PS : All images credit and content copyright : MBN
Hye Joo
sedang bermain golf, Reporter Park datang menyapanya. Hye Joo memuji Reporter
Park yang merilis artikel di saat yang tepat, Reporter Park mengucapakan Terima
kasih. Hye Joo pikir tujuanya untuk menakuti
dan membuat mereka agak terguncang, tapi merasa takkan berhasil.
“Selidiki
Yoojeong Entertainment, cari sesuatu yang benar-benar bisa mempersulit mereka.
Kau harus selidiki masa lalu Yoon Yoo Jeong dan riwayat keluarganya.” Perintah Hye
Joo
“Kau
sudah umumkan pertunanganmu dengan Cha Woo Hyun. Apa masih perlu khawatir soal Yoon
Yoo Jung?”komentar Reporter Park
“Apa aku
kelihatan khawatir soal dia? Dia bisa jadi penghalang bagi tunanganku. Aku
hanya membereskan kekacauan.” Komentar Hye Joo
“Riwayat
pribadi Yoon Yoo Jung sangat bersih, Jadi walau kita guncang, takkan ada
hasilnya.” Kata Reporter Park
“Kau
harus Terus cari sampai setidaknya ada hasil.” Ucap Hye Joo. Reporter Park
mengerti dan berjanji akan menyelidiki semuanya.
Dokter
Ahn dan Woo Hyun minum bersama di warung tenda. Woo Hyun menceritakan kalau sudah
memberi informasinya pada Seong Ho jadi harus bersiap. Dokter Ahn kaget
memastikan kalau Seong Ho itu maksudnya
Firma Hukum SH dan apakah Seong Ho akan membantunya.
“Kau
bahkan menghubungi Seong Ho, artinya tekadmu sudah bulat. Wah... Aku tak
mengenalimu, Cha Woo Hyun. Sebelumnya kau tak pernah berpikir untuk melawan. Yah...
Benar. Itu kekuatan cinta... Woo Hyun. Kau pasti bisa.... Aku akan mendukungmu.”kata
Dokter Ahn penuh semangat.
“Bagaimana
dengan Kau dan kakak ipar?” tanya Woo Hyun. Dokter Ahn pun tak tahu seperti apa
kekuatan Mi Seon dan dirinya.
“tapi
katanya kutu saja tak tahu malu jadi Kami harus membantumu setidaknya sekali.”
kata Dokter Ahn yakin.
CEO Han
minum sendirian, memikirkan keadaan yang terjadi ingatakan kembali saat bersama
dengan Yoo Jung.
Flash Back
Hye Joo
mengaku kalau semua dilakukan Karena Cha Woo Hyun, jadi Selama Yoon Yoo Jung masih
bersama Cha Woo Hyun, maka Yoojeong Entertainment dan Yoon Yoo Jung akan
semakin terperosok.
“Direktur
Kang Hye Joo Kanghan Group bilang bila hubunganmu dengan Yoo Jung berlanjut, dia
akan menghancurkan kita semua.” Ucap CEO Han pada Woo Hyun.
“Aku tak
ada hubungan dengannya. Ini perbuatannya sendiri.” Tegas Woo Hyun.
“Apa hubunganmu
dengan Kang Hye Joo, aku sama sekali tak tertarik. Kalau terus begini, Yoo Jung
dan Yoojeong Entertainment akan hancur.” Tegas CEO Han
Pertemuan
berikutnya, CEO Han pikir Hanya untuk satu cinta terlalu mahal harganya Woo
Hyun tak peduli karena Apapun yang harus dilepaskan atau berapapun harga yang
harus dibayar tetap akan membayarnya. CEO Han tak setuju.
“Aku tak
mau Yoo Jeong harus membayar harganya. Yoo Jung sudah kehilangan beberapa
peluang yang menjadi titik balik pentingnya sebagai aktris. Cha Woo Hyun, kalau
kau benar-benar menyayangi Yoo Jung, jadi lepaskanlah dia.” Tegas CEO Han
“Apa
Karena kau cemas Kang Hye Joo akan mempersulit kita?” ucap Yoo Jung saat
melihat wajah CEO Han
“Bagaimana
kau bisa tahu itu? Apa Cha Woo Hyun memberitahumu?” tanya CEO Han panik.
“Aku tadi
bertemu dengan Kang Hye Joo.” Akui Yoo Jung. CEO Han memastikan kalau sekarang
Yoo Jung akan terus pacaran dengan Cha Woo Hyun.
“Walau
bukan Cha Woo Hyun, maka cinta akan datang
lagi tapi kalau kehilangan kesempatan di depan matamu sebagai aktris, maka
berakhir sudah. Jadi Akhiri hubunganmu dengan Cha Woo Hyun” pinta CEO Han.
Saat mereka
minum bersama dan Yoo Jung melakukan perlawanan. Yoo Jung mengaku apapun yang
akan dialami karena Cha Woo Hyun, apapun yang hilang darinya maka ia tak
keberatan. CEO Han mengartikan Yoo Jung
tak akan menyerah.
“Sejauh
apa yang kau bayangkan? Seberapa banyak yang akan hilang. tanya CEO Han.
“Seberapa
besar yang harus kupersiapkan?” kata Yoo Jung binggung
“Kau tak
keberatan tak bisa berakting selama sisa hidupmu? Gara-gara uang, kau tak bisa melakukan hal
yang kau suka, dan menjalani sisa hidupmu menjalankan perintah orang lain, Apa kau
tak keberatan? Kalau kau tak keberatan, maka aku akan menyerah.” Ucap CEO Han. Yoo
Jung terlihat frustasi karena maksudnya bukan seperti itu.
“Walau
situasinya seperti ini, Apa kau tetap akan pacaran dengannya? Yoo Jung, kuharap
kau mau berpisah Cha Woo Hyun.” Kata CEO Han dengan nada tinggi setelah
akhirnya Yoo Jung pulang.
“Akan kupertimbangkan
meneruskan hubunganku atau berpisah dengan Cha Woo Hyun. Kuharap kau berhenti
mengawasiku dan bicara denganku seperti ini. Percaya padaku dan bersabarlah.” Pinta
Yoo Jung
CEO Han
benar-benar tak mengerti apa yang harus dilakukan sekarang dengan masalah Yoo
Jung.
Woo Hyun
berpikir karena tak suka dan harus melawan karena berat jadi bisa
menghindarinya. Tapi Ia mengaku Karena menyukai seseorang jadi punya keberanian
untuk melawan. Dokter Ahn pun memberikan semangat kalau Woo Hyun akan tetap
kuat dan Semua akan baik-baik saja.
“Hyung...
Terima kasih.” Ucap Woo Hyun. Dokter Ahn seperti ingin memberitahu sesuatu tapi
diurungkan niatnya, memilih untuk memberikan semangat pada Woo Hyun.
Yoo Jung
terdiam dalam kamarnya, Woo Hyun juga seperti tak konsen membaca buku hanya
membalikan saja. Keduanya terlihat sangat kebingungan dengan keadaan sekarang.
Akhirnya Woo Hyun pergi menemui Tuan Yoon minum bersama.
“Aku punya
satu putra dan satu putri, kau tahu, kan?” ucap Tuan Yoon Woo Hyun tahu dengan
hal itu.
“Aku
minta agar boleh bertemu dengan mereka. Jadi Kapan boleh bertemu?” ucap Woo
Hyun
“Kau akan
segera bertemu mereka. Tapi putriku itu...” kata Tuan Yoon, dan saat itu ponsel
Woo Hyun berdering.
Woo Hyun
pamit pergi karena telp dari Seong Ho di luar restoran. Tuan Yoon terlihat
gelisah menatap wajah Yoo Jung, anaknya yang tak bisa ditemuinya. Woo Hyun masih berbicara di telp tentang
manajemen properti lalu memberi kode pada Tuan Yoon kalau masih sibuk berbicara
di telp.
Yoo Jung
membawa pohon bongsainya ke dalam rumah, lalu berbicara pada ibunya kalau sekarang
sudah seusia ibunya saat pergi meninggalkanya. Ia tak menyangka ibunya akan
pergi semuda itu dan benar-benar membuat hatinya sakit.
“Jadi,
aku agak benci ayah... Kalau dulu ayah datang,maka ibu pasti masih hidup. benar,
kan?” ucap Yoo Jung tak bisa menahan tangis.
Flash Back
Yoo Jung
sedang ada dirumah sendirian sambil mengambar, saat itu ada aliran listrik
terbakar dan langsung mengeluarkan api, saat itu juga membuat rumahnya
terbakar. Yoo Jung hanya bisa menangis, ibunya datang menyelamatkan anaknya.
Sang ibu
berlari masuk memeluk Yoo Jung untuk segera keluar rumah, tapi kayu dibagian
depan rumah malah jatuh menimpanya. Yoo Jung panik berteriak memanggil ibunya
yang pingsan.
“Ibu
sudah memaafkan ayah, kan? Tapi aku tak bisa. Ayah membuat ibu sangat sedih,
dan sangat menderita... Ibu sangat mengagumkan.” Ungkap Yoo Jung menatap pohon
yang diberi nama [Pohon Seo Yeong Hee] lalu melihat kembali kursi pemberian
dari Woo Hyun “Untuk: Orang Baik”
Yoo Joon
membangunkan kakaknya yang tertidur di kursi, wajahnya terlihat serius. Yoo Jung pun bangun melihat adiknya, Yoo Joon
memberitahu kakaknya kalau ingin sekolah ke luar negeri. Yoo Jung kaget, Yoo
Joon mengaku ingin sekolah manajemen di luar negeri.
“Kau tak
kembali meneruskan kuliah karena ingin belajar bekerja. Tapi Kenapa
tiba-tiba...? Kau jangan-jangan... apa karena komentar-komentar itu?” ucap Yoo
Jung panik. Yoo Joon mengaku bukan.
“Ketika
melihatmu dalam kesulitan karena Woo Hyeon Hyung, kupikir aku harus jadi orang
yang lebih bisa dipercaya dan diandalkan.” Kata Yoo Joon
“Apa Itu
sebabnya mendadak kau bilang akan sekolah ke luar negeri? Lalu... Lalu aku
bagaimana?” kata Yoo Jung panik
“Noona,
ini hidupku... Aku juga melakukannya untukmu. Aku sangat sedih saat melihatmu
menderita. Rasanya seperti menyebabkan kecelakaan dan tak bisa menjadi sumber
kekuatanmu.” Ungkap Yoo Joon. Yoo Jung pikir tak masalah.
“Aku
ingin sekolah ke luar negeri dan menjadi sumber kekuatanmu.” Tegas Yoo Joon.
“Kau tak
suka sendirian. Apa Kau tak apa sendirian di negara lain?” tanya Yoo Jung
khawatir. Yoo Joon hanya bisa diam saja.
Detektif
Choi datang menemui CEO Han, CEO Han mengucpkan
Terima kasih atas kerja kerasnya karena mendengar penyelidikan berkembang
pesat. Detektif Choi mengaku lewat analisis gaya berjalan den memberitahu kalau
Seperti sidik jari, tiap orang punya gaya berjalan yang berbeda.
“Kami
menganalisis hal itu dan menemukan pelakunya.” Jelas Detektif Choi
“Apa
Maksudnya pelakunya sudah ditangkap?” tanya CEO Han. Detektif Choi bisa
dibilang pelaku sudah tertangkap. CEO Han bersyukur.
“Tapi ada
kekhawatiran pelaku akan berbuat kejahatan lagi, jadi kau harus merahasiakannya
sampai hasil akhir penyelidikan keluar.” Pesan detektif Choi. CEO Han mengerti
memuji polisi yang sudah bekerja keras.
Woo Hyun
sibuk melihat berkas-berkas diatas meja,
Seong Ho melihat berkas mengartikan secara hukum, pertarungan ini cukup
sederhana. Tapi karena lawan menggunakan uang dalam pertarungan, variabelnya
akan menjadi luas.
“Apa Tak
ada variabel yang bisa kau buat?” tanya Woo Hyun. Seong Ho memikirkan Media dan
pergerakan sentimen publik.
“Itu yang
paling ditakuti Ketua Cha. Dia yang lebih dulu merilis ke publik. Walaupun cara
ini kotor, kita mulai dengan mengekspos mereka lebih dulu. Kita tunjukkan bukti
peristiwa kebakaran dan tindak pelanggaran hukum.” Ucap Seong Ho
“Kalau
diarahkan pada kewajiban ayah dan anak, serta soal hati nurani, maka akan
mengguncang mereka. Tapi masalahnya selama proses kau akan semakin sering
diserang.” Jelas Seong Ho
“Luka dan
serangan semuanya sudah kualami. Aku takkan merasa sakit hanya karena terluka
sedikit lagi. Bila bisa mencegah orangku disakiti karena aku, maka akan
kulakukan apa saja.” Tegas Woo Hyun
“Tapi
kejadiannya lebih dari 20 tahun lalu. Apa ada yang bisa bersaksi?” tanya Seong
Ho. Woo Hyun menjawab kalau itu ada.
“Seseorang
yang juga korban kebakaran berjanji akan bersaksi. Dan petugas damkar yang
memadamkan api juga akan membantuku.” Ucap Woo Hyun. Seong Ho pikir akan mulai
dari situ dulu.
Woo Hyun
duduk sambil minum di warung tenda. Tuan Yoon heran Woo Hyun karena orang yang
tak pandai minum malah belakangan banyak minum. Woo Hyun mengaku ada yang ingin
dikatakan pada ayahnya dan juga punya permintaan.
“Memang
ada yang ingin kukatakan padamu. Tapi aku tak tahu apa sekarang saat yang tepat
mengatakannya. Lalu Kau ada permintaan apa?” ucap Tuan Yoon.
“Soal
kebakaran waktu itu... Apa Ayah bisa membantuku menjadi saksi? Kalau ayah
merasa tak nyaman...” kata Woo Hyun. Tuan Yoon langsung menyetujuinya.
“Aku cuma
menyampaikan yang terjadi. Kenapa tak bisa melakukanya? Katakan kapan saja kau
butuh aku.” Ucap Tuan Yoon. Woo Hyun mengucapkan terimakasih.
“Besok,
peringatan kematian istriku... Aku akan pergi berkunjung.” ucap Tuan Yoo. Woo
Hyun mengatakan akan pergi bersamanya juga. Tuan Yoo pikir tak perlu karenaWoo
Hyun sibuk dan mengajak untuk minum saja.
Yoo Jung
menatap gitar milik ayahnya yang masih disimpan dalam kamar, teringat kembali
kejadian sebelumnya.
Flash Back
Yoo Jung
sendirian dalam rumah duka, saat itu Tuan Yoo datang masih dengan baju pemadam
lalu mulai menangis. Yoo Jung memarah karena ayahnya baru datang padahal kalau
datang lebih cepat maka ibunya. Tuan Yoon langsung jatuh lemas dan menangis
histeris. Yoo Jung terus menyalahkan ayahnya atas kematian ibunya.
CEO Han
berbicara dengan seorang wanita kalau banyak mencurahkan perhatiannya untuk hal
ini jadi meminta bantuanya, Wanita ingin
tahu Warna riasan ingin seperti apa. CEO Han memberitahu Yoo Jung yang suka
yang tipis dan riasan mata smoky. Si wanita mengangguk mengerti. CEO Han pun keluar dari ruangan, dan tak
sengaja bertemu dengan Hye Joo.
“Kita
bertemu di tempat seperti ini... Dan Undangan... Undangan untuk pesta
pertunangan...Kalau kau sempat datanglah, sebagai tamuku.” Ucap Hye Joo bertemu
dengan CEO Han keluar dari ruangan.
“Apa Kau
ingin aku menyelamatimu?” ucap CEO Han sinis.
“Tak
tepat seperti itu tapi karena kebetulan kita bertemu.” Komentar Hye Joo
“Aku tak
punya alasan menemuimu. “ kata CEO Han berjalan pergi.
“Apa Kau
sudah melepaskan Woo Hyun? Kalau kau akhiri, kita bisa selesaikan masalah
kontrak iklanmu dengan kami. Kami juga bisa memberimu kontrak iklan lainnya.” Ucap
Hye Joo memberi bayaran.
“Kutolak
semuanya... Perasaan Cha Woo Hyun pada Yoo Jung tak berubah.” Tegas CEO Han
“Setelah
tahu dia putra Choego group, pasti takkan mau melepaskannya. Jadi Datanglah. Karena
ketika kau datang menyaksikan prosesi pertunangan akan kutunjukkan bagaimana perasaan
itu sudah berubah.” Ucap Hye Joo
Woo Hyun
duduk di meja kerjanya, melihat artikel [Saham
Choego Group Naik] lalu menatap cincin yang diberikan Yoo Jung masih dipakai
pada jarinya, dan mengingat kejadian sebelumnya.
“Bukan
merahasiakan statusmu sebagai konglomerat yang membuatku marah. Dan Juga bukan
karena pengumuman pertunanganmu dengan wanita lain. Aku marah dan benci karena mengetahuinya
dengan cara seperti ini. Kukira aku akan baik saja bila kehilangan segalanya.” Ucap
Yoo Jung
Woo Hyun
mengambil kotak cincin ingin menyimpan cincin yang diberikan Yoo Jung.
Sementara Yoo Jung masih terlihat gelisah dan tak bisa tidur akhirnya memilih
untuk turun dari tempat tidurnya.
Hye Joo
berada dalam ruangan, melihat berkasnya membahas Cha Woo Hyun bertindak sendiri
dan ingin tahu Firma hukum apa. Sek memberitahu
Firma Hukum SH. Hye Joo kesal sendiri karena Woo Hyun selalu menyeret orang yang berusaha hidup dengan
anggun dan bermartabat ke level yang rendah.
“Suruh
Reporter Park datang.” Ucap Hye Joo. Sek menganguk mengerti. “Cha Woo Hyun... aku
berusaha keras tak menyakitimu. Kenapa kau tak paham perasaanku?” ucap Hye Joo
dengan penuh amarah.
Woo Hyun
membahas detail kasus dalam ruangan Seung Ho. Sementara Yoo Jung berada dalam
mobil terlihat gelisah. Ia mengingat saat mereka berpelukan di restoran,
“Aku bisa
berjanji satu hal padamu. Aku takkan pernah berubah. Aku takkan pernah
membiarkanmu kesepian.” Ucap Woo Hyun.
Yoo Jung
akhirnya turun mobil, terus melihat jamnya terlihat sangat gelisah. Saat itu
Woo Hyun masih sibuk membaca semua kasusnya. Yoo Jung akhirnya menaiki mobil,
dan Woo Hyun berjalan keluar dari kantor, mereka tak bertemu dan hanya
berpapasan.
Bersambung
ke episode 11
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Kang hye joo tu beneran gak tau malu,
BalasHapusKesel banget liatnya.