PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 03 Februari 2017

Sinopsis Missing Nine Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright :MBC
Petugas pesawat menanyakan siapa yang akan diajak oleh Tae Ho untuk pergi bersama, Tae Ho mengatakan akan mengajak orang-orang yang berguna. Ia pun mengamati orang-orang yang bersamanya selama ini, pertama melihat Bong Hee yang memberikan makanan untuk So Hee.
“Aku takkan mengajak orang  yang percaya...kalau semua orang harus selamat.” Gumam Tae Hoo melihat sosok Bong Hee.
Saat itu Yeol memanggil Joon Oh untuk makan coklat. Tae Ho mengatakan  takkan mengajak orang yang lemah, lalu menatap So Hee merasa kalau takkan mengajak orang yang tak bisa bertahan. 

Ji Ah menghampiri Tae Ho memberikan makanan. Tae Ho bersikap peduli melihat wajah pacarnya yang pucat. Ji Ah pikir wajahnya memang terlihat pucat dari dulu menurutnya keadaan lebih baik karena ada Ki Joon dan juga Tae Ho yang ada didekatnya, lalu berjalan kembali ke kamarnya, Tae Ho pikir takkan mengajak orang yang lemah secara fisik, melihat Ji Ah yang masih sakit dibagian kakinya. 

Ki Joon dan Joon Oh sedang bermain bersama menghilangkan penat bersama dengan Yeol yang melihat keduanya beradu mulut karena cara bermain yang berbeda.
“Aku takkan mengajak orang yang menjengkelkan.” Gumam Tae Ho menatap Joon Oh

“Aku takkan mengajak orang yang sombong.” Gumam Tae Ho pada Ki Joon yang bertindak sebagai manager. 

“Aku harus mengajak  orang yang berantakan dan orang yang agak egois. Orang yang kuajak harus tak peduli dengan orang lain..., melainkan selalu mementingkan dirinya sendiri.” Gumam Tae Ho seperti sedang memilih siapa yang akan diajak olehnya
Tae Ho lalu menatap CEO untuk bicara sebentar, seperti sudah menentukan pilihan.  Ia kembali bicara pada Si pegawai pesawat kalau orang seperti itu ada gunanya buat mereka.

Tae Ho membahas tentang perahu yang didapatnya, Presdir Hwang seperti tak percaya mendengarnya. Tae Ho menyakinkan kalau sudah melihatnya. Presdir Hwang memastikan kembali kalau pria yang ditemuinya adalah petugas pesawat dan memiliki sekoci yang muat empat orang. Tae Ho membenarkan kalau akan pergi bertiga.
“ Lalu Siapa orang yang keempat?” tanya Presdir Hwang, Tae Ho pikir  Untuk sekarang ini berencana ingin mengajak Ho Hang tapi Presdir Hwang bisa  memutuskan.
“Aku mau ikut.” Ucap So Hee keluar dari persembunyianya, keduanya kaget melihat So Hee yang datang.

“So Hee, aku mengerti perasaanmu. Tapi, ini tidak segampang itu.. Kita juga tak jamin bisa selamat di sekoci itu. Jika salah satu dari kita lelah mendayung maka kita semua bisa mati. Jadi, So Hee, kau...” kata Tae Ho mencoba menjelaskanya
“Apa  Kau ingin aku menunggu di sini? Apa Kau akan mengirim orang untuk menyelamatkan kita?” balas So Hee. Tae Ho membenarkan.
“Oppa, apa kau tahu kita ini ada dimana? Kau tak tahu, 'kan? Lalu mana bisa kau minta  bantuan kalau kau saja tak tahu ini ada dimana?” ucap So Hee tak percaya, Tae Ho menyakinkan kalau ada kemungkinan untuk mengetahuinya.
“Bagaimana aku bisa mempercayaimu?Aku melihat apa perbuatanmu.” Kata So Hee mengancam.
Tae Ho sedikit panik bertanya apa yang dilihatnya,  So Hee melirik pada Presdir Hwang dan bertany apakah harus mengatakannya sekarang. Tae Ho akhirnya memutuskan So Hee untuk ikut bersamanya. So Hee pun meninggalkan keduanya.
Presdir Hwang yang dari tadi mendengarnya berpikir kalau Tae Ho merekam video atau apapun itu. Tae Ho menyakinkan tak melakukan itu dan meminta agar tak mengkhawatirkan hal itu meminta agar lebih mempersiapkan diri karena mereka akan berangkat esok.
“Tae Ho... Apa kau merasa bersalah?” tanya presdir Hwang, Tae Ho mengaku pasti sangat bersalah karena  akan meninggalkan mereka tapi setelah itu akan mengirimkan tim penyelamat. Presdir Hwang seperti masih ragu untuk meninggalkan semua korban. 


Semua berkumpul didepan api unggun, Tae Ho dengan memegang tangan Ji Ah memberitahu ingin mencari orang itu lagi dengan alasan kehilangan jejak kemarin. Joon Oh menanyakan alasan Tae Ho ingin melakukanya.
“Kita harus menemukan korban lain yang selamat.” Ungkap Tae Ho mencari alasan.
“Tapi kau agak berbeda. Apa ada yang terjadi?” kata Joon Oh curiga
“Maksudku kita harus menyelamatkan orang-orang.” Jelas Tae Ho menyakinkan. Joon Oh akhirnya setuju
Presdir Hwang dan So Hee terlihat tegang berusaha menutupi rahasia dari ruat wajahnya. Tae Ho mengatakan kalau Besok pagi mulai mencari lalu segera masuk karena merasa matanya sakit terlalu dekat dengan api. Semua bubar, So Hee menepuk pundak Bong Hee mengucapkan Terima kasih atas kerja kerasnya.

Pagi hari semua sudah berkumpul, Tae Ho melihat mereka itu bersembilan jadi dibagi tiga kelompok, yaitu ia akan bersama dengan  CEO Hwang dan So Hee, lalu Bong Hee dengan Joon Oh dan Yeol. Sementara Ki Joon, Ji Ah dan Ho Kong. Ki Joon bertanya pada Ji Ah apakah tak keberatan. Ji Ah pikir Kalau Tae Oh memutuskan pergi dengan orang lain, maka tak keberatan.
Akhirnya  mereka pun mulai berpencar mencari korban selamat dan akan kembali sebelum matahari terbenam. Tae Ho masih diam didepan rumah, Joon Oh bertanya apakah mereka tak pergi mencari. Tae Ho mengaku akan pergi sebentar lagi, lalu setelah semua pergi. So Hee membawa air minum dan segera pergi ke tepi pantai. 

Joon Oh melihat wajah Bong Hee seperti memikirkan sesuatu. Bong Hee mengaku terus terpikiran dengan ucapan So Hee semalam. Joon Oh bertanya apa yang dikatakan So Hee tadi malam. Bong Hee menceritakan So Hee yang mengucapkan berterima kasih atas kerja kerasnya.
“Rasanya aneh... seolah dia mengucapkan selamat tinggal.” Pikir Bong Hee merasa sesuatu yang aneh dengan So Hee.

So Hee berjalan dengan Tae Ho yang ada dibelakangnya, Tae Ho penasaran apa yang sebenarnya dilihatnya, So Hee pikir mereka  sudah tahu itu jadi tak perlu memberitahunya, dan berjanji tidak akan memberitahu siapa pun kalau berhasil keluar dari pulau ini, jadi tak perlu khawatir. Tae Ho menatap So Hee malah terlihat makin khawatir. Presdir Hwang melihat dari kejauhan si petugas pesawat yang sudah menunggu mereka. 


“Adikku meninggal. Lebih tepatnya...,dia dibunuh.Emosi manusia memang hal yang aneh. Aku merasa sedih pada awalnya..., kemudian mulai merasa tenang seiring berjalannya waktu. Apa cuma aku  saja yang begitu?” tanya Jaksa Yoon
“Hal itu juga sama  dengan luka yang ada di tubuhmu. Lukamu memudar secara bertahap seiring berjalannya waktu.” Kata Dokter Park, Jaksa Yoon sengaja memiringkan tubuhnya.
“Sepertinya kau  salah mengerti maksudku. Luka tidak memudar. Tapi malah semakin parah. Aku sudah berulang kali memikirkannya Dan inilah kenapa aku merasa tenang.” Ungkap Jaksa Yoon.
Sementara di pulau mereka Ki Joon dkk berusaha mencari korban selamat begitu juga Joon Oh dkk, sementara Tae Ho dkk berusaha untuk segera sampai pantai untuk menyelamatkan diri dengan sekoci.
“Ketika aku bertemu  orang yang membunuh adikku, apa yang harus kulakukan? Apa aku harus membunuhny atau membuat dia semakin menderita? Apa aku harus membalas dendam dengan cara menikamnya? Ataukah aku harus membawanya ke pengadilan?”

Jaksa Yoon menceritakan kalau itu tadi yang ada dalam pikiranya, lalu mengajukan pertanyaan apakah hanya dia saja yang berpikir seperti itu, lalu menyebutkan nama adiknya Yoon So Hee. Dokter Park kaget mendengarnya. Jaksa Yoon memperkenalkan sebagai  seorang jaksa dari Kantor Kejaksaan Agung Seoul.
“Aku datang ke dokter  terapis yang tepat, 'kan? Di antara kau Dokter,  Ketua Jo Hee Kyung dan Ra Bong Hee, aku tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi atau apa yang kalian rahasiakan. Karena itulah aku datang ke sini untuk mencari tahu.” Jelas Jaksa Yoon, Dokter Park merasa tak yakin bisa membantunya.
“Sepertinya Dokter tidak mengerti  maksudku. Aku tidak butuh bantuan Dokter. Aku hanya ingin mengajakmu makan saja, Itu yang kuminta. Kau tidak akan menolak, 'kan? Seorang jaksa sedang mengajakmu makan.” Kata Jaksa Yoon, Dokter Park terlihat binggung.
“Sekarang akulah yang mencoba untuk membantumu. Republik Korea adalah negarayang diatur oleh hukum.Pelanggar hukum ya dihukum, dan pihak yang disalahkan harus dilindungi. Menyembunyikan kebenaran adalah kejahatan. Namun, makan di luar bukanlah  suatu kejahatan. Jadi jalan mana yang akan kau pilih, dr. Park?” tanya Jaksa Yoon.

Dokter Park seperti terdesak. Jaksa Yoon memberikan pilihan apakah ingin menjadi seorang pelanggar hukum atau pihak yang disalahkan. Dokter Park langsung keluar dengan Jaksa Cho dan temanya sudah datang, ketiganya pun keluar dari ruangan. 
Jaksa Yoon ke bagian meja kerja melihat ke dalam komputer dengan mencari bagian berkas pasien lalu mencari nama Ra Bong Hee dan mendengarkan rekaman suara yang pertama, terdengar suara Bong Hee yang mengatakan tentang kalung.
“Kalung siapa itu? Apa kau mengingatnya?” tanya Dokter Park, Jaksa Yoon mendengarnya semua rekaman suara hipnoterapi. 


Tae Hoo dkk sudah akan sampai ke pantai. Presdir Hwang memanggil Tae Ho menyuruhnya pergi saja dan akan tetap tinggal di pulau ini. Tae Ho kaget mendengarnya. Predir Hwang segera kembali ke dalam hutan, Tae Ho berteriak ingin mengejarnya.
So Hee menahanya menurutnya keadaan makin gawat kalau Presdir Hwang  memberitahukan yang lain jadi mereka harus pergi. Tae Ho bertanya pada pegawai pesawatApa tiga orang tidak masalah. Petugas pikir mereka  harus cepat pergi sebelum mereka datang. 

Bong Hee berjalan melihat ada sebuah kalung yang terjatuh diatas batu, lalu merasa kalau itu kalung milik So Hee. Yeol kaget mengetahui itu milik So Hee. Bong Hee menceritakan kalau Soo Hee bilang kalungnya hilang di hutan.
“Baguslah. Kau bisa memberikan  kalungnya ke dia kalau kita sudah kembali.” Pikir So Hee
“Tidak, aku harus memberikan  padanya sekarang. Aku terus memikirkan soal ucapan dia kemarin. So Hee pasti kesulitan belakangan ini dan Kalung ini pasti bisa menghiburnya, selainjuga bisa jadi optimis.” Ungkap Bong Hee semua pun kembali untuk bertemu dengan So Hee. 

Sementara So Hee dkk sedang mencoba membawa Sekoci ke pinggir pantai. Presdi Hwang baru kembali melihat Joon Oh dkk tapi berusaha untuk bersembunyi. Joon Oh bisa melihatnya, heran karena Presdir Hwang yang jalan sendirian.
“Aku...telah bersalah pada kalian. Maafkan aku.” Ungkap Predsir Hwang menceritakan rencana dengan Tae Ho.
“Pergi ke laut di cuaca seperti ini sama halnya dengan rela mati!” teriak Joon Oh marah, Presdir Hwang pikir tak tahu mengenai hal itu.
Joon Oh pun bertanya jalan mana yang mereka lewati, Presdir Hwang menunjuk jalan. Saat itu Ki Joon ada didekat mereka, Joon Oh memberitahu kalau Tae Ho menghilang, mereka pun mencoba sama-sama mencarinya. Ki Joon memastikan Ji Ah agar tak emosi saat bertemu Tae Ho, tapi Ji Ah pikir akan memberikan pelajaran pada pacarnya. 

Tae Ho sudah mendayung perahunya, So Hee pun berusaha ikut membantu. Semua berteriak memanggil Tae Ho karena cuaca dan gelombang laut yang besar, sangat berbahaya. Tae Ho terus saja mendayung agar bisa keluar dari pulau terpencil.
Sementara Ho Kong melihat sekoci ingin ikut bersama mereka, Ki Joon menahanya agar masuk ke dalam laut. Saat itu So Hee kehilangan dayungnya dan ingin mengambilnya, tapi karena tak bisa mengimbanginya malah membuatnya jatuh. Perahu akhirnya terbalik.
Joon Oh dan Bong Hee mulai berenang mencoba menolong ketiganya, Sementara Ho Kong meminta agar dibawa oleh Sekoci karena takut ad ular di dalam hutan, Ki Joon dan Yeol berusaha untuk menahanya. Bong Hee bisa menarik So Hee untuk sampai ke pantai, Joon Oh pun bisa nemukan si pegawai pesawat yang pingsan, sementara Tae Ho bisa berenang ke permukaan dan berusaha untuk memegang sekoci.
Tiba-tiba So Hee melihat kebagian depan, sebuah ombak besar berada didepanya, lalu memanggil Joon Oh untuk memperingatinya. Tapi ombak langsung menggulung lima orang yang ada di lautan. 

Saat itu Jaksa Yoon mendengar pengakuan Bong Hee kalau ia yang membunuh So Hee. Tubuh Jaksa Yoon terlihat lemas mendengar pengakuan Bong Hee yang sudah membunuh adiknya, dengan berjalan keluar lorong terlihat terhuyung-huyung.
Bong Hee di dalam kamar melihat Jaksa Yoon kembali menelp dan tak ingin mengangkatnya, tapi akhirnya memberanikan diri mengangkat telpnya. Ia langsung meminta maaf karena tidak bisa mengangkat telepon dengan alasan pribadi.
“Apa kau yang membunuhnya?Adikku...Yoon So Hee.” Ucap Jaksa Yoon, Bong Hee kaget Jaksa Yoon yang bisa mengetahuinya.
“Jika memang..., Adikku...Jika kau memangmembunuh adikku..., maka aku akan melakukan segalanya untuk menjebloskanmu ke penjara.” Tegas Jaksa Yoon, Bong Hee panik berusaha menjelaskan tapi seperti mulutnya kaku.
“Kau lebih baik banyak berdoa saja. Berdoalah dan berharap kalau bukan kau orang yang membunuhnya.” Ucap Jaska Yoon seperti tak ingin membiarkan begitu saja. 

Bong Hee tersadar lalu melihat So Hee melambaikan tangan ditepi pantai memberitahu keberadaanya. So Hee terus meminta pertolongan kalau ada keberadaan mereka. Bong Hee seperti menyadari kalau mereka terdampar di pulau seberang, lalu teringat Joon Oh yang sebelumnya ikut di bawa ombak besar.
Diseberang pulau, Ki Joon dkk melihat kalau Joon Oh tidak ada disana karena bisa melihat hanya dua itu perempuan, sementara Tae Oh duduk diam dengan sekoci yang ada disampingnya. Ki Joon pikir Joon Oh masih ada didalam air lalu mondar mandi di tepi pantai dengan gelisah.
Ji Ah pikir kalau Joon Oh jatuh ke dalam air setelah Bong Hee menyelamatkan So Hee, lalu menahan Ki Joon kalau mereka tak bisa pergi ke lau dengan cuaca yang buruk membuat semua akan mati. Ho Kong meminta maaf pada Presdir Hwang merasa kalau tadi pasti sudah hilang akal.

“Hei. Kita pakai sekoci ini saja. Kita harus menyelamatkan So Hee dan Bong Hee. Dan juga, hubungan kita berakhir. Aku tidak bisa pacaran lagi dengan brengsek sepertimu.” Ucap Ji Ah mendekati Tae Ho lalu meminta yang lainya agar menarik sekoci itu.
“Jangan pergi ke sana. Kalian tidak bisa ke sana sekarang!” ucap Tae Ho melarangnya. 
So Hee yakin kalau  mereka datang untuk menyelamatkan mereka. Bong Hee yan panik bertanya pada So Hee apakah melihat Joon Oh, So Hee seperti tak peduli terus melambaikan tangan meminta pertolongan. Bong Hee kembali menanyakan ingin tahu keberadaan Joon Oh. So Hee seperti tak peduli, Bong Hee akhirnya berteriak mencari keberadaan Joon Oh. 


Ji Ah dan yang lainya sudah naik ke atas sekoci untuk pergi ke pulai seberang, Tae Ho terlihat marah karna mereka tak mendengar ucapanaya agar tak pergi, menurutnya lebih baik tinggalkan saja karena menurutnya Sekoci ini lebih penting. Sementara diseberang pulau.
“Kau melihatnya, 'kan? Apa yang terjadi dengan Seo Joon Oh? Apa yang terjadi dengan  Seo Joon Oh? Jawab aku. Cepat.” Ucap Bong Hee khawatir. So Hee pikir Bong Hee bisa tahu apa yang terjadi dengan Joon Oh, terlihat di tepi pantai kaki pria terkena ombak.
Yeol yang mendengar ucapan Tae Ho binggung, Tae Ho menjelaskan kalau  kehilangan sekoci ini maka mereka semua akan mati jadi tak usah  saja menyelamatkan keduanya dan hidup mereka lebih penting. Presdir Hwang tak percaya Tae Ho bisa tega berbicara seperti itu. Tae Ho pikir mereka bisa berdebat seperti  setelah selamat lalu menyuruh Ji Ah turun karena melarangnya naik sekoci.
“Kita tidak bisa menyelamatkan seseorang yang sudah mati. Selamatkanlah dirimu dulu.” Ucap So Hee terdengar sangat egois, Bong Hee benar-benar tak percaya So Hee bisa berkata seperti itu.
“Menurutmu kenapa kita mengalami ini semua? Menurutmu siapa yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Joon Oh?” ucap Bong Hee marah. 


Ki Joon mendengar ucapan Tae Ho tak bisa menahan amarahnya, Tae Ho merasa mereka semua yang gila karena sudah seperti keajaiban mereka mendapat sekoci ini jadi melarang menaikinya. Yeol menegaskan meraka harus menyelamatkan yang lain dulu.
“Apa kau ingin kita semua mati? Haruskah kita mati kelaparan di sini? Sadarlah kalian ini! Yang menemukan sekoci ini aku. Jika kita kehilangan sekoci ini..., maka kita semua akan mati di sini. Bukannya kalian semua  ingin keluar dari sini? Apa cuma aku sekarang yang ingin hidup?” teriak Tae Ho marah. 

“Apa salahnya berjuang menyelamatkan diri sendiri biar bisa hidup? Menurutku, kaulah yang aneh. Kenapa kau malah memikirkan orang lain? Kita harus keluar dari sini.Apa kau itu tidak ingin hidup?” ucap So Hee melotot
“Percuma kalau kita bertahan hidup sendirian. Kau tidak harus tak peduli dengan orang  lain dan meninggalkan mereka di sini, biar bisa selamat sendirian.” Tegas Bong Hee. 

Tae Ho yang egois melarang siapa pun naik sekoci ini menurutnya kalau mereka ingin menyelamatkan yang lain lebih baik berenang saja sana atau membuat rakit. Ji Ah langsung memberikan pukulan mengumpat Tae Ho itu egois dan memang tak berguna, Tae Ho menegaskan kalau ia seniornya dan langsung mendorong Ji Ah.
Ki Joon yang melihatnya tak terima memberikan pukulan pada Tae Ho, tapi Ki Joon seperti lemah terkena balasan dan langsung jatuh. Tae Ho berteriak agar mereka bisa mendengar ucapanya. Yeol tak bisa menahan lagi langsung memukul Tae Ho, lalu berteriak mereka agar pergi dan akan menahan Tae Ho. 

Bong Hee menegaskan kalau terjadi sesuatu pada Joon Oh makan Soo He dan Tae Ho,takkan memaafkan keduanya. So Hee malah menantang apa yang bisa dilakukan untuk mereka, Bong Hee pikir lebih baik mereka menunggu saja apa yang bisa dilakukan.

Yeol beberapa kali memukul Tae Ho, tapi Tae Ho bisa membuat Yeol terjatuh dan akhirnya bisa menemukan sebuah tali dan menariknya. Ki Joon dkk berusaha terus mendayung untuk menyelamatkan So Hee. Presdir Hwang merasa kalau sekoci mereka berjalan mundur.
Ki Joon pikir hanya perasaanya saja dan meminta agar mendayung lebih kuat agar bergerak maju. Presdir Hwang pun melihat Tae Ho yang sedang menarik sekocinya. Tae Ho melihat sekoci mendekat dan langsung berlai dengan membawa sebuah kayu dan menusuk dibagian belakang, semua panik karena sekoci itu akhirnya bocor. Ia pikir kalau cuaca sudah baik mereka akan memperbaiki sekoci itu dan pergi dari pulau jadi lebih baik dengarkan perkataan kalau memang ingin tetap hidup.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar