PS : All images credit and content copyright : MBN
Woo Hyun
dalam ruangan terlihat memikirkan sesuatu melihat artikel di koran lama
[Hilangnya Wadah Plastik adalah Bukti Penting Pembakaran] wajahnya terlihat
sangat serius.
[Klinik
Dermatologi dan Bedah Plastik VIP]
Dokter
Ahn masuk ruangan memberitahu Woo Hyun karena ada sesuatu yang tak bisa
dipercaya. Woo Hyu ingin tahu ada apa. Dokter Ahn menceritakan Pagi ini sedang
perjalanan ke klinik tiba-tiba pemilik gedung meneleponnya.
“Bulan
depan kita harus sudah keluar dari klinik. Dia akan menanggung sewa, renovasi, ongkos
pindah, biaya kontrak dan semuanya!” ucap Dokter Ahn.
“Kenapa
tiba-tiba bilang begitu?” tanya Woo Hyun binggung. Dokter Ahn juga binggung
karena Sangat mendadak.
“Aku tak
mengerti apa masalahnya. “ kata Dokter Ahn. Woo Hyun pikir Gedung ini dijual pada orang lain.
“Aku juga
menyelidikinya, Tapi tak dijual. Aku kenal pemilik gedung sudah dua tahun
lebih. Dia pasti takkan berbuat seperti itu.” Ucap Dokter Ahn yakin
Istri
Dokter Ahn masuk memberitahu kalau ada pasien menunggu. Woo Hyun pun mempersilahkan
masuk. Dan Dokter Ahn bergegas keluar dari ruangan.Woo Hyun memikirkan sesuatu
seperti merasa kalau dibalik semua ini adalah tindakan Hye Joo.
Sung Hoon
memberikan minum untuk Yoo Jung, suasana terasa tak nyaman. Sung Hoon akhirnya
mulai berbicara tapi Yoo Jung menyela mengaku kalau Tak bisa menerima perasaan
Sung Hoon sama seperti menarik batas dan
menjauhinya.
“Apa
menunjukkan perasaanku padamu berarti kau harus menarik batas?” ucap Sung Hoon
tak bisa terima begitu saja.
“Sung
Hoon... Bagiku berbeda.” Akui Yoo Jung tak ingin dianggap memberikan harapan.
“Aku tak
memintamu langsung menerima perasaanku. Aku ingin berhenti hanya memandangmu.
Apa tak bisa kita kembali seperti sebelumnya?” ucap Sung Hoon lalu keluar dari
ruangan.
“Dia tahu
hanya dia temanku.” Keluh Yoo Jung sedih karena hubungan tak baik.
Woo Hyun
memberitahu pasien dengan kulit kering jadi
harus menjaganya tetap lembab meminta agar Jangan mandi menggunakan air panas atau mandi
terlalu lama.
Sementara
di Gedung “Kanghan” Sek memberitahu Hye Joo kalau kepala produksi sudah datang. Hye Joo meminta
agar membawanya masuk ke dalam ruangan. Kepala Produksi menyapa Hye Joo
mengaku Sebuah kehormatan dapat bertatap
muka dengan Direktur. Hye Joo pun mempersilahkan duduk.
“Untuk
model toko bebas pajak gunakan Aktor Seong Hoon.” Ucap Hye Joo
“Baik.
Kami sudah berencana untuk mengajaknya bekerja sama. Kejelianmu sangat
mengagumkan.” Kata Kepala Produksi
“Pak
kepala, aku minta kontak pribadi Seong Hoon. Aku akan menghubunginya langsung.”
Ucap Hye Joo. Kepala Produksi sedikit kaget tapi akhirnya akan mengirimkanya.
“Baik.
Laksanakan secepatnya dan Aturkan rapat dengan Ketua Tim Kang Yoon dari Choego
Group.” Kata Hye Joo pada Sekertarisnya.
Manager
memberitahu CEO Han kalau mereka mendapat kontrak iklan untuk Aktor Seong Hoon,
tapi ini... CEO Han binggung dengan nada bicara Manager seperti aneh. Manager memberitahu Iklan untuk salah satu toko
bebas pajak Kanghan. CEO Han kaget.
“Mereka
di tengah proses gugatan terhadap Yoo Jung. Tapi akan menggunakan Seong Hoon
sebagai model? Sangat menakjubkan. Tak bisa dipercaya.” Ucap CEO Han lalu
berpikir akan mengurusnya.
“Sung
Hoon, kenapa ke sini?” ucap CEO Han melihat Sung Hoon datang.
“Aku cuma
lewat. Dan ada yang ingin kubahas denganmu.” Kata Sung Hoon. CEO Han mengajak
masuk ruangan saja dan bertanya ada pada yang dikatakan.
“Noona,
apa Yoo Jeong pernah bilang sesuatu padamu?” tanya Sung Hoon. CEO Han mengaku tak
ada yang spesifik.
“Kalian
saling cerita hal-hal yang tak kalian ceritakan padaku. Sejak bertemu Cha Woo
Hyun, banyak yang tak diceritakan Yoo Jeong padaku.” Ucap CEO Han
“Noona.
Aku... sepertinya tak suka orang lain berada sangat dekat dengan Yoo Jung.”
Akui Sung Hoon.
“Apa
kau... suka pada Yoo Jung?” tanya CEO Han kaget. Sung Hoon hanya terdiam.
Woo Hyun
bertemu dengan ayahnya meminta agar berhenti sekarang karena sudah mengkatakan
akan melawan bila Tuan Cha lakukan sesuatu yang belum disetujui. Tuan Cha
tiba-tiba menatap serius mengaku Selama
ini tak bisa mengatakan hal ini walau sekali.
“Sebagai
orangtua dan sebagai manusia, kesalahanku padamu dan pada ibumu terlalu banyak.
Terimalah permintaan maafku.” Kata Tuan Cha
“Ada
waktu yang tepat untuk minta maaf. Tapi Ini Sudah terlambat dan Aku tak bisa
menerimanya.” Kata Woo Hyun
“Aku
tahu, memaafkanku takkan mudah karena lukamu terlalu dalam dan lama. Tapi kau
tak bisa mengubah faktanya kau adalah anakku. Bila ayah dan anak bertarung
dengan kotor dan saling menghancurkan, apa yang akan berubah?” ucap Tuan Cha.
“Kalau
kau janji akan memutus semua hubungan denganku dan membiarkanku menjalani
hidupku, maka aku akan berhenti melawanmu.” Tegas Woo Hyun.
“Dunia
tetap akan mengusikmu karena mereka tahu kau anakku... Baiklah kalau begitu...Apa
Kita bisa bernegosiasi? Kalau kau datang padaku dan hidup sebagai anakku, maka
akan kuselesaikan masalahmu dengan Hye Joo dan mengakui Yoon Yoo Jung. Dan kau
boleh memimpin bisnis yayasan medis sesuai kehendakmu.” Kata Tuan Cha
“Aku tak
membuat kesepakatan seperti ini.... Aku salah datang ke sini.” Keluh Woo Hyun
kesal sendiri.
Dokter
Ahn keluar ruangan bertanya apakah Jadwal pasien perawatan hari ini sudah
selesai. Istrinya meminta pegawainya agar membereskan area VIP perlu agar bisa berbicara dengan
suaminya. Setelah itu memberitahu suaminya kalau besok tak ada satu pasien pun.
“Kapan
kau bisa mendapat pasien sebanyak Woo Hyun?” keluh Istrinya.
“Bukan
baru-baru ini saja... Kenapa tiba-tiba membandingkan kami? Saat ini kepalaku
sudah sangat menyiksaku.” Balas Dokter Ahn.
“Bukannya
kau tak berbakat tapi Kau cuma tak punya pasien jadi agak iri.” Komentar
Istrinya.
“Woo Hyun
dan aku, waktu pertama praktek bersama, Nyonya Choego Group berusaha menutup
klinik dan melibatkanku dalam kasus sederhana yang dia klaim malapraktik.”
Cerita Dokter Ahn.
“Benarkah?
Wah... Mereka sangat menakutkan! Lalu mestinya kau minta kompensasi pada
mereka, kan?” ungkap Istri Dokter Ahn.
“Dulu Woo
Hyun mengungkap semuanya, dan menyelesaikannya dengan mengorbankan semua
miliknya. Dia memberiku uang deposit dan semua peralatan. Makanya dia bekerja
menjadi dokter di klinik orang. Woo Hyeon sudah cukup memberiku kompensasi. Aku
tak ingin memberitahumu karena sangat memalukan.” Ungkap Dokter Ahn.
“Kalau
begitu tak masalah... Tapi apa salahnya aku tahu kalau Woo Hyun anak ketua
Choego Group sampai kalian sangat merahasiakannya?” ucap Istri Dokter Ahn.
“Sejak
kami SMP, dibandingkan kematian dia lebih benci dunia tahu hal itu. Lalu Apa
harus kuceritakan pada semua orang?” kata Dokter Ahn.
“Itu benar.
Aku sangat marah dan merasa dikhianati sampai ingin mengusirmu. Tapi karena kau
bisa menyimpan rahasia dan sangat setia, akhirnya kuabaikan.” Kata Istri Dokter
Ahn.
“Walau
muncul artikel gila, jangan bersikap seolah kau tahu. Jangan tanya aku lagi
atau meributkannya.” Tegas Dokter Ahn. Istrinya mengerti.
“Tapi
sebenarnya apa yang terjadi dengan Woo Hyun dan Yoo Jung? Apa Mereka
benar-benar putus? Setengah pasien hilang setelah artikel perpisahan mereka
muncul.” Keluh Istri Dokter Ahn.
“Apa itu
yang penting sekarang?! Pokoknya, cara mereka memandang satu sama lain sudah
pasti bukan seperti orang yang sudah berpisah.” Ucap Dokter Ahn. Istrinya juga
merasakan hal yang sama.
Yoo Jung
merasa lapar lalu membuka pintu kulkas dan kebingungan karena tak ada apapun.
Ia membuka kulkas lainnya isinya kosong melompong lalu mengomel karena
Seharusnya setelah menghabiskan semua makanannya maka kulkas diisi lagi. Saat
itu Yoo Joon masuk rumah merasa kedinginan.
“Apa kau?
Apa kau pencuri isi kulkas? Pasti ada pencuri masuk, Tak ada yang bisa dimakan.
Aku Lapar.” Ucap Yoo Jung pada anaknya.
“Noona, Apa
kau tahu ini sudah lewat berapa hari? Lalu Apa Kau mau camilan malam?” kata Yoo
Joon. Yoo Jung tersenyum berpikir kalau kali ini boleh saja.
Yoo Jung
terlihat bahagia ramyun, Yoo Joon pun meminum bir dengan sang kakak memujinya.
Yoo Jung membahas Yoo Joonbenar-benar akan sekolah ke luar negeri mengaku tak
ingin adiknya pergi dan tetap bersamanya.
“Kalau
pria memutuskan sesuatu, maka harus dilakukan. Itu pria sejati.” Kata Yoo Joon.
“Wahh....
Joon sudah dewasa.” Puji Yoo Jung mengoda. Yoo Joon dengan bangga kalau sudah
dewasa.
“Tapi
kapan kau akan berdamai dengan ayah?” kata Yoo Joon. Yoo Jung terdiam dan
tiba-tiba merasa kenyang sekali.
“Berdamailah
dengan ayah, agar aku bisa tenang sekolah di luar negeri.” Pinta Yoo Joon. Yoo
Jung terdiam memilih untuk masuk kamar.
Seung Ho
melihat temanya terlihat gugup bertanya apakah Pertemuannya lancar. Woo Hyun
memberitahu kalau ayahnya hanya minta maaf atas selama ini. Seung Ho tak bisa
berkata-kata menurutnya Tuan Cha memberi
pukulan serius.
“Mungkin
karena dia konglomerat, tapi langkah pertamanya bukan main.” Ungkap Seung Ho
“Aku
sempat hampir goyah. Mulai sekarang kau akan sering diganggu.” Kata Woo Hyun
“Aku akan
menghadapi Choego Group. Apa situasinya akan berhenti mengganggu? Aku juga
sedang mempersiapkan diriku” tegas Seung Ho
“Apa
mengungkapkan kebakaran dapat dianggap serangan?” ucap Woo Hyun
“Harus
kita coba. Kita sudah bertekad, lihat saja nanti. Selain itu, Aku paham
keteguhan hatimu, tapi ekspresimu harus lebih santai.” Pinta Seung Ho melihat
Woo Hyun terlihat sangat tegang.
Yoo Jung
melihat CEO Han ada diruangan dan terlihat gugup, lalu akhirnya masuk ke
ruanganya. CEO Han terlihat kaget melihat Yoo Jung benar-benar keluar dari
rumah. Yoo Jung pikir tak bisa mengurung diri di kamar selamanya.
“Aku
harus memulihkan energiku dan perlahan-lahan kembali bekerja.” Kata Yoo Jung
“Sekarang
kau seperti Aktris Yoon Yoo Jung.” Puji CEO Han. Yoo Jung meminta maaf pada CEO
Han.
“Kenapa
minta maaf padaku? Sudah cukup kalau kau tahu.” Kata Yoo Jung
“Eonni,
Yoo Joon akan sekolah ke luar negeri. Dia ingin belajar manajemen di luar
negeri.” Kata Yoo Jung memberitahu.
“Dia
seperti anak kecil, tapi rupanya sudah dewasa.” Kata CEO Han tak percaya
“Dia
sudah dewasa... tapi Dia akan baik saja, kan?” ucap Yoo Jung khawatir.
“Tentu.
Aku mengawasinya selama menjalankan tugas dariku, dia bisa dipercaya.” Kata CEO
Han menyakinkan.
“Ini
dokumen soal pendidikannya. Tolong diperiksa. Aku tak tahu apa-apa soal ini.”
Ucap Yoo Jung
CEO Han
berjanji akan memeriksa jadi meminta agar Jangan khawatir. Yoo Jung mengucapkan
Terima kasih da akan beli kebutuhan Yoo Joon untuk di luar negeri serta mencari
udara segar. CEO Han pikir itu ide bagus dan Yoo Jung harus melakukanya. Yoo Jung sebelum pergi memberikan tanda cinta
tangannya,CEO Han hanya bisa tersenyum melihatnya.
Sung Hoon
akan masuk gedung, tapi melihat Yoo Jung keluar dari ruangan CEO Han buru-buru
bersembunyi. Yoo Jung menelp Joo Won kalau keluar sekarang jadi meminta
menyiapkan mobil. CEO Han melihat Sung
Hoon masuk ruangan bertanya ada apa.
“Noona...
Direktur pelaksana Hotel Kanghan yang mengumumkan bertunangan dengan Cha Woo
Hyun, kan? Dia menghubungiku.” Kata Sung Hoon.
CEO Han memastikan kalau yang dimaksud Kang Hye Joo.
“Ya. Katanya
kami harus bertemu karena akan memberiku kontrak iklan Kanghan. Situasi macam
apa ini?” Kata Sung Hoon.
“Baik.
Akan kuurus... Dia tak bilang apa-apa selain itu, kan?” tanya CEO Han. Sung
Hoon mengelengkan kepala.
Tuan Yoon
sedang melayani pelanggan di restoranya, Yoo Joon melep ayahnya memastikan
kalau ayahnya baik saja dan sehat. Tuan
Yoon malah berpikir anaknya yang sakit karena menelpnya. Yoo Joon mmberitahu
kalau akan sekolah ke luar negeri. Tuan Yoon kaget.
“Aku akan
sekolah ke luar negeri, Ke negara asing.” Ungkap Yoo Joon.
“Lalu
kakakmu bagaimana? Kau harus melindunginya.” Kata Tuan Yoon panik
“Sekarang
ayah yang harus melindunginya. Ayah, tak bisakah sekarang berbaikan dengan
noona?” pinta Yoo Joon.
“Tak ada
yang perlu diselesaikan... Semua salah ayah.” Ucap Tuan Yoon.
“Kalau
ayah dekati sedikit lagi, maka noona akan pura-pura tak punya pilihan dan
memaafkan ayah. Aku akan mengatur pertemuannya, jadi ayah harus datang.
Mengerti? Kau Harus melakukan” kata Yoo Joon.
Tuan Yoon
tak ingin membahasnya menyudahi telpnya karena banyak pelanggan.
Woo Hyun
pulang ke rumah melihat sepatu wanita didepan rumah seperti tahu kalau ada yang
datang. Nyonya Han menyapa anaknya yang baru pulang, Woo Hyun bertanya apakah
perjalanannya menyenangkan. Nyonya Han mengaku rasanya seperti pergi berbulan
madu lagi.
“Belakangan
kau pasti sangat sibuk, jadi Banyak sekali debu.. Lalu anaku.. Apa ini?” tanya
Nyonya Han melihat surat kalau Woo Hyun akan pergi ke Afrika.
“Woo
Hyeon... Apa harus kau melakukan ini?” kata Ibu Woo Hyun khawatir.
“Aku tak
ingin orang di sekitarku tersakiti lagi.” Ucap Woo Hyun. Ibu Woo Hyun mengaku
ingin anaknya tersakiti.
“Ibu
bilang takkan membiarkan mereka lolos begitu saja. Ibu bilang akan balas
dendam” kata Woo Hyun
“Ibu yang
melakukannya dan Bukan menyuruhmu melakukannya.” Tegas Ibu Woo Hyun
“Tekadku
sudah bulat.” Ungkap Woo Hyun. Ibu Woo Hyun ingin tahu apa yang dikerjakan tapi
bisa mengerti.
“Akan ibu
lakukan keinginanmu.” Kata Ibu Woo Hyun. Woo Hyun pun mengucapkan Terima kasih.
CEO Han
datang menemui Hye Joo di tempat latihan golf, lalu berkomentar tempat ini
bukan kantornya, lalu menyindir Apa pantas meminta orang datang. Hye Joo
meminta Sek agar meninggalkan mereka berdua.
“Kau
sudah tahu, tapi aku sedang mempersiapkan pertunanganku dengan Woo Hyun. Belakangan
ini aku sangat sibuk.” Ucap Hye Joo bangga.
“Kudengar
kau secara pribadi menghubungi Seong Hoon menawarkan pekerjaan iklan. Walaupun,
jelas-jelas dia memiliki agensi.” Komentar CEO Han sinis.
“Aku
berpikir untuk terjun ke bisnis hiburan... Aku ingin merekrutnya.” Kata Hye Joo
“Sung
Hoon pemegang saham di Yoojeong Entertainment, dia akan bergeming. Kau
setidaknya harus mempertahankan etika dasar bisnis.” Tegas CEO Han
“Kau CEO
perusahaan yang aktrisnya bercitra buruk karena melanggar kontrak iklan. Lucu
mendengar kau bicara soal etika bisnis.” Ejek Hye Joo
“Mulai
sekarang, semua artis di Yoojeong Entertainment takkan tanda tangan kontrak apapun
atau membintangi iklan Kanghan Group. Kami juga takkan menerima tawaran investasi
atau proyek dari Kanghan.” Tegas CEO Han akan berjalan pergi.
“Kau
menerima investasi dari Choego Group, kan? Kalau kau tak bisa menepati janji
soal investasi tersebut, aku berpikir untuk mengambil alih Yoojeong
Entertainment.” Kata Hye Joo
“ Itu
takkan terjadi.” Tegas CEO Han lalu benar-benar melangkah pergi.
“Dia hanya
menjalankan perusahaan kecil, untuk apa sangat modis?” komentar CEO Han sinis.
Yoo Jung
melamun dalam kamarnya mengingat saat bersama Woo Hyun menari lalu saling
berpelukan. Seperti kenangan dengan Woo Hyun tak bisa hilang dari ingatanya.
Saat itu Yoo Joon keluar kamar membawa banyak kotak, Yoo Jung bertanya kenapa
adiknya membawanya.
“Ada
beberapa yang harus kubereskan, jadi kubawa.” Ucap Yoo Joon.
“Yoo
Joon... Apa Sebaiknya aku berkemas dan pergi bersamamu?” kata Yoo Jung. Yoo
Joon langsung melarang. Yoo Jung heran kenapa adiknya melarangnya.
“Karena
kau harus bekerja keras mencari uang di sini lalu kirimkan padaku.” Goda Yoo
Joon. Yoo Jung geram langsung meminting kepala adiknya.
“Apa aku
mesin penghasil uang? Belakangan ini aku terlalu lunak padamu.” Kata Yoo Jung,
Yoo Joon tertawa mengaku hanya bercanda.
“Baik.
Aku sendiri yang akan membiayai pendidikanmu. Aku akan kerja sambilan agar bisa
mendapatkan uang. Aku akan kerja keras.” Ucap Yoo Joon akhirnya bisa lepas dari
cengkraman kakaknya.
“Yoon Yoo
Joon... Kau benar-benar sudah dewasa!” kata Yoo Jung memuji dengan senyuman.
“Senang
sekali melihatmu tersenyum seperti ini, noona. Aku sangat berharap kau bisa
selalu seperti ini.” Ungkap Yoo Joon.
Woo Hyun
keluar kamar melihat berkas diatas meja lalu memikirkan ucapanya saat memeluk
Yoo Jung “Aku
bisa berjanji satu hal padamu. Aku takkan pernah berubah.” Seperti
ingin menyakinkan diri tentang keputusanya.
Yoo Joon
sudah menunggu diruangan, CEO Han masuk ruangan kaget karena adik Yoo Joon
sudah ada diruanganya lalu bertanya kenapa datang e kantor padahal tak punya
jadwal apa-apa. Yoo Joon memberitahu kalau akan sekolah ke luar negeri.
“Aku
sudah dengar dari Yoo Jung. Setelah wamil tak kembali kuliah karena ingin
belajar bekerja. Kenapa tiba-tiba sekolah ke luar negeri?” tanya CEO Han.
“Aku
ingin menghapus perasaan kalau aku membebani kakakku. Selain itu Aku juga ingin
belajar manajemen.” Kata Yoo Joon.
“Benar.
Kau bisa belajar menjadi manajer dengan cara praktek, tapi belajar secara
sistematis dan resmi bukanlah hal yang buruk.”ucap CEO Han lalu memberikan uang
sebagai investasi.
“Kau harus
belajar dengan baik.” Pesan CEO Han. Yoo Joon menolak dan berjanji akan tekun
belajar dengan kekuatannya sendiri.
“Aku akan
membuat perusahaan ini maju... Noona, tolong jaga kakakku seperti yang kau
lakukan sekarang Dan jaga Reporter Yoo juga.” Kata Yoo Joon. CEO Han memuji Yoo
Joon itu sudah dewasa. Yoo Joon pun pamit pergi.
Saat
keluar ruangan, Yoo Joon tak sengaja bertemu dengan Reporter Joo. Keduanya
terlihat bahagia. Yoo Joon lalu
memberitahu kalau akan ke luar negeri. Reporter Joo kaget dan heran karena Mendadak. Yoo Joon memberitahu kalau akan
sekolah di sana.
“Selama
ini aku membuatmu jengkel, kan?” akui Yoo Joon, Reporter Joo gugup mengaku
bukan seperti itu.
“Kau
harus Terus bantu kakakku dan Jae Kyeong Noona seperti kau sekarang. Itu permintaan
terakhirku.” Ucap Yoo Joon.
“Aku tahu
selama ini kau menjagaku dengan baik. Aku sangat berterima kasih.” Kata
Reporter Joo.
“Apa Kita
berjabat tangan?” kata Yoo Joon. Akhirnya Reporter Joo menyambut jabatan adik
Yoo Jung.
Yoo Joon
berpesan agar Reporter Joo untuk menjaga dirinya. Reporter Joo pun
berharap Semoga selamat sampai tujuan dan
meminta agar menelpnya. Yoo Joon berjanji akan menghubunginya lalu pamit pergi.
Reporter Joo melihat kepergian Yoo Joon seperti menahan rasa sedih.
Seong Ho
melihat berkas yang dibawa Woo Hyun menurutnya Kalau seburuk ini maka sepadan
untuk dicoba. Woo Hyun bisa mengucap syukur, Seong Ho menyakinkan kalau
mengatakan sebelumnya bahwa Woo Hyun juga bisa tersakiti
“Kau
sudah siap, kan?” kata Seong Ho memastikan agar Woo Hyun bersiap-siap.
“Jangan
terus menanyakan hal itu... Nanti Gara-gara kau, aku bisa goyah.” Pinta Woo
Hyun
“Sementara
akan kukirimkan via email pada reporter kenalanku. Setidaknya pasti ada satu yang
haus berita ekslusif, kan?” tegas Seong Ho. Woo Hyun menghela nafas.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar