PS : All images credit and content copyright : MBN
Yoo Jung
makan semua snack diatas alat olahraganya, CEO Han panik melihat Yoo Jung makan
banyak padahal sedang syuting drama. Yoo Jug memperingatkan agar jangan
mendekat karena sedang benar-benar berbahaya jadi akan menghabiskan semua
makanan.
“Aku akan
jadi gendut dan makan semua di rumah ini.” Kata Yoo Jung
“Bocah ini,
astaga! Kau berhasil melewati masa pubertas tanpa masalah. Selewat usia 30
tahun, Apa kau akan melalui fase remaja?” keluh CEO Han
“Aku akan
makan ini, menangis sepuasnya, dan jadi sangat bengkak sehingga tak bisa
melakukan apa-apa.” Ucap Yoo Jung makan dengan roti berisi cream. CEO Han
akhirnya mengeluarkan ponselnya
“Ya,
Ketua Tim Seo. Ini aku... Bisa kau undur jadwal minggu depan... Tidak, bisa kau
undur semua jadwal selama seminggu? Semuanya.” Kata CEO Han.
“Baik.
Kalau itu waktu yang kau butuhkan untuk pulih, lakukan saja. Di sini ada
alkohol, kan?” ucap CEO Han mengambil soju dalam kulkas.
Keduanya
duduk di ruang TV, mereka akan mulai
minum. CEO Han memberikan minuman herbal walaupun Bahkan waktu makan harus jaga
kesehatan karena saat bangun esok tak merasa pusing. Yoo Jung mulai meminumnya,
setelah itu CEO Han juga memberikan obat yang diminum saat bangun nanti.
“Eonni,
kenapa tak pacaran? Takkan ada yang tak percaya kalau kau bilang dirimu
aktris... Kau cantik, seksi dan kompeten... Banyak pria yang suka padamu.” Ucap
Yoo Jung
“Karena
aku hanya mau pacaran tapi mereka selalu mengajak menikah.” Ungkap CEO Han
“Kalau
begitu menikah saja!” kata Yoo Jung santai.
“Kalau
menikah, aku takkan bisa fokus padamu atau Seong Hoon Atau perusahaan.” Ucap CEO
Han
“Eonni,
kebahagiaanmu yang terpenting! Apa maksudmu?” keluh Yoo Jung
“Siapa
bilang pernikahan sama dengan kebahagiaan? Saat ini aku juga bahagia.” Akui CEO
Han
“Aku
bahagia saat bersama Cha Woo Hyun. Apapun jadinya diriku karena Cha Woo Hyun,
apapun yang hilang dariku, kalau aku tak keberatan, maka Apa kau akan menyerah?”
kata Yoo Jung
“Apa yang
kau bayangkan? Menurutmu seberapa banyak yang akan hilang?” tanya CEO Han. Yoo
Jung bertanya Seberapa besar yang harus
dipersiapkan.
“Apa Kau
tak keberatan tak bisa berakting selama sisa hidupmu? Bekerja demi uang, tak
bisa melakukan hal yang kau suka, dan menjalani sisa hidupmu melakukan perintah
orang lain, Apa kau tak keberatan? Kalau kau tak keberatan, maka aku akan
menyerah.” Jelas CEO Han. Yoo Jung terlihat frustasi karena menurutnya Bukan seperti
itu...
Yoo Jung
melihat profil dari artis baru yang akan masuk managementnya. Seorang wanita
muda masuk mulai berakting dengan wajah serius. Yoo Jung terkesiam karena Itu
dialog dari film pertamanya padahal itu film 12 tahun yang lalu.
“Aku
penggemarmu, tentu aku harus mencarinya. Aku melihatnya lebih dari sepuluh kali
dan menghafal semua dialognya.” Ucap si wanita.
“Dia
masih kurang berpengalaman, tapi cukup berpotensi.” Kata Yoo Jung
“Aku
belum pernah belajar berakting, jadi kulakukan sambil membayangkan seperti apa
karakternya dan bagaimana perilakunya. Terima kasih.” Ucap Si wanita.
“Kau
belum belajar berakting, tapi secara alami tahu cara berakting. Rasanya seperti
melihat Yoo Jung waktu remaja.” Ungkap CEO Han.
Si wanita terlihat tak pecaya mendengarnya.
“Kenapa
kakimu terluka?” tanya Yoo Jung melihat terluka. Si wanita mengaku Belum lama ini terluka bakar dan Sekarang
sedang dalam perawatan.
Yoo Jung
melihat nama di profile Seo Eun Byul lalu bertanya apakah ada di Klinik
Beautiful bersama ibunya. Eun Byul membenarkan karena Ibu bilang Yoo Jung membayar biaya perawatan
waktu itu. Yoo Jung pikir ini Benar-benar menarik.
“Aku
pernah cerita, waktu membayar biaya perawatan... Apa Kau tak ingat?” kata Yoo
Jung. CEO Han mengaku ingat
“Bagaimana
bisa ada koneksi seperti ini? Tapi apa isi bungkusan itu?” tanya CEO Han
“Ibu
bilang untuk membalas kebaikanmu waktu itu. Ini kepiting bumbu, buatan ibuku
yang paling enak.” Ucap Eun Byul. Yoo Jung pikir tak perlu repot begini.
“Ini
ketulusannya, tolong diterima Dan suratnya rahasia.” Kata Eun Byul memberikan
kode. Yoo Jung pun menerimanya.
Eun Byul
keluar ruangan dengan wajah terkesima melihat gedung YJ yang sangat megah. Saat
itu Yoo Jung memanggilnya meminta agar memberikan surat juga pada Woo Hyun dan
berpesan agar jangan sampai ada yang
tahu. Eun Byul pikir Jangan khawatir karena di pihak kalian berdua. Yoo Jun
mengucapkan Terima kasih.
“Apa Kau
kecewa pada kami karena bohong kalau putus padahal sebenarnya tidak seperti itu?”
tanya Yoo Jung
“Waktu
melakukan itu, kupikir kau pasti punya alasan yang bagus. Aku percaya pada
kalian.” Ungkap Eun Byul
“Kami
ingin jujur, tapi situasi menjadi tak terkendali.”akui Yoo Jung
“Bila hubungan
kalian berhasil, kelak beri tahu penggemarmu alasannya karena mendapat nasihat
yang baik.” Kata Eun Byul. Yoo Jung menyakin kalau pasti akan melakukan. Eun
Byul pun pamit pergi.
[Klinik
Dermatologi dan Bedah Plastik VIP]
Woo Hyun
ingin tahu apakah Eun Byul sudah lolos. Eun Byul menganguk. Woo Hyun
mengucapkan Selamat dan bertanya apakah sekarang Eun Byul akan jadi aktris. Eun
Byul mengaku masih calon aktris lalu memberikan titipan dari Yoo Jung yaitu sebuah surat.
“Mulai
besok, setiap hari aku akan ke Yoojeong Entertainment. Jadi kau bisa minta bantuanku
lagi.” Ucap Eun Byul. Woo Hyun mengucapkan
Terima kasih.
Yoo Jung
memilih-milih pakaian dalam lemari, Sung Hoon tiba-tiba datang bertanya apa
yang sedang dilakukan. Yoo Jung terlihat kaget. Sung Hoon heran Yoo Jung
terlihat sangat kaget. Yoo Jung pikir karena Sung Hoon tiba-tiba muncu jadi pasti
kaget.
“Untuk
apa berkemas? Apa Kau akan pergi?” tanya Sung Hoon. Yoo Jung mengelengkan
kepala.
“Ada acara
yang memintaku menyumbangkan baju yang tak kupakai, jadi sedang kupilih. Baju ini
tak kupakai.”kata Yoo Jung gugup.
“Acara
apa? Kalau acaranya bagus, aku juga mau menyumbang.”ucap Sung Hoon.
“Baiklah.
Akan kuberitahu setelah dapat detailnya.” Ucap Yoo Jung
“Buku yang
kau ambil waktu itu Apa sudah selesai kau baca?” tanya Sung Hoon.
Yoo Jung
memberitahu Bukunya di kamarnya jadi Sung Hoon bisa mencarinya. Sung Hoon akhirnya
pergi dan Yoo Jung berpura-pura memilih baju
yang takkan dipakai lagi.
“Kurasa
aku tak bisa hidup kalau bersalah. Jantung berdetak sangat kencang. Aku tak
bisa membuang ini, tapi Aku akan membawanya.” Ucap Yoo Jung
Sung Hoon
masuk ke kamar melihat buku [Mencinta Lagi] dan terselip sebuah sebuah surat
dan matanya melotot kaget membacanya. Yoo Joon baru keluar kamar memanggil Sung
Hoon, tapi Sung Hoon malah bergegas pergi tanpa memperdulikan Yoo Joon.
“Dia
kenapa? Belakangan semuanya bertingkah aneh.”keluh Yoo Joon dan melihat
kakaknya akan kabur. Yoo Jung terlihat sangat kaget.
“Noona, Apa
kau sangat menyukai Woo Hyun Hyung sampai rela melepaskan semuanya?” tanya Yoo
Joon. Yoo Jung terlihat binggung.
“Aku baru
saja bertemu Woo Hyeon Hyung.” Akui Yoo Joon. Yoo Jung ingin tahu kenapa mereka
bertemu.
“Apa Jae
Kyung Eonni juga tahu?” tanya Yoo Jung panik. Yoo Joon mengaku pasti CEO Han
tak tahu.
“Kalau
dia tahu aku membantu kalian berlibur, paling nahas aku akan mati, kan?” kata
Yoo Joon. Yoo Jung bahagia karena akan membantunya. Yoo Joon bisa tersenyum
bahagia karena kakaknya bahagia.
Woo Hyun
di dalam rumah terlihat gelisah mondar mandir akhirnya memilih untuk pergi ke
toko pakaian wanita. Salah satu pegawai memberitahu kalau ada Tiga gaun yang
paling laris di toko mereka. Woo Hyun ingin memilih pakaian tapi akhirnya
memutuskan membeli semuanya.
Yoo Jung
akan bersiap pergi, Sung Hoon menahanya meminta agar Yoo Jung jangan pergi. Yoo
Jung memohon agar Sung Hoon jangan bersikap seperti ini. Sung Hoon tetap memohon agar Yoo Jung tak
pergi. Yoo Jung meminta maaf karena tetap akan pergi.
“Kau...
Kudengar Jae Kyeong Noona bahkan mengambil dompetmu. Setidaknya terima itu.” Kata
Sung Hoon memberikan uang. Yoo Jung pun pamit pergi.
Yoo Jung
berteriak bahagia keluar dari jendela mobil, Woo Hyun pun ikut bahagia. Mereka
saling mengenggam tangan dengan wajah bahagia layaknya seperti orang yang
berkencan. Setelah itu mereka pergi ke toko pakaian, Yoo Jung keluar toko dengan mengunakan
pakaian layaknya Ahjumaa.
“Kupikir
kalau berpakaian seperti ini, takkan ada yang mengenaliku.” Komentar Yoo Jung
“Kau
semakin mencolok.” Ungkap Woo Hyun tak bisa menahan tawa.
Mereka
pun makan jajan pasar dengan saling menyuapi, setelah itu pergi ke pasar
membeli seafood. Setelah itu mereka juga bermain games tembak-tembakan dengan
Woo Hyun yang mengajarkan Soo Hyun.
Di dalam
ruangan, CEO Han kaget apa maksud ucapan Joo Won siapa yang tak ada. Joo Won memberitahu
mencari di rumah dan di kantor, tapi Yoo Jung tak ada. CEO Han binggung kenapa
Yoo Jung pergi karena tak bawa ponsel dan dompet.
“Aku bahkan
patroli semalam. Pelaku penusukan belum tertangkap. Apa-apaan ini?.. Aku harus
telepon polisi.” Kata CEO Han mencari nomor telp Detektif Choi. Saat itu ada note yang
ditulis Yoo Jung.
“Aku benar-benar minta maaf. Aku akan
pulang tiga hari lagi Aku bersama Woo Hyun, jadi jangan khawatir. Aku akan
pulang utuh seperti tak terjadi apa-apa.”
“Aku tahu
Yoo Jung di mana, kau boleh pergi.” Kata CEO Han jatuh lemas. Joo Won menganguk
mengerti.
Woo Hyun
membuka bagasi mobilnya, Yoo Jun bingung Apa semua ini karena banyak tas
belanjaan. Woo Hyun pikir seorang pacar biasanya mendapat hadiah seperti
ini Tapi Yoo Jung tak pernah minta
dibelikan apa-apa, jadi ingin memberikan sesuatu.
“Apa
Semua hadiah ini untukku? Aku memang tak bisa minta pada orang. Tapi terutama kita
karena tak bisa bergandengan berbelanja seperti orang lain.” Ucap Yoo Jung
“Karena
kau selalu berpakaian bagus, aku tak yakin kau akan suka ini.” Kata Woo Hyun
khawatir
“Kurasa
aku akan menyukainya.” Ungkap Yoo Jung memilih pakaian yang dibeli Woo Hyun.
“Aku akan
memakai ini waktu temu penggemar dan baju Ini benar-benar gayaku. Kalau baju
yang Ini di konferensi pers... bagaimana untuk acara perhargaan mode?” kata Yoo
Jung terus melihat baju-baju Woo Hyun
Woo Hyun
memberikan sebuah baju selam tapi berpikir kalau ukuran terlalu besar. Yoo Jung
ingin tahu Berapa ukurannya. Woo Hyun menjawab
Empat puluh empat. (XS) Yoo Jung kaget dan Woo Hyun tetap berpikir kalau
terlalu besar.
Akhirnya
Yoo Jung berganti pakaian dalam mobil, Woo Hyun khawatir kalau bajunya itu tak
pas. Yoo Jung mengaku kalau itu pas dengan badannya walaupun kesusahan saat
akan memakainya karena terlalu sempit. Ia mengaku bersyukur Woo Hyun berpikir
dirinya sangat langsing.
“Kau
sangat kurus bajunya mungkin kebesaran.”kata Woo Hyun khawatir. Yoo Jung
mengaku itu sangat pas dengan tubuhnya.
“Setelah
SMP, aku tak pernah melihat ukuran empat puluh empat. Apa aku akan meletus waktu
berselancar?” kata Yoo Jung terus berusaha.
Akhirnya
Yoo Jung dan Woo Hyun berjalan di pantai dengan baju selam, setelah itu mereka
mulai berlatih seluncur di pantai setelah itu bermain APV juga dengan
masing-masing mengemudi. Setelah itu mereka duduk di pingggir pantai sambil
makan ramyun, Yoo Jung terlihat sangat bahagia makan ramyun.
“Apa Kau
bisa makan seperti itu?” tanya Woo Hyun khawatir. Yoo Jung mengaku bisa
makanya.
“Aku suka
ini. Hanya saja tak bisa makan karena harus menjaga tubuhku. Tapi aku sangat suka
dan sangat menikmatinya. Lagi pulan Apa yang perlu dicemaskan? Aku punya
partner lari... Pria berwajah pucat.” Ucap Yoo Jung mengejek
“Aku
harus menolak walau kau sangat menyukainya.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung merasa itu
Sangat mengecewakan.
“Suatu
hari aku juga akan meredup... Entah apa bisa secantik matahari terbenam.” Kata Yoo
Jung menatap matahari yang mulai terbana,
“Kenapa
kau pikir akan meredup? Siang kau bisa terbit sebagai matahari dan malam
sebagai bulan.” Ucap Woo Hyun
“Aku tak
bisa selamanya menjadi Yoon Yoo Jung usia 20-an atau 30an. Suatu hari, apa kau
akan menjadi seorang ibu? Seorang nenek. Itu agak menakutkan dan mengerikan. Kata
Yoo Jung
“Nenek
Yoon Yoo Jeong menurutku akan lebih anggun dan mempesona.” Komentar Woo Hyun.
Yoo Jung seperti tak percaya mendengarnya.
“Woo
Hyeon, mulutmu manis sekali. “ goda Yoo Jung lalu mereka tertawa bersama.
“Aku
ingin tanya dan kau harus jawab jujur, Kalau aku bukan bintang, dan tak punya
apa-apa, Apa Kau masih suka padaku?” tanya Yoo Jung
“Pertanyaan
yang sulit. Bila hati dan sorot matamu sama, aku yakin akan menyukaimu.” Goda Woo
Hyun. Yoo Jung mengeluh melihat Ramennya
jadi lembek lalu bersanda di pundak Woo Hyun.
Keduanya
makan malam direstoran sambil minum wine, Yoo Jung mengaku tak bisa melihat wajah yang dirindukan dan
tak bisa dengar suaranya juga, bahkan tak boleh keluar jadi berpikir akan mati karena tertekan. Jadi senang rasanya bersama Woo Hyun sekarang.
“Setelah
kembali ke Seoul, aku akan bernegosiasi dengan CEO Han.” Kata Woo Hyun.Yoo Jung
pikir kalau ini tak akan mudah
“Sampai
kembali di Seoul, kita lupakan semua dan nikmati waktu kita.” Ucap Woo Hyun.
Yoo Jung setuju.
“Jangan
pikirkan apapun.. Biar apa adanya....” Kata Yoo Jung lalu mereka pun mulai
minum.
“Orang
tak tahu soal ini.. Tapi waktu aku minum, aku suka menari. Jadi Ayo kita
lakukan.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun terlihat binggung lalu mengikuti Yoo Jung
menari.
Mereka menari
mengikuti irama musik yang diputar, wajahnya terlihat sangat bahagia. Lalu lagu
berubah menjadi pelan, mereka pun berpelukan sambil menari.
“Aku bisa
berjanji satu hal padamu. Aku takkan pernah berubah. Aku takkan pernah meninggalkanmu
dalam kesepian.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung pun menganguk mengerti bersandar di
baju Woo Hyun.
Seorang
kakek memberitahu kalau mereka datang disaat yang tepat karena hanya tinggal
satu kamar dengan memastikan kalau Dua
hari, Woo Hyun membenarkan. Yoo Jung
menutupi wajahnya terlihat gugup.
“Selama
tinggal di sini, anggap rumah sendiri dan selamat beristirahat. Akan aku ambilkan
selimut lagi.” Ucap si kakek berjalan pergi.
“Kenapa
hanya ada satu kamar?” kata Woo Hyun Yoo Jung juga terlihat gugup karena hanya
ada satu kamar.
“Katanya
tinggal satu kamar jadi Tak ada pilihan lain.”kata Yoo Jung lalu masuk kamar
lebih dulu.
Yoo Jung
akhirnya membuka bajunya dan Woo Hyun makin terlihat gugup dalam ruangan hanya
berdua lalu menjelaskan kalau bukan sengaja menciptakan situasi ini jadi
meminta agar jangan salah paham. Yoo Jung pikir
akan semakin salah paham kalau Woo Hyun meninggalkan sendirian.
“Kalau
begitu,Apa tak apa kita tidur di sini bersama?” kata Woo Hyun. Yoo Jung
menganguk.
Keduanya duduk
bersama dengan pakaian tidur, Woo Hyun membahas ketika orang sedang jatuh cinta
pasti akan mengungkapkan perasaanya dan bertanya apakah Yoo Jung tahu alasanya.
Yoo Jung mengaku tak tahu.
“Ketika jatuh ke dalam sesuatu, maka menggali
dalam dan berada di dasar.” Ucap Woo Hyun
“Kalau
menggali ke dalam seseorang, maka sisi buruk orang itu, akan ditemukan juga.”kata
Yoo Jung
“Tapi
walau demikian, jangan saling membenci dan menjauh. Semoga kita bisa selalu saling
mempercayai.” Pinta Woo Hyun. Yoo Jung menganguk.
“Aku ingin
memberimu sesuatu... Selama ini hanya akubawa... Ini milik ibuku... Cincin
pernikahan ibu dan ayahku. Untuk diberikan saat kutemukan orang yang kusukai.
Apa Kau mau coba?” tanya Yoo Jung membawa sebuah kotak cincin.
Mereka pun
mencoba masing-masing cincin di jari manis dan terlihat sangat pas. Yoo Jung
pun merangkul Woo Hyun sambil bersadar di bahunya menurutnya Di drama atau
film, sepertinya belum pernah ada momen seperti ini tepat sebelum tidur bahkan
wanita yang melakukan.
“Ya, kau
biarkan wanita yang melakukannya.” Ejek Yoo Jung lalu melihat tanganya yang
terlihat cantik.
“Ada yang
ingin kukatakan padamu.” Ucap Woo Jung menatap Yoo Jung, Yoo Jung bertanya
apaka ini sesuatu yang serius.
“Bagiku
sangat sulit untuk kukatakan.”akui Woo Hyun. Yoo Jung pikir kalau memang serius
lebih baik bicara besok saja.
“Hari ini,
kita bicara yang asyik dan menyenangkan..” kata Yoo Jung lalu bersandar kembali
pada bahu Woo Hyun.
“Besok
kau ingin melakukan apa?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung memikirkanya dan bertanya
balik apakah Woo Hyun akan menuruti keinginannya.
“Kalau
begitu aku ingin coba yang belum pernah. Bagaimana Memancing?” ucap Yoo Jung.
Woo Hyun ingin tahu Lalu apalagi.
“Apa Kau
pernah coba zip line? Yang meluncur ke bawah? Besok kita lakukan itu.” Kata Yoo
Jung
“Besok,
aku akan mengawalmu seperti ratu. Percayakan dirimu padaku.”ucap Woo Hyun
bangga.
“Apa?
Ratu? Astaga.... Tapi aku putri...” ejek Yoo Jung. Woo Hyun menatap Yoo Jung
dan akhirnya menciumnya.
Bersambung
ke episode 10
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar