Presdir
Hwang terbaring dengan kepala dibalut perban seperti keadaan koma. Sebelumnya
Ia tak percaya kalau Bong Hee yang tidak ingat pertumpahan darah yang terjadi di pulau, menurutnya Bong Hee harus
ingat apa yang terjadi. Presdir Jang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di
pulau itu. Setelah itu saat akan pergi ke kantor polisi sebuah besi besar jatuh
diatas mobilnya.
Hee Kyung
melihat Presdir Hwang yang tidur seperti
batang kayu lalu bertanya pada dokter kalau sedikit membenci orang ini. Dokter mengatakan kalau tidak bisa
mencegahkecelakaan tak terduga. Hee Kyu merasa kalau tidak butuh Dokter bicara seperti itu, tapi
hanya berkata karena frustrasi lalu meminta dihubungi kalau Presdir Hwang
sadar.
“Ketua
Jo... Kalau misalnya dia meninggal...,apa yang harus kita lakukan?” tanya
Dokter
“Kalau
seperti itu, kau harus menelepon keluarganya..., dan jangan tanya aku.” Kata
Hee Kyung sinis lalu keluar dari ruangan.
Hee Kyung
keluar ruangan terlihat frustasi lalu menerima telp dari Presdir Jang denga
meminta maaf karena sudah mengeluarkan pengumuman tanpa memberitahunya, lalu
mengaku kalau tak mengetahuinya, karena tak ad yang menyuruh Bong Hee lupa
ingatan.
Tuan Jang
seperti sangat marah, Hee Kyung berusaha menjelaskan kalau tidak menentangnya, seperti Tuan Jang ingin
tahu siapa Orang yang membunuh Yoon So Hee. Hee Kyung mengaku kalau itu yang
ingin diketahuinya, lebih dari apapun... saat itu Tuan Jang langsung menutup
telpnya.
Hee Kyung
meluapkan amarahnya, menurutnya kalau menutup telp lebih dulu lebih baik
mengirim pesan saja sambil melempar ponselnya.
Pegawainya ingin tahua apa yang ditanyakan Tuan Jang, Hee Kyung
memberitahu kalau Tuan Jang bertanya kenapaRa Bong Hee tidak ingat...dan siapa
yang membunuh Yoon So Hee.
“Kalau
aku tahu itu, aku juga takkan ada disini menjenguk orang itu.Dasar brengsek gila
itu!Apa dia pikir itu Raja Sejong yang Agung karena sekarang dia tinggal di
Sejong?” ucap Hee Kyung kesal.
Pegawai
mengambil ponsel yang jatuh karena Penyidik Oh menelp. Hee Kyung menegaskan
kalau sedang tidak mood jadi meminta agar tak mengatakan apapun kalau bukan
berita baik. Lalu terlihat kaget mendengar berita yang disampaikan oleh
Penyidik Oh kalau Ingatan Ra Bong Hee sudah pulih.
Keduanya
sampai di markas, Hee Kyung memastikan kalau Bong Hee itu ingat semuanya.Penyidik Oh membenarkana, Hee
Kyung memarahi Penyidik Oh yang tidak memberitahu lebih cepat. Penyidik Oh
meminta maaf karena Bong Hee mengatakan kalau baru mengingat semuanya.
“Berapa
banyak yang dia katakan?” tanya Hee Kyung
“Lee Yul
si penyanyi itu... Dia baru cerita padaku sampai si Yul hilang.” Cerita
penyidik Oh
“Maksudmu
pria yang berwajah cantik itu menghilang?” tanya Hee Kyung, Penyidik Oh
membenarkan menurut cerita Bong Hee kalau Yul menghilang, tapi mengatakan kalau
itu kesalahnya Choi Tae Ho.
Hee Kyung
binggung kalau Choi Tae Ho yang dimaksud adalah aktor dengan alis yang tebal. Penyidik Oh membenarkan. Hee Kyung
heran kenapa itu menjadi salah Tae Ho dan apa yang dilakukan pada Lee Yul, tapi
akhirnya berpikir itu belum terlalu penting dibahas dan ingin tahu apakah Bing
Hee ingat siapa yang membunuh So Hee. Penyidik Oh mengatakan kalau Bong Hee
sanga ingat, Hee Kyung pun menegaskan mereka itu harus serius sekarang.
Penyidik
Oh kembali duduk dengan camera untuk merekam wawancaranya, lalu memberitahu
Bong Hee kalau Hee Kyung baru saja datang jadi mulai sekarang apa yang akan
dikatakan harus lebih akurat.Bong Hee mengangguk mengerti.
“Mari
kita lanjutkan.Mulai dari di mana Choi Tae Ho dan Lee Yul menghilang..., dan
ceritakan pada kami siapa pembunuhnya Yoon So Hee. Kau harus mengatakan yang
sebenarnya dengan rinci.” Ucap Penyidik Oh, Bong Hee menatap camera siap
menceritakanya.
Joon Oh
masih terus mencari Tae Ho, Bong Hee seperti sedang merapihkan daun yang
berserakan, So Hee mengepang rambut Ho Hang yang panjang. Ki Joon dan Ji Ah
sedang saling memijat pundak karena kelelahan, Presdir Hwang melihat dari
kejauhan langsung menegurnya.
“Hei...
Kau itu sedang apa? Kenapa kau menyentuh bahunya? Kau itu manajernya.” Tegur
Presdir Hwang
“Bukan
itu maksudku, tapi Ji Ah membantuku
waktu ku memotong kayu bakar. jadi aku hanya memijat bahunya.” Jelas Ki Joon.
“Sepertinya
kau sudah lama tinggal di sini, makanya
kau sudah lupa. Aku ini CEO kalian. Setelah kecelakaan itu, aku tidak tahu apa yang terjadi Cai Ming dan Blue Angel ,
Sekarang Yul menghilang. Aku tidak tahu entah dia masih hidup atau mat .dan itu
ulahnya Tae Ho. Aku CEO dari mereka semua.” Ucap Presdir Hwang marah, Bong Hee
dkk langsung ikut mendengarkanya.
“Yang kau
pegang itu, Ji Ah dan gadis yang membahayakan
dirinya, So Hee. Hanya mereka yang tersisa. Dia bukan orang yang pantas
kau dekati. Kau tidak bisa dekat-dekat dengannya saat kita keluar dari sini. Paham?” tegas
Presdir Hwang,
Ki Joon
membela diri kalau tidak menyentuhnya, Presdir Hwang tak mau tahu kalau Ki Joon
harus menaati perintahnya. Ki Joon pun mengangguk mengerti dengan meminta maaf
karena akan lebih berhati-hati mulai
sekarang.
Ji Ah
membela Ki Joon menurutnya tak perlu meminta maaf, merasa kalau sebenarnya
kedengarannya aneh, merasa kalau tak ada yang salah dengan merekan dan ingin
tahu alasan mereka tak boleh saling berdekatan menurutnya mereka itu selama ini
saling dekat baik-baik saja. Presdir Hwang panik meminta agar Ji Ah
memperhatikan ucapanya.
“ Kau
tahu rumor apa yang bisa ditimbulkan dari aktris dan manajernya. Kau boleh dekat-dekat
dengan Tae Ho sebagai gantinya.
Setidaknya dia tidak lusuh” kata Presdir Hwang, Ki Joon meminta maaf dan akan
mulai menjaga sikap.
“Kenapa
kau selalu minta maaf? Jangan Lakukan. CEO, memang siapa yang lusuh disini? Oppa
ini yang lusuh? Dia tidak... Tapi Aku juga tidak sehebat itu. Kenapa kau
tiba-tiba jadi sensitif?” pikir Ji Ah, Presdir Hwang tak mau tahu yang pasti
tak ingin keduanya saling berdekatan jadi meminta agar menuruti perkataanya.
“Kau tahu
sendiri aku tidak pernah menuruti orang. Aku benci kalau ada orang yang menyuruh-nyuruhku.” Tegas Ji Ah tak mau menurutinya.
Presdir
Hwang meminta agar Jangan pernah
terlibat dengan Manajer Jung. Ji Ah bertanya pada Ki Joon apakah mereka harus
saling bertemu. Ki Joon binggung menurutnya mereka setiap hari ketemu. Ji Ah pikir Ki Joon itu
tahu maksud ucapanya, lalu mengajak
berkencan.
Ki Joon
kaget Ji Ah mengajak mereka agar berkencan. Ji Ah pikir kalau Ki Joon itu
menolaknya. Ki Joon menjelaskan bukan seperti itu, karena merasa tidak mengerti
apa yang sedang terjadi. Ji Ah ingin jawaban ya atau tidak. Presdir Hwang mulai
berdiri dengan membawa kayu. Ki Joon pun akhirnya setuju mereka mulai
berkencan.
“Jadi
Artinya apa? Aku akan berada di sisinya
dan menyemangatinya.” Jelas Ki Joon
“Mulai
sekarang, Ki Joon Oppa adalah pacarku. Haruskah
aku berhenti?” kata Ji Ah, Presdir Hwang seperti berusaha menahan amarahnya
Joon Oh
berusaha terus mencari Tae Oh, saat sedang minum seperti melihat sesuatu.
Sementara Presdir Hwang menasehati Ji Ah agar
Jangan pernah melakukannya dan jangan terlibat dengan Ki Joon. Ji Ah memutuskan
akan melakukannya dan langsung mencium Ki Joon.
Semua
melonggo kaget melihat Ji Ah yang berani mencium Ki Joon didepan Presdir Hwang.
Ki Joon juga kaget tiba-tiba Ji Ah mencium bibirnya didepan atasanya.
Joon Oh
akhirnya menemukan Tae Ho yang sedang minum ditepi sungai. Tae Ho terdiam
mendengar suara yang dikenalnya. Ji Ah melepaskan ciumanya, lalu menegaskan
akalu sudah melakukannya dan meminta agar Jangan sebut-sebut nama Tae Ho di
depannya, lalu berjalan pergi. Bong Hee mengikuti kemana Ji Ah pergi.
Presdir
Hwang merasa Ji Ah sudah gila dan memilih ikut juga pergi. Ki Joon terlihat
masih Shock hanya bisa diam. Ho Hang yang melihatnya memberikan jempol sebagai
pujianya karena mendapatkan ciuman dari seorang artis.
Tae Ho
yang melihat Joon Oh memilih untuk kabu, Joon Oh dengan gesit mengejar Tae Ho
sampai ke dalam gua. Keduanya saling memukul, Joon Oh ingin tahu alasan Tae Ho
yang kabur sambil mengumpat, lalu menanyakan keberadan Lee Yul. Tae Ho sengaja
melempar pasir kearah Joon Oh mengaku tak tahu.
Joon Oh
berusaha menarik Tae Ho yang ingin kabur, Tae Ho berteriak meminta dilepaskan.
Joon Oh akhirnya bisa berada diatas tubuh Tae Ho memastikan kalau Lee Yul tak
mati, Tae Ho hanya diam dengan nafas kelelahanya. Joon Oh meminta agar Tae Ho
menjawabnya.
“Kau
tidak menyakitinya, 'kan? Jawab aku! Kau
harus Bilang kalau dia masih hidup dan tidak membunuhnya!” teriak Joon Oh ingin
memastikanya,Tae Ho mengingat kalau sengaja membawa mayat Yul ke laut.
“Aku tak
sengaja.. Aku tidak pernah bermaksud membunuhnya. Aku seperti itu karena
Yul berbohong dan mengkhianatiku. Itulah
sebabnya. Jika dia menurutiku dan tidak memperbaiki sekoci itu diam-diam...,
maka aku juga takkan melakukannya. Kita harus bertahan hidup entah bagaimana
caranya!” cerita Tae Ho sambil menangis seperti menyesal.
“Kita
tidak boleh mati di sini, Kau dan CEO juga.
Kenapa semua orang menyalahkanku? Kita tidak boleh mati di sini, Hyung.”
Teriak Tae Ho frustasi. Joon Oh terdiam mendengar pengakuan Tae Ho.
Ia
teringat dengan janji sebelum debut “Kita takkan saling mengkhianati, 'kan?< Walaupun persahabatan
kita berubah menjadi mengerikan dan kita mengalami kesulitan, janganlah kita
saling curiga atau saling menyalahkan. Kita harus saling percaya, kita
bertiga.”
Joon Oh
seperti sudah tak bisa menahan amarahnya, mengambil batu besar untuk memukul
Tae Ho, Tae Ho panik mengaku kalau tak sengaja. Joon Oh sudah siap mengayunkan
tanganya untuk melempar batu.
Bong Hee
baru saja kembali, Ki Joon langsung memanggilnya bertanya apa yang dikatakan Ji
Ah padanya. Bong Hee menyampaikan perkataan Ji Ah kalau Ki Joon tak perlu tertekan begitu. Ki Joon
ingin tahu apa lagi yang dikatakanya.
“Dia
ingin minta maaf padamu dan tidak sungguh benar-benar melakukannya.” Kata Bong
Hee, Ki Joon tak percaya mendengarnya,
senyuman menghilang.
“Benarkah..
Aku juga tidak terbawa perasaan,tapi dia juga begitu?Apa menurutmu Ji Ah tidak
ada rasa terhadapku?” kata Ki Joon seperti masih berharap.
“Aku menatapnya
dari samping..., jadi sulit melihat dia bicara serius atau tidak. Maaf, Manajer
Jung.” Kata Bong Hee merasa tak enak.
“ Tak
perlu minta maaf, tapi aku bisa bersyukur,
Aku pasti tak enak, kalau cuma aku saja
yang tak ada rasa terhadapnya. Apa dia tidak bilang apa-apa lagi?” kata
Ki Joon
Bong Hee
mengatakan kalauJi Ah, meminta agar
memberitahunya kalau menyulitkannya dan ingin melindunginya. Ki Joon sedikit
tersenyum mengetahui JI Ah yang akan
melindunginya, lalu bertanya pada Bong Hee Bukannya pria yang biasanya melindungi wanita. Bong Hee pikir Memang
begitu biasanya dan Biasanya pria yang mencium wanita duluan. Ki Joon bingung
menganggap dirinya itu seperti apa.
“Belakangan
ini..., banyak perempuan mencium
laki-laki duluan. Apa kau pernah mencium seseorang duluan?” kata Ki Joon, Bong
Hee mengaku belum pernah.
“Benarkah?
Aku juga belum pernah. Tapi Pernahkah kau merasa malu ketika kau tidak
melakukan apa-apa? Pernahkah kau merasa benar-benar tidak berdaya...tanpa mengucapkan sepatah
kata apapun?” tanya Ki Joon, Bong Hee merasa tidak pernah.
Keduanya
berhenti bicara karena melihat Joon Oh yang datang dengan wajah lesu, Bong Hee
langsung menghampiri bertanya apa yang terjadi lalu melihat ada darah dibagian
tangan. Joon Oh memanggil seseorang untuk datang, Semua kaget melihat Tae Ho
yang datang.
Joon Oh
yang sebelumnya ingin melempar batu seperti tak tega melakukan hanya bisa
mengumpat. Tae Ho pun hanya bisa menangis seperti menyesali perbuatanya.
Ji Ah
langsung mendekati Tae Ho ingin tahu keberadan Yul dan apa yang sudah
diperbuatnya. Tae Ho hanya diam saja, Ji Ah dengan nada tinggi bertanya apakah
Tae Ho yang membunuhnya. Tae Ho hanya diam saja, Ji Ah makin kesal karena Tae
Ho tak menjawabnya. Semua menatap Tae Ho seperti ingin tahu apa yang terjadi
pada Yul. Tae Ho hanya tertunduk diam mengingat pesan Joon Oh.
Flash Back
“Walaupun
orang menyumpahimu, tahan itu. Walaupun mereka memukulmu, biarkan saja. Kau
harus tahan itu semuanya. Mereka pantas seperti itu padamu. Dan... tebuslah
dosamu sendiri. Selain itu Juga..., rasakanlah penyesalan terhadap Yul
selamanya. Rasa bersalah itu akan
menghantuimu selama sisa hidupmu, brengsek.” Ucap Joon Oh, Tae Ho hanya bisa
menangis penuh sesal.
Tae Ho
menyendiri di ruangan lain tapi bisa mendengar semua berkumpul membicarakanya.
Ho Hang mengaku sepenuhnya paham apa
yang dikatakan Joon Oh, tapi terlihat khawatir kalau Tae Ho tinggal dengan mereka.
Joon Oh pikir mereka tidak bisa
membiarkan Tae Ho mati di luar sana, karene menurutnya Tae Ho juga akan mati
jika dibiarkan saja.
“Aku
tidak mengerti kenapa kau mencoba
membela si brengsek itu, tapi...” ucap Ji Ah sinis, Joon Oh menegaskan kalau
tidak mencoba membelanya.
“Kau
bilang dia membunuh Yul dan dia sudah mengaku.” Kata Ji Ah. Ki Joon pikir kalau
bukan ide baik membiarkan Tae Ho tinggal
di sini.
“Terus, apa
kita harus membunuhnya? Haruskah kita hanya membiarkan dia mati di luar sana?Apa itu yang ingin kita
lakukan? Hah?Tae Ho memang bersalah.Tidak, "bersalah" bukan kata yang
tepa tapi Dia memang pantas dipukuli sampai mati. Aku juga tahu itu. Amarahku
ini saja sudah membuatku gila tapi......kita tidak bisa membiarkan orang yang masih hidup, mati begitu saja. Kita
bukan orang sekejam itu.” Jelas Joon Oh dengan keputusanya.
“Bagaimana
kalau Tae Ho ingin pergi? Jika dia ingin pergi..., kita bisa membiarkannya pergi,
'kan? Maka itu bukan kesalahan kita dan Aku cuma bilang saja. Kalau-kalau hal
seperti itu terjadi.” Ungkap So Hee, Suasana terasa sedikit menegang.
Tae Ho
menanyakan alasan So Hee yang mau
menemuinya. So Hee mengaku butuh
bantuannya yaitu meminta agar Tae Ho pergi. Tae Ho menanyakan alasan dirinya
harus pergi. So Hee mengaku tak ingin
Tae Ho ada bersama mereka karena sudah
membunuh orang. Tae Ho tak percaya So Hee bisa berkata seperti itu. So Hee
pikir Tae Ho ingat dengan yang dikatakan.
Flash Back
So Hee
menanyakan cara Tae Ho yang mengirim tim penyelamat. Tae Ho yang tak ingin So
Hee ikut menyakinkan kalau mereka bisa
menemukan tempat ini. So Hee pikir dirinya tak percaya pada Tae Ho
karena melihat yang sudah dilakuan. Tae Ho penasaran apa yang dilihat, saat itu
ada Presdir Hwang membuat So Hee tak
menjawabnya.
“Aku tahu
orang macam apa kau. Jika aku memberitahu CEO dan yang lain tentang apa yang
kulihat..., maka kau tidak akan bisa tinggal
di sini walau kau bersikeras. Kau tahu itu, 'kan?” ucap So Hee
“So Hee.
Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan
sekarang.” Kata Tae Ho.
“Jangan
pura-pura tidak tahu. Kau tahu, Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa Kau
tinggal atau pergi darisini?” ucap So Hee, Tae Ho tetap mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan.
“Berarti
kau ingin tetap disini. Kalau begitu aku yang
akan membuatmu pergi darisini.” Ucap
So Hee berjalan pergi. Tae Ho menahan So Hee sebelum pergi menjauh.
“Jika kau
mengungkapkan semuanya, maka semua orang
akan mati. Bukan cuma aku saja yang terluka.” Ungkap Tae Ho. So Hee tahu
“Kau juga
akan terluka. Apa Kau sadar atas konsekuensinya? Jadi Marilah kita hidup saja.
Jangan ikuti pikiranmu yang aneh itu dan Mari kita bertahan hidup bersama, ya?”
kata Tae Ho membujuknya.
“Oppa...
Kita mati saja bersama. Aku malah takut yang lain mati karenamu..” Ungkap So Hee menantang lalu
berjala pergi.
Tae Ho
yang berjalan dibelakang So Hee langsung menarik lehernya dengan kain dan
mencekiknya, So Hee tak bisa menjerit sampai akhirnya tubuhnya tak bisa
bergerak. Tae Ho akhirnya melepaskan talinya dengan mata pembunuh berdarah
dingin merasa kalau bertahan hidup itu
memang berat.
Penyidik
Oh mendengar cerita Bong Hee memastikan kalau
Choi Tae Ho yang membunuh Yoon So Hee. Bong Hee membenarkan. Penyidik Oh
merasa ada yang aneh kalau mereka itu sadar kalau Tae Ho yang membunuh Yoon So Hee, tapi tetap membolehkan tinggal
bersama mereka. Bong Hee mengaku Awalnya mereka mengira So Hee itu bunuh diri.
Presdir
Hwang sedang berjalan dihutan dikagetkan dengan melihat So Hee yang gantung
diri di pohon, lalu menjerit panik. Lalu Ho Hang mengaku kalu So Hee itu sangat
tertekan secara mental.
“Dan
akhirnya..., Sekretaris Tae berkata sesuatu.” Cerita Bong Hee.
Ho Hang
menceritakan So Hee tiba-tiba mulai berkata kalau dalam keadaan bingung dan ingin
mati. Kemudian berdiri lalu keluar dari tempat tinggal mereka, berpikir hanya jalan-jalan untuk menenangkan pikirannya. Presdir Hwang
memarahi Ho Hang yang tak memberitahu lebih cepat.
“Setelah
itu Jadi kalian mengira itu bunuh diri.
Tapi bagaimana kau bisa tah ternyata Choi Tae Ho yang membunuhnya?” tanya penyidik Oh
“Sebenarnya...,
Sekretaris Tae melihat kejadiannya.” Ungkap Bong Hee
Ho Hang
sedang buang air kecil dihutan lalu melihat sesuatu yang bergerak dan
dikagetkan saat melihat So Hee yang tergeletak tak berdaya, Tae Ho langsung
membukam mulut Ho Hang dengan mengancam kalau tidak ingin mati maka lebih baik
diam.
“Dia bilang
Choi Tae Ho mengancamnya. Jika dia cerita pada siapa pun apa yang dia lihat...”
ucap So Hee
Tae Ho
mengancam akan membunuh Ho Hang, Ho Hang
pikir Tae Ho yang lebih dulu yang akan terluka
sebelum kau membunuhnya, karena akan melawan semuanya. Tae Ho menegaskan
kalau tidak pernah bilang akan mencelakakan yang lain tapi hanya akan membunuh
Ho Hang lalu akan bunuh diri setelah itu.
Ho Hang
mulai panik mendengarnya, Tae Ho memperingatakan Ho Hang agar mereka tak perlu mati bersama dan bertahan
hidup bersama sebagai gantinya, lalu merasa dirinya itu lebih berguna
dibandingkan So Hee.
Akhirnya
papan kayu dibuat untuk jenazah So hee dengan pakaian lengkap diberikan mahkota
bunga untuk kepala dan juga tangan, lalu dihanyutkan ke laut. Ji Ah dan Bong
Hee terlihat sangat terpukul, semua pria berusaha untuk tetap tegar melihat dua
teman mereka yang sudah mati. Ho Hang melirik pada Tae Ho karena semua adalah
kesalahanya.
“Jadi...
Sekretaris Tae Ho Hang berbohong kalau Yoon So Hee bunuh diri untuk
merahasiakan kenyataan bahwa Choi Tae Ho
yang membunuhnya.” Kata Penyidik Oh, Bong Hee membenarkan.
Hee Kyung
dalam ruangan kontrol merasa sudah dengar cukup banyakbahwa ternyata Choi Tae
Ho pembunuhnya jadi meminta agar menyiapkan jadwal untuk mengeluarkan
pengumuman menurutnya Pasti ada kegemparan yang terjadi setelah ini terungkap.Saat
itu ponsel Hee Kyung bergetar.
Penyidik
Oh ingin melanjutkan setelah So Hee meninggal dan apa yang terjadi. Tiba-tiba
Hee Kyung menghentikan dengan memberitahu kalau
Korban lain telah ditemukan lagi dan sedang menuju ke Korea sekarang.
Penyidik Oh terlihat kaget begitu juga Bong Hee seperti dibuat binggung.
Tae Ho
berjalan dengan dua pengawal disampingnya, lalu seperti merasakan sinar
matahari yang menyinari wajahnya. Dari matanya terlihat pembunuh berdarah
dingin yang tak pernah menyesali perbuatanya.
Bersambung
ke episode 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar