PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Sun Kyeol
yang panik langsung menyemprot wajah Oh Sol dengan spraynya, Oh Sol sampai
terbatuk-batuk karena terlalu banyak menghirupnya. Keduanya langsung menatap
binggung, Sek Kwon dkk juga hanya bisa melonggo melihat tingkah Sun Kyeol.
[Episode 6: Karena Kita Tak Saling Mengenal]
Jae Min
di atap gedung berkomentar CEO Jang bertingkah sangat aneh akhir-akhir ini
karena tiba-tiba menangkap karyawan yang kotor dari ujung kepala sampai ujung
kaki dengan tangan kosong.
“Tapi
hari ini, CEO Jang memperlakukannya
seperti kuman dan menyemprotkan disinfektan padanya bahkan padahal dia sudah
keramas. Aku tahu dia agak sedikit gila, tapi akhir-akhir ini susah diprediksi.
Dia marah, meminta maaf, dan tiba-tiba merasa bahagia lagi. Lalu dia berteriak.
Ada apa dengan dia? Apa dia gila?” ucap Jae Min kesal sendiri.
“Ada
pepatah cinta membuat semua orang menjadi gila. Ada sebaris tulisan terkenal
dari sebuah film di Documenter semalam. "Cinta membuat semua orang gila.
Itu adalah bentuk kegilaan yang diterima secara sosial, tapi tetap saja itu
gila." Wah, aku terdengar sangat keren.” Kata Young Sik bangga
“Bagus,
kan? Aku akan mengatakannya pada Eun Hee nanti.” kata Young Sik bangga.
“Apa Si
CEO Jang sudah gila? Masih banyak wanita, tapi kenapa harus Gil O Sol?” keluh Jae
Min. Young Sik dan Dong Hyun pikir tak ada yang salah dengan Oh Sol
“Apa
Kalian tak tahu? Bagaimanapun, Oh Sol bukan alasannya. Tak mungkin dia
menyukainya.”kata Jae Min yakin.
Sun Kyeol
sudah ada di ruanganya, Sek Kwon dengan wajah serius menyuruh Sun Kyeol meminta
maaf padanya. Sun Kyeol membela diri kalau dibuat dengan bahan-bahan alami...
Sek Kwon dengan wajah serius bertanya apakah Sun Kyeol akan meminta maaf.
“Aku akan
melakukannya, tapi...” ucap Sun Kyeol kebingungan.
“Jangan membuat
alasan yang tidak-tidak. Minta maaf padanya seger.” Tegas Sek Kwon. Sun Kyeol
panik diminta segera.
“Wah, aku
sibuk sekarang...” kata Sun Kyeol mencoba menghindar.
“Pepatah
mengatakan "Minta maaf segera ketika kau menyakiti atau menyusahkan orang
lain." Bahkan anakku yang masih SD pun tahu.” Sindir Sek Kwon. Sun Kyeol
pun menganguk mengerti.
Sek Kwon
bertemu dengan Oh Sol untuk menawarkan pergi ke dokter. Oh Sol pikir tak perlu
karena bukan masalah besar menurutnya Berkat Sun Kyeol semuanya jadi steril. Sek
Kwon meminta maaf atas nama Sun Kyeol dan mengaku CEO jarang membuat kesalahan seperti ini.
“Aku
yakin kau sudah tahu, tapi dia menderita mysophobia. Aku tak bisa memberitahu
detailnya. Aku harap kau bisa mengerti. Jangan terlalu membencinya.” Ucap Sek
Kwon. Saat itu Sun Kyeol mendengar keduanya sedang berbicara.
“Tidak,...
Aku suka CEO Jang... Terus terang, pertemuan pertama kita bukanlah hal
menyenangkan, tapi sejak hari itu, Aku selalu berpikir, dia mungkin orang yang
baik.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol mendengarnya seperti tak bisa mendengarkan.
“Dan
juga... Ini sup tulang sapi. Kupikir ini akan membantu cedera CEO pulih lebih
cepat. Bisa bantu berikan ini? Jika aku yang berikan, dia akan merasa tak
nyaman.” Kata Oh Sol
“Tidak,
kau harus memberikannya langsung. Itu akan lebih baik.” Kata Sek Kwon menolak
Sun Kyeol
pulang ke rumah teringat kembali yang dikatakan Oh Sol “ Tidak, aku suka CEO Jang, Terus terang,
pertemuan pertama kita bukanlah hal menyenangkan, tapi sejak hari itu, Aku
selalu berpikir, dia mungkin orang yang baik.”
Terdengar
suara bunyi bel rumahnya, Sun Kyeol panik melihat di interkom ada wajah Oh Sol
lalu bertanya-tanya kenapa pegawainya itu datang ke rumahnya. Ia panik melihat
kalau sudah memakai piama, Saat itu Oh Sol didepan rumah terlihat gugup dan
berpikir kalau akan pergi.
“Oh, Gil
O Sol. Ada perlu apa jam segini?” ucap Sun Kyeol membuka pintu dan Oh Sol kaget
ternyata Sun Kyeol ada dirumah.
“Aku
hanya ingin memberikan ini. Ini sup tulang sapi dan Itu baik untuk tulang. Aku
membuat ini sendiri... Aku menggunakan daging sapi Korea. Tapi Kau tak harus
menerimanya jika tak mau memakannya.” Kata Oh Sol merasa Sun Kyeol akan
menolak.
“Aku suka
sup tulang sapi, ada sepanci besar dirumah juga. Tapi Aku hanya membawa
separonya. Di rumah, aku punya sepanci besar, aku pikir Tidak sopan aku mampir
selarut ini, begitukan?” kata Oh Sol akan bergegas pergi.
“Permisi...
Aku menyukaimu juga!” kata Sun Kyeol. Oh Sol kaget dan binggung.
“Tidak,
maksudku.... Sup tulang daging sapi... Aku juga menyukainya.” Kata Sun Kyeol.
Oh Sol mengangguk mengerti.
Akhirnya
Oh Sol duduk di ruang tamu melihat robot vakum. Geum Ja seperti menyambut Oh
Sol dengan mendekatinya. Oh Sol terlihat senang melihat Geum Ja, lalu
berkomentar Tempat Sun Kyeol memang luar biasa dan bertanya-tanya Apa ada yang
perlu dibersihkan, karena pasti bekerja sangat keras. Sun Kyeol datang membawa
minum.
“Rumahmu
lebih besar dari yang kuduga. Pasti
susah membersihkan rumah ini.” Ucap Oh Sol
“Ada Ahjumoni
yang mengurus rumah. Hari ini sepertinya dia sudah pergi. Dia membersihkan
tempatku ketika aku tak di rumah. Aku tak suka ketika ada orang lain dirumahku.”
Jelas Sun Kyeol. Oh Sol menganguk mengerti memajukan duduknya.
“Kau Anggap
saja rumah sendiri.” Kata Sun Kyeol, Oh Sol mengaku merasa seperti di rumah
sendiri.
“Kau
terlihat sangat tak nyaman. Aku akan bersih-bersih sesudah kau pergi, duduklah
dengan nyaman.” Ucap Sun Kyeo. Oh Sol pun duduk lebih mundur duduknya.
“Emmm, katanya
ada sesuatu yang ingin kau katakan.”kata Oh Sol memulai pembicaraan.
“Hari
ini, maafkan aku... Aku seharusnya meminta maaf padamu lebih cepat. Aku tahu
ini terlambat.” Kata Sun Kyeol
“Lalu,
kita sekarang impas, kan? Seperti yang kau tahu, aku sudah membuat banyak
kesalahan juga. Ayo anggap ini impas. Maksudku, jika kau tak apa-apa dengan
itu.” Jelas Oh Sol
Sun Kyeol
terlihat tersenyum tapi saat menatap Oh Sol terlihat gugup. Akhirnya Ia
mengambil gelasnya tapi malah merasakan tehnya panas, Oh Sol panik memberikan
tissue, tapi Sun Kyeol menolak ingin mengambil sendiri mengaku aik-baik saja
dan jangan khawatir, lalu memberitahu akan berganti pakaian.
“Tidak,
aku akan segera pergi, kau tak perlu ganti pakaian.” Kata Oh Sol
“Yah, aku
tak berganti pakaian untuk ditunjukan kepadamu. Aku melakukannya karena itu
menggangguku. Jadi Aku akan segera kembali.” ucap Sun Kyeol
“Ini
Pasti sulit. Mencuci dan berganti beberapa kali sepanjang hari. Dan menjaga
tingkat kebersihan ini baik di rumah, pekerjaan pasti membutuhkan banyak waktu
dan tenaga. Aku tiba-tiba berpikir itu pasti sangat sulit.” Ungkap Oh Sol
“Tidak
terlalu... Aku sudah terbiasa... Kenapa? Apa aku tampak rewel kepadamu?” kata
Sun Kyeol
“Tidak...
Sejujurnya, aku memang memikirkanmu begitu ketika kali pertama bertemu,
Sekarang sudah tidak lagi... Aku yakin ada alasan, Sama sepertiku. Ini akan
terdengar seperti alasan” ungkap Oh Sol
“Aku
pikir, mandi. adalah hal mewah ketika aku bekerja paruh waktu. Aku berkeramas
dan tidur selama 10 menit lebih banyak, dan aku menyerah untuk berganti pakaian
baru ketika sekolah. Hidup seperti itu untuk sementara waktu mengubahnya
menjadi kebiasaan.” Jelas Oh Sol
“Aku
yakin alasanmu berbeda, tapi CEO Jang pasti punya alasan juga. Karena setiap
orang punya alasan tertentu. Tapi..Gaya rambut itu cocok buat CEO, Kupikir itu membuatmu
lebih mudah didekati.” Kata Oh Sol
Sun Kyeol
terlihat gugup, Oh Sol pikir kalau salah mengatakan. Keduanya terlihat gugup,
Oh Sol pikir akan segera pergi dan akan membersihkan gelasnya. Sun Kyeol
menolak meminta agar meninggalkan saja di meja.
“Tidak.
Kau bahkan tak bisa menggunakan tanganmu. Aku akan pergi sesudah mencuci ini. Aku
orang yang sopan dan Biarkan aku mencuci milikmu juga.” Ucap Oh Sol
“Gil O
Sol-ssi, tak apa.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol menyuruh agar Sun Kyeol berganti
pakaian dulu dan bergegas pergi ke dapur.
Sun Kyeol
pergi ke dress room dengan wajah tersenyum bahagia, lalu wajahnya berubah panik
karena ada gelas Oh Sol di dapur. Sementara Oh Sol akan mencuci piring dan
mencari sabun pencuci piring di dalam lemari. Sun Kyeol berlari panik dari
kamarnya.
“Tidak!
Gil O Sol , hentikan!” teriak Sun Kyeol. Oh Sol kagte melihat Sun Kyeol
tiba-tiba datang dan bertanya Kenapa tak boleh.
“Airnya
mampet... Tak ada air sekarang.” Kata Sun Kyeol mencari alasan.
“Oh
baiklah... Lalu bagaimana kau berkeramas?” ucap Oh Sol aneh.
“Aku
pakai air mineral”kata Sun Kyeol, Oh Sol
mendengar bunyi mesin cuci berhenti jadi airnya pasti menyala.
“Itu
pakai air mineral juga” ucap Sun Kyeol panik. Oh Sol pikir kalau pakai air mineral saja mencucinya.
“Lebih
baik kauPergi saja, Ini Sudah larut malam jadi Kau harus pulang.” Kata Sun
Kyeol mendorong Oh Sol keluar rumah sebelum melihat gelasnya.
“CEO... Aku
belum berpamitan dengan benar. Ada apa dengan dia?” keluh Oh Sol bingung.
Sun Kyeol
kembali ke rumah menatap gelas Oh Sol seperti merasa kalau dirinya sudah gila.
Choi Gun
mengaku sebagai Dokter Daniel menelp seseorang kalau butuh informasi tentang
seorang pasien, di bawah perawatan Dr. Fore dengan Nama Jang Sun Kyeol. Ia tahu
kalau Sun Kyeol menerima perawatan OCD. lagi
pada tahun 2012.
“Aku
sudah mengirim sisa informasi melalui e-mail. Jadi tolong periksa dan hubungi
aku lagi.” Ucap Daniel dengan wajah serius melihat foto dokter Fore
Pagi hari
Sun Kyeol
melihat sup yang dibawakan Oh Sol dalam tempat kedap udara, lalu menghangatkan
dan menaruh semua diatas meja. Geum Ja mendekatinya seperti senang melihat Sun
Kyeol makan diatas meja.
“Ini
Sudah lama tak makan dirumah. Benarkan?” ucap Sun Kyeol mulai makan dan merasa
kalau masakah Oh Sol Rasanya enak.
Sun Kyeol
akan memakai bajunya, lalu melihat rambutnya berpikir kalau terlihat lebih
bagus diponikan karena sebelumnya Oh Sol yang memuji rambutnya semalam,
wajahnya kembali tersipu malu.
“Tidak...
Pria harus pakai pomade... CEO butuh pomade... Aku ini CEO...” ucap Dong Hyun
sudah siap menarik rambutnya seperti biasa dengan gel.
“Dong Hyeon
sangat beruntung berada jauh dari pekerjaan di hari seperti ini. Tapi dia
biasanya tak pernah libur seharipun.” Keluh Jae Min menurunkan barang-barang
dari mobil
Sementara
Young Sik sibuk mengirimkan pesan untuk Eun Hee “Ada waktu hari ini? Aku bisa datang kepadamu
sesudah bekerja. Ayo makan sesuatu yang enak.” Tapi Eun Hee membalas “Maaf, tapi aku punya acara penting hari ini.”
Wajah Young Sik langsung kecewa.
“Apa Eun
Hee lagi? Kau ditolak setiap waktu, tapi kau sepertinya tak pernah menyerah. Kukira
kau masih muda.” Ejek Jae Min
Young Sik
tak membahasnya akan membawa barang-barang untuk membersihkan kamar 1004. Jae
Min kesal Young Sik terus bertanya, tiba-tiba melihat Dong Hyuk bertemu di cafe
dengan Eun Hee dan langsung membalikan badan.
“Young
Sik, kau ingin pergi duluan? Aku harus ke kamar mandi dahulu.” Ucap Jae Min
tapi saat itu Young Sik sudah melihat Dong Hyuk bertemu dengan Eun Hee, barang ditanganya
langsung jatuh.
“Kenapa
si brengek itu bersama Eun Hee?” ucap Young Sik marah, Jae Min menahan Young
Sik karena yakin bukan seperti yang dipikirkan.
“Kau Tahu
sendiri Dong Hyeon tak tertarik pada wanita sama sekali? Dia bagaikan biarawan.
Dia benar-benar...” kata Jae Min menahan tapi Young Sik tak bisa menahan emosi
akan masuk cafe.
Saat
masuk cafe, Eun Hee sedang berbicara dengan Dong Hyun bertanya apakah ia perlu alasan untuk tak menyukai seseorang,
karena ia hanya tak menyukainya. Saat itu Dong Hyuk melihat Young Sik datang,
tapi Young Sik medengar ucapan Eun Hee meminta Dong Hyuk agar diam saja.
“Entah benar
atau tidak mengatakan ini, tapi sebenarnya aku malu karena dia suka padaku. Yang
bisa dia lakukan hanyalah menggombal. Dia tak mempertimbangkan sama sekali.
Terlalu sering. Oppa Boleh saja menceritakan hal baik tentang dia, tapi aku tak
akan berubah pikiran. Aku tak tertarik.” Ucap Eun Hee.
Young Sik
tak bisa menahan rasa sedih, Dong Hyuk melirik ke arah depanya. Eun Hee
menyadarinya lalu kaget melihat Young Sik ada dibelakangnya.
Oh Sol
berjalan menaiki tangga memberbicara di telp kalau bisa melakukannya sendiri
menurutnya Ini apartemen kecil, dan rumah Single jadi tak begitu sulit untuk
dibersihkan. Dan akan meneleponnya sesudah selesai.
Oh So
akhirnya sampai ke apartement yang terlihat menyeramkan, lalu mengetuk pintu.
Seorang pria menyeramkan membuka pintu, Oh Sol menyapa dari Cheongso Yojeong
kalau memesan pembersihan hari ini. Si pria mengerti dan mengaku sebenarnya mau
keluar. Oh Sol pun mempersilahkan pergi. Si pria pun keluar.
“Aku akan
mengirimkan foto setelah selesai.” Kata Oh Sol lalu masuk ke dalam ruang yang
berantakan, bahkan banyak stocking. Ia pun meyakinan diri kalau bisa melakukan
ini.
Dong Hyun
masuk duduk di cafe meminum kopinya, Di depan cafe Eun Hee meminta maaf karena seharusnya memberitahuny
langsung lalu mencoba untuk menjelaskan ketika mengatakan "memalukan"
kalau tak bermaksud... Young Sik menyela kalau sudah mengerti.
“Aku
hanya mempedulikan perasaanku, dan membuatmu tak nyaman... Maaf... Kau tahu aku
orang yang sederhana... Sekarang Aku ada kerjaan... Jadi Aku harus pergi
sekarang.” Ucap Young Sik merasa tak perlu penjelasan.
“Tunggu,
Young Sik... Seragam itu terlihat hebat untukmu...Sama hebatnya dengan seragam
taekwondo... Aku pamit.” Komentar Eun Hee lalu berjalan pergi.
Young Sik
duduk sendirian di halte bus, Dong Hyun
pun duduk menemaninya. Young Sik mengaku baru sadar Eun Hee tak menyukainy dan
hanya berpikir jika tetap tinggal di sisi wanita itu, mungkin Eun Hee juga akan
mulai menyukainy suatu hari nanti.
“Aku tak menarik,
bahkan tak setengah tampan dirimu, tapi aku pria yang gigih. Yang terlintas
dalam pikiranku hanyalah kesempatan. Sama seperti saat olahraga hari itu.
Meskipun tak punya kecepatan, aku pandai menahan sesuatu.” Ungkap Young Sik
“Tapi...Kurasa
aku tak bisa mengubah perasaan seseorang hanya dengan bertahan. Semakin aku
bergantung pada Eun Hee, itu pasti membuatnya sulit. Aku merasa sangat
menyesal. “ kata Young Sik sambil menahan tangis.
“Jika Eun
Hee mengatakan secara terus terang, Dia mungkin sudah dipikirkan secara matang.
Dia memang berhati lembut. Dia baik sekali bahwa dia tak pernah mengumpat
dengan mudah. Emosi singkatku adalah masalahnya.” Akui Young Sik.
Dong Hyun
tak banyak berkata-kata hanya mendengarkan. Young Sik menyesal karena harus
masuk menemui Dong Hyun dan menemukan kenyataan buruk. Dong Hyun berkomentar kalau iri pada Young
Sik karena begitu berpikiran sederhana. Young Sik menatapnya, Dong Hyun menegaskan
kembali kalau iri pada ketulusan Young Sik lalu menaiki bus.
Jae Min
berbicara di telp kalau Young Sik Tak
perlu datang karena hampir selesai jadi jangan khawatir. Ia pikir Young Sik
harus pulang dan minum saja. Tapi yang
terjadi dalam ruangan, Jae Min harus berkejar sendiri membersikan kamar yang
berantakan
Young Sik
duduk di halte melihat hujan turun dari dengan deras, lalu membiarkan tanganya
basah. Seperti langit tahu kalau hatinya sangat sedih, sementera Dong Hyuk
pergi RS Hyosong Yoyang walaupun hujan turun dengan deras.
Sun Kyeol
masuk kantor dengan payung dan tetap mengunakan sarung tangan. Sek Kwon
menyambutnya lalu berkomentar kalau Sun Kyeol
mengubah gaya rambutnya. Sun Kyeol mengaku kalau itu karena hujan. Sek
Kwon mengerti dan tak membahasnya.
“Semua
tim bekerja diluar kecuali yang sedang menjalani pelatihan, dan Dong Hyun
mengambil libur, jadi Gil Oh Sol pergi ke Sangwol-dong sendirian.” Jelas Sek
Kwon. Sun Kyeol mengerti.
“Ini kompleks
apartemen di Sangwol-dong, jadi dia mungkin bisa mengatasinya sendiri.” Kata
Sek Kwon. Sun Kyeol menganguk mengerti lalu tersadar.
“Kompleks
apartemen...di Sangwol-dong?” ucap Sun Kyeol panik. Sek Kwon membenarkan dan
bertanya apakah ada masalah.
“Dimana alamat
Gil O Sol pergi?” tanya Sun Kyeol panik, Sek Kwon ingin mencari di ponselnya.
“Tidak
perlu... Aku akan memeriksanya... Sek Kwon Kirimkan aku daftar klien yang sudah
di blacklist segera... Lakukan sekarang.” Kata Sun Kyeol bergegas pergi dengan
wajah panik. Sek Kwon pun dibuat binggung.
Sun Kyeol
mencari file [Klien Yang Sudah di Blacklist] lalu melihat alamat Sibeom Apartment
di Sangwol-dong, Seoul, dengan keterangan “Pelecehan seksual pada pembantu
wanita pada bulan Juni dan Agustus 2017” wajahnya makin panik dan bergegas pergi.
“Apa Kau sudah
memeriksa blacklist klien?” tanya Sek Kwon masuk ruangan. Sun Kyeol tak
menjawab memilih untuk bergegas pergi.
Sementara
Oh Sol sibuk membereskan semua barang-barang yang ada di rumah dan melihat di
kolong tempat tidur ada bekas kondom dan stocking wanita. Lalu tiba-tiba lampu
di kamarnya mati dan ruangan gelap, Oh Sol hanya binggung kenapa tiba-tiba
lampunya mati.
Tiba-tiba
pintu rumah terbuka, si pemilik masuk seperti seorang yang menatap dengan
tatapan dingin. Tapi Oh Sol terlihat santai berpikir si pria sibuk tapi pulang
lebih cepat.
Sun Kyeol
terlihat panik mengemudikan mobilnya dan Oh Sol tak mengangkat telpnya. Karena
merasa tak nyaman, akhirnya Sun Kyeol membuka kain ditanganya, walaupun sakit
tetap mengemudikan mobilnya. Sesampai di apartement Sun Kyeol berlari menaiki
tangga tanpa mengunakan payung.
“Gil O
Sol!!! Gil O Sol!!!” teriak Sun Kyeol sambil mengedor didepan pintu. Si pria
membuka pintu bertanya siapa yang datang.
Sun Kyeol
yang marah langsung mengumpat dan memberikan pukulan diwajah si pria, lalu
berteriak mencari Oh Sol dengan wajah panik.
saat itu Oh Sol berjalan didepan pintu memanggil Sun Kyeol seperti beda
ruangan. Sun Kyeol bisa bernafas lega ternyata Oh Sol baik-baik saja.
“Kenapa
kau menerobos rumahku lalu memukul? Kenapa?” keluh Si pria. Sun Kyeol tersadar
seperti melakukan sesuatu yang tak biasa.
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar