Bing Soon
kesal karena orang berpangkat tinggi selalu menyalahgunakan kekuasaan mereka
dan juga kenapa menyuruhnya datang. Mata
Bong Sook tiba-tiba melihat sosok orang yang membuat hatinya berbunga-bunga,
Gook Doo sedang duduk didepan kamar pasien
“Ini aku,
apa Kau tahu...Aku melihatmu.Aku di rumah sakit, sedang mengunjungi seseorang
Dan melihatmu.” Ucap Bong Soon tersipu malu, Gook Doo melihat kesana kemari
lalu menemukan Bong Soon seperti dengan nada tak peduli.
Bong Soon
pun mendekati Gook Do bertanya kenapa ada dirumah sakitu, Gook Doo mengatakan sedang
menjagakorban lalu balik bertanya. Bong Soo mengaku kalau mengunjungi
seseorang. Gook Doo ingin tahu siapa orangnya. Bong Soo kebinggungan
menceritakanya. Saat itu seorang dokter masuk ke ruangan menyuntikan sesuatu
pada tubuh korban.
“Pokoknya,
dia habis main adu ayam, tapiia terjatuh dan tulang ekor nya patah.” Cerita
Bong Soo, Gook Doo binggung karena hanya bermain seperti itu bisa membuat
tulang ekor patah.
“Apa Kau
yang jadi lawannya?” ucap Gook Doo, Bong Soo menyangkalnya.
“Lalu
mengapa kaudatang mengunjunginya?Di siang seperti ini seharusnya bekerja! Cepat
Cari pekerjaan!Kenapa kau malah datang ke sini?”ucap Gook Do seperti meremehkan
Bong Soon.
“Aku
sudah dapatpekerjaan, Gook Doo” kata Bong Soon, Gook Doo pun memuji walaupun
dengan nada datar.
Akhirnya
Gook Doo meminta tolong pada Bong Soon agar menjaga pasien sebentar karena
ingin pergi ke toilet lalu meminta agar menelp kalau melihat melihat siapa
punyang masuk jika bukan dokter atau perawat.Bong Soon mengangguk mengerti.
Pasien
bernama Kim Ji Won, tiba-tiba mengalami kejang, Bong Soon sempat panik, seorang
dokter langsung masuk ruangan membawa Nona Kim dengan tempat tidur trolly
memberitahu kalau akan memindahkannya ke ruang operasi karena pasien dalam
keadaan kritis. Bong Soon menganguk mengerti.
Saat itu
Gook Doo selesai dari toilet sempat berpapasan dengan dokter yang menbawa Nona
Kim dengan wajah tertutup kain. Bong Soon langsung memberitahu Gook Doo kalau
dokter membawa Nona Kim karena akan di operasi darurat. Gook Doo kaget.
Dokter
yang sebenernya datang dengan perawat bertanya keberadaan pasienya. Bong Soon
pun memberitahu tentang dokter sebelumya, Dokter itu bilang beradadi ruang
operasi sebelumnya. Bong Soon teringat kalau suaranya berbeda dengan dokter sebelumnya
walaupun mengunakan kacamata yang sama. Gook Doo bertanya sejak kapan wanita
itu dibawa pergi. Bong Soon pikir sudah sekitar lima menit yang lalu.
Gook Doo
langsung berlari ke arah lift tapi si Nona Kim dan Dokter Gadungan sudah masuk
lift lebih dulu. Gook Doo mengejarnya dari tangga darurat sambil menelp
atasanya kalau Tersangka telah munculdengan membawa korban dan melarikan diri.
Nona Kim
dan Dokter berganti dengan mengunakan kursi roda. Gook Doo tak bisa menemukan
si Korban dan pelaku, sampai akhirnya tersadar saat melihat di lobby, Nona Kim
dibawa dengan kursi roda.
Ia pun
berlari masuk ke lobby dan melihat CCTV yang merekam saat Nona Kim dibawa ke
parkiran bawah tanah. Gook Doo berlari sementara si pelaku mengendong Nona Kim
menuruni tangga. Sampai di pakiran Gook Doo kehilangan jejak karena banyaknya
mobil yang keluar. Dan si pelaku bisa membawa Nona Kim ke ruangan bawah tanah.
Gook Doo
akhirnya pergi ke ruangan CCTV meminta agar ditunjukan saat si dokter membawa
si pasien keluar, seperti si pelaku bisa tahu arah kemera tak menunjukan
wajahnya. Ia terlihat sangat marah
karena tak bisa menangkap si pelaku, Bong Soon yang melihatnya melihat seperti
tak enak hati karena membuat Gook Doo kesusahan sekarang.
“Maafkan
aku, Gook Du. Ini semua salahku.” Ucap Bong Soon setelah berjalan keluar dari
ruangan CCTV. Gook Doo tak ingin menyalahkan Bong Soon karena memang tadi
dirinya yang pergi ke toilet.
“Aku
minta maaf... Apa menurutmu wanita itu akan baik-baik saja?” kata Bong Soon
khawatir.
“Jangan
khawatir. Aku yakin dia tidak membawanya pergi untuk bisa membunuhnya. Aku akan
menemukannya, tidak peduli apapun.” Kata Gook Doo penuh amarah.
Bong Soon
seperti ingin sekali membantu Gook Doo, lalu teringat dokter itu memberitahu
kalau akan memindahkannya ke ruang operasi karena dalam keadaan kritis. Ia
memberitahu Gook Doo kalau mendengar suara tersangka.
“Apa Kau
ingat bagaimana suaranya? Apa kau akan mengenalinya jika mendengarnya lagi?”
tanya Gook Doo memastikan, Bong Sook yakin bisa mengingatnya.
“Aku
harus kembali ke kantor, jadi Cepat pulanglah, Kau harus pulang naik taksi
saja. Aku akan memanggil taksi untukmu.”ucap Gook Doo.
Bong Soon
seperti masih merasa bersalah dengan teman masa kecilnya itu. Gook Doo menatap
Bong Soon menyakinkan kalau ini bukan salah Bong Soon dan Jangan terlalu
khawatir.
Si pelaku
menaruh ona Kim pada tempat tidur dengan menganti baju mengunakan dress putih.
Bong Soon menyadarkan kepalanya di di di taksi memikirkan Gook Doo kalau nanti
kena marah, karena kehilangan tersangka. Gook Doo hanya bisa hanya bisa
tertunduk kena marah ketua Yook.
“DasarBrengsek!
Kita bisa saja diberhentikan karena ini! Korban diculik Dan juga ada polisi
yang tengah mengawal di rumah sakit!” teriak Ketua tim Yook.
“Ini
semua salahku, Pak. Aku akan menerima hukuman apa pun yang mereka putuskan
padaku.” Ucap Gook Doo mau bertanggung
jawab.
“Tidak
ada yang bisa kita lakukan selain menangkap orang itu. Aku akan mencoba supaya
hukumanmu dihentikan, jadi cepat segera periksa rekaman CCTV dari tempat
parkir, dan cari nomor plat nya!” perintah Ketua Yook.
“Kekuatan
pidana ini benar-benar bukan main, Pak.Ia tampaknya lebih mengandalkanotak
dibandingkan otot.Bagaimana mungkin ia tidak meninggalkan sidik jari satupun di
TKP? Bukankah itu aneh? Coba kalu Lihat saja dia. Beraninya ia merangkak ke
rumah sakit! Dan juga Aku perlu izin supaya saksi dapat dilindungi.” Ucap Gook
Doo penuh amarah.
Ketua Tim
terlihat binggung, Gook Doo memberitahu kalau
Do Bong Soon. Orang itu melihat wajahnya. Ketua Tim Yook merasa kalau
Nama itu terdengar akrab. Detektif Kim mengetahui itu nona Avengers tapi melihat Bong Soon memukuli
tujuh preman sendirian. Gook Doo mengatakan kalau Bong Soon pasti berada dalam
bahaya dan hanya seorang wanita yang lemah. Ketua Tim pun mulai mengumpat
kesal.
Bong Soon
terdiam menatap langit didepanya, saat itu Bong Ki keluar melihat kakaknya yang
berdiri sendirian dan belum tidur. Bong Sook melihat adiknya memastikan kalau
korban baik-baik saja dan tidak akan
membunuhnya.
“Dia
tidak akan membawanya jika itu yang ia rencanakan. Dia masih membutuhkan
perawatan, selain itu juga Aku jadi mengkhawatirkannya.” Ucap Bong Ki
“Meskipun
aku punya kekuatan super, kekuatan itu tidak ada gunanya di saat seperti ini. Apa
menurutmu, ada hal yang bisa kulakukan dengan kekuatanku untuk membantunya?”
kata Bong Soon merasa dirinya tak berguna. Bong Ki hanya diam saja lalu sebuah
bintang jatuh pun terlihat.
Bong Soon
masuk kantor heran melihat jadwal Min Hyuk yang banyak sekali, Saat itu Min
Hyuk datang melihat kalaua tidak ada pesan menakutkan yang menunggunya hari ini
dengan mengejek kemampuan hacking si pelaku yang Menyedihkan sekali dan hanya
seorang amatir karena sudah mengubah kata sandinya. Bong Soon pun mengikut Min
Hyuk masuk.
“Oh ya,
katanya ada insidenlain di lingkungan rumahmu.” Kata Min Hyuk mulai
membahasnya.
“Dia
diculik saat aku berada di rumah sakit.” Kata Bong Soon sedih, Min Hyuk kaget
dan langsung menyalakan TV diruanganya.
“Ny. Kim, guru SMA yang menjadi
korban insiden penyerangan, Seorang pria, yang berpakaian seperti dokter, menculiknya
dari rumah sakit Polisi melihat ke dalam rekaman dashcam dan rekaman CCTV dalam
upaya untuk mengetahui plat nomor tersangka, dan...”
Min Hyuk
langsung mematikan Tvnya merasa kalau kejadian ini sangat menarik. Bong Soon
binggung karena Min Hyuk merasa senang saat ada
seseorang diculik. Min Hyuk merasa kalau
Kriminal ini sungguh sangat sesuatu dan ingin si pelaku ditangkap.
“Tapi...
Mereka tidak akan mampu. Karena dia mungkin jauh lebih pintar dari polisi. Wah,
ini gila. Kenapa dia membunuh satu orang, dan membiarkan yang satu nya lagi
hidup?” kata Min Hyuk penasaran.
“Apa menurutmu,
pelaku itu orang yang sama, di balik kedua insiden ini?” kata Bong Soon, Min
Hyuk yakin tentu saja itu sudah pasti.
“Polisi
mengatakan bahwa itu bukan orang yang sama.” Kata Bong Soon.
“Itu yang
mereka pikirkan. Mereka harus berpikir apa yang akan penjahat lakukan.
Pelakuanya orang yang sama.” Jelas Min Hyuk yakin
“Menurut
seorang Profiler (Seseorang yg mencatat & memeriksa karakteristik
psikologis & prilaku seseorang, biasanya utk mengidentifikasi kriminal).
Dia mengatakan di TV bahwa tersangka kedua ingin menunjukkan, kalau dia sangat
lebih berbahaya dibandingkan pembunuh yang sebenarnya itulah sebabnya ia
merusak TKP yang pertama.” Ucap Bong Soon.
“Dia
salah... Polisi membawa bukti sebisa mereka setelah insiden pertama. Lalu apa
guna nyamenghancurkan TKP setelah itu?Pembunuh yang sebenarnyatidak akan
melakukan itu.Mereka lebih menelusuri siapa yang melakukan kejahatan dengan lebih
kejam, maka pembunuhan bisa jadi lebih masuk akal.” Jelas Min Hyuk.
“Dia
tidak membunuhnya. Jadi Kenapa menurutmu? Itu Karena dia tidak pernah bermaksud
untuk membunuh siapa pun. Jika dia melakukannya, dia pastinya akan menikam jantung
atau leher wanita itu lebih dulu. Dan tidak berniat melakukan penyerangan
secara seksual. Dia mengancam wanita dengan pisau karena melawan. Karena dia
tidak ahli memakai pisau, maka ia
akhirnya membunuhnya.” Jelas Min Hyuk sambil mengambil minumnya
Bong Soon
terdiam mendengarnya ucapan Min Hyuk, Min Hyuk yakin kalau si pelaku
membunuhnya secara tidak sengaja.Bong Soon heran karena Min Hyuk seperti tahu
banyak dan rasanya, sama saja dengan seorang kriminal. Min Hyuk memberitahu
kalau Saat kecil, impianya menjadi seorang
penjahat. Bong Soon kaget mendengarnya.
“Apa
Sekretaris Bong masih berbaring di tempat tidur itu?Kudengar, tulang ekor nya
patah” kata Min Hyuk mengalihkan pembicaraaan merasa tak percaya kalau Bong
Soon memang sesuatu.
“Lalu,
kenapa juga kau memaksa kita untuk main adu ayam, padahal kami sudah menolak
dan membuatnya menderita seperti itu?” keluh Bong Soon kesal
Bong Sook
melihat ponselnya wajahnya langsung berbinar melihat siapa yang menelpnya, Gook
Doo memberitahu kalau nanti ada polisi yang akan mengawalnya jadi tidak perlu khawatir, lalu
menanyakan keberadaanya sekarang. Bong Soon pikir dirinya baik-baik saja jadi
Gook Doo tak perlu mengkhawatirkannya.
“Hei, apa
kau mau tanggung jawab kalau ada yang tidak beres? Menolak adalah obstruksi
keadilan, Jadi Lakukan saja seperti yang kukatakan. Kau dimana? Aku akan mengirim
dia sekarang.” Kata Gook Doo dengan nada tinggi.
“Gook
Doo. Aku mendapatkan pekerjaan dan bekerja sebagai sekretaris di Ainsoft.” Ucap
Bong Soon.
“Ahh.. Benarkah?
Kalau begitu, apa kau akan berada di gedung perusahaan sepanjang hari?”tanya
Gook Doo
“Tidak,
aku pergi ke berbagai tempat. Presdirku adalah orang yang sangat sibuk.” Jelas
Bong Soon.
Min Hyuk
yang mendengar ucapan Bong Soon seperti terdengar kalimat penghinaan. Gook Doo memberitahu kalau Nama
polisi nya Choi Shi Won jadi segera menelp kalau Polisi Choi sudah datang, Bong
Soon mengerti dengan wajah tersenyum bahagia berpesan agar makan tiga kali
sehari.
Min Hyuk
bertanya siapa yang menelp pengawalnya itu. Bong Soon mengaku itu dari temanya
yang lulus sebagai murid terpintar kelasnya di akademi polisi. Min Hyuk bisa
menebak kalau itu In Gook Do. Bong Soon kaget Min Hyuk bisa mengetahuinya. Min
Hyuk mendengar kalau tadi Bong Soon menyebut nama Gook Do dengan nada manis.
Bong Soon pikir tak menyembut nama depanya.
“Apa Kau
tidak ingat kita pertama kali bertemu dimana? Dia polisi waktu itu, kan? Cara
bicaramu padanya dan padaku sangat berbeda sekali.” Ejek Min Hyuk
“Karena
kau adalah bosku dan dia adalah temanku. Tentu saja aku berbicara kepadamu
secara berbeda.” Ucap Bong Soon.
“Tapi kau
memperlakukan dia seperti Bos-mu, dan kau memperlakukan atasanmu seperti
sampah.” Kata Min Hyuk Bong Soon
menyangkal dan itu hanya perasaan Min Hyuk saja.
“Kau suka
polisi itu, kan?” ucap Min Hyuk blak-blakan, Bong Soon makin terkejut Min Hyuk
mengetahuinya lagi.
Min Hyuk
bisa membaca semuanya dan sikap Bong Soon yang kelihatan sangat jelas. Bong
Soon mengaku kalau Gook Doo itu tampan. Min Hyuk mengakui kalau Gook Doo itu
benar-benar tipenya. Bong Sook kaget dengan komentar Min Hyuk.
“Pria
tidak akan tertarik padamu jika kau menunjukkan perasaanmu terlalu jelas. Dan
aku yakin itu terlihat sangat jelas di matanya, karena aku menyadari itu juga.”
Ucap Min Hyuk
“Katamu
kau tidak suka polisi! Kalau begitu Terus saja benci mereka!” ucap Bong Soon
dongkol
“Aku
tidak membenci polisi yang seksi.” Ungkap Min Hyuk, Bong Soon pun memberitahu kalau ada seorang polisi yang
akan menempel dekat mereka. Min Hyuk binggung.
Wajah Min
Hyuk terlihat kesal karena Polisi Choi
yang akan mengikuti Bong Soon sepanjang hari. Polisi Choi membenarkanya, Min
Hyuk tak habis pikkir karena Do Bong Soon akan mengikutinya kesana-kemari lalu
poisi Choi juga akan mengikutinya.
“Maaf,
Pak Polisi... Kau tidak perlu untuk mengikutinya sepanjang hari. Dia jauh lebih
kuat darimu. Jika tidak percaya, coba adu panco dengan nya Atau main adu ayam.”
Kata Min Hyuk mengajak bicara dengan polisi yang tinggi besar.
“Aku sedang
menjalankan tugas sekarang.” Kata Polisi Choi tak peduli. Min Hyuk terlihat
benar-benar kesal mengambil jaket dan pergi keluar ruangan, Bong Soon
mengikutinya begitu juga Polisi Choi.
Min Hyuk
mengemudikan mobil dengan Bong Soon duduk disamping dan Polisi Choi dibelakang,
lalu membahas tentang Tulang ekor
SekretarisGong yang masih belum sembuh. Bong Soon pikir sudah memberitahu kalau
belum sembuh.
“Ahh..
ini Tak heran, karena kau mematahkannya jadi tiga bagian, bukan hanya dua.
Manusia tidak boleh kehilangan ekor mereka selagi tumbuh.” Ucap Min Hyuk
langsung membahas tentang film avatar dengan semua pemainya mengunakan ekor
agar Polisi Choi ketakutan. Seperti polisi Choi tak begitu peduli.
“Jadi,
berapa lama kau akan terus mengikutinya?” tanya Min Hyuk kesal, Polisi Choi
menjawab sampai menerima perintah baru.
“Alasan
nomor satu mengapa aku tidak suka polisi: karena kesetiaan mereka. Dan Juga,
mereka hanya bertindak setelah fakta. Alasan ketiga: mereka melakukan hal-hal
yang tidak berguna seperti itu. Dan alasan keempat... mereka tidak
mendengarkan, bahkan saat aku memberi mereka peringatan.” Ucap Min Hyuk kesal
Saat itu
Nona Kim sudah mengunakan dress putih dengan tangan diikat, si pelaku yang
menutupi wajanya melihat Nona Kim sudah terbangun, Nona Kim terlihat ketakutan
ingin melepaskan tanganya. Si pelaku menyuruh berhenti kalau sangat sulit
membawa si wanita hidup-hidup ke dalam ruanganya.
“Pengantin
pertamaku” ucap Si Pelaku, Nona Kim meminta agar bisa diselamatkan dan tetap
hidup.
“Kau
hampir mati, tapi aku menyelamatkanmu! Jadi Diamlah.” Ucap Si pelaku, Nona Kim
terus meminta agar bisa dilepaskan.
“Berhenti
berkata seperti itu, Apa Kau pernah melihat seorang pengantin laki-laki
menggoda pengantinnya?” ucap si pelaku Lalu mengambil sebuah gambar dengan
menyuruh nona Kim agar tersenyum. Beberapa figura sudh disiapkan dan foto Nona
Kim tertempel disana.
Min Hyuk
duduk sebagai pengisi acara dalam suara event tentang game online. Bong Soon
melihat sekeliling karena takut ada yang akan melukai Min Hyuk. Saat itu Bong
Soon melihat sosok pria yang mencurigakan didepan pintu dengan masker.
Ia pun
ingin mengikutinya, Polisi Choi pun juga ikut dibelakanganya. Bong Soon merasa
tak nyaman memberitahu kalau dirinya akan baik-baik saja jadi lebih baik
tinggal diam. Polisi Choi menolak karena ini adalah tugasnya.
Saat itu Min Hyuk
keluar dari ruangan ballroom, Bong Soon bertanya mau kemana atasanya itu. Min
Hyuk memberitahu akan pergi ke Toilet. Bong Soon sudah siap mengikutinya. Min
Hyuk tak percaya Bong Soon ingin ikut juga, lalu menyuruh Polisi agar
mengikutinya masuk ke dalam toilet. Bong
Soon pun heran karena dirinya itu bertindak sebagai pengawal.
Dalam
toilet Min Hyuk terus mengoceh agar mengadu ayam dengan Bong Soon, Si polisi
kembali menegaskan sedang menjalankan tugas sekarang. Min Hyuk memberitahu
kalau Wanita dari insiden Dobong-dong yang diculik masih hidup dan yakin si
pelaku pasti tidak akan membunuhnya Jadi meminta agar berhenti menelusuri
orang-orang yang menjadi penjahat berulang atau orang yang didakwa dengan penyerangan,
pemerkosaan, atau pembunuhan karena itu hanya buang-buang waktu.
Bong Soon
pun melihat si pria mencurigakan berjalan tak jauh darinya dan mencoba
mengikutinya. Saat itu seorang pria mencuci tangan dengan mengunakan maskernya,
Min Hyuk pun keluar tak melihat Bong Soon lalu berteriak memanggilnya dengan
suara panik. Bong Soon pun berlari datang menghampirinya dengan wajah kesal
karena kehilangan dia. Min Hyuk pun bertanya siapa yang dimaksud.
“Ada
orang yang mencurigakan. Tapi dia menghilangdalam sekejap mata!” ucap Bong
Soon.
“Orang
yang mencurigakan itu tidak terlihat mencurigakan. Apa Kau pikir semua orang
yang memakai topi itu penculik dan masker adalah pencuri? Mereka terlihat seperti
orang-orang kebanyakan...” ucap Min Hyuk lalu bingung karena polisi Choi yang
belum keluar juga.
Keduanya
langsung menatap curiga ke dalam toilet saat itu seorang pria buru-buru keluar
dari toilet dan sempat menabrak Min Hyuk, tanpa terlihat wajahnya. Min Hyuk
masuk toilet melihat Polisi Choi yang sudah duduk lemas dengan bagian perut
yang terluka. Bong Soon kaget melihat orang yang mengawalnya malah terluka. Min
Hyuk menyuruh Bong Soon agar menelp 911 sekarang juga sambil menekan bagian
luka agar tak terlalu banyak mengeluarkan darah.
Keduanya
berjalan dirumah sakit, Bong Soon tak enak hati meminta maaf karena seharusnya
bisa menangkapnya dan tidak melakukan tugas sebagai pengawal Min Hyuk. Min
Hyuk tidak tahu mereka akan menggunakan
pisau dan ingin membuat dirinya merasa lebih baik, dengan adanya Bong Soon
disisinya.
“Tapi
situasi nya malah semakin berbahaya, dari yang kubayangkan... Kau harus
berhenti.” Kata Min Hyuk khawatir.
“Tidak,
aku akan mempertimbangkan bahwa keselamatanmu lebih penting daripada diriku
sendiri Jadi jangan memecatku, Aku akan melindungimu, Presdir.” Kata Bong Soon
“Ini
berbahaya. Kau bisa saja tertusuk!” Tegas Min Hyuk seperti sangat
mengkhawatirkan Bong Soon.
“Aku
tidak akan pernah membiarkan sesuatu seperti itu terjadi padaku. Apa Tidak ada
orang yang kau curigakan atas semua insiden ini?” tanya Bong Soon.
“Ada
banyak orang yang datang ke pikiranku, yaitu Para kakak tiriku, Pesaing
bisnisku Dan bahkan orang-orangyang menggunakan Game-ku. Ada banyak sekali yang
berpotensi menjadi tersangka Karena satu-satunya anggota keluarga yang kupercaya
adalah kakak tertua kedua-ku. Lalu Ibuku yang resmi secara hukum bukan Ibu
kandungku. Selain itu aku juag punya Ibu
lain sebelum itu. Keluargaku berantakan, semua saudara-saudaraku punya Ibu yang
berbeda.” Cerita Min Hyuk
“Aku
bilang pada mereka kalau tidak tertarik pada semua itu, dan mandiri sendiri
lalu mendirikan Ainsoft. Tapi Ayahku melihat itu dan menegaskan bahwa kekayaan
konglomerat yang ia miliki akan diwariskan padaku. Maka saat itulah semua orang
memperlakukanku seperti musuh di rumah”Ungkap Min Hyuk. Bong Soon menegaskan akan
menangkap mereka, siapa pun itu.”
Dokter
baru keluar dari ruang operasi memberitahu kalau tikaman nya begitu tipis jadi akan baik-baik
saja setelah luka nya dijahit dan disterilkan. Keduanya pun mengucapkan
terimakasih.
Hee Jin
sedang berlatih viola lalu menerima telp dari Gook Doo, dengan senyuman
mengatakan hampir selesai latihan dan akan segera berada di sana. Gook Doo
datang ke sebuah cafe melihat Hee Jin sudah menunggunya. Hee Jin pun
memberitahu kalau hari ini hari jadi mereka yang ke-100. Gook Doo seperti tak
menyadarinya.
“Kau
sangat sibuk akhir-akhir ini ‘kan?” kata Hee Jin seperti mengerti Gook Doo tak
mengingatnya.
“Ada insiden
tadi malam. Jadi tim kami tidur di kantor polisi, dan sudah menyelidiki itu
sampai sekarang. Dan Aku harus kembali lagi esoknya. Jadi Maafkan aku.” Kata
Gook Doo, Hee Jin merasa tak masalah
“Omong-omong,
kau mungkin tidak bisa tidur dan itu tidak baik. Jadi Ayo cepat makan, lalu kau
harus segera pulang dan tidur. Kau habis bertugas tadi malam, kan?” kata Hee
Jin seperti sangat pengertian dengan sang pacar lalu mereka mulai memesan
makanan.
Min Hyuk
dan Bong Soon naik mobil bersama, lalu Min Hyuk dengan wajah khawatir meminta
agar Bong Soon. Tetaplah bersamanya hari ini karena mereka bisa sama-sama
melindungi. Bong Soon terdiam seperti merasakan sesuatu yang aneh.
“Sepertinya
kau berharap terlalu tinggi, karena aku mengajakmu untuk tetap bersama-sama.
Tapi yang sedang kaupikirkan tidak akan terjadi. Jadi Bersihkan pikiran-pikiran
kotormu itu.” Ucap Min Hyuk, Bong Soon malah bertanya memangnya apa yang
diharapkanya.
“Kau pasti
tahu, hal-hal yang terjadi ketika seorang pria dan seorang wanita
bersama-sama.” Kata Min Hyuk, Bong Soon yang polos seperti tak berpikir seperti
itu .
“Tapi Presdir.
Untuk apa juga aku harus ke tempat tinggalmu? Aku tidak mau!” tegas Bong Soon
menolak
“Kau
benar-benar misterius... Apa Kau tidak memikirkan cara untuk menggodaku? Masuk
ke rumahku akan menjadi kesempatan yang besar untukmu!” kata Min Hyuk bangga
karena selama ini banyak wanita yang memujinya.
“Tidak,
aku sama sekali tidak berkeinginan seperti itu dan untuk melakukan hal semacam
itu! Dan Juga, menurut sumberku, katanya, kau tidak tertarik pada wanita.”
Tegas Bong Soon.
“Memangnya
kau wanita?” ejek Min Hyuk, Bong Soon makin kesal karena dianggap pria.
“Tinggallah
dirumahku untuk saat ini! Dan Sudah tertera dalam kontrak kalau kau akan
menuruti semua perintahku!” tegas Min Hyuk tak peduli.
Bong Soon
pikir tinggal bersama tidak akan menjadi salah satu perintah! Min Hyuk bertanya
jadi perintah apa yang diharapkan oleh pengawalnya itu, lalu memberitahu kalau
dirinya itu berada dalam bahaya dan
memikirka kalau nanti ada penjahat yang menerobos masuk kerumahnya. Bong Soon pikir tak mungkin ada
"Penjahat”. Min Hyuk memohon agar Bong Soon tidur dirumahnya karena sangat
takut.
Bong Soon
menatap kasiha tapi tetap saja kalau
ingin pulang ke rumah selain itu juga orang tuanya sangat super
konservatif. Min Hyuk seperti tak bisa merayu Bong Soon untuk tinggal bersama.
Gook Doo
makan bersama dengan Hee Jin lalu menanyakan tentang persiapan konsernya apakah
berjalan lancar. Hee Jin menganguk kalau
waktunya tinggal beberapa minggu lagi dan melakukan yang terbaik, tapi jari-jariku
sedikit terluka.
“Apa kau
Tidak ingin diperiksakan ke dokter?” ucap Gook Doo khawatir
“Aku akan
kesana minggu depan.” Ucap Hee Jin
Saat itu
ponsel Gook Doo berdering, Detektif Kim menelp, karena tak enak hati meminta
maaf pada Hee Jin karena semua terkait
dengan pekerjaan. Hee Jin pun mempersilahkan agar mengangkatnya. Detektif Kim
memberitahu bahwa polisi yang melindungi Do Bong Soon ditusuk, Gook Soon kaget
mendengarnya.
Min Hyuk
membahas tentang Bong Soon yang menyukai polisi itu dan bisa menebak kalau itu
hanya Cinta sebelah pihak dan Bong Soon yang suka lebih dulu. Bong Soon
binggung Min Hyuk bisa mengetahuinya juga. Min Hyuk mengatakan kalau tahu dari
perilakunya.
“Kau
terlihat seperti tipe yang memiliki perasaan yang tak terbalas dan Kau harus
membuat dia cemburu padaku. Pria memang seperti itu. Mereka akan memberikan
kesempatan pada wanita yang tidak disukai, lalu
dia berpikir "ooh, apa itu" bahkan jika mereka tidak tertarik,
orang lain akan merasa tertarik.” Kata Min Hyuk, Bong Soon hanya menatapnya.
“Jadi,
tetaplah bersamaku hari ini. Aku tidak ingin sendirian hari ini.” Ucap Min Hyuk
berusaha kembali merayu, Akhirnya Bong Soon pun setuju.
“Tapi aku ingin bayaranku
dilipatganda karena bekerja lembur, Presdir. Ini Supaya adil.” Ucap Bong Soon,
Min Hyuk hanya bisa menghela nafas
Min Hyuk
masuk rumah karena tahu Bong Soon pasti lapar dan menawarinya makanan atau
sesuatu. Bong Soon megang perutnya karen memang belum makan apapun. Gook Do
menelp Bong Soon, terlihat Bong Soon
kaget karena Gook Doo ingin datang lalu menatap Min Hyuk agar bisa memberitahu
alamat rumahnya. Min Hyuk hanya bisa menatap kesal.
Min Hyuk
membuat ramen untuk makan bersama Bong Soon, lalu Bong Soon membahas tentang Pie
kenari yang kemarin itu enak. Min Hyuk menganguk dan mengajak agar mampir
kesana lagi. Bong Soon pikir rasanya biasa-biasa saja. Min Hyuk kesal karena
Bong Soon yang mengajaknya ke tempat
itu.
“Karena
itu toko orangtuaku dan Orang yang melayani kemarin itu adalah Ayahku.” Akui
Bong Soon, Min Hyuk kaget mendengarnya.
“Kalau
begitu harusnya bilang dari awal!” ucap Min Hyuk, Bong Soon pikir kenapa harus
memberitahu. Min Hyuk beralasan maak tidak akan pergi kesana.
“Itu sebabnya
aku tidak memberitahumu dan harus membuat kue kami laris.” Ucap Bong Hee.
“Tapi kau
tahu, perasaan yang aneh ini. Makan ramen dengan wanita malam-malam begini
sedikit...”ucap Min Hyuk mulai mengoda.
Bong Soon
yang tak tertarik berpikir kalau pria itu bisa makan dengan pria, Min Hyuk
yakin Bon Soon itu belum pernah pacaran. Bong Soon mengak kalau pernah dan
dirinya itu seperti "fehomme fatale." Min Hyuk sempat binggung tapi akhirnya mengerti kalau
Bong Soon baru saja menggabungkan 'femme fatale' dan 'homme fatale' lalu
mengejek si pengawal itu pandai sekali berkata-kata.
“Aku
merasa kesulitan dengan kata-kata dengan empat suku kata. Tapi aku akan sangat
menghargai jika kau tidak menganggapku bodoh karena itu.” Kata Bong Soon, Min
Hyuk tak membahasnya menyuruh Bong Soon agar kembali makan saja.
Bel pintu
rumah terdengar, Gook Doo bertanya-tanya kira-kira siapa yang datang. Bong Soon
kaget melihat Gook Doo yang datang. Gook Doo dengan nada penu amarah bertanya
Rumah siapa ini. Bong Soon ingin menjelaskanya. Min Hyuk lebih dulu berbicara
kalau Do Bong Soon. akan menetap dirumahnya. malam ini.
“Aku akan
membiarkan dia menetap di sini, jadi tidak perlu khawatir.” Kata Min Hyuk
“Tempat
apa ini? Siapa dia?” tanya Gook Doo dengan tatapan sinis, Bong Soon tak sempat mengatakan apapun, Min Hyuk
menarik tangan Bong Soon untuk segera pergi.
“Apa
maksudmu, kau menginap di rumah seorang pria? Memangnya Kau gila? Ikut aku.”
Ucap Gook Doo menarik tangan Bong Soon. Min Hyuk tak mau kalah menarik tangan
Bong Soon.
“Biarkan
dia di sini.” Tegas Min Hyuk, Gook Doo pun bertanya siapa pria yang ada didepanya
itu.
“Aku
membutuhkannya malam ini.” Ucap Min Hyuk, Gook Doo tetap ingin membawa Bong
Soon.
Min Hyuk
menegaskan kalau melarangnya, Gook Doo membalas kalau harus membawanya pulang.
Min Hyuk mengatakan tidak bisa membiarkan Gook Doo melakukan itu. Gook Doo
mengeluangi kalau akan membawanya pulang.Min Hyuk tetap melarangnya, keduanya
saling menatap dingin memperebutkan Bong Soon. Bong Soon pun binggung berdiri
diantara dua orang pria yang memperebutkanya.
Bersambung
ke episode 3
Baru baca sinopnya... Makasih mbak deedee
BalasHapus