "Si Kotor Gil" akan sempurna.” Kata Sun Kyeol
“Si Kotor
Gil... Apa... Kau... Memanggilku "Kotor"?” kata Oh Sol menahan amarah.
Sun Kyeol membenarkan kalau Oh Sol tak salah dengar.
Oh Sol
tak habis pikir Sun Kyeol bisa mengatakan hal itu, saat itu Sek Kwon masuk
ruangan memberitahu kalau sudah menyelesaikan prosedur, lalu melihat Oh Sol
bertanya alasan datang karena tak tahu kalau pegawai barunya itu akan datang.
Oh Sol dan Sun Kyeol saling membuang muka.
“Kenapa
kalian terlihat kesal? Apa terjadi sesuatu?” tanya Sek Kwon, Keduanya hanya
diam dan terlihat masih marah.
Oh Sol
duduk sambil makan cumi dan juga bir wajahnya terlihat masih sangat marah. Joo
Yeon berbicara di telp seperti seorang pria mengajak pergi di akhir pekan tapi
ia selalu menolak dengan alasan yang dibuat-buat mengakusedang mengerjakan
disertasiku saat ini jadi Nanti akan menghubungi sesudah disertasinya
diterbitkan dan menyudahi telpnya.
“Apa
Pikirmu aku gila? Kenapa aku harus menghubungimu? Astaga, idiot ini tak bisa
membaca yang ditulis.” Keluh Joo Yeon lalu melihat temanya. Sibuk mencari
sesuatu di ponselnya
"Streptococcus
mutans." Ini kontributor utama kerusakan gigi bersama dengan laktobasilus.
Terutama saat ciuman, Pertukaran air liur tak bisa dihindari, Sehingga
seseorang menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan virus Seperti tuberkulosis,
sifilis, dan rubella." Kenapa membaca ini?” kata Joo Yeon binggung.
“Joo Yeon,
apa aku itu tak menarik? Apa aku terlihat kotor? Apa aku terlihat seperti
koloni bakteri berjalan?” ucap Oh Sol ingin tahu
“Kau
bilang "Kotor"? Apa yang kau bicarakan? Sebenarnya, mungkin
kadang-kadang.” Akui Joo Yeon, Oh Sol berteriak marah. Joo Yeon meminta maaf.
“Apa yang
terjadi? Apa Kau sakit?” tanya Joo Yeon, Oh Sol mengaku sakit karena hal
memalukan.
“Aku
sangat terhina sampai kepalaku sakit. Dadaku sesak, Pleksus solarku tersumbat, Aku
merasa seperti akan mati.” Ungkap Oh Sol. Joo Yeon binggung dan ingin tahu apa
masalahnya dan meminta agar menjelaskan lebih detail
“Aku
mencium CEO “akui Oh Sol. Joo Yeon kaget mendengarnya dan ingin tahu bagaiam kejadian apakah mereka
tidur bersama atau hanya ciuman saja.
“Siapa
yang merayu duluan? Bagaimana kau merayunya? Katakan padaku!” ucap Joo Yeon
dengan mengebu-gebu.
“Aku
menciumnya tiba-tiba.” Akui Oh Sol. Joo Yeon tak percaya karena menurutnya pria
itu memiliki standard lainya.
“Oh Sol,
tak kusangka kau begitu., Ini Tak bisa dipercaya.” Ungkap Joo Yeon.
“Wah,...sepertinya
aku kebanyakan menonton drama.” Keluh Oh Sol. Joo Yeon mengeluh kenapa berpikir
seperti itu.
“Yah, aku
bertemu Do Jin Sunbae tadi ketika aku sedang bekerja dan sejujurnya, aku sangat
malu. Aku sudah bilang kepadanya untuk tak pernah menghubungiku lagi karena aku
berkencan dengan seseorang dan sibuk dengan pekerjaan. Lalu dia melihatku
seperti itu” cerita Oh Sol
“Dan Si
Brengsek itu benar-benar meremehkanku. Pada saat yang sangat memalukan itu, aku
melihat CEO berjalan menghampiriku.” Ungkap Oh Sol. Joo Yeon berpikir Oh Sol
berlari lalu menciumnya Seakan pacarnya.
Oh Sol
membenarkan, Joo Yeon langsung berkomentar Oh Sol itu gila tapi keren
menurutnya Ketika bidikannya besar maka Oh Sol harus mendorong ke depan,
mengaku sangat suka dengan strategi Oh Sol, lalu ingin tahu apa yang terjadi
sesudah ciuman itu
“Aku
yakin itu akan menyakiti harga diri Lee Do Jin. Tapi bagaimana dengan CEO? Apa
yang terjadi? Beri tahu aku semuanya.” Tanya Joo Yeon mengebu-gebu
“Dia pingsan.”
Kata Oh Sol. Joo Yeon binggung Sun Kyeol itu pingsan sesudah ciuman
“Rupanya,
dia mengalami syok karena aku terlalu kotor. Aku baru saja mengunjunginya dari
rumah sakit dan mengusirku, karena aku terlalu kotor. Jadi Aku ke sini sesudah
diusir.” Ucap Oh Sol marah lalu meminum bir sampai habis.
“Akan
kumusnahkan.... Akan kumusnahkan semuanya!” kata Oh Sol meremas kaleng birnya.
Sun Kyeol
mencuci tangan dan memegang bibirnya lalu teringat kembali saat Oh Sol
menciumnya. Wajahnya langsung panik, sambil marah kaena Si Kotor Gil yang
berani menciumnya. Akhirnya Ia mengosok gigi dengan cepat.
“Aku
sudah menjaga kebersihan mulutku selama 29 tahun dan kau menghancurkan
semuanya. Si Kotor Gil.. Akan kumusnahkan... Aku takkan pernah memaafkanmu... Si
Kotor Gil.” Ucap Sun Kyeol terus mengosok giginya.
Oh Sol
pulang ke rumah dengan wajah lelah. Tuan Gil menyapa anaknya pulang. Oh Sol
bertanya mau pergi kemana. Tuan Gil pikir anaknya sudah tahu kalau akan bekerja.
Oh Sol hanya terdiam mengetahui kalau ayahnya itu berbohong.
“Kau jangan
lupa kunci pintu sebelum tidur.” Ucap Tuan Gil akan pergi berkerja.
“Ayah...
Hati-hati... Jangan memaksakan diri.” Kata Oh Sol. Tuan Gil pun menganguk hanya
tersenyum lalu berjalan pergi.
Tuan Gil
kembali ke kantor dengan papan di dadanya
["Sesudah menjanjikan
kontrak permanen padaku, mereka memecatku secara tak adil."] melakukan
demo sendirian. Oh Sol melihat dari kejauhan merasa kasihan.
“Selamat
malam, Manager... Kenapa melakukan itu pada kami? Kau melanggar janjimu.” Ucap
Tuan Gil menahan Manager baru keluar dari kantor.
“Aku tak
punya pilihan... Tolong cobalah untuk mengerti.” Ucap Manager.
“Manager.
Ini berbeda dari apa yang kau janjikan padaku.” Kata Tuan Gil memohon. Tapi
Manager tak pedul malah mendorong Tuan Gil sampai terjatuh.
Oh Sol
menahan tangis melihat ayahnya, Tuan Gil melihat ponselnya yang juga terjatuh
dan rusak. Oh Sol akhirnya mendekati ayahnya mengajak untuk pulang. Tuan Gil
kaget melihat anaknya datang. Sudah cukup, ayah. Oh Sol mengajak ayahnya
berhenti dan pulang saja karena sudah larut.
Oh Sol
dan Tuan Gil pun minum bersama, Tuan Gil
menceritakan kalau Beberapa orang mungkin berpikir Ia membuat keributan untuk
hal tak berguna Tapi menurutnya Ia bisa membesarkan dan memberi makana anak
–anaknya berkat tempat kerja itu.
“Tapi Tak
ada yang bisa kulakukan lagi. Bersih-bersih satu-satunya hal yang dapat
kulakukan. Aku tak punya pilihan.” Ungkap Tuan Gil
“Ayah
tampaknya lebih polos daripada aku. Jika kau bisa mendapatkan pekerjaan kembali
seperti itu, maka aku akan mendapatkan pekerjaan lebih awal. Aku menghasilkan
uang sekarang. “ ucap Oh Sol
“Jadi
Ayah istirahat saja di rumah. Putrinya lulus kuliah, mendapat pekerjaan, dan O
Dol memenangkan kompetisi. Kenapa harus khawatir?” kata Oh Sol menenangkan
ayahnya.
“Ternyata
Putriku sudah dewasa... Lalu... apa kau menyukai tempat kerjamu? Apa sebenarnya
yang kau lakukan di sana?” tanya Tuan Gil
“Yah, ini
pekerjaan kantor... Semua perusahaan kecil hampir sama.” Kata Oh Sol
“Baiklah...
Kau harus berhenti menjadi atlet.. Ayah minta maaf.” Ungkap Tuan Gil menahan
tangis. Oh Sol mengeluh ayahnya bersikap seperti itu lagi.
“Berapa
kali harus kuberitahu, aku berhenti karena menginginkanya? Kait Punya Oh Dol
sebagai atlet dalam keluarga sudah cukup.” Kata Oh Sol menyakinkan ayahnya.
“Hari
Peringatan ibumu akan datang. Bagaimana bisa menghadapinya dengan keadaan
seperti ini? Aku sangat malu.” Ungkap Tuan Gil
“Kenapa
memalukan hal yang tidak perlu? Itu salahnya karena pergi begitu cepat.” Ucap
Oh Sol. Tuan Gil pun sedi karena istrinya harus pergi secepat itu lalu meminta
anaknya agar minum perlahan.
“Siapa
yang mengajarimu banyak minum?” keluh Tuan Gil. Oh Sol pikir sudah tahu
jawabanya yaitu ayah dan juga ibunya.
[Audisi Terbuka "Prince Maker"]
Jae Min
duduk di depan kamera, tiga orang seperti juri sudah duduk didepanya. Ia mulai
berakting dengan wajah penuh amarah dan terlihat sangat berlebihan. Salah satu
juri seperti tak suka meminta Jae Min berhenti.
Young Sik
dkk kembali bersih-bersih, lalu Young
Sik bertanya pada Jae Min darimana dengan berpakaian seperti itu. Jae Min hanya
diam dengan wajah cemburut. Young Sik mengeluh Jae Min seperti tak mendengarnya
karena tak menjawabnya.
“Sudah
kubilang, abaikan saja aku.” Ucap Jae Min turun dari tangga. Young Sik heran
dengan sikap Jae Min yang terlihat sinis.
“Hei,
jangan ganggu dia... Jae Min pasti sudah gagal audisi lain.jadi Beri dia
waktu.” Jelas Dong Hyun. Young Sik bingung audisi apa itu.
“Dia
ingin menjadi aktor. Apa Kau tak tahu?” kata Dong Hyun. Young Sik pun mulai
mengejak.
“Apa dia Pikirnya,
siapa saja bisa menjadi aktor?” ejek Young Sik. Jae Min mendenagrnya tak
terima.
“Apa kau
pikir aku hanya "siapa saja"? Apa aku terlihat mudah karena aku
membersihkan dan bercanda denganmu di sini?” ucap Jae Min. Young Sik mengaku
tak mengatakan itu.
“Aku
pikir Hanya saja tak mudah menjadi aktor. Kenapa kau tak menjadi lebih
realistis dengan tujuanmu?” ucap Young Sik
“Apanya
yang realistis? Apa yang kau maksud dengan bilang "realistis"? Apa maksudmu,
berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya sampai akhirnya kau bisa bekerja
di kantor, memakai kemeja? Menikah dengan seseorang yang baik, punya anak, dan
dikejar oleh waktu selama sisa hidupmu.. Apa itu realistis?” ucap Jae Min
dengan nada tinggi. Young Sik bingung
melihat Jae Min yang marah,
“Jika itu
yang kau maksud, Kau diKejar olehmu sendiri! Kejar gadis itu, Eun Hee atau
apapun namanya, seumur hidupmu Dan berhenti ikut campur dalam hidupku.” Kata
Jae Min marah.
Sun Kyeol
sedang merapihkan pakaian di cermian, tiba-tiba wajah Oh Sol muncul di cermin
dengan gaya imut. Sun Kyeol menjerit kaget dan berpikir kalau dirinya pasti
sudah gila lalu bergegas keluar dari dress room.
Oh Sol
datang dengan makan roti dan minum susu, lalu berpapasan dengan Sun Kyeol yang
baru datang. Oh Sol menyapa Sun Kyeol lebih dulu karena bosnya. Sun Kyeol
melihat mulut Oh Sol yang berantakan karena da remah roti di sekitar mulut. Oh
Sol membersihkan dengan lidahnya.
“Wahh....
Apa yang anak ini lakukan? Dasar aneh” keluh Sun Kyeol saat menatap bibir Oh
Sol lalu bergegas pergi.
“Pagi-pagi
begini kenapa dia ngajak berkelahi?” ucap Oh Sol dan terus makan sarapanya.
Young Sik
memanggil Jae Min meminta maaf atas kejadian kemarin. Ojae Min tak peduli
berjalan pergi. Young Sik meminta Jae Min Jangan marah, karena seperti
pengecut. Jae Min meminta agar Young Sik
jangan mengganggunya.
“Ini
pertama kalinya aku melihat seseorang yang ingin menjadi aktor. Ketika kau bilang
kepadaku itulah impianmu, aku sangat terkesan. Kupikir kau hanya suka bermalas-malasan
sepanjang waktu.” Ungkap Young Sik
“Sesudah
aku berhenti menjadi atlet, aku tak pernah memikirkan masa depanku... Jangan
menyimpan dendam. Kau membuatku malu.” Akui Young Sik
“Kulihat
resumemu di perusahaan kemarin. Kau Lahir pada tahun 1998, Apa itu Tahun Macan?”
ucap Jae Min. Young Sik terlihat panik
“Yah...
Ada yang salah dengan pendaftaran keluargaku.” Akui Young Sik. Jae Min tak
percaya
“Jangan
bertingkah lagi didepanku... Oke?” tegas Jae Min. Young Sik pikir Jae Min tak
marah karena itu lalu dengan sopan memanggilnya Hyung.
Sun Kyeol
duduk di ruanganya tiba-tiba melihat Oh Sol yang ada diruangan, seperti banyak
“Si Kotor Gil “ dalam ruangan duduk dan berdiri dimanapun. Sun Kyeol menjerit
ketakutan menyemprotkan spranya karena tak ingin terkena bakteri.
“Kau
bahkan tak menyikat gigi!.. Enyah!.. Jangan mendekat... Jangan lakukan ini
padaku!” jerit Sun Kyeol panik.
“CEO...
Ada apa pagi-pagi begini? Apa Kau baik baik saja?” tanya Sek Kwon binggung. Sun
Kyeol pun tersadar dan seperti kelelahan dengan halusinasi ketakutannya.
Jae Min
mengoda Young Sik berpikir ada Hujan. Young Sik sadar kalau Jae Min sedang
menjahilinya, Keduanya pun akhirnya bermain air. Oh Sol tak mau kalah bersama
Dong Hyun juga saling menyemprotkan air. Sun Kyeol melewati jendela melihat
pegawainya main air dan senyumannya terlihat.
“Aku iri
pada masa muda mereka.. Cuacanya cukup dingin. Tapi mereka kelihatannya sangat
bahagia, benarkan?” komentar Sek Kwon.
“Apa Kau
tahu berapa banyak orang sekarat karena kekurangan air di dunia ini? Ya
ampun... Kau harus melatih karyawan agar lebih baik... Bagaimana mereka bisa bermain
air selama jam kerja?” keluh Sun Kyeol
“Jika CEO
menyimpan air yang di gunakan untuk mandi selama 4 jam, itu akan sangat
membantu masalah kelangkaan air di dunia.” Sindir Sek Kwon
“Maaf,
tapi apa yang baru saja kau katakan?” kata Sun Kyeol. Sek Kwon berpura-pura tak
mengatakan sesuatu?
Jae Min
berlari kabur tak sengaja bertemu dengan Sun Kyeol, Oh Sol memegang selang
menyemprotkan air tanpa sadar kalau mengenai Sun Kyeol. Sek Kwon panik meminta
berhenti tapi Oh Sol terus menyemprotkan air sampai akhirnya Oh Sol membuka mata tersadar kalau Sun Kyeol
sudah ada di depanya.
“CEo...
Kau baik-baik saja?” ucap Oh Sol panik akan mendekati Sun Kyeol
“Jangan
sentuh aku! Kau membuatku merasa kotor.” Kata Sun Kyeol marah dan bergegas
pergi. Sek Kwon dan Jae Min tak bisa berkata-kata.
“Kotor? Kenapa
dia selalu berkata begitu ketika melihatku? Apa dia Pikir, dia itu yang paling
bersih?” keluh Oh Sol lalu kebingungan dengan nasibnya sekarang.
Sun Kyeol
sudah berganti pakaian, Sek Kwon pikir walaupun Sun Kyeol itu marah menurutnya sedikit
kasar mengatakan kotor pada Oh Sol. Sun Kyeol pikir tak masalah karena melihat sesuatu yang kotor dan menyatakan
fakta.
“Sek
Kwon, apa kau tak pulang?” ucap Sun Kyeol lalu berjalan pergi.
“Apa ada
insiden antara dia dan O Sol? Dia tampaknya sangat sensitif.” Kata Sek Kwon
penasaran.
Sun Kyeol
mulai berpikir kalau terlalu kasar pada Oh Sol lalu mendengar Oh Sol sedang
berbicara di ruang pegawai. Oh Sol Pikir kalau Sun Kyeol membenci dirinya
sekarang, menurutnya kalau tahu ini akan terjadi maa tak akan pernah melakukan
itu.
“Aku juga
menyesalinya.” Ucap Oh Sol, Sun Kyeol melihat Oh Sol menepuk-nepuk wajahnya
berpikir sedang menangis?.
“Bagaimana
aku tak menyesalinya?” kata Oh Sol saat itu Oh Sol dipanggil lalu pergi menemui
managernya.
Sun Kyeol
mendekati meja Oh Sol melihat alat make up berantakan dan bertanya-tanya apa
itu kertas biru-biru diatas meja. Oh Sol datang melihat Sun Kyeol bertanya sedang
apa. Sun Kyeol kaget, Oh Sol meminta maaf dan langsung membereskan alat
makeup-nya.
“Gil O
Sol... Serbet biru apa itu?” ucap Sun Kyeol bingung. Oh Sol mengeluarkan kertas
minyak dari tempatnya.
“Ini
disebut...kertas minyak.. “ kata Oh Sol. Sun Kyeol seperti tak mengetahuinya.
“Coba
Lihat? Ini sangat berguna untuk menyingkirkan minyak di wajah. Kau tahu, kan?
Apa CEO mau mengunakanya?” ucap Oh Sol memberikan selembar kertas minyak. Sun
Kyeol binggung
“Kau bisa
menggunakannya di pipimu. Ini menghilangkan minyak... Dan kertas yang ini masih
bersih.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol menjauh.
Saat itu
air bertiup dan membuat kertas minyak yang ada diatas meja langsung
berterbangan. Oh Sol panik begitu juga Sun Kyeol karena semua mengandung
bakteri. Tiba-tiba kertas minyak bekas Oh Sol menempel didahu Sun Kyeol
“Cepat Singkirkan
ini. Singkirkan ini dariku!” teriak Sun Kyeol menjerit panik.
Di dalam
kamar mandi, Sun Kyeol mencuci dahinya berkali-kali sambil mengumpat agar enyah
dari kertas minyak yang kotor. Ia
mengeluh dengan yang dilakukan Oh Sol pada dahinya.
“Gil O
Sol! Dahiku sudah terkontaminasi oleh kertas minyak yang kotor” jerit Sun Kyeol
kesal.
Sun Kyeol
akan membaca buku berjudul [Penerangan untuk Pemuda] lalu melihat tulis
"Biru Transparan". Ia teringat kembali saat Oh Sol menawarkan kertas
minyak dan itu sangat berguna untuk menyingkirkan minyak wajah.
“Aku
pasti sudah gila... Sepertinya aku akan gila.”jerit Sun Kyeol membuang bukunya
karena ketakutan.
Ia
teringat saat Oh Sol yang makan dengan terburu-buru memasukan semua makanan ke
dalam mulutnya, lalu mereka sempat berciuman. Sun Kyeol terlihat sangat jijik
dengan mulutnya yang terkena bakteri.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar