Semua tim
dibagian operasi bisnis berkumpul, Sang Tae seperti tak menyangka pihak kantor
bisa menempatkan Sung Ryong diruang tunggu Manager Choo tahu kalau tidak ada
yang bisa bertahanlebih dari dua haridisana menurutnya itu adalah tempatyang
mengerikan.
“Mereka
membuat kita merasa sangat terhina...sampai akhirnya kita memutuskanuntuk
berhenti.” Kata Ha Kyung
“Apa yang
terjadi jika masihtidak ingin berhenti?” tanya Hee Jin
“Maka,
mereka akan membuat alasan dengan berbicara tentang sikapnya di tempat kerja
dan juga akan menerimakesaksian dari anggota tim.Tentu saja, itu semua palsu.”
Jelas Manager Choo
“Jika
Kepala bertahandi tempat itu, maka kita mungkin nantinya akanberada di sana,
juga.” Komentar Jae Hyun
“Kalau
begitu, itu adalah caralain untuk menyingkirkannya.Tidak peduli apayang
diperlukan.” Kata Ki Ok sedih
Sang Tae
tak ingin membahasnya lagi memilih pamit untuk segera pergi ke bank.
Kwang
Sook sedang melakukan interview dengan melihat bahwa kedai kopi membutuhkan
pekerja paruh waktu. Pemilik kedai bertanya Apakah Kwang Sook pernah bekerja di
sebuah kafe atau di tempat kopi. Kwang Sook mengaku pernah.
“Aku
memiliki tiga tahunpengalaman disana.” Ungkap Kwang Soo
“Maka,
kau pasti pandai menggunakan mesin espresso.” Ucap Si pemilik, Kwang Sook
mengaku tidak seahli itu.
“Katamu,
kau memiliki tiga tahun pengalaman” kata si pemilik, Kwang Sook berdalih
kalau Tempat yang dulunya bekerja,sebagian
besar disediakan tanpa mesin.
“Tapi aku
bisa belajar hal-hal seperti itu dengan cepat.”
Ungkap Kwang Sook menyakinkan si pemilik agar bisa diterima berkerja. Ia
memberitahu tentang kelebihan sifat yang ramah, kepada pelanggan dan merasa bisa
bekerja sebagai kasir, atau bisa menjaga pembukuan.
Sang Tae
baru saja keluar dari lift menuju bank. Kwang Sook keluar dari kedai dengan
wajah bahagia, walaupun tempatnya berkerja bukan Operasi Bisnis dari TQ Group, tapi
mendapat pekerjaan di cafe TQ Group.
Ia pun
berjalan dan sempat berpapasan dengan Sang Tae, soundtrack drama Goblin
diterdengar, lalu menatap bagian punggung Sang Tae seperti mulai terkesima dan
akhirnya berjalan pergi. Sang Tae juga merasakan sesuatu lalu membalikan
badanya, melihat gaya jalan Kwang Kook keluar dari lobby.
Manager
Oh melihat foto anak dan keluarnya di ponselnya, terlihat bahagia dengan
senyumanya. Sung Ryong yang duduk disampingnya sempat melirik lalu mencoba tak
memperdulikanya dan sibuk berkerja. Tiba-tiba Hee Yong datang langsung dengan
nada marah menyindir Sung Ryong Karyawan
yang antusias sekali. Manager Oh terlihat ketakutan menaruh ponselnya.
“Apa Kau
tidak tahu peraturan nomor satu? Kau tidak boleh melakukan apapun di ruang
tunggu. Seperti orang yang duduk di sebelahmu, kau harus duduk diam dan
merenungkan diri.” Tegas Hee Yong
“Aku
sudah merenungkan diri, dan baru saja menemukan diriku.” Ucap Sung Ryong
melawan
“Berhenti
bicara. Jangan melakukan apapun!” perintah Hee Yong membuang semua berkas ke tempat
sampah
Sung
Ryong mengeluh Hee Yong bisa dengan mudah membuangnya, Hee Yong tak peduli
ingin membanting laptop. Sung Ryong memberitahu kalau itu properti kantor, Hee
Yong menahanya dan memerintahkan Jangan
melakukan apapun dengan Hanya boleh bernapas dan berpikir.
Ki Ok
bicara di telp kalau tidak bisa menyetujuinya dan itu adalah perintah Presdir.
Hee Jin juga mengatakan kalau Presdir memerintahkan itu. Sementara Jae Joon
juga berkata kalau direktur hanya boleh menghabiskan uang dengan nominal yang
terbatas dan Jika mereka yang mengganti pengeluaran
pribadi si direktur.
“Apa yang
terjadi?Presdir memerintahkan penggantian-untuk-pengeluaran-uang yang
transparan.” Ucap Manager Choo heran
“Kurasa,
itu karena Kepala Kim tidak ada di sini. Mereka tahu dia tidak ada di sini
untuk menghentikan mereka.” Kata Ha Kyung
Park
Myung Seok masuk ruangan dengan gaya bosnya menyapa semua pegawai mengaku kalau
datang untuk melihat Tuan Penyelamat, lalu dengan nada mengejek bertanya-tanya
keberadaan Sung Ryong karena tak ada ditempat duduknya.
“Apa dia
pergi ke Andromeda Galaxy?” ejek Myung Seok tahu kalau Sung Ryong di pindahkan
ke bagian ruang tunggu.
Manager
Choo menyapa Myung Seok lebih dulu. Myung Seok melihat akhirnya Manager Choo
yang menyapanya saat masuk ruangan, lalu mengancam akan memecatnya kalau bersikap
seolahtahu segalanya dengan kembali menendangnya, Manager Choo pun tak bisa
melawan.
“Ya. Ini
bagus. Aku suka suasana ini. Departemen Operasi Bisnis harus seperti ini.”
Komentar Myung Seok bahagia melihat Sung Ryong tak ada diruangan dan semua
terlihat tertunduk takut.
“Heii.
Aku ingat kau. Kau sangat sungkan saat menahan Kepala Kim untuk menghajarku.”
Komentar Myung Seok menujuk pada Ki Ok,
Ki Ok mencoba menyangkalnya.
“Dan
kau.. Kau mencibir ketika berpura-pura
untuk menghentikannya.” Tunjuk Myung Seok pada Sang Tae. Sang Tae mengaku kalau
Wajahnya memang sudah seperti ini.
“Kau
terlihat seolah-olah kau adalah raja di dunia.” Ejek Myung Seok pada Jae Joon
Hee Kyung
langsung menanyakan tujuan Myung Seok mendatangi timnya, Myung Seok meminta Ganti pengeluaran nya
secara terpisah pada kartu kredit pribadinya. Manager Choo meminta maaf karena
mereka tidak bisa melakukan itu. karena
itu akan menyebabkan defisit. Myung Seok
bisa mengerti tapi langsung mengancam akan mengacak-ngacak seluruh ruangan.
“Kau yang
paling ahli untuk menutupi kerugian.” Kata Myung Seok menunjuk pada manager
Choo
“Kami
mungkin harus menggunakan uang kami sendiri.” Ucap Manager Choo
Myung Seok
tak mau tahu dengan mengancam akan... mengacak-acak seluruh departemen ini.
Saat itu Sung Ryong masuk ruangan, semua pegawai langsung berani menatap Myung
Seok. Sementara Myung Seok yang tak tahu terus mengoceh kalau Kepala Kim
benar-benar memanjakan mereka sambil mengumpat marah merasa akan menang melawan
Sung Ryong. Sung Ryong terus mendengar ucapan anak Tuan Park didepan meja Ha
Kyung. Myung Seok membalikan badan dikagetkan dengan Sung Ryong yang sedari
tadi sudah duduk dan langsung sikapnya berubah ketakutan.
“Jadi kau
akan melakukan tendangan 360 derajat? Tunjukkan padaku langkah demi langkah
nya.” Tantang Sung Ryong mendengar Myung Seok yang ingin menendangnya. Myung
Seok benar-benar ketakutan mengaku kalau tak bisa.
“Kau
tidak harus berada di sini. Bukan begitu?” ucap Myung Seok, Sung Ryong
mengatakanakalau datang untuk mengambil
charger ponselnya.
Myung
Seok seperti sapi bertemu majikan langsung menurut mengambilkan charger
langsung ikut keluar dengan Sung Ryong. Jae Joon yang melihatnya, mengejek
kalau berharap mereka akan berkencan.
Myung
Seok duduk ketakutan dengan memainkan kabel chargeran, Sung Ryong datang dengan
membawa dua sosis menyuruh Myung Seok memakanya, Myung Seok langsung dengan cepat
memakanya. Sung Ryong mengaku hari ini sangt
kesal hari ini, jadi tidak punya tenaga untuk menendang bokongnya.
“Kau
sudah dewasa. Jangan seperti itu. Oke? Aku mengerti mengapa kau datang ke departemenku
dan berbicara omong kosong. Kau... tidak tahu bagaimana caranya menggunakan uang.
Menggunakan uang bukanlah jawaban dari setiap alasan Kau harus menggunakan
jumlah yang tepat pada waktu yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik.”
Jelas Sung Ryong menasehati
“Myung
Seok. Pengetahuan adalah kekuatan. Jika kau tidak tahu sesuatu, kau boleh bertanya
kepadaku kapan saja.” Kata Sung Ryong
“Maka,
aku boleh menanyakan sesuatu... hal tentang keuangan dan teknik investasi?”
ucap Myung Seok
“Hei..
Apa aku ini Layanan Pusat Panggilan? Berpikirlah sebelum kau bertanya.” Keluh
Sung Ryong
Myung
Seok hanya bisa tertunduk meminta maaf. Sung Ryong memperingatkan Myung Sook
kalau sampai tertangkap lagi, maka
akan... benar-benar menghancurkannya dengan mengarahkan tusuk sate. Myung Seok
ketakutan karena ujungnya sangat tajam ada didepan hidungnya.
Sung
Ryong pun akan pergi membawa chargernya tapi terhenti karena tersangkut. Myung
Seok langsung meminta maaf karena tak sengaja tersangkut, Sung Ryong tak banyak
berkata-kata memilih langsung pergi. Myung Seok pun kembali duduk dengan gaya
sombongnya merasa kalau ini sangat
memalukan.
Sung
Ryong akhirnya duduk di ruang tunggu sambil bermain membuat pulpennya bisa
berdiri. Manager Lee dan anak buahnya melihat mengejek kalau Sung Ryong menempatkan semua energi nya ke dalam pena
itu seperti seorang penyihir. Sung Ryong mengumpat kesal dan melihat Manager Oh
yang sudah membawa tas dan pamit pergi.
Ha Kyung
dan Manager Choo datang sempat memberikan hormat pada Manager Oh seperti sudah
saling mengenal. Keduanya pun menyapa Sung Ryong dengan wajah sedih, menanyakan
keadaanya. Sung Ryong mengaku kalau Ventilasi nya sangat bagus dan kamar mandi
nya dekat jadi kalau ingin buang air besar, Manager Choo langsung menyela
karena itu Jorok sekali.
“Apa yang
tadi itu Manajer dari Urusan Umum? Apa Kau mengenalnya?” tanya Sung Ryong
“Kita
masuk ke perusahaan pada waktu yang sama bahkan berdua hampir tidak bisa
bertahan.”cerita Manager Choo sedih kalau dirinya juga Bisa kena.
Mereka
akhirnya minum bersama, Manager Choo pikir mereka bertiga tidak pernah minum
bersama-sama, Sung Ryong pikir meminta mereka untuk datang ke pesta penyambutan
waktu itu, tapi semua nya meninggalkannya.
“Apa
maksudmu kita meninggalkanmu? Kita semua punya janji.” Ucap Manager Choo
“Kita
memang meninggalkan dia dan Kau minum denganku malam itu.” Ungkap Ha Kyung
“Coba
Lihat? Itu semua semakin terungkap sekarang.”ejek Sung Ryong,
Manager
Choo akhirnya meminta maaf, mengajak untuk minum sebagai perdamaian. Ha Kyung
menanyakan keadaanya di ruang tunggu. Sung Ryong mengaku kalau bisa menahan diri di sana dan ahli dalam hal
itu. Manager Cho pikir Sung Ryong harus Tetap bertahan dan hanya harus
menghadapi hal yang terburuk.
“Meskipun
begitu, kurasa, orang yang bisa tidak bisa menghadapi semua ini. Karena itu
sangat memalukan. Aku minta maaf, Kepala Kim... karena tidak bisa membantu.”
Kata Ha Kyung
“Sekarang
kau memanggil dia, Kepala. Itu sangat bagus.” Komentar Manager Choo, Sung Ryong
pun ingin mendengar Ha Kyung memanggilnya
dengan kasih sayang.
“Aku
minta maaf, Manajer Umum. Karena bertindak seperti tahu segalanya.” Kata Ha
Kyung, Sung Ryong tersenyum berpikir kalau itu tak masalah.
“Aku
bahkan tidak bisa melakukan pekerjaanku dengan benar.” Komentar Manager Choo
“Kau
harus berhenti jika kau tidak dapat melakukan pekerjaanmu.” Ejek Sung Ryong
Manager
Choo meminta Sung Ryong jangan mengunakan ucapanya, lalu bertanya apakah sudah
memiliki tempat tinggal yang baru. Sung Ryong mengelengkan kepala. Manager Choo
merasa sangat menyulitkan karena air ditempat mati bahkan langit-langit
kamarnya runtuh. Ha Kyung kaget mendengarnya.
Manager
Choo akhirnya mengajak Sung Ryong pindah ke rumahnya saja dengan setuju
memberikan diskon 50ribu won dengan TV
dan internet gratis. Sung Ryong meminta agar memberikan ramen gratis juga.
Manager Choo menolak, Sung Ryong terus merengek sampai akhirnya Manager Choo
pun setuju karean ramen tidak mahal. Sung Ryong pikir akan pindah hari ini,
Manager Choo memperbolehkanya. Keduanya pun minum dengan cara love shot. Ha
Kyung pun berharap mereka berdua memiliki waktu yang menyenangkan bersama-sama.
Manager
Choo mengajak Sung Ryong masuk rumah dan menyalakan lampu ruamhnya, Sung Ryong
dikagetkan dengan melihat rumah seperti kapal pecah, menurutnya rumahnya
itu sangat menjijikan. Manager Choo
pikir akan bersih-bersih, jika tahu Sung Ryong akan pindah hari ini.
“Kau
pasti kaya jika kau bisa membeli rumah sebesar ini. Apa kau kaya karena seorang
Manajer Umum?” komentar Sung Ryong melihat rumah yang luas.
“Hei.
Satu kamar dengan kamar mandi itu milik bank. Aku sangat senang tidak harus pindah, tapi aku akan berusia 60
tahun saat melunasi jaminan nya.” Cerita Manager Choo
Sung
Ryong bertanya dimana kabar tidurnya, lalu masuk ke sebuah ruangan dengan
terlihat nyaman. Manager Choo mengatakan bukan itu karena itu kamar putrinya
lalu menarik keluar dan menekan tombol dibagian atap, terlihat sebuah tangga
masuk ke atap rumah.
“Kau akan
menyukainya. Ini adalah pintu masuk ke kamarmu.” Kata Manager Choo
“Katamu,
tempat tinggalku setara dengan penthouse! Itu adalah loteng.” Keluh Sung Ryong
“Makanya,
kau harus mendengarkan kalimatku sampai selesai. Kapan aku bilang, kau akan
tinggal di penthouse? Kubilang, ruangan nya seperti gaya penthouse.” Jelas
Manager Choo
“Kau
menipuku. Apartemen macam apa yang punya
loteng seperti ini?” ucap Sung Ryong kesal
“Ini
adalah setting rumahan yang langka. Hanya apartemen tingkat atas punya yang
seperti ini. Suasana sangat bagus diatas sana.” Kata Manager Choo meyakinkan.
Sung
Ryong tahu kalau diloteng adalah tempat
semua hantu dari film horor berasal dan takut hantu. Manager Choo mengingatkan
kalau tidak sedang berada di Mississippi atau Southern California lalu
mengajaknya naik ke lantai atas dengan menyakinkan tidak ada mayat.
Sung
Ryong dengan ketakutan menaiki tangga dan melihat bagian atap rumah yang cukup
luas dengan beberapa barang yang disimpan. Manager Choo pikir tempat itu sangat
nyaman dengan Pemandangan dari jendela sangat luar biasa
“Apa aku
menggunakan toilet yang di lantai bawah?” tanya Sung Ryong, Manager Choo
membenarkan, Sung Ryong mengeluh kalau Rancangan nya jelek sekali.
“Rancangan
nya sudah bagus. Punggung hangat dan hidung dingin. Itulah yang membuat seorang
pria menjadi jantan.” Komentar Manager Choo menyakinkan.
“Kau
harus Ingat, jangan pernah menutup pintu jebakan saat kau berada di sini. Kau
tidak bisa membukanya dari dalam. Tetap buka pintu ini ketika kau tidur.” Jelas
Manager Choo
“Jika aku
menutup nya secara tak sengaja, apa aku akan terkunci di sini?” kata Sung
Ryong, Manager Choo memberikan sebuah botol kalau memang terjebak diatas. Sung
Ryong hanya bisa menatap binggung.
Pagi hari
Manager
Choo sibuk didapur dengan mempersiapkan bahan makanan dan masak dengan gaya
chef yang mengeluarkan api, setelah itu memberikan nasi goreng dengan bentuk
yang sangat cantik. Sung Ryong melonggo tak pecaya melihat ingin tahu siapa
sebenarnya Manager Choo itu.
“Aku
Manajer Umum dari Operasi Bisnis tapi jadi seorang koki di tentara. Aku memasak
dengan keahlianku sejak beberapa waktu silam, khusus hanya untukmu.” Cerita
Manager Choo, Sung Ryong mencobanya dan memuji rasanya menakjubkan.
“Ini
adalah makanan kesukaan nya putriku. Apa kau tahu resep yang dimiliki para
Ayah? Keahlian mereka lebih baik daripada cara memasak nya para Ibu.” Kata
Manager Choo, Sung Ryong membenarkan.
“Aigoo.. Kau
harus duduk menghadap dinding sepanjang hari di aula yang dingin. Makanlah
semua yang kau inginkan.” Kata Manager Choo kasihan.
Sung
Ryong mengucapkan terimakasih dengan perhatianya walaupun terlihat sedih.
Seo Yul
duduk diam dalam ruanganya, Detekif Oh memberikan gambar yang diambil oleh
kamera keamanan di luar kantor polisi. Ia pun melihat Ha Kyung yang bertemu
dengan Sung Ryong serta pengacaranya.
“Go Ho
Cheol, wakil dari Go and Goo... adalah teman dekat Jang Yoo Seon.Aku yakin Nn.
Yoon...menerima bantuan dari CEO Jang.” Jelas detektif Oh
Ha Kyung
sedang berjalan langsung menyapa Seo Yul
Seo Yul berhenti sejenak bertanya apakah masih main 'pemukul-bola' Ha
Kyung mengaku Belakangan agak sibuk jadi tak melakukanya. Seo Yul memangggil Ha
Kyung sebelum pergi.
“Kau
masih belum lupa tentang janjicatchball (tangkap bola) kita, kan?” ucap Seo
Yul. Ha Kyung mengangguk, lalu Seo Yul pun mempersilahkan Ha Kyung pergi.
Ha Kyung
memberikan berkas Daftar Pegawai Yang Berlebihan pada Jasa Pengiriman TQ, pada
Ki Ok karena punya teman di Tim Restrukturisasi. Bisa mendapatkan daftar
orang-orang yang mereka targetkan. Ki Ok bisa mengerti maksudnya.
“Aku
bertemu ayahmu beberapa kali... saat masih di kantor mereka. Aku benar-benar
minta maaf, tidak tahu tentang hal itu.”
Ungkap Ha Kyung
“Jangan
minta maaf. Ini adalah masalah pribadi.” Ungkap Ki Ok
“Ini
bukan masalah pribadi. Ayahmu adalah salah satu dari sekian banyak karyawan
kita, juga.” Kata Ha Kyung
“Terima
kasih telah mengkhawatirkanku.” Ucap Ki Oh, Ha Kyung pikir Hanya ini saja yang
bisa dilakukan karena akan lebih baik supaya tahu tentang ini lebih awal.
Ha Kyung
pun meninggalkannya, Ki Ok melihat berkas nama dan menemukan nama “WON NAM
CHEOL” dan langsung menangis. Manager Choo dan Sung Ryong hanya bisa menatap
sedih karena ayah Ki Ok harus terkena PHK.
Sung
Ryong mengerakan tubuhnya untuk melemaskan ototnya, sementara Manager Oh sibuk
seperti sedang menulis sesuatu. Saat itu Hee Yong datang seperti ingin kembali
mengomel, Sung Ryong menantangnya apa lagi yang akan dibahasnya.
“Baca ini
dengan sangat seksama. Kami membatalkan penghargaan Karyawan Bulan ini dan kami
menuntut agar kau mengembalikan hadiah uang nya.” Tegas Hee Kyung, Sung Ryong
pikir Hee Yong sedang bercanda dengan
nada tinggi.
“Aku
tidak percaya apa yang kudengar. Apa aku harus langsung memberikan 1.000
dolar?” ucap Sung Ryong, Hee Yong berdalih kalau mereka harus mengikuti aturan.
“Apa Kau memberikanku
penghargaan dan uang tunai dan sekarang kau ingin aku untuk mengembalikannya?
Ini sangat tak bisa dipercaya. Bahkan mafia... tidak meminta apa yang pernah
mereka berikan!” kata Sung Ryong, Ga Eun yang sedari tadi mendengarnya mencoba
menenangkan Sung Ryong.
“ Sikap
dan perkataan yang tidak sopan. Ini Penyebab tambahan untuk tindakan
disipliner.” Tegas Hee Yong, Sung Ryong tak peduli.
“Kau mencari
nafkah untuk itu, kau bikin orang susah dan menyiksa orang lain. Kau
berekspresi seperti ini dan berbicara begini. Ambillah dari gajiku atau
membelah tubuhku jika kau ingin.” Kata Sung Ryong, Hee Yong pikir dirinya bisa
melakukan itu dengan mengumpat Sung Ryong orang yang keji
“Beraninya
kau bicara seperti itu, Ahjumma!! Dia menyelamatkan seseorang, dan
menyelamatkan persatuan buruh. Ia melakukan hal-hal yang patut untuk dipuji dan
kau memanggilnya orang yang keji? Apa Kau pernah membuat pengorbanan untuk
orang lain?” teriak Ga Eun membela.
Hee Yong
ingin tahu Ga Eun itu dari departemen mana. Ga Eun pikir kalau ini tak ada
hubunganya. Kali ini Sung Ryong panik meminta Ga Eun tenang karena pasti ada
hubungan dengan marah-marah seperti ini. Ga Eun tak terima karena mereka
meminta sesuatu yang sudah diberikan merasa kalau Penghargaan uang tidak bisa diminta kembali.
Sung
Ryong makin panik karena suara Ga Eun makin tinggi, Hee Yong ingin tahu Ga Eun
itu dari Departemen mana dengan bertolak
pinggang menonjolkan dadanya. Ga Eun tak mau kalah dengan menanyakan alasan Hee
Yong ingin mengetahuinya menonjolkan dadanya
Ga Eun
duduk di tangga darurat seperti tak percaya pihak perusahaan melakukan ini pada
Sung Ryong, Tadinya menjulukinya sebagaiTuan Penyelamat dan sekarang sebagai
orang yang keji. Sung Ryong pikir mereka sebagai manusia bisa membuat
kesalahan.
“Kita
melakukan hal yang salah di tempat yang salah. Mengejek dan menghina kita hanya
untuk itu... Aku benar-benar ingin mengundurkan diri.” Kata Sung Ryong hilang
semangat, Ga Eun langsung memberikan semangat dan yakin kalau Sung Ryong pasti
kuat.
“Aku tidak
seperti itu. Semua yang nonton tadi juga sama buruknya.” Kata Sung Ryong, Ga
Eun memuji kalau Sung Ryong itu mengagumkan.
“Tidak,
aku tidak seperti itu. Aku berhenti menjadi Tuan Penyelamat. Aku sudah selesai
menjadi seseorang yang mengutamakan orang lain dan akan berhenti di tempat terkutuk
ini lalu...”kata Sung Ryong ingin menyerah, Ga Eun langsung berteriak
“Kepala
Kim!!!! Apa Kau tidak peduli tentang yang kukatakan? Kau sungguh sangat....
sangat mengagumkan!” tegas Ga Eun tak ingin Sung Ryong keluar dari TQ.
Sung
Ryong melihat Ga Eun yang bisa berteriak kerasa kerasa kalau Paru-paru nya kuat
sekali dan sudah waktunya untuk menyelesaikan ini perlahan-lahan lalu pergi ke
Denmark dengan segera.
Saat Sung
Ryong kembali ke ruang tunggu tak melihat Manager Oh hanya ada sebuah surat, ID
Card dan juga kacamata diatas meja. Lalu melihat surat yang dituliskan Manager
Oh “AKU MELAYANI PERUSAHAAN DENGAN BAIK. AKU BERDOA BAHWA HIDUPKU INI TIDAK
GAGAL. -OH SE MYEONG-“
Ha Kyung menerima telp Sung
Ryong dikagetkan dengan Manajer Umum Oh. Manager Choo ikut kaget bertanya
dengan teman seperjuangan itu.
Manager
Choo mencari keseluruh ruangan, bahkan sempat minum disbeuh ruangan rapat
menanyakan keberadaan Manager Choo. Ha Kyung memberitahu Manager Choo tidak
berada di kantornya. Sung Ryong juga ikut mencarinya sampai ke bagian atap
melihat Tuan Oh sudah naik untuk melompat dan langsung berteriak mencegahnya.
Manager Oh menyuruh Sung Ryong pergi saja.
“Aku
tidak bisa pergi, saat kau berada di sini. Apa kau benar-benar akan melompat?”
kata Sung Ryong melihat Manager Oh benar-benar ingin melompat. Ha Kyung dan
Manager Choo serta dua pengaman juga datang.
“Ini
adalah satu-satunya cara agar aku bisa membersihkan namaku... dan menghapuskan
ruangan yang disebut Ruang Tunggu itu.” Kata Manager Oh yang merasa tertekan.
“Kenapa
juga kau peduli tentang Ruang Tunggu? Ruang tunggu itu tidak senilai dengan
hidupmu! Apa kau tidak peduli dengan istri dan anak-anakmu?” teriak Sung
Ryong, Manager Choo setuju dengan hal
itu agar memikirkan keluarganya.
“Aku
bekerja selama 22 tahun. Aku bekerja untuk TQ dan untuk keluargaku. Tapi yang
ada padaku sekarang hanya penghinaan yang tak tertahankan dan rasa bersalah terhadap
keluargaku.” Kata Manager Oh
“Jika kau
merasa bersalah terhadap mereka, maka itu adalah alasan lain untuk tidak
melompat! Apa kau pikir para eksekutif bajingan itu akan peduli tentangmu jika
kau melompat? Mereka hanya akan mengirim bunga ke pemakamanmu dan hanya itu
saja! “ teriak Sung Ryong muak
“Perusahaan
ini... Adalah hidupku. Rasanya seperti... hidupku telah hancur.” Ungkap Manager
Oh menangis.
“Perusahaan
ini bukan seluruh hidupmu! Perusahaan ini hanya tempat kerja! Ini hanya salah
satu perusahaanbodoh dan perusahaan korupsi!” teriak Sung Ryong menyakinkan.
Manager
Oh tak merasa seperti itu, kalau dirinya
yang tidak menjalani hidup dengan bijaksana serta mengakhiri semua ini dengan tidak
cukup baik. Sung Ryong kembali berteriak bertanya apa kesalahan Manager Oh.
Manager Oh yang ingin melompat berhenti, Manager Oh mengaku Semua adalah
kesalahanya.
“Manajer
Umum! Apa kau menggelapkan uang? Apa kau mencuri uang orang lain dan
menghabiskan uang itu semaumu? Memangnya apa yang kau lakukan itu sangat salah?
Kau hidup dengan baik! Beberapa orang mengambil uang dari orang lain dan tidak
merasa bersalah atas apa yang mereka lakukan sedikitpun! Orang-orang seperti
mereka hidup dengan baik-baik saja. Mengapa kau mencoba untuk mengakhiri
hidupmu sendiri? Kau tidak harus menjadi orang yang akan melompat dari tebing
itu. Para bedebah yang menggelapkan uang yang harus berada di tempatmu sekarang
ini!” teriak Sung Ryong
Manager
Oh terdiam mendengarnya, Sung Ryong mengaku
melihat foto anaknya yang sangat
cantik dan harus mengantarnya berjalan menyurusi altar. Ia merasa kalau Manager
Choo ingin anaknya menangis dengan melihat kursi kosongnya. Ha Kyung ikut
menangis merasa kalau anak Manager Oh itu pantas untuk tersenyum di hari
pernikahannya.
“Para
eksekutif satu-satunya yang tidak tahu seberapa mulia nya kau menjalani hidupmu
itu! Kita semua tahu itu.” Kata Sung Ryong kembali meyakinkan.
“Ya, Se
Myeong. Semua junior kita mengakui kerja keras kita. Turunlah dari tebing itu.”
Pinta Manager Choo.
Sung
Ryong pun mengulurkan tangan agar Manager Choo bisa turun sekarang, akhirnya
Manager Oh pun turun dari menangis dipelukan Sung Ryong seperti meluapkan beban
hidupnya. Ia merasa kalau suadh hidup dengan keras dan mulia bahkan sangat
jujur serta melakukan sebaiknya.
“Kita
semua tahu itu.Aku bisa tahu hanyadengan melihat wajahmu.Matamu sangat hangat.
Kauterlihat begitu lembut.” Ucap Sung Ryong menyakinkan. Tuan Oh pun mengucapkan terimakasih karena ada orang yang bisa melihat
kebaikan hatinya.
Sung
Ryong berbicara kalau Manager Oh akan
mengundurkan diri dan menghabiskan waktu dengan keluarganya lalu meminta untuk
bertahan di sana tapi merasa tidak bisa menahan tekanan itu. Ha Kyung ternyata
duduk didepanya hanya bisa menatapnya, Sung Ryong heran dengan tatapan Ha
Kyung.
“Sekarang,
apa kau melihat aura yang mengelilingiku?” goda Sung Ryong bangga, Ha Kyung
merasa bukan seperti itu.
“Kurasa,
aku melakukan hal yang benar untuk membebaskanmu dari penjara.” Kata Ha Kyung,
Sung Ryong mengeluh Ha Kyung itu suka
pamer sekali tapi menurutnyai itu memang pantas untuk pamer
“Tapi Apa
yang kau katakan di atap tadi. Apa kau berbicara tentang dirimu? Koruptor.”
Kata Ha Kyung mengejek
“Aku
hanya membicarakan masalah umum di masyarakat kita.” Kata Sung Ryong mengelak
Ha Kyung
merasa kalau sangat aneh karena Sung Ryong terlihat begitu emosional. Sung Ryong pikir kalau Itu
keahlian untuk membujuk Manager Oh, Ha Kyung pikir akan membelikan kepiting
asin jika Sung Ryong mau mengakui itu.
“Tidak
ada orang yang bisa menjadi koruptor bisa bebas. Kita semua membuat kesalahan
dan melakukan yang salah. Tempat makan Kepiting yang ada di persimpangan sangat
enak.” Kata Sung Ryong mengajak Ha Kyung pergi, Ha Kyung mengambil jaketnya
lalu keluar dari ruangan.
Pagi hari
Hee Yong
melihat dua kursi diruang tunggu dan mengetahui kalau Tuan. Oh mengundurkan
diri lalu Kepala Kim masih belum datang jadi berpikir kalau sudah menyerah dan
menyuruh pihak keamanan membawa kembali meja dan kursinya. Tiba-tiba Sung Ryong
berteriak meminta untuk menunggu, Hee Yong kaget melihat Sung Ryong yang
mendorong sofa masuk ke ruang tunggu. Sung Ryong seperti mencari cara agar
lebih nyaman diruang tunggu.
Bersambung
ke episode 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar