PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 05 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 3 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Jae Mi sudah mulai mabuk, Dong Hyun pun memapahkan keluar dari restoran.  Sek Kwon meneriman telp wajahnya kaget mengetahui tentang Ye Joon lalu mengatakan akan pergi ke rumah sakit segera. Dong Hyun mengeluh pada Jae Min terlihat seperti seorang pecandu alkoho tapi sudah mabuk begini hanya dengan setengah botol soju
“Maafkan aku... Sesuatu yang mendesak muncul di rumah, aku harus pergi.” Ucap Sek Kwon panik pada Dong Hyun.
“Jangan khawatir, kami akan mengurus semuanya di sini.” Ucap Dong Hyun.
“Terima kasih. Katakan pada CEO, aku pergi ketika dia keluar.” Kata Sek Kwon. Dong Hyun mengangguk mengerti. 

Dong Hyun mengurus teman-temanya yang mabuk. Saat itu Oh Sol yang sudah mabuk melihat Do Jin yang menelp tapi tak digubrisnya.
“Seharusnya kau memperlakukanku dengan baik ketika kau punya kesempatan, bodoh. Kau kehilangan kesempatanmu! Dasar Bodoh. Sudah terlambat sekarang... Sudah kubilang. Kau kehilangan kesempatanmu!... Aku muak dengan hal yang sama, setiap tahun...” teriak Oh Sol memarahi Do Jin sambil menantap ponselnya. 

Saat itu Sun Kyeol baru keluar dari restoran kaget melihat Oh Sol sudah ada di depanya, bertanya kenapa sendirian dan Di mana orang lain. Oh Sol bertanya apakah Sun Kyeol ingin minum lagi, karena  Sesudah makan semua sushi itu jadi merasa agak lapar.
“Kenapa kita tak pergi ke gerobak camilan dekat sini lalu beli udon panas... dan belut panggang? Bagaimana?” ucap Oh Sol mabk.
“Angkatlah... Kau mau pergi kemana? Angkatlah!” jerit Sun Kyeol panik karena Sek Kwon yang tak mengangkat telpnya.
“Jangan seperti itu...Ayo, ayo kita minum sekali lagi.” Ajak Oh Sol. Sun Kyeol meminta agar tetap disana.
“Dimana semua orang? Yeong Sik!” ucap Oh Sol. Sun Gyeol kesal karena Sek Kwon dimatikan ponselnya
“Kemana semua orang pergi! Masih ada putaran kedua! Yeong Sik...” teriak Oh Sol berlari-lari kesana kemari. Sun Kyeol panik melihatnya.
“Tangkap aku jika bisa!” goda Oh Sol, Sun Kyeol pikir Oh Sol pasti kehilangan akal sehatnya dan meminta agar tenang. Oh Sol tetap berlari-lari.
“Baik, aku mendengarmu. Hentikan, oke?” kata Sun Kyeol dan memperingatkan Oh Sol karena ada tiang listrik.
Oh Sol akhirnya mencium tiang listrik, dan hanya bisa meringis kesakitan lalu duduk bersandar di tiang listrik. Sun Kyeol mencoba tak peduli dan ingin pergi meninggalkan Oh Sol.


Saat itu dua pria melihat Oh Sol yang pingsan dan terlihat manis, Mereka pun bertanya dimana tempat tinggal Oh Sol karena akan mengantar pulangnya dan membawanya. Sun Kyeol melihat ketiganya bertanya soapa mereka. Dua pria itu binggung.
“Lepaskan dia... Apa Kau tak dengar?” perintah Sun Kyeol akhirnya dua pria melepaskan tanganya.
“Gil O Sol... Sedang apa kau ini?” kata Sun Kyeol. Oh Sol malah melihat CEO adalah tiang listrik.
“Itu bukan aku, cepatlah ke sini... Gil O Sol..” ucap Sun Kyeol kebingungan sendiri. 

Mobil Sun Gyeol sudah dibungkus dengan plastik, Oh Sol tertidur didalamnya. Sun Gyeol mengemudikan mobilnya terlihat panik meminta Oh Sol tak bersadar ke sisi mobil yang tak tertutup plastik.  Oh Sol terus merubah sisi kepalanya.
“Wahh... Dia membuatku gila... Dia terus menyenderkan kepalanya ke tempat yang tanpa ada plastiknya.” Keluh Sun Gyeol. Oh Sol tiba-tiba membuka matanya
“Apa Kau sudah sedikit sadar?” ucap Sun Gyeol. Oh Sol meminta kantong plastik.
“Apa... Apa katamu? Jangan bilang kau akan melakukan apa yang kupikirkan Tidak, kau tak boleh melakukan sekarang” ucap Sun Gyeol panik.
“Aku merasa mual sekarang.” Ucap Oh Sol. Sun Gyeol meminta agar tahan. Oh Sol sudah ingin minta
“Aku akan berhenti... Kau  Tak boleh melakukanay, Kubunuh kau jika muntah di dalam mobilku!” jerit Sun Kyeol panik
“Aku benar-benar tak bisa....Kurasa aku tak bisa menahannya. Wah, aku sangat mual...” ucap Oh Sol
Kau pasti bisa menahannya. Kita semua bisa menahan dorongan semacam itu. Kau Lakukan ini.. Tarik napas dalam-dalam lalu Katakan, "Aku bisa menahannya." Ucap Sun Gyeol mengajarkan.
Oh Sol mengikutinya dan akhirnya tak jadi muntah, tapi malah menguarkan suara dari mulutnya. Sun Gyeol makin panik mencium bau yang menyengat saat ingin membuka jendela teringat banyak debu halus. Di dalam mobil pn terdengar jeritan histeris Sun Gyeol yang cinta dengan kebersihan.


Oh Sol akhirnya turun dari mobil lalu memberitahi kalau tau dimana keberadaanya, kalau Tepat sesudah sudut jalan bisa melihat rumahnya. Sun Kyeol mengikuti dari belakang. Oh Sol heran dengan lingkungan rumanya karena Tak satu jiwa pun berjalan lewat.
“Aku lelah... Tapi Karena sudah jauh-jauh ke sini, kau harus mampir untuk minum lagi... Setuju?” kata Oh Sol saat itu ada seseorang yang memanggil Oh Sol.  Oh Sol melihat DoJin dan memangginya Si Brengsek.
“Apa Kau tak lihat pesanku? Aku sudah menunggu lama. Aku tak bisa menghubungimu, aku khawatir.” Kata Do Jin
“Kau jahat... Apa yang kau lakukan di sini? Pergi sana. Tak ada yang ingin kukatakan padamu.” Kata Oh Sol
“Apa Kau minum banyak? Lalu Siapa kau?”kata Do Jin.  Sun Gyeol mengaku sebagai bosnya Oh Sol
“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” komentar Do Jin. Sun Gyeol mengaku tak tahu karena tak begitu ingat.
“Terima kasih sudah mengantarkan Oh Sol... Ini Sudah larut, kau harus pergi.” Kata Do Jin lalu mengajak Oh Sol pergi karena akan mengantarnya ke rumah.
“Hei... Apa kau Tak mau dilepas? Lepaskah brengsek” kata Oh Sol memukul tangan Do Jin agar melepaskanya.  Do Jin menolak.
“Aku tak mau pergi bersamamu... Lepaskan aku... Kubilang, tak ingin pergi denganmu... Tinggalkan aku sendiri!” ucap Oh Sol.
“Sepertinya dia tak ingin bersamamu... Karena dia pegawaiku,maka aku akan mengantarkannya.” Kata Sun Gyeol menarik tangan Oh Sol
“Ada apa dengan kalian berdua?” tanya Do Jin dengan nada sinis. 



Lee Gun dan Oh Dol sedang berjalan pulang bersama. Oh Dol meminta agar Lee Gun meminjamnya sesudah selesai. Lee Gun memberitahu kalau komik 19 plus. Oh Dol  pun meminta agar meminjamkanya.  Lee Gun lalu melihat kakak Oh Dol yang sedang ditarik-tarik oleh dua orang pria. 

Do Jin dan Sun Kyeol saling tarik menarik Oh Sol,  Oh Dol menghampiri kakaknya bertanya Apa yang sedang terjadi.  Oh Sol melihat adiknya lalu melihat Lee Gun adalah Si Cabul dari atap juga datang. Sun Kyeol melihat buku yang dibawa Lee Gun berpikir yang dikatakan Oh Sol memang benar.
“Aigoo, sepertinya kau minum lagi.” Ucap Lee Gun dan akan membantu.
“Berhenti.... Jangan mendekat...” kata Sun Gyeol memperingati. Lee Gun bingung.
“Apa kau adik Gil O Sol ?” tanya Sun Gyeol, Oh Dol membenarkan lalu ingin tahu siapa dua pria ini.
“Baguslah... Tolong antar dia pulang..” ucap Sun Gyeol memberikan tangan Oh Sol pada adiknya.
“O Dol!... Si Jahat...” ucap Oh Sol pada adiknya menunjuk ke arah Do Jin melihat yang dibawa adiknya adalah Toppoki lalu mengambil sesuatu lalu bergegas pergi. Oh Dol bertanya mau kemana lagi kakaknya. 


Sun Gyeol akan naik mobil, tiba-tiba Oh Sol berlari kembali datang menghampirinya. Oh Sol mengucapkan Terima kasih atas tumpangannya. Sun Gyeol panik berpikir kalau Oh Sol tak usah berterimakasih.
“Ini tak banyak, tapi ambillah... dan bayaran Ini untuk tumpangan. Terima kasih.” Kata Oh Sol memasukan kedalam jas Sun Kyeol lalu berjalan pergi.
“Dia bilang, Untuk tumpangan?” ucap Sun Kyeol lalu menjerit histeris melihat sundae dalam saku jasnya.
“Terima kasih! Tak ada apa-apa lagi yang bisa kuberikan.” Teriak Sun Kyeol bahagia. Sun Kyeol hanya bisa berteriak histeris memanggil Oh Sol. 

Oh Sol sarapan pagi seperti tak terjadi apapun, lalu tak percaya kalau ada Dua orang memperebutkannya. Oh Dol membenarkan,  Oh Sol pikir kalau dirinya sangat populer tapi mengeluh karena tak mengingatnya. Oh Dol meminta agar berhenti minum terlalu banyak.
“Ini terjadi setiap kali kau minum.” Kata Oh Dol. Oh Sol mengeluh kalau adiknya  berani menceramahinya.
“Untungnya ada bosmu... Dia memberimu tumpangan pulang.” Kata Oh Dol
“Ngomong-ngomong, bukankah kita membeli tteokbokki dan sundae semalam? Lalu Kemana Sundaenya?” tanya Lee Gun.
“Apa? Kenapa menatapku? Bukan aku.... Aku bahkan tak sadar. Kenapa aku ingin sundae?” ucap Oh Sol lalu teringat saat memberikan bungkusan Sundae dan wajahnya pun langsung panik. 


Sun Kyeol sedang mensugesti dirinya dengan berusaha melupakan apa yang diberikan Oh Sol.
“Seseorang harus membersihkan kekurangan orang lain dan tak membenci kesalahannya.”
Sun Kyeol berusaha tenang, saat itu teringat kembali Oh Sol yang mengajaknya  minum lagi.
"Dan tak membenci Kesalahan orang lain. Setiap hubungan. mempunyai arti. Berpegangan tangandan melangkahlah di jalan yang sama... melangkahlah bersama."
“Kau bilang "Melangkahlah di jalan yang sama"?” jerit Sun Gyeol marah dan ingin menghentikan meditasinya tapi malah diulang kembali.
Ia pun kesal sendiri karena selalu diputar “Melangkahlah di jalan yang sama..” 



Sun Kyeol mencuci tanganya, Sek Kwon meminta maaf karena Anaknya tiba-tiba jatuh sakit kemarin.  Sun Kyeol bertanya apakah Sek Kwon tahu makanan apa yang paling dibenci di dunia ini. Sek Kwon binggug. Sun Kyeol menjawab itu adalah Sundae.
“Itu terbuat dari usus babi dan darah. Ini sangat Lembek, dikukus, dan sundae itu bau.” Ucap Sun Kyeol marah. Sek Kwon bingung melihat sikap Sun Kyeol berbeda.
“Sek Kwon.. Adakah yang pernah memberimu Sundae sebagai imbalan untuk tumpangan?” kata Sun Kyeol
“Apa terjadi sesuatu tadi malam?” tanya Sek Kwon
“Jika diceritakan, aku mungkin pingsan karena tekanan darah tinggi.” Ucap Sun Kyeol 

Tiba-tiba saat masuk ruangan, ibunya datang menyapa anaknya.  Sek memberitahu kalau akan memberitahu tapi ibu Sun Kyeol yang melarangnya. Ibu Sun Kyeol pikir sudah tahu kalau anaknya akan melarang untuk datang jadi sengaja tak bilang apa-apa.
“Kejutan.” Ucap Ibu Sun Kyeol bersikap manis pada anaknya.
“Apa kau putra tunggal Mae Hwa orang yang sering membuatnya sakit kepala?” ucap si Pria yang ada disamping Sun Kyeol
“Ayo Perkenalkan dirimu.. Ketua yang menjalankan resor golf di Asia Tenggara.. Ini Tidak mudah membawanya ke sini.” Ucap Ibu Sun Kyeol
“Senang bertemu denganmu. Kau sangat tampan seperti ibumu.” Puji si pria dengan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
“Ada perlu apa di sini? Aku yakin kau tak di sini berkencan. Kenapa kau tak langsung mengatakannya lalu pergi dari sini?.” Kata Sun Kyeol menyindir.
“Maafkan aku... Dia agak canggung.” Ucap Ibu Sun Kyeol menurunkan tangan teman prianya.
“Kau masih mencari investor, kan? Tuan Yang bersedia membantumu. Itu sebabnya aku membawanya. Dia ingin melihat-lihat kantor dan berbicara denganmu.” Ucap Ibu Sun Kyeol
“Beritahu aku jika kau butuh sesuatu... Tidak ada yang tak akan kulakukan untuk putra Bu Cha.” Kata Tuan Yang
“Tak usah report-repot. Aku menghargai tawaranmu, tapi aku harus menolaknya.” Kat Sun Kyeol 


Saat itu Oh Sol akan masuk ruangan Sun Kyeol binggung seperti masuk ke sebuah ruangan rumah sakit yang harus steril. Sun Kyeol berbicara dengan ibunya mengaku bisa mengurus dirinya sendiri jadi meminta agar meninggalkan sendiri.
“Apa Kau bisa mengurus diri sendiri? Ibu tahu. Semuanya di dunia ini., Tak ada yang bisa kau lakukan sendiri. Tapi Kau butuh bantuan orang lain...” ucap Nyonya Cha.
“Kenapa? Kenapa tak ada yang bisa kulakukan sendiri? Aku sudah melakukan segalanya sendiri sepanjang hidupku. Kenapa aku tak dapat menjalankan bisnisku sendiri?” sindir Sun Kyeol. Nyonya Cha tak mengerti maksudnya.
“Sesudah mengabaikanku selama ini, Apa yang kau lakukan sekarang? Kau tiba-tiba muncul untuk bermain menjadi seorang ibu?” kata Sun Kyeol
“Kau bilang Bermain menjadi ibu? Aku tak percaya... Ya. Aku ingin bermain menjadi ibu... Aku merasa bersalah karena mengabaikanmu, jadi aku ingin memperbaikinya. Apa ada yang salah? Aku tak bisa memberimu uang karena kakekmu, jadi aku meminta pacarku untuk membantu putraku.” Kata Nyonya Cha
“Orang tua lain bilang mereka takut anak-anak mereka akan meminta bantuan. Tapi aku mencoba melakukan semua yang kubisa untukmu. Bagaimana bisa kau berkata begitu?” keluh Nyonya Cha. Sun Kyeol meminta agar ibunya pergi saja.
“Ketika aku merindukanmu dan membutuhkanmu, maka kau tak pernah ada di sana. Kenapa kau harus melakukan ini sekarang?” ucap Sun Kyeol
“Karena aku merasa bersalah.... Itu karena rasa bersalahku!” tegas Nyonya Cha lalu mengelu anaknya yang nakal melihat anaknya pergi.
“Aku tak akan melakukan ini jika kau menjalani kehidupan normal.Kenapa kau tak bisa berkencan dan menikah seperti orang biasa? Kenapa kau tak bisa!” teriak Nyonya Cha
Saat itu Oh Sol bisa mendengarnya dan terlihat binggung, Sun Kyeol hanya menatapnya. Oh Sol ingin bicara minta maaf tentang kemarin tapi Sun Kyeol memilih untuk pergi. Oh Sol tak bisa berkata-kata lalu melihat Do Jin yang menelpnya. 

Do Jin sudah menunggu direstoran melihat Oh Sol sudah datang mengucapakan Terima kasih karena sudah  mau menemuinya, padaal sangat khawatir kalau Oh Sol yang mungkin tak datang. Ia pun heran karena Oh Sol tak memberitahu sudah menemukan pekerjaan
“Sepertinya orang lain tak tahu tentang itu juga.” Ucap Do Jin
“Aku merasa tak perlu memberitahu mereka tentang hal itu.”kata Oh Sol
“Perusahaan macam apa itu?” tanya Do Jin, Oh Sol mengaku Ini perusahaan kecil tapi solid.
“Karyawannya luar biasa, dan punya masa depan yang menjanjikan.” Akui Oh Sol
“Baik. Kau mempersiapkan sangat keras, aku senang untukmu. Selamat, O Sol... Kau pasti lapar, kan?” kata Do Jin akan memesan makana, tapi Oh Sol pikir akan memesan nanti.
“Maafkan aku... Aku ingin memberitahumu di telepon, tapi kuputuskan akan lebih baik memberitahumu secara langsung. Aku minta Jangan hubungi aku mulai sekarang. Berhenti datang tiba-tiba ke rumahku dan jangan memintaku untuk keluar seperti ini lagi.” Ucap Oh Sol
“Ada apa, Oh Sol? Aku hanya ingin meminta maaf. Aku terlalu ceroboh waktu itu.  Kita sudah saling kenal lama sekali. Sungguh menyakitkan bagiku untuk berpikir kita tak akan pernah bertemu lagi. Bisakah kita berteman seperti dulu...” kata Do Jin terdengar tulus.
“Aku jatuh cinta padamu selama tiga tahun. Dan sesudah apa yang terjadi, aku akhirnya menyadari kebenarannya. Jika ini alasan kau putus dengan pacarmu ataupun jika kau merasa kecewa dan berpikir aku mudah didapatkan, tolong hentikan.” Ucap Oh Sol
“Aku bukan gadis bodoh yang selalu jatuh cinta padamu seperti sebelumnya.” Tegas Oh Sol
“Apa kau punya pacar sekarang? Apa Pria dari tadi malam? Orang yang mengantarmu pulang? Aku tahu itu. Jarang seorang bos di tempat kerja bertindak seperti itu... Aku bahkan tak tahu itu. Betapa bodohnya aku.” Ucap Do Jin menerka-nerka.
“Karena kau tahu sekarang, jangan hubungi aku lagi. Aku sibuk dengan pekerjaan... Tidak,maksudku aku tak ingin melihatmu lagi. Kuharap, kita tak pernah bertemu lagi. Aku benar-benar serius.” Kata Oh Sol 




Sun Kyeol dirumah mencuci tanganya tak ingin ada bakteri dalam tangannya.
Flash Back
Sun Kyeol kecil mencuci wajahnya, Geum Ja masuk kamar mandi ingin tahua pakah Sun Kyeol sudah mencuci wajahnya tapi dibuat panik melihat anak majikan memerah bahkan Kulitnya mengelupas. Ia meminta agar Sun Kyeol tak terus mengosok kulit wajahnya.
“Ibuku bilang dia akan kembali jika aku tetap bersih. Jika aku tetap kotor,maka dia tak akan pernah kembali untuk melihatku.” Kata Sun Kyeol 

Sementara Oh Sol memuji dirinya sendiri yang sudah bersikeras dan mengaku Perasaannya terasa tenang. Saat itu Sun Kyeol berjalan keluar dari rumah, Oh Sol menyapanya bertanya apakah tinggal di dekat sini karena Rumahnya juga ke arah sana. Sun Kyeol hanya diam.
“Ahh... Sepertinya sudah tahu, karena kau mengantarku pulang. Ngomong-ngomong, tadi itu Aku tak bermaksud menguping dengan sengaja. Aku ingin meminta maaf karena sudah merepotkanmu kemarin malam. Hanya saja waktunya tak tepat...” kata Oh Sol Sun Kyeol pikir Jangan khawatir.
“Tunggu sebentar... Apa wanita yang kulihat hari ini ibumu? Dia sangat cantik. Kau tak pernah tahu seseorang berada di sampingmu. Percayalah mereka selalu berada disisimu. Tapi... tak ada yang tinggal di sisimu selamanya. Bahkan orang tuamu... Itulah yang kurasakan.” Ucap Oh Sol
“Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?” tanya Sun Kyeol heran.
“Yah, itu hanya... Maksudku... ibumu sepertinya sangat mencintaimu.” Kata Oh Sol
“Jangan khawatirkan urusan orang lain, pergilah. Lingkunganmu tampak sangat berbahaya di malam hari.” Tegas Sun Kyeol lalu melangkah pergi. 




Oh Sol berbicara ditelp seperti sedang berbicara dengan Joo Yeon membahas kalau datang menemui Do Jin bukan karena menyukainya tapi menurutnya karena dirinya sudah dewasa dan mengaku sudah punya pacar serta meminta agar jangan menghubunginya lagi.
Saat itu Do Jin melihat Oh Sol sedang mengunakan pakaian cleaning service. Oh Sol terlihat kaget, Do Jin menyakinkan kalau Perusahaan tempat Oh Sol bekerja itu agen pembersih padahal sebelumnya mengatakan itu perusahaan kecil tapi solid.
“Kau punya bakat untuk mengejutkan orang. Bagaimana kerjaannya? Apa itu cocok untukmu?” ucap Do Jin menyindir
“Tentu saja. Ini juga menyenangkan.” Kata Oh Sol mengaku senang.
“Maka bos yang kulihat... Apa kau bertemu dengannya saat sedang bersih-bersih? Sepertinya orang-orang di dunia ini punya kecocokan sesuai tempatnya.” Ejek Do Jin
“Dia... CEO perusahaan kami... Dia bukan orang yang bisa kau ejek seperti itu.”kata Oh Sol membela
“Kau bilang CEO? Aku ragu seorang CEO akan pergi denganmu. Apa kau memintanya untuk berpura-pura jadi pacarmu? Apa Sesudah aku meneleponmu hari itu? Sekarang aku mengerti. Siapa yang akan berkencan dengan seseorang sepertimu? ucap Do Jin. Oh Sol marah
“ Ada apa dengan seseorang sepertiku? Bagaimana bisa kau bilang...” kata Oh So tak bisa menahan amarahnya.
“Tidak... Maksudku bukan seperti itu... Pura-pura tak mendengarnya. Yah, jika itu membuatmu tak nyaman, aku tak akan menghubungimu mulai sekarang. Dan aku tak akan memberitahu siapa pun bahwa aku melihatmu hari ini. Aku tahu ini memalukan bagimu.” Kata Do Jin
“Memalukan? Kenapa aku harus malu?” ucap Oh Sol
“Dan perkataan CEOmu itu, terdengar seperti pecundang. Kau Bertingkah seperti pacar padahal sebenarnya tidak?” ejek Do Jin. Oh Sol mengaku kalau Sun Kyeol sebagai pacarnya.
“Dia Tidak seperti dirimu, yang memandang rendah orang karena melakukan pekerjaan semacam ini, dia orang yang luar biasa.” Ungkap Oh Sol lalu melihat Suk Kyeol datang dari kejauhan. 



Oh Sol berlari menghampiri Suk Kyeol dengan memanggilnya “Sayang” dan meminta maaf karena sudah menunggu lama. Sun Kyeol melonggo binggung bertanya apa yang terjadi. Gil Oh langsung mengakui Sun Kyeol sebagai pacara dan juga CEO perusahaannya. Sun Kyeol berbisik mengumpat Oh Sol sudah gila.
“Aku Mohon maaf. Bisakah ber-akting sedikit?” bisik oh Sol. Do Jin pun menyapa Sun Kyeol karena bertemu lagi.
“Tapi kalian berdua tampak canggung untuk sepasang kekasih. Kalian bahkan tak berpegangan tangan.” Ejek Do Jin. Oh Sol ingin memegang lengan Sun Kyeol tapi Sun Kyeol langsung menampiknya.
“Kau kesal karena membuatmu menunggu lagi, sayang” goda Oh Sol, Do Jin seperti tak bisa menahan tawa karena Oh Sol berusaha menyakinkanya.

“Tolong bantu aku sekali ini saja.” Bisik Oh Sol, Sun Kyeol menolak karena tak mungkin bisa membantu dengan hal seperti ini.
“Sepertinya kau dan pacarmu tak akur.” Sindir Do Jin, akhirnya Oh Sol berdiri didepan Sun Kyeol
“Maafkan aku... Biarkan aku meminjamnya sekali ini saja.” Kata Oh Sol dengan wajah melas, Sun Kyeol bertanya-tanya pinjam apa yang dimaksud.  Oh Sol dengan berani menarik Sun Kyeol dan langsung menciumnya, Sun Kyeol kaget tiba-tiba Oh Sol menciumnya. 


Epilog
Oh Sol mencoba mencari arah jodohnya yaitu Timur laut dari ponselnya, saat itu tiba-tiba Sun Kyeol keluar dari ruanganya. Oh Sol kaget ternyata panahnya mengarah pada Sun Kyeol lalu bergegas masuk lift dengan wajah panik.
Saat makan malam perusahaan, Ponsel Oh Sol memperlihatkan arah timur laut ke arah Sun Kyeol yang ada duduk paling jauh.
Bersambung ke episode 4
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



2 komentar: