PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Di dalam
mobil, hanya ada keheningan dan terasa canggung. Oh Sol mulai berbicara
berpikir kalau bisa pulang naik bus. Sun Kyeol hanya diam saja, terus
mengemudi. Oh Sol menanyakan keadaan tangan Sun Kyeol karena sudah tak dibalut
lagi. Sun Kyeol tetap diam.
“Darah! Tangan
CEO berdarah... Bisakah berhenti sebentar?” ucap Oh Sol panik melihat tangan
kanan yang terluka.
Akhirnya
mereka sampai didepan minimarket, Oh Sol memberikan obat karena Setidaknya
harus membalut luka ditangan Sun Kyeol. Sun Kyeol tetap diam dengan menatap Oh
Sol, seperti masih kebingungan. Akhirnya Oh Sol meminta Sun Kyeol mengulurkan tanganya.
“Bagaimana
ini bisa terjadi? CEO sadar akhir-akhir ini bertingkah aneh? Maaf... Aku hanya
ingin membalut lukamu.” Ucap Oh Sol memberikan salep dan juga Plester. Sun
Kyeol pun seperti membiarkan Oh Sol memegang tanganya.
“Gil O
Sol.. Apa Bisa berikan tanganmu?” ucap Sun Kyeol seperti ingin melakukan tes.
Oh Sol terlihat binggung
“Aku
hanya ingin memeriksa sesuatu.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol mengerti dan akhirnya
membersihkan tanganya lebih dulu lalu mengulurkan tanganya.
Sun Kyeol
terlihat gugup saat akan menyentuhnya, tapi akhirnya berhasil memegang tangan
Oh Sol tanpa merasa jijik. Oh Sol pikir sudah terlalu lama den terasa cangung,
lalu berpikir Jika sudah selesai memeriksanya, maka akan pergi...
Tapi Sun
Kyeol malah menarik Oh Sol dalam dekapanya, lalu menciumnya. Oh Sol kaget tapi
akhirnya memejamkan matanya, Sun Kyeol juga memejam mata saat mencium Oh Sol.
Dari kejauhan, Choi Gun akan pergi ke minimarket melihat keduanya berciuman.
Choi Gun kembali ke rumah menerima berkas tentang
Sun Kyeol kalau hanya ada satu orang yang bisa di sentuh dan wajahnya terlihat
gugup karena berpikir Orang itu Gil O Sol. Saat akan pergi melihat nama Cha Suk
Hwan, lalu melihat profile Tuan Cha di komputernya.
Setelah
itu ia mencari keyword [Cha Seok Hwan] dan menemukan berita "Jang Sun
Kyeol Ternyata Cucu Grup AG, Cha Seok Hwan" Choi Gun pun tak percaya kalau
Sun Kyeol adalah cucunya Cha Seok Hwan.
Oh Sol
berbaring dikamarnya, mengingat kembali saat Sun Kyeol menciumnya, wajahnya
binggung karena bosnya itu tiba-tiba melakukan itu dan kesal
sendiri karena Ia seperti menikmati dengan memejamkan matanya. Oh Sol tak bisa
tidur akhirnya duduk diatas tempat tidurnya.
“Tunggu
sebentar... Apa dia tertarik padaku? Apa CEO menyukaiku?” ucap Oh Sol tersenyum
malu.
Pagi hari
Oh Dol
menjerit panik karena ingin buang air besar, karena Oh Sol sudah disana satu
jam. Tuan Gil keluar dari kamar mengeluh Oh Dol yang berteriak di kamar mandi.
Oh Dol mengeluh ingin buang air besar tapi kakaknya masih ada didalam kamar
mandi.
“Gunakan
saja toilet umum di taman.” Ucap Tuan Gil. Oh Dol pikir kenapa harus melakukan
karena ada kamar mandi di rumahnya.
“Keluar
sana, kau buang air dengan koran saja” kata Tuan Gil. Oh Dol kesal karena
dianggap seperti anjing.
“Aish.
Hei, sebaiknya kau keluar sekarang.” Teriak Oh Dol. Tuan Gil ingin tahu Sudah
berapa lama Oh Sol dalam kamar mandi. Oh Dol mengakuSudah satu jam.
“Kau Bilang
Satu jam? Ya ampun... Kita butuh ambulan. Panggil ambulan sekarang! Tidak,
haruskah kita panggil polisi dulu?” ucap Tuan Gil panik. Oh Dol heran kenapa
ayahnya malah harus memanggil polisi
“Pikirkan
tentang itu, brengsek. Kakakmu tak pernah gunakan kamar mandi ini di pagi hari.
Ayo kita Tarik pintunya” ucap Tuan Gil. Oh Dol mengeluh karena tak bisa
menahanya.
Tapi
akhirnya keduanya menarik pintu dan saat itu Oh Sol membuka pintu, keduanya pun
jatuh terjungkal. Oh Dol buru-buru masuk ke dalam toilet, Tuan Gil menatap anaknya seperti tak percaya
pagi hari sudah mandi dan juga keramas, seperti aura cantiknya terlihat.
“Kau...Apa
kau...habis mandi?” ucap Tuan Gil seperti tak percaya. Oh Sol mengaku Tadi malam terlalu gerah di kamarnya.
“Aku
berkeringat. Astaga, rasanya sangat kotor. Ayah, tagihan listrik kita akan sangat
tinggi. Jangan memakai pemanas berlebihan. Wah, ini masih sangat panas, Seperti
sauna di sini. “ ucap Oh Sol bergegas masuk kamar.
“Apa dia
benar-benar baik-baik saja?” komentar Tuan Gil binggung karena melihat Oh Sol
tak seperti biasa.
Oh Sol
memilih pakaian yang digantung, memilih dress hitam dan melihat di cermin lalu
berpikir pakaian ini berlebihan kaena tak ingin terlihat seperti sedang
berusaha terlalu keras. Akhirnya Ia mencari dress lainya untuk pergi ke
kantor. Diam-diam Tuan Gil dan Oh Dol
melihat tingkah Oh Sol yang sangat berbeda.
“Apa
kakakmu sakit?”tanya Tuan Gil khawatir. Oh Dol yakin bukan seperti itu.
“Sepertinya
dia sedang berkencan dengan seseorang.” Kata Oh Dol yakin. Tuan Gil kaget dan
saat itu Choi Gun datang untuk sarapan.
“Sepertinya
kakakku mengencani seseorang.” Bisik Oh Dol pada Choi Gun.
“Hei, itu
tak benar.. dan Kau Bukankah ini waktunya untuk sekolah?” kata Oh Sol keluar
dari kamarnya.
“Coba Lihat...
Perkataanku benar... Aigoo, aku merasa kasihan dengan orang itu. Masih banyak
perempuan tapi harus dengan Oh Sol?” komentar Oh Dol melihat Oh Sol pergi
dengan rambut digerai dan juga melihat wajahnya di cermin sebelum pergi.
Choi Gun
melihat Oh Sol sudah mengetahui kalau Sun Kyeol yang membuat berubah. Oh Sul
dengan senyuman bahagia pamit pergi pada ayahnya.
Berita di
TV “Tuan Kim, pelaku pelecehan seksual
Sangwol-dong, Ditangkap hari ini .Dia sudah melakukan banyak serangan seksual
Terhadap pembersih wanita.”.” Jae Min melihat itu pria yang kemarin sempat
dibereskan kamarnya, menurutnya Tuan Kim agak mencurigakan. Young Sik melihat
wajah Tuan Kim yang terluka.
“Ngomong-ngomong,
siapa yang memukul wajahnya? “ ucap Jae Min
“Aku
harus memberinya pelajaran. Apa yang harus kulakukan dengannya?” kata Jae Min
marah
Sun Kyeol
sudah bersiap-siap pergi ke kantor, rambutnya di tata seperti biasa, lalu
mengingat kejadian kemarin tanganya menyentuh Oh Sol dan mereka berciuman,
seperti tak percaya dan berusaha melupakanya.
Sek Kwon membahas
tentang berita itu Pelaku seksual Sangwol-dong menurutnya tanpa Sun Kyeol maka itu
bisa terjadi pada Gil O Sol juga jadi sangat beruntung pergi ke apartment
itu. Sun Kyeol hanya melamun sampai Sek
Kwon memanggilnya.
“Apa Kau
mengatakan sesuatu padaku?” ucap Sun Kyeol baru sadar dari lamunannya.
“Apa ada
masalah?” tanya Sek Kwon khawatir. Sun Kyeol mengelak tak ada masalah.
“Kau
tampak sedikit terganggu.” Kata Sek Kwon. Sun Kyeol mengaku hanya banyak pikiran.
“Apa ada
yang bisa kubantu?” tanya Sek Kwon. Sun Kyeol pikir tak butuh bantuanm karena Itu
sesuatu yang sangat pribadi.
“Aku
sudah bekerja untukmu selama lima tahun terakhir, dan aku melihat sisi yang
berbeda darimu hari ini. Jika kau membutuhkan bantuanku, jangan sungkan untuk
memberitahuku. Tak akan kutolak jika untuk kau” ucap Sek Kwon. Sun Kyeol
mengerti.
“Haruskah
kita memulai pemeriksaan?” kata Sun Kyeol. Sek Kwon menganguk setuju.
Oh Sol
sedang ada di toilet memakai lipstiknya, dua pegawai membahas CEO yang masuk ke
tempat si kriminal untuk menyelamatkan salah satu karyawan wanita kemarin. Salah
satu wanita mengaku sangat iri dan ingin tahu siapa karyawan wanita itu.
“Entah. Apa
Kau tak tahu juga?” ucap Si pegawai. Pegawai lain mengaku tak tahu.
“Itu aku....”
kata Oh Sol berbisik dengan senyuman bahagia. Dua pegawai mengaku sangat
cemburu.
Oh Sol
keluar dari toilet masih tersenyum, saat itu Jae Min datang memeluk Oh Sol
terlihat tak percaya kalau bajunya itu mengunakan renda dan sayap kecoa lalu
melihat kalau pakai lipstik juga. Oh Sol terlihat kesal diejek langsung
memelintir tangan Jae Min.
“Itu
bukan untukmu.” Kata Oh Sol. Jae Min mengartikan Itu berarti untuk orang lain.
“Jadi
Untuk siapa? Siapa? Kau bisa memberitahuku.” Goda Jae Min, Oh Sol hanya bisa
tertawa malu lalu melihat wajah Young Sik sendu sambil mendengakan musik di
pojokan.
“Ada apa
dengan dia?” tanya Oh Sol yang membiarkan Jae Min memeluknya.
“Kemarin,
cinta nya berakhir....Berhubung dia masih cinta, maka hari ini dia masih berduka.”
Ungkap Jae Min. Oh Sol hanya bisa tersenyum
Saat itu
Sun Kyeol sedang mengecek semua kebersihan kantornya dan meminta agar
membersihkan kalau menurutnya masih kotor.
Saat itu Jae Min melihat Sun Kyeol membungkuk memberikan hormat, tapi Oh
Sol sengaja mengumbar senyum pada bosnya.
Sun Kyeol
sempat binggung lalu berusaha untuk menghindar. Tapi Oh Sol memanggilnya dan
memberikan senyuman bahkan memperlihatkan kalau bajunya berbeda dari
sebelumnya. Sun Kyeol biisa tersenyum tapi menyadarkan diri kalau tak boleh
seperti itu.
“Gil O Sol...
Lap permukaan itu lagi.” Ucap Sun Kyeol lalu bergegas pergi. Oh Sol sempat
kesal.
“Apa dia
merasa malu di depan orang lain? Yah.... Aku akan menyekanya lagi.” Ucap Oh Sol
dengan senyuman bahagia.
Oh Dol
sedang berlatih melawan temanya, terlihat sangat serius. Pelatihnya memberitahu
kalau ada Pelatih dari Universitas Hanguk jadi
Pertandingan ini mungkin mengubah hidupnya dan meminta agar Tunjukkan semua kemampuannya. Oh Dol terlihat
sangat serius melawan sainganya dengan dua orang lain yang melihatnya.
Sun Kyeol
akan mengirim pesan “Gil O Sol.. Kemarin itu...” tapi dihapus kembali. Saat itu
Oh Sol lewat sedang membawa kardus, wajah Sun Kyeol tersenyum bahagia.
Tiba-tiba Oh Sol tersandung dan hampir jatuh, Sun Kyeol panik ingin
menyelamatkanya, Tapi Jae Min sudah lebih dulu menangkapnya.
“Kau
hampir jatuh lagi... Astaga, kau sangat ceroboh... Hei Kau tak keramas pagi
ini?” goda Jae Min. Oh Sol mengaku sudah keramas. Sun Kyeol terlihat kesal
melihat tangan Jae Min memeluk lengan Oh Sol bahkan mencium rambut Oh Sol.
Akhirnya
Sun Kyeol mendekatinya, keduanya pun
menyapa dengan sopan. Sun Kyeol tak suka melihat tangan Jae Min menyentuh Oh
Sol lalu memarahi kaku Jae Min yang kotor.
Jae Min pun melepaskan tanganya dan melihat kukunya.
“Sebagai
pembersih, kau harus selalu menjaga kebersihan diri. Lihatlah betapa kotornya
kukumu!” ucap Sun Kyeol memarahinya.
“Maaf.
Aku akan membersihkannya segera.” Kata Jae Miin.
“Gil O
Sol.. Jangan membawa berlebihan diluar batas tenagamu. Karena kau begitu
ceroboh, maka kau terus menyakiti dirimu sendiri.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol
mengerti dan meminta maaf.
Sun Kyeol
pun berjalan pergi, terlihat wajahnya bersemu merah karena cemburu dan berhasil
menjauhkan Oh Sol dari Jae Min.
“Orang
itu brengsek. Ada apa dengan ocehannya? Dia khawatir atau marah? Apa itu cara
barunya mengoceh kepada kita?” ucap Jae Min kesal dan saat itu Oh Sol tiba-tiba
memerah mengingat yang dilakukan Sun Kyeol.
“Hei...
Apa Kau sakit? Wajahmu merah” ucap Jae Min. Oh Sol pikir mungkin pilek dan
ingin membantu Jae Min.
“Hei, kau
harus cepat minum obat... Tapi Sepertinya kau tak demam. Cuma berminyak saja.” Ucap
Jae Min memegang dahi Oh Sol. Oh Sol kesal selalu digoda.
“Kapan
rambutmu keramas?” keluh Jae Min mencium bau rambutnya. Oh Sol mengeluh kalau
Bukan urusannya.
“Kau
harus lebih sering berkeramas.” Ejek Jae Min. Oh Sol enagku kalau sudah
mencucinya pagi ini.
“Seharusnya
kupecat hari ini.” Kata Sun Kyeol melihat keduanya yang terlihat semakin dekat,
bahkan Jae Min yang mencium baru rambut Oh Sol.
Joo Yeon
kaget mengetahui Oh Sol yang berciuman dan memastika kalau ciuman dalam mimpi.
Oh Sol menegaskan kalau bukan seperti itu dengan tatapan sinis. Keduanya pun duduk sambil makan toppoki
bersama. Joo Yeon pikir menurutnya ada yang sangat aneh.
“Kupikir
CEO-mu menderita mysophobia Tapi dia menciummu? Apa Bukan sebaliknya?” ucap Joo
Yeon berpikir Oh Sol lebih dulu mencium Sun Kyeol
“Apa kau
pikir aku gila untuk menciumnya dua kali?” keluh Oh Sol kesal
“Benar juga....
Dua kali akan seperti kejahatan yang terencana... Lalu kenapa? Hei. Mungkin dia
punya selera yang aneh untuk wanita.. Tapi Bagaimanapun, ini luar biasa, O
Sol... CEO mu mungkin ada dalam genggamanmu... Ini tak bisa dipercaya.” Kata Joo
Yeon memuji
“Jangan
langsung mengambil kesimpulan.” Ucap Oh Sol
“Ada
kutipan, "Mobil baru tiba, sesudah mobil lama usang." Dalam hal ini, bisakah
kita bilang dia itu bagaikan supercar? Jadi, apa dia memberitahumu bagaimana
perasaannya? Apa dia mengajakmu keluar? Kapan semuanya dimulai?” kata Joo Yeon
penuh semangat.
“Dia tak
mengatakan hal seperti itu.”akui Oh Sol. Joo Yeon tak percaya mendengarnya.
“Yah,
kukira. Siapa yang mengatakan sesuatu yang murahan seperti itu sekarang? Tak
ada yang benar-benar bertanya apa mereka ingin keluar. Ciuman itu lebih dari
cukup. Lalu apa kau akan pergi berkencan sesudah bekerja mulai sekarang? Aku
sangat iri padamu.” Keluh Joo Yeon. Oh Sol tiba-tiba memikirkan tentang kencan.
“Dia juga
tak bilang itu.” Kata Oh Sol. Joo Yeon kaget karena Sun Kyeol tak mengajaknya berkencan
Oh Sol
terdiam mengingat ucapan Joo Yeon “Kau harus membuat segalanya menjadi jelas. Jangan menjadi
bodoh seperti ketika Lee Do Jin memanfaatkanmu. Jika kau di kantor, apa kau punya
waktu untuk bertemu?”
Akhirnya
Oh Sol menuliskan pesan untuk Sun Kyeol “Aku punya sesuatu untuk dikatakan.”
Sun Kyeol ingin tahu tentang apa. Oh Sol ingin menuliskan tentang kemarin,
akhirnya menuliskan “Aku akan memberitahumu langsung.”
“Aku
diluar kantor. Jika tak mendesak, ayo kita bicara nanti malam.” Balas Sun Kyeol
“Kapan
kau punya waktu malam ini?” tulis Oh Sol dan tiba-tiba dikagetkan dengan Jae
Min yang datang.
Jae Min
bertanya apa yang dilakukan Oh Sol karena akan minum dengan Yung Sik sesudah
bekerja dan mengajaknya untuk ikut. Oh Sol memikirkan tentang Malam ini. Jae
Min melihat wajah Oh Sol seperti ada suatu masalah. Oh Sol menaku tak ada.
“Yah
sudah... Kemudian ganti baju dan keluar. Kami akan menunggu di luar.” Ucap Jae
Min.
Oh Sol akhirnya
menulis kembali pesan untuk Sun Kyeol yang belum dikirim “Tidak, ini tak
mendesak, aku akan bertanya lain kali.”
Sun Kyeol
membaca pesan Oh Sol dan langsung memasukan ponselnya. Saat itu Tuan Cha masuk
dengan kursi roda menyindir apa yang dilakukan dalam ruangan dan ingin tahu
Siapa yang memberitahunya. Sun Kyeol pikir Tuan Cha tak perlu mengunjungi rumah
sakit tapi ternyata bisa masuk juga.
“Bukankah
aku memberitahumu untuk tak membiarkan siapa pun memasuki ruangan ini?” sindir
Tuan Cha pada pegawainya.
“Aku
khawatir sesudah mendengar kau dirawat di rumah sakit, tapi aku dapat
memastikanmu baik-baik saja dari caramu berbicara.” Ucap Sun Kyeol
“Jika kau
datang mengunjungiku, duduklah diam, dan jika bukan itu, pergi saja sekarang.” Kata
Tuan Cha
“Aku akan
segera pergi. Aku ada meeting penting dengan investor hari ini.” Ucap Sun Kyeol
“Kenapa
kau tak berhenti bermain dengan agen pembersih konyol milikmu dan bekerja di
perusahaan nyata sekarang? Apa kau ingin melihat kakekmu mati? Kau harus
menjadi penerus grup ini. Kapan kau akan hidup seperti itu?” ucap Tuan Cha
“Bukankah
katamu, kau tak punya niat menyerahkan perusahaanmu kepada seseorang yang
cacat?” sindir Sun Kyeol
“Kau
harus mengatasinya! Kau harus mengatasinya. Jika tidak, kau akan bisa hidup
disekeliling orang normal? Pikirkan tentang usiamu. Kau harus mulai berkencan
seperti yang lain dan menikah juga.” Ucap Tuan Cha
“Apa ini
yang mereka sebut "Membawa api di kiri dan air di tangan kanan?" Aku
merasa sangat bersyukur atas kata-kata bijakmu, tapi aku tak memikirkan kencan
karena ibuku yang gonta-ganti kekasih hampir setiap hari. Dan seperti yang kau
lihat, aku orang yang cacat jadi aku juga tak bisa menikah juga.” Kata Sun
Kyeol. Tuan Cha terlihat kaget.
“Jadi,
Kakek, jangan mati... Itu mungkin bukan penyakit yang fatal.” Kata Sun Kyeol
saat akan pergi.
Saat itu Nyonya
Cha datang melihat anaknya datang, Tuan Yang menyapa putra Mae Hwa dan ingin
menjabat tangan Sun Kyeol. Sun Kyeol hanya menatap sinis melihat ibunya dan
juga Tuan Yang lalu berjalan pergi.
Nyonya Cha panik mengejar anaknya.
“Suatu
kehormatan untuk bertemu denganmu.” Kata Tuan Yang menyapa Tuan Cha, tapi Tuan
Cha tak ingin membahas hanya diam saja sambil membaca koran.
“Ayah,
apa yang kau katakan padanya kali ini?” ucap Nyonya Cha marah pada ayahnya.
“Aku tak
tahan melihat kalian semua, kau juga keluar.” Kata Tuan Cha marah. Tuan Yang
dan Nyonya Cha tak bisa berkata-kata.
Di dalam
ruang karaoke.
Jae Min
dkk menemani Young Sik yang menyanyi melampiaskan kesedihan sambil menyanyi.
Saat itu Dong Hyun menerima telp dengan wajah panik langsung bergegas pergi.
Jae Min dan Oh Sol menahan diri untuk menghibur Young Sik. Young Sik terus
menyanyi sampai akhirnya Jae Min dan Oh Sol menahan kantuk dalam ruangan
Karaoke.
Dong Hyun
pergi ke rumah sakit menatap wanita paruh baya yang terbaring diranjang rumah
sakit. Perawat datang memberitahu kalau pasien murung sepanjang hari dan
akhirnya menjadi lebih baik. Dong Hyun menganguk menarik selimut ibunya
wajahnya terlihat sedih.
Tuan Yang
membagikan kopi pada seluruh perawat di rumah sakit. Sun Kyeol dan Nyonya Cha
berbicara di lorong. Sun Kyeol membahas
kalau Sekarang ibunya bahkan pacaran dengan gangster. Nyonya Cha pikir sudah
memberitahu terakhir kali Tuan Yang itu pembisnis resort.
“Oh... Kau
memperkenalkan banyak orang kepadaku, jadi aku bingung.” Sindir Tuan Yang
“Ini
benar-benar terakhir kalinya bagiku. Tuan Yang sangat menawan, semakin aku
mengenalnya.” Akui Nyonya Cha
“Tentu
saja... Aku selalu mendengarmu mengatakan hal yang sama persis.” Ejek Sun Kyeol
“Kenapa
kau berkelahi denganku tak peduli apa yang kukatakan? Apa dosa menyukai
seseorang?” kata Nyonya Cha kesal
“Menyukai
seseorang tidaklah salah... Memaksa akulah yang salah.” Tegas Sun Kyeol
“Memaksa?
Kapan aku memaksakan sesuatu padamu?” ucap Nyonya cha.
“Aku
sudah melihat kekasih barumu lebih sering daripada melihatmu ketika aku kecil. Apa
aku salah? Kau terus memperkenalkan
orang asing kepadaku dan menyuruhku bersikap baik karena dia mungkin menjadi
ayahku. Tapi aku bahkan tak tahu siapa ayahku.” Kata Sun Kyeol seperti ingin
ibunya sadar.
“Itu
karena aku sudah benar-benar tulus saat itu.” Akui Nyonya Cha
“Berkatmu,
aku sudah belajar bahwa perasaan adalah hal yang paling menyedihkan di dunia.” Komentar
Sun Kyeol
Tuan Yang
datang melihat keduanya seperti sedang berbagi percakapan yang bermanfaat. Tapi
keduanya terlihat dingin, Tuan Yang merasakan suasana yang aneh. Nyonya Cha
akhirnya marah karena dianggap perasaannya itu terlihat menyedihkan
“Meskipun
perasaan berubah seiring berjalannya waktu, tapi aku tulus!.” Tegas Nyonya Cha.
Sun Kyeol memilik pergi.
“Itu
sebabnya kau harus mulai berkencan juga Tak ada yang berjalan sesuai
keinginanmu...” teriak Nyonya Cha.
“Itu
sebabnya aku tak berkencan. Aku tak ingin menjadi bahan tertawaan sepertimu.” Tegas
Sun Kyeol. Nyonya Cha kaget mendengarnya. Sun Kyeol memilih untuk pergi.
“Sebenarnya,
kau tak bisa berkencan! Bahkan ibumu sendiri tak bisa menanganimu, Kau sangat
menjengkelkan... Anak yang menjengkelkan! Dia benar-benar memandang rendah
ibunya sendiri. Dia sangat kejam.” Ucap Nyonya Cha berteriak marah.
Oh Sol
berjalan berjalan pulang, bertanya-tanya apa yang dipikirkan Sun Kyeol karena
belum menghubunginya seharian. Tiba-tiba saat itu tak sengaja bertemu dengan
Sun Kyeol didepanya. Keduanya saling menatap, lalu akhirnya pergi ke cafe,
suasana terlihat gugup.
“Sepertinya
harimu sibuk... Yahh... Benar, kau pria yang sibuk... Oh, aku bersama
rekan-rekanku...Young Sik habis di tolak, jadi kami minum bersama.” Ucap Oh Sol
mulai bicara. Sun Kyeol hanya diam saja.
“CEO...
Apa ingin mengatakan sesuatu? Yah, yang aku tanyakan... Tentang yang terjadi
kemarin... Kita harus membicarakannya.” Ucap Oh Sol
“Maaf, tapi
aku tak ingin membicarakannya. Ayo bicara lain waktu. Jadi Aku izin pergi.” Kata
Sun Kyeol akan pergi. Oh Sol menahanya.
“Bagaimana
bisa kau selalu melakukan apa pun yang kau inginkan? Terlepas dari suasana
hatimu hari ini, Setidaknya katakan beberapa kata tentang ciuman tadi malam.” Tegas
Oh Sol ingin kepastian.
“Apa yang
ingin kau dengar dariku? Apa Kau berharap aku memintamu untuk menjadi
kekasihmu?” ucap Sun Kyeol. Oh Sol kaget mendengarya.
“Aku tak
tertarik untuk berkencan. Saat ini, aku bahkan tak ingin berkencan dengan siapa
pun. Apa Jawaban itu sudah cukup?” tegas Sun Kyeol lalu melangkah pergi. Oh Sol
sangat shock dan terlihat sedih karena dugannya salah.
Bersambung
ke episode 7
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Lanjut min
BalasHapusDitunggu lanjutannya min
BalasHapus