Bong Soo
makan kacang di rumahnya, Bong Ki memberitahu kalau kakaknya itu benar-benarmenghancurkan mereka. Bong Soo
membela diri kalau mereka yang lebih dulu memulainya, dan memperingatkan agar Jangan
katakan sepatah katapuntentang hal ini pada Ibu. Bong Ki mengoda kakaknya kalau
akan mengatakan hal itu.
“Aku
tidak tahu apakah kau akanbaik-baik saja besok pagi, Nuna. Apa kau Ingat
kutukan itu?Akan apa yang terjadi saat kita kecil dulu itutidak masalah, karena
orang itu memang jahat.Tapi kali ini...” kata Bong Ki
“Diam....
Orang-orang itu juga jahat.” Ucap Bong Soon menyuruh adiknya belajar saja
Min Hyuk
masuk ke dalam kantornya dengan menyapa semua karyawan dengan ramah lalu masuk
ruangan melihat resume yang diberian oleh Sek Kong beberapa membriak keahilan
bela diri, Judo tingkat 4, Hapkido tingkat 5, Sabuk hitam Tae Kwon Do tingkat 9
bahkan Pemenang Pan-Korea Jujitsu Championship tahun 2014 dan juga Generasi
ketiga pengawal di Blue House.
Tiba-tiba
Min Hyuk teringat dengan tatapan Bong Soon setelah menghajar semua pria yang
menganggunya lalu menyuruh Sek Kong agar mencari tahu tentang wanita yang lihat
di kantor polisi.
“Seorang
polisi harus mengikuti Pasal 60 Peraturan Pejabat Pemerintah dan tidak dapat
memberikan info rahasia selama atau setelah pekerjaan mereka. Silakan pergi.”
Ucap Kook Doo,
Sek Kong
padahal hanya ingin tahu tentang Bong Soon, Kook Doo menegaskan tidak bisa
memberikan informasi kontak pribadi seseorang. Min Hyuk pun menerima laporan
bahwa Polisi mengatakan bahwa tidak dapat
memberikan informasi nya dan polisi sangat berpegang teguh pada aturan itu. Min
Hyuk dengan kesal bertanya siapa nama polisi itu. Sek Kong menyebutkan nama In Kook Doo.
Flash Back
Seorang
wanita dengan tubuh sexy berjalan di lorong hotel, seorang pri dengan uang dan
beberapa obat terlarang sudah ada dalam ruangan, terdengar bunyi bel, Si pria
menyuruhnya masuk karena tak terkunci. Wanita itu pun masuk berdiri depan tirai
dengan mengoda dengan memperlihatkan gerakan tubuh si pria.
Saat pria
itu mulai tergoda tak tahan ingin mendekat, terlihat Kook Doo dengan pakaian
wanita yang menyamar langsung membekuknya dan seperti seorang polisi langsung
memborgol dan tersangka memiliki hak untuk tetap diam dan juga hak untuk
menyewa pengacara. Si pria terlihat sangatmarah
“Aku akan
mendapatkan surat penangkapan untuk Anda dalam waktu 24 jam tapi Anda bisa saja
melarikan diri, jadi aku akan menangkap Anda sekarang.” Ucap Kook Doo akhirnya
membuka wig yang dipakainya.
Si Pria
pikir Kook Doo itu tak tahu siapa dirinya, Kook Doo rasa dirinya itu tak perlu
tahu karena harus tak memihak sebagai seorang polisi. Kook Doo pun akhirnya
masuk ke ruang interogasi.
“Seorang
PNS harus mengikuti Pasal 61 dari UU Pejabat Pemerintah dan tindakan yang
kuputuskan secara langsung berkaitan dengan tugas-tugasku. Kita tidak
seharusnya menerima suap atau membuat pengecualian khusus, kan? Aku diberitahu tidak
boleh membiarkan satu orangpun melarikan diri, jadi aku mengikuti apa yang
diperintahkan dan aku baru tahu, kalau
beliau adalah seorang anggota parlemen setelah penangkapannya. Itu bukan
salahku!” kata Kook Doo membela diri.
Ketua
polisi meminta agar Kook Doo untuk bersikap tegang, kalau bersikap sepertiini maka bisa saja kehilangan
segalanya dalam satu gerakan. Kook Doo pun menantangnya seperti tak takut
dengan apapun. Kepala
polisi berbicara di ponsel dengan meminta maaf, lalu memarahi anak buahnya
kalau kena marah atasannya bahkan sangat murka.
Bawahanya mengatakan kalau Kook Do
itu terkenal antara rekan-rekannya saat di akademi polisi dianggap tak
begitu waras. Kepala Polisi pun menyuruh agar
tugaskanke departemen lalu lintas supaya bisa sesak karena asap polusi
di jalan!
“itu akan
membuat niat dan tujuan Anda jadi terlalu jelas, jadi...” kata si bawahanya.
“Kalau
begitu, tempatkan dia ke salah satu Departemen terburukmu!” perintah kepala
polisi.
Sebuah
ruangan terlihat beberapa polisi sedang makan jajangmyun sambil menonton
TV. Ketua Tim mengatakan kalau Sejarah
memiliki semua jawaban jadi harus mendidik ulang diri sendiri tentang yang
dasar-dasar nya dengan menonton ini. Kook
Doo membawa barang-barangnya masuk ke tim yang baru dengan
memperkenalkan dirinya.
“Dan aku
telah ditugaskan untuk bekerja di Kasus Kekerasan Unit 3, mulai hari ini.” Ucap
Kook Doo.
Kepala
polisi berkomentar Kook Doo itu si sinting itu tidak bisa mengerti apapun. Min
Hyuk melihat Kook Doo itu seorang polisi yang benar. Kepala Polisi binggung
dengan komentar Min Hyuk lalu menanyakan
apa yan akan dilakukan dengan nomor ponsel Bong Soon.
“Dia
adalah tipeku.” Ungkap Min Hyuk, Kepala Polisi menganggap kalau Min Hyuk juga
perlu untuk kesenangan masa mudanya.
“Kurasa,
Anda bisa menyebutnya dengan itu.” Ucap Min Hyuk lalu Kepala polisi menanyakan
ayah Min Hyuk.
“Oh,
tentu saja dia baik-baik saja, Berkat Anda. Anda sudah membantu ayahku
sepanjang hidupnya dalam berbagai hal.” Kata Min Hyuk
“Aku
sangat bangga padamu, kau bisaberhasil sendiri tanpa bantuan Ayahmu. Tapi ada
batas untuk apa yang dapat kau capai sendiri.” Pesan kepala polisi
Bong Soon
sedang makan buah dan berkumpul dengan keluarganya bertanya Haruskah ia bekerja
di bidang yang memperbolehkan menggunakan kekuatan supernya, Ibunya pikir lebih
baik Tenaga kerja manual setidaknya dibayar. Bong Soon rasa tidak akan
menggunakan kekuatan untuk kejahatan jika bekerja disana. Ibunya menyuruh Bong Soon makan buah dan diberikan pada
adiknya juga.
“Dan Juga,
aku mengalami hukuman terburuk karena menyalahgunakan kekuasaanku. Coba kau
Lihat, aku akhirnya menikahi orang ini.” Kata Nyonya Hwang menujuk suaminya
yang memanggku kakinya. Bong Soo
terlihat kesal lalu menerima telp dari yang tak dikenal.
Sek Kong
menatap Bong Soon yang menurutnya aneh tapi disukai oleh atasanya, lalu
membahas tentang Bong Soon yang tidak punya pekerjaan sekarang, Bong Soon
mengaku kalau tidak menganggur. Sek Kong pikir Presdir perusahaannya melihat
Bong Soon hari itu dan membuat keputusan
yang cukup berani karena meninggalkan kesan khusus.
“Kurasa,
dia masih terlihat menyedihkan sampai sekarang.” Komentar Bong Soon, Sek Kong
binggung mendengarnya
“Jika ia
ingin mengatakan sesuatu, ia harus datang untuk mengatakan itu sendiri. Kenapa
juga ia mengirim orang lain sebagai penggantinya? Dia terbilang sangat kompeten
untuk melakukannya, kan?” ucap Bong Soon menyindir
“Yah, anggap
saja ini sebagai putaran pertama dari proses wawancara.” Kata Sek Kong
“Jadi kau
memintaku untuk menjadi pengawal pribadi untuk Presdir itu, atau apa?” tanya
Bong Soon
Sek Kong
membenarkan kalau Bong Soon akan bekerja di bawah orang yang paling penting di
perusahaan mereka. Bong Soon memberitahu
bawah tidak ada pekerjaan yang belum pernah dicoba setelah lulus SMA. Tapi
menurutnya dengan seperti ini sangat jelas merupakan suatu perusahaan yang
goyah, atau perusahaan yang akan gagal atau pekerjaan yang sangat memusingkan.
“Dan Juga,
aku lebih memilih pekerjaan yang membutuhkan kemampuan otak daripada tenaga
kerja. Aku tidak tahu mengapa kau memberikanku tawaran seperti ini tapi aku sudah
punya perusahaan yang luar biasa yang akan menjadi tempat kerjaku.”ucap Bong
Soon menyombongkan diri
“tapi
kalau boleh bertanya, kira-kira perusahaan mana?” tanya Sek Kong, Bong Soon
beralasan kalau itu masalah pribadi jadi tak mau memberitahu
“Maafkan
aku, untuk menolakmu, padahal kau datang ke sini untuk melihatku. Selamat
tinggal.” Kata Bong Soon akan berjalan pergi.
“Kau akan
mendapatkan 60 juta won! Ditambah bonus.” Kata Sek Kong
Bong Soon
langsung berhenti wajahnya langsung berbinar mendengar uang 60 juta won, lalu
berpikir kalau ini sebuah penipuan karena mengaji banyak sekali bahkan belum
mengetahui tentang dirinya. Lalu dengan percaya diri kalau Min Hyuk itu
menyukainya. Sek Kong pikir tak seperti itu. Bong Soon lalu bertanya bagaiman
mereka tahu nomor telpnya lalu berpikir dirinya sedang di intai. Sek Kong
mengaku bukan seperti itu.
“Satu
lagi! Kenapa dia bersikeras memiliki pengawal perempuan bukan yang laki-laki? Omo,
itu bagian yang paling aneh dari semua alasan. Itu sungguh aneh!” ucap Bong
Soon kesal, Sek Kong meminta agar Bong Hee bisa mendengarkan penjelasanya.
“Apa nama
perusahaan nya?” tanya Bong Soon, Sek Kong menyebut nama Ainsoft.
Bong Soon
langsung melotot kaget karena sebelumnya pernah merancang untuk games dan
langsung dengan sumringah bertanya apakah akan bertemu dengan presdir itu,
seperti lupa kalau sebelumnya sudah jual mahal.
Tuan Do
memberikan kue pie dan juga minuman serta untuk istirnya yang ditambahkan gula.
Bibi bertumbuh tambun mengajak Nyonya Hwang
untuk telpon kantor lingkungan danbalai kota sekitar sepuluh kali sehari
kalaur mereka menolak pembangunan ulang itu.
“Lupakan
itu. Salah satu darikita harus mencukur kepala kita. Ibunya Jae Soon kau bisa
melakukannya” kata Nyonya Hwang pada ibu bertubuh kurus
“Oh,
ayolah. Mencukur kepala kitasaat protes tidak akan berhasil.Satu-satunya
pilihan kita adalah untuk berhadapanlangsung dengan penanggung jawab
pembangunan ulang itu!” kata Ibu bertubuh tambun
“Kalau
boleh jujur, aku mendukung pembangunan ulang itu. Apa Kau tahu dimana gang
tempatpembersihan kekeringan itu?Aku tidak bisa lewat sana lewat jam10:00
karena aku sangat takut!” ucapIbu Jae Soon.
“Ya, ada
sesuatu yang perludiperbaiki mengenai itu. Tapi Belakangan ini, kenapa
banyaksekali preman di sekitar sini?” keluh Nyonya Hwang
Saat itu
datang seorang wanita, semua berbisik kalau itu ibu Kook Doo. Tuan Do pun
melayani Nyonya Jung Di Hwa yang membeli empat Tart telur dan dua potong pie
kacang pikan, lalu ia berkomentar kalau sangatmenyukai novel Yang berjudul
"HormonPada Kentutmu."
Nyonya
Jung pun tersenyum mengetahui Tuan Do yang menyukai novelnya, Tuan Do mengaku menyelesaikan seluruh buku
nya dalam satu hari dan belum pernah membaca yang seperti itu sebelumnya dalam
hidupnya. Nyonya Jung mengetahui dari anaknya kalau bertemu Bong Soon di kantor polisibeberapa
hari yang lalu. Nyonya Hwang dkk melonggo terkejut mendengarnya.
Nyonya
Hwang berteriak memanggil anaknya, bertanya kenaoa pergi ke kantor polisi, Bong
Soon kaget karena ibunya bisa mengetahui hal iytu. Nyonya Hwang pikir mana
mungkin tak tahu karena Kook Doo bekerja di sana lalu ingin tahu kenapa harus
pergi ke kantor polisi.
“Itu
terjadi begitu saja.” Akui Bong Soon, Nyonya Hwang pun menduga anaknya itu
memukuli seseorang, Bong Soon berusaha menjelaskan tapi ibunya lebih dulu
memarahinya.
“Kau
pasti sudah gila! Apa Kau tidak dengar yangnenek katakan padamu?Dia memukuli
seseorang di pasardan mengalami diare parah selamasebulan, lalu terkena wasir!
Dan kau tak mengingat tentang aku?!” ucap Nyonya Hwang khawatir
“Aku
baik-baik saja, Ibu.... Sejujur, hal semacam ini sering terjadi padaku. Tapi
aku benar-benar baik-baik saja. Mungkin ada mutasi kecil dalam genmu yang
diwariskan kepadaku! Selain itu Juga, aku mendapat pekerjaan!” kata Bong Soon
bahagia dengan akan menikmati hidupnya sekarang.
Bong Soon
membuat bimbimbap dalam sebuah baskom besar lalu meminta ibunya agar mencoba
lebih dulu. Nyonya Hwang mencicipinya dan mengatakan kalau rasanya sudah cukup.
Keluarga Do pun makan bimbimbap bersama dalam mangkuk besar.
Bong Soon
menerima ponselnya wajahnya langsung tersenyum dan buru-buru masuk ke dalam
kamar. Kook Doo memberitahu kalau ia yang menelp, Bong Soon mengaku kalau ia
yang melakukanya. Koon Doo mengatakan kalau
mencari tahu tentang orang-orangyang diserang di lokasi konstruksi Dan
mereka adalah orang-orang sangat jahat jadi meminta agar jangan pergi sendirian larut malam.
“Kau
harus bawa sesuatu seperti Taser (alat penyetrum). Aku punya beberapa benda
itu, jadi akan memberikannya padamu selagi pulang kerja” ucap Kook Doo, Bong
Sook mengerti. Kook Doo ingin menutup ponselnya. - Daah.
“Kook
Do.. Kurasa, aku mendapatkan pekerjaan.” Ucap Bong Soon, tapi Kook Doo sudah
menutup telpnya seperti tak peduli.
Bong Soon
kesal sendiri karena Kook Doo itu memang mengerikan. Dan brengsek begini, tapi
tetap saja masih sangat menyukainya, lalu mengulingkan badanya karena tersipu
malu dan akhirnya jatuh dari tempat tidurnya.
Terlihat
seperti sebuah gempa bumi terjadi, di lantai bawah keluarga Do bisa merasakan
rumah mereka bergetar. Bong Ki mengeluh
kakaknya itu mulai lagi, keluarga Do seperti sudah bisa kalau Bong Soon jatuh
membuat rumah mereka bergetar karena memilik sibuk makan bimbimbap.
Bong Soon
masuk ruangan Min Hyuk seperti terkesima melihat sekeliling, Min Hyuk menyuruh
Bong Soon duduk karena Langit-langit
tidak akan runtuh dan jatuh menimpanya, lalu menanyakan resume yang diminta.
Bong Soon pun memberikan berkasnya.
“Apa Kau
sudah diwawancarai untuk perusahaan kami sebelumnya?” tanya Min Hyuk, Bong Soon
membenarkan.
“Apa Kau
ingin bekerja di sini dengan resume yang seperti ini? Kenapa Kau beranian
sekali.” Ejek Min Hyuk melihat resume yang dibuat oleh Bong Soon.
“Aku
mengambilnya karena perusahaan ini mengatakan mereka tidak membeda-bedakan
berdasarkan jenis kelamin, usia, atau sekolah.” Komentar Bong Soon, Min Hyuk
melihat Bong Soon memang sangat berani. “Do Bong Soon dari Dobong-gu, Dobong-dong?
Apa Kau pindah ke Dobong-dong karena namamu?” ucap Min Hyuk dengan nada mengejek
“Walaupun
begitu, Banghak-dong tidak dipenuhi dengan orang yang bernama Bang Hak atau
Yeonhui-dong tidak dipenuhi dengan orang yang bernama Yeon Hui.” Keluh Bong
Soon kesal
Min Hyuk
meminta maaf karena berpikir dirinya bisa menghibur, lalu ingin tahu alasan ingin berkerja
diperusahanya,Bong Soon berpikir kalau
Karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang bagus. Min Hyuk langsung
mengulurkan tangannya mengucapkan selamata pada Bong Soon yang bisa berkerja di
perusahaanya. Bong Soon pun menyambut jabat tangannya.,
“Tapi
sayang sekali, kau tidak bisa masuk ke Tim Pembangunan dan Perencanaan.” Ucap
Min Hyuk
“Aku
punya pertanyaan, Kau tampaknya sangat
sehat, jadi mengapa kau perlu pengawal?” tanya Bong Hee heran
“Aku punya
musuh di mana-mana. Tapi Kau Jangan salah memahami. Aku bukan orang jahat.”
Jelas Min Hyuk, Bong Soon pikir tak akan memikirkan hal itu
“Selain
Juga, apa aku mendapatkan bonus lain, atau rencana pensiun?” tanya Bong
Soon,Min Hyuk pikir Itu semua tergantung
pada keahliannya dan ingin tahu keterampilannya.
Bong Soon
bertanya apakah ada kantin perusahaan, Min Hyuk mengangguk. Bong Soon ingin
tahu apakah ada kelas yoga, Min Hyuk mengelengkan kepala. Bong Soon
mengaku jadi hilang semangat. Min Hyuk mengatakan kalau pengawal memiliki
akses sepanjang tahun untuk banyak hal, hanya untuk mereka saja.
“Yah,
baiklah. Apakah kau punya"penghentian gerakan?" (stop motions)” kata
Bong Soon, Min Hyuk binggung apa yang dimaksud oleh calon pengawalnya.
“Apa
maksudmu, "opsi saham," (stock options)?” kata Min Hyuk memperbaiki
ucapan bahasa inggris Bong Soon, Bong Soon membenarkan.
Min Hyuk
pikir bagaimana bisa memberikan opsi saham pada pengawal, tapi demi Bong Soon
akan memikirkannya. Bong Hee pikir ini seperti benar-benar tawaran yang lemah
lalu ingin melihat isi kontraknya lebih dulu, Min Hyuk mengajak untuk adu panco
karena perlu mengetahui apakah Bong Hee layak
untuk digaji.
“Ini
adalah tes yang harus dimenangkan untuk bekerja di sini.” Ucap Min Hyuk, Bong
Soon hanya bisa menghela nafas akhirnya menyangupinya.
Min Hyuk
menyuruh Bong Soon agar bisa mengalahkanya, Bong Soon pun membiarkan Min Hyuk
yang lebih dulu memberikan perlawanan. Min Hyuk menariknya dan seperti tak kuat
menarik tangan Bong Soon, Bong Soon pun
menawarkan diri agar Min Hyuk mengunkan tangan lainya sampai akhirnya bisa
menariknya ke arah yang berlawanan dengan Min Hyuk.
Min Hyuk
langsung menjauh dengan memegang tanganya, Bong Hee melihat Min Hyuk yang
berjongkok menyuruhnya agar tak perlu malu kalau memang dikalahkan oleh seorang wanita dengan
mengatakan kalau punya kekuatan khusus dan meminta agar Min Hyuk bisa merahasiakannya
dari semua orang Akhirnya
Min Hyuk berdiri mencoba untuk tersenyum lalu memanggil Sek Kong agar membawa
surat kontrak kerja. Bong Soon pun kembali duduk dan melihat Min Hyuk yang
tersenyum tapi tangangnya bergetar seperti kesakitan.
Sek Kong
datang, Bong Soon melonggo ternyata memang benar gajinya 60 juta won. Sek Kong
pu menunjuk tempat Bong Soon bisa memberikan tanda tanganya. Bong Soon tanpa
pikir panjang memberikan tanda tanganya. Lalu bertanya kapan mulai berkerja.
Min Hyuk
bertanya pada Sek Kong sebelum keluar apakah kakinya itu kuat dan menyuruh agar
bisa bermain adu ayam dengan Bong Soon. Sek Kong meremehkan Bong Soon karena
punya harga diri yang harus ditetapkan sebagai Marinir, serta tidak bisa
melakukan dengan seorang wanita. Min Hyuk menyuruh Sek Kong agar melakukan
saja. Sek Kong tetap menolak.
“Sekretaris
Kong. Jika Kau menang melawan dia, aku akan memberikan mobilku.” Ucap Min Hyuk,
Sek Kong pun langsung siap melawan Bong Hee. Min Hyuk pun menyuruh Bong Soon
agar mulai bermain.
“Tunggu...
Boleh kita main sambil pakai helm? Dia mungkin akan terluka, jadi memakai helm
akan menjadi yang terbaik.” Kata Bong Soon.
Min Hyuk pikir mereka pesan jajjangmyeon
dulu.
Kurir
jajangmyun pun datang, Min Hyuk langsung meminta helm dari pria itu dengan
memberikan uang agar bisa membeli helm yang baru serta bayaran untuk jajangmyun
yang dipesanya. Sek Kong pun sudah siap dengan helmnya, Bong Hee pikir
mereka harus segera selesaikan sebelum
mienya bengkak.
“Astaga,
aku tidak percaya aku melakukan ini dengan seorang wanita. Ini sangat konyol. Anda benar-benar akan memberikan mobil, kan?”
kata Sek Kong memastikan lebih dulu
“Jika kau
menang, kau boleh ambil mobilku.” Ucap Min Hyuk menjadi wasit pertandingan.
Saat
hitungan ketiga, Sek Kong menyerang lebih dulu Bong Soon hanya diam dan
melawanya. Tubuh Sek Kong langsung melayang dan membentur dinding sampai
membuat cekungan. Bong Soon dan Min Hyuk panik karena Sek Kong tiba-tiba tak sadarkan diri. Pegawai
wanita pun datang melihat keadaan Sek Kong.
Min Hyuk
memastika kalau Sek Kong itu tak mati, Bong Soon tak enak hati meminta maaf.
Sek Kong pun bergerak. Min Hyuk bisa bernafas lega karena Sek Kong itu masih
hidup. Sebuah ambulance akhirnya membawa Sek Kong dengan penyangah leher ke
rumah sakit dengan tubuh tengkurap.
Min Hyuk
akhirnya memutuskan kalau kan menggunakan bahasa informal karena Bong Hee telah
menandatangani kontrak dengan perusahaan, tapi
tidak bisa mengatakan, "Baiklah." ke pengawalnya. Bong Hee
mengerti dan. Min Hyuk ingin menyelesaikan apa yang ingin dikatakan Bong Soon
sekarang.
“Aku ingin
tahu lebih detail tentang keperluan dari posisi ini.” Ucap Bong Soon.
“Yah,
seluruh pekerjaanmu berkisar hanya untuk tetap melindungiku. Memberikan
perlindungan yang sempurna untukku” Jelas Min Hyuk
“Ada
sesuatu yang ingin kuminta darimu. Jika aku melakukan pekerjaan dengan baik sebagai
pengawalmu. Berikan aku kesempatan untuk dikirim ke Tim Pembangunan dan
Perencanaan.” Kata Bong Soon.
“Yah, aku
tidak tahu. Aku belum pernah melihat keterampilanmu sebelum nya. Aku tidak mempekerjakanmu
karena kau sudah memenuhi syarat untuk bekerja di Departemen itu. Kau memenuhi
syarat untuk menjadi pengawal pribadiku.” Jelas Min Hyuk
Bong Soon
pikir semua yang diinginkan hanya untuk memberikannya kesempatan. Min Hyuk
setuju akan memberikan kesempatan serta Tetapi pastikan untuk melindunginya
dengan benar dulu. Bong Soon mengerti. Min Hyuk menyuruh Bong Soon pergi
setelah membereskan ruangan dan juga melapor ke KantorSekretaris pukul 10:00
besok.
Bong Soon
menganguk mengerti dan akan melakukannya. Min Hyuk melihat Sekretaris Gong
terluka, jadi membutuhkan seseorang untuk mengambil alih untuknya selagi sekertarisnya
itu pergi. Bong Soon mengerti dan Min Hyuk pun keluar dari ruangan.
Bong Hee
dalam ruangan sendirian mengeluh Min Hyuk yang sangat angkuh bahkan menggunakan
bahasa informal dengannya, Ia benar-benar tidak percaya Min Hyuk itu Presdir
perusahaan menurutnya ia hanya harus berhasil untuk melawan si presdir dengan
gaya angkuh duduk seperti Min Hyuk.
"Baiklah,
kalau begitu. Aku akan memberimu kesempatan." Kata Bong Soon mengikuti
cara gaya Min Hyuk berbicara.
“ini
sangat menyebalkan. Aku menahan diriku karena gajiku yang sangat manis itu! Aku
akan menoleransi pembicaraan informal nya sebagai bagian dari deskripsi
pekerjaan.” Ucap Bong Soon lalu melihat mie jajangmyun yang sudah membengkak.
Bong Hee
berjalan pulang melalui lorong seperti merasakan ada orang yang mengikutinya,
tapi saat menoleh kebelakang tak ada yang siapapun, ia pun buru-buru berjalan
masuk ke dalam rumah.
Didalam
kamar, Bong Hee mencari informasi Menjadi pengawal, sebuah pesan masuk ke dalam
ponselnya “Keluarlah sebentar. Aku di luar rumahmu.” Bong Hee tersenyum karena Kook Doo
mengajaknya keluar rumah. Kook Do memberikan alat penyentrum yang dimilikinya.
“Oh,
terima kasih. Aku akan menggunakannya dengan baik.” Kata Bong Soon tersipu
malu.
“Apa
maksudmu, kau akan menggunakannya? Kau tidak harus menggunakannya! Jangan
coba-coba untuk menempatkan diri dalamsituasi di mana kau harus menggunakannya.
Muatannya tidak begitu kuat karena tidak memiliki cadangan daya yang besar,
Karena itu hanya untuk perlindungan diri.” Tegas Kook Doo lalu menyuruh Bong
Soon masuk.
Bong Soon
heran karena Kook Doo akan pergi begitu saja, Kook Doo pikir sudah malah jadi
lebih baik cepat masuk saja. Bong Soon
lalu bertanya Apa semuanya baik-baik saja dengan pacarnya. Saat itu Kook Doo
menerima telp dari Hee Ji lalu masuk ke dalam rumah. Bong Soon mengucapkan
terimakasih tapi seperti tak digubris oleh Kook Doo.
Seorang
wanita lewat di jalan lorong yang gelap, ia merasakan ada orang yang
mengikutinya dan akhirnya lehernya pun dijerat. Pagi harinya, seorang warga
melihat wanita yang sudah penuh dengan luka. Dikantor polisi, salah orang
polisi memberitahu Ada pembunuhan kemarin malam saat tim B sedang bertugas.
Kook Do
mendengarnya, beberapa polisi kaget dan menanyakan TKP-nya. Polisi itu
memberitahu tempatanya di Dobong-dong. Semua warga berkumpul seperti tak
percaya melihat kejadian wanita terbunuh dan banyak darah, sementara Bong Soon
memilih untuk segera pergi ke kantor untuk pertama kalinya.
Bong Hee
masuk ruangan kaget melihat yang ada dilayar seperti sebuah tanda peringatan.
Min Hyuk masuk memberitahu bahwa memiliki musuh dimana pun, dan ia pun juga tak
tahu karena orang mengancam akan membunuhnya. Bong Soon kebinggungan tiba-tiba
ada gambar yang langsung muncul dilayar.
“Orang IT
menggunakan teknologi untuk membuat ancaman digital. Ini Lucu kan ?” kata Min
Hyuk, Bong Soon hanya bisa menghela nafas.
Keduanya
pergi ke restoran, Min Hyuk menceritakan bahwa
akhir-akhir sedang di ikuti oleh orang dan diancam tapi ingin tahu, Bong Soon ingin tahu
siapa dibalik semua ini. Min Hyuk pikir akan menangkap mereka jika tahu siapa. Bong
Hee pikir Min Hyuk bisa lapor polisi.
“Aku
benci polisi. Dan aku juga tidak mempercayai mereka. Aku yang akan menangkap
mereka. Bantu aku melakukan itu.” Kata Min Hyuk,Bong Soon bingung.
“Katamu,
kau suka video game, kan? Ayolah, bukankah ini sangat mendebarkan? Kita menangkap
mereka! Seperti pada Game. Bukankah itu terdengar menyenangkan? Dan juga
Katamu, kau ingin mengembangkan game, kan? Maka, cobalah! Kita pasti akan menjadi
pemenang.” Kata Min Hyuk.
Bong Soo
pikir Min Hyuk itu sedang bercanda. Sekarang. Min Hyuk menyakinkan bahwa Hidup
adalah permainan dan permainan adalah hidup lagi pula bukan sesuatu yang
terlalu serius.
Min Hyuk
memberikan peralatan menurutnya cukup Menakjubkan, kalau Bong Soon bisa
menangkap orang itu, maka akan memindahkan ke Pembangunan dan Tim Perencanaan
serta bisa mengembangkan game yang di inginkan. Bong Soon terdiam lalu melihat
berita yang ada diruangan.
“Ada
pembunuhan diDobong-dong tadi malam. Wanita yang dibunuh adalah wanita lajang
berusia 31 tahun berencana untuk menikah dalam dua bulan. Ini benar-benar cukup
tragis.”
“Tidak
ada saksi, CCTV, atau rekaman dashcam yang dapat digunakan sebagai bukti. Polisi
mengalami kesulitan dengan pemeriksaan utama. Korban bekerja di Toko Buku
Daeyong dan baru saja pulang larut malam setelah lembur...”
Saat itu
Min Hyuk melihat ponselnya berdering dan dari nomor yang tak dikenal, ketika
mengangkatnya suara robot lagi terdengar dengan mengatakan “Jangan meremehkan
perkataanku. Lihat aja apa yang akan terjadi dari sekarang.” Bong Soon dan Min
Hyuk langsung melotot kaget mendengarnya.
bersambung ke episode 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar