Petugas
pesawat menanyakan siapa yang akan diajak oleh Tae Ho untuk pergi bersama, Tae
Ho mengatakan akan mengajak orang-orang yang berguna. Ia pun mengamati
orang-orang yang bersamanya selama ini, pertama melihat Bong Hee yang
memberikan makanan untuk So Hee.
“Aku
takkan mengajak orang yang percaya...kalau
semua orang harus selamat.” Gumam Tae Hoo melihat sosok Bong Hee.
Saat itu
Yeol memanggil Joon Oh untuk makan coklat. Tae Ho mengatakan takkan mengajak orang yang lemah, lalu
menatap So Hee merasa kalau takkan mengajak orang yang tak bisa bertahan.
Ji Ah
menghampiri Tae Ho memberikan makanan. Tae Ho bersikap peduli melihat wajah
pacarnya yang pucat. Ji Ah
pikir wajahnya memang terlihat pucat dari dulu menurutnya keadaan lebih baik
karena ada Ki Joon dan juga Tae Ho yang ada didekatnya, lalu berjalan kembali
ke kamarnya, Tae Ho pikir takkan mengajak orang yang lemah secara fisik,
melihat Ji Ah yang masih sakit dibagian kakinya.
Ki Joon
dan Joon Oh sedang bermain bersama menghilangkan penat bersama dengan Yeol yang
melihat keduanya beradu mulut karena cara bermain yang berbeda.
“Aku
takkan mengajak orang yang menjengkelkan.” Gumam Tae Ho menatap Joon Oh
“Aku
takkan mengajak orang yang sombong.” Gumam Tae Ho pada Ki Joon yang bertindak
sebagai manager.
“Aku
harus mengajak orang yang berantakan dan
orang yang agak egois. Orang yang kuajak harus tak peduli dengan orang lain...,
melainkan selalu mementingkan dirinya sendiri.” Gumam Tae Ho seperti sedang
memilih siapa yang akan diajak olehnya
Tae Ho
lalu menatap CEO untuk bicara sebentar, seperti sudah menentukan pilihan. Ia kembali bicara pada Si pegawai pesawat
kalau orang seperti itu ada gunanya buat mereka.
Tae Ho
membahas tentang perahu yang didapatnya, Presdir Hwang seperti tak percaya
mendengarnya. Tae Ho menyakinkan kalau sudah melihatnya. Presdir Hwang
memastikan kembali kalau pria yang ditemuinya adalah petugas pesawat dan
memiliki sekoci yang muat empat orang. Tae Ho membenarkan kalau akan pergi
bertiga.
“ Lalu Siapa
orang yang keempat?” tanya Presdir Hwang, Tae Ho pikir Untuk sekarang ini berencana ingin mengajak
Ho Hang tapi Presdir Hwang bisa memutuskan.
“Aku mau
ikut.” Ucap So Hee keluar dari persembunyianya, keduanya kaget melihat So Hee
yang datang.
“So Hee,
aku mengerti perasaanmu. Tapi, ini tidak segampang itu.. Kita juga tak jamin
bisa selamat di sekoci itu. Jika salah satu dari kita lelah mendayung maka kita
semua bisa mati. Jadi, So Hee, kau...” kata Tae Ho mencoba menjelaskanya
“Apa Kau ingin aku menunggu di sini? Apa Kau akan
mengirim orang untuk menyelamatkan kita?” balas So Hee. Tae Ho membenarkan.
“Oppa, apa
kau tahu kita ini ada dimana? Kau tak tahu, 'kan? Lalu mana bisa kau minta bantuan kalau kau saja tak tahu ini ada
dimana?” ucap So Hee tak percaya, Tae Ho menyakinkan kalau ada kemungkinan
untuk mengetahuinya.
“Bagaimana
aku bisa mempercayaimu?Aku melihat apa perbuatanmu.” Kata So Hee mengancam.
Tae Ho
sedikit panik bertanya apa yang dilihatnya,
So Hee melirik pada Presdir Hwang dan bertany apakah harus mengatakannya
sekarang. Tae Ho akhirnya memutuskan So Hee untuk ikut bersamanya. So Hee pun
meninggalkan keduanya.
Presdir
Hwang yang dari tadi mendengarnya berpikir kalau Tae Ho merekam video atau
apapun itu. Tae Ho menyakinkan tak melakukan itu dan meminta agar tak
mengkhawatirkan hal itu meminta agar lebih mempersiapkan diri karena mereka
akan berangkat esok.
“Tae
Ho... Apa kau merasa bersalah?” tanya presdir Hwang, Tae Ho mengaku pasti
sangat bersalah karena akan meninggalkan
mereka tapi setelah itu akan mengirimkan tim penyelamat. Presdir Hwang seperti
masih ragu untuk meninggalkan semua korban.
Semua
berkumpul didepan api unggun, Tae Ho dengan memegang tangan Ji Ah memberitahu
ingin mencari orang itu lagi dengan alasan kehilangan jejak kemarin. Joon Oh
menanyakan alasan Tae Ho ingin melakukanya.
“Kita
harus menemukan korban lain yang selamat.” Ungkap Tae Ho mencari alasan.
“Tapi kau
agak berbeda. Apa ada yang terjadi?” kata Joon Oh curiga
“Maksudku
kita harus menyelamatkan orang-orang.” Jelas Tae Ho menyakinkan. Joon Oh
akhirnya setuju
Presdir
Hwang dan So Hee terlihat tegang berusaha menutupi rahasia dari ruat wajahnya.
Tae Ho mengatakan kalau Besok pagi mulai mencari lalu segera masuk karena
merasa matanya sakit terlalu dekat dengan api. Semua bubar, So Hee menepuk
pundak Bong Hee mengucapkan Terima kasih atas kerja kerasnya.
Pagi hari
semua sudah berkumpul, Tae Ho melihat mereka itu bersembilan jadi dibagi tiga
kelompok, yaitu ia akan bersama dengan
CEO Hwang dan So Hee, lalu Bong Hee dengan Joon Oh dan Yeol. Sementara
Ki Joon, Ji Ah dan Ho Kong. Ki Joon bertanya pada Ji Ah apakah tak keberatan.
Ji Ah pikir Kalau Tae Oh memutuskan pergi dengan orang lain, maka tak
keberatan.
Akhirnya mereka pun mulai berpencar mencari korban
selamat dan akan kembali sebelum matahari terbenam. Tae Ho masih diam didepan
rumah, Joon Oh bertanya apakah mereka tak pergi mencari. Tae Ho mengaku akan
pergi sebentar lagi, lalu setelah semua pergi. So Hee membawa air minum dan
segera pergi ke tepi pantai.
Joon Oh
melihat wajah Bong Hee seperti memikirkan sesuatu. Bong Hee mengaku terus
terpikiran dengan ucapan So Hee semalam. Joon Oh bertanya apa yang dikatakan So
Hee tadi malam. Bong Hee menceritakan So Hee yang mengucapkan berterima kasih
atas kerja kerasnya.
“Rasanya
aneh... seolah dia mengucapkan selamat tinggal.” Pikir Bong Hee merasa sesuatu
yang aneh dengan So Hee.
So Hee berjalan dengan Tae
Ho yang ada dibelakangnya, Tae Ho penasaran apa yang sebenarnya dilihatnya, So
Hee pikir mereka sudah tahu itu jadi tak
perlu memberitahunya, dan berjanji tidak akan memberitahu siapa pun kalau
berhasil keluar dari pulau ini, jadi tak perlu khawatir. Tae Ho menatap So Hee
malah terlihat makin khawatir. Presdir Hwang melihat dari kejauhan si petugas
pesawat yang sudah menunggu mereka.
“Adikku
meninggal. Lebih tepatnya...,dia dibunuh.Emosi manusia memang hal yang aneh.
Aku merasa sedih pada awalnya..., kemudian mulai merasa tenang seiring
berjalannya waktu. Apa cuma aku saja
yang begitu?” tanya Jaksa Yoon
“Hal itu
juga sama dengan luka yang ada di
tubuhmu. Lukamu memudar secara bertahap seiring berjalannya waktu.” Kata Dokter
Park, Jaksa Yoon sengaja memiringkan tubuhnya.
“Sepertinya
kau salah mengerti maksudku. Luka tidak
memudar. Tapi malah semakin parah. Aku sudah berulang kali memikirkannya Dan
inilah kenapa aku merasa tenang.” Ungkap Jaksa Yoon.
Sementara
di pulau mereka Ki Joon dkk berusaha mencari korban selamat begitu juga Joon Oh
dkk, sementara Tae Ho dkk berusaha untuk segera sampai pantai untuk
menyelamatkan diri dengan sekoci.
“Ketika aku bertemu orang yang membunuh adikku, apa yang harus
kulakukan? Apa aku harus membunuhny atau membuat dia semakin menderita? Apa aku
harus membalas dendam dengan cara menikamnya? Ataukah aku harus membawanya ke
pengadilan?”
Jaksa
Yoon menceritakan kalau itu tadi yang ada dalam pikiranya, lalu mengajukan
pertanyaan apakah hanya dia saja yang berpikir seperti itu, lalu menyebutkan
nama adiknya Yoon So Hee. Dokter Park kaget mendengarnya. Jaksa Yoon
memperkenalkan sebagai seorang jaksa dari
Kantor Kejaksaan Agung Seoul.
“Aku
datang ke dokter terapis yang tepat,
'kan? Di antara kau Dokter, Ketua Jo Hee
Kyung dan Ra Bong Hee, aku tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi atau apa yang
kalian rahasiakan. Karena itulah aku datang ke sini untuk mencari tahu.” Jelas
Jaksa Yoon, Dokter Park merasa tak yakin bisa membantunya.
“Sepertinya
Dokter tidak mengerti maksudku. Aku
tidak butuh bantuan Dokter. Aku hanya ingin mengajakmu makan saja, Itu yang
kuminta. Kau tidak akan menolak, 'kan? Seorang jaksa sedang mengajakmu makan.”
Kata Jaksa Yoon, Dokter Park terlihat binggung.
“Sekarang
akulah yang mencoba untuk membantumu. Republik Korea adalah negarayang diatur
oleh hukum.Pelanggar hukum ya dihukum, dan pihak yang disalahkan harus
dilindungi. Menyembunyikan kebenaran adalah kejahatan. Namun, makan di luar bukanlah suatu kejahatan. Jadi jalan mana yang akan kau
pilih, dr. Park?” tanya Jaksa Yoon.
Dokter
Park seperti terdesak. Jaksa Yoon memberikan pilihan apakah ingin menjadi
seorang pelanggar hukum atau pihak yang disalahkan. Dokter Park langsung keluar
dengan Jaksa Cho dan temanya sudah datang, ketiganya pun keluar dari ruangan.
Jaksa
Yoon ke bagian meja kerja melihat ke dalam komputer dengan mencari bagian
berkas pasien lalu mencari nama Ra Bong Hee dan mendengarkan rekaman suara yang
pertama, terdengar suara Bong Hee yang mengatakan tentang kalung.
“Kalung
siapa itu? Apa kau mengingatnya?” tanya Dokter Park, Jaksa Yoon mendengarnya
semua rekaman suara hipnoterapi.
Tae Hoo
dkk sudah akan sampai ke pantai. Presdir Hwang memanggil Tae Ho menyuruhnya
pergi saja dan akan tetap tinggal di pulau ini. Tae Ho kaget mendengarnya.
Predir Hwang segera kembali ke dalam hutan, Tae Ho berteriak ingin mengejarnya.
So Hee
menahanya menurutnya keadaan makin gawat kalau Presdir Hwang memberitahukan yang lain jadi mereka harus
pergi. Tae Ho bertanya pada pegawai pesawatApa tiga orang tidak masalah.
Petugas pikir mereka harus cepat pergi
sebelum mereka datang.
Bong Hee
berjalan melihat ada sebuah kalung yang terjatuh diatas batu, lalu merasa kalau
itu kalung milik So Hee. Yeol kaget mengetahui itu milik So Hee. Bong Hee
menceritakan kalau Soo Hee bilang kalungnya hilang di hutan.
“Baguslah.
Kau bisa memberikan kalungnya ke dia
kalau kita sudah kembali.” Pikir So Hee
“Tidak,
aku harus memberikan padanya sekarang.
Aku terus memikirkan soal ucapan dia kemarin. So Hee pasti kesulitan belakangan
ini dan Kalung ini pasti bisa menghiburnya, selainjuga bisa jadi optimis.”
Ungkap Bong Hee semua pun kembali untuk bertemu dengan So Hee.
Sementara
So Hee dkk sedang mencoba membawa Sekoci ke pinggir pantai. Presdi Hwang baru
kembali melihat Joon Oh dkk tapi berusaha untuk bersembunyi. Joon Oh bisa
melihatnya, heran karena Presdir Hwang yang jalan sendirian.
“Aku...telah
bersalah pada kalian. Maafkan aku.” Ungkap Predsir Hwang menceritakan rencana
dengan Tae Ho.
“Pergi ke
laut di cuaca seperti ini sama halnya dengan rela mati!” teriak Joon Oh marah,
Presdir Hwang pikir tak tahu mengenai hal itu.
Joon Oh
pun bertanya jalan mana yang mereka lewati, Presdir Hwang menunjuk jalan. Saat
itu Ki Joon ada didekat mereka, Joon Oh memberitahu kalau Tae Ho menghilang,
mereka pun mencoba sama-sama mencarinya. Ki Joon memastikan Ji Ah agar tak
emosi saat bertemu Tae Ho, tapi Ji Ah pikir akan memberikan pelajaran pada
pacarnya.
Tae Ho
sudah mendayung perahunya, So Hee pun berusaha ikut membantu. Semua berteriak
memanggil Tae Ho karena cuaca dan gelombang laut yang besar, sangat berbahaya.
Tae Ho terus saja mendayung agar bisa keluar dari pulau terpencil.
Sementara
Ho Kong melihat sekoci ingin ikut bersama mereka, Ki Joon menahanya agar masuk
ke dalam laut. Saat itu So Hee kehilangan dayungnya dan ingin mengambilnya,
tapi karena tak bisa mengimbanginya malah membuatnya jatuh. Perahu akhirnya
terbalik.
Joon Oh
dan Bong Hee mulai berenang mencoba menolong ketiganya, Sementara Ho Kong
meminta agar dibawa oleh Sekoci karena takut ad ular di dalam hutan, Ki Joon
dan Yeol berusaha untuk menahanya. Bong Hee bisa menarik So Hee untuk sampai ke
pantai, Joon Oh pun bisa nemukan si pegawai pesawat yang pingsan, sementara Tae
Ho bisa berenang ke permukaan dan berusaha untuk memegang sekoci.
Tiba-tiba
So Hee melihat kebagian depan, sebuah ombak besar berada didepanya, lalu
memanggil Joon Oh untuk memperingatinya. Tapi ombak langsung menggulung lima
orang yang ada di lautan.
Saat itu
Jaksa Yoon mendengar pengakuan Bong Hee kalau ia yang membunuh So Hee. Tubuh
Jaksa Yoon terlihat lemas mendengar pengakuan Bong Hee yang sudah membunuh
adiknya, dengan berjalan keluar lorong terlihat terhuyung-huyung.
Bong Hee
di dalam kamar melihat Jaksa Yoon kembali menelp dan tak ingin mengangkatnya,
tapi akhirnya memberanikan diri mengangkat telpnya. Ia langsung meminta maaf
karena tidak bisa mengangkat telepon dengan alasan pribadi.
“Apa kau
yang membunuhnya?Adikku...Yoon So Hee.” Ucap Jaksa Yoon, Bong Hee kaget Jaksa
Yoon yang bisa mengetahuinya.
“Jika
memang..., Adikku...Jika kau memangmembunuh adikku..., maka aku akan melakukan
segalanya untuk menjebloskanmu ke penjara.” Tegas Jaksa Yoon, Bong Hee panik
berusaha menjelaskan tapi seperti mulutnya kaku.
“Kau
lebih baik banyak berdoa saja. Berdoalah dan berharap kalau bukan kau orang
yang membunuhnya.” Ucap Jaska Yoon seperti tak ingin membiarkan begitu saja.
Bong Hee
tersadar lalu melihat So Hee melambaikan tangan ditepi pantai memberitahu
keberadaanya. So Hee terus meminta pertolongan kalau ada keberadaan mereka.
Bong Hee seperti menyadari kalau mereka terdampar di pulau seberang, lalu
teringat Joon Oh yang sebelumnya ikut di bawa ombak besar.
Diseberang
pulau, Ki Joon dkk melihat kalau Joon Oh tidak ada disana karena bisa melihat
hanya dua itu perempuan, sementara Tae Oh duduk diam dengan sekoci yang ada
disampingnya. Ki Joon pikir Joon Oh masih ada didalam air lalu mondar mandi di
tepi pantai dengan gelisah.
Ji Ah
pikir kalau Joon Oh jatuh ke dalam air setelah Bong Hee menyelamatkan So Hee,
lalu menahan Ki Joon kalau mereka tak bisa pergi ke lau dengan cuaca yang buruk
membuat semua akan mati. Ho Kong meminta maaf pada Presdir Hwang merasa kalau
tadi pasti sudah hilang akal.
“Hei.
Kita pakai sekoci ini saja. Kita harus menyelamatkan So Hee dan Bong Hee. Dan
juga, hubungan kita berakhir. Aku tidak bisa pacaran lagi dengan brengsek
sepertimu.” Ucap Ji Ah mendekati Tae Ho lalu meminta yang lainya agar menarik
sekoci itu.
“Jangan
pergi ke sana. Kalian tidak bisa ke sana sekarang!” ucap Tae Ho melarangnya.
So Hee
yakin kalau mereka datang untuk menyelamatkan
mereka. Bong Hee yan panik bertanya pada So Hee apakah melihat Joon Oh, So Hee
seperti tak peduli terus melambaikan tangan meminta pertolongan. Bong Hee
kembali menanyakan ingin tahu keberadaan Joon Oh. So Hee seperti tak peduli,
Bong Hee akhirnya berteriak mencari keberadaan Joon Oh.
Ji Ah dan
yang lainya sudah naik ke atas sekoci untuk pergi ke pulai seberang, Tae Ho
terlihat marah karna mereka tak mendengar ucapanaya agar tak pergi, menurutnya
lebih baik tinggalkan saja karena menurutnya Sekoci ini lebih penting.
Sementara diseberang pulau.
“Kau
melihatnya, 'kan? Apa yang terjadi dengan Seo Joon Oh? Apa yang terjadi dengan Seo Joon Oh? Jawab aku. Cepat.” Ucap Bong Hee
khawatir. So Hee pikir Bong Hee bisa tahu apa yang terjadi dengan Joon Oh,
terlihat di tepi pantai kaki pria terkena ombak.
Yeol yang
mendengar ucapan Tae Ho binggung, Tae Ho menjelaskan kalau kehilangan sekoci ini maka mereka semua akan
mati jadi tak usah saja menyelamatkan
keduanya dan hidup mereka lebih penting. Presdir Hwang tak percaya Tae Ho bisa
tega berbicara seperti itu. Tae Ho pikir mereka bisa berdebat seperti setelah selamat lalu menyuruh Ji Ah turun
karena melarangnya naik sekoci.
“Kita
tidak bisa menyelamatkan seseorang yang sudah mati. Selamatkanlah dirimu dulu.”
Ucap So Hee terdengar sangat egois, Bong Hee benar-benar tak percaya So Hee
bisa berkata seperti itu.
“Menurutmu
kenapa kita mengalami ini semua? Menurutmu siapa yang bertanggung jawab atas
apa yang terjadi pada Joon Oh?” ucap Bong Hee marah.
Ki Joon
mendengar ucapan Tae Ho tak bisa menahan amarahnya, Tae Ho merasa mereka semua
yang gila karena sudah seperti keajaiban mereka mendapat sekoci ini jadi
melarang menaikinya. Yeol menegaskan meraka harus menyelamatkan yang lain dulu.
“Apa kau
ingin kita semua mati? Haruskah kita mati kelaparan di sini? Sadarlah kalian
ini! Yang menemukan sekoci ini aku. Jika kita kehilangan sekoci ini..., maka kita
semua akan mati di sini. Bukannya kalian semua
ingin keluar dari sini? Apa cuma aku sekarang yang ingin hidup?” teriak
Tae Ho marah.
“Apa salahnya
berjuang menyelamatkan diri sendiri biar bisa hidup? Menurutku, kaulah yang
aneh. Kenapa kau malah memikirkan orang lain? Kita harus keluar dari sini.Apa
kau itu tidak ingin hidup?” ucap So Hee melotot
“Percuma
kalau kita bertahan hidup sendirian. Kau tidak harus tak peduli dengan
orang lain dan meninggalkan mereka di
sini, biar bisa selamat sendirian.” Tegas Bong Hee.
Tae Ho
yang egois melarang siapa pun naik sekoci ini menurutnya kalau mereka ingin
menyelamatkan yang lain lebih baik berenang saja sana atau membuat rakit. Ji Ah
langsung memberikan pukulan mengumpat Tae Ho itu egois dan memang tak berguna,
Tae Ho menegaskan kalau ia seniornya dan langsung mendorong Ji Ah.
Ki Joon
yang melihatnya tak terima memberikan pukulan pada Tae Ho, tapi Ki Joon seperti
lemah terkena balasan dan langsung jatuh. Tae Ho berteriak agar mereka bisa
mendengar ucapanya. Yeol tak bisa menahan lagi langsung memukul Tae Ho, lalu
berteriak mereka agar pergi dan akan menahan Tae Ho.
Bong Hee
menegaskan kalau terjadi sesuatu pada Joon Oh makan Soo He dan Tae Ho,takkan
memaafkan keduanya. So Hee malah menantang apa yang bisa dilakukan untuk
mereka, Bong Hee pikir lebih baik mereka menunggu saja apa yang bisa dilakukan.
Yeol
beberapa kali memukul Tae Ho, tapi Tae Ho bisa membuat Yeol terjatuh dan
akhirnya bisa menemukan sebuah tali dan menariknya. Ki Joon dkk berusaha terus
mendayung untuk menyelamatkan So Hee. Presdir Hwang merasa kalau sekoci mereka
berjalan mundur.
Ki Joon
pikir hanya perasaanya saja dan meminta agar mendayung lebih kuat agar bergerak
maju. Presdir Hwang pun melihat Tae Ho yang sedang menarik sekocinya. Tae Ho
melihat sekoci mendekat dan langsung berlai dengan membawa sebuah kayu dan
menusuk dibagian belakang, semua panik karena sekoci itu akhirnya bocor. Ia
pikir kalau cuaca sudah baik mereka akan memperbaiki sekoci itu dan pergi dari
pulau jadi lebih baik dengarkan perkataan kalau memang ingin tetap hidup.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar