Hee Kyung
mengetahui Tae Young itu dari Kantor Kejaksaan Agung lalu menanyakan tujuanya
datang. Tae Young tahu mereka sibuk
dengan tugas-tugas publik masing-masing jadi ingin mempersingkat saja dengan
memperkenalakan diri sebagai kakaknya Yoon So Hee. Hee Kyung sedikit kaget.
“Apa kau
tahu siapa Yoon So Hee?” tanya Tae Young, Hee Kyung pikir pasti tahu
karena suka nonton drama.
“Kemarin...,aku
menerima laporan bahwamayatnya ditemukan di Cina. Ini Sungguh disayangkan.”
Ungkap Hee Kyung. Tae Young berkomentar kalau ucapan Hee Kyung dangkat tapi
membuatnya cukup terhibur
“Kita
mencari nafkah denganseperti itu.Aku senang kalau itu bisa menghiburmu walau
ucapanku memang dangkal.” Balas Hee Kyung, Tae Young pikir mereka lebih baik ke
intinya saja.
“Ra Bong
Hee...kudengar dia mengakuyang membunuh Yoon So Hee.Apa benar begitu?” ungkap
Tae Young to the point.
“Sudah
kuduga kau datang kesini karena suatu alasan. Jadi seerapa banyak yang kau
tahu?” tanya Hee Kyung
Tae Young
memutar rekaman suara Bong Hee dari ponselnya, terdengar suara Bong Hee “Aku
membunuh Yoon So Hee.” Dan mengaku kalau sebanyak itu yang diketahuinya. Hee
Kyung pun mengaku juga Cuma tahu sebanyak itu lalu menanyakan darimana
mendapatkan rekaman itu. Tae Young pikir
Hee Kyung tidak bisa menyembunyikankebenaran selamanya.
“Seberapa
besar usahamu pun..., maka kebenaran pastiakan terungkap.Itulah sifat dasar
suatu kebenaran.” Tegas Tae Young
“Kau tahu
darimana kalauini memang kebenarannya?Rekaman ini saja dikatakan oleh orang
yang hilang ingatan di bawah pengaruh hipnotis.Ini tidak dapat digunakan
sebagaibukti. Kau tahu itu.” Komentar Hee Kyung membela Bong Hee
“Kau
rupanyaagak melindungi anak ini.” Sindir Tae Young, Hee Kyung beralasan kalau
Bong Hee adalah satu-satunya korban yang selamat kalau tugas pemerintah untuk
melindunginya.
Tae Young
merasa kalau bukan seperti itu, Hee Kyung pikir Hukum bisa ditafsirkan dalam
banyak cara jadi terserah Tae Young mau
menganggapnya seperti apa. Tae Young membahas tentang anak Hee Kyung yang masukperguruan tinggi secara ilegal dan
mencuci dana pemerintah dengan membuat berkas perusahaanatas nama suaminya. Hee
Kyung terlihat tegang.
“Apa itu
boleh kutafsirkan sesukaku?” tanya Tae Young menyindir, Hee Kyung pikir Tae
Young sudah banyak menyiapkan bahan pembicaraan ini dan ingin tahu yang
dinginkanya saja.
“Lakukanlah
tugasmu, Itu yang kuinginkan.Apa yang telah kau lihat dan dengar. Kebenarannya
itu ungkapkanlah pada dunia.Satu orang selamat, tapidia hilang ingatan.Yang dia
ingat hanyalahdia membunuh seseorang.Korbannya adalah Yoon So Hee.” Jelas Tae
Young
“Jadi
maksudmu aku harus meenahan Ra Bong Hee atas pembunuhan?” komentar Hee Kyung
“Sepertinya
kau ini salah mengerti maksudku. Jadi dengar baik-baik.Ketua Komisi
InvestigasiKhusus, Jo Hee Kyung.Kau lakukan apa yang jadi tugasmu. Dan aku
Jaksa Yoon Tae Young melakukanapa yang jadi tugasku. Dan Yang memutuskan
terkaitdengan Ra Bong Hee...itu ada di keputusan rakyat. Sementara Yang kau
lakukan adalah mengumumkan hasil penyelidikan lalu aku akan melakukan
penyelidikan hukum.” Tegas Tae Young
Hee Kyung
bertanya apakah Tae Young sadar kalau ia adalah seniornya di kejaksaan. Tae
Young tahu karena ikut kelasnya selama pelatihan jadi hidup dari ajaran Hee
Kyung sebagai jaksa senior yang hebat. Ia berharap Hee Kyung akan melakukan
seperti yang dijanjikan pada seniornya.
Dibalik
samar-sama tirai, Presdir Hwang duduk mengucapkan Terima kasih sudah datang jauh-jauh ke Cina,
mengaku tidak percaya mengalami kecelakaan pesawat dan terdampar di sebuah
pulau terpencil yang menurutnya sangat mengerikan sekali. Presdir Jang
mengaku sangat senang Presdir Hwang bisa kembali hidup-hidup.
“Tapi...,apa
yang terjadi di pulau itu? Apa Kau tahu stylist-nya JoonOh yang bernama Ra Bong
Hee?Dia ditemukan hidup.” Cerita Presdir Jang,
“Kau
bilang Ra Bong Hee? Apa Dia selamat?” ucap Presdir Hwang tak percaya.
“Dia
sedang diselidiki olehKomisi Investigasi Khusus.Aku tidak bisa mengetahui apa
yang terjadi.Ada rumor yang bilang kalau dia hilang ingatan.” Cerita Presdir
Jang,
Presdir
Hwang makin terkejut mengetahui kalau
hilang ingatan dan tidak ingat apa yang terjadi di pulau. Presdir Jang
hanya mendengar berita seperti itu. Presdir Hwang tak percaya kalau Bong Hee tidak
ingat pertumpahan darah yang terjadi di pulau, menurutnya Setidaknya Bong Hee harusingat apa yang
terjadi.
“Hyungnim,
kalau nantipetugas keamanan menemukanmu..., maka kau pasti akan kembali ke
Korea.Dan berarti, kita tidak akan punyawaktu untuk berbicara. Kau pasti sibuk
diselidiki.” Ucap Presdir Jang,
“Benar
juga... Bagaimana kabar perusahaan?” tanya Presdir Hwang khawatir
“Kacau
besar.Para penggemar terus melakukanaksi demo di luar kantor.Hyungnim pasti
akan terkejut kalau kau kembali ke Korea.Tapi...,apa yang sebenarnya terjadi di
pulau itu?Ceritakan apa yang terjadi.Kita pasti takkan mudahbertemu lagi di
Korea.” Kata Presdir Jang penasarn
Presdir
Hwang bertanya apakah Presdir Jang bisa percaya yang akan diceritakan. Presdir
Hwang pikir sudah pasti percaya karena terkaitdengan perusahaan mereka.
Malam
semakin larut, Bong Hee sudah membuat api unggun sementara So Hee masih duduk
menatap ke pulau seberang merasa kalau temanya itu takkan datang menurutnya kalau mereka pasti
akan menolongnya.
“Kenapa
tidak ada yangdatang menjemputku?” ucap So Hee benar-benar tak percaya.
“Choi Tae
Ho... Ini semua karena si brengsek itu. Pasti dia yang mencegah mereka menyelamatkan kita. Dan Kenapa kau
tenang-tenang saja? Apa kau mau mati di sini?” ucap So Hee kesal melihat Bong
Hee duduk tenang didepan api unggun.
“Terus
aku harus bicara apa lagi? Apa harus aku ikut-ikutan menyumpahinya?” komentar
Bong Hee merasa kalau harus tetap optimis.
“Kita
akan mati... Kita sebentar lagi bisa mati kelaparan, mati kedinginan!!” teriak
So Hee pesimis.
“Hei... Kau
takut mati, tapi kau tidak peduli... dengan kematian orang lain? Kaulah orang
yang paling egois yang pernah kutemui.” Tegas Bong Hee menyindirnya.
So Hee
tak terima Bong Hee yang berani bicara seperti itu padanya dan memberikan
tamparan. Bong Hee membalasnya, menegaskan kalau Bukan hidup Bong Hee saja yang
berharga dan hanya ia saja yang merasa tapi. Jadi meminta agar berhenti
mengeluh karena semua inilah yang terjadi saat mencoba menyelamatkannya.
Air mata
Bong Hee mengalir mengingat kalau Joon Oh belum ditemukan, So Hee pun duduk
lemas. Bong Hee yakin kalau mereka akan segera datang menyelamatkan keduanya
jadi jangan terlalu khawatir. So Hee merasa kalau Mereka tidak akan datang menyelamatkan
keduanya.
“Bagaimana
mereka bisa menyelamatkan kita? Si Brengsek itu mencegah mereka.” Ucap So Hee
mengetahui sifat Tae Ho yang egois.
“Mereka
akan datang jika kau bersabar sedikit.” Pikir Bong Hee yakin
“Orang
itu membunuh seseorang. Choi Tae Ho membunuh seseorang. Aku melihat semuanya
dan Dia membunuh seseorang agar bisa bertahan hidup.” Ungkap So Hee mengetahui
rahasianya, Bong Hee kaget mendengarnya.
Flash Back
Tae Ho
menemukan seorang pilot yang terluka, dengan perasaan tulusnya meminta agar
pilot itu bisa bertahan. Si pilot dengan
sekuat tenaga mengaku ingin tetap hidup. Tae Ho mencari sesuatu dalam kopernya
agar bisa mengingat bagian lukanya.
Saat itu
terlihat ada beberapa makanan didalam koper, sifat jahat Tae Ho merasukinya
langsung membekap mulutnya, merasa kalau pilot itu pasti akan mati. So Hee
diam-diam melihat Tae Ho yang sengaja membunuh sang Pilot agar bisa bertahan
hidup.
Tae Ho
duduk diam dengan sekoci dibelakangnya, Ho Kong membawa kayu bakar lagi untuk
mereka. Ki Joon menghela nafas dengan Yeol yang bersandar di pundaknya, merasa
tak percaya karena tak bisa melawan Tae Ho malah habis kenapa pukul, Yeol
terlihat memiliki banyak luka diwajahnya. Ki Joon tahu kalau Ada kotak P3K di koper jadi nanti akan di mengolekan pada
wajahnya.
“Serahkan
sekocinya pada kami.” Ucap Ji Ah mendekati Tae Ho
“Sekoci
ini tak ada gunanya lagi karena sudah berlubang. Kau tidak akan bisa
menggunakannya, bahkan Mengapung saja, mungkin tidak bisa.” Ungkap Tae Ho.
“Itu
bukan urusanmu. Kami yang akan memperbaikinya, jadi Serahkan sekocinya pada
kami.” Tegas Ji Ah, Tae Ho tak akan memberikanya.
“Choi Tae
Ho! Aku hanya akan mengambilnya, kalau begitu.” Kata Ji Ah mencoba menarik
Sekocinya.
Tae Ho
langsung mendorong Ji Ah agar tak menganggunya, Ki Joon pun kembali marah
melihat Ji Ah yang di dorong memperingatkan Tae Ho agar menjaga sikapnya. Tae
Ho membalikan badanya dan Ki Joon langsung melompat di punggungnya, Ho Kong dan
Yeol berusaha merelai tapi malah kena dorongan Tae Ho yang terlihat sangat
kuat.
Presdir
Hwang tak percaya melihat Sikap Tae Ho yang berubah, Tae Ho pikir mereka semua
yang membuat dirinya seperti ini jadi meminta agar mereka bertahan hidup bersama-sama dan tidak ingin mati
di sini. Ki Joon yang terjatuh melihat sesuatu tertimbun di tanah dan langsung
membenamnya kembali.
“Tidak ada
orang yang mau mati disini dan Kau seperti ini agar hanya kau yang selamat. Kita harus tetap
waspada dan saling menguatkan.” Ungkap Presdir Hwang, Ki Joon berdiri langsung
setuju dengan pendapat Tae Ho.
“ Yang
penting adalah kita bertahan hidup. Kenapa kita harus peduli dengan mereka? Kalian
akan menyadari kalau Tae Ho itu benar
jika kalian merenungkan perkataannya. Kita berhenti saja mencemaskan
orang-orang itu dan biarkan saja mereka mati.” Ungkap Ki Joon
Ji Ah
binggung melihat tingkah mantan managernya. Ki Joon pikir mereka lebih baik
membiarkan saja mereka mati dengan memberikan kedipan matanya. Ji Ah binggung
melihat Ki Joon tiba-tiba mengedipkan
matanya. Ki Joon berpura-pura kalau ada pasir dimatanya dan menegaskan kalau
setuju dengan pendapat Tae Ho lalu mengajak kembali ke tempat mereka tinggal
sementara dengan menunggu sampai ombak tenang untuk menyelamatkan mereka.
Presdir
Hwang mulai mengumpat, Ki Joon mengaku dirinya itu bajingan yang mengingikan
keduanya mati tapi melakukan ini karen punya ide dan mengeluh mereka semua
bodoh dan menyebalkan sekali, lalu mencoba bersikap baik pada Tae Ho untuk
kembali ke tempat mereka tinggal denga meminta maaf kalau sudah meninjunya tadi
karen seharusnya mereka sudah lebih bijaksana.
Ji Ah dan
Yeol bertemu diam-diam dengan Ki Joon yang ternyata menemukan sesuatu untuk
memompa sekoci itu. Ki Joon memberitahu kalau menemukan Pompa udara di pantai
dan Sepertinya itu memang sudah ada di bagian dalam sekoci. Yeol pun bertanya
tentang rencananya.
“Jangan
sampai Tae Ho tahu kalau ada pompa udara..., jadi kita harus sangat
berhati-hati. Hanya salah satu dari kita
yang bisa melakukan aksi. Kita akan bertindak normal dan mencari cara untuk
menambal lubang itu. Kita harus bersikap biasa-biasa saja.” Jelas Ki Joon.
Esok
paginya
Mereka
semua terlihat sibuk, Yeol akan pergi
dari tempat tinggal mereka. Tae Ho yang melihatnya langsung bertanya mau kemana,
Yeol mengaku kalau ingin mencari sesuatu buat dimakan.
Ki Joon
pun membagi tugas agar Yeol pergi ke gunung, karena mereka tidak punya banyak waktu, jadi harus mencari
di area yang berbeda. Ji Ah masih ada dalam kamar rawatnya, Ki Joon memberikan
kode kalau Ji Ah harus pergi lebih dulu
dan harus pergi di sekitar jalan ini. Ji Ah mengambil botol karena ingin
mencari air minum. Tae Ho pun membiarkanya seperti tanpa curiga sama
sekali.
“Ji Ah,
kau kadang bisa kelihatan mencurigakan. Jadi usahakan sikapmu biasa-biasa saja
biar Tae Ho tidak sadar apa yang kita rencanakan. Oke?” pesan Ki Joon semalam.
Yeol dan Ji Ah pergi ke area yang berbeda
untuk mencari sesuatu untuk menambal. Ki
Joon yang yakin Tae Hoo tak akan mencurigainya akan pergi, Tae Ho tiba-tiba
bertanya mau kemana, Ki Joon dengan gelisah
merasa khawatir dengan Ji Ah karena berbahaya, menyuruh Tae Ho saja yang
menyusul Ji Ah. Tae Ho menolak menyuruh Ki Joon saja yang pergi.
Ki Joon
pergi ke pantai mencoba memompa perahu untuk melihat bagian yang bocor, dalam
hatinya bergumam “Bong
Hee mengorbankan dirinya. Agar mereka bisa bertahan hidup Dia kesakitan
tapi menyembunyikannya.” Bong Hee yang ada diseberang pulau
mengumpulkan kayu bakar semantara So Hee hanya duduk diam.
“Sekarang,
giliran kita untuk menyelamatkannya.
Bukankah itu yang pantas kita lakukan? Setiap manusia bermoral pasti akan melakukannya.
Bukan begitu? Jadi kita harus semangat. dan tetap kuat. menyelamatkan Bong Hee dan
menemukan Joon Oh.” Ucap Ki Joon saat berkumpul.
“Apa
menurutmu Joon Oh Hyung masih hidup?” tanya Yeol seperti ragu.
“Aku pernah
bertanya pada Joon Oh Oppa soal apakah orang lain masih hidup. Dan Kalian tahu
apa jawabannya? Dia bilang kita harus berharap
kalau yang lain masih hidup dan harus terus berharap.” Cerita Ji Ah
“Ya, kita
harus berharap dia masih hidup.” Ungkap Ki Joon juga menyakinkan semuanya.
Ki Joon
menceritakan kalau kemarin Yeol membawa sejumlah barang Namun, tak satu pun
yang temukan itu berguna dan Ji Ah tidak menemukan apa-apa. Jadi ia berharap
mereka bertiga hari ini hari yang lebih
baik karena tidak punya banyak waktu jadi mengajak mereka agar bisa semangat.
Ji Ah
berusaha mencari sesuatu, lalu melihat ada sebuah sandal bekas dan berpikir
akan membawanya karena tidak ingin dimarahi lagi. Mereka kembali berkumpul, Ki
Joon dan Yeol tak menemukan apapun. Ji
Ah membawankan sandal karet ditanganya, Ki Joon sempat berteriak gembira, Ji Ah
langsung memperingatkan agar mengecilkan suaranya.
“Kita
pasti bisa menambal lubang pakai ini Ini terbuat dari karet. Begitu juga dengan sekoci. Kita akan
melelehkan ini danmenggunakannya buat menambal lubang sekoci.” Jelas Yul
“Tapi
bagaimana bisa itu bertahan?” kata Ji Ah tak yakin. Yul pikir itu tak penting
sekarang. Ki Joon terlihat sangat bahagia Ji Ah bisa menemukan sesuatu.
“Pokoknya,
ini sudah dua hari. Jika kita berlama-lama lagi, maka Bong Hee dan So Hee. bisa
dalam bahaya, jadi kita harus bergerak secepat mungkin. Dan Yul, kuserahkan
penambalan sekoci padamu. Selesaikan sebelum subuh dan Kita akan pergi setelah
matahari terbit Sebelum Tae Ho bangun.” Jelas Ki Joon, Semua setuju lalu
kembali ke tempat tinggal mereka dengan bergiliran agar Tae Ho tidak tahu.
Hee Kyung
duduk diam mengingat ucapan Jaksa Yoon “Ketua Komisi Investigasi Khusus, Jo Hee
Kyung. Kau lakukan apa yang jadi
tugasmu. Dan aku Jaksa Yoon Tae Young, aku
melakukan apa yang jadi tugasku juga. Yang berhak memutuskan terkait dengan Ra
Bong Hee itu ada di keputusan rakyat.”
Akhirnya
Hee Kyung mengeluarkan ponselnya,
meminta agar memeritahu wartawan untuk berkumpul Terkait kecelakaan
pesawat jet pribadi Legend Entertainment sebagai Pengumuman sementara dari
Komisi Investigasi Khusus.
Presdir
Hwang menaiki mobil sendirian, sopirnya dengan bahasa chian mengatakan Ketika
tiba, akan diserahkan ke polisi keamanan. Presdir Hwang mengerti, saat mobil
sedang melaju tiba-tiba besi jatuh menimpa bagian mobil atas mobil dan ringsek
seketika, Presdir Hwang seperti tak sadarkan diri.
Seorang
pria yang mengendalikan alat berat melaporkan sudah menanganinya. Presdir Jang
yang menerima laporan langsung tertawa bahagia sambil makan jajamyung dan
daging babi asam manis karena sudah tak ada lagi penghalangnya sebagai Presdir.
Yeol
membawa beberapa botol minum dalam tas dan juga sandal, Tae Ho tiba-tiba keluar
bertanya mau kemana. Yul kaget melihat Tae Ho belum tidur lalu mengaku kalau
akan mengambil air. Tae Ho tak percaya
kalau di tengah malam, Yeol menyakinnya dan Tae Ho pun menyuruh Yeol agar Hati-hati.
So Hee
terus saja bicara kalau kalau Mereka tidak datang menyelamatkan keduanya.
Sementara Bong Hee terlihat lelah membaringkan tubuhnya, So Hee pikir kalau
mereka menyelamatkan keduanya pasti sudah datang menurutnya kalau mereka. Bong
Hee terlihat sudah tertidur lelap dan terbangun karena merasa kedinginan, lalu
merasakan sesuatu dalam saku jaketnya.
Ia
mengeluarkan kalung dan lupa dengan kalung yang akan diberikan pada So Hee.
Saat kembali duduk tak melihat So Hee ada didekatanya, lalu berteriak memanggil
So Hee.
Yeol
berusaha menambal sekoci dengan sandal karet yang dipanaskan dengan obor yang
dibawanya, ketika akan memompanya.Tiba-tiba Tae Ho datang merasa kalau sudah
bisa menduga yang dilakukan Juniornya itu dengan berteriak marah karean Yeol
yang tak menuruti perkataanya langsung memberikan tendangannya.
“Kubilang
kita harus bertahan hidup. Tanpa sekoci ini, kita akan mati. Kita tidak bisa
melarikan diri di sini.Apa Kau mau mati, brengsek?” ucap Tae Ho terus
memukulinya
Sementara
Ki Joon dan Ji Ah terlihat sudah terikat di pohon dan wajahnya babak belur, mereka
tak bisa pergi karena terikat. Yeol yang sudah babak belur mencoba untuk
melawan Tae Ho dengan memberikan pukulan berkali-kali.
Bong Hee
mencari ke bagian atas tebing, So Hee sudah siap untuk melompat. Yeol berteriak
pada Tae Ho agar menghentikan semuanya, Tae Ho memukul Yeol dengan alat pompa
merasa muak dengannya dan selalu membuatnya seperti orang yang hilang
akal dengan menendangnya.
Yeol
terjatuh membentur batu dibagian kepala. Tae Ho menyuruh Yeol kembali berdiri
tapi juniornya itu tetap diam, akhirnya saat menarik tubuh Yeol sudah
mengeluarkan banyak darah dibagian kepala dan membuatnya tak sadarkan diri.
Wajah Tae Ho pun panik.
So Hee
sudah siap melompat, Bong Hee berteriak menahanya meminta agar mereka kembali
kebawah dan menyakini kalau mereka akan menyelamatkan keduanya dan akan segera
datang. So Hee yang pesimis yakin kalau mereka tak akan datang,
“Kalau
kita bersabar, mereka akan segera datang. Maaf aku tidak menjawab pertanyaanmu
sebelumnya.Aku juga takutAku takut kalau Seo Joon Oh mungkin saja mati dan kita semua juga mungkin
mati. Jadi... Ayo kita ke bawah bersamaku..” Akui So Hee.
“ Lupakan.
Kau tidak perlu menjawab pertanyaanku lagi. Selamat tinggal.” Kata So Hee, Bong
Hee tiba-tiba menahanya.
“Ini
kalungmu. Aku menemukan kalung dari kakakmu. Kau 'kan mencari kalung ini?”
ungkap Bong Hee, So Hee terdiam melihat kalung yang ditemukan oleh Bong Hee.
Tae Ho
panik dan histeris melihat Yeol yang tak sadarkan diri dengan kepala
terbentur, Ia berharap agar agar Yeol
bisa bangun dan kembali sadar, lalu kebinggungan dengan yang harus dilakukan.
Ia hanya bisa menjerit histeris, lalu akhirnya menarik tubuh Yeol dan sengaja
menghayutkan dilaut dan membiarkan agar orang tak melihat kalau sudah
membunuhnya.
Para
wartawan sudah berkumpul, Hee Kyung memberikan pernyataan kalau pada tanggal
17, mayat dari Aktris Yoon So Hee ditemukan di Huizhou, Cina. Penyebab
kematiannya adalah pembunuhan Dan Ra Bong Hee mengunjungi pulau lagi.
Saat itu
Penyidik Oh datang membisikan padan Hee Kyung kalau Korban lain telah ditemukan
lagi. Hee Kyung kaget mendengarnya. Bong Hee tiba-tiba datang menemui Jaksa
Yoon mengaku kalau ingatanya semua sudah
kembali. Hee Kyung diatas podium seperti melihat Bong Hee yang datang menemui
Jaksa Yoon.
bersambung ke episode 6
seru mba.... lanjut ya!
BalasHapussuami gue dibunuh si tae ho:(
BalasHapusGila lu Tae Ho udah berani bunuh kesayangan gua
BalasHapus