Yoo Jung
kembali ke rumah teringat kembali yang dikatakan Woo Hyun saat ditaman tempat
ibunya.
Flash Back
“Sampai
saat ini, kenangan terindah dalam hidupku, adalah saat bersamamu. Selama masa
paling bahagia dalam hidupku,< maukah kau mendampingiku?” ucap Woo Hyun
melamar Yoo Jung. Yoo Jung pun berkaca-kaca mendengarnya.
“Dia
mengajak latihan agar bisa melamar.” Ucap Yoo Jung tersenyum bahagia.
CEO Han
masuk rumah, Yoo Jung pikir CEO Han hari ini akan pulang telat tapi diawal lalu
bertanya apakah Yoo Jung akan tinggal di sini sampai pindah ke rumah baru nya
jadi. Yoo Jung pikir Interiornya masih
belum selesai, tak ada pilihan lain.
“Dan juga,
kalau tak sekarang, kapan aku bisa menempel padamu seperti ini?” goda Yoo Jung.
CEO Han menganguk mengerti.
“Kau
mungkin harus ke luar negeri lebih cepat.” Kata CEO Han, Yoo Jung pikir CEO Han
bilang akan mengundurnya.
“Masih
kuusahakan tapi tak mudah. Mungkin kau harus berangkat dua minggu setelah
pernikahan.” Ucap CEO Han. Yoo Jung kaget karena harus pergi Secepat itu
“Mungkin
di tengah-tengah ada kesempatan untuk pulang sebentar. Kau juga sudah tahu
harus segera ke luar negeri setelah menikah.” Jelas CEO Han.
“Tetap
saja. Kau bilang aku bisa sebulan di sini.” Keluh Yoo Jung. CEO Han mengaku
kalau ada yang mendesak.
“Lalu
soal tanggal pernikahanmu, Apa keluarga ketua juga hadir?” tanya CEO Han. Yoo
Jung terlihat binggung.
Woo Hyun
bertemu dengan ayahnya memberitahu kalau sudah melihat rekam medis dari RS
Universitas Hankook. Tuan Cha terlihat gugup, Woo Hyun mengaku sudah periksa
hasilnya jadai Menurutnya perlu diambil tindakan
operasi pintas.
“Kalau
aku dioperasi dan dirawat di RS selama beberapa hari, rumor akan segera
tersebar.” Ucap Tuan Cha khawatir.
“Kalau
kau terus menunda operasi karena alasan itu, artinya kau juga mengingkari janji
padaku. Aku akan mengawasinya dan mendaftarkanmu dengan nama palsu. Jadi Kau
bisa tenang.” Kata Woo Hyun menyakinkan.
“Tapi
kalau aku dioperasi...” ucap Tuan Cha seperti masih ragu.
“Kalau
kau dioperasi, tak perlu menjalani penyedotan cairan serebrospinal mingguan Dan
gejala lainnya akan membaik.” Jelas Woo Hyun
“Kalau
begitu operasinya setelah rapat pemegang saham, dan setelah pernikahanmu.” Ucap
Tuan Cha
“Kau
harus menepati janji akan mengalahkannya. Ini Hanya pertemuan keluarga tertutup
dan sederhana. Kalau bisa hadir, ayah hadirlah.” Kata Woo Hyun
“Aku
harus hadir. Terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk jadi ayahmu” kata
Tuan Cha bahagia mendengar anaknya meminta datang.
Tuan Yoon
binggung anaknya datang dengan banyak barang, Yoo Jung memberitahu kalau itu
Pakaian ayah untuk pernikahan putrinya. Tuan Yoon pikir kalau pakaian itu
terlalu mahal menurutnya Yoo Jung Jangan hamburkan hasil kerja kerasnya.
“Aku
bekerja agar dapat kugunakan seperti ini... Oh Iyaa.. Ayah harus memikirkan
status putri mu” jelas Yoo Jung
“Ayah
akan memakai yang kau siapkan.” Kata Tuan Yoon bahagia.
“Aku jadi
teringat waktu dulu ibu mempersiapkan sapu tangan dan kaus kaki ayah.” Ungkap
Yoo Jung. Tuan Yoon pun mengingatnya.
“Ibumu
orang yang hangat dan penuh perhatian.” Kata Tuan Yoon bahagia. Yoo Jung pikir Ayah
dan ibunya sangat rukun.
“Ibumu
optimis dan ceria jadi keluarga selalu penuh tawa. Kau sangat mirip ibumu dan Kau
juga akan hidup seperti itu.” Ucap Tuan Yoon yakin
“Ayah, apa
kau masih sangat merindukan ibu?” tanya Yoo Jung. Tuan Yoon menegaskan ibu Yoo
Jung itu tak tergantikan.
“Ayah
pasti sangat mencintai ibu.” Komentar Yoo Jung, Tuan Yoon mengaku kalau terlalu mencintai juga berat.
“Hidup
bersama dengan kadar cinta yang pas dan jangan berubah. Woo Hyeon pernah tanya pada
ayah.” Cerita Tuan Yoon.
Flash Back
Woo Hyun
bertanya kalau berkencan dengan wanita seperti apa, dan menikah dengan wanita
seperti apa. Tuan Yoon memberitahu kalau berkencan harus dengan wanita yang
disukainya tapi kalau Menikah, harus
dengan orang yang baik.
Saat itu
Woo Hyun sengaja menuliskan nama Yoo Jung di ponselnya [Orang Baik] dan Yoo Jung seperti mengerti
kenapa Woo Hyun mengukir nama Orang baik di kursi yang diberikanya.
“Kau Hiduplah
tanpa penyesalan. Ayah punya banyak penyesalan dalam hidup. Ibu Woo Hyun juga
baik, kan? Ayah ingin kau sangat disayangi mertuamu.” Ucap Tuan Yoon
“Dia baik
padaku.” Ungkap Yoo Jung terlihat juga bahagia.
Yoo Jung
bertemu dengan Ibu Woo Hyun dan juga Nyonya Goo dalam restoran. Nyonya Ahn
terlihat bahagia dengan baju yang diberikan Yoo Jung menurutnya itu terlihat
sempurna untuk seleranya lalu mengucapkan
Terima kasih banyak.
“Karena
dilakukan sederhana dan melewatkan banyak hal, kupikir ibu akan kecewa.” Ucap
Yoo Jung tak enak hati.
“Aku
pasti akan memakainya di pernikahanmu.” Ucap Nyonya Ahn bangga. Nyonya Goo
berkomentar Yoo Jung itu pandai mengurus orang lain.
“Maaf aku
tak menyiapkan apa-apa untuk ibu.” Kata Yoo Jung pada Nyonya Goo. Nyonya Goo
pikir tak masalah dan tak perlu khawatir dengan hal itu. “Kau pasti sibuk
mempersiapkan pernikahan. Ibu bilang akan membantu, tapi kau tak bilang
apa-apa.” Ucap Nyonya ahn
“Persiapan
sudah selesai dan semua kebutuhan sudah dibeli.” Kata Yoo Jung
“Seleramu
berbeda, jadi kalau kau tanya pada orang lain, "Ini bagaimana? Apa ini
cantik?" itu seperti siksaan. Selamat.”
Kata Nyonya Goo memberikan amplop berisi uang.
“Kau Tak
perlu melakukanya, Persiapan kami benar-benar sudah selesai. Dan kami putuskan tak
menerima sumbangan uang.” Kata Yoo Jung menolak
“Hadiah
dari orangtua berbeda dengan sumbangan tamu.” Ucap Nyonya Goo.
“Benar.
Kau hanya perlu mengucapkan "Terima kasih" dan terimalah.” Kata
Nyonya Ahn. Yoo Jung akhirnya menerima uang dari Nyonya Goo lalu mengucapkan terima
kasih.
“Kau
pasti pusing harus berhadapan dengan dua ibu mertua padahal satu sudah
merepotkan.” Ucap Nyonya Go
“Tidak,
aku tak pernah berpikir begitu.” Ucap Yoo Jung. Nyonya Goo pikir kalau Yoo Jung
mendapatkan cinta dua kali lipat. Yoo Jung pun tersenyum mendengarnya.
“Aku takkan
berperan jadi ibu mertua, jangan khawatir. Anggap saja ada orang tua lain untuk
kau bersandar. Kalau kau mau, aku akan berterima kasih.” Kata Nyonya Goo
“Aku juga.
Aku tak ingin menyulitkanmu sebagai ibu mertua, Yoo Jung.” Kata Nyonya Ahn. Yoo
Jung menganguk mengerti.
“Bagaimanapun,
kau resmi menjadi menantu kedua Choego Group. Jadi kuharap kau bisa memenuhi
standar dan martabatnya.” Ucap Nyonya Goo
“Kau
bilang takkan seperti ibu mertua tapi kenapa membebaninya?” ejek Nyonya Ahn.
Nyonya Goo tak sadar mengatakan.
“Aku tak
yakin dapat menjadi menantu yang sempurna tapi aku akan berusaha tak membuat
ibu khawatir.” Kata Yoo Jung. Nyonya Ahn pikir
Bicara Yoo Jung yang manis.
“Karena
ibu menatapku dengan sayang.” Ungkap Yoo Jung dengan senyuman.
Yoo Jung
mengeluh karena ini yang namanya ibu
mertua dunia. Sung Hoon bertanya apakah Ibu Woo Hyeon sudah mempersulitnya. Yoo
Jung mengaku bukan seperti itu tapi sekarang punya dua ibu mertua dan Keduanya baik.
“Tapi ada
energi ganjil kuat di antara keduanya. Seperti waktu mengerjakan proyek, ada
dua bintang top bersama, bukannya tak bisa saling akur, tapi ada rasa tak
nyaman dan membuat canggung.” Ucap Sung Hoon.
“Ya,
tepat seperti itu. Di antara keduanya, aku harus menjaga keseimbangan. Aku
harus bisa maka akan teratasi.” Kata Yoo Jung menyakinkan diri
“Kau
benar-benar akan menikah.” Keluh Sung Hoon. Yoo Jung dengan bahagia kalau
memang benar-benar akan menikah.
“Joo Won,
setelah wawancara ini, Apa semua jadwal untuk proyek ini sudah selesai?” tanya
Yoo Jung
“Ya, ini
jadwal terakhir selain wawancara di lokasi untuk siaran terakhir.” Kata Joo Won
duduk dibelakang kemudi.
“Untuk
drama ini, kalian masuk nominasi penghargaan.” Kata So Ra ikut sennag
“Kalau kau
dapat penghargaan utama dan mulai syuting di luar negeri, gambarannya pasti
sangat bagus.” Komentar Sung Hoon
“Kau juga
nominasi aktor terbaik dan juga akan dapat penghargaan dan ikut denganku naik
ke pesawat, itu gambaran yang lebih baik.” Ucap Yoo Jung
“Aku
masih dalam proses audisi.” Kata Sung Hoon merendah. Yoo Jung mengeluh dengan
sikap Yoo Jung karena mereka berkerja sama jadi akan membantunya.
“Apa
Sebaiknya kuhentikan pernikahanmu sekarang?” keluh Sung Hoon. Yoo Jung kesal
dengan Sung Hoon yang selalu bercanda seperti itu.
“Aku
merasa lebih baik karena tak ingin kehilangamu.” Ucap Sung Hoon
“Jangan
hadir di pernikahanku... Kau Jangan datang.” Tegas Yoo Jung, Sung Hoon
menegasan tak bisa seperti itu.
“Di saat
seperti ini, harus kupastikan dengan mataku sendiri. Jadi bisa menyerah, kalau
tidak sepertinya tak bisa.” Kata Sung Hoon
“Benarkah?
Apa Perlu bantuanku untuk menyerah?” ucap Yoo Jung memberika tinjunya. Sung
Hoon langsung menyerah kalau takkan hadir.
Reporter
Joo dan Nam sudah menunggu dicafe, melihat Yoo Jung dan Sung Hoon yang datang
keduanya terlihat penuh semangat.
Reporter Joo langsung mengucapkan Selamat atas pernikaha Yoo Jung,
Reporter Nam pikir bisa dibilang Reporter Joo yang menghubungkan mereka berdua.
“Sebelum
itu, mereka sudah ditakdirkan bersama. Kalau ditakdirkan bertemu pasti bertemu.”
Ucap Reporter Joo
“Kami
hanya mengundang keluarga tapi kami akan mengundangmu sebagai pengecualian.”
Kata Yoo Jung. Reporter Nam tak percaya kalau
benar-benar diundang
“Kau Datanglah
bersamanya.” Ucap Yoo Jung, Reporter Nam
tak percaya mendengarnya.
“Reporter
Nam, kita bisa minta kau memotret di acara pernikahan.” Kata Sung Hoon.
Reporter Nam terlihat senang mendengarnya.
“Kudengar
kau bergabung dengan perusahaan kami.” Ucap Yoo Jung
“Ya. Artikel
hari ini mungkin akan jadi yang terakhir untuk Exclusive News.” Kata Reporter
Joo bahagia. Reporter Nam meminta agar merekrutnya juga.
Aku tak
berwenang, Bicaralah dengan CEO Han.” Kata Yoo Jung
“Dia
menganggap kerja tim penting, jadi ada kesempatan, kan?” kata Reporter Nam
mencoba mencari kesempatan
“Soal
kerja tim, tak ada yang seperti aku dan dia” keluh Reporter Joo
“Aku
mampu menahan sunbae bawel selama lima tahun!” ejek Reporter Nam
“Aku yang
lunak pada junior ceroboh selama lima tahun!” balas Reporter Joo
“Sepertinya
ada banyak masalah kalau menggunakan kerja tim sebagai alasan.” Komentar Sung
Hoon. Reporter Joo mengalihkan dengan mengajak mereka mulai wawancaranya dan
akan melakukan dengan cepat.
Reporter
Nam sibuk mengambil gambar dengan kameranya, Reporter Joo membahas tentang Pengumumannya
mendadak, setelah menika dan bertanya pada Yoo Jung apa ada perubahan arahnya
sebagai artis. Yoo Jung pikir sudah menduga ada pertanyaan ini.
“Apa itu terlalu
jelas?” kata Reporter Joo, Yoo Jung mengaku sudah siap menjawabnya.
“Setelah
menikah, aku akan langsung ke Amerika untuk sebuah proyek. Sebagai aktris dan
wanita, keduanya akan jadi awal yang baru dan aku menantikannya.” ucap Yoo Jung
pikir jawabanya tak akan ada masalah
“Sung Hoon,
kau juga mengumumkan akan memperluas kariermu melalui kontrak dengan agensi
Amerika. Apa Kau punya rencana yang konkret?” kata Reporter Nam.
Sung Hoon
ingin menjawab tapi lupa karena Yoo Jung banyak bergaya didekatnya depan kamera
Reporter Nam, Yoo Jung meminta maaf
karena menganggu lalu meminta agar Sung Hoon menjawabnya. Sung Hoon pun
memikirkan tentang jawabanya.
“Aku akan
mulai dari bawah di luar negeri dan sedang bersiap untuk audisi film.” Ucap
Sung Hoon. Yoo Jung menyela karena selanjutnya akan bicara.
“Dia
pasti tak bisa di bawah... Kau pasti tahu. Dia sangat percaya diri.” Kata Yoo
Jung mengejek
“Tidak,
di luar negeri, aku benar-benar pemalu...” ucap Sung Hoon, Yoo Jung menyuruh
Reporter Nam mengambil gambar dengan baju Sung Hoon dengan bahu yang dinaikan.
“Peran
yang kudapatkan setelah menikah akan banyak berubah. Menurutku tak berpengaruh
tapi melihat para senior belakangan ini, setelah memiliki anak, masih berperan dalam
komedi romantis dan banyak lagi. Kuharap setelah menikah bisa mendapat beragam peran
selain komedi romantis atau melodrama.” Ucap Yoo Jung didalam mobil
“Proyekmu
di luar negeri genrenya benar-benar berbeda, kan? Kalau itu sukses, maka akan
sesuai harapanmu.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung mengaku berharap seperti itu.
“Apa Cha
Woo Hyeon cocok bekerja di perusahaan?” tanya Sung Hoon.
“Dia
punya DNA manajemen mengalir dalam darahnya Dan apapun yang dikerjakannya, dia
pasti berhasil.” Kata Yoo Jung bangga
“Apa Kau
sudah membanggakan suamimu?” keluh Sung Hoon, Yoo Jung mendengar kata suami
menurutnya sangat aneh meminata agar temanya tahan sebutan itu sebentar.
“Setelah
Cha Woo Hyun bergabung dengan Choego Group, bagaimana dia menghentikan dan
menegur Kang Hye Joo. Itu yang paling memuaskanku.” Ucap Sung Hoon
“Benar,
tapi Sung Hoon kadang aku masih merasa kasihan padanya. Siang malam berpikir
seperti itu, apa mereka akan bahagia?” kata Yoo Jung
Seong Hoo
mendengar korupsi Kang Hye Joo semakin banyak yang terungkap. Woo Hyun pikir
memang mereka yang mulai tapi Hotel Kanghan
mengalami pukulan lebih besar dari yang diduganya, Seong Hoon pikir sudah pasti
akan terungkap.
“Walau
kau tak bertindak, tetap akan terungkap.” Pikir Seong Hoo, Woo Hyun mengaku merasa
agak kasihan padanya.
“Itu
sebabnya kita singkirkan keterlibatan kita. Kita sudah murah hati padanya.
Kalau kita tempuh jalur hukum, semua akan kesulitan jadi itu Untung saja.” Ucap Seong Hoo
“Kanghan
Group akan mengalami pukulan yang sangat besar.” Kata Woo Hyun
“Terus
terang, menurutku mereka layak lebih menderita. Coba Pikirkan perbuatannya padamu
dan Yoo Jeong.” Komentar Seong Hoo
“Terima
kasih, sudah melakukan pekerjaan yang sulit.” Kata Woo Hyun. Seong Hoo pikir
tak masalah.
“Seong
Ho, aku ingin kau memimpin departemen hukum di yayasan kesejahteraan.” Kata Woo
Hyun memberikan penawaran
“Aku merasa
terhormat tapi Choego Group sudah punya tim hukum.” Kata Seong Hoo
“Perusahaan
utama dan anak perusahaan agak berbeda. Kau juga sangat berpengalaman menangani
kasus medis.” Kata Woo Hyun
“Tentu
aku berterima kasih, jadi Aku akan bekerja keras.” Kata Seong Hoo. Woo Hyun pin
meminta bantuanya.
“Mohon
bimbingannya, kepala direktur.” Goda Seung Hoo
Berita di
TV dengan gambar siluet wanita seperti Hye Joo
“Hotel Kanghan dicurigai atas
korupsi dalam evaluasi hotel dan bisnis bebas pajak. Direktur Pelaksana Kang
Hye Joo dituduh atas intimidasi dan dugaan perdagangan barang selundunpan.”
“Keluarga pemilik Kanghan Group
dicurigai atas penyalahgunaan kekuasaan dan menghindari pajak. Para informan
memberi keterangan yang memperkuat dugaan. Direktur Pelaksana Kang Hye Joo dari
Hotel Kanghan dan kepala keluarga Kanghan Group sedang diselidiki atas kasus
hukum pidana.”
Hye Joo
mendengar berita di TV meminta agar men Hubungi Pengacara Kim lalu pindahkan
saham dan propertinya di bawah nama pinjaman lalu berikan dokumen suksesi grup
dan penghindaran pajak untuk mengurangi dokumen atas namanya. Sek mengangguk
mengerti. Saat itu ayah Hye Joo menelp.
“Apa maksudnya
aku jadi kambing hitam untuk semua pelanggaran grup? Apa Ayah ingin aku
berkorban demi menyelamatkan grup? Ayah. Ayah!” teriak Hye Joo marah karena
ayahnya langsung menutup telpnya.
[YJ Entertainment]
Detektif
Choi memberitahu kalau akhirnya pelaku ditangkap. CEO Han senang mendengarnya
dan mengaku menghargainya kerja keras polisi. Detektif Choi memberitahu kalau
ini seperti dugaannya pelaku dalam kasus CEO Han dan kasus Cha Woo Hyeon orang
yang sama.
“Lalu, apa
dia orang yang kami laporkan menguntit Yoo Jung?” tanya CEO Han. Detektif Choi
membenarkan.
“Kami menduga
ada oknum yang mendalanginya. Tapi menurut pengakuannya tak ada maka masih
belum jelas.”jelas Detektif Choi. CEO Han menganguk mengerti.
“Kalau
menemukan petunjuk lain atau pelaku mengaku, kami akan menghubungimu.” Kata
Detektif Choi
“Ya,
terima kasih atas kerja kerasnya selama ini.” Kata CEO Han terlihat masih
khawatir.
Istri
Dokter Ahn mendengar Kabarnya pelaku
kasus Woo Hyun dan CEO Han sudah tertangkap. Dokter Ahn membenardan mengucap
sykur karena selama ini merasa tak
tenang. Istri Dokter Ahn mengeluh karena
Yoo Jung masih belum mengundang mereka ke pernikahannya.
“Katanya
hanya keluarga jadi rasanya agak canggung.” Kata Dokter Ahn bisa maklum
“Kenapa?
Kau dan Woo Hyeon lebih dekat dari saudara kandung.” Ucap Istri Dokter Ahn.
“Keluarga
Ketua Cha juga akan hadir. Jadi Kita tak boleh mengganggu.” Ucap Dokter Ahn.
Istri Dokter Ahn mengaku ingin tetap hadir.
Saat itu
pesan masuk “Dari Yoo Jeong” Istrinya menjerit bahagia karena Yoo Jung mengajak
makan malam. Dokter Ahn mengejek suaminya yang terlihat senang sekali lalu
menerima telp dari Woo Hyun penuh semangat kalau tak menunggu karena tahu akan telepon di
waktu yang tepat.
“Berapa
kali kau lihat ponselmu menunggu teleponnya?” ejek Istri Dokter Ahn.
“Apa?
Hari ini? Tentu aku ada waktu... Baiklah” ucap Dokter Ahn lalu melihat perawat
yang datang berpikir kalau ada pasien
“Tidak.
Aku ke sini untuk minum kopi.” Ucap Perawat. Istrinya mengejek suaminya pasti
malu lalu mempersilahkan untuk mengambil kopi.
Dokter
Ahn menemui Woo Hyun merasa kalau Belakangan pasti sangat sibuk. Woo Hyun
mengaku Memang sibuk tapi masih bisa karena banyak Dokter Ahn yang membantu.
Dokter Ahn pikir kalau Woo Hyun juga
harus mempersiapkan pernikahan.
“Itu aku
tak bisa membantu.Tapi Bagaimana ya?”
Ucap Dokter Ahn
“Akan
kami atur situasinya agar kau bisa lebih membantPasien gratis tanpa asuransi
kesehatan, bagaimana perkembangan sistemnya?” tanya Woo Hyun. Dokter Ahn
mengaku lancar saja.
“Kita
selalu ingin melakukan ini. Dan ini penghargaan untuk kita sebagai dokter, jadi
harus sukses.” Ucap Dokter Ahn penuh semangat
“Kau dan
istrimu selalu mendesakku menikah. Kini aku akan menikah, bagaimana rasanya?”
goda Woo Hyun
“Aku akan
banyak memberimu selamat... Banyak sekali! Jelas ada kebahagiaan dalam
pernikahan. Tapi andai bisa kembali ke hari pernikahanku, aku tak mau menikah.”
Ucap Dokter Ahn. Woo Hyun mengeluh dengan ucapan Woo Hyun.
“Tak
hanya aku yang begitu. Kalau kau Menikah menyesal, tak menikah menyesal. Ada
ungkapan seperti itu, kan? Kalau waktu bisa diputar kembali, aku akan menikah dengan
wanita lain. Yang seksi. Berbibir tebal.” Ucap Dokter Ahn mengeluh. Woo Hyun hanya tertawa.
CEO Han
mengucapkan selamat pada Yoo Jung atas penikahanya, Sung Hoon juga mengucapkan Selamat lalu
mereka pun bersulang. Yoo Jung pikir
Sudah lama mereka tak minum bertiga. Sung Hoon pikir mereka bertiga bersama seperti ini, jadi ingat masa yang lalu. Yoo Jung juga
merasa seperti itu.
“Aku
sedang beli buku dan direkrut oleh Jae Kyeong Noona kemudian aku mengikutinya. Keesokannya
dia bilang syuting iklan, aku sangat terkejut.” Cerita Sung Hoon
“Apa Kau
kira hanya kau saja ? Aku katanya hanya tes kamera tapi membawaku ke lokasi
syuting. Wahh.. itu Bukan main, kan?” kata Yoo Jung
“Itu
karena aku mempercayaimu. Banyak yang mulai seperti itu.Apa Kalian kira aku
asal pilih?” ucap CEO Han
“Penilaianmu
yang terbaik. Lihat kami berdua kini sukses.” Kata Yoo Jung bahagia.
“Dan Kau.
Meski pacaran palsu ide Reporter Joo, tapi aku yang pertama mengenali Cha Woo
Hyun” ucap CEO Han bangga
“Perekrutan
yang itu sangat mengecewakanku. Tapi semua sudah berlalu maka akan kuabaikan.”
Keluh Sung Hoon kesal
“Eonnie,
bantu dia menemukan jodohnya.” Ejek Yoo Jung, CEO Han langsung bertanya dengan
jodohnya siapa yang mencarikan.
“Aku akan
mencarikan jodohmu, Kau utuh pria untuk menilai pria.” Ucap Sung Hoon bangga.
CEO Han pikir benar karena bisa
mengandalkanmnya, mereka tertawa lalu Bersulang.
“Omong-omong,
eonni... Katanya pelakunya sudah ditangkap.” Kata Yoo Jung. CEO Han memberitahu
kalau pelaku terduga penguntit Yoo Jung
“Hanya
karena melihatmu di acara temu penggemar. Dia berhalusinasi kalau kau
mengkhianatinya dan menyerang orang dekatmu. Ini Sangat menakutkan. “ cerita
Sung Hoon
“Karenanya
kita harus memperkuat sistem keamanan aktor agensi kita. Dan terutama yang
sibuk, akan didampingi pengawal pribadi. Tapi ada yang hal yang mungkin
membuatmu kesal. Jadwal audisi Sung Hoon dipercepat. Lusa dia harus berangkat ke
luar negeri.” Ucap CEO Han
“Sung
Hoon harusnya jadi MC di pernikahanku.” Kata Yoo Jung sedih, CEO Han pikri tak
ada yang bisa dilakukan.
“Aku juga
harus segera ke luar negeri setelah pernikahanmu.” Ketua Tim Seo akan mengurus pekerjaanmu.”
Kata CEO Han.
“Apa
Sebaiknya aku tak ikut audisi? Ini pernikahan sekali seumur hidup temanku,
sebaiknya tak kulewatkan.” Ucap Sung Hoon
“Tak apa.
Jangan kehilangan kesempatan sekali seumur hidup karena teman.” Kata Yoo Jung
“Bagaimana
kalau begini? Cha Woo Hyun terlalu sibuk untuk menghadiri latihan. Bagaimana kalau
kau menggantikannya?” ucap CEO Han
“Ya,
karena aku tak bisa hadir,maka aku akan ikut latihannya.” Kata Sung Hoon. Yoo
Jung seperti senang mendengarnya.
“Ini Tak
ada motif tersembunyi... Hanya teman... Aku bersungguh-sungguh” tegas Sung
Hoon. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih lalu kembali minum.
Di taman
Sung Hoon
berjanji akan mengurusnya meminta agar mempercayakan padanya jadi Jangan
khawatir. Yoo Jung mengaku Saat ini sangat sensitif dan tegang. Sung Hoon meminta Yoo Jung tak perlu khawatir
kalau akan melakukan dengan mencoba berlatih kalau menjadi MC.
“Kalau MC
berdiri disini, maka mereka akan duduk sepanjang sana dan panggung utama di
sini. “ kata Sung Hoon. Yoo Jung pikir bisa membayangkan dan posisi berdiri.
“Kau
muncul dari sana... Ayo Masuklah.” Ucap Sung Hoon mulai berlatih. Yoo Jung
meminta agar tanaman yang digantung untuk disingkirkan karena menganggu saat
masuk.
“Mempelai,
silakan masuk.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung mengeluh meminta Sung Hoon agar
memanggil dengan bahagia.
“Karena
aku tak mau dengan bahagia.” Keluh Sung Hoon, Yoo Jung meminta Yoo Jung untuk
mengulanginya karena akan jalan dengan bahagia. Sung Hoon menurut dan mainkan
musik saat Yoo Jung masuk.
“Aku
harus memberi salam, kan? Lalu Aku berhenti di mana?” tanya Yoo Jung binggung
“Tunggu,
Yoo Jeong... Apa Kau keluar bersama Woo Hyun? Biasanya ayah ingin mengandeng
putrinya waktu anaknnya menikah.” Kata Sung Hoon
“ Wahh..
Kau itu Sangat detail. Aku sudah tanya ayah, tapi ayah bilang aku harus keluar
bergandengan dengan Woo Hyun.” Kata Yoo Jung . Sung Hoon pun mencatat kalau Yoo
Jung berjalan dengan Woo Hyun.
“Kau
memang Sangat cermat.. Ini sebabnya aku butuh kau di sisiku.” Ucap Yoo Jung
terus menmui
“Jangan
khawatir. Akan kusiapkan dengan cermat sebelum kuserahkan pada Joo Won.” Ucap
Sung Hoon.
“Yoo Joon
tak ada, kau tak ada... Wah... Aku kangen Yoo Joon.” ungkap Yoo Jung. Sung Hoon
pikir mereka bisa melakukan Panggilan video. Yoo Jung setuju.
Mereka
pun duduk bertanya-tanya Berapa perbedaan waktunya disana. Yoo Joon terlihat bahagia
memanggil kakaknya, Yoo Jung pun senang melihat wajah adiknya. Yoo Joon
langsung mengucapkan Selamat atas pernikahannya. Yoo Jung mengucapkan Terima
kasih.
“Yoo Joon.
Tanggal pernikahannya terburu-buru jadi tak bisa menyesuaikan waktu kau
pulang... Maaf.” Ucap Yoo Jung
“Aku
tahu. Seharusnya aku di sana... Sayang sekali... Katanya kau akan ada proyek di
Amerika. Aku sedih sekali tak bisa bertemu Woo Hyun. Tapi aku senang bisa
sering melihatmu. Woo Hyeon hyung harus ikut juga.” Ucap Yoo Joon
“Woo Hyun
sangat sibuk, kurasa dia tak bisa.” Kata Yoo Jung lalu mengalihkan ponselnya
pada Sung Hoon.
“Yoon Yoo
Joon. Kau hanya tanya soal Cha Woo Hyeon. Apa Kau tak penasaran soal aku? Aku
kangen padamu.”keluh Sung Hoon.
“Aku juga
kangen padamu, hyung.” Ucap Yoo Joon, Sung Hoon menyuruh Yoo Joon agar
menghubungi ayahnya juga.
“Tentu
saja... Tiap hari aku kirim pesan dan menelepon ayah, tadi juga bicara dengan
ayah dan Woo Hyeon Hyung.” Kata Yoo Joon. Sung Hoon memujinya.
“Pokoknya,
selamat atas pernikahanmu, dan syukurlah semua berjalan baik. Sampai ketemu di
Amerika... Selamat!” kata Yoo Joon penuh semangat. Yoo Jung pun mengucapkan Terima
kasih.
“Aku yang
menelepon jadi cepat matikan.” Ucap Yoo Jung panik seteah itu Yoo Joon pun
mematikan ponselnya.
Sung Hoon
pikir Yoo Joon itu sudah selesai wamil tapi masih seperti bocah. Yoo Jung pikir
Mungkin karena mereka kenal sejak Yoo Joon. masih kecil lalu berbicara pada Ibu
kalau pasti senang rasanya setelah lama tak melihat Yoo Joon.
“Ibu,
kini aku benar-benar akan menikah. “ ucap Yoo Jung. Sung Hoon pikir Ibu Yoo
Jung pasti sangat bahagia.
“Setelah
di luar negeri, aku tak bisa melihat ibu dan juga tak bisa membawa ibu... Wah..
ternyata Aku tak memikirkan ibu.” Ucap Yoo Jung sedih
“Kalau
kau bawa naik pesawat dan lingkungannya berubah, bisa membahayakan.” Kata Sung
Hoon melihat tanaman yang dianggap seperti ibunya.
“Ayah di
sini dan kau punya Woo Hyeon, jadi bisa minta mereka merawatnya.”ucap Sung
Hoon. Yoo Jung senang mendengarnya.
“Tapi
ibu, ada yang ingin kukatakan... Aku tak bisa dengar suara Woo Hyeon walau
sekali dalam sehari. Ini Keterlaluan, kan?” cerita Yoo Jung. Sung Hoon terlihat
kesal mendengarnya.
“Apa Tak
bisa kau beri batasan? Kalau terus begitu, aku batal audisi dan menghadiri
pernikahanmu.” Ucap Sung Hoon kesal
“Baik,
akan kuambil jalan tengahnya.” Kata Yoo Jung. Sung Hoon mengaku perasaannya tak enak.
“Aku Tak
bisa melihatmu menikah.” Ucap Sung Hoon, Yoo Jung melihat Sung Hoon yang sangat
kecewa
“Baik.
Ultah perkawinan kami akan kubuat seperti pesta pernikahan.” Kata Yoo Jung.
Sung Hoon tak percaya akan sekali lagi melakukanya dan meminta Yoo Jung
berjanji.
“Kau
harus datang.” Tegas Yoo Jung. Sung Hoon
menegaskan kalau akan datang.
“Pokoknya,
selamat dan sekali lagi selamat... Kau
Lebih bahagia dari orang lain, jadi hiduplah dengan baik.” Ucap Sung
Hoon. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih.
Yoo Jung
membersihkan dapur memikirkan Bagaimana caranya bilang pada Woo Hyun akan pergi
seminggu setelah pernikahan Tapi harus memberitahunya. Akhirnya ia mencoba
menelp tapi Woo Hyun sedang sibuk dengan timnya.
“Ini Masih
tak dijawab.” Ucap Yoo Jung binggung lalu mengeluh karena Woo Hyun sepanjang
hari tak kirim pesan atau menelepon sekalipun?
“Eonni. Sulit
mendengar suara Woo Hyeon walau sekali dalam sehari.” Rengek Yoo Jung pada CEO
Han.
“Kau juga
seperti itu waktu syuting, jadi Dimaklumi saja.” Kata CEO Han santai
“Kalau begini,
waktu aku di luar negeri, kami akan saling melupakan. Bagaimana kalau perasaan
kami jadi dingin?” ucap Yoo Jung khawatir.
“Kalau
kau tak percaya dan perasaanmu bisa jadi dingin, maka jangan menikah.Ini Masih
belum terlambat jadi Pikirkan baik-baik baru diputuskan.” Kata CEO Han
“Dasar Menjengkelkan.
Aku cuma asal bicara dan tanggapanmu seperti itu?” keluh Yoo Jung
“Aku
serius...Kau memang kenapa?” ucap CEO Han. Yoo Jung merasa Woo Hyun tak acuh, melimpahkan semua
persiapan padanya dan membuatnya jengkel
sekali lalu mencoba menelp lagi.
Woo Hyun
pun baru selesai diskusi kalau keputusan hari ini bahas lebih lanjut dalam
rapat eksekutif. Mereka semua pun keluar dari ruangan. Woo Hyun melihat
ponselnya melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari “Orang Baik” dan tahu kalau
Yoo Jung pasti sangat kecewa dan khawatir.
CEO Han
menyapa Yoo Jung dan melihat semangat Yoo Jung berbeda karena Semalam selalu
menghela nafas dalam tidur dan ingin tahu kenapa tiba-tiba riang sekali. Yoo
Jung pikir CEO Han akan mendengarkanya lalu mengambil ponselnya.
“Yoo Jeong,
sepanjang hari aku rapat, tak bisa menghubungimu. Aku ingin segera lari
menemuimu. Tapi kutahan karena
mungkin
kau sudah tidur.” Ucap Yoo Jung bahagia membaca pesan dari Woo Hyun
“Jadi
muka masam hilang, dan muncul nyanyian? Pacaran memang seperti itu.” Ejek CEO
Han
“Eonni,
semua sudah kusiapkan... Ayo Cepat makan.” Kata Yoo Jung. CEO Han melihat hanya
ada satu mangku jadi hanya makan sendirian dan bertanya apakah Yoo Jung tak
akan makan.
“Walau
pernikahanku hanya keluarga saja, mempelai tetap harus tampil cantik, kan? Jadi
Aku sedang diet.” Ucap Yoo Jung memegang perutnya.
“Kau bisa
pingsan seperti itu... Kenapa menahan lapar? Kau bisa Makan ini lalu diet.”kata
CEO Han.
“Aku
lapar sekali, Apa sebaiknya kumakan?” kata Yoo Jung mulai goyah lalu duduk
mengambil sedikit nasi dari mangkuk CEO Han.
“Mungkin
karena ditetapkan mendadak, rasanya aneh setelah tanggalnya sudah dekat. Itu
seperti perasaan orangtua waktu melepas putrinya menikah. Meski ibumu tak ada,
kau bisa mengandalkanku. Mengerti?” tegas CEO Han
“Kalau aku
bertengkar dengan Woo Hyeon dan minggat, hanya kau tujuanku.” Ucap Yoo Jung
“Jangan
pernah berpikir begitu, Nanti jadi kebiasaan. Walau bertengkar, selesaikan di
rumah. Dan berbaikan sebelum ganti hari, mengerti?” nasehat CEO Han
“Apa kau
bilang ? Bicaramu seolah kau sudah menikah.” Ejek Yoo Jung. CEO Han tahu belum
menikah tapi sudah belajar banyak jadi meminta Yoo Jung untuk mendengarkan
ucapanya.
Yoo Jung
mengerti lalu mengambil nasi untuk makan sedikit lagi. CEO Han meminta agar
mengambil mangku saja. Yoo Jung mengambil mangkuk dan langsung mengambil nasi
dengan porsi banyak dari mangkuk CEO Han. CEO Han hanya bisa melonggo
melihatnya.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Saya ingin memulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
BalasHapusNama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita bagus tentang ibu Rossa Stanley Favor perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
Saya mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
Dan saat itulah hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya benar-benar mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Neighbor Annisa Berkarya yang sekarang pindah ke Singapura, dia membantu saya menghubungi ibu Rossa Stanley yang katanya seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen saya yang saya ajukan dan sebelum saya mengetahuinya permintaan pinjaman saya untuk Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya telah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus membagikan kisah ini sehingga sesama warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, jangan hubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu saya proses persetujuan kredit selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. mother rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
HANYA TEKS MEREKA +12133153118
Ini adalah kesaksian saya dan dapat diverifikasi dengan rincian akun saya yang di bawah jika Anda ragu
itulah cara hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: nadiasisworo@gmail.com
Dan di bawah ini adalah detail akun saya yang mendapat kredit dari rossastanleyloancompany,
Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
Nama akun: Nadia Sisworo
Nomor akun: 0504482516
Nama Bank: Bank Negara Indonesia (BNI)