Tae Oh
sambil menangis mengaku kalau pembunuhnya Seo Joon Oh. Bong Hee baru masuk
dengan Jaksa Yoon dibuat kaget mendengarnya.
Wartawan langsung menanyakan apakah Seo Joon Oh masih hidup dan alasan
membunuh Yoon So Hee.
Bong Hee
menyakinkan Jaksa Yoon kalau yang dikatakan Tae Ho itu tak benar. Tae Ho sambil
menangis meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan
teman-teman yang disayanginya serta hanya selamat seorang diri. Bong Hee menyakinkan Jaksa Yoon kalau Bukan
Seo Joon Oh pembunuhnya, Penyidik Oh datang menghampiri Bong Hee.
“Bong
Hee. Kenapa kita tidak bicara di luar
saja? Ini hanya akan memperparah
kondisimu.” Kata Penyidik Oh, wartawan terus mengajukan pertanyaan akhirnya Hee
Young naik keatas podium.
“Kami akan
mengeluarkan pengumuman lagi untuk
menjawab pertanyaan rekan wartawan sekalian setelah kami melakukan penyelidikan
lebih lanjut.” Kata Hee Kyung
Wartawan
terus meminta agar Tae Ho bisa meceritakan yang lainya. Saat itu anak buah Tuan
Jang berbisik meminta maaf terpaksa
membiarkan gadis itu masuk, karena para jaksa yang keras kepala. Jaksa Yoon
melihat dari kejauhan seperti mengenai Direktur Jang pernah dilihat sebelumnya.
Penyidik
Oh menarik Bong Hee ke sudut gedung, Bong Hee meminta agar dilepaskanya dengan
nada mearah mengetahui alasan Penyidik Oh yang tak perlu datang dan menegaskan
kalau sekarang tidak akan menunggu dari izinnya lagi lalu menanyakan keberadaan
Tae Ho dan juga Hee Kyung.
“Bong
Hee... Apa menurutmu keadaan akan berubah
jika kau bertemu dengan mereka? Kau bilang kau mengerti. Jadi, sadarlah.
Orang yang kembali adalah Choi Tae Ho, bukan Seo Joon Oh. Dia sudah meninggal.”
Ucap Penyidik Oh, Bong Hee hanya bisa diam karena tak ada lagi yang membelanya.
Jaksa
Yoon kembali ke parkiran, Jaksa Cho melaporkan kalau Jang Do Pal yang menyuruh
para pengawal tadi jadi yakin bersama dengan Ketua Jo berada di pihak yang sama sekarang. Jaksa
Yoon memerintahkan agar mengawasi gerak-gerik Choi Tae Ho dan akan
menghubunginya.
“Apa Kau
tidak ikut dengan kami?” tanya Jaksa Cho, Jaksa Yoon mengaku harus memastikan sesuatu dan mengucapkan
terimakasih atas hari ini.
Sementara
Tae Ho sudah ada didalam mobil mengeluh karena Sulit sekali membuat air matanya
keluar. Manager memuji Tae Hoo hebat dengan emosi yang sangat baik, lalu ingin
mengajukan satu pertanyaan.
“Apa yang
terjadi dengan Joon Oh Hyungnim? Maksudku Lee Joon Oh, member grup idol yang
sudah lama itu. Tolong jangan salah paham. Waktu aku masih kecil sangatnakal.
Jadi aku minggat dari rumah, tapi aku
kembali lagi ke rumah setelah mendengarkan lagu mereka, "Pulanglah". Kupikir aku akan
bertemu dengannya suatu hari nanti jika
aku menjadi manajer artis, ternyata sangat sulit juga buat bertemu. Karena
itulah tadi aku bertanya.” Cerita Manager Joon Oh
Tae Ho
hanya bisa melirik dingin, Manager memilih untuk akan segera mengemudikan
mobilnya, tapi tiba-tiba membuat menginjak rem karena melihat Bong Hee
menghadang di depan mobil. Bong Hee berteriak marah sambil menendang dan
mengumpat menyuruh agar Tae Ho keluar dari mobil. Tae Ho melihat Bong Hee
langsung tersenyum licik lalu keluar dari mobil.
“Choi Tae
Ho... Kau mungkin mengira semua orang
percaya dengan kata-katamu...,tapi mereka akan segera tahu orang seperti apa kau itu dan apa saja
perbuatan yang telah kaulakukan. Aku dan Seo Joon Oh akan mengungkapkannya,
apapun yang terjadi.” Ucap Bong Hee tak takut.
“Jangan
bodohi dirimu sendiri, dan dengarkan aku. Kita tidak ada di pulau terpencilitu
lagi. Kita sekarang ada di Seoul.Apa menurutmu orang-orangakan percaya padamu?
Berhenti mencari Seo Joon Oh. Dia sudah
meninggal. Kau seharusnya menyelamatkan diri saja.” Ucap Tae Ho
Bong Hee
yakin kalau Joon Oh tak mati, diam-diam Jaksa Yoon sebelumnya ingin menemui Tae
Ho mendengar keduanya sedang berbicara.
Bong Hee menegaskan Seo Joon Oh tidak mati masih hidup. Tae Ho menegaskan kalau ia melihat
Joon Oh yang sudah mati, lalu seperti
ingin memberitahu kebenaran tapi memilih untuk tak membahasnya, lalu mengajak
Byung Joo pergi.
Bong Hee terdiam
seperti masih shock, Jaksa Yoon mendekat menanyakan keadaanya. Bong Hee mengaku
baik-baik saja. Jaksa Yoon mengajukan satu pertanyaan, Apa ia jadi orang yang
bisa dipercaya. Bong Hee memint maaf pada Jaksa Yoon kalau sekarang hanya bisa
meminta untuk percaya padaknya.
“Dengar,
Jaksa Yoon... Kau kakaknya Yoon So Hee..., jadi kau harus tahu yang sebenarnya.
Orang yang membunuhnya bukan Seo Joon Oh. Tapi Choi Tae Ho.” Ucap Bong Hee,
Jaksa Yoon nampak kaget.
Ki Joon
membawa Kim Wan untuk rawat seadanya, Ji Ah pun membantu dengan membersihkan
bagian luka. Sementara Tae Ho diikat pada pohon seperti hukumanya, layaknya
tahanan. Ji Ah akhirnya keluar bertanya
pada Joon Oh harus diapakah Tae Ho itu.
Joon Oh pikir mereka harus menunggu.
“Sampai
kapan kita harus menunggu? Kita harus menghabisinya.” Ucap Ji Ah penuh amarah
“Tunggu
sampai Reporter Kim sadarkan diri. Kita
putuskan nanti setelah mendengar penjelasannya. Aku harus tahu apa yang
sebenarnya terjadi. Kenapa dia membunuh So Hee?Apa yang dikatakan Reporter Kim
sampai dia hilang akal seperti itu?” jelas Joon Oh.
Joon Oh
duduk sendirian, Bong Hee datang memberikan makanan lalu merasakan kalau saat
ini pasti berat. Joon Oh pikir memang seperti itu karena Mereka bukan lagi
orang yang dikenal dulu.
“Apa
mereka berubah setelah datang ke sini? Atau mungkin aku hanya tidak tahu bagaimana sifat asli mereka.”
Ungkap Joon Oh kebingungan.
“Bagaimana
jika... Reporter Kim tidak sadarkan diri? Apa yang akan kau lakukan? Bagaimana
jika dia tidak bangun sama sekali? Bagaimana jika dia tidak bisa menceritakan apa yang terjadi? Apa yang akan
kau lakukan?” kata Bong Hee, Joon Oh hanya diam saja.
Joon Oh
sengaja menunggu Tae Ho yang masih di ikat agar tak kabur, Ki Joon meminta agar
bergantian menyuruh Joon Oh untuk istirahat. Esok harinya, Bong Hee yang
melihat Joon Oh seperti kelelahan membiarkan untuk bersandar di pundaknya, Joon
Oh seperti sangat nyaman bersandar, Ki Joon keluar memberitahu kalau Reporter
Kim sudah sadarkan diri. Tae Ho terlihat kaget mengetahui kalau Kim Wan
akhirnya sadar, wajahnya langsung panik.
Ji Ah
akhirnya ingin melihat kalau Ki Wan yang sudah sadar, Ki Joon menahan agar
mereka semua tak masuk karena Ki Wan ingin bicara dengan Joon Oh secara pribadi.
Joon Oh
melihat Ki Wan yang sudah membuka mata sambil berbaring, memastikan lebih dulu
keadaanya. Ki Wan mengaku lebih baik, merasa tak enak karena seharnya ikut
kemari untuk membantu Joon Oh tapi malah aku yang jadi beban baginya.
“Apa
maksudmu kau kemari untuk membantuku?” tanya Joon Oh binggung.
“Aku
menerima laporan terkait bunuh dirinya Shin Jae Hyun.” Ucap Ki Wan, Joon Oh
pikir tak ada gunanya karena semua sudah berlalu.
“Shin Jae
Hyun tidak bunuh diri Tapi dibunuh. Jika aku bilang ada orang lain selain kau yang pergi ke rumahnya sebelum dia
meninggal..., apa kau akan percaya?” kata Ki Wan, Ho Hang yang ada bangun
sebelah tak sengaja mendengar keduanya bicara langsung melonggo kaget.
“Jika
memang seperti itu kejadiannya..., polisi
harusnya sudah tahu. Siapa yang kasih laporan itu padamu? Dan bagaimana mereka
tahu?” kata Joon Oh tak percaya
“Kau
pasti sangat ingin tahu, tapi satu hal yang perlu kau ketahui. Kematian Yoon So
Hee dan kasus pembunuhan Shin Jae Hyun. Kematian mereka berkaitan. Selain itu
jugalah alasan Choi Tae Ho mencoba
membunuhku.” Kata Ki Wan
“Tapi itu
cuma laporan dari mulut ke mulut semata. Apa... Apa kau punya bukti?” tanya
Joon Oh
Ki Wan bertanya
pada Joon Oh kalau memang memilik bukti apakah akan mempercayainya. Joon Oh
terdiam dan Ho Hang terlihat shock mengetahui kalau Jae Hyun juga dibunuh bukan
bunuh diri.
Tae Ho
diam-diam ingin mengambil batu yang runcing, saat itu Ji Ah lewat dan
berpura-pura memanggilnya dengan meminta minum karena sangat haus. Ji Ah mengumpat kesal dan langsung menyiram
air diatas kepala Tae Ho agar minum yang banyak. Tae Ho pun akhirnya bisa
mengambil batu runcing untuk membuka ikatanya. Joon Oh datang menemui Tae Ho
dengan berjongkok didepan temanya.
“Apa kau
merahasiakan sesuatu dariku? Jika ada yang kau rahasiakan, katakan saja padaku.” Ucap Joon Oh, Tae Ho
hanya diam menatap Joon Oh seperti menantangnya.
“Apa Kau
tak bisa memberitahu?! Maka Aku akan mencari tahu.” Tegas Joon Oh akan berjalan
pergi.
Bong Hee
memanggil Joon Oh sebelum pergi, Joon Oh melepaskan tangan Bong Hee untuk pergi
mencari bukti. Semua hanya bisa menatap Joon Oh setelah berbicara dengan Ki
Wan.
Direktur
Jang bertanya pada Sek, Apakah Tae Ho
yang menelepon. Sek membenarkan dan memberitahu kalau ia baru saja pergi.
Direktur Jang mengumpat Tae Ho yang tidak bisa menunggu karena ini bukan waktu
yang tepat. Ketika masuk ruangan, Jaksa
Yoon menunggunya. Dierktur Jang pun memperkenalkan dirinya.
“Kita
saling kenal, 'kan? Tapi Kau tak bisa tepat waktu” sindir Jaksa Yoon, Direktur
Jang hanya bisa meminta maaf.
“Maaf karena
aku membuang-buang waktumu. Kalau kau belum makan, makan saja bersama denganku. Aku ingin
mentraktirmu makan malam...” kata Direktur Jang dan Jaksa Yoon lansung
menolaknya.
“Aku
ingin bertemu orang itu. Choi Tae Ho.,, Aku datang untuk menemuinya. Karena dia
bintang top yang telah berubah menjadi
pahlawan..., jadi pasti sulit bertemu dengan dia.” Sindir Jaksa Yoon
“Oh,
tidak seperti itu, Kau harusnya
memberitahuku dulu kalau ingin bertemu
dia sebelum datang ke sini. Choi Tae Ho sedang
tidak enak badan.” Kata Direktur Jang.
Joon Oh
sedang ada didalam mobil sambil tertidur seperti mengingau ingin minta minum.
Byung Joo mengatakan kalau tak ada minum di mobil. Sementara Direktur Jang
berbohong kalau Tae Ho baru pulang beristirahat setelah di-infus selama ini.
“Dia
sangat sibuk dan sangat kelelahan. Maaf sekali.” Kata Direktur Jang
“Aku
yakin kami pasti akan bertemu walaupun dia ingin menghindariku. Pakai trik-trik
licik seperti ini juga akhirnya takkan ampuh seiring waktu.” Ucap Jaksa Yoon
“Kenapa
dia mau menghindarimu? Jangan berpikir
seperti itu. Kami akan segera menghubungimu.” Ucap Direktur Jang
Jaksa
Yoon memperingatkan agar Direktur Jang mengangkat kalau menelpnya dan ingin
kalau dirinya itu tidak akan menelepo untuk menanyakan kabarnya. Direktur Joon
pun meminta maaf karena tak mengantarnya keluar.
“Oh Yah..
Kenapa kau menyembunyikan Choi Tae Ho? Kau pasti tahu. Dia cukup lama berada di
Cina sebelum kembali ke Korea. Apa dia sakit separah itu?” kata Jaksa Yoon
sengaja menyindir, Direktur Jang gugup mendengarnya.
Byung Joo
memapah Tae Ho keluar dari mobil meminta agar sadarkan diri, Tae Ho seperti
setengah mabuk menanyakan keberadaanya. Byung joo memberitahu kalau mereka ada
di depan kantor agensi dan berusaha agar
Tae Ho Jalan yang benar. Tae Ho malah mendorong Byung Joo agar melepaskanya.
“CEO Jang
menyuruhku kalau orang tak boleh melihatmu mabuk seperti ini. Jadi Jalan yang
benar, Kau harus sadar dari mabukmu.” Kata Byung Joo,
“Hentikan,
bodoh.,, Kau sudah seperti So Hee saja. Orang yang sok seperti kalian itulah
yang rendahan. Kalian itu harus dikasih pelajaran biar tahu diri.” Ucap Tae Ho.
Jaksa
Yoon melihat dari kejauhan, mendengar nama So Hee yang disebut. Saat itu Tae Ho
langsung jatuh tak sadarkan diri. Byung Joo panik meminta Tae Ho bangun karena
tak bisa tidur tergeletak dijalan Jaksa Yoon akhirnya mendekat meminta agar
Byung Joo memberikan katu namanya pada Tae Ho. Byung Joo binggung siapa
pria yang datang menemuinya.
“Sampaikan
padanya kalau kakaknya Yoon So Hee ingin
bertemu dengannya. Dia pasti tahu alasan aku ingin bertemu.” Ucap Jaksa Yoon
menyelipkan sebuah kartu nama
Direktur
Jang melihat kartu Jaksa Yoon Tae Young dari Byung Joo, lalu membangunkan Tae
Ho dengan kesal, ia mengingatka kalau sekarang
masih terlalu cepat buat merayakan kemenangannya jadi harusnya perhatikan sikapnya. Tae Ho memilih
untuk tetap tidur dan tak peduli.
Saat itu
ponsel Direktur Jang berdering, lalu
dikagetkan kalau menemukan Korban lain.
Tae Ho langsung melotot kaget kalau menemukan korban lain yang bisa
membahayakan keadaanya.
Hee Kyung
bertanya Apakah mereka sudah berhasil mendapatkan pernyataan tambahan dari korban, Jadi
pernyataan siapa yang benar? Ra Bong Hee
atau Choi Tae Ho. Penyidik Oh pikir sepertinya mereka tidak bisa minta
penjelasannya. Hee Kyung binggung.
“Kondisi
dia parah sekali.” Kata Penyidik Oh,saat itu Tae Ho Hang keluar dari pintu
kedatangan dan terlihat seperti orang linglung dan ketakutan.
Akhirnya
Ho Hang dibawa ke ruangan, matanya seperti sangat ketakutan. Hee Kyung
menyakinkan Ho Hang kalau keadaan sekarang baik-baik saja dan mengucapkan turut
prihatin atas hal yang dialaminya. Ho Hang tetap saja benar-benar ketakutan.
“Aku...Identitasku
akan dirahasiakan, 'kan?” kata Ho Hang memastikan
“Tentu
saja. Tidak ada yang akan terjadi padamu saat berada di sini...,jadi jangan khawatir.”
Ucap Hee Kyung
“Tidak
boleh ada orang yang tahu kalau aku di sini. Mereka tidak boleh tahu.Jika
mereka tahu, akubisa dalam masalah besar.” Kata Ho Hang melihat kesana kemari
seperti takut dikejar oleh seseorang .
“Apa
mungkin ada yangterjadi padamu sebelum datang ke sini?” tanya Hee Kyung
“Tidak
boleh ada yang tahu. CEO Hwang...Kecuali dia, tidak boleh ada yang tahu.” Kata
Ho Hang
Hee Kyung
melihat tingkah Ho Hang menyuruh Penyidik Oh agar membawa ke rumah sakit.
Penyidik Oh setuju karena ingin mengunjungi Hwang Jae Gook di rumah sakit. Hee Kyung
menegaskan kalau bukan itu yang dimaksud.
“Apa
menurutmu diakelihatan normal sekarang?Ini waktu yang sangat penting.
Dia...Sangat disayangkan kondisi diaseperti itu, tapi...Bawa dia ke RS, dan harus
dirawat disana...setelah kondisinya baikan, barulah kita putuskan apa yang
harus kita lakukan padanya.” Jelas Hee Kyung
“Ketua
Jo.,, Saya bertanya-tanya apa mungkin...dia akan membantah pernyataan Choi Tae
Ho.” Kata Penyidik Oh
“Maka
dari itu kita harus memastikan jangan sampai hal itu terjadi.” Tegas Hee Kyung,
Penyidik Oh mengerti.
Jaksa
Yong memberitahu kalau sebenarnya tadi mendapat telepon dan Mungkin, besok bisa
menemuinya. Bong Hee memberitahu kalau Sekretaris Tae satu-satunya orang yang menyaksikan kejadian saat Yoon So Hee dibunuh jadi yakin dia akan
berpihak dan bersaksi mendukung mereka.
“Seperti
yang kaukatakan...,hanya dia satu-satunya saksi, dan aku sangat ingin tahu dia akan
memberikanpernyataan seperti apa... Selamat malam..” ucap Jaksa Yoon menutup
telpnya.
Ho Hang
melepaskan karet rambutnya merasa sedih karena So Hee mengepang rambutnya itu.
Direktur Hwang melihat radio yang diperbaiki Ho Hang ingin tahu apakah masih
berfungsi, dengan melihatnya Benda ini pasti sudah lama sekali Tapi sepertinya
masih bisa digunakan.
“Tadi
itu..., aku khawatir dengan Joon Oh.” Akui Ho Hang, Direktur Hwang bertanya
memangnya kenapa
“Aku tadi
tak sengaja dengarsoal Jae Hyun sebelumnya.Dia mungkin saja tidak bunuh diri.”
Kata Ho Hang, Direktur Hwang kaget bertanya apakah Reporter Kim yang mengatakan seperti itu. Ho
Hang mengangguk.
“Makanya
Joon Oh tadiingin mencari tahunya.” Jelas Ho Hang
“Kalau
bukan bunuh diri...Apa itu artinya...ada seseorang yang membunuhnya?” ucap
Direktur Hwang curiga.
Ho Hang
keluar untuk mengambil air dan dikagetkan saat melihat Tae Ho sudah menghilang
dari tempatnya diikat. Tiba-tiba Tae Ho sudah menarik Ho Hang dengan membekap
mulutnya, Ho Hang berusaha agar bisa melepaskanya, Tae Ho terlihat sangat marah
karena Ho Hang itu banyak bicara sekali,
Ho Hang panik meminta agar jangan membunuhnya.
Tae Ho ingin tahu kemana Joon Oh pergi sekarang.
Joon Oh
berjalan ke hutan sempat menengok kebelakang seperti memastikan tak ada orang
yang mengikutinya.
Flash Back
Joon Oh
berjalan dan beberapa orang menganggap sebagai pembunuh Jae Hyun dan berani
menampakan dirinya. Wajahnya pun terkena lemparan telur, Tae Ho dilantai atas
hanya melihatnya.
Tae Ho
yang berhasil melepaskan diri mencoba mengejar Joon Oh yang pergi ke hutan.
Joon Oh berjalan mengingat kembali saat semua orang menyudutkan dirinya dengan
label sebagai orang yang tidak punya
hati nurani. Semua dalam agencynya melirik sinis begitu juga Direktur Hwang,
serta So Hee.
Flash Back
Joon Oh
dan Jae Hyun minum bersama diatap. Jae Hyun mendapatkan segelas wine dengan
memastikan kalau itu memang untuknya. Joon Oh membenarkan, dirinya yang menang
dengan lagu ciptaan Jae Hyun. Jae yun mengartikan kalau Joon Oh mencoba membuat kontrak seumur hidup mengunakan
wine. Joon Oh membenarkan dengan tawanya.
“Aku
juga... Aku juga ingin debut.” Akui Jae Hyun
“Kau
Lakukan saja dan harus debut. Bersabarlah sebentar lagi. Sekarang, aku harus memperhatikan
keadaanku dulu Dan aku akan membantumu...mengejar impian musik yang kau inginkan.” Ucap Joon Oh
Jae Hyun
meminta agar Joon Oh berjanji, Joon Oh berjanji dengan berteriak menjadi Artist
of the Year dan juga Shin Jae Hyun.
Joon Oh
seperti memberitahukan rencananya, Direktur Hwang pikir Jika kehilangan Jae
Hyun, maka Dreamers akan berakhir dan
mereka pasti harus bubar. Ia tahu Jae Hyun itu menuruti Joon Oh jadi meminta
agar bisa membujuknya.
“Kenapa
kau tidak menggunakan kesempatanini agar si Jae Hyun bisa debut? Kalau kau
tidak bisa, biarkan saja dia bekerja dengan agensi lain. Orang yang berbakat
seperti dia harus dieksplorasi.
Lagipula, kita tidak bisa mengandalkan
Jae Hyun selamanya. Kumohon.” Kata Joon Oh memohon
“Dia harus
debut di waktu yang tepat. Bilang padanya agar bersabar. Cegah dia untuk
sekarang ini dan apapun yang terjadi.” Perintah Direktur Hwang
Jae Hyun
membuka pintu rumahnya, saat itu Joon Oh langsung masuk dengan menahan
emosinya.
Joon Oh
terus berjalan menyusuri hutan, teringat kembali saat Jae Hyun sudah
membereskan semua barang-barang dalam apartemenya.
Flash Back
Joon Oh
mengeluh Jae Hyun yang tidak bisa percaya padanya karena hanya meminta bersabar
sebentar saja, serta berjanji akan membantu debut solo, menurutnya kalau Jae
Hyun seperti ini maka semua usahanya akan sia-sia.
“Kau
selama ini sudah menunggu. Bukannya menurutmu
percuma jika kausia-siakan itu?” kata Joon Oh, saat itu tubuhnya harus jatuh
karena tersandung berjalan di hutan.
“Berapa
lama "aku bersabar sebentar lagi"?Apa Setelah album ketiga? Apa
Setelah konser? Atau setelah acara penghargaan?” ucap Jae Hyun marah
“Joon
Oh.. Aku sudah menunggu selama tujuh
tahun!!! Kau ternyata sama saja dengan
yang lain. Kau pura-pura peduli padaku..., tapi kau hanya peduli dengan
Dreamers, 'kan?Kau hanya khawatir bagaimanacaranya kau harus menggantikan Tae
Ho.Intinya..., kau hanya memikirkan album
kalian saja, 'kan?” ucap Jae Hyun marah
Joon Oh
pun ingin tahu apa yang dinginkan Jae Hyun sekarang, Jae Hyun mengaku kalau
semua keadaan ini sangat berat baginya dan rasanya ingin mati saja. Joon Oh tak
bisa menahan emosinya menyuruh Jae Hyun mati saja kalau memang itu keinginanya.
“Jika kau
mau menyerah seperti itu, mati saja.”
Ucap Joon Oh, Jae Hyun tak percaya kalau Joon Oh tega mengatakan seperti itu
padanya.
“Aku juga
dulu member Dreamer!” teriak Jae Hyun marah. Joon Oh memilih keluar dengan naik
ke atap gedung lalu mencoba menelp Jae Hyun tapi ponselnya tergeletak di
lantai.
Joon Oh
berjalan terus menuju bukit, sampai menemukan tempat dulu yang ditinggali oleh
Ki Wan, sementara Tae Ho terus berlari mengejar Joon Oh.
Flash Back
Joon Oh
baru kembali, Yul baru datang bertanya kenapa Joon Oh berada diluar dan
bertanya apakah melihat Jae Hyun. Joon Oh balik bertanya apakah Jae Hyun
mengatakan sesuatu yang aneh. Yul mengelengkan kepala.
Direktur
Hwang datang bertanya apakah Jae Hyun berada didalam, Joon Oh membenarkannya.
Direktur Hwang bertanya apakah Jae Hyun belum juga mengangkat telpnya. Joon Oh
mengaku sebelumnya bersama Jae Hyun. Direktur Hwang memarahi Joon Oh karena
sebelumnya meminta agar menghiburnya.
So Hee
datang dengan wajah panik menanyakan apakah sudah bertemu Jae Hyun dan ingin
tahu kenapa mereka semua ada diluar. Ki Joon dan Ji Ah serta Byung Joo datang
dan yang terakhir Tae Ho dengan menaiki taksi, Direktur Hwang memberitahu kalau
Jae Hyun meminta agar mereka bertemu.
Joon Oh
melihat semua berkumpul mengajak masuk dan mendengar apa yang ingin dikatakan
Jae Hyun. Saat itu juga tubuh Jae Hyun langsung jatuh diatas mobil Tuan Hwang.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar