Ha Kyung
dan Soo Jin tiba-tiba dibawa oleh beberapa orang dari depan pintu, Sung Ryong
hanya melihatnya karena merasa tak perlu mempedulikanya. Ha Kyung berusaha akan
menolong Soo Jin tapi malah membuat tubuhnya terlempar.
“Hei! Itu
sudah cukup...” teriak Sung Ryung, Petugas pikir Sung Ryuong tak perlu
menghiraukan mereka dan menyuruh pergi saja.
“Para
brengsek itu, membangunkan binatang buas dalam diriku.” Ungkap Sung Ryong lalu
berlari memberikan pelajaran pada pria-pria yang membawa Soo Jin.
Di sebuah
ruangan
Seorang
pria dengan bahasa china membahas
Moralitas dari mitra merekasangat penting dan Nama baik TQ dimata mereka
telah hilang. Seorang penerjemah memberitahu Min Young dan juga Yul. Min Young akhirnya meminta maaf menjelaskan kalau Rumor yang didengar, itu
hanya dibuat-buat oleh pesaing mereka.
“Artinya
kalian tidak punya... Hubungan yang baik dengan perusahaan lain. Kami
menganggap bahwa hubungan antar perusahaan sangat penting.” Ucap Si pria, Seo
Yul dengan sinis berkomentar kalau mereka semua itu hanya berbicara yang konyol
saja.
“Jadi apa
yang dia inginkan?” tanya Seo Yul, Min Young memperingatkan Seo Yul untuk
menjaga ucapanya karena sedang meeting
penting.
“Apa yang
ingin anda sampaikan?” ucap penerjamah
“Aku akan
menarik Investasiku... Tapi aku berubah pikiran.” Ungkap Si pria china, Min
Young ingin tahu alasan berubah pikiran
“Aku akan
memberitahumu nanti. Tapi yangpaling utama, ada syarat yang kumiliki. Kami
tidak bisa mempercayai Direktur Keuangan kalian, Jadi, kami akan memilih salah satu
bawahan kalian secara acak. Maka, kita akan langsung lakukan tinjauan
menyeluruh Setelah tinjauan selesai, kami akan memutuskan apakah kami akan
berinvestasi pada perusahaan ini.” Ucap si wanita china.
“Jadi,
mereka tidak bisa mempercayai pembukuan akuntansi kita, makanya mereka meninjau
kita.” Ucap Seo Yul, Min Young pun meminta maaf menurutnya permintaan itu
sangat keterlaluan.
“Jika
anda berpikir begitu. Kami akan kembali ke China.” Kata si pria
Seo Yul
langsung menahanya dan meminta agar memberitah mereka kalau akan menerima syaratnya.
Min Young panik berbisik kalau memang
menerima syarat itu dengan mudah. Seo Yul pikir kalau memang Min Young
tak punya solusi lagi lebih baik tutup mulut saja karena tidak membantu sama
sekali.
Akhirnya
keduanya duduk kembali si pria china mengatakan kalau Ada satu lagi syarat yang
lebih penting.
Sung
Ryung sudah ada diruang CCTV sambil mengumpat marah karena berani menarik paksa
seorang perempuan. Pria dengan wajah babak belur mengaku kalau sebagai pengawal
pribadi dan hanya melakukan apa yang diperintahkan. Mereka pun kaget kalau
ternyata dilakukan sesuai perintah.
“Bagaimana
bisa kalian menggunakan kekerasan terhadap perempuan... hanya karena
diperintahkan? Kalian seharusnya malu!” keluh Sung Ryong, Ha Kyung melihat luka
di bibir Sung Ryong langsung mengeluarkan sapu tangan untuk membersihkanya.
Sung
Ryong sedikit gugup, merasa tak perlu melakukanya. Ha Kyung melihat di bagian
bibir Sung Ryong seperti ada bekas saus tomat. Pengawal pribadi menerima telp
seperti kembali memberikan perintah, dan langsung membawa Sung Ryong pergi.
Sung Ryong binggung mau dibawa kemana dan Ha Kyung pun segera mengikutinya.
Sung
Ryong tiba-tiba dibawa ke ruangan tempat Seo Yul mengatakan rapat. Si pria cina
menunjuk Sung Ryong, Ha Kyung yang khawatir pun menerobos masuk dan kaget
ternyata berada di ruang pertemuan. Min Young pun meminta agar mereka
mengatakan syarat penting nya karena sudah membawa Sung Ryong.
“Masukkan
dia dalam Tim Persiapan Due Diligence[Uji Tuntas : Penyelidikan penilaian
kinerja pada perusahaan atau seseorang]” kata si wanita dengan bahasa china,
Semua melonggo mendengarnya.
“Apa
mereka mengenalnya?” ucap Seo Yul dan penerjemah pun memberitahukanya.
“Tentu.
Kim Seong Ryong. Dia Kepala Operasi Bisnis, dan Tuan Penyelamat. Aku melihatnya
di Media Sosial.” Kata si wanita muda, Ha Kyung hanya bisa melonggo.
“Kau
sekarang jadi selebriti dunia rupanya.” Komentar Seo Yul pada Sung Ryong
Min young
ingin tahu alasan Sung Ryong yang harus
dimasukkan dalam tim. Si pria memberitahu kalau Sung Ryong menghempaskan
tubuhnya untuk menyelamatkan seseorang yang artinya ia orang yang jujur dan
berdedikasi. Serta tidak akan membiarkan perasaan pribadiny untuk Ikut campur
menilai perusahaan ini, jadi yakin akan memberikan penilaian dengan kritis.
“Karena
dia adalah Tuan Penyelamat [Bisa diartikan sebagai Tuan Penyelamat atau orang
yang budiman] “ ucap si pria
Sung
Ryong yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas di dalam telinganya seperti
terdengar suara teriakan “Dia seorang Penyelamat!” karena dirinya tak ingin
menjadi orang baik seperti ayahnya. Seo
Yul dengan kesal bertanya Cabang mana yangakan di pilih. Pria itu memilih Jasa
Pengiriman TQ. Seo Yul menghela nafas panjang mendengarnya.
“Baiklah.
Aku akan menyampaikan itu pada Presdir dahulu. Maka, kita akan mengatur tanggal
nya.” Kata Seo Yul, penerjamah pun langsung menyampaikan ucapan Seo Yul.
“Aku
tidak bisa melakukannya.” Ungkap Sung Ryong dengan mengangkat tanganya, semua
langsung kaget mendengarnya
“Tidak,
dia harus menyetujui syarat yang ada.” Ungkap si pria tak mau tahu.
“Pekerjaan
ini terlalu besar untukku. Seseorang yang lebih baik dariku yang harus
melakukan pekerjaan ini.” Kata Sung Ryong lalu pamit keluar dari ruangan.
Pria itu
terlihat binggung karena Sung Ryong malah pergi.
Ha Kyung
ikut keluar bersama Sung Ryong merasa kalau tidak boleh pergi begitu saja
karena kelihatannya, itu benar-benar penting. Sung Ryong mengaku sudah punya
rencana. Ha Kyung binggung ingin tahu rencana apa yang dimaksud.
“Kau
ingin mereka untuk membatalkan tuntutan pada Soo Jin, kan? Kalau begitu,
tunggulah di kantor sebentar. Aku akan kembali ke ruang tunggu.” Ucap Sung
Ryong, Ha Kyung hanya bisa tertunduk diam.
Seo Yul
seperti tak bisa berbuat apa-apa memberitahu kalau Sung Ryong yang tidak ingin
melakukannya dan juga tidak cukup kompeten untuk menangani pekerjaan itu dengan
mengejek kalau semua itu hanya omong kosong. Tiba-tiba wanita yang sebelumnya
berbahasa china mengucapkan bahasa korea dengan fasih.
“Tidak
bisa.... Aku akan membujuk para dewan
eksekutif.Jika Kepala Kim tidak akan menangani pekerjaan itu, maka Negosiasi
ini akan dibatalkan.” Ucap si wanita dengan bahasa korea. Min Young merasakan
suasana yang canggung, sementara Sung Ryong hanya bisa melonggo.
“Direktur
Seo, dari sekarang, harap gunakan bahasa yang sopan.” Tegur si wanita yang
sedari tadi mengerti ucapan Seo Yul
Nyonya
Jang berbicara di telp kalau Permintaan nya sangat tak terduga, termasuk
tentang Kepala Kim. Ha Kyung pikir mereka mungkin menemukan bukti selama
persiapan. Nyonya Jang pikir Bisa saja terjadi, tapi kemungkinan nya cukup
rendah.
“Daripada
memalsukan buku rekening... Kurasa, mereka berencana untuk menunjukkan kekurangan
perusahaan sebagai mana mestinya. Tapi untuk berjaga-jaga, kau juga harus
berada dalam Tim Persiapan itu.” Kata Nyonya Jang, Ha Kyung kaget mendengarnya
menurutnya tak mungkin masuk ke Tim Persiapan itu...
“Aku akan
mengurus itu... tanpa ada yang tahu.” Ucap Nyonya Jang, Ha Kyung mengerti.
Tuan Park
terlihat terkejut mengetahui keinginan para investor, kalau mereka sama seperti
rencana itu maka haru mempersiapkan rekening giro perusahaan. Dengan nada marah
bertanya alasan memilih Jasa Pengiriman
TQ. Seo Yul tahu Itu adalah cabang perusahaan yang kelihatan uang nya
berkurang.
“Mereka
hanya ingin melihat... apakah kita akan memalsukan akun nya. “ jelas Seo Yul
“Tapi
kita punya masalah. Persatuan Jasa Pengiriman TQ melakukan demo sejak pagi ini.
Mereka berada di depan markas Jasa Pengiriman TQ.” Jelas Min Young
“Maka,
singkirkan mereka sebelum Seoahn Jangryong Fund melihat mereka. Mereka akan
menggunakan itu untuk merugikan kami.” Perintah Tuan Park
“Kita
tidak bisa melakukannya segera. Ini akan memakan waktu bagi kita untuk
bernegosiasi dengan mereka.” Kata Min Young, Tuan Park pun mulai mengumpat
marah.
“Aku akan
mengurus persatuan demo itu secepat mungkin sebisaku.” Tegas Seo Yul dengan
menatap sinis Min Young
Tuan Park
pun ingin tahu yang harus dilakukan pada Sung Ryong. Seo Yul mengatakan akan
membujuk Kepala Kim sekali lagi. Min Young mengatakan kalau Sung Ryong menapik
hidupnya untuk menyelamatkan seseorang dan tidak takut untuk memukul anak
Presdir, menurutnya itu tak akan mudah dibujuk. Tuan Park tahu kalau Sung Ryong
itu pilihan Seo Yul, jadi meminta agar bisa mengendalikanya dengan baik.
Sung
Ryong duduk menunggu sambil minum susu, merasa kalau Sekarang sudah waktunya ada orang yang
memanggilnya dan menghitung mundur, saat di hitungan terakhir ponselnya pun
berdering dengan bahagai merasa kalau waktu yang sempurna.
Akhirnya
Sung Ryong datang menemui Tuan Park diruangan dengan Seo Yul duduk
disampingnya. Tuan Park ingin tahu alasan Sung Ryong menolaknya. Sung Ryong
beralasan kalau Ini bukan sesuatu
pekerjaan yang Kepala dapat tangani. Tuan Park pun menanyakan apa yang
dinginkan Sung Ryong sekarang dan minta untuk jujur saja.
“Aku sama
sekali tidak berminat berada di sini, Presdir.” Kata Sung Ryong, Tuan Park
berjanji tidak akan marah jadi katakan saja
“Dengan
segala hormat, bolehkan aku membuat permintaan?” ucap Sung Ryong
“Langsung
bahas saja apa yang kau inginkan!” teriak Tuan Park dengan nada tinggi, Sung
Ryong kaget mengingatkan Tuan park kalau sebelumnya berjanji tidak akan marah.
Tuan Park merendahkan suaranya agarr Sung Ryong memberitahu keinginanya.
“Aku
yakin Kepala yang sebelumnya, istri Lee Eun Seok diberikan gugatan tentang
terhalangnya proses investasi kami. Aku akan melakukan yang terbaik... sebagai
bagian dari Tim Persiapan, jadi tolong...jatuhkan gugatan itu.” Ucap Sung Ryong
“Apa Itu
saja yang kau inginkan?” tanya Tuan Park memastikanya.
“Meskipun
itu adalah sesuatu yang kecil, aku punya satu permintaan lagi. Aku secara
pribadi akan meminta permintaan itu kepada Direktur Seo.” Kata Sung Ryong
Akhirnya
Tuan park berbicara pada Ny. Cho untuk menarik gugatannya dan tidak pernah
ingin mendengar satu katapun tentang istri Kepala Lee mulai hari ini. Lalu
memberitahu Seo Yul kalau memang
permintaan Sung Ryong tidak berat, pastikan memberikan itu padanya. Seo
Yul mengangguk mengerti. Sung Ryong langsung membungkuk mengucapkan
terimakasih.
“Kelolalah
Tim DF... dan mempersiapkan diri untuk due diligence [Uji Tuntas : Penyelidikan
penilaian kinerja pada perusahaan atau seseorang] mulai besokSegala sesuatu
tentang investasi ini berada di tanganmu, Direktur Seo” tegas Tuan Park
memperingatinya.
Seo Yul
pikir Sung Ryong itu sudah gilan padahal sudah menjelaskan kalau harus belajar
untuk punya rasa takut. Sung Ryong mengaku selama ini hidup sebagai seorang
pengecut Tapi merasa kasian pada istri Kepala Lee sambil berakting sedih
menceritakan Soo Jin yang harus menjual rumahnya untuk membayar biaya rumah
sakit suaminya.
“Dia juga
punyahutang yang besar.” Ucap Sung Ryong prihatin, Seo Yul dengan kesal
menegaskan kaalu Sung Ryoung itu bukan kakaknya.
“Memang
bukan, tapi aku merasa kasihan padanya.” Kata Sung Ryoung Seo Yul ingin Sung
Ryung mengatakan permintaanya dan tahu pasti itu adalah permintaan yang
sesungguhnya.
“Dapatkah
kau menghancurkan... buku besar yang ada padamu itu? Buku besarku dari Deokpo
Enterprise Jika kau menghancurkan itu, mka aku siap untuk melakukan semuanya
untukmu tanpa beban apapun di hatiku.” Kata Sung Ryong menegaskan kalua
pemintaanya benar-benar serius.
“Bagaimana
jika aku mengatakan tidak?” tantang Seo Yul
“Jika kau
mengatakan tidak, apa yang bisa kulakukan? Aku bukan siapa-siapa. Tapi kau
bertanggung jawab atas kasus investasi ini. Aku tahu Presdir tengah
mengandalkanmu. Aku sangat berharap kau berhasil. Maksudku, 78 juta dolar sedang
dipertaruhkan.” Ucap Sung Ryong
Seo Yul
seperti tak lagi menahan emosinya, langsung mencengkram baju Sung Ryong sampai
membuatnya berjinjit. Sung Ryoung mengaku kalau
hanya benar-benar khawatir dan mengeluh kalau ketektnya terasa sakit.
Seo Yul akhirnya melepaskanya, dan
setuju agar mereka sampai berhasil untuk keuntungan mereka berdua dan akan
berbicara lebih rinci besok.
“Aku
harus mempersiapkan diri untuk Uji Tuntas (due diligence). Aku sangat berharap
kau bisa mengurus nya hari ini. Aku bisa melakukan pekerjaan dengan sangat baik,
ketika hatiku merasa nyaman.” Ucap Sung Ryong, Seo Yul hanya bisa tertawa
menahan emosinya.
Diruangan
bawah tahan
Manager
Choo mengaku idak pernah memiliki...
hari yang gila sejak mulai bekerja di TQ, karena Sung Ryong akan segera
dipecat, istri Kepala Lee sedang kesulitan, dan Seoahn Jangryong berbicara omong
kosong. Seolah-olah menonton upacara pembukaan Olimpiade. Jae Joon pikir
kalau Upacara Pembukaan PialaDunia lebih
baik.
“Kenapa
Sung Ryong masih belum datang?” tanya Manager Moo
“Katanya,
dia harus mampir ke suatu tempat.” Ucap Ha Kyung
“Kau pasti
tahu, Ini benar-benar mengagumkan mereka
menjatuhkan gugatan terhadap istri Kepala Lee. Jika kau berpikir tentang itu,
Kepala sangat cerdas dengan caranya sendiri. Dia seperti Sherlock.” Ungkap Sang
Tae, Manager Choo pikirSung Ryong Kim seperti Brad Pitt
Diam-diam,
Ga Eun duduk di tangga darurat sambil makan dengan cemilan mendengarnya
pembicaraan tim akutansi yang sudah menaruh penyadap. Jae Joon berkomentar
Kepala Kim tidak cerdas tapi hanya pandai menggunakan trik. Hee Jin membela
kalau Sung Ryong memang layak mendapat sedikit pujian.
“Tentu
saja. Ia menangani kasus itu tanpa menghabiskan sepersenpun, padahal sanksinya
bisa ribuan dolar.” Kata Hee Jin, Ga Eun yang mendengarnya juga terkesima.
“Dan...
ia bergabung dengan Tim Persiapan Uji Tuntas, juga. Bukankah seharusnya dia
dianggap sebagai kebanggaan di Departemen kita?” kata Sang Tae bangga
“Dia
bukan kebanggaan kami tapi Kepala hanya pria yang beruntung.” Komentar Jae Joon
sinis.
“Dia
adalah kebanggaan kami. Maksudku, memangnya ada orang di sini yang
dimasukkan... ke Tim Persiapan Uji Tuntas?” kata Sang Tae
Manager
Choo menunjuk dirinya, semua kaget.
Manager Choo mengaku kalau ia juga belum pernah terpilih yang seperti itu dan
pernah sekali ditawari posisi itu, tapi usus buntunya meledak pada saat itu.
Jae Joon pikir Manager Choo bercerita kalau usus buntumu itu meledak saat ujian
promosinya Makanya gagal.Manager Choo mengaku kalau itu usus buntu yang
lainnya.
Ki Ok
sedari tadi hanya diam saja, Jae Joon menawarkan snack, tapi Ki Ok menolaknya.
Manager Choo binggung melihat anak buahnya bertanya apakah ada masalah, Ki Ok
mengaku tak ada masalah. Manager Choo
menyuruh agar Ki Ok ikut makan snack juga. Saat itu Ha Kyung menerima telp dari
Soo Jin.
Soo Jin
da Ha Kyung sudah menunggu diruang tunggu, Sung Ryong datang langsung merobek
kertanya dan memberitahu kalau baru saja menerima pesan dari tim hukum dan Perusahaan akan menjatuhkan gugatan itu. Soo
Jin langsung berkaca-kaca mendengarnya dan langsung mengucapkan terimakasih.
Sung Ryong merendahkan dirinya.
“Aku
bertanya-tanya apa yang kau lakukan Ternyata, kau punya gambaran (rencana)
besar dalam pikiranmu.” Komentar Ha Kyung
“Ini
bukanlah gambaran besar. Ini hanya sebuah bingkai foto kecil.” Ungkap Sung
Ryong, Soo Jin berpikir dunia akan runtuh menjatuhinya
“Katakan
saja dunia untuk runtuh.Kita akan menemukan cara untuk melarikan diri.”
Komentar Sung Ryong
“Pada
awalnya, rasanya tidak nyaman bagiku untuk melihatmu karena kau pengganti
suamiku. Tapi itu tidak terjadi lagi. Bagiku dan Seung Won, kau adalah
penyelamat.” Ungkap Soo Jin,
Sung
Ryong pikir dirinya tidak akan mengatakan penyelamat tapi mereka untuk saling
membantu.
Seo Yul
duduk diam dalam ruangan teringat peringatan Tuan Park “ Kelolalah tim DF dan
mempersiapkan diri untuk Uji Tuntas mulai besok. Segala sesuatu tentang
investasi ini... berada ditanganmu, Direktur Seo.”
Akhirnya
menelp seseroang meminta agar dibawakan buku Kim SungRyong segera.
Ha Kyung
berjalan kembali keruangan dengan Sung Ryong merasa ingin mengucapkan karena berkelahi untuk
mereka dan menjatuhkan gugatan itu, juga. Sung Ryong pikir Jangan
berterimakasih padanya, karena hanya berkelahi disebabkan membutuhkan tempat
untuk melampiaskan stresnya.
“Kalau
tentang gugatan? Apa kau melakukan itu untuk menghilangkan stres juga?” tanya
Ha Kyung
“Yah, aku
punya banyak alasan.” Ungkap Sung Ryong
“Kalau
dipikir-pikir itu, kurasa kau memang seorang penyelamat.” Puji Ha Kyung
Sung
Ryong mendengar suara “Tuan Penyelamat” yang mengangu telingaya, lalu bertanya
apakah mendengar suara itu. Ha Kyung
binggung karena tak mendengar apapapun. Sung Ryung pun meminta agar jangan
memanggil Tuan Penyelamat karena muak
mendengar itu.
“Tuan
Bangku.... Tuan Asuransi Medis.Tuan Ragu.Tuan Penyelamat!” ucap a Kyung
memberikan julukan untuk Sung Ryong .
“
Hentikan... Jangan lakukan itu.... Jangan panggil aku Tuan Penyelamat!” jerit
Sung Ryong tak ingin menjadi orang yang baik
Min Young
bertanya-tanya sebenarnya Ada apa dengan Seoahn Jangryong. Ma Geun pikir Ketika orang-orang China mengincar sesuat yang
dianggap penting, maka tidak akan mundur.
“Aku
pikir...itu akan menjadi masalah besar jika kitatidak bisa mendapatkan
investasi nya.Aku tidak suka mendengar Direktur Seoyang mendapatkan semua keuntungan,
itu yang ingin kukatakan.” Ucap Ma Geun
“Tapi
tetap saja,kita tidak bisa membiarkannya begitu saja.Kita perlu mencari
alternatif.” Ungkap Min Young meluapkan amarahnya dengan mematahkan batangan
wewangian.
Di bagian
TQ delivery, seorang ketua perkumpulan berteriak dengan spanduk dan papan yang
melakukan protes berteriak “Lingkungan kerja yangtidak manusiawi!TQ harus
sadar!Tidak boleh ada lagi tuntutantak masuk akal dan denda!TQ harus
mereformasi!”
Seorang
pria sedikit menyingirkir menerima telpa memberitah kalau sudah makan dan
membuat alat penghangat. Seseorang meminta pria itu apabila a nantinya ada
konflik yang terjadi, jangan maju kedepan dan Tetap dibelakang. Pria itu
mengerti meminta agar tak khawatir dan melakukan pekerjanya saja.
“Ayah
harus mengurusdiri Ayah sendiri.Jangan lupa makan malam.” Ucap Ki Ok yang sudah
berdiri disisi ruangan, seperti sangat cemas. Manager Choo tak sengaja lewat
bisa mendengar lalu berusaha untuk tak ikut campur.
Semua tim
sudah berkumpul, karena Sung Ryong kembali ke ruangan. Manager Choo merasa
julukan "Tuan Penyelamat" berlangsung lama dan mungkin masih
menjuluki Sung Ryung itu sampai berumur 60. Sung Ryong mengaku kalau mendengar
itu seperti mau muntah.
“Kau
tidak boleh muntah.Itu seperti lencana kehormatan.” Kata Sang Tae
“ Setelah
kau pergi ke ruang tunggu, aku tidak bisa makan apa-apa.” Akui Manager Choo
tapi malah mengeluarkan suara rasa kekenyangan dan mengeluarkan bau makan yang
baru saja dimakanya.
“Itu
daging dan kimchi.” Ucap Sung Ryong bisa menebaknya, Jae Joon tahu kalau
Manager Choo itu kebanyakan makan ayam untuk makan siang dan menyuruhnya minum obat
pencernaan.
“Kau bahkan
makan bubur kacang merah untuk pencuci mulut.” Kata Hee Jin, Manager Choo
mengaku kalau itu makan kemarin. Hee Jin
ingat kalau itu masih sekitar siang hari ini.
“Omong-omong,
setelah melakukan Uji Tuntas, Jasa Pengiriman TQ akan baik-baik saja, kan?
Bagaimana dengan Jasa Pengiriman TQ? Seorang temanku bekerja di sana.”ucap Ki
Ok khawatir.
“Itu akan
baik-baik saja. Mereka hanya memeriksa integritas kita.” Kata Ha Kyung menyela.
“Kau
tidak makan siang dan terlihat murung. Apa ada yang salah?” tanya Manager Choo
khawatir pada anak buahnya.
Jae Joon
kaget Ki Ok yang tidak makan siang. Ki Ok mengaku kalau dirinya baik-baik saja
menutupi semua masalah tentang ayahnya.
Seorang
pria datang, mengaku kalau dari Departemen Urusan Umum dan mendengar Kepala Kim
sedang mempersiapkan untuk Uji Tuntas. Sung Ryong pun berdiri dari tempat
duduknya.
“Aku
minta maaf, tetapi tolong periksa daftar kehadiran dan data hari liburan yang
tersisa. Di Departemenku terdapat banyak sekali kesalahan, jadi tolong
periksakan semuanya.” Ucap si pria
“Aku
hanya satu orang. Bagaimana aku bisa mengecek semua itu?” keluh Sung Ryung
Si pria
memberitahu kalau ini perintah dari atasan. Ha Kyung mengangkat tangan
mengatakan akan pergi bersamanya, bertanya pada Manager Choo apakah ia boleh
pergi. Jae Joon ikut bertanya dengan bahasa banmal. Manager Choo langsung
memarahinya, lalu memperbolehkan Ha Kyung untuk ikut pergi. Ha Kyung
berpura-pura mengeluh selalu meminta yang aneh-aneh ketika sibuk padahal sudah
tahu kalau itu dari Nyonya Jang.
Min Young
melaporkan kalau sudah memeriksa riwayat
panggilan ponsel istri Tuan Park dan
tidak menemukan seseorang yang mencurigakan. Tuan park pikir istrinya itu bisa
saja menggunakan dua ponsel.
“Aku
memeriksa dia darimana saja sejak kemarin dan Juga tidak ada yang mencurigakan.”
Ucap Min Young yakin
“Istriku
jauh lebih teliti dan pintar dari yang kau kira. Dia pastinya telah
menyelundupkan seseorang. Jadi lebih baik kau harus menggali lebih dalam.”
Perintah Tuan Park, Min Young mengangguk mengerti.
Manager
Lee memberitahu kalau ia bersama Assistant Manager Kang, Kepala Kim akan berada
di tim DF. Seo Yul pikir itu bagus, karena Ini adalah pekerjaan yang sederhana
jadi tidak perlu tim besar. Manager Lee memberitahu kalau ada Ha Kyung yang ada
dalam tim juga.
“Siapa
yang menempatkan dia di tim?” tanya Seo Yul kaget
“Departemen
Urusan Umum meminta catatan kehadiran dan mengecek data hari libur. Kepala Kim
tidak bisa melakukannya sendiri, jadi dia akan membantu nya. Haruskah aku
mengeluarkan dia?” tanya manager Lee
“Tidak,
tetapkan dia dalam tim.” Ucap Seo Yul.
Sung
Ryong menunggu seseorang dibawah jembatan sungai Han, saat itu Seo Yul turun
dari mobil. Sung Ryong langsung bertanya apaah sudah membawanya. Seo Yul
memperlihatkan buku “DEOKPO ENTERPRISE” Sung Ryung ingin mengambilnya tapi
langsung dilempar oleh Seo Yul.
“ Apa Kau
bahagia?”ucap Seo Yul sinis, Sung Ryong mengambil buku yang tergeletak dan
merasa masih belum semuanya.
“Aku
hanya membawa setengah.” Akui Sel Yul, Sung Ryong heran karena Seo Yul hanya
membawanya membawa setengah?
“Apa Kau
tidak tahu aturan dasar nya? Kau akan
mendapatkan sisanya saat kesepakatan selesai dilakukan.” Balas Seo Yul
“Tidak
bisakah kau membayar langsung... seperti bagaimana kau membayar tol?”keluh Sung
Ryung.
Seo Yul
pikir kalau memang Sung Ryung tak mau lebih baik diambil kembali. Sung Ryung
pun menerimanya karena Selama Seo Yu menjaga janji maka tak masalah baginya.
Seo Yul mengaku kalau akan menepati
janjinya. Sun Ryong pun berjongkok ingin meluangkan waktu untuk mengucapkan
selamat tinggal dan ingin membakarnya, agar tak ada bukti.
“Direktur...
Aku bertanya padamu... hanya untuk memastikan. Kau tidak membuat salinan nya,
kan?” ucap Sung Ryong, Seo Yul terlihat kaget mendengarnya.
“Yah,
hanya yang paling brengsek dari yang paling brengsek, yang jahat, tak tahu
malu, yang tidak jujur, kotor, dan gampangan, yang akan melakukan hal seperti
itu.” Ungkap Sung Ryong, Seo Yul terlihat agar panik dan memperlihatkan USB
lalu melemparnya diatas api.
“Kau
Jangan salah paham. Aku lupa untuk memberikan ini untukmu.” Kata Seo Yul panik
Sung
Ryong mengejek kalau tak akan seperti itu dan menghormatinya. Seo Yul bergegas
pergi. Sung Ryong berteriak agar Setelah
menyelesaikan pekerjaan memberikan setengahnya. Seo Yul menyuruh Sung Ryon agar
melakukan pekerjaan dengan benar dulu.
Sung
Ryoung berjongkok didepan buku dengan api yang membakar kertas, wajahnya
bahagia karena Semuanya akan menghilang.
Sung
Ryong kembali pulang dengan wajah bahagia, karena setidaknya memiliki setengah
dari itu, dan Setelah mengerjakannya, dirinya akan bebas, lalu mencari Pub
didekat mereka dan berbicara pada badut promosi harga minuman.
Akhirnya
Sung Ryong kembali ke kamar membanting tubuhnya diatas kasur dengan bahagia,
lalu teringat kembali kata-kata Seo Yul yang panik "Jangan salah paham. Aku lupa untuk memberikan
ini kepadamu." Denganw ajah bahagia kalau Seo Yul itu sangat imut yang
berani berbohong.
Dengan
tawa bahagia, mengingat kembai ucapan Ha Kyung “Kalau tentang menjatuhkan
gugatan? Apa kau melakukan itu untuk menghilangkan stres juga?” wajahnya
langsung terdiam.
Sung
Ryong menelp memberitahu tidak bisa
menjawab itu sekarang. Kwang Sook sedang berlatih yoga menjaga keseimbangan
bertanya Apakah tujuan utama itu menjatuhkan gugatan itu atau mendapatkan
buku-buku itu. Sung Ryong mengaku Menjatuhkan gugatan. Kwang Sook pikir itu
aneh.
“Aneh,
kan? Aku tidak membantu orang dan Kau tahu itu.”ucap Sung Ryong
“Tentu
saja tidak. Kau seperti ular berbisa.” Komentar Kwang Sook, Sung Ryong pikir
dirinya itu seperti ular kobra.
“Mungkin
kau benar-benar menjadi seorang penyelamat.” Kata Kwang Sook, Sung Ryong
mengeluh kembali mengingat ucapan itu.
“Lihat
apa yang telah kau lakukan. Kau telah menghukum orang-orang jahat. Kau sangat
keren.” Puji Kwang Sook
Sung Ryong
pikir itu karena mereka melakukan perbuatan yang jahat. Kwang Sook menegaskan
bahwa Seorang penyelamat merasa sangat marah pada ketidakadilan, lalu meraskan
kesakitan dibagian kakinya.
“Kwang
Sook, jangan panggil aku seorang penyelamat. Apa Kau ingin merusak hidupku?”
perintah Sung Ryong, Kwang Sook sudah mengubah posisinya menjadi duduk.
“Kepala.
Pikirkan tentang itu. Apakah kau ingin memakai masker, memakai jubah, atau kau
ingin memakai... celana dalam diluar yang sangatcelana ketat?” ucap Kwang Sook
yang berteriak bahagia membayangkanya.
Sung
Ryong pikir tak ada baiknya bicara dengan sekertarisnya itu dan menutup telpnya
lebih dulu. Tiba-tiba terdengar bunyi berisik dari lantai atas, Sung Ryong
berteriak kesal menyuruh tetangganya itu diam.
Ga Eun
menemui seniornya dengan duduk berjauhan, lalu memberikan sebuah USB. Seniornya
memastikan kalau semua yang diberikan ini memang benar. Ga Eun membenarkan,
kalau Kepala Kim meminta mereka untuk menjatuhkan gugatan nya sebagai imbalan
untuknya untuk bergabung dengan tim DF.
“Aku
harus menganggap ini sebagai apa?” ucap Seniornya binggung.
“Sepertinya
tidak ada masalah dengan mereka untuk mempersiapkan Uji Tuntas Jasa Pengiriman
TQ.” Kata Ga Eun
“Jika
bukan karena insiden ini, mereka akan mulai melakukan penipuan pembukuan
akuntansi. Itu adalah momen yang tepat untuk menangkap bukti.” Komentar
Seniornya
“Namun,
Kepala Kim telah menunjukkan sisi yang berbeda dibandingkan dengan informasi
yang kupunya. Dia akan menolak laporan pengeluaran yang tidak dapat diterima,
dan dia memukuli anak Presdir, juga.” Kata Ga Eun
Seniornya
yakin Sung Ryong hanya menyamar dan berpura-pura saja. Ga Eun mengeluarkan
tanganya dan tepat ada didepan mulut seniornya, seperti menyuruhnya diam, Ia
merasa tidak berpikir begitu karena Tampaknya terlalu nyata untuk dianggap
sebagai berpura-pura.
Lalu ia
tersadar tanganya sudah ada didepan mulut seniornya dan langsung meminta maaf.
Seniornya pikir tak masalah dengan hal ini,
Ga Eun berjanji akan terus mengawasinya dan bergegas pergi, tapi karena
jalanan licin membuatnya malah terjatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar