PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Jae Mi
sudah mulai mabuk, Dong Hyun pun memapahkan keluar dari restoran. Sek Kwon meneriman telp wajahnya kaget
mengetahui tentang Ye Joon lalu mengatakan akan pergi ke rumah sakit segera. Dong
Hyun mengeluh pada Jae Min terlihat seperti seorang pecandu alkoho tapi sudah
mabuk begini hanya dengan setengah botol soju
“Maafkan
aku... Sesuatu yang mendesak muncul di rumah, aku harus pergi.” Ucap Sek Kwon
panik pada Dong Hyun.
“Jangan
khawatir, kami akan mengurus semuanya di sini.” Ucap Dong Hyun.
“Terima
kasih. Katakan pada CEO, aku pergi ketika dia keluar.” Kata Sek Kwon. Dong Hyun
mengangguk mengerti.
Dong Hyun
mengurus teman-temanya yang mabuk. Saat itu Oh Sol yang sudah mabuk melihat Do
Jin yang menelp tapi tak digubrisnya.
“Seharusnya
kau memperlakukanku dengan baik ketika kau punya kesempatan, bodoh. Kau
kehilangan kesempatanmu! Dasar Bodoh. Sudah terlambat sekarang... Sudah kubilang.
Kau kehilangan kesempatanmu!... Aku muak dengan hal yang sama, setiap tahun...”
teriak Oh Sol memarahi Do Jin sambil menantap ponselnya.
Saat itu
Sun Kyeol baru keluar dari restoran kaget melihat Oh Sol sudah ada di depanya,
bertanya kenapa sendirian dan Di mana orang lain. Oh Sol bertanya apakah Sun
Kyeol ingin minum lagi, karena Sesudah
makan semua sushi itu jadi merasa agak lapar.
“Kenapa
kita tak pergi ke gerobak camilan dekat sini lalu beli udon panas... dan belut
panggang? Bagaimana?” ucap Oh Sol mabk.
“Angkatlah...
Kau mau pergi kemana? Angkatlah!” jerit Sun Kyeol panik karena Sek Kwon yang
tak mengangkat telpnya.
“Jangan
seperti itu...Ayo, ayo kita minum sekali lagi.” Ajak Oh Sol. Sun Kyeol meminta
agar tetap disana.
“Dimana
semua orang? Yeong Sik!” ucap Oh Sol. Sun Gyeol kesal karena Sek Kwon dimatikan
ponselnya
“Kemana
semua orang pergi! Masih ada putaran kedua! Yeong Sik...” teriak Oh Sol
berlari-lari kesana kemari. Sun Kyeol panik melihatnya.
“Tangkap
aku jika bisa!” goda Oh Sol, Sun Kyeol pikir Oh Sol pasti kehilangan akal
sehatnya dan meminta agar tenang. Oh Sol tetap berlari-lari.
“Baik,
aku mendengarmu. Hentikan, oke?” kata Sun Kyeol dan memperingatkan Oh Sol
karena ada tiang listrik.
Oh Sol
akhirnya mencium tiang listrik, dan hanya bisa meringis kesakitan lalu duduk
bersandar di tiang listrik. Sun Kyeol mencoba tak peduli dan ingin pergi
meninggalkan Oh Sol.
Saat itu
dua pria melihat Oh Sol yang pingsan dan terlihat manis, Mereka pun bertanya
dimana tempat tinggal Oh Sol karena akan mengantar pulangnya dan membawanya.
Sun Kyeol melihat ketiganya bertanya soapa mereka. Dua pria itu binggung.
“Lepaskan
dia... Apa Kau tak dengar?” perintah Sun Kyeol akhirnya dua pria melepaskan
tanganya.
“Gil O
Sol... Sedang apa kau ini?” kata Sun Kyeol. Oh Sol malah melihat CEO adalah
tiang listrik.
“Itu
bukan aku, cepatlah ke sini... Gil O Sol..” ucap Sun Kyeol kebingungan sendiri.
Mobil Sun
Gyeol sudah dibungkus dengan plastik, Oh Sol tertidur didalamnya. Sun Gyeol
mengemudikan mobilnya terlihat panik meminta Oh Sol tak bersadar ke sisi mobil
yang tak tertutup plastik. Oh Sol terus
merubah sisi kepalanya.
“Wahh...
Dia membuatku gila... Dia terus menyenderkan kepalanya ke tempat yang tanpa ada
plastiknya.” Keluh Sun Gyeol. Oh Sol tiba-tiba membuka matanya
“Apa Kau
sudah sedikit sadar?” ucap Sun Gyeol. Oh Sol meminta kantong plastik.
“Apa...
Apa katamu? Jangan bilang kau akan melakukan apa yang kupikirkan Tidak, kau tak
boleh melakukan sekarang” ucap Sun Gyeol panik.
“Aku
merasa mual sekarang.” Ucap Oh Sol. Sun Gyeol meminta agar tahan. Oh Sol sudah
ingin minta
“Aku akan
berhenti... Kau Tak boleh melakukanay, Kubunuh
kau jika muntah di dalam mobilku!” jerit Sun Kyeol panik
“Aku
benar-benar tak bisa....Kurasa aku tak bisa menahannya. Wah, aku sangat
mual...” ucap Oh Sol
Kau pasti
bisa menahannya. Kita semua bisa menahan dorongan semacam itu. Kau Lakukan
ini.. Tarik napas dalam-dalam lalu Katakan, "Aku bisa menahannya."
Ucap Sun Gyeol mengajarkan.
Oh Sol
mengikutinya dan akhirnya tak jadi muntah, tapi malah menguarkan suara dari
mulutnya. Sun Gyeol makin panik mencium bau yang menyengat saat ingin membuka
jendela teringat banyak debu halus. Di dalam mobil pn terdengar jeritan
histeris Sun Gyeol yang cinta dengan kebersihan.
Oh Sol
akhirnya turun dari mobil lalu memberitahi kalau tau dimana keberadaanya, kalau
Tepat sesudah sudut jalan bisa melihat rumahnya. Sun Kyeol mengikuti dari
belakang. Oh Sol heran dengan lingkungan rumanya karena Tak satu jiwa pun
berjalan lewat.
“Aku
lelah... Tapi Karena sudah jauh-jauh ke sini, kau harus mampir untuk minum
lagi... Setuju?” kata Oh Sol saat itu ada seseorang yang memanggil Oh Sol. Oh Sol melihat DoJin dan memangginya Si
Brengsek.
“Apa Kau
tak lihat pesanku? Aku sudah menunggu lama. Aku tak bisa menghubungimu, aku
khawatir.” Kata Do Jin
“Kau
jahat... Apa yang kau lakukan di sini? Pergi sana. Tak ada yang ingin kukatakan
padamu.” Kata Oh Sol
“Apa Kau
minum banyak? Lalu Siapa kau?”kata Do Jin.
Sun Gyeol mengaku sebagai bosnya Oh Sol
“Apa kita
pernah bertemu sebelumnya?” komentar Do Jin. Sun Gyeol mengaku tak tahu karena tak
begitu ingat.
“Terima
kasih sudah mengantarkan Oh Sol... Ini Sudah larut, kau harus pergi.” Kata Do
Jin lalu mengajak Oh Sol pergi karena akan mengantarnya ke rumah.
“Hei...
Apa kau Tak mau dilepas? Lepaskah brengsek” kata Oh Sol memukul tangan Do Jin
agar melepaskanya. Do Jin menolak.
“Aku tak
mau pergi bersamamu... Lepaskan aku... Kubilang, tak ingin pergi denganmu... Tinggalkan
aku sendiri!” ucap Oh Sol.
“Sepertinya
dia tak ingin bersamamu... Karena dia pegawaiku,maka aku akan mengantarkannya.”
Kata Sun Gyeol menarik tangan Oh Sol
“Ada apa
dengan kalian berdua?” tanya Do Jin dengan nada sinis.
Lee Gun
dan Oh Dol sedang berjalan pulang bersama. Oh Dol meminta agar Lee Gun meminjamnya
sesudah selesai. Lee Gun memberitahu kalau komik 19 plus. Oh Dol pun meminta agar meminjamkanya. Lee Gun lalu melihat kakak Oh Dol yang sedang
ditarik-tarik oleh dua orang pria.
Do Jin
dan Sun Kyeol saling tarik menarik Oh Sol,
Oh Dol menghampiri kakaknya bertanya Apa yang sedang terjadi. Oh Sol melihat adiknya lalu melihat Lee Gun
adalah Si Cabul dari atap juga datang. Sun Kyeol melihat buku yang dibawa Lee
Gun berpikir yang dikatakan Oh Sol memang benar.
“Aigoo, sepertinya
kau minum lagi.” Ucap Lee Gun dan akan membantu.
“Berhenti....
Jangan mendekat...” kata Sun Gyeol memperingati. Lee Gun bingung.
“Apa kau
adik Gil O Sol ?” tanya Sun Gyeol, Oh Dol membenarkan lalu ingin tahu siapa dua
pria ini.
“Baguslah...
Tolong antar dia pulang..” ucap Sun Gyeol memberikan tangan Oh Sol pada
adiknya.
“O
Dol!... Si Jahat...” ucap Oh Sol pada adiknya menunjuk ke arah Do Jin melihat
yang dibawa adiknya adalah Toppoki lalu mengambil sesuatu lalu bergegas pergi.
Oh Dol bertanya mau kemana lagi kakaknya.
Sun Gyeol
akan naik mobil, tiba-tiba Oh Sol berlari kembali datang menghampirinya. Oh Sol
mengucapkan Terima kasih atas tumpangannya. Sun Gyeol panik berpikir kalau Oh
Sol tak usah berterimakasih.
“Ini tak
banyak, tapi ambillah... dan bayaran Ini untuk tumpangan. Terima kasih.” Kata
Oh Sol memasukan kedalam jas Sun Kyeol lalu berjalan pergi.
“Dia
bilang, Untuk tumpangan?” ucap Sun Kyeol lalu menjerit histeris melihat sundae
dalam saku jasnya.
“Terima
kasih! Tak ada apa-apa lagi yang bisa kuberikan.” Teriak Sun Kyeol bahagia. Sun
Kyeol hanya bisa berteriak histeris memanggil Oh Sol.
Oh Sol
sarapan pagi seperti tak terjadi apapun, lalu tak percaya kalau ada Dua orang
memperebutkannya. Oh Dol membenarkan, Oh
Sol pikir kalau dirinya sangat populer tapi mengeluh karena tak mengingatnya.
Oh Dol meminta agar berhenti minum terlalu banyak.
“Ini
terjadi setiap kali kau minum.” Kata Oh Dol. Oh Sol mengeluh kalau adiknya berani menceramahinya.
“Untungnya
ada bosmu... Dia memberimu tumpangan pulang.” Kata Oh Dol
“Ngomong-ngomong,
bukankah kita membeli tteokbokki dan sundae semalam? Lalu Kemana Sundaenya?”
tanya Lee Gun.
“Apa?
Kenapa menatapku? Bukan aku.... Aku bahkan tak sadar. Kenapa aku ingin sundae?”
ucap Oh Sol lalu teringat saat memberikan bungkusan Sundae dan wajahnya pun
langsung panik.
Sun Kyeol
sedang mensugesti dirinya dengan berusaha melupakan apa yang diberikan Oh Sol.
“Seseorang
harus membersihkan kekurangan orang lain dan tak membenci kesalahannya.”
Sun Kyeol
berusaha tenang, saat itu teringat kembali Oh Sol yang mengajaknya minum lagi.
"Dan
tak membenci Kesalahan orang lain. Setiap hubungan. mempunyai arti. Berpegangan
tangandan melangkahlah di jalan yang sama... melangkahlah bersama."
“Kau
bilang "Melangkahlah di jalan yang sama"?” jerit Sun Gyeol marah dan
ingin menghentikan meditasinya tapi malah diulang kembali.
Ia pun
kesal sendiri karena selalu diputar “Melangkahlah di jalan yang sama..”
Sun Kyeol
mencuci tanganya, Sek Kwon meminta maaf karena Anaknya tiba-tiba jatuh sakit
kemarin. Sun Kyeol bertanya apakah Sek
Kwon tahu makanan apa yang paling dibenci di dunia ini. Sek Kwon binggug. Sun
Kyeol menjawab itu adalah Sundae.
“Itu
terbuat dari usus babi dan darah. Ini sangat Lembek, dikukus, dan sundae itu
bau.” Ucap Sun Kyeol marah. Sek Kwon bingung melihat sikap Sun Kyeol berbeda.
“Sek
Kwon.. Adakah yang pernah memberimu Sundae sebagai imbalan untuk tumpangan?”
kata Sun Kyeol
“Apa
terjadi sesuatu tadi malam?” tanya Sek Kwon
“Jika
diceritakan, aku mungkin pingsan karena tekanan darah tinggi.” Ucap Sun Kyeol
Tiba-tiba
saat masuk ruangan, ibunya datang menyapa anaknya. Sek memberitahu kalau akan memberitahu tapi
ibu Sun Kyeol yang melarangnya. Ibu Sun Kyeol pikir sudah tahu kalau anaknya
akan melarang untuk datang jadi sengaja tak bilang apa-apa.
“Kejutan.”
Ucap Ibu Sun Kyeol bersikap manis pada anaknya.
“Apa kau
putra tunggal Mae Hwa orang yang sering membuatnya sakit kepala?” ucap si Pria
yang ada disamping Sun Kyeol
“Ayo
Perkenalkan dirimu.. Ketua yang menjalankan resor golf di Asia Tenggara.. Ini
Tidak mudah membawanya ke sini.” Ucap Ibu Sun Kyeol
“Senang
bertemu denganmu. Kau sangat tampan seperti ibumu.” Puji si pria dengan
mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
“Ada
perlu apa di sini? Aku yakin kau tak di sini berkencan. Kenapa kau tak langsung
mengatakannya lalu pergi dari sini?.” Kata Sun Kyeol menyindir.
“Maafkan
aku... Dia agak canggung.” Ucap Ibu Sun Kyeol menurunkan tangan teman prianya.
“Kau masih
mencari investor, kan? Tuan Yang bersedia membantumu. Itu sebabnya aku
membawanya. Dia ingin melihat-lihat kantor dan berbicara denganmu.” Ucap Ibu
Sun Kyeol
“Beritahu
aku jika kau butuh sesuatu... Tidak ada yang tak akan kulakukan untuk putra Bu
Cha.” Kata Tuan Yang
“Tak usah
report-repot. Aku menghargai tawaranmu, tapi aku harus menolaknya.” Kat Sun
Kyeol
Saat itu
Oh Sol akan masuk ruangan Sun Kyeol binggung seperti masuk ke sebuah ruangan
rumah sakit yang harus steril. Sun Kyeol berbicara dengan ibunya mengaku bisa
mengurus dirinya sendiri jadi meminta agar meninggalkan sendiri.
“Apa Kau
bisa mengurus diri sendiri? Ibu tahu. Semuanya di dunia ini., Tak ada yang bisa
kau lakukan sendiri. Tapi Kau butuh bantuan orang lain...” ucap Nyonya Cha.
“Kenapa?
Kenapa tak ada yang bisa kulakukan sendiri? Aku sudah melakukan segalanya
sendiri sepanjang hidupku. Kenapa aku tak dapat menjalankan bisnisku sendiri?”
sindir Sun Kyeol. Nyonya Cha tak mengerti maksudnya.
“Sesudah
mengabaikanku selama ini, Apa yang kau lakukan sekarang? Kau tiba-tiba muncul untuk
bermain menjadi seorang ibu?” kata Sun Kyeol
“Kau
bilang Bermain menjadi ibu? Aku tak percaya... Ya. Aku ingin bermain menjadi
ibu... Aku merasa bersalah karena mengabaikanmu, jadi aku ingin memperbaikinya.
Apa ada yang salah? Aku tak bisa memberimu uang karena kakekmu, jadi aku
meminta pacarku untuk membantu putraku.” Kata Nyonya Cha
“Orang
tua lain bilang mereka takut anak-anak mereka akan meminta bantuan. Tapi aku
mencoba melakukan semua yang kubisa untukmu. Bagaimana bisa kau berkata begitu?”
keluh Nyonya Cha. Sun Kyeol meminta agar ibunya pergi saja.
“Ketika
aku merindukanmu dan membutuhkanmu, maka kau tak pernah ada di sana. Kenapa kau
harus melakukan ini sekarang?” ucap Sun Kyeol
“Karena
aku merasa bersalah.... Itu karena rasa bersalahku!” tegas Nyonya Cha lalu
mengelu anaknya yang nakal melihat anaknya pergi.
“Aku tak akan
melakukan ini jika kau menjalani kehidupan normal.Kenapa kau tak bisa berkencan
dan menikah seperti orang biasa? Kenapa kau tak bisa!” teriak Nyonya Cha
Saat itu
Oh Sol bisa mendengarnya dan terlihat binggung, Sun Kyeol hanya menatapnya. Oh
Sol ingin bicara minta maaf tentang kemarin tapi Sun Kyeol memilih untuk pergi.
Oh Sol tak bisa berkata-kata lalu melihat Do Jin yang menelpnya.
Do Jin
sudah menunggu direstoran melihat Oh Sol sudah datang mengucapakan Terima kasih
karena sudah mau menemuinya, padaal
sangat khawatir kalau Oh Sol yang mungkin tak datang. Ia pun heran karena Oh
Sol tak memberitahu sudah menemukan pekerjaan
“Sepertinya
orang lain tak tahu tentang itu juga.” Ucap Do Jin
“Aku
merasa tak perlu memberitahu mereka tentang hal itu.”kata Oh Sol
“Perusahaan
macam apa itu?” tanya Do Jin, Oh Sol mengaku Ini perusahaan kecil tapi solid.
“Karyawannya
luar biasa, dan punya masa depan yang menjanjikan.” Akui Oh Sol
“Baik. Kau
mempersiapkan sangat keras, aku senang untukmu. Selamat, O Sol... Kau pasti
lapar, kan?” kata Do Jin akan memesan makana, tapi Oh Sol pikir akan memesan
nanti.
“Maafkan
aku... Aku ingin memberitahumu di telepon, tapi kuputuskan akan lebih baik
memberitahumu secara langsung. Aku minta Jangan hubungi aku mulai sekarang. Berhenti
datang tiba-tiba ke rumahku dan jangan memintaku untuk keluar seperti ini lagi.”
Ucap Oh Sol
“Ada apa,
Oh Sol? Aku hanya ingin meminta maaf. Aku terlalu ceroboh waktu itu. Kita sudah saling kenal lama sekali. Sungguh
menyakitkan bagiku untuk berpikir kita tak akan pernah bertemu lagi. Bisakah
kita berteman seperti dulu...” kata Do Jin terdengar tulus.
“Aku
jatuh cinta padamu selama tiga tahun. Dan sesudah apa yang terjadi, aku akhirnya
menyadari kebenarannya. Jika ini alasan kau putus dengan pacarmu ataupun jika
kau merasa kecewa dan berpikir aku mudah didapatkan, tolong hentikan.” Ucap Oh
Sol
“Aku bukan
gadis bodoh yang selalu jatuh cinta padamu seperti sebelumnya.” Tegas Oh Sol
“Apa kau
punya pacar sekarang? Apa Pria dari tadi malam? Orang yang mengantarmu pulang? Aku
tahu itu. Jarang seorang bos di tempat kerja bertindak seperti itu... Aku
bahkan tak tahu itu. Betapa bodohnya aku.” Ucap Do Jin menerka-nerka.
“Karena
kau tahu sekarang, jangan hubungi aku lagi. Aku sibuk dengan pekerjaan...
Tidak,maksudku aku tak ingin melihatmu lagi. Kuharap, kita tak pernah bertemu
lagi. Aku benar-benar serius.” Kata Oh Sol
Sun Kyeol
dirumah mencuci tanganya tak ingin ada bakteri dalam tangannya.
Flash Back
Sun Kyeol
kecil mencuci wajahnya, Geum Ja masuk kamar mandi ingin tahua pakah Sun Kyeol
sudah mencuci wajahnya tapi dibuat panik melihat anak majikan memerah bahkan
Kulitnya mengelupas. Ia meminta agar Sun Kyeol tak terus mengosok kulit
wajahnya.
“Ibuku
bilang dia akan kembali jika aku tetap bersih. Jika aku tetap kotor,maka dia
tak akan pernah kembali untuk melihatku.” Kata Sun Kyeol
Sementara
Oh Sol memuji dirinya sendiri yang sudah bersikeras dan mengaku Perasaannya
terasa tenang. Saat itu Sun Kyeol berjalan keluar dari rumah, Oh Sol menyapanya
bertanya apakah tinggal di dekat sini karena Rumahnya juga ke arah sana. Sun
Kyeol hanya diam.
“Ahh... Sepertinya
sudah tahu, karena kau mengantarku pulang. Ngomong-ngomong, tadi itu Aku tak
bermaksud menguping dengan sengaja. Aku ingin meminta maaf karena sudah
merepotkanmu kemarin malam. Hanya saja waktunya tak tepat...” kata Oh Sol Sun
Kyeol pikir Jangan khawatir.
“Tunggu
sebentar... Apa wanita yang kulihat hari ini ibumu? Dia sangat cantik. Kau tak
pernah tahu seseorang berada di sampingmu. Percayalah mereka selalu berada
disisimu. Tapi... tak ada yang tinggal di sisimu selamanya. Bahkan orang
tuamu... Itulah yang kurasakan.” Ucap Oh Sol
“Apa
sebenarnya yang ingin kau katakan?” tanya Sun Kyeol heran.
“Yah, itu
hanya... Maksudku... ibumu sepertinya sangat mencintaimu.” Kata Oh Sol
“Jangan
khawatirkan urusan orang lain, pergilah. Lingkunganmu tampak sangat berbahaya
di malam hari.” Tegas Sun Kyeol lalu melangkah pergi.
Oh Sol
berbicara ditelp seperti sedang berbicara dengan Joo Yeon membahas kalau datang
menemui Do Jin bukan karena menyukainya tapi menurutnya karena dirinya sudah
dewasa dan mengaku sudah punya pacar serta meminta agar jangan menghubunginya
lagi.
Saat itu
Do Jin melihat Oh Sol sedang mengunakan pakaian cleaning service. Oh Sol
terlihat kaget, Do Jin menyakinkan kalau Perusahaan tempat Oh Sol bekerja itu
agen pembersih padahal sebelumnya mengatakan itu perusahaan kecil tapi solid.
“Kau
punya bakat untuk mengejutkan orang. Bagaimana kerjaannya? Apa itu cocok
untukmu?” ucap Do Jin menyindir
“Tentu
saja. Ini juga menyenangkan.” Kata Oh Sol mengaku senang.
“Maka bos
yang kulihat... Apa kau bertemu dengannya saat sedang bersih-bersih? Sepertinya
orang-orang di dunia ini punya kecocokan sesuai tempatnya.” Ejek Do Jin
“Dia...
CEO perusahaan kami... Dia bukan orang yang bisa kau ejek seperti itu.”kata Oh
Sol membela
“Kau
bilang CEO? Aku ragu seorang CEO akan pergi denganmu. Apa kau memintanya untuk
berpura-pura jadi pacarmu? Apa Sesudah aku meneleponmu hari itu? Sekarang aku
mengerti. Siapa yang akan berkencan dengan seseorang sepertimu? ucap Do Jin. Oh
Sol marah
“ Ada apa
dengan seseorang sepertiku? Bagaimana bisa kau bilang...” kata Oh So tak bisa
menahan amarahnya.
“Tidak...
Maksudku bukan seperti itu... Pura-pura tak mendengarnya. Yah, jika itu
membuatmu tak nyaman, aku tak akan menghubungimu mulai sekarang. Dan aku tak
akan memberitahu siapa pun bahwa aku melihatmu hari ini. Aku tahu ini memalukan
bagimu.” Kata Do Jin
“Memalukan?
Kenapa aku harus malu?” ucap Oh Sol
“Dan
perkataan CEOmu itu, terdengar seperti pecundang. Kau Bertingkah seperti pacar padahal
sebenarnya tidak?” ejek Do Jin. Oh Sol mengaku kalau Sun Kyeol sebagai
pacarnya.
“Dia Tidak
seperti dirimu, yang memandang rendah orang karena melakukan pekerjaan semacam
ini, dia orang yang luar biasa.” Ungkap Oh Sol lalu melihat Suk Kyeol datang
dari kejauhan.
Oh Sol
berlari menghampiri Suk Kyeol dengan memanggilnya “Sayang” dan meminta maaf
karena sudah menunggu lama. Sun Kyeol melonggo binggung bertanya apa yang
terjadi. Gil Oh langsung mengakui Sun Kyeol sebagai pacara dan juga CEO
perusahaannya. Sun Kyeol berbisik mengumpat Oh Sol sudah gila.
“Aku Mohon
maaf. Bisakah ber-akting sedikit?” bisik oh Sol. Do Jin pun menyapa Sun Kyeol
karena bertemu lagi.
“Tapi
kalian berdua tampak canggung untuk sepasang kekasih. Kalian bahkan tak
berpegangan tangan.” Ejek Do Jin. Oh Sol ingin memegang lengan Sun Kyeol tapi
Sun Kyeol langsung menampiknya.
“Kau
kesal karena membuatmu menunggu lagi, sayang” goda Oh Sol, Do Jin seperti tak
bisa menahan tawa karena Oh Sol berusaha menyakinkanya.
“Tolong
bantu aku sekali ini saja.” Bisik Oh Sol, Sun Kyeol menolak karena tak mungkin
bisa membantu dengan hal seperti ini.
“Sepertinya
kau dan pacarmu tak akur.” Sindir Do Jin, akhirnya Oh Sol berdiri didepan Sun Kyeol
“Maafkan
aku... Biarkan aku meminjamnya sekali ini saja.” Kata Oh Sol dengan wajah
melas, Sun Kyeol bertanya-tanya pinjam apa yang dimaksud. Oh Sol dengan berani menarik Sun Kyeol dan langsung
menciumnya, Sun Kyeol kaget tiba-tiba Oh Sol menciumnya.
Epilog
Oh Sol
mencoba mencari arah jodohnya yaitu Timur laut dari ponselnya, saat itu
tiba-tiba Sun Kyeol keluar dari ruanganya. Oh Sol kaget ternyata panahnya
mengarah pada Sun Kyeol lalu bergegas masuk lift dengan wajah panik.
Saat
makan malam perusahaan, Ponsel Oh Sol memperlihatkan arah timur laut ke arah Sun
Kyeol yang ada duduk paling jauh.
Bersambung
ke episode 4
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Lanjut episode 4 yaaa ..........semangattt 💪💪
BalasHapusSemangat kakkk..d tggu klnjutannya
BalasHapus