PS : All
images credit and content copyright :MBC
Joon Oh
dan Tae Ho sedang melakukan permotretan, keduanya menatap kamera yang merekam
aktifitas sebagai anggota band baru, menyapa ke arah kamera dengan memperkenal
diri sebagai anggota Dreamers. Di
pinggir tebing, Joon Oh seperti mengingat kenangan bersama Tae Ho, Tae Ho
merasa semua sudah terlanjur sejauh ini jadi berharap Joon Oh adalah orang
terakhir.
Saat di
pemotretan, Joon Oh dikagetkan lagi dengan kamera. Joon Oh masih tak percaya
kalau Tae Ho yang membunuh semua teman mereka tanpa berpikir panjang, keduanya
pun saling gulingan ditanah.
“Kami
merilis album baru kami. Judulnya "Aku Tak Bisa Melupakanmu". Dia
leader kami.” Ucap Tae Jo, lalu Joon Oh
memperkenalkan diri sebagai leader Dreamers dan Choi Tae Ho, gitaris bass di
Dreamers.
Ho Hang
sedang diwawancarai, memberitahu Penyebab kematian Yoon So Hee adalah pembunuhan dan menyaksikannya.
Penyidik Oh ingin tahu siapa orang yang membunuhnya.
Joon Oh
dan Tae Ho ada di pinggir tebing dengan saling berpegangan dan akhirnya Tae Ho
pun jatuh dari atas tebing. Ho Hang akhirnya mengaku kalau yang dikatakan Tae
Ho itu benar bahwa Joon Oh yang membunuh So Hee.
Bong Hee
langsung berdiri merasa kalau Mustahil dan Ada yang tidak beres. Hee Young
memperingatkan Bong Hee, kalau Ho Hang sedang memberikan pernyataan sekarang.
Ho Hang mengaku ada ada kaki tangan. Bong Hee melihat Joon Oh yang ada
dipinggir tebing terlihat shock langsung memeluknya.
“Ada
orang yang membantunya dan merahasiakan perbuatannya... dan mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi.” Kata Ho Hang dengan mengingat perkataakan Tae Ho
sebelumnya.
Tae Ho
menegaskan kalau Ho Hang melihatnya juga yaitu Seo Joon Oh membunuhnya. Ho Hang
kaget mendengar Tae Ho yang mengingikan kalau mengatakan bahwa Joon Oh adalah
pelakunya.
Bong Hee
mendatangi ruangan wawancara, merasa tak percaya kalau Ho Hang bisa mengatakan
yang menyalahkan Joon Oh. Ho Hang hanya tertunduk memberitahu kalau Kaki tangan
itu ada diruangan. Penyidik Oh langsung menatap Bong Hee, karena tak ada orang
lain lagi yang bisa dituduh. Penjaga pun langsung menarik Bong Hee keluar dari
ruang wawancara.
Joon Oh
mengatakan pada Ki Joon dan yang lainya kalau mereka harus mengungkapkan
kebenarannya dan mengaku kalau dirinya juga membunuh Tae Ho. Ia meminta mereka
kalau bisa kembali lagi, mengingat yang dilihat dan didengar saat di pulau itu.
Setelah itu Kim Wan berbicara dengan Joon Oh.
“Mungkin
ini bukan waktu yang tepat buat mengatakan hal ini. Sejak kita bertemu...,
alangkah baiknya memberitahumu sekarang.” Kata Reporter Kim, Joon Oh ingin tahu
apa itu.
“Apa kau
ingat kasus saat kau mengemudi dalam keadaan mabuk?” ucap reporter Kim, Joon Oh
terdiam mengingatnya.
Flash Back
Joon Oh
yang mabuk memberikan orang-orang yang ingin foto denganya, si bibi yang
melihat Joon Oh minum sambil berdiri menyuruhnya agar segera duduk. Tae Ho
datang, Joon Oh pun memperkenalkan pada semua orang kalau mereka tak boleh
meminta foto pada mantan anggota bandnya itu.
“Kau
rupanya datang menjemputku.” Ucap Joon Oh lalu mengajak Tae Ho minum, tapi Tae
Ho membuangnya dan Joon Oh langsung jatuh pingsan.
Akhirnya
Tae Ho menyetir mobil dengan Joon Oh yang bersadar disampingnya, saat itu Tae
Ho seperti tak menyukai Joon Oh dibiarkan saja di pinggir jalan dengan mobilnya
dan duduk dibelakang stir.
“Saat itu
setelah Shin Jae Hyun meninggal. Saat karirmu terpuruk. Kau dibebaskan tanpa
tuntutan. Namun..., artikel terkait kecelakaanmu, semuanya tersebar di
internet. Aku yang menulis artikel tanpa ragu-ragu tentang kau mengemudi dalam
keadaan mabuk. Lalu setelah itu, aku
dapat laporan tentang kasus Shin Jae
Hyun.” Cerita Reporter Kim,
Saat itu
Reporter Kim dan yang lainya sedang ada di depan kantor polisi baru menerima
laporan. Kim Wan menceritakan kalau Penyidikan ulang pun dimulai dan Selama
proses penyidikan tersebut menemukan sesuatu.
“Dia
bilang kau mengalami kecelakaan mobil dan kau penyebabnya.” Cerita Reporter Kim
yang mengetahui, Tae Ho melaporkan Joon Oh kaalu mengemudi dalam keadaan mabuk.
“Pada
kenyataan Choi Tae Ho yang melaporkannya. Lalu Kau sendiri pernah bilang ke
media, bahwa Kau memang minum-minum, tapi kau tidak minum sambil mengemudi.”
Ucap Reporter Kim
Flash Back
Joon Oh
mengingat saat ditanyai wartawan apakah
minum sambil mengemudi. Ia mengaku kalau memang minum-minum, tapi tidak minum sambil mengemudi.
Kim Wan
menceritakan Itulah yang sebenarnya terjadi. Joon Oh mendengarnya sempat
terdiam karena semua dilakukan oleh Tae Ho, tapi menurutnya tak untungnya
mengatakan ini sekarang. Kim Wan menasehati apabila orang ingin membantu Joon Oh maka biarkanlah mereka membantunya.
“Kau
punya hak agar karirmu kembali lagi.” Kata Kim Won,
Terus
terang..., aku tidak tahu harus percaya apa lagi. Aku juga tak yakin kau bilang
seperti ini demi kebaikanku sendiri.” Ungkap Joon Oh pamit pergi lebih dulu
karena ingin istirahat. Kim Wan seperti
merasakan sesuatu yang ada didalam hutan karena mendengar suara bergesek.
Bong Hee
meminta izin agar bisa bicara pribadi dengan Sekretaris Tae. Hee Kyung
mengingatkan kalau Ho Hang yang memberitahu kalau Bon Hee adalah kaki
tangannya, menurutnya tak ada yang dikatakan lagi.
“Aku
bukan kaki tangan dan Joon Oh juga bukan pembunuhnya. Sekretaris Tae tahu betul
hal itu. Ada alasan kenapa dia tidak
bisa...” kata Bong Hee langsung disela oleh Hee Kyung
“Maksudmu
orang itu...sedang diancam?” ucap Hee Kyung sinis
“Apa itu
pertanyaan retorik?” sindir Bong Hee. Hee Kyung mengejek Bong Hee itu adalah
orang yang keras kepala.
“Setiap
kesaksian...menunjukkan bahwa Seo Joon
Oh-lah pelakunya. Dengan kata lain, kau berbohong selama kesaksianmu.” Tegas
Hee Kyung
“Ketika
kebohongan bisa membuat sebuah cerita..., apakah kebohongan tersebut menjadi
kebenaran?” ucap Bong Hee dengan mata berkaca-caka
Hee Kyung
menantang cara Bong Hee akan membuktikan
kalau Ho Hang itu berbohong, bahkan Banyak orang yang memihaknya. Menurutnya Dengan bukti sebanyak ini maka ia
bisa dengan mudahnya menyerahkan Bong Hee pada ke jaksa.
“Kau mungkin
menghadapi tuntutan serius atas sumpah
palsu yang kau nyatakan Jangan sembrono dan berhati-hatilah, sampai aku
menghubungimu lagi.” Tegas Hee Kyung akan pergi dari ruangan.
“Pasti
bukan itu alasannya! Alasan Seo Joon Oh dijadikan pembunuh dan aku kaki tangannya pasti karena
Anda mengira Seo Joon Oh sudah meninggal. Karena Anda tahu dia tidak akan kembali. Jadi, menyalahkannya lebih mudah untuk melupakan semuanya. Aku
memang tidak punya bukti buat membela diri.
Namun, aku pasti akan menemukan Seo Joon
Oh. Kemudian aku akan membuktikan... bahwa selama ini Anda salah.” Ucap Bong
Hee dengan sangat yakin.
Jaksa
Yoon menunggu didepan tempat komisi khusus, Bong Hee keluar dengan wajah lesu.
Jaksa Yoon langsung bertanya apakah terjadi sesuatu masalah. Bong Hee hanya
diam saja seperti kehilangan semua harapanya.
“Kau tak
boleh patah semangat. Jika kau patah semangat, kau pasti cepat menyerah.” Pesan
Jaksa Yoon memberikan semangat
“Sampai
aku menemukan Seo Joon Oh..., maka aku tidak akan patah semangat. Pada saat
ini..., pasti dia juga mungkin sedang berjuang untuk kembali kesini. Jadi Mana
bisa aku patah semangat?” kata Bong Hee mengaku kalau dirinya baik-baik saja.
Penyidik
Oh membereskan kamera melihat Ho Hang yang tertunduk bertanya apakah merasa
mual lagi, meminta agar tak muntah
diruangan karena ia pasti yang membersihkannya. Hee Kyung datang langsung
mengucapkan Terima kasih atas kerja
kerasnya.
“Kau
rupanya punya teman baik.” Kata Hee Kyung, Ho Hang binggung maksud ucapan Hee
Kyung.
“Kau
sepertinya jadi lebih stabil setelah
bertemu temanmu. Tapi..., Tae Ho Hang Mulai sekarang..., kau tidak bisa
mengubah pendapatmu lagi. Kesaksianmu di sini hari ini sama berlakunya saat
bersaksi di pengadilan. Dengan kata lain, Apa pun yang kau lihat dan dengar,
bahwa Kesaksian yang benar dimulai sekarang.” Tegas Hee Kyung duduk didepan Ho
Hang
Ho Hang
dengan sedikit panik mengetahuinya, lalu meminta izin untuk pergi sekarang
juga. Hee Kyung pun membiarkan Ho Hang untuk keluar dari ruangan.
Penyidik
Oh seperti penasaran lalu bertanya Apa ada yang mencurigakan. Hee Kyung
memastikan kalau Tidak ada lagi info mengenai
Seo Joon Oh, Penyidik Oh membenarkan, lalu bertanya alasan Hee Kyung yang
kembali menanyakan tentang Joon Oh. Hee Kyung pikir bawahanya itu sudah tahu
jawabanya.
“Kita
perlu menemukan mayatnya, kan?” kata Hee Kyung lalu keluar dengan wajah kesal
“Apa aku
harus memastikannya? Aku bisa menelepon, tapi
perbedaan waktunya... Jika aku menelepon ke pihak Cina...” ucap Penyidik
Oh tak didengarkan oleh atasanya.
Penyidik
Oh mengeluh Hee Kyung yang selalu marah-marah, tapi memang sudah pasti dirinya
yang kena marah.
Bong Hee
pergi ke tempat penyimpanan makanan dikagetkan semua makanan jatuh berantakan
dibawah. Tiba-tiba seorang dari belakang menepuknya, Bong Hee kaget berpikir
kalau itu Tae Ho. Ternyata Joon Oh yang datang menanyakan kenapa terlihat
kaget.
“Kenapa
kau bangun pagi-pagi? Kau harus banyak istirahat.” Kata Bong Hee, Joon Oh
bertanya apa yang dilakukan Bong Hee tadi.
“Semua
makanan berjatuhan.” Kata Bong Hee aneh.
Joon Oh menenangkan kalau mungkin karena angin.
Tiba-tiba
Bong Hee merasakan sesuatu lalu berlari merasa kalau ada orang yang ada lewat
didekatnya dan Makanan juga berjatuhan, menurutnya Ada yang aneh. Joon Oh
akhirnya mendengar suara lalu menyuruh Bong Hee yang melihatnya, Bong Hee
menolak seperti takut kalau memang ada Tae Ho orang yang menakutkan.
Ki Joon
terbangun dari tidurnya seperti habis mimpi buruk dengan nafas yang sesak,
ternyata kaki Ho Hang yang berada diatas dadanya. Tiba-tiba terdengar suara
dari radio yang diperbaiki oleh Ho Hang dan langsung berlari mengangkat
telpnya.
Ji Ah
melihat Ki Joon sibuk dengan radio bertanya, Ki
Joon memberitahu kalau Radionya mengeluarkan sinyal jadi meminta agar
mendengarkanya. Ji Ah bisa mendengar
suaranya dan keduanya berteriak gembira. Semuanya akhirnya berkumpul kali ini,
CEO Hwang ingin mendengarnya tapi tak ada suara apapun.
Ho Hang
akhirnya memegannya mendengar suara kembali, semua berteriak gembira karena
menerima sinyal tapi ia binggung karena suaranya suara bising, Kim Wan
pikir Pasti karena sinyalnya tidak kuat dalam
hutan mengajak agar pergi ke tempat lain.
Ki Joon
memberikan gagang telp pada CEO Hwang karena
bisa bahasa Cina, semua bergegas pergi ke tempat agar bisa menemukan
sinyal radio yang baik. Joon Oh
menarik Kim Wan mengajak agar bicara
sebentar.
Di
ruangan lain, Joon Oh mengaku hanya ingin tahu alasan semalam Kim Wan yang
mengatakan kalau mendengar sesuatu. Kim Wan mengaku hanya merasakan firasatnya aneh saja dan
bertanya-tanya apa itu kemarin.
“Setelah
kita bicara malam-malam kemarin itu. Apa
mungkin, kau sudah memeriksa tubuh Tae
Ho? Apa kau sudah memastikan kalau dia
sudah meninggal?” ucap Kim Wan panik
“Choi Tae
Ho...Kita tak boleh bilang ke yang lain dulu karena mungkin kita salah dengar.
Kita harus memastikannya dulu” tegas Joon Oh dengan wajah khawatir seperti tak
menyangka kalau Tae Ho yang jatuh kembali datang.
Di
pinggir pantai dengan tebing, terdengar suara dari radio dengan bahasa china.
Ki Joon bertanya apa yang dikatakan. CEO Hwang mengatakan kalau pelaut itu dalam perjalanan pulang karena ada badai atau
angin topan. Ki Joon meminta agar mereka tak boleh langsung pulang.
Ho Hang
mencoba mengangkat radio agar bisa menerima sinyal radio, CEO Hwang berusaha
untuk berbicara bahasa cina. Ho Hang yang mendengar berteriak kesal karena
ingin mendengar orang yang ingin bicara dengan mereka. Akhirnya terdengar suara
dari radio, Ho Hang terus berteriak kesal karena sinyalnya terputus.
Ki Joon
heran melihat Ho Hang yang biasanya tenang jadi berteriak-teriak, dan meminta
CEO Hwang kembali bicara. CEO Hwang binggung siapa yang harus bicara lebih
dulu, ia atau mereka yang menerima sinyal radio. Akhirnya CEO Hwang berbicara
bahasa cina lalu Ki Joon dan Ho Hang ikut berteriak untuk membantu.
Dua orang
pelaut china yang ada dikapal sedang bahagai karena menangkap banyak ikan hari ini. Nakoda terlihat bahagia
merasa kalau ini hari yang beruntung, lalu awak kapal pikir mereka akan segera
pulang sekarang. Tiba-tiba dari radio terdengar suara seperti menangkap sinyal
lain.
Si awak
kapal mencari sinyal untuk menangkap suara dengan benar, terdengar suara CEO
Hwang yang mengatakan kalau Ada orang di pulau terpencil dan meminta tolong
pada orang yang bisa mendengar suaranya.
Joon Oh
dan Kim Wan pergi menemui Bong Hee dan Ji Ah memberitahu kaalu harus pergi mencari sesuatu lalu mengingkat kedua
tangan mereka agar tetap bersama, Ji Ah
menanyakan apa yang akan dilakukan, Joon OH tak menjawabnya.
“Aku tidak
akan pergi jauh-jauh. Kalau ada apa-apa, teriaklah. Paham?” kata Joon Oh
“Apa yang
mau kau cari?” tanya Ji Ah bingung, Bong Hee seperti bisa mengetahuinya
mengatakan pada Ji Ah nanti akan memberitahu
Keduanya
pun pergi mencari sesuatu, Ji Ah heran karena mereka akan keluar dari pulau setelah radio itu
berfungsi, tapi Joon Oh itu ingin pergi kemana.
Ketiganya
duduk pasrah di pinggir tebing, CEO Hwang pikir tidak seharusnya duduk seperti
ini, karena tidak akan tahu kapal itu datang dari arah mana jadi lebih baik berpencar
saja dan langsung kasih tanda kalau
kapal mendekat.
“Ada
kemungkinan mereka tidak mendengar pesan kita dan Tidak ada jaminan kapal itu akan
datang buat menyelamatkan kita.” Kata Ho Hang
“Lebih
baik seperti itu daripada kehilangan
kesempatan buat diselamatkan.” Ucap Ki Joon optimis
“Kita
tinggalkan saja si bodoh ini di sini lalu Kita berdua saja yang akan berusaha
cari cara. Didepan adalah arah matahari terbit dan Disana matahari terbenam.”
Kata CEO Hwang lalu bertanya kemana Ki Joon akan pergi.
Tiba-tiba
mereka melihat ada sebuah kapal didepan mata mereka. Ho Hang pikir pasti senang
berada didelamnya sementara mereka
sedang berjuang buat bertahan
hidup dipulau. CEO Hwang binggung melihat kapal yang berjalan mengarah pada
mereka.
Ki Joon
seperti tak percaya kalau kapal itu mungkin datang untuk menyelamatkan mereka. Ketiganya seperti
kebinggungan karena usaha mereka akhirnya berhasil, lalu berteriak gembira bisa
diselamatkan dari pulau selama berbulan-bulan.
Ji Ah dan
Bong Hee membakar jamur untuk makan siang,
Ji Ah merasa kalau Tiga orang itu membuatnya cemas karena pasti tak bisa
apa-apa, takut bisa saja menghilangkan radioanya. Bong Hee pikir itu tak
mungkin. Ji Ah merasa kalau Bong Hee yang ikut pergi karena jauh lebih mampu
dari mereka.
“Tapi...,
kenapa kau tak mau memberitahuku, Joon
Oh Oppa dan Reporter Kim mau kemana?” kata Ji Ah makin penasaran
“Mereka
akan segera kembali jadi Tunggulah sebentar lagi.” Kata Bong Hee lalu
menawarkan untuk mengambil minum dan bergegas pergi ke tempat penyimpanan
makanan.
Ji Ah
melihat dirinya makan jamur dibakar seperti tak menyangka kalau berpikir kalau
dirinya sudah dewasa, bahkan sudah cukup dewasa buat menikah. Saat itu seorang
datang mendekatinya dari belakang, Ji aH pikir Joon Oh yang sudah datang
kembali tapi melotot kaget saat melihat yang datang adalah Tae Ho dengan wajah
penuh luka.
Bong Hee
kembali datang membawa minuman tapi tak melihat Ji Ah didepannya, matanya
langsung melotot kaget memikirkan kalau dugaanya bahwa Tae Ho kembali.
Bong Hee
mencoba mencari ke bagian rumah, Ki Joon yang bahagia datang memastikan kalau
semua ada didalam, dengan penuh semangat memberitahu Ada kapal yang datang buat
menyelamatkan mereka. Bong Hee seperti
tak percaya mendengarnya.
Ki Joon
menanyakan keberadaan Ji Ah, Bong Hee dengan wajah panik mengatakan kalau sedang
mencarinya. Ki Joon binggung dan menanyakan keberadaan Joon Oh serta Kim Wan.
Bong Hee menceritakan Sepertinya ada seseorang tadi pagi dan Firasatnya bilang kalau
orang itu Tae Ho. Ki Joon panik mengajak agar mencari Ji Ah lebih dulu.
Mereka
mencari Ji Ah dengan berteriak ke dalam hutan, Ki Joon pikir mereka tidak punya
wakt dan takut kalau kapalnya langsung pergi, karena mungkin memutuskan pergi karena kondisi
cuaca. Bong Hee melihat Joon Oh dan Kim Wan yang berjalan disela-sela pohon
tapi tak mendengar saat memanggilnya.
Ki Joon
menyuruh Bong Hee agar mengikuti Joon Oh dan membawa ke kapal, sementara ia
akan mencari Ji Ah dan meminta agar kapal itu tak pergi kalau datang sedikit
lama. Bong Hee mengangguk mengerti
Kapal pun
mulai merapat, CEO Hwang mengucapkan terimakasih dengan bahasa cina, sang
nakoda bertanya siapa mereka. CEO Hwang pikir mereka bisa mendengar suara dari
radio tadi dan itu adalah ia yang meminta tolong.
“Kalian
memang beruntung. Kapal jarang datang lewat sini karena arus yang kuat.
Sekarang Naiklah. Kita harus segera pergi
karena ada peringatan ombak besar.” Ucap Nakoda, CEO Hwang kembali
mengucapkan terimakasih.
“Cepat
panggil mereka. Kapalnya harus segera berangkat karena ada peringatan ombak
besar.” Perintah CEO Hwang pada Ho Hang, Ho Hang sedikit panik meminta agar
bisa menunggu mereka semua.
“Teman
kami masih ada yang di pulau,Mereka sebentar lagi sampai.” Kata CEO Hwang
memohon, Kapten kapal mengatakan kalau mereka sudah tidak punya waktu.
Ho Hang
berlari merasa tak menyangka mereka akhirnya bisa kembali hidup. Bong Hee pun
bisa menemui Joon Oh memberitahu kalau ada kapal yang akan menyelamatkan
mereka, mengajak mereka agar cepat pergi karena kapalnya nanti pergi dan juga
Ki Joon meminta agar menunggu.
“Lalu Ji
Ah dimana?” tanya Joon Oh panik, Bong Hee memberitahu kalau Ki Joon sedang
mencarinya dan mengajak untuk segera pergi.
“Kalau
begitu, aku akan membantu Ki Joon Hyung
menemukan Ji Ah. Kalian berdua duluan saja dan pastikan kapalnya menunggu kami.”
Kata Joon Oh
“Aku saja
yang akan mencari Manajer Jung. Kalian duluan saja.” Ucap Reporter Kim
“Kita
pergi bersama saja.” Pikir Joon Oh, Kim Wan merasak dirinya yang lebih cepat
jadi lebih baik ia yang mencarinya.
Keduanya
tak ingin mengalah siapa yang akan membantu Ki Joon,Ho Hang dengan nafas
terengah-engah menemukan ketiganya memberitah kalau ada kapal yang datang, Joon
Oh mengatakan kalau sudah mengetahuinya. Ho Hang jatuh lemas ternyata mereka
sudah mengetahuinya,
“Lalu
kalian sedang apa disini? Kapalnya sudah mau berangkat. Di arah matahari
terbit.” Ucap Ho Hang merasa ingin muntah karena terlalu banyak lari.
“Karena
aku tahu dimana perahunya, maka Kalian berdua saja yang duluan. Cepat!” kata
Kim Wan mendorong Joon Oh agar pergi lebih dulu.
Bong Hee
mengajak Joon Oh pergi berjanji akan menunggunya, Joon Oh seperti tak tega
mengajak Reporter Kim agar ikut saja, Reporter Kim menyuruh mereka segera pergi
dan akan menyusul.
“Dia
bukan lagi...pacarku.” kata Tae Ho dengan mata seorang pembunuh, Ki Joon
memohon agar bisa melepaskan Ji Ah.
“Dia
tidak ada salah apapun terhadapmu, benarkan?” kata Ki Joon
“Kau
benar. Dia memang belum melakukan sesuatu yang salah terhadapku. Tapi ada hal
yang kuinginkan. Aku juga...ingin hidup. Untuk itu, semua orang harus mati.”
Kata Tae Ho lalu sengaja memberikan sobekan di bagian tangan Ji Ah. Ki Joon
naik pitam langsung menyerang Tae Ho.
Ho Hang
akhirnya datang, CEO Hwang melihat Joon Oh dan yang lainya memberitahu kalau
mereka adalah temanya dengan bahasa china. Nakoda pun meminta awak kapal agar
bisa membantu mereka naik ke atas kapal.
Tae Ho
yang kuat membalas Ki Joon dengan memukulnya beberapa kali, Ji Ah berusaha
dengan memukul dengan tanganya ke arah
kepala Tae Ho dan melihat keadan Ki Joon.
Tae Ho
bisa kembali bangun langsung menarik Ji Ah dengan kejam, saat itu tiba-tiba
reporter Kim datang dari belakang dengan batu memukul kepala Tae Ho dan
akhirnya Tae Ho jatuh pingsan.
Ki Joon
mengejek Kim Wan kalau seharusnya datang lebih cepat karena hampir saja mati.
Kim Wan memberitahu kalau Arah matahari terbit dan semua sudah ada dikapal. Ki
Joon pikir membiarkan Tae Ho saja, Reporter Kim pikir kalau membiarkan saja
maka Tae Ho mungkin akan membahayakan mereka
lagi dan menyuruh mereka duluan karena . akan menanganinya.
Joon Oh
memberitahu kalau Ki Joon dan Ji Ah belum datang, meminta agar mereka menunggu
sebentar. Nakoda memberitahu kalau mereka tidak pergi sekarang, badai akan membahayakan. CEO Hwang
memberitahu Joon Oh kalau nanti ada badai jadi harus pergi sekarang.
Reporter
Kim berusaha menarik sendirian Tae Ho yang tak sadarkan diri di sebuah lubang,
ketika ingin memukulnya dengan batu seperti hati nuraninya berontak. Ia pun
berusaha mendorong Tae Ho agar masuk ke lubang, saat itu Tae Ho tersadar dan
langsung menarik Kim Wan masuk ke dalam lubang.
Nakoda
menyuruh agar menarik jangkar sekarang. CEO Hwang memohon kalau mereka sudah di
pulau ini selama empat bulan. Joon Oh meminta agar menunggu mereka, Ho Hang pun
berusaha agar membiarkan jangkar mereka.
“Selama
empat bulan itu, tidak ada yang datang menyelamatkan kami. Kami kedinginan dan
kelaparan..., tapi tidak ada yang datang.” Kata CEO Hwang memohon. Tapi Nakoda
tetap tak peduli memilih untuk segera pergi.
Joon Oh
berusaha menahan tali jangkar agar mereka tak pergi, kapal akhirnya pergi
meninggalkan pulau. Bong Hee dan Joon Oh jatuh lemas karena harus tinggal
dipulau. Ki Joon dan Ji Ah datang dengan melambaikan tangan.
CEO Hwang
memberitahu Nakoda kalau temanya sudah datang jadi meminta agar berhenti, Joon
Oh meminta agar mereka bisa kembali karena jaraknya belum terlalu jauh. Kapal akhirnya kembali mundur karena belum
terlalu jatuh.
Saat akan
masuk ke dalam kapal, Joon Oh melihat Ki Joon yang penuh luka, Ki Joon
menceritakan kalau Tae Ho tadi mencoba membunuh mereka berdua dan Kalau bukan
karena Reporter Kim pasti sudah mati. Joon Oh terdiam lalu bertanya keberadan
Reporter Kim, Ki Joon mengatakan kalau Kim Wan akan menyusul setelah menangani
Tae Ho.
Bong Hee
ingin naik ke atas kapal dan Joon Oh hanya diam saja lalu memutuskan akan pergi
dulu mencari Reporter Kim. Ji Ah berteriak memanggilnya, Bong Hee meminta agar
tanganya dilepaskan dan ingin mengejar Joon Oh juga.
Bersambung
ke part 2
Yaampun gregetan banget sama tae ho. Kalo dia mau hidup dia bisa minta diajak ikut naik kapal tapi dia malah niat mau bunuh semuanya.. Bener bener psikopat.. Jadi gemes sendiri rrr..
BalasHapusya tae ho takut walaupun dia selamat pulang ke korea,tapi dia pasti mendekam di penjara😕 jadi lebih milih membunuh semua orang biar nggak ada saksi😠dasar iblis😈
BalasHapus