PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 18 Februari 2017

Sinopsis Missing Nine Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC
Tuan Jang keluar melihat Ji Ah dan Ki Joon yang datang langsung menyapanya dengan senyuman. Ji Ah terlihat ketakutan berlindung dibalik Ki Joon. CEO Jang melihat keduanya yang mengunakan pakaian rumah sakit mengeluh pada anak buahnya kalau seharusnya  membantu mereka berganti pakaian dahulu.
“Kalian pasti sudah melalui banyak hal. Mari kita duduk dahulu.  ini pasti berat sekali dan Pasti kalian sulit makan.” Kata Tuan Jang sudah menyiapkan makanan diatas meja, Ki Joon duduk dengan menatap Tuan Jang sementara Ji Ah terus tertunduk ketakutan.
“Makanlah, Ji Ah.. Kau menjadi kurus sekali. Kalian tampak pucat.” Kata Tuan Jang lalu mengajak Ki Joon untuk bicara.
Ji Ah ketakutan meminta agar Ki Joon tak pergi, Ki Joon menyakinkan akan segera kembali jadi meminta Ji Ah menunggu dengan makan saja yang tersedia.  Tuan Jang pun mempersilahkan Ji Ah meminta sesuatu pada anak buahnya.

Keduanya berbicara di dalam toilet, CEO Jang pikir Pasti ini sungguh berat bagi Ki Joon Tapi ini juga sangat berat baginya. Ia menceritakan bahwa saat Ki Joon pergi,  perusahaan kacau. Selain itu, uang yang diminta ibu Ji Ah dari perusahaan  sebagai ganti rugi atas anaknya.
“Untuk menebusnya, kita harus segera mengembalikan Ji Ah ke Korea Kita buat dia menjalani pemotretan, periklanan seluler, atau apa pun secepatnya.” Jelas CEO Jang, Ki Joon pun ingin tahu maksud dari ucapan CEO Jang.
“Pembunuhnya harus Joon Oh.” Tegas CEO Jang, Ki Joon terdiam kalau harus membuat Joon Oh sebagai pembunuh bukan Tae Ho. 

CEO Jang keluar lebih dulu melihat Ji Ah yang makan dengan lahap lalu meninggalkan mereka berdua. Ki Joon terdiam keluar dari toilet, wajahnya terlihat lesu.  Ji Ah tiba-tiba menangis meminta maaf karena sudah memakan makanan karena Rasanya terlalu enak. Ki Joon menenangkan Ji Ah agar Jangan menangis dan menerima suapan roti dari Ji Ah. 

Bong Hee terus mencari Ji Ah dan Ki Joon dalam rumah sakit, lalu melihat foto yang diberikan para preman untuk mencari keduanya terjatuh dilantai. Lalu ia bergumam seperti bertanya pada Joon Oh apa yang akan dilakukan apabila dalam posisinya sekarang.
Akhirnya Bong Hee tetap berusaha mencari berkeliling rumah sakit, masuk ke bagian tempat cuci pakaian melihat baju Ji Ah yang berada dilantai. Ia pun berjalan dilorong dan melihat sebuah pintu terbuka dengan rantai dan gembok terbuka, dilantai ada dua buah besi yang digunakan Ki Joon untuk membuka gembok.
“Seperti saat Yeol dan Tae Ho menghilang, kau tidak akan berhenti mencari, bukan? Apa kau juga ketakutan seperti ini? Apa kau takut tidak bisa berbuat apa pun? Apa kau takut mungkin sudah terlambat? Aku takut. Tolong lindungi mereka. Sampai aku menemukan Ki Joon dan Ji Ah, tolong lindungi mereka berdua.” Gumam Bong Hee. 

Jaksa Yoon menerima surat dari atasanya  bertuliskan "Anda telah ditugaskan ke Kantor Kejaksaan Changwon" dengan nada marah bertanya harus pindah ke Kejaksaan Changwon. Ketua Jaksa menyuruh Jaksa Yoon duduk lebih dulu.
“Katakan dahulu alasannya!” ucap Jaksa Yoon dengan nada tinggi karena tak terima.
“Astaga. Kaulah yang melakukan kesalahan. Kau itu Sudah kuperingatkan, kan? Jangan berulah karena adikmu.” Tegas Ketua Jaksa
“Aku tidak melalaikan tugasku karena adikku.” Ucap Jaksa Yoon, Ketua Jakas mengejek Jaksa Yoon yang menganggap bahwa tidak lalai.
“Kenapa kau cuti sakit dan malah pergi ke Tiongkok? Apa Menurutmu wajarmengabaikan tugas dan menyelidiki masa lalu mendiang adikmu? Kau sudah berbuat banyak.Meskipun itu tentang adikmu, kau tidak punya solusi.” Ucap Ketua Jaksa mencoba menyadarkan Jaksa Yoon.
“Jaksa Lee Jae Joon telah ditugaskan pada kasus itu. Jadi Dia yang akan mengurusnya.Serahkan saja kepadanya, lalu carilah udara segar,dan segarkan dirimu.” Perintah Ketua Jaksa.
“Apa Kau kira ini akan menghentikanku?Butuh lebih dari ini untuk menghentikanku.Orang pernah melakukan hal yang lebih licik dan buruk kepadaku.Ini bukan apa-apa.Bahkan setelah mutasi,aku akan terus menyelidiki kasus adikku.Aku juga akan membongkar kebenarannya.” Tegas Jaksa Yoon. Ketua Jaksa pun memilih keluar dari ruangan. 
Jaksa Yoon duduk dengan lemas di meja kerjanya dengan papan nama "Jaksa Yoon Tae Young" disamping foto dengan adiknya lalu melihat ponselnya ada "Panggilan tidak terjawab, Ra Bong Hee"

Esok pagi
Bong Hee berdiri disebuah gedung seperti menunggu seseorang, Ki Joon berada didalam mobil dengan Ji Ah bisa melihat Bong Hee seperti bertemu seseorang. Keduanya terlihat tak enak hati dengan Bong Hee.
“Aku melakukannya karena kau yang memintaku,tapi tidak paham alasanmu melakukan ini.” Ungkap Ji Ah
“Apa kau ingat yang kau katakan?Sejak aku menolongmu di pulau terpencil, katamu kau akan menolongku lain kali.” Ucap Ki Joon, Ji Ah bertanya apakah ada hubunganya dengan hal ini.
“Dengan inilah kau bisa menolongku.Percayalah.... Percayalah kali ini dan ikuti perintahku... Jangan bertanya.” Ucap Ki Joon seperti menyimpan sesuatu, Ji Ah hanya bisa diam. 

Bong Hee berjalan di pinggir jalan dengan wajah lesu, seperti baru saja menerima sesuatu yang tak baik.
Flash Back
Byung Joo binggung karena Bong Hee  tidak lihat Ji Ah dan Ki Joon karena baru saja berangkat. Bong Hee merasa tidak lihat. Byung Joo bertanya apakah keduanya tidak menghubungi Bong Hee. Bong Hee mengelengkan kepala.
“Mereka sudah kembali beberapa hari lalu. Tapi ini sangat Aneh jika mereka tidak menghubungimu.” Komentar Byung Joo, karena tahu Ki Joon yang membawa Bong Hee untuk berkerja sebagai stylist. 

Bong Hee menatap CEO Hwang yang masih terbaring tak sadarkan diri, dengan memegang tanganya berbicara pada atasan Joon Oh.
“CEO Hwang... Segeralah sadar.... Anda harus sadar.... Tolong bantu aku.” Ungkap Bong Hee dengan menahan air matanya. 

Bong Hee menutupi wajahnya dengan syal, berjalan ke sebuah ruangan beberapa wartawan sedang mengobrol kalau kali sebagai pemberitahuan terakhir. Bong HE bisa mendengar kalau wartawan menduga  Ha Ji Ah dan Jung Ki Joon akan datang hari ini.
“Mungkin mereka akan mengumumkan semuanya, termasuk kesaksian Tae Ho.” Kata wartawan lainya, sementara wartawan lain masih tak yakin dengan fakta dan  kredibel kesaksiannya.
Bong Hee melihat papan didepan ruang konferensi press, seperti tak percaya akan diadakan tanpa dirinya. Sementara di ruang make up, Ji Ah sedang di make up terlihat sangat gelisah meminta agar menghentikanya lebih dulu. Ki Joon dan Ho Hang juga terlihat tegang seperti terpaksa untuk membenarkan pernyataan Tae Ho. 

Hee Kyung berbicara di telp merasa kalau tak perlu dan berpikir kalau  mengecualikan Ra Bong Hee, karena ia sebagai korban yang pertama kali selamat dan  Selain itu  membantu penyelamatan. Lalu seperti setuju dengan ide dari yang berbicara di telp kalau tidak mengecualikan dia demi si penelp dan berterimakasih atas penilaian bijaknya
Setelah menutup telp, Penyidik Oh tersenyum lebar. Hee Kyung malah menatap sinis lalu mengajak mereka mengakhirinya sekarang. Penyidik Oh menganguk mengerti dan bersiap-siap keluar dari ruangan. 

Hee Kyung melihat Bong Hee yang menunggu didepan lorong, tapi mengabaikan begitu saja. Akhirnya Bong Hee menghampiri Ji Ah yang baru keluar bertanya kenapa tak menghubunginya karena sangat khawatir kalau Ji Ah mengalami sesuatu. Ji Ah dengan wajah tertekan hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya lalu pergi.
“Manage Jung.. Apa Kau baik-baik saja? Apa Kau terluka?” tanya Ji Ah menahan Ki Joon sebelum pergi
“Apa Kau datang sendirian?” tanya Ki Joon terlihat khawatir, Bong Hee menganguk dan ingin bicaa tapi Ki Joon langsung meminta maaf, Bong Hee bingung kenapa harus meminta maaf.
“Dalam situasi ini, sebuah kata tidak akan terlalu mengubah keadaan. Tapi jika kau tidak mengatakan apa-apa, kau akan lebih menyesal nanti. Managar Jung , berterus teranglah. Meski tidak ada yang mendengarkan, tolong katakan sesuatu. Kumohon...” kata Bong Hee, Ki Joon tanpa  banyak bicara memilih pergi. Bong Hee terdiam karena semua orang mengabaikanya. 

Di ruang konferensi pers, sebuah spanduk bertuliskan  "Pemberitahuan Terakhir Dewan Penyelidikan Kasus Kecelakaan Pesawat Legend Entertainment" Wartawan langsung mengambil gambar ketika Hee Kyung naik keatas podium bersama dengan Ji Ah, Ki Joon, Ho Hang dan Tae Ho. Ki Joon terdiam mengingat kejadian sebelumnya.
Flash Back
CEO Jang meminat agar mengatakan  pembunuhnya adalah Joon Oh, Ki Joon kaget dengan permintaan itu. CEO Jang beralasan kalau Joon Oh sudah mati dan Hidup mereka jauh lebih penting. Ki Joon menegaskan CEO Jang itu keliru.
“Apa Kau ingin memanfaatkan mendiang Joon Oh karena uang? Demi uang, Apa kau akan memanfaatkan Ji Ah yang bekerja keras demi kariernya?” ucap Ki Joon marah
“Sudah kuduga kau pria baik-baik dan Sungguh orang yang baik. Oleh karena itu, aku menyiapkan ini.” Komentar CEO Jang mengeluarkan sesuatu dan mengarahkan pistol pada Ki Joon.
“Kau bisa menemukan apa pun di Tiongkok. Apakah kecelakaan CEO Hwang benar-benar hanya kecelakaan? Kau Jangan takut. Aku tidak akan membunuhmu, tapi Aku akan membunuh Ji Ah. Apa dia tahu alasanmu berhenti menjadi dokter? Itu Percuma saja. Lagi pula, dia akan segera mati. Aku hanya akan membunuh dia.” Ucap CEO Jang memberikan ancaman dengan pistol.


Hee Kyung berdiri didepan mic, mulai berbicara kalau akan memulai pemberitahuan terakhir dari Dewan Penyelidikan mengenai kecelakaan pesawat Legend Entertainment. Semua wartawan pun sibuk mengambil gambar dan menuliskan berita.
“Ada total 47 penumpang di jet pribadiLegend Entertainment.Kami mengecualikan 35 orang yang ditemukan tewas atau hilang. Sekarang Akan kuumumkan hasil penyelidikan terkait ke-12 korban selamat.” Ucap Hee Kyung dan Bong Hee mendengarnya dibelakang wartawan.
“Menurut kesaksian Korban pertama, Ra Bong Hee. Kami menemukan pulau terpencil di Tiongkok, tempat sembilan korban selamat tinggal selama empat bulan. Selama pencarian terbaru, kami menemukan mayat yang tidak kami temukan pada pencarian pertama. Mereka adalah Kapten Park Seok Tae, Kopilot Nam Soo Cheol, dan Reporter Harian Myeongsung Kim Ki Hwan.” Ucap Hee Kyung dengan menemukan tiga mayat dalam pulau.
“Dengan demikian, termasuk Aktor Yoon So Hee yang mayatnya ditemukan oleh penduduk setempat di Tiongkok, sebanyak empat orang ditemukan tewas.” Jelas Hee Kyung, gambar saat berada di pinggir pantai membawa mayat So Hee kembali terulang. 
“Di antara ke-12 korban selamat, empat orang ditemukan tewas. Di antara tujuh korban selamat, selain Ra Bong Hee, Choi Tae Ho, Tae Ho Hang, Jung Ki Joon, dan Ha Ji Ah kembali ke Korea dengan selamat. Karena terjadinya kecelakaan saat kembali ke Korea, presdir Legend Entertainment, Hwang Jae Gook, mengalami koma.” Ucap Hee Kyung dengan CEO Hwang yang masih terbaring di rumah sakit tak sadarkan diri
“Penyanyi Lee Yeol dianggap hilang di pulau terpencil. Dan Kini, tidak jelas apakah Seo Joon Oh, tersangka utama dari pembunuhan Yoon So Hee masih hidup atau sudah tewas.”ucap Hee Kyung
Salah satu wartawan langsung bertanya apakah  yakin Seo Joon Oh membunuh Yoon So Hee dan apa yang mendorongnya untuk membunuh. Hee Kyung menjelaskan bahwa  Orang yang bersaksi bahwa Seo Joon Oh membunuh adalah Aktor Choi Tae Ho, Wakil Presdir Legend Entertainment, Tae Ho Hang.

Ho Hang menjawab pertanyaan Siapa yang membunuh Yoon So Hee yaitu Seo Joon Oh dan membenarkan pernyataan Tae Ho. Lalu Hee Kyung juga mengatakan bahwa Manajer Legend Entertainment, Jung Ki Joon,dan Aktris Ha Ji Ah semuanya menyatakanbahwa Seo Joon Ohadalah pembunuh Yoon So Hee.
Bong Hee kaget karena ternyata keduanya yang sebelumnya ingin mendukungnya malah menuduh Joon Oh sebagai pembunuh. Ji Ah dan Ki Joon sudah diwawancara ketika kembali ke korea. Ji Ah hanya bisa tertunduk diatas panggung karena harus menutupi semua kebohongan.  Hee Kyung mengatakan bahwa Selain Ra Bong Hee, yang kekurangan kredibilitas karena trauma atas kecelakaan pesawat,  bahwa semua kesaksian saksi sama.
“Selain kesaksian, apakah ada bukti bahwa Seo Joon Oh pembunuhnya? Selain penuntutan, apa pendapat Dewan Penyelidikan? Tolong sampaikan pernyataan terakhir Anda.” Tanya wartawan

“Setelah kecelakaan pesawat, karena keadaan yang buruk di pulau terpencil, Joon Oh yang berselisih dengan Yoon So Hee membunuhnya. Di kapal penyelamat, untuk mencoba menutupi pembunuhannya, dia mengancam korban selamat lainnya. Kami yakin dia terluka, yang mengarah pada kematiannya.” Jelas Hee Kyung
“Apa Anda sudah menemukan mayat Seo Joon Oh?” tanya wartawan kembali
“Melalui penyelidikan polisi yang transparan, kami sungguh berharap kebenaran atas kematian Yoon So Hee akan terungkap. Dewan Penyelidikan menyimpulkan bahwa penyelidikan sudah tidak dibutuhkan. Dengan demikian, kami akhiri semua penyelidikan terkait Kasus Kecelakaan Pesawat Legend Entertainment. Selama beberapa bulan terakhir, kita semua berduka karena kecelakaan yang tragis ini. Kami ingin mengungkapkan belasungkawa kepada yang ditinggalkan atas meninggalnya orang-orang terkasih mereka.” Kata Hee Kyung, Jaksa Yoon menonton Hee Kyung dari ruangan

Semua tim komisi khusus membungkuk memberikan ucapan belasungkawa, sementara diluar berjejer 3 foto korban yang meninggal dengan menaruh bunga. Sementara beberapa fans yang terlihat sangat marah membakar foto Joon Oh, Bong Hee terlihat benar-benar tak percaya dengan semua keadaan yang tak berpihak padanya.

Tae Ho tersenyum puas karena rencana menutupi kebohongan berhasil. Ho Hang melirik sinis lalu meninggalkan podium. Saat turun dari panggung, Ki Joon sengaja melampiaskan dengan memukul kepala Tae Ho dan langsung berlari dengan cepat, Tae Ho pun tak bisa membalas karena ada banyak wartawan didepanya.


Bong Hee masih berdiri menatap ruang konfersi pers dengan spanduk "Pemberitahuan Terakhir Dewan Penyelidikan" seperti sudah tak memiliki harapan. Ki Joon datang menghampirinya dan meminta maaf karena ini kenyataan yang harus dihadapi, Bong Hee melirik sinis dengan sanga marah meninggalkanya. Ki Joon pun merasa tertekan karena semua akibat ancaman CEO Jang.
Flash Back
Dalam sebuah ruangan yang gelap, Ki Joon dan Joon Oh seperti baru saja minum-minum sampai tak sadarkan diri. Ki Joon membuka tirai dan melihat sinar matahari yang masuk kalau sudah pagi. Joon Oh bersyukur karena mreka  menolak membintangi iklan televisi untuk hal itu. Ki Joon pun merasa keputusan Joon Oh memang tepat.
“Aku sangat senang karena tidak membintangi iklan itu.” Ungkap Joon Oh, Ki Joon pikir itu alasan Joon On yang  bisa kepergok menyetir sambil mabuk.
“Itu keputusanku dan itu akan merusak citra dan namaku.” Jelas Joon Oh
“Aku bangga kepadamu karena tidak melakukannya. Itu sungguh tidak berguna.” Kata Ki Joon.
Joon Oh setengah mabuk merasa sangat marah, mengeluarkan beberapa botol pereda mabuk agar membantu untuk minum lebih banyak. Ki Joon heran dengan minuman yang dibeli Joon Oh bahkan memiliki beberapa dus dalam kamarnya. Joon Oh  sengaja membeli untuk menyegarkan diri lalu kembali minum wine dari botol.  Ki Joon langsung mengambil botol agar Joon Oh tak minum lagi, Tapi Joon Oh tetap ingin terus minum.
“Sampai kapan kamu akan terus begini? Apa Kau pikir ini akan mengembalikan Jae Hyun?” ucap Ki Joon akhirnya menyadarkan Joon Oh
“Aku sudah membunuhnya, kan?” kata Joon Oh merasa bersalah, Ki Joon balik bertanya siapa yang mengatakan hal itu.
“Aku tahu siapa dirimu. Kau tidak membunuh dia. Apa pun kata orang, kau tidak membunuh. Paham? Jika orang-orang mengganggumu soal itu, bawa mereka kepadaku Mak Akan kuberi mereka pelajaran.” Tegas Ki Joon sangat mempercayai Joon Oh.
“Hei.. Kau Leader band Dreamers yang legendaris, Seo Joon Oh. Kau tidak akan tumbang hanya karena ini. Apa pun kata orang, kau tidak bersalah. Aku percaya kepadamu.” Kata Ki Joon dengan memeluk hanya Joon Oh lalu mereka pun minum lagi saat petang
Bong Hee duduk diam dalam kamarnya, tiba-tiba salah satu tetangga datang memberitahu kalau Ada tamu dan Katanya dia artis terkenal. Bong Hee seperti berharap  kalau yang datang itu Joon Oh, tapi saat menuruni tangga melihat punggung orang itu tatapan langsung sinis.
“Tempat ini mengingatkanku dengan pulau. Hidupmu di sini tidak jauh lebih baik daripada di pulau.” Komentar Tae Ho
“Bagaimana kau tahu aku ada di sini? Enyahlah.” Kata Bong Hee sinis

 “Masa-masa itu sungguh sulit. Tapi ada hikmah di baliknya. Pengalaman itu mengajariku banyak hal. Karena masa-masa itu, kurasa aku bisa mengatasi apa pun sekarang.Tapi hidup di sini sangat nyaman.” Ungkap Tae Ho
“Aku tidak mau mendengar omong kosongmu. Enyahlah.” Kata Bong Hee penuh dengan rasa muak melihat Tae Ho
“Ra Bong Hee... Bagiku, kau hanya salah satu dari mereka dan Membunuhmu sangat mudah. Aku akan lolos dari itu lagi. Seperti yang aku perbuat terhadap Joon Oh. Jadi, teruskanlah hidupmu serta Tetaplah tidak mengerti dan tidak berdaya seperti dirimu saat ini. Mengerti?” ungkap Tae Ho merasa puas lalu berjalan pergi. 


Jaksa Yoon membawa barang-barangnya ke dalam kardus, tanpa sadar aa yang terjatuh. Ponsel Bong hee berdering dengan nomor yang tak dikenal. Sementara Bong Hee duduk diam didepan rumah seperti sangat sedih mendengar ucapan Tae Ho. Ibunya datang menghampiri Bong Hee mengajak agar melupakan semuanya. Ia merasa usaha anaknya itu sudah lebih dari cukup.
“Lupakan segalanya agar kita bisa hidup seperti dahulu. Seakan-akan tidak terjadi apa pun.” Pinta ibunya. 

Bong Hee menelp Jaksa Yoon mengatakan  Ada sesuatu yang harus diserahkan dan merasa harus mengembalikannya sekarang, Jaksa Yoon pun meminta agar berHati-hati dalam perjalanan kemari. Jaksa Yoon kembali ke ruangan dan mengelus cincinya pasangan dengan sang adik,
Sementara Bong Hee yang sedang menunggu di halte menatap kalung milik So Hee. Saat itu ponselnya berdering dan wajahnya langsung kaget lalu berdiri. Jaksa Yoon lalu melihat sesuatu yang terjatuh dilantai, foto Joon Oh yang berada di lantai. 

Bong Hee sudah ada bandara menelp Jaksa Yoon dengan meminta maaf, karena harus pergi ke sana sekarang. Jaksa Yoon berjalan di lorong dengan sambil menerima telp dari Bong Hee.
“Aku tahu kamu akan menganggapku gila,tapi aku harus pergi ke sana.Aku ingin mempercayainya untuk yang terakhir. Kali ini saja. Aku barus saja dihubungi.” Ucap Bong Hee
Bong Hee bisa mengingat saat menerima telp namanya di panggil dan Joon Oh menyebutkan namanya.
“Seo Joon Oh... Suaranya... Suaranya terdengar seperti suara Joon Oh.” Kata Bong Hee. 

Bong Hee berlari ke tepi pantai  mencari seseorang di tepi pantai, lalu matanya melihat sosok yang duduk diatas batu. Wajahnya tersenyum karena bisa mengenal punggung dari orang tersebut lalu mendekatinya. Joon Oh berjalan tapi mengabaikan Bong Hee begitu saja seperti tak mengenalinya. Bong Hee memanggil Joon Oh seperti tak menyangka kalau mengabaikanya. Joon Oh  membalikan badan dan berbicara dengan bahasa rusia. Bong Hee shock berpikir Joon Oh hilang ingatan. Akhirnya Bong Hee mendekati Bong Hee.
“Siapa kau? Apa aku mengenalmu?” ucap Joon Oh, Bong Hee benar-benar sedih karena Joon Oh tak mengenalinya.
Joon Oh melihat wajah Bong Hee yang sedih berteriak bahagia karena berhasil mengelabuhi sang stylist, karena selalu ingin mengecoh orang dengan melihat wajah Bong Hee yang terlihat shock. Bong Hee tak bisa menahan tangis lagi karena Joon Oh itu membuatnya kaget. Joon Oh pun memeluk dengan hangat. Keduanya lalu saling menatap penuh bahagia.
“Bong Hee.... Ayo kita kembali ke Seoul.” Kata Joon Oh.
Bersambung ke episode 11

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar