“Orientasi
karyawan baru dijadwalkan sore ini. Apa Kau akan mengurus Training seperti
sebelumnya?” tanya Sek Kwon
“Siapa
yang memilih karyawan baru tahun ini?” tanya Sun Gyeol
“Aku
memberitahu Tim SDM dan akan bertanggung jawab atas perekrutan. Kenapa? Ada
orang yang tak kau suka?” tanya Sek Kwon. Sun Gyeol mengaku bukan apa-apa.
“Ada
wanita bernama Gil O Sol di antara rekrutan baru kita. Entah kau ingat atau
tidak. Dia memamerkan beberapa bakat luar biasa selama tes kebugaran tahun ini.
Ternyata, dialah yang menemukan robot vakummu dan mengembalikannya padamu waktu
itu.” Cerita Sek Kwon
“Aneh
sekali takdir kalian dipertemukan lagi seperti ini. Secara pribadi, aku sangat
menantikan bekerja dengannya.” Komentar Sek Kwon.
Sun Gyeol
hanya bisa tersenyum mengaku kalau juga menantikannya. Sek Kwon tak percaya
mendengarnya. Sun Gyeol dengan senyuman terpaksa memastikan kalau Sek Kwon memilih
dengan sangat hati-hati, Sek Kwon menganguk kalau sudah melakukannya.
“Apa Kau
melakukan tes kepribadian?”tanya Sun Gyeol. Sek Kwon menjawab itu Tentu saja.
“Aku tak
sabar untuk itu.” Komentar Sun Gyeol dengan senyuman terpaksa.
Saat itu
Oh Sol berteriak panik karena tertarik oleh Vacum cleaner dan meminta tolong.
Semua pegawai baru mencoba menghindar, Oh Sol terus tertarik oleh vacum
cleaner, Jae Min tertawa melihat Oh Sol sementara Young Sik berteriak akan
membantunya.
“Minggir!
Bagaimana ini?” teriak Oh Sol panik, saat itu Sun Kyeol dan Sek Kwon datang.
Sun Kyeol
panik melihat vacum cleaner mengarah padanya, Oh Sol pun kebingungan. Saat itu
juga Young Sik berhasil mencabut kabel dari stop kontak. Sun Kyeol yang
ketakutan berjongkok menutupi wajahnya, padahal vacum cleaner sudah berhenti.
Oh Sol
pun menutup matanya menyadari tingkahnya kembali membuat Sun Kyeol celaka.
Beberapa pegawai menahan tawa melihat tingkah Sun Kyeol yang penakut. Sun Kyeol
tersadar kalau sikapnya bukan seperti CEO akhirnya berdiri dan berpura-pura tak
ada yang terjadi.
“Peralatan
kebersihan, Menggunakan peralatan kebersihan dilakukan. “ setelah mendapatkan
instruksi. Mengerti?” ucap Suk Kyeol. Oh Sol menganguk mengerti.
“Aku mohon maaf... Katanya, aku harus berlatih
memakai ini...” ucap Oh Sol lalu menyurh semua untuk duduk.
Sun Kyeol
berjalan ke atas podium dengan spanduk [2018
Orientasi untuk Pegawai Baru Cheongso Yojeong] sikapnya berubah menjadi gagah
layaknya CEO menyapa semua pegawai baru dan memperkenalkan diri Sebagai CEO
yang akan bertanggung jawab atas Training kalian.
“Sebelum
memulai pekerjaan, akan kuberi penjelasan singkat peraturan kami dan proses
bekerja di perusahaan ini. Jadi Dengarkan baik-baik dan mulailah bekerja tanpa
membuat kesalahan.” Ucap Sun Kyeol menatap pada Oh Sol
“Pertama,
aku ingin bertanya... Apa arti kebersihan bagi kalian? Landasan dasar Cheongso
Yojeong ada pada pertanyaan ini.” Kata
Sun Kyeol dan terlihat ke arah bibirnya.
[Episode
3: Dimulai dengan Ciuman!]
Oh Sol
makan ceker dengan penuh semangat merasa
Ceker ayam pedas paling mantap dan berteriak pada bibi untuk pesan satu
lagi. Joo Yeon membahas lagi kalau pria
3.500.000 won itu CEO dari Cheongso Yojeong dan itu Tempat kerja baru temanya.
Oh Sol membenarkan.
“Dilihat
penampilan dan sikapnya, aku tahu dia bukan orang miskin. Tapi bagaimana bisa
bertemu lagi seperti ini?” ucap keluh Oh Sol kembali makan ceker.
“Hei... Sudah
jangan diisap terus. Jorok.” Keluh Joo Yeon lalu merasa kalau ini sesuatu yang
tak bisa di percaya.
“Bagaimana
hari pertamamu bekerja? Bukankah perusahaannya luar biasa? Wah, CEO-mu juga
terlihat sangat tampan... Aku iri.” Ungkap Joo Yeon. Oh Sol mengeluh Joo Yeon
memuji CEO-nya yang tampan.
“Hei. Dia
sakit mental dan terobsesi dengan kebersihan.” Ucap Oh Sol marah
“Apa?
Sakit mental? Hei. Bagaimana bisa begitu kejam kepada CEOmu? Kau sangat jahat.”
Keluh Joo Yeon
Sun Kyeol
seperti bisa mendengar percakapan Oh Sol tak bisa terima dinggap jahat, lalu
membahas kalau belum pernah melihat orang seperti Oh Sol sepanjang hidupnya. Ia
tak tahu kapan rambut Oh Sol yang dicuci, Sek Kwon pun tak bisa berkomentar.
“Rambutku?
Bukan masalah besar jika tak mencucinya satu dua hari. Dibandingkan rambutku,
tapi Dia mencuci tangannya lusinan kali sehari. Bukankah dia lebih aneh? Sudah
mirip seperti sedang melakukan semacam ritual. Bagaimana bisa dia membersihkan
tangannya setiap waktu?” komentar Oh Sol melihat Sun Kyeol saat mencuci tangan
beberapa kali.
“Bukan
itu saja, kupikir dia takut kuman. Dia selalu meletakkan sapu tangan sebelum
dia duduk.” Ucap Oh Sol pernah melihat Sun Kyeol yang duduk dengan menaruh saputangan
diatas tempat duduk.
“Tapi Bagaimana
bisa dia duduk sembarangan di dunia yang penuh kuman ini? Bukankah kau tahu itu
juga?” komenta Sun Kyeol melihat Oh So duduk dilantai tanpa peduli kalau itu
kotor atau tidak.
“Apa ada
semacam lubang di dagunya? Kenapa dia menumpahkan semua yang dia makan ataupun
minum? Dan kenapa dia menggosok dengan sepatunya? Entah sepatunya bersih atau
tidak.” Komenta Sun Kyeol yang melihat Oh Sol minum dan menumpahkan air di
lantai lalu dibersihkan dengan sepatunya.
“Dia
benar-benar menatapku seperti binatang seolah-olah dia tak pernah menumpahkan
apapun sepanjang hidupnya!” teriak Oh Sol marah. Joo Yeon yang ada didekatnya
terlihat panik takut ada orang yang mendengarnya.
“Ini Sungguh,
dari sudut pandangku, ini tak bisa dimengerti. Lalu , kau masih berpikir aku
jahat?” teriak Suk Kyeol, Sek Kwon hanya bisa diam.
“Hei. Dia
keterlaluan... Dia Pikir, dialah orang terbersih di dunia ini... Dia sangat
aneh. Aku belum pernah melihat orang seperti itu.” Ucap Oh Sol seperti sedang
berada bersebelahan dengan Sun Kyeol yang ada diruang kerjanya. Sun Kyeol
seperti bisa mendengarnya.
“Berapa
banyak dia akan memarahiku mulai sekarang? Bagaimana bisa aku bekerja di
perusahaannya?” kata Oh Sol lalu marah karena Sun Kyeol menatapnya.
Sun Kyeol
akhirnya pergi mendatangi Oh Sol tak bisa menahan amarahnya, keduanya mulai adu
mulut. Sun Kyeol menyuruh Oh Sol untuk memukulnya saja. Joo Yeon berusaha
menahan Oh Sol agar menahanya. Sek Kwon pun berusaha menahan keduanya agar tak
berkelahi.
“Apa itu
senjata? Kau memegang senjata... Ini percobaan pembunuhan... Akan kupanggil
polisi.” Ucap Sun Kyeol
“Apa Mau
dipukul sama ceker ayam?” kata Oh Sol menantang. Joo Yeon meminta temanya agar
tenang.
“Duduk.
Berhenti menyebabkan keributan.” Kata Joo Yeon, Sun Kyeol pun ditarik untuk
kembali ke ruang kerjanya.
“Berhenti
menatapku.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol pikir tak mungkin melihatnya karena Oh Sol terlalu
pendek. Oh Sol makan ceker berusaha untuk tetap tenang sementara Sun Kyeol
menyemprot spray untuk menghilangkan bakteri disekelilingnya.
Oh Sol
sudah ada di depan loker tapi pikiranya mengingat saat sarapan dengan ayah dan
adiknya.
Flash Back
Tuan Gil
terlihat bahagia berbicara ditelp Kabar sudah menyebar sejauh itu, kalau
Putriny, O Sol, berhasil mendapatkan pekerjaan. Ia pun berjanji pasti akan
mentraktir mereka dan akan mengajak makan malam nanti. Oh Sol hanya bisa
terdiam seperti tak enak hati.
“Aigoo,
benar-benar... Maksudku, kau mendapatkan pekerjaan bukan masalah besar. Kenapa
orang-orang menelpon pagi-pagi begini?” ucap Tuan Gil bangga menyuruh anaknya Makan
yang banyak.
“Oh Sol,
perusahaan apa lagi itu?” tanya Oh Dol, Oh Sol mengaku Itu hanya perusahaan
biasa.
“Oh ya.
Young Sik bilang, dia mendapat pekerjaan juga. Apa nama perusahaan itu? Apa
Cheongso Yojeong? Dia bilang itu perusahaan pembersih.” Ucap Oh Dol
“Kau
bilang Perusahaan pembersih? Dia muda. Kenapa dia mendapat pekerjaan di
perusahaan seperti itu? Orang tuanya pasti khawatir.” Kata Tuan Gil
“Aih, apa
salahnya bekerja di perusahaan pembersih? Kau berada di bidang yang sama.
Jangan berkata seperti itu” komenta Oh Sol
“Aku
hanya mengatakan karena aku sudah melakukannya. Di musim panas, kau harus
bertahan dengan panas yang menyengat. Dan di musim dingin, kau bokongmu membeku.
Kau harus bergumul dengan sampah setiap hari, dan itu tak mudah sama sekali.”
keluh Tuan Gil
“Kudengar,
perusahaan membayar dengan baik, dan banyak anak muda bekerja di sana. Haruskah
aku mengambil pekerjaan paruh waktu di sana juga?” ucap Oh Dol
“Berhenti
melantur disaat makan begini. Bahkan meskipun perusahaannya kecil, kau harus
mendapatkan pekerjaan kantoran seperti yang dilakukan O Sol agar tak kesusahan.
Kau pasti tak mengerti. Aku benar-benar tak dapat melihat anak-anakku bekerja di
tempat seperti itu.” Komentar Tuan Gil.
Oh Sol
mengingat ucapan ayahnya, menyakinkan kalau pekerjaan ini Hanya untuk sementara
waktu.
Di dalam
mobil terjadi ketegangan, Oh Sol satu tim dengan Dong Hyun, Jae Min dan juga
Young Sik. Ia pun akhirny berbicara kalau Jae Min yang meninggalkan nomor
telepon dan pergi dan tak menyangka akan
bertemu lagi menurutnya ini pasti takdir. Jae Min mengeluh kalau ini takdir.
“Seonbae-nim
lebih berpengalaman daripada kami. Ada
banyak hal untuk dipelajari, jadi tolong bantu kami.” Ucap Oh Sol, Jae Min dan
Dong Hyun hanya diam saja.
“Hei, Apa
kau punya semacam penyakit tuli?” teriak Young Sik marah, Oh Sol langsung
menyuruh Young Sik menundukan kepala untuk memberikan salam dan meminta kerja
samanya.
“Semua
orang bilang, kita memberikan presentasi yang paling mengesankan. Aku mendengar
feedbacknya luar biasa. Sepertinya kita bisa mendapatkan kontrak skala besar
ini. Kau akan punya banyak pembaruan untuk para pemegang saham. Kerja bagus, CEO”
kata Sek Kwon memuji sambil menuruni tangga.
“Yah, itu
sudah seharusnya. Ini bukan apa-apa.” Kata Sun Kyeol santai seperti semua
masalah bisa diselesaikan olehnya.
Young Sik
menutup hidunganya dengan tissue, lalu menyakikan dirinya kalau bisa
melakukanya, tapi saat mulai membersihkan toilet yang mampet, mulutnya mulai
menjerit dan ingin muntah. Ia pun berusaha agar mendorong alat penyedot wce.
“Aku
pasti bisa menyingkirkan ini!.. Aku berhasil! Hampir selesai! Aku melakukannya!”
teriak Young Sik tapi malah membuat air dalam wc luber dan wajahnya makin
panik.
“Dia
Sangat berisik! Young Sik, Apa kau akan terus membuat suara aneh? Bisakah
mulutmu diam?” teriak Oh Sol berada di WC wanita. Young Sik meminta maaf.
“Aku tak
ingin seperti ini, tapi disini benar-benar penuh. Aku bisa melompati ini.”
Jerit Young Sik.
Akhirnya
Young Sik dan Oh Sol keluar dari toilet, Oh Sol pikir Young Sik tak perlu
membersihkan kamar kecil dan Pergi ke kantor saja lalu bersihkan lantai. Young
Sik menolak karena tak ingin Oh Sol melakukan
itu.
“Aku tak
bisa meninggalkanmu sendirian di medan perang ini.” Ucap Young Sik
“Aku tak
bisa mendengar Suara aneh itu lagi. Jadi Jangan mengoceh, sana pergi.” Ucap Oh
Sol
“Makanan
apa yang dimakan orang-orang ini? Ada banyak kotoran di setiap toilet, Sampai
mampet seperti itu, Aku akan mencari tahu apa yang terjadi.”keluh Young Sik. Oh
Sol pikir tak perlu.
“Aku
mendengar septic tank rusak.” Ucap Oh Sol. Young Sik sudah menduga lalu
mengumpat pada Jae Min dan ingin berkelahi.
“Aku akan
membunuh kau jika menimbulkan masalah. Astaga, kenapa aku tak bisa sadar?”
keluh Oh Sol menahan Young Sik agar tak berkelahi dengan Jae Min.
Akhirnya
Oh Sol mencoba membersihkan sendiri, berusaha menyakinkan diri kalau bisa
melakukanya tapi akhirnya kesal sendiri karena masih mampet. Seseorang pria
masuk ke toilet, kaget karena mendengar teriakan Oh Sol.
“Apa yang
orang-orang ini makan? Apa mereka buang kotoran sepanjang hari?” teriak Oh Sol
marah
Sek Kwon
melihat jam merasa kalau timnya harus menyelesaikannya sekarang karena Ini hari pertama pegawai baru jadi berharap semuanya berjalan dengan baik lalu
tiba-tiba terdengar jeritan histeris yang entah dari mana. Sun Kyeol sampai
terkejut mendengarnya.
“Suara
apa itu? Yah, itu terdengar seperti jeritan atau lolongan binatang liar.
Sesuatu seperti itu.” Ucap Sun Kyeol kaget dan binggung.
“Tidak
mungkin. Aku yakin kau salah dengar.” Komentar Sek Kwon. Sun Kyeol seperti
mencoba mempercayainya.
“Tidak
mungkin ada hewan liar di gedung ini.” Kata Sek Kwon menyakinkan.
Oh Sol
akhirnya bernafas lega karena berhasil
kali ini lalu mendoroong troly mengaku penasaran kenapa ada tes kebugaran. Dan
ia pikir karena hari ini pertama kali berkerja tapi secara fisik sangat berat.
Ia lalu
melihat dari kaca ada karyawan yang sedang duduk mengadakan rapat mengunakan
kemeja dan juga ID card. Oh Sol seperti membayangkan dirinya ada diposisi itu
wajahya tersenyum bahagia menatap dirinya dengan rambut yang panjang terurai
berbicara dengan teman kantornya.
“Permisi.
Bisa singkirkan ini, Ahjumeoni?” ucap seorang wanita. Oh Sol tersadar dengan
lamunannya lalu menyingkirkan trollynya sambil mengeluh si wanita yang
memanggil "Ajumeoni" karena menganggap pikirnya semua staf pembersih
sudah tua.
Si wanita
angkuh akhirnya berjalan tapi malah terjatuh dan membuat kopinya ikut jatuh. Oh
Sol ingin membantu tapi si wanita tak ingin disentuh menyuruh agar membersihkan
lantainya saja. Akhirnya Oh Sol membersihkan lantai dengan kain lap.
“Di
sepatuku ada kopi....Ahjumma... Kau Punya tisu basah, kan?” ucap si wanita. Oh
Sol pun memberikan tissue basah.
“Tapi,
jangan panggil aku "Ajumma"... Sudah jelas usia kita sama.” Kata Oh
Sol sopan tapi si wanta tak peduli malah menunjuk dengan sepatunya agar Oh Sol
membersihkan lantai. Si wanita menjerit karena kain Oh Sol mengenai sepatunya.
“Aku tak
bisa bersih-bersih. karena kau berdiri di sana. Minggir, oke? Ini akan kotor, Ahjumma.”
Kata Oh Sol
“Apa "Ahjumma"?
Kau baru saja memanggilku "Ahjumma"?” ucap Si wanita marah
“Tentu
saja, siapa lagi yang ada di sini sekarang?” balas Oh Sol tak bisa menahan
amarahnya. Si wanita merasa tak terlihat setua itu.
“Omo, Apa
kau tak setua itu? Kupikir kau layak mendapat panggilan itu juga karena kau
terus memanggilku "Ahjumma".
Komentar Oh Sol
“Ini
konyol... Harga dirimu terlalu besar hanya untuk staf pembersih.” Ucap si
wanita mengejek
“Apa yang
baru saja kau katakan? Kau "Hanya staf pembersih"?” ucap Oh Sol marah
Saat itu
Ketua tim datang memanggil Young Eun bertanya apa yang sedang dilakukan. Young
Eun menceritakan kalau menumpahkan kopi
di lantai lalu meminta Oh Sol untuk membersihkannya tapi tiba-tiba memarahinya.
Oh Sol tak percaya kalau Young Eun berbohong.
“Bilang
saja tidak jika tak mau melakukanya. Tapi malah Sebaliknya, dia terus memukul
sepatuku dengan kain kotornya dan menyuruhku minggir.” Ucap Young Eun
“Apa kau
dari perusahaan pembersih?” ucap Ketua Tim, Oh Sol membenarkan dengan wajah
tertunduk
“Bukankah
manajermu bilang kepadamu bahwa kau tak boleh membuat karyawan kami tidak
nyaman? Bagaimana mereka melatih karyawannya? Kenapa kau membuat keributan di
tempat kerja kita?” ucap Si pria ingin memanggil CEO dari perusahaan Oh Sol.
“Aku Mohon
maaf... Aku tak yakin apa yang harus dilakukan karena ini adalah hari
pertamaku... Aku akan berhati-hati mulai sekarang.” Kata Oh Sol ketakutan.
Akhirnya Ketua tim pun pamit pergi lebih dulu.
“Kau
dengar itu, kan? Jadi Bersihkan kopi di lantai dulu... Dan tolong buang cangkir
kertas itu. Lalu buang tissue Ini juga.” Kata Young Eun mengejek dengan sengaja
membuat tissue dilantai.
“Ahjumma...
Setiap orang harus membersihkan diri mereka sendiri.” Ucap Sun Kyeol tiba-tiba
datang. Young Eun tak peduli memilih untuk pergi. Oh Sol terlihat binggung.
“Ahjumma,
kau mau kemana? Bersihkan sebelum pergi.” Ucap Sun Kyeol. Young Eun bingung
siapa yang dipanggil
“Tak ada
orang lain di sini yang lebih pantas disebut "Ahjumma".”kata Sun
Gyeol. Young Eun binggung Sun Gyeol berani memanggilnya Ahjumma karena tak
setua itu.
“Lee
Young Eun... "Perlakukan orang lain sebagaimana kau ingin
diperlakukan." Kau tahu itu kan? Dan bagaimana ini.. area ini tak termasuk dalam kontrak... Kami
dapat melakukan ini secara gratis, tapi kau harus mengurus sisanya sendiri.”
Ucap Sun Gyeol membuang tissue di lantai.
“Gil O
Sol.. kau tak perlu melakukan lebih banyak pekerjaan hanya karena ini hari
pertamamu. Dan Juga, ketika kau berpikir itu tak adil maka kau tak perlu
meminta maaf. Apa Kau mengerti?” tegas Sun Gyeol. Oh Sol menganguk mengerti
walaupun masih terlihat binggung
“Kita menyediakan
layanan pembersihan. Tapi, bukan berarti kita harus merendahkan diri. Jadi
Ingat itu.” Kata Sun Kyeol lalu melangkah pergi.
Young Eun
mengeluh kalau ini Hari yang buruk. Oh Sol pun membalas mengejek kalau
mendengar ucapan Sun Kyeol, jadi akan
membiarkan untuk meminjam kain miliknya setelah selesai bisa mengembalikan ke
ruang persediaan.
Sun Kyeol
memeriksa kebersihan yang ada diruangan, dengan spanduk bertuliskan [Kebahagiaan,
ambisi] Oh Sol dan timnya terlihat tegang. Sun Kyeol terus memeriksa semua
bagian ruangan lalu menemukan Bakteri
tester. Oh Sol seperti tak percaya melihatnya.
Sun Kyeol
memeriksa ukuran bakteri, ternyata tak ada nilainya. Akhirnya Sun Kyeol
memutuskan semua sudan bersih. Jae Min dkk berteriak bahagia mendengarnya. Jae
Min dan Dong Hyun, akan mengambil
barang-barang mereka. Young Sik tak percaya melihat Sun Kyeol Seperti sedang menonton CSI. Oh Sol pun tak
percaya kalau Mereka bahkan punya koper James Bond.
Oh Sol
duduk di depan minimarket kalau seluruh tubuhnya sakit, menurutnya itu karena
tak melakukan banyak pekerjaan fisik dalam beberapa waktu jadi Otot-otot tegang
dan berusaha memasang di bagian belakangnya. Lee Gun langsung menariknya dan Oh
Sol menjerit kesakitan.
“Kau
harus menarik ini dengan cepat untuk meminimalkan rasa sakit. Ada apa denganmu?”
ucap Lee Gun. Oh Sol mengeluh kesakitan dengan rambutnya.
“Kau tak perlu
berterima kasih kepadaku... Kita tetangga... Apa yang kau lakukan di sini
sendirian? Kenapa kau tak meminta ayahmuatau O Dol untuk membantu?” kata Lee
Gun.
“Jangan
pernah beritahu ayahku, kalau kau melihatku di sini. Jangan beri tahu O Dol
juga.” Tegas Oh Sol memperingati.
“Kenapa?
Apa kau melakukan sesuatu yang buruk?” ucap Lee Gun. Oh Sol mengak kalau ia tak
seperti Lee Gun.
“Aku?
Memangnya aku kenapa?” kata Lee Gun. Oh Sol tak membahasnya
“Aku
bahkan tak bisa menjaga diriku sendiri. Aku tak dalam posisi untuk memberikan
saran kepada siapa pun.” Keluh Oh Sol mencoba menempel lagi koyonya. Lee Gun
pun membantu agar bisa menempel.
“Aku tak
butuh bantuanmu.” Ucap Oh Sol menolak tapi Lee Gun tetap membantu.
“Kau
berpura-pura tangguh, tapi sebenarnya kau lemah.”ejek Lee Gun. Oh Sol pikir Lee
Gun yang tak tahu tentang dirinya.
“Kau
mungkin tak tahu tentangku, tapi begitu aku melihat seseorang, aku bisa melihat
orang tentang apa yang dikekhawatirkan dan dipikirannya. Hanya dengan
menatapnya.” Kata Lee Gun menyakinkan.
“Apa kau
semacam peramal?” ejek Oh Sol lalu teringat kalau Lee Gun itu kenal peramal di persimpangan juga jadi
duganya memang benar.
“Jadi aku
ini bagaimana? Apa aku akan mendapatkan pacar tahun ini? Bagaimana dengan
pekerjaan?” ucap Oh Sol mengebu-gebu.
“Nasib
peramal tak bisa memprediksi masa depan.
Yang bisa mereka lakukan hanyalah menebak berdasarkan masa lalu
seseorang.” Kata Lee Gun
“Ini Sudah
kuduga... Kau benar-benar peramal nasib... ..Maka tebaklah setidaknya...
Lagian, kita ini tetangga.” Ucap Oh Sol penuh semangat.
“Aku
biasanya tak menceritakan hal ini kepada siapa pun. Aku melihat orang yang berkedudukan
tinggi di timur laut. Dia lumayan tinggi. Wajahnya terlihat cukup tampan juga.”
Kata Lee Gun. Oh Sol mencari Di timur
laut
“Bintang-bintang...
Arah mana itu?” kata Oh Sol binggung. Lee Gun menyuruh agar mengunakan
aplikasi.
Oh Sol
membuka ponselnya mencari arah timur laut dan mengarah pada Lee Gun. Dengan
bangga Lee Gun menunjuk ke arah dirinya, Oh Sol mengeluh kesal kalau hanya
dibohongi.
Oh Sol
tertidur lelap dengan banyak koyo ditubuhnya lalu berteriak panik karena
terlambat bangun lalu bergegas memakai bajunya. Ia pun terjatuh saat memakain
celananya, Oh Dol akan masuk ke kamar mandi, Oh Sol menariknya agar masuk lebih
dulu.
“Itu
rambut, mau dibagaimanakan? Bukankah seharusnya di keramas?” komentar Oh Dol
melihat kakaknya hanya mencuci matanya.
“Rambut? Hei,
cukup kan?” ucap Oh Sol sedikit membasahinya lalu keluar dari kamar mandi
meminta ayahnya agar memberikan sarapan.
Tuan Gil melempar kimbap dan berteriak agar Oh Sol melepaskan handuk di
lehernya.
Tapi Oh
Sol tak mendengar terus berlari keluar rumah, sampai di halte berteriak agar
meminta supir bus menunggunya, Tapi bus tetap saja berjalan. Oh Soh pun panik karena sudah Ketinggalan
bus.
Sun Kyeol
mengemudikan mobilnya sambil mendengar berita “Tingkat debu halus di Seoul
sangat rendah pagi ini. Langit cerah setelah sekian lama.” Oh Sol melihat Sun
Kyeol mencoba menghentikanya, Sun Kyeol panik langsung mengunci mobilnya.
“Kau akan
ke kantor, kan? Untung saja. Apa Boleh numpang?” ucap Oh Sol akan membuka
pintu, tapi Sun Kyeol jijik melihat Oh Sol terlihat ada beas nasi di mulut
bahkan rambutnya yang belum keramas.
“Biarkan
aku membuka pintu..Ini Sepertinya terkunci dan tak akan terbuka.” Ucap Oh Sol
berusaha membuka pintunya.
“Aku tak
boleh membiarkannya masuk ke mobilku.” Kata Sun Kyeol menaikkan jendela dan
pergi. Oh Sol berteriak panik lalu mencoba menaik taksi.
Sun Kyeol
dengan masker dan juga sarung tanganya memeriksa bagian mobilnya yang disentuh
oleh Oh Sol lalu menemukan sebutir nasi yang terjatuh lalu mengeluh karena
pegawainya itu mengoleskan sesuatu ke seluruh mobilnya.
“Kau Lagi
apa sepagi ini?” tanya Sek Kwon melihat Sun Kyeol sudah berjongkok
didepanya. Sun Kyeol hanya menatap Sek
Kwon
“Kenapa? Apa
ada sesuatu di wajahku?” tanya Sek Kwon bingung. Sun Kyeol mengaku bukan
seperti itu.
“Aku
hanya penasaran akan sesuatu. Apa wanita memakai riasan pada rambut mereka? Aku
yakin itu bukan ketombe, tapi ada bubuk putih di rambutnya dan minyak wijen
dari gimbap masih menempel di bibirnya. Selain itu Juga, apa sekarang lagi
musim memakai handuk dileher seperti syal?” ucap Sun Gyeol
“Aku tak
tahu apa yang kau bicarakan.” Komentar Sek Kwon lalu mengambil masker dan
sarung tangan yang sudah pakain oleh Sun Gyeol
Oh Sol
baru datang menyapa Sek Kwon dengan nafas terengah-engah memastikan kalau tak
telat. Sek Kwon lalu melihat handuk yang ada dileher Oh Sol. Oh Sol mengaku
kalau berolahraga pagi ini jadi lupa melepaskanya. Sek Kwon hanya bisa menahan
tawa lalu menyuruh Oh Sol segera masuk saja.
Joo Yeon
berbicara di telp kalau Oh Sol yang
menabraknya seperti itu di pagi hari maka akan lari juga. Ia menegaskan
Penampilannya di pagi hari sungguh jauh dari kata normal sambil membawa kotak
makan. Oh Sol pikir kalau memang itu
terjadi alangkah baiknya saling menolong
ketika bisa melakukanya.
“Apa
karena dia CEO dan aku hanya seorang karyawan? Astaga, karakternya benar-benar
buruk.” Keluh Oh Sol sambil membersihkan jendela.
“Pertimbangkan
karaktermu sendiri sebelum menilai orang lain. Bukankah hari ini kumpul-kumpul
pertama perusahaanmu? Sebaiknya, perhatikan takaran minummu, mengerti?” pesan
Joo Yeon
“Tentu saja.
Aku akan perhatikan. “kata Oh Sol
“Tapi
Ngomong-ngomong, apa si brengsek Lee Do Jin pernah menghubungimu?” tanya Joo
Yeon
“Pagi ini
suasana hatiku sudah buruk. Kenapa kau menyebut nama itu?” keluh Oh Sol
“Aku
bertemu dengan beberapa temanku tadi malam. Sepertinya si brengsek itu putus
dengan pacarnya. Lalu Kudengar dia terus menyebutmu dan dia bilang membuat
kesalahan besar supaya semua orang bisa mendengar. Dia sedang menyesal
sekarang.” Cerita Joo Yeon.
Oh Sol
hanya bisa mengumpat, Joo Yeon pikir kalau Do Jin yang mencoba mendapatkan Oh Sol lagi dan pasi
berpikir kalau bisa mendapatkan gadiyang dia inginkan. Ia meminta Oh Sol
kalau tak menjawab telepon jika Do Jin
menelepon. Oh Sol menegaskan dirinya tak gila.
“Baik.
Mungkin seharusnya tak menyebutkannya, karena kau baik-baik saja sekarang.”
Kata Joo Yeon, Oh Sol pun menanyakan keberadaan temanya karena Terlalu berisik.
“Di mana
lagi memangnya? Aku di sini untuk menonton pertandingan O Dol. Hei. Bagaimana
bisa kau menyebut dirimu adalah kakak perempuannya? Hari ini babak penyisihan dari
kompetisi taekwondo saudaramu.” Ucap Joo Yeon. Oh Sol memuji temanya yang
terbaik dan mengucapkan Terima kasih,
“Hei.
Sekarang giliran O Dol.” Ucap Joo Yeon menyudahi telpnya dan membawa spanduk
bertuliskan [Ayo, Gil O Dol!]
Sementara
Oh Sol menerima pesan oleh Do Jin “Apa kabar? Jika ada waktu, apa kau ingin bertemu? Aku ingin
meminta maaf atas waktu itu.” Tapi
tak digubris.
Oh Dol
mulai bertanding Taekwondo, dan dengan cepat bisa mengalahkan lawan. Oh Dol dan
Joo Yeon saling memberikan gaya wajah bahagia karena sudah menang.
Spanduk
bertuliskan [Pesta Penyambutan Pegawai Baru Cheongso Yojeong] dengan meja makan
berjejer. Jae Min mengeluh karean di restoran ini lagi karena sangat muak dengan tempat ini berpikir
kalau mereka untuk pergi ke restoran barbekyu
“Tempat
ini sangat bagus dan rapi.” Ucap Oh Sol. Jae Min pikir Benar-benar rapi dan pasti terkejut
“CEO kita
tak peduli dengan selera karyawan barunya dan memilih tempat yang rapi tanpa
bertanya apapun.” Kata Jae Min bangga.
“Halo, ikan
kakap kecil yang lucu. Kau sangat berkilau dan halus, kau pasti dari lautan
yang jauh. Abalon dan jeroanpun ada... Coba Lihatlah kombinasi yang penuh warna
ini...Ini Cantiknya.”ucap Oh Sol
terkesima.
Saat itu
Sun Kyeol datang dengan Sek Kwon, mereka pun menyapanya. Oh Sol ingin duduk disamping Sun Kyel dekat
dengan atasanya. Sun Kyeol memberitahu kalau kidal, jadi mungkin tak nyaman
bagi merkea berdua dan meminta untuk duduk di tempat lain. Oh Sol binggung tapi
akhirnya pindah ke kursi depan Sun Kyeol.
“Gil O
Sol. Kakiku agak panjang dan lutut kita mungkin bersentuhan. Bagaimana kalau
mencari kursi lain? Bagaimana dengan kursi di sana?” kata Sun Kyeol menunjuk
kuris paling ujung. Oh Sol menganguk mengerti.
Young Sik
pun menuangkan Soju untuk Oh Sul yang duduk didepanya. Sun Kyeol mulai berdiri
meminta agar mereka bisa menikmati makanannya malam ini berharap mereka
melakukan yang terbaik di Cheongso Yojeong mulai sekarang.
“Cheongso
Yojeong, hwaiting! Bersulang!” ucap Sun Kyeol, mereka pun mulai bersulang.
“Permisi,
ada apa dengan CEO? Aku tahu dia orang yang rapi, tapi bukankah itu terlalu
berlebihan?” kata Oh Sol melihat Sun Kyeol mulai dengan membersihkan sumpitnya.
“Kau
Abaikan saja, Tak ada yang bisa mengubahnya. Menurutmu, kenapa dia mendirikan
perusahaan pembersih?” ucap Jae Min
“Pasti
melelahkan berada di sekitar seseorang yang begitu obsesif dengan kebersihan.”
Kata Oh Sol lalu tak sengaja saling bertatap melihat Sun Kyeol mulai makan.
“Sunbae-nim
semuanya, aku punya sesuatu untuk dikatakan. Karena kita akan bekerja sama
mulai sekarang, kenapa kita tak minum dan mari berteman?” kata Oh Sol mengalihkan
pandanganya.
Young Sik
ingin menuangkan minum untuk Dong Hyun, tapi Dong Hyun menolaknya. Jae Min pun
meminta menuangkan minumnnya sebagai senior Young Sik. Young Sik hanya menuangkan untuk Oh Sol dan
Jae Min hanya bisa mengumpat dan mereka pun berempat mulai bersulang.
“Oh Sol
tampak cepat akrab dengan anggota kita... Aku memilih karakter yang hebat, kan?”
kata Sek Kwon bangga melihat Oh Sol. Sun Kyeol juga melihatnya.
Oh Sol
makan semua makan tanpa henti tak peduli mulutnya penuh. Sun Kyeol yang
melihatnya hanya bisa menghela nafas melihatnya.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar