PS : All images credit and content copyright : MBN
Yoo Jung
akhirnya terbentur di dinding dan kaget melihat Woo Hyun datang berpikir akan
bertemu dengan Hye Joo, Hye Joo langsung merangkul lengan Woo Hyun sengaja
membuat Hye Joo agar percaya dengan ucapanya. Woo Hyun berusaha melepaskan.
Saat itu
Sung Hoon datang melihat Hye Joo merangkul lengan Woo Hyun dan langsung
memberikan pukulan diwajahnya. Woo Hyun terjatuh, Yoo Jung ingin melihatnya
tapi Hye Joo mendorongnya agar menjauh. Akhirnya Sung Hoon menarik Yoo Jung
keluar dari ruangan.
“Kang Hye
Joo, hentikanlah... Berbuat seperti ini takkan mengubah apapun.” Ucap Woo Hyun
memperingati lalu melangkah pergi. Hye Joo hanya diam saja.
Yoo Jung
terus diajak berlari dengan Sung Hoon keluar dari ruangan, Sung Hoon mengaku tak
sanggup melihatnya lagi. Yoo Jung membela kalau bukan seperti itu yang dilihat.
Sung Hoon tak peduli tetap mengajaknya pergi. Saat itu Woo Hyun keluar
mencari Yoo Jung tapi tak menemukanya.
Reporter
Nam berbicara ditelp, setelah itu duduk didepan CEO Han. Tapi CEO Han menerima
telp dari Joo Won dan kaget mengetahui tentang Yoo Jung lalu mengatakan akan
menelp lagi nanti. Reporter Joo ingin
tahu apakah terjadi esuatu.
“Kang Hye
Joo akan berbuat sejauh apa sampai bertindak seperti itu?”keluh CEO Han kesal
“Apa Kang
Hye Joo membuat masalah lagi?” tanya Reporter Joo, CEO Han pikir seperti itu.
“CEO, Apa
perlu kuselidiki riwayat Kang Hye Joo?” ucap Reporter Nam
“ Apa Kau
akan baik saja? Kang Hye Joo bukan wanita normal.” Ucap CEO Han
“Aku tak
sampai sejauh ini, hanya dengan diam saja jadi Akan kucoba.” Kata Reporter Nam.
CEO Han mengucapkan berterima kasih.
“Aku
harus pergi menemui Yoo Jung.” Kata CEO Han. Reporter Joo terlihat sangat
serius.
Pegawai bertemu
dengan pelanggan baru, Perawat lain memberitahu ada pekerja baru yaitu Perawat
Kim Eun Hye. Istri Dokter Ahn pun menyapa pegawai barunya. Dokter Ahn mengeluh
kalaru merasa Capek sekali dan Badannya kaku jadi terasa sakit.
“Direktur
Ahn, hari ini kau hanya menangani lima pasien.” Sindir Istrinya. Dokter Ahn tak
yakin karena menurutnya lima puluh orang. Istrinya langsung menatap sinis.
Dokter Ahn mengaku kalau Cuma bercanda.
Saat itu
Seorang pria masuk ke dalam gedung, tak percaya kalau mereka masih menjalankan usaha karena Pemilik gedung
bilang sudah kosong. Dokter Ah binggung karena gedungnya dibilang kosong.
“Aku
sudah selesai berunding dengan pemilik gedung. Mereka penyewa baru.” Ucap si
pria menunjuk sepasang pria dan wanita melihatnya.
“Kami
belum dengar soal itu dan saat ini masih menjalankan usaha.” Dokter Ahn.
“Tapi
Kami sudah selesai berunding.” Ucap si pria. Dokter Ahn tak peduli mendorong
mereka agar keluar dari gedungnya karena harus menjalankan usahanya.
“Apa kita
benar-benar harus pergi?” tanya Istri Dokter Ahn panik.
“Pergi
apanya? Di kontrak masih satu tahun lagi. Biar mereka menempuh jalur hukum!”
kata Dokter Ahn. Istrinya tak yakin dengan hukum.
“Bagi kalangan
yang di bawah percuma saja. Kalau pemilik gedung menggunakan kekuatannya, kau
pikir kita bisa menghentikannya? Kalau kau tak bisa, aku akan memberitahunya.”
Ucap Istri Dokter Ahn. Dokter Ahn melarang.
“Aku yang
akan memberitahunya.” Kata Dokter Ahn menyakinkan.
Reporter
Nam membawa makanan, Reporter Joo sibuk mengambil foto dari rumah Hye Joo. Reporter Nam mengeluh karena bekerja tanpa
makan dan mereka harus makan lalu memberikan burger walaupun usdah mengantri
satu jam membelinya.
“Kau
sangat berterima kasih, kan?” kata Reporter Nam ingin dipuji tapi Reporter Joo
seperti tak peduli.
“Bagaimana
situasi saat ini?” tanya Reporter Nam, Reporter Joo mengaku Belum banyak yang
terjadi.
“Tapi ada
yang mencurigakan dari Kanghan Group... Ada yang tak beres dengan mereka. Kalau
aku dapat membongkarnya,maka akan jadi terobosan besar dalam sepuluh tahun
karier reporterku.” Ucap Reporter Joo yakin
“Sunbae.
Di mata kami, kau legenda... Kau panutan kami” puji Reporter Nam. Reporter Nam
mengeluh juniornya itu bicara manis sekali.
Sambil
makan Reporter Joo menerima telp, lalu dibuat kaget seperti ulah dari Reporter
Park. Reporter Nam pun terlihat marah .
CEO Han
masuk ke dalam rumah memastikan Yoo Jung baik-baik saja. Wajah Yoo Jung
terlihat pucat dan memastika kalau Yoo Jung
tak bisa benar-benar mengakhiri hubungannya dengan Cha Woo Hyun. Yoo
Jung hanya bisa diam.
“Kang Hye
Joo dapat menghancurkanmu dan Yoojeong Entertainment dalam sekejap mata.” Tegas
CEO Han
“Apa Kita
sangat tak berdaya? Apa kita harus diam dan menderita gara-gara mereka?” ucap
Yoo Jung marah
“Mereka
memiliki dunia mereka sendiri. Kalau mereka sudah memutuskan, mereka dapat mengendalikan
orang seperti kita, Yoo Jung.” Jelas CEO Han. Yoo Jung tak mengerti maksud
ucapan CEO Han.
Yoo
Jung... Kita lupakan saja semuanya. Lupakan Cha Woo Hyun, Kang Hye Joo, dan
hidup bahagia hanya memikirkan pekerjaan seperti dulu lagi, Yoo Jung.” Pinta CEO
Han.
Saat itu
Reporter Joo menelp, seperti memberitahu sesuatu. CEO Han menatap Yoo Jung dan
mengatakan kalau akan bicara di kantornya.
Yoo Jung
memikikan kejadian saat di tempat pemotretan, Hye Joo yang merangkul lengan Woo
Hyun, walupun Woo Hyun yang menolaknya lalu Sung Hoon yang memukulnya lalu
menariknya pergi tapi Woo Hyun hanya diam menatapnya tanpa mengejarnya.
Woo Hyun
juga tak bisa tidur memikirkan saat Yoo Jung ditarik pergi oleh Sung Hoon
didepan matanya. Keduanya seperti gelisah dengan keadaan masing-masing dan
kehilangan rasa percaya satu sama lain. Woo Hyu pun tetap duduk dalam kamarnya,
tanpa sadar matahari sudah terbit.
[Klinik
Dermatologi dan Bedah Plastik VIP]
Di ruang
receptionist, Istri Dokter Ahn terlihat gelisah. Woo Hyun masuk kantor tanpa
tidur, Istri Dokter Ahn menyapanya. Dokter Ahn pun keluar ruangan. Istrinya
menyuruh agar suaminya masuk dan memberitahu Woo Hyun. Dokter Ahn terlihat
gugup dan berpikir harus ke toilet.
“Dasar!
Kita bisa gawat kalau terus seperti ini!.. Cepat masuk sana.” Ucap Istri Dokter
Ahn. Istrinya akan ikut juga. Dokter Ahn
menegaskan kalau bisa sendiri. Istrinya pun membuka pintu dan langsung
mendorongnya masuk ke ruangan Woo Hyun.
“Ada apa?”
tanya Woo Hyun melihat Dokter Ahn yang gugup malah memainkan tempat penanya.
“Itu...
sepertinya klinik kita akan tutup... Bagaimana ini?” ucap Dokter Ahn. Woo Hyun
binggung karena tiba-tiba harus tutup.
“Kita
dapat pemberitahuan Pengusiran dan pemilik gedung terus menelepon dan menaikkan
sewanya.” Akui Dokter Ahn. Woo Hyun kaget dan mengeluh karena tak
memberitahunya.
“Aku tahu
kau sedang dalam kesulitan. Aku tadinya berusaha menyelesaikannya sendiri, tapi
aku tak bisa menyelesaikannya.” Ucap Dokter Ahn.
“Baik,
aku mengerti... Aku akan mengurusnya.” Ucap Woo Hyun menahan emosinya. Dokter
Ahn meminta maaf pada Woo Hyun merasa tak berguna.
“Itu tak
benar, hyung... Ini... masalah yang harus kuselesaikan.” Ucap Woo Hyun.
Yoo Jung
tak bisa tidur seperti demam dan tubuhnya lemah, Saat itu Joo Won menekan bel
tapi tak ada yang membuka pintunya, akhirnya menelp So Ra karena Yoo Jung tak
menjawab telp dan membuka pintu jadi meminta agar memberitahu password rumah.
“Ya, So
Ra. Aku sudah masuk... Apa Kamar di sebelah kiri TV?” ucap Joo Won lalu
mengedor pintu kamar Yoo Jung.
“Yoo
Jung, kau terlambat berangkat syuting.... Yoo Jung! Apa ada masalah?” teriak
Joo Won panik mengedor-gedor pintu tapi Yoo Jung sangat lemah tak bisa bangun
dari tempat tidur.
CEO Han
berbicara di telp membahas syuting iklan
Yoo Jung dan akan menjadwalkan kembali. So Ra masuk dengan wajah panik, CEO Han
meminta So Ra agar diam dulu lalu kembali berbicara ditelp. So Ra makin panik
karena tak bisa menunggu lebih lama.
“Kau tahu
Yoo Jeong sangat menyukai gaun-gaunmu. Terima kasih. Aku akan bertanggung jawab
dan mengatur jadwal syutingnya.” Ucap CEO Han kembali berbicara ditelp
“Ada
apa?” taya CEO Han setelah dan menutup telpnya. So Ra meberitahu kalau Yoo Jung
pingsan. CEO Han kaget dan bertanya kenapa bisa pingsan.
“Dia
sakit sampai tak bisa bergerak. Demamnya sangat tinggi.” Cerita So Ra.
“Apa Kau
tak memanggil ambulans atau pergi ke rumah sakit?!” tanya CEO Han.
“Yoo Jung
Eonni bilang tak usah.” Ucap So Ra. CEO Han pun meminta So Ra akan menemui Yoo
Jung lebih dulu. So Ra menganguk mengerti.
CEO Han
sibuk menelp Sutradara membahas tentang Yoo Jung, kalau sedang sakit dan saat
ini sedang diinfus jadi tak bisa syuting. Ia pikir kalau adegannya Yoo Jung
penting jadi kondisinya harus baik saat syuting dan meminta agar memakluminya.
“Kenapa
kejadian datang bertubi-tubi? Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap CEO Han pusing
sendiri.
Hye Joo
mengucapkan terima kasih pada Tuan Kang yang mau menemuinya, karena ada yang
ingin dikatakan. Ketua Kang bertanya tentang apa. Hye Joo tahu Ketua Cha sedang
memilih penerus Choego Group, antara Cha Woo Hyun dan Cha Seo Hyun.
“Berbeda
pendapat dengan ketua, kau mendukung Cha Se Hyun. Benar, kan?” ucap Hye Joo.
Tuan Kang mengaku tak paham maksudnya.
“Kepala
Kang, kuharap kau ingat kata-kataku. Apa Kau pikir aku takkan bisa menikah
dengan Woo Hyun? Woo Hyun sekarang adalah orangku, jadi Pilih pihakmu dengan
baik.” Ucap Hye Joo. Tuan Kang terlihat binggung.
“Kepala
Direktur Lee dan Ketua Cha tak bisa mengalahkan ayahku, ketua Kanghan Group
atau aku, dan Aku mempertaruhkan nyawaku. Jadi kepala Kang, bergabunglah
bersamaku... Segera tarik investasimu di Yoojeong Entertainment.” Kata Hye Joo.
Tuan Kang makin kaget.
CEO Han
masih berbicara di telp saat Reporter Joo datang. Reporter Joo memberitahu
kalau CEO Han kalau mereka punya peluang
yaitu Peluang untuk membalas Kanghan Group. CEO Han ingin tahu apa itu seperti
tak sabar.
“Aku
dapat informasi.” Ucap Reporter Joo, CEO Han memastikan kalau Reporter Joo
yakin dengan hal itu.
“Tentu.
Reporter Park sejak dulu terkenal menerima suap untuk menulis artikel. Aku tak
bisa bertindak karena tak ada bukti kuat. Jadi Aku sangat yakin soal ini, CEO.”
Kata Reporter Joo yakin.
“Kang Hye
Joo bukan lawan yang mudah, jadi Kita harus berhati-hati.” Kata CEO Han.
Reporter Joo menganguk setuju. CEO Han pun memikirkan darimana memulainya.
Hye Joo
masuk kedalam ruangan Woo Hyun tanpa peduli dengan sekeliling klinik. Dokter
Ahn dan istrinya binggung ingin melihat apa yang terjadi didalam ruangan. Hye
Joo mengaku Hari ini datang sebagai pasien lalu berkomentar kalau Yoon Yoo Jung
lebih kasar dari dugaanya.
“Kang Hye
Joo... Apapun yang kau akan lakukan, tolong hentikan sekarang.” Ucap Woo Hyun.
"Woo
Hyun... Kau harus berhenti dan Cukup itu saja.” Balas Hye Joo. Akhirnya Woo
Hyun membuka pintu ruanganya.
“Maaf,
ada pelanggan yang akan keluar.” Kata Woo Hyun yang dianggap seperti mengusir.
Hye Joo sangat marah akhirnya keluar dengan wajah sinis. Suasana terlihat
tegang.
Dokter
Ahn bertanya-tanya Suasana macam apa ini dan berpikir kalau wanita itu tak bisa
masuk ke klinik lagi. Tapi Istrinya
malah berkomentar kalau Hye Joo itu sering datang. Dokter Ahn pikir istrinya
tak tahu dengan situasi Woo Hyun saat
ini.
“Apa Kau
tak tahu situasi kita saat ini? Dia pasien VIP termahal kita.” Ucap Istri
Dokter Ahn.
“Dia
tetap tak boleh datang kalau membuat Woo Hyun tak nyaman. Walau pasien VIP.”
Tegas Dokter Ahn.
“Apa Kau
punya satu miliar?” tanya Istrinya, Dokter Ahn mengaku tak punya.
“Maka kau
harus mendapatkannya... Kalau begitu kita harus mendapatkan banyak anggota VIP,
kan?” ucap Istrinya. Dokter Ahn mengaku kalau itu memang harus dilakukan.
“Dan
orang itu anggota VIP.” Kata Istri Dokter Ahn, tapi Dokter Ahn tak setuju kalau
Hye Joo datang.
Istri
Dokter Ahn dengan geram kembali bertanya apakah memiliki uang 1 milliar, Dokter
Ahn mengeleng dan Istri menegaskan kalau Hye Joo itu adalah anggot VIP mereka.
Dokter Ahn tetap tak ingin Hye Joo masuk ke dalam klinik.
“Kita
ulangi dari awal lagi?!” ucap Istri Ahn menahan amarah, Dokter Ahn pikir tak
perlu karena membuatnya binggung.
“Tak bisa
begini. Bagaimana ini? Aku tak tahan lagi. Aku harus memastikan dia tak bisa
bertemu Woo Hyun, tapi...” kata Dokter Ahn bingung. Istrinya tak bisa menahan
amarah menyuruh suaminya agar berpikir ditempat yang lain.
Woo Hyun
terlihat gelisah dalam mobil akhirnya mencoba menelp Yoo Jung tapi ponsel Yoo
Jung tergeletak dikamar, sementara pemiliknya tak ada dikamar. Akhirnya Woo Hyun memilih untuk turun dari
mobil, Yoo Jung masuk kamar melihat ada 1 Panggilan tak terjawab dan itu dari
Woo Hyun, lalu kembali menelpnya, tapi ponsel Woo Hyun tertinggal di dalam
mobil.
Seong Ho
masih tak percaya kaalu Kekuasaan Choego Group di media melampaui dugaannya
karena tak seorangpun tertarik. Woo Hyun
pikir satu-satunya cara adalah menciptakan
masalah dari dalam. Seong Ho pikir Itu takkan mudah.
“Ini
karena hampir tak mungkin mengacaukan sistem internal bisnis terbaik di
industri ini.” Tapi bila ada yang membayangi Ketua Cha, kurasa memungkinkan...
Ah... Tidak, ini berbahaya untukmu.” Kata Seong Hoo. Woo Hyun tak berkata-kata
“Ahh..
Benar. Direktur Kang Hye Joo datang menemuiku. Tapi Jangan khawatir. Dia hanya
ingin tahu yang sedang kita kerjakan.” Ucap Seong Hoo, tapi Woo Hyun terlihat
sangat khawatir.
Yoo Jung
duduk diam dalam kamarnya lalu melihat cincin yang masih disimpanya. Ia
teringat kembali saat pertemuan dengan ayahnya yang diajak oleh ayahnya. Tuan
Yoon menanyakan kabar anaknya.
“Bukankah
kita sudah sepakat untuk tak bertemu selama sisa hidup kita?” ucap Yoo Jung
sinis.
Yoo Jung
terlihat sangat frustasi dengan hubungan ayahnya.
Woo Hyun
duduk di dalam kamarnya teringat
kejadian sebelumnya.
Flash Back
Se Hyun
membakar kertas diruang bawah tanah, tapi malah membuat api menyambar ke
sekeliling ruangan. Se Hyun panik berteriak meminta tolong, Woo Hyun datang
menolong meminta agar meraih tanganya untuk bisa bangun, tapi Se Hyun terlihat
tak bisa meraihnya.
“ Hyung,
raih tanganku!”ucap Woo Hyun kembali dan Se Hyun pun meraih tangan adiknya,
tapi malah mereka kembali terjebak dengan api ada didepan mereka.
Saat itu
Nyonya Goo masuk ruangan, Keduanya meminta tolong. Tapi Nyonya Goo malah
menarik Se Hyun untuk pergi, Woo Hyun meminta agar ditolong tapi Nyonya Goo tak
peduli walaupun Se Hyun memohon. Woo Hyun ketakutan hanya bisa menangis.
Tuan Yoon
sebagai pemadam kebakaran datang menolong, Woo Hyun yang pingsan mencoba
disadarka dengan memberikan alat bantu oksigen. Saat itu Woo Hyun menarik
kalung milik Tuan Yoon yang menyelamatnya.
Setelah
itu Tuan Yoon jatuh lemas melihat istrinya yang sudah meninggal disaat
bertugas. Yoo Jung pun karena Ayahnya abru datang dan menurutnya kalau sang
ayah datang lebih dulu maka ibunya bisa selamat. Tuan Yoon seperti sangat
menyesal.
Saat itu
Woo Hyun dengan botol infusnya melihat Tuan Yoon yang kehilangan istrinya saat
sedang menolaknya.
Yoo Jung
duduk didalam mobil melihat ayahnya yang sedang duduk sendiri sambil minum
Soju, air matanya tak bisa ditahan.
“Aku sedang
menderita. Tapi tak ada tempat untuk bersandar. Ayah.. Aku harus bagaimana?”
gumam Yoo Jung menangis. Tuan Yoon pun
tak sadar kalau anaknya melihat dari depan toko.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar