PS : All
images credit and content copyright : JTBC
[Episode
2: Hati Seorang Penjahat]
Ketua Tim
Yook menonton Episode Drama spesial yang ke-300 yang sangat legendaris. Salah
satu anak buahnya melihat artis Kim Hye Je dan masih terlihat sangat muda. Gook
Doo melihat timnya pada nonton bertanya pada detektif Kim acara TV apa yang
mereka tonton.
“Ini
namanya "KepalaInvestigasi."Acara TV pertama yangpunya genre seperti
itu.Ini kutukan nya Ketua Tim Yook.Setiap kali ia menonton episode acaraitu,
sesuatu yang besar akan terjadi dan dia selalu berhasilmemecahkan kasus.” Jelas
Detektif Kim
“Bukankah
itu tugas Tim E?” pikir Kook Doo,Detektif Kim mengatakan kalau Kepala menyuruhnya untuk bekerja dengan
mereka.
“Banyak
acara TV yang bagus seperti "CSI,The Mentalist," dan "Criminal
Minds"Kenapa dia menonton acara itu? Apa settinganacara itu di saat
sebelum perang?” keluh Gook Doo. Ketua Yook memanggilnya.
“Hei..
Apa Kau tahu berapa orangyang nonton acara ini?Sesuatu tentang kejahatanitu
sudah jadi trend di antara mereka.Dalam energi yang berputar-putarmengelilingi
cosmos” jelas Kepala Yook
“Tapi kau
tahu, penyelidikan tidakbisa dilakukan seperti itu.” Pikir Gook Doo
“Belakangan
ini, semakin ada banyakkasus yang terjadi tanpa bukti nyata.Lalu, kita
harusmulai dari mana? Yaitu Dengan indra ke-6 kita!” tegas Kepala Yook
Gook Do
pikir mereka harus melakukannya dengan cara yang kuno. Kepala Yook memberitahu
kalau tahu buku yangpaling terlaris sepanjang sejarah adalah Alkitab dan film
terlari adalah E.T. dan sejarah adalah letak
jawaban yang benar. Gook Do hanya menatap diam seperti semua ucapan ketua
Timnya tak bisa disetujuinya.
Min Hyuk
mengajak untuk sarapan pada sebuah cafe, Bong Soon menolak karena sudah makan.
Min Hyuk pikir tetap saja Bong Soon harus makan, Bong Soon mengaku tidak lapar.
Min Hyuk pun tak maksa memberitahu kalau hanya datang untuk bekerjapada hari
Senin dan Kamis.
“Dan Informasi
itu jadi bocor entah bagaimana, makanya, kau dan aku,dan hanya kita berdua yang
boleh tahu jadwalku sekarang.” Kata Min Hyuk melihat Bong Soon tetap duduk.
Bong Soon pun menurut untuk duduk saat Min Hyuk menyuruhnya duduk.
Min Hyuk
menceritakan bahwa akhir-akhir sedang di
ikuti oleh orang dan diancam tapi ingin
tahu, Bong Soon ingin tahu siapa dibalik semua ini. Min Hyuk pikir akan menangkap mereka jika tahu siapa. Bong
Hee pikir Min Hyuk bisa lapor polisi.
“Aku
benci polisi. Dan aku juga tidak mempercayai mereka. Aku yang akan menangkap
mereka. Bantu aku melakukan itu.” Kata Min Hyuk,Bong Soon bingung.
“Katamu,
kau suka video game, kan? Ayolah, bukankah ini sangat mendebarkan? Kita
menangkap mereka! Seperti pada Game. Bukankah itu terdengar menyenangkan? Dan
juga Katamu, kau ingin mengembangkan game, kan? Maka, cobalah! Kita pasti akan
menjadi pemenang.” Kata Min Hyuk.
Bong Soo
pikir Min Hyuk itu sedang bercanda. Sekarang. Min Hyuk menyakinkan bahwa Hidup
adalah permainan dan permainan adalah hidup lagi pula bukan sesuatu yang terlalu
serius. Bong Soon menanyakan alasan Min Hyuk yang menbenci polisi, Min Hyuk
balik bertanya kenapa Bong Soon yang menyukai mereka. Bong Soon mengaku kalau
mereka itu keren.
Min Hyuk
menyuruh Bong Soon untuk makan, Bong Soon menolak. Min Hyuk memberitah kalau
hanya ini porsi makannya dalam satu hari dan Bong Soon tak boleh makan semaunya
sebelum diperintahkan, Bong Soon pikir
Min Hyuk harus bilang dari tadi dan mulai makan.
Min Hyuk
melihat ponselnya berdering dan dari nomor yang tak dikenal, ketika
mengangkatnya suara robot lagi terdengar dengan mengatakan “Jangan meremehkan
perkataanku. Lihat aja apa yang akan terjadi dari sekarang.” Bong Soon langsung
melotot kaget mendengarnya, bertanya sejak kapan mendapatkan telp seperti itu.
“Sudah
sekitar dua bulan jadi Lindungilah aku. Itu tugasmu... Sekretaris Gong punya
jadwalku, jadi minta padanya besok.” Kata Min Hyuk, Bong Soon mengerti.
“Aku akan
bersenang-senang hari ini dan tidak bisa bekerja karena suasana hatiku sedang
buruk.” Kata Min Hyuk, Bong Hee menatap heran. Min Hyuk bertanya kenapa Bong
Hee menatapnya seperti tak ingin melakukan perkerjanya.
“Aku
sudah mendengar Kalau kau hanya bekerja dua kali seminggu, tapi kau juga tidak
bisa dibilang bekerja pada hari-hari itu.” Kata Bong Soon.
“Coba Lihat?
Aku memang sangat populer, sampai mendapatkan perhatian ke mana pun aku pergi.
Ini masalah yang sebenarnya. Aku ingin pergi ke floodlands, toko buah, dan toko
buku hari ini.” Kata Min Hyuk berjalan dengan kendaraan robotnya.
Bong Soon
berlari dibelakangnya seperti melonggo dengan semua yang ada di ruangan Min
Hyuk serba otomatis, lalu bertanya apakah Ia
harus mengikuti Min Hyuk ke semua tempat-tempat itu, Min Hyuk
membenarkan lalu masuk kedalam lift. Bong Soon hanya bisa cemberut mengikutinya.,
Min Hyuk
sampai ke parkiran membuka kunci mobilnya, lalu menyuruh Bong Hee agar
menyalakan mesin mobilnya. Bong Soon
binggung, Min Hyuk pikir mungkin ada seseorang yang memasang bom dimobilnya,
Bong Soon tak percaya itu artinya Min Hyuk ingin dirinya yang mati. Min Hyuk
membenarkan karena dirinya tak ingin mati
“Kau
pengawalku! Jadi Nyalakan mesin mobil nya.” Kata Min Hyuk lalu berjalan
menjauh, Bong Soon dengan wajah cemberut masuk kedalam mobil. Min Hyuk seperti
membayangkan ketika menyalakan mobil mesinya itu tiba-tiba meledak.
Bong Soon
menyalakan mesinnya dan tak terjadi apapun, Min Hyuk akhirnya berani mendekat
lalu Bong Hee pun turun dari kemudi akan pindah ke bangku belakang.
Min Hyuk
berteriak marah kalau mobilnya bukan taksi dan menyuruh duduk di kursi
sebelahnya. Bong Soon
naik dengan wajah cemberut berpikir seharusnya ia yang menyetir. Min Hyuk pikir
tak mungkin membiarkan Bong Soon, gadis yang ceroboh yang mengutamakan hidupnya
lebih dari atasannya lalu mengemudikan mobil jika nanti mobil lain yang melaju
ke arah kita.Bong Hee tak banyak komentar, mereka pun pergi meninggalkan
gedung.
Tiga ibu
datang membahas tentang sesuatu dan merasa sangat kasihan pada Ibu nya. Nyonya
Hwang mengaku mengirim banyak sekali surat ke Kantor Distrik dan meminta mereka
melakukan sesuatu untuk daerah itu dan Tahun lalu ada kecelakaan di sana, lalu
meminta Ho Soon agar membawakan mereka minum,
“Tapi
tetap saja, pembangunan ulang itu bukanlah jawaban nya! Jika gedung tinggi itu
dibangun , kita tidak akan pernah bisa melihat terik matahari lagi! Dan
kehidupan kita sehari-hari akan berubah selamanya!” ucap Ibu bertubuh tambun.
“Jadi
menurutmu, Tidak dapat terik mataharilebih baik daripada mati!” kata Ibu Bong
Soo
“Siapa...
Siapa yang akan mati, sekarang?” kata Si ibu tambun, mereka langsung berbisik
saat melihat ibu Gook Doo datang.
Nyonya Jung
datang untuk mengambil pesanannya dan memberikan senyuman pada Tuan Do. Nyonya
Hwang melihat Nyonya Jung itu tersenyum seperti Miss Korea padahal ada sesuatu
yang mengerikan terjadi di lingkungan. Akhirnya ibu Bong Soo pun memanggil
Nyonya Jung untuk mengobrol sebentar.
“Kita
bertiga mengumpulkan tanda tangan yang ingin supaya gedung sebelah resapan
kering diperbaiki ulang. dan kita sudah dapat tanda tangan dari berbagai orang jadi
jika seorang tokoh berpengaruh sepertimu bisa membantu kami maka Kantor Distrik
akan mendengarkan kita, bukankah begitu?” kata Nyonya Hwang
“Yah,
Entahlah... Aku setuju saja tapi juga memahami perasaan mereka yang menentangnya.
Jadi aku masih memikirkan hal itu.” Kata Ibu Gook Doo
“Mereka
bisa saja membangun pusat perbelanjaan berlantai 4 di sana! Tapi mereka
membangun bangunan besar dengan apartemen dan kantor di dalamnya! Itu yang
tidak kita setuju.” Tegas si ibu tambun marah
“Semua
orang yang berada di balik petisi ini tinggal di dekat sini jadi aku yakin
bahwa ada masalah yang mendasar dengan petisi ini. Kurasa, petisi nya harus
diformat ulang untuk memasukkan orang-orang yang tidak berinvestasi secara
pribadi di area ini.” Kata ibu Gook Doo lalu pamit pergi.
Ayah Bong
Soon membawakan kue pesanan Nyonya Jung dengan senyuman lebar. Nyonya Hwang
yang melihatnya kesal karena suaminya genit pada wanita lain. Ia menegaskan
tidak bisa bergaul dengan Nyonya Jung yang merasa bangga hanya karena seorang
penulis.Saat itu seorang wanita muda datang, Ibu Bong Soon terlihat senag
melihat Kyung Shim yang datang.
Bong Soon
dan Min Hyuk masuk ke sebuah mall. Min Hyuk menyuruh Bong Soon agar Bersikaplah
natural karena yakin ada yang mengawasi mereka dari suatu tempat. Bong Soon
melihat sekeliling, Min Hyuk dengan mengandeng tangan Bong Soon menyuruh agar Jangan
bersikap seperti pengawalnya. Bong Soon pikir dengan berpengangan tangan
malah kelihatan lebih aneh. Min Hyuk
menyuruh diam saja dan mengikuti saja.
Min Hyuk
memilih beberapa baju dalam sebuah toko, Bong Soon membawa semua barang yang
dibeli Min Hyuk tak percaya kalau atasanya itu
menghabiskan uang yang bisa digunakan untuk main warnet dalam satu tahun
seperti uang tak ada artinya.
Bong Soon
membawa semua barang dan Min Hyuk masih pergi ke toko kacamata dengan memilih
satu kacamata hitam meminta pendapat pengawalnya., Bong Soon dengan sangat
terpaksa memujinya terlihat keren.
Keduanya
keluar dari toko, Min Hyuk pikir dari tadi hanya beli barang untuk dirinya jadi
ingin membelikan juga untuk Bong Soon. Bong Soon ingin menolaknya seperti tak
enak hati. Min Hyuk memberikan es krim cone, Bong Soon cemberut ternyata bukan
baju dsb yang dbelikan, akhirnya dengan tangan yang penuh barang belanjaan
menerima es krim dari atasanya.
Min Hyuk
pergi ke lapangan dengan menerbangkan Drone, Bong Soon terlihat kesima melihat
benda yang baru pertama kali dilihatnya. Min Hyuk lalu berisik agar melihat ke
arah jam dua belas dan jangan bersikap terlalu jelas. Bong Soon melihat seorang
pria berbaju hitam seperti menatap kearah mereka seperti sedang mengintai.
“Kita
tangkap dia, Kau Bersikaplah natural, seolah-olah kita tidak melihat dia.” Kata
Min Hyuk, Si pria sadar kalau sudah ketahuan mengikuti Min Hyuk.
“Dia
sedang berjalan dan melarikan diri!” kata Bong Soon berpikir untuk harus menangkapnya, karena si pria misterius
sudah pergi menaiki motornya.
Saat itu
Drone Min Hyuk pun bisa mengejarnya dan Min Hyuk berhasil mendapatkan nomor
polisi motor yang kendarai oleh si pelaku.
Keduanya
naik mobil kembali, Min Hyuk pikir Bong Soon pasti lapar. Bong Soon tersenyum
berpikir Min Hyuk akan mengajaknya makan. Min Hyuk menyuruh Bong Soon untuk
makan dirumah dan menyuruhnya agar tak diet dan makan apapun. Bong Soon kembali
cemberut menahan rasa kesalnya.
“Apa Aku
dibolehkan pulang, meskipun jam kerjaku hari ini belum berakhir?” tanya Bong
Soon.
“Ya,
karena bajingan itu juga sudah selesai bekerja nya, Karena dia tertangkap
olehku.” Ucap Min Hyuk bangga.
“Bagaimana
keadaan bokong Sekretaris Gong?” tanya Bong Soon khawatir
“Bagian tulang
ekor patah, jadi dia tidak akan bisa pulih dalam waktu dekat.”kata Min Hyuk
“Kurasa,
aku ingin mengunjunginya di rumah sakit dan harus harus minta jadwalmu” ucap
Bong Soon
“Aku
yakin dia akan merasa sangat malu jika kau mengunjunginya.” Komentar Min Hyuk
Bong Soon
heran dengan Min Hyuk karena sebelumnya menyuruhnya pergi. Min Hyuk pun
mempersilahkan Bong Soon untuk melakukan apapun. Mobil pun berhenti, Min Hyuk
melihat Bong Soon yang tinggal di dekat tempat dimana pembunuhan itu terjadi,
dan merasa heran mengapa seseorang yang tinggal di lingkungan yang tenang seperti
ini, melakukan sesuatu yang sangat kejam.
Bong Soon
hanya diam saja, Min Hyuk merasa lapar dan ingin tahu apakah ada toko roti
dekat rumahnya. Bong Soon menunjuk Di sudut jalan ada pie kenari yang enak. Min
Hyuk pun mengemudikan mobilnya kembali.
Nyonya
Hwang datang meminta uang hasil tokonya. Tuan Do sempat tersedak saat melihat
istrinya datang memberitahu kalau Hampir
tidak ada yang datang karena insiden kemarin. Nyonya Hwang pikir mereka bisa
menjual dengan harga diskon pada kacang kenari kupas.
“Ho
Soon... Pasang tanda "Sale hari ini : Kacang Kenari Kupas" di depan.”
Perintah Nyonya Hwang. Tuan Do pun tak bisa melawan hanya bisa menurut.
Dua bibi
sudah menunggu, menanyakan apakah sudah ada yang tanda tangan. Nyonya Hwang
mengatakan Tidak ada yang mau memberikanya. Si ibu tambun pun membahas kalau
Bong Soon yang sudah mendapatkan perkerjaan. Nyonya Hwang pikir hanya harus
menunggu dan melihat, karena Bong Soon itu tidak memiliki keberuntungan untuk
bertahan dengan pekerjaannya.
“Tapi tetap
saja, kau mendidik putramu dengan baik, Dia masuk ke sekolah kedokteran di
Universitas Hansae dan juga sangat tampan!” komentar Ibu Jae Soon..
“Dan
itulah sebabnya Gook Du dan Bong Ki musuhan sejak mereka masih kecil, kan?”
komentar si ibu tambun.
“Karena
dia begitu tampan,dan juga pintar!Aku hanya khawatirtentang Bong Soon.Apa
disekitar sini ada oranggila yang banyak uang nya?” ucap Nyonya Hwang ingin
gila uang.
Saat itu
dua ibu melihat Bong Soon yang datang,
Bong Soon datang dengan Min Hyuk memberikan kode pada ayahnya lalu
memesan Dua Tart telur dan satu pie kenari. Tuan Do pun berpura-pura melayani
pelanggan biasa. Min Hyuk pikir mereka juga harus memakanya juga, Bong Soon pun
memesan dua potong pie kenarinya.
Ibu Bong
Soon dan temanya hanya bisa melonggo melihat pria tampan yang dibawa Bong Soon.
Bong Soon memberikan kode agar ibunya pura-pura tak mengenalinya. Min Hyuk
melihat para ibu-ibu yang menatapnya dan menyapanya dengan ramah walaupun
terasa aneh, keduanya akhirnya keluar dari toko bersama-sama.
Dua ibu
langsung bertanya Apa itu pacarnya Bong Soon. Nyonya Hwang berharap seperti itu
karena melihat sangat menakjubkan dengan melihat tubuhnya yang menjulang tinggi
layaknya model.
Mereka
pun langsung berlari depan kaca, melihat keduanya masuk mobil. Para ibu-ibu
terpesona karena Min Hyuk mengunakan
mobil impor. Nyonya Hwang langsung sangat menyukai karena meninginkan
anaknya yang menikah dengan orang kaya.
Bong Soo
kembali pulang ke rumah dan menjerit bahagia melihat Kyung Shim karena sangat
merindukan temanya itu, Keduanya pun memakai masker bersama-sama, Kyung Shim
membahas Bong Soon bekerja sebagai pengawal untuk Presdir Ainsoft.
“Wah,
jadi kau memutuskan untuk menjalani kehidupan dengan benar sekarang? Dia
pastinya sangat tampan.” Komentar Kyung Shim.
“Tujuanku
adalah untuk mengembangkan ide game-ku "Super Girl Bong Soon" ke Game
sungguhan Dan menjadi anggota Tim Pembangunan dan Perencanaan.” Ucap Bong Soon
penuh semangat.
“Hei, apa
Presdir perusahaanmu baik-baik saja? Katanya, dia suka sekali dengan pakaian,
terobsesi dengan video game, tidak tertarik pada wanita. Padahal dia sangat
tampan.” Ucap Kyung Shim melihat profile Min Hyuk dari ponselnya. Bong Soon tak
ingin membahas karena Bosnya itu super
brengsek.
“Katanya,
itulah sebabnya dia mempekerjakan pengawal perempuan. Dia tidak ingin rumor gay
itu menyebar.” Kata Kyung Shim
Saat itu
Bong Ki masuk melihat Kyung Shim datang, lalu bertanya apakah sudah
membelikanya. Kyung Shim mengakus sudah membelikanya. Bong Ki pun senang lalu
keluar dari kamar.
“Ada seorang
pria dengan kepribadian yang sangat baik di tim kami. Apa Ingin kencan buta
dengan dia?” tanya Kyung Shin, Bong Soon langsung menolaknya.
“Ah,
padahal aku sering cerita tentangmu padanya.” Kata Kyun Shim, Bong Soon pikir
tak ada yang dimilikinya, seperti rendah diri.
“Hei, Do
Bong Soon... Kau sangat cantik jadi harus memiliki kepercayaan diri.” Ucap
Kyung Shim menyemangati temanya.
“Siapa
peduli jika aku cantik, saat Gook Doo tidak tertarik padaku?” keluh Bong Soon
Kyung
Shim tak percaya Bong Soon masih
menyukainya. Bong Soon juga binggung kenapa masih belum bisa melupakannya.
Kyung Shin pikir itu karena Bong Soon tidak mencoba untuk melupakannya. Nyonya
Hwang tiba-tiba masuk kamar bertanya apakah Bong Soon sudah membuat nasi.
Bong Soon
mengeluh karena masih sore. Nyonya Hwan merasa lapar dan menyuruh Bong Soon
membuat makan malam. Kyung Shim membantu Bong Soon karena membawa banyak odeng
dari Busan yang disukai oleh Bong Ki, Nyonya Hwang langsung muji Kyung Shim.
Kyung
Shim membuat sup odeng untuk keluarga Do dan makan di halaman, semua terlihat
tak bisa menahan air liur mereka. Mereka pun makan bersama, Nyonya Hwang mulai
membahas kalau pria yang dibawa Bong Soon itu Presdir di perusahaan. Bong Soon membenarkan,
“Berapa
umurnya?” tanya Nyonya Hwang, Bong Soon menjawab tak tahu menurutnya masih
muda.
“Tapi
apa ia mengantarmu pulang pada hari
pertama bekerja?” ucap Nyonya Hwang, Bong Soon membenarkan.
“Menikahlah
dengan orang itu. Ini adalah berkat dari surga.”ucap Nyonya Hwang
“Ibu..
Berhentilah nonton drama Korea! Selain itu juga tampaknya dia gay.”kata Bong
Soon.
Semua
melonggo kaget mendengarnya, Nyonya
Hwang lalu berkomentar kalau itu tak masalah menurutnya di zaman sekarang tidak ada pria yang selemah itu. Ayah dan
Bong Ki tak percaya Nyonya Hwang bersikap seperti itu, Bong Soon pun sampai
menjatuhkan odeng yang masih panas ke pangkuanya.
Gook Do
yang penasarah melihat kembali TKP dengan jejak darah dan yang lainya, karena
mungkin akan menjadi petunjuk. Tapi sepertinya tak menemukan apapun lalu
meninggalkan TKP. Tanpa disadari Si pembunuh berdiri diatap rumah melihat Gook
Doo.
Seorang
wanita pulang berjalan di gang yang sepi dan gelap, ia merasakan ada orang yang
mengikuti tapi saat memilih jalan lain pria itu berbeda arah denganya. Tapi
pria berbaju hitam mengikutinya dan langsung mengejar si wanita seperti ingin
membunuhny.
Detektif
Kim datang seperti baru mendapatkan laporan kejahatan ditempat kejadian yang
sama, Ketua Yook memberitahu kalau Pasien dibawa ke Rumah Sakit Universitas
Hansae dan mulai membagi tugas. Kook Doo pun pergi dengan timnya.
Sementara
Bong Soon dan Kyung Shin asik bermain games dalam warnet, Keduanya lalu
tersadar kalau hanya ada mereka berdua di ruangan, Bong Soon bertanya-tanya
kemana semua orang. Ibu tambun masuk ruangan dengan wajah panik memberitahu
kalau ada Wanita yang lain diserang.
Detektif
Kim mendorong semua warga agar tak mendekati TKP yang sduah diberi garis polisi
sebelumnya. Beberapa bibi saling berbisik kalau ada saksi memergoki secara tak sengaja, dan
menyelamatkan hidup si wanita itu. Bong Soon melihat dari kejauhan Gook Doo
yang terlihat kesal tak bisa menangkap si pembunuh.
Min Hyuk
sedang berlatih tinju, menonton berita kalau terjadi lagi serangan serupa malam
ini, di lingkungan yang sama, pada pukul 11:0 dan insiden ini terjadi di lokasi
yang sama dengan pembunuhan kemarin. Korbanya kali ini adalah Nona Nn. Kim,
seorang guru SMA dan hidupnya masih terselamatkan, karena ada saksi yang lewat.
Kepala
Yook melihat kondisi pasien dengan penuh luka dan alat bantu oksigen, merasa
pasien pasti sudah mati jika dia terlambat dibawa ke rumah sakit jadi
harus mengawasinya selama beberapa hari lagi, karena Rusuk nya rusak,
jadi dia mengalami kesulitan bernapas.
Kook Do
mengambil jejak kaki di bagian TKP, Detektif Kim memberitahu Tim forensik sudah
mengambil foto dari jejak kakinya. Kook Doo tahu kalau Bajingan itu datang selang
beberapa menit setelah meninggalkan tempat kejadian. Detektif Kim pikir Kook
Doo sudah gila karena datang sendirian ke TKP.
“Ini
adalah lingkungan tempat tinggalku, jadi aku sedang pulang ke rumah untuk ganti
baju. Bahkan Tidak ada CCTV, dan kita juga tidak memiliki rekaman dashcam.
Orang itu tahu betul daerah lingkungan ini” kata Kook Do
“Aku
yakin itu... Tapi berkat ada saksi yang muncul, hidupnya terselamatkan. Ia lari
karena ada saksi yang datang.” Cerita Detektif Kim
Seorang
pria sudah ada di ruang interogasi, Kepala Yook tahu pasti saksi itu pasti
kaget dan meminta agar menceritakan saat kejadian. Si Pria menceritakan sedang
dalam perjalanan pulang lalu mendengar seseorang berkata, "Tolong selamatkan
aku" dari tembok di sebelah kirinya, jadi pergi ke suara berasal.
Si Wanita
sudah terluka meminta agar diselamatkan, Si pria sempat melihat si pelau
menendangnya saat akan mendekati setelah itu langsung lari. Kepala Yook ingin
tahu apa yang kenakan oleh si pelaku. Si
pria pikir kalau mengunakan Jaket Hoodie berwarna Hitam dan juga mengenakan
celana hitam dengan tinggi sekitar 180cm.
Gook Doo
mendengarnya dengan mata yang tajam, Kepala Yook ingin tahu wajahnya. Si pria
kalau tidak terlalu jelas melihat wajahnya tapi merasa kalau si pelaku memiliki
kaki yang besar.
Bong Soon
dan Kyung Shim berjalan bersama sambil makan sosis, Kyung Shim yakin si wanita
itu pasti sangat ketakutan. Bong Soon juga pikir seperti itu dan membenci orang
yang menindas orang lemah hanya karena mereka lebih kuat, menurutnya mereka
iytu jenis orang-orang yang paling buruk. Kyung Shim setuju.
“Wah,
brengsek sekali! Bagaimana dia bisa melakukan itu untuk seorang wanita? Yang
seperti itu layak untuk menerima hukuman terberat!” ucap Bong Soon murka
“Bong
Soon.. Kau harus mengajarkan orang-orang seperti itu pelajaran! Pasti akan
berhasil.” Kata Kyung Shin
“Tapi
jika aku melakukan itu, aku akan berada dalam masalah besar. kata Kyung Shim
lalu mereka melihat beberapa anak remaja yang sedang meminta uang secara paksa
pada juniornya.
Bong Soon
akhirnya mendekat lalu memberitahu kalau
Ada banyak polisi yang patroli di sekitar lingkungan ini karena insiden
jadi menyuruhnya agar pulang saja. Si anak remaja menyuruh Bong Hee saja pulang
dan jangan ikut campur.
“Hei,
siapa yang paling kuat diantara kalian?” ucap Bong Soon, si anak kecil pikir
Bong Soon sudah gila dan menyuruhnya pergi dengan nada meremehkan.
“Hei,
anak-anak... Minta maaflah pada Nuna ini, lalu pulang.” Perintah Kyung Shim
seperti tak ingin mereka dapat masalah.
Anak-anak
itu makin mengejek, Bong Soon melihat tali sepatu satu anak lepas dan menbantu
mengikatnya. Si anak langsung menjerit kesakitan dan Bong Soon dengan mudah
menarik semua kulit sepatu dengan lepas. Semua anak remaja langsung ketakutan.
Bong Soon pun memberikan nomor pada si anak yang ditindas agar bisa menelpnya
kalau terjadi seperti ini lagi dan mengajaknya pulang bersama.
Berita di
TV memberitahu karena insiden yang telah mengganggu Dobong-dong akhir-akhir ini
maka polisi menambahkan kamera CCTV dan secara sukarela mempatroli wilayah.
Beberapa polisi memasang CCTV agar bisa menambah bukti penangkapan pelaku.
Sementara
Min Hyuk melihat kembali foto yang berhasil diambil dari Drone, lalu menelp
seseorang agar bisa mencarikan informasi dari plat nomor yang dimilikinya.
Detektif
lain masuk ruangan memberitahu Kepala Yook kalau Laporan otopsi Pembunuhan korban telah
dirilis. Kepala Yook melihata tingginya 172cm, dan 48 kilogram.Detektif lain
melihat foto luka kalau korban memiliki enam luka di tangannya, menurutnya
pelakumelawan penjahat nya sampai akhir.
“Pertama,
dia menikam perutnya. Yang menyebabkan ususnya pecah, dan mencekiknya.” Jelas
Detektif lainya.
“Tapi
korban yang terlalu banyak melawan penjahatnya, itulah sebabnya ia memukul
wajahnya. Lalu dia mungkin menjatuhkan pisau yang dipegangnya. Itulah sebabnya
ia memegang pisaunya salah.”ucap Kepala Yook
“Lalu, ia
menikam perutnya, selagi memegang pisau yang menghadap ke atas seperti itu. Dia
sudah memutuskan harus membunuhnya.” Kata Detektif lainya.
“Tapi pisau
nya tidak mau keluar, karena ia memegangnya dengan cara yang salah. Dan jadi
dia memutar pisaunya saat masih berada di dalam perut nya untuk menarik
pisaunya keluar dan itulah sebabnya dia punya banyak luka pisau di perutnya
seperti itu.” Kata Detektif Kim melihat bekas luka korban menurutnya si pelaku
tak ahli.
Detektif
lain menduga kalau ini pelaku yang sama tapi Pelaku yang ini tidak menggunakan
pisau. Gook Do pikir tidak boleh percaya itu, karena Pelaku kasus pertama juga
tidak memulai serangannya dengan pisau tapi mungkin kehilangan
kesempatan,karena saksi lewat sana.
Tapi
Detektif Kim yakin kalau sipelaku bingung apakah harus menggunakan tangannya saja karena tidak
terlalu ahli menggunakan pisau. Kepala Yook menurunkan rasa tegang dalam timnya
mengajaknya untuk duduk lalu memerintahkan Gook Do agar ke rumah sakit. Gook
Doo mengerti.
Gook Do
pergi ke ruangan Nona Kim yang tak sadarkan diri dan masih mengunakan alat
bantu nafas, lalu melihat tangan dan juga foto yang dimilikinya. Ia merasa si
pelaku mencoba untuk membuat korban pingsan dan tidak berusaha untuk
membunuhnya.
Bong Hee
pergi ke rumah sakit dan sempat bertabrakan dengan seorang dokter yang
mengunakan masker. Lalu masuk ke dalam ruangan rawat sek Kong yang
menelungkupkan badanya seperti tak bisa bergerak. Sek Gong mendengar suara
pintu terbuka bertanya siapa yang datang.
“Aku Do
Bong Soon.” Ucap Bong Soon merasa tak enak hati melihat Sek Gong. Sek Gong
panik melihat Bong Soon yang datang.
“Aku
harus minta jadwal Presdir darimu.” Kata Bong Soon, Sek Gong menyuruh agar Bong
Soon menemui Tuan Kim di Department PR.
“Aku
membawa bunga dan sesuatu yang lain untukmu, tapi... Kau pasti sangat
kesakitan. Kau tidak bisa menempatkan gips pada tulang ekor, sehingga perlu
waktu untuk sembuh. Tapi Ada sesuatu yang bisa membuat agar tulang ekor seseorang
jadi lebih cepat sembuh. Namanya, "Wine tinja" atau "Wine
kotoran".” Ucap Bong Soon.
“omong kosong apa yang kau bicarakan...” kata Sek Bong kesal lalu mengaduh
kesakitan karena mengerakan tubuhnya menyuruh Bong Soon segera keluar. Bong Soon
pun meminta maaf dan kalau memang Sek Bong memerlukan Wine Tinja maka bisa
membawakanya. Sek Bong tak peduli menyuruh Bong Soon
segera keluar saja.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar