Tuan Jang
keluar melihat Ji Ah dan Ki Joon yang datang langsung menyapanya dengan
senyuman. Ji Ah terlihat ketakutan berlindung dibalik Ki Joon. CEO Jang melihat
keduanya yang mengunakan pakaian rumah sakit mengeluh pada anak buahnya kalau
seharusnya membantu mereka berganti
pakaian dahulu.
“Kalian pasti
sudah melalui banyak hal. Mari kita duduk dahulu. ini pasti berat sekali dan Pasti kalian sulit
makan.” Kata Tuan Jang sudah menyiapkan makanan diatas meja, Ki Joon duduk
dengan menatap Tuan Jang sementara Ji Ah terus tertunduk ketakutan.
“Makanlah,
Ji Ah.. Kau menjadi kurus sekali. Kalian tampak pucat.” Kata Tuan Jang lalu
mengajak Ki Joon untuk bicara.
Ji Ah
ketakutan meminta agar Ki Joon tak pergi, Ki Joon menyakinkan akan segera
kembali jadi meminta Ji Ah menunggu dengan makan saja yang tersedia. Tuan Jang pun mempersilahkan Ji Ah meminta sesuatu
pada anak buahnya.
Keduanya
berbicara di dalam toilet, CEO Jang pikir Pasti ini sungguh berat bagi Ki Joon
Tapi ini juga sangat berat baginya. Ia menceritakan bahwa saat Ki Joon
pergi, perusahaan kacau. Selain itu,
uang yang diminta ibu Ji Ah dari perusahaan
sebagai ganti rugi atas anaknya.
“Untuk
menebusnya, kita harus segera mengembalikan Ji Ah ke Korea Kita buat dia
menjalani pemotretan, periklanan seluler, atau apa pun secepatnya.” Jelas CEO
Jang, Ki Joon pun ingin tahu maksud dari ucapan CEO Jang.
“Pembunuhnya
harus Joon Oh.” Tegas CEO Jang, Ki Joon terdiam kalau harus membuat Joon Oh
sebagai pembunuh bukan Tae Ho.
CEO Jang
keluar lebih dulu melihat Ji Ah yang makan dengan lahap lalu meninggalkan
mereka berdua. Ki Joon terdiam keluar dari toilet, wajahnya terlihat lesu. Ji Ah tiba-tiba menangis meminta maaf karena
sudah memakan makanan karena Rasanya terlalu enak. Ki Joon menenangkan Ji Ah
agar Jangan menangis dan menerima suapan roti dari Ji Ah.
Bong Hee
terus mencari Ji Ah dan Ki Joon dalam rumah sakit, lalu melihat foto yang
diberikan para preman untuk mencari keduanya terjatuh dilantai. Lalu ia
bergumam seperti bertanya pada Joon Oh apa yang akan dilakukan apabila dalam
posisinya sekarang.
Akhirnya
Bong Hee tetap berusaha mencari berkeliling rumah sakit, masuk ke bagian tempat
cuci pakaian melihat baju Ji Ah yang berada dilantai. Ia pun berjalan dilorong
dan melihat sebuah pintu terbuka dengan rantai dan gembok terbuka, dilantai ada
dua buah besi yang digunakan Ki Joon untuk membuka gembok.
“Seperti
saat Yeol dan Tae Ho menghilang, kau tidak akan berhenti mencari, bukan? Apa
kau juga ketakutan seperti ini? Apa kau takut tidak bisa berbuat apa pun? Apa
kau takut mungkin sudah terlambat? Aku takut. Tolong lindungi mereka. Sampai
aku menemukan Ki Joon dan Ji Ah, tolong lindungi mereka berdua.” Gumam Bong
Hee.
Jaksa
Yoon menerima surat dari atasanya
bertuliskan "Anda telah ditugaskan ke Kantor Kejaksaan
Changwon" dengan nada marah bertanya harus pindah ke Kejaksaan Changwon.
Ketua Jaksa menyuruh Jaksa Yoon duduk lebih dulu.
“Katakan
dahulu alasannya!” ucap Jaksa Yoon dengan nada tinggi karena tak terima.
“Astaga.
Kaulah yang melakukan kesalahan. Kau itu Sudah kuperingatkan, kan? Jangan
berulah karena adikmu.” Tegas Ketua Jaksa
“Aku
tidak melalaikan tugasku karena adikku.” Ucap Jaksa Yoon, Ketua Jakas mengejek
Jaksa Yoon yang menganggap bahwa tidak lalai.
“Kenapa
kau cuti sakit dan malah pergi ke Tiongkok? Apa Menurutmu wajarmengabaikan
tugas dan menyelidiki masa lalu mendiang adikmu? Kau sudah berbuat
banyak.Meskipun itu tentang adikmu, kau tidak punya solusi.” Ucap Ketua Jaksa
mencoba menyadarkan Jaksa Yoon.
“Jaksa
Lee Jae Joon telah ditugaskan pada kasus itu. Jadi Dia yang akan
mengurusnya.Serahkan saja kepadanya, lalu carilah udara segar,dan segarkan
dirimu.” Perintah Ketua Jaksa.
“Apa Kau
kira ini akan menghentikanku?Butuh lebih dari ini untuk menghentikanku.Orang
pernah melakukan hal yang lebih licik dan buruk kepadaku.Ini bukan
apa-apa.Bahkan setelah mutasi,aku akan terus menyelidiki kasus adikku.Aku juga
akan membongkar kebenarannya.” Tegas Jaksa Yoon. Ketua Jaksa pun memilih keluar
dari ruangan.
Jaksa
Yoon duduk dengan lemas di meja kerjanya dengan papan nama "Jaksa Yoon Tae
Young" disamping foto dengan adiknya lalu melihat ponselnya ada "Panggilan
tidak terjawab, Ra Bong Hee"
Esok pagi
Bong Hee
berdiri disebuah gedung seperti menunggu seseorang, Ki Joon berada didalam
mobil dengan Ji Ah bisa melihat Bong Hee seperti bertemu seseorang. Keduanya
terlihat tak enak hati dengan Bong Hee.
“Aku
melakukannya karena kau yang memintaku,tapi tidak paham alasanmu melakukan ini.”
Ungkap Ji Ah
“Apa kau
ingat yang kau katakan?Sejak aku menolongmu di pulau terpencil, katamu kau akan
menolongku lain kali.” Ucap Ki Joon, Ji Ah bertanya apakah ada hubunganya
dengan hal ini.
“Dengan
inilah kau bisa menolongku.Percayalah.... Percayalah kali ini dan ikuti
perintahku... Jangan bertanya.” Ucap Ki Joon seperti menyimpan sesuatu, Ji Ah
hanya bisa diam.
Bong Hee
berjalan di pinggir jalan dengan wajah lesu, seperti baru saja menerima sesuatu
yang tak baik.
Flash Back
Byung Joo
binggung karena Bong Hee tidak lihat Ji
Ah dan Ki Joon karena baru saja berangkat. Bong Hee merasa tidak lihat. Byung
Joo bertanya apakah keduanya tidak menghubungi Bong Hee. Bong Hee mengelengkan
kepala.
“Mereka
sudah kembali beberapa hari lalu. Tapi ini sangat Aneh jika mereka tidak
menghubungimu.” Komentar Byung Joo, karena tahu Ki Joon yang membawa Bong Hee
untuk berkerja sebagai stylist.
Bong Hee
menatap CEO Hwang yang masih terbaring tak sadarkan diri, dengan memegang
tanganya berbicara pada atasan Joon Oh.
“CEO
Hwang... Segeralah sadar.... Anda harus sadar.... Tolong bantu aku.” Ungkap
Bong Hee dengan menahan air matanya.
Bong Hee
menutupi wajahnya dengan syal, berjalan ke sebuah ruangan beberapa wartawan
sedang mengobrol kalau kali sebagai pemberitahuan terakhir. Bong HE bisa
mendengar kalau wartawan menduga Ha Ji
Ah dan Jung Ki Joon akan datang hari ini.
“Mungkin
mereka akan mengumumkan semuanya, termasuk kesaksian Tae Ho.” Kata wartawan
lainya, sementara wartawan lain masih tak yakin dengan fakta dan kredibel kesaksiannya.
Bong Hee
melihat papan didepan ruang konferensi press, seperti tak percaya akan diadakan
tanpa dirinya. Sementara di ruang make up, Ji Ah sedang di make up terlihat
sangat gelisah meminta agar menghentikanya lebih dulu. Ki Joon dan Ho Hang juga
terlihat tegang seperti terpaksa untuk membenarkan pernyataan Tae Ho.
Hee Kyung
berbicara di telp merasa kalau tak perlu dan berpikir kalau mengecualikan Ra Bong Hee, karena ia sebagai
korban yang pertama kali selamat dan Selain
itu membantu penyelamatan. Lalu seperti
setuju dengan ide dari yang berbicara di telp kalau tidak mengecualikan dia
demi si penelp dan berterimakasih atas penilaian bijaknya
Setelah
menutup telp, Penyidik Oh tersenyum lebar. Hee Kyung malah menatap sinis lalu
mengajak mereka mengakhirinya sekarang. Penyidik Oh menganguk mengerti dan
bersiap-siap keluar dari ruangan.
Hee Kyung
melihat Bong Hee yang menunggu didepan lorong, tapi mengabaikan begitu saja.
Akhirnya Bong Hee menghampiri Ji Ah yang baru keluar bertanya kenapa tak
menghubunginya karena sangat khawatir kalau Ji Ah mengalami sesuatu. Ji Ah
dengan wajah tertekan hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya lalu pergi.
“Manage
Jung.. Apa Kau baik-baik saja? Apa Kau terluka?” tanya Ji Ah menahan Ki Joon
sebelum pergi
“Apa Kau
datang sendirian?” tanya Ki Joon terlihat khawatir, Bong Hee menganguk dan
ingin bicaa tapi Ki Joon langsung meminta maaf, Bong Hee bingung kenapa harus
meminta maaf.
“Dalam
situasi ini, sebuah kata tidak akan terlalu mengubah keadaan. Tapi jika kau
tidak mengatakan apa-apa, kau akan lebih menyesal nanti. Managar Jung ,
berterus teranglah. Meski tidak ada yang mendengarkan, tolong katakan sesuatu. Kumohon...”
kata Bong Hee, Ki Joon tanpa banyak
bicara memilih pergi. Bong Hee terdiam karena semua orang mengabaikanya.
Di ruang
konferensi pers, sebuah spanduk bertuliskan
"Pemberitahuan Terakhir Dewan Penyelidikan Kasus Kecelakaan Pesawat
Legend Entertainment" Wartawan langsung mengambil gambar ketika Hee Kyung
naik keatas podium bersama dengan Ji Ah, Ki Joon, Ho Hang dan Tae Ho. Ki Joon
terdiam mengingat kejadian sebelumnya.
Flash Back
CEO Jang
meminat agar mengatakan pembunuhnya
adalah Joon Oh, Ki Joon kaget dengan permintaan itu. CEO Jang beralasan kalau
Joon Oh sudah mati dan Hidup mereka jauh lebih penting. Ki Joon menegaskan CEO
Jang itu keliru.
“Apa Kau
ingin memanfaatkan mendiang Joon Oh karena uang? Demi uang, Apa kau akan
memanfaatkan Ji Ah yang bekerja keras demi kariernya?” ucap Ki Joon marah
“Sudah kuduga
kau pria baik-baik dan Sungguh orang yang baik. Oleh karena itu, aku menyiapkan
ini.” Komentar CEO Jang mengeluarkan sesuatu dan mengarahkan pistol pada Ki
Joon.
“Kau bisa
menemukan apa pun di Tiongkok. Apakah kecelakaan CEO Hwang benar-benar hanya
kecelakaan? Kau Jangan takut. Aku tidak akan membunuhmu, tapi Aku akan membunuh
Ji Ah. Apa dia tahu alasanmu berhenti menjadi dokter? Itu Percuma saja. Lagi
pula, dia akan segera mati. Aku hanya akan membunuh dia.” Ucap CEO Jang
memberikan ancaman dengan pistol.
Hee Kyung
berdiri didepan mic, mulai berbicara kalau akan memulai pemberitahuan terakhir dari
Dewan Penyelidikan mengenai kecelakaan pesawat Legend Entertainment. Semua
wartawan pun sibuk mengambil gambar dan menuliskan berita.
“Ada
total 47 penumpang di jet pribadiLegend Entertainment.Kami mengecualikan 35
orang yang ditemukan tewas atau hilang. Sekarang Akan kuumumkan hasil
penyelidikan terkait ke-12 korban selamat.” Ucap Hee Kyung dan Bong Hee
mendengarnya dibelakang wartawan.
“Menurut
kesaksian Korban pertama, Ra Bong Hee. Kami menemukan pulau terpencil di Tiongkok,
tempat sembilan korban selamat tinggal selama empat bulan. Selama pencarian
terbaru, kami menemukan mayat yang tidak kami temukan pada pencarian pertama. Mereka
adalah Kapten Park Seok Tae, Kopilot Nam Soo Cheol, dan Reporter Harian
Myeongsung Kim Ki Hwan.” Ucap Hee Kyung dengan menemukan tiga mayat dalam
pulau.
“Dengan
demikian, termasuk Aktor Yoon So Hee yang mayatnya ditemukan oleh penduduk
setempat di Tiongkok, sebanyak empat orang ditemukan tewas.” Jelas Hee Kyung,
gambar saat berada di pinggir pantai membawa mayat So Hee kembali terulang.
“Di
antara ke-12 korban selamat, empat orang ditemukan tewas. Di antara tujuh korban
selamat, selain Ra Bong Hee, Choi Tae Ho, Tae Ho Hang, Jung Ki Joon, dan Ha Ji
Ah kembali ke Korea dengan selamat. Karena terjadinya kecelakaan saat kembali
ke Korea, presdir Legend Entertainment, Hwang Jae Gook, mengalami koma.” Ucap
Hee Kyung dengan CEO Hwang yang masih terbaring di rumah sakit tak sadarkan
diri
“Penyanyi
Lee Yeol dianggap hilang di pulau terpencil. Dan Kini, tidak jelas apakah Seo
Joon Oh, tersangka utama dari pembunuhan Yoon So Hee masih hidup atau sudah
tewas.”ucap Hee Kyung
Salah
satu wartawan langsung bertanya apakah yakin
Seo Joon Oh membunuh Yoon So Hee dan apa yang mendorongnya untuk membunuh. Hee
Kyung menjelaskan bahwa Orang yang bersaksi
bahwa Seo Joon Oh membunuh adalah Aktor Choi Tae Ho, Wakil Presdir Legend
Entertainment, Tae Ho Hang.
Ho Hang
menjawab pertanyaan Siapa yang membunuh Yoon So Hee yaitu Seo Joon Oh dan
membenarkan pernyataan Tae Ho. Lalu Hee Kyung juga mengatakan bahwa Manajer
Legend Entertainment, Jung Ki Joon,dan Aktris Ha Ji Ah semuanya menyatakanbahwa
Seo Joon Ohadalah pembunuh Yoon So Hee.
Bong Hee
kaget karena ternyata keduanya yang sebelumnya ingin mendukungnya malah menuduh
Joon Oh sebagai pembunuh. Ji Ah dan Ki Joon sudah diwawancara ketika kembali ke
korea. Ji Ah hanya bisa tertunduk diatas panggung karena harus menutupi semua
kebohongan. Hee Kyung mengatakan bahwa
Selain Ra Bong Hee, yang kekurangan kredibilitas karena trauma atas kecelakaan
pesawat, bahwa semua kesaksian saksi
sama.
“Selain
kesaksian, apakah ada bukti bahwa Seo Joon Oh pembunuhnya? Selain penuntutan, apa
pendapat Dewan Penyelidikan? Tolong sampaikan pernyataan terakhir Anda.” Tanya
wartawan
“Setelah
kecelakaan pesawat, karena keadaan yang buruk di pulau terpencil, Joon Oh yang
berselisih dengan Yoon So Hee membunuhnya. Di kapal penyelamat, untuk mencoba
menutupi pembunuhannya, dia mengancam korban selamat lainnya. Kami yakin dia
terluka, yang mengarah pada kematiannya.” Jelas Hee Kyung
“Apa Anda
sudah menemukan mayat Seo Joon Oh?” tanya wartawan kembali
“Melalui
penyelidikan polisi yang transparan, kami sungguh berharap kebenaran atas
kematian Yoon So Hee akan terungkap. Dewan Penyelidikan menyimpulkan bahwa penyelidikan
sudah tidak dibutuhkan. Dengan demikian, kami akhiri semua penyelidikan terkait
Kasus Kecelakaan Pesawat Legend Entertainment. Selama beberapa bulan terakhir,
kita semua berduka karena kecelakaan yang tragis ini. Kami ingin mengungkapkan
belasungkawa kepada yang ditinggalkan atas meninggalnya orang-orang terkasih
mereka.” Kata Hee Kyung, Jaksa Yoon menonton Hee Kyung dari ruangan
Semua tim
komisi khusus membungkuk memberikan ucapan belasungkawa, sementara diluar
berjejer 3 foto korban yang meninggal dengan menaruh bunga. Sementara beberapa
fans yang terlihat sangat marah membakar foto Joon Oh, Bong Hee terlihat
benar-benar tak percaya dengan semua keadaan yang tak berpihak padanya.
Tae Ho
tersenyum puas karena rencana menutupi kebohongan berhasil. Ho Hang melirik
sinis lalu meninggalkan podium. Saat turun dari panggung, Ki Joon sengaja
melampiaskan dengan memukul kepala Tae Ho dan langsung berlari dengan cepat,
Tae Ho pun tak bisa membalas karena ada banyak wartawan didepanya.
Bong Hee
masih berdiri menatap ruang konfersi pers dengan spanduk "Pemberitahuan
Terakhir Dewan Penyelidikan" seperti sudah tak memiliki harapan. Ki Joon
datang menghampirinya dan meminta maaf karena ini kenyataan yang harus
dihadapi, Bong Hee melirik sinis dengan sanga marah meninggalkanya. Ki Joon pun
merasa tertekan karena semua akibat ancaman CEO Jang.
Flash Back
Dalam
sebuah ruangan yang gelap, Ki Joon dan Joon Oh seperti baru saja minum-minum
sampai tak sadarkan diri. Ki Joon membuka tirai dan melihat sinar matahari yang
masuk kalau sudah pagi. Joon Oh bersyukur karena mreka menolak membintangi iklan televisi untuk hal
itu. Ki Joon pun merasa keputusan Joon Oh memang tepat.
“Aku
sangat senang karena tidak membintangi iklan itu.” Ungkap Joon Oh, Ki Joon
pikir itu alasan Joon On yang bisa kepergok
menyetir sambil mabuk.
“Itu
keputusanku dan itu akan merusak citra dan namaku.” Jelas Joon Oh
“Aku
bangga kepadamu karena tidak melakukannya. Itu sungguh tidak berguna.” Kata Ki
Joon.
Joon Oh
setengah mabuk merasa sangat marah, mengeluarkan beberapa botol pereda mabuk
agar membantu untuk minum lebih banyak. Ki Joon heran dengan minuman yang
dibeli Joon Oh bahkan memiliki beberapa dus dalam kamarnya. Joon Oh sengaja membeli untuk menyegarkan diri lalu
kembali minum wine dari botol. Ki Joon
langsung mengambil botol agar Joon Oh tak minum lagi, Tapi Joon Oh tetap ingin
terus minum.
“Sampai
kapan kamu akan terus begini? Apa Kau pikir ini akan mengembalikan Jae Hyun?”
ucap Ki Joon akhirnya menyadarkan Joon Oh
“Aku
sudah membunuhnya, kan?” kata Joon Oh merasa bersalah, Ki Joon balik bertanya
siapa yang mengatakan hal itu.
“Aku tahu
siapa dirimu. Kau tidak membunuh dia. Apa pun kata orang, kau tidak membunuh.
Paham? Jika orang-orang mengganggumu soal itu, bawa mereka kepadaku Mak Akan
kuberi mereka pelajaran.” Tegas Ki Joon sangat mempercayai Joon Oh.
“Hei.. Kau
Leader band Dreamers yang legendaris, Seo Joon Oh. Kau tidak akan tumbang hanya
karena ini. Apa pun kata orang, kau tidak bersalah. Aku percaya kepadamu.” Kata
Ki Joon dengan memeluk hanya Joon Oh lalu mereka pun minum lagi saat petang
Bong Hee
duduk diam dalam kamarnya, tiba-tiba salah satu tetangga datang memberitahu
kalau Ada tamu dan Katanya dia artis terkenal. Bong Hee seperti berharap kalau yang datang itu Joon Oh, tapi saat
menuruni tangga melihat punggung orang itu tatapan langsung sinis.
“Tempat
ini mengingatkanku dengan pulau. Hidupmu di sini tidak jauh lebih baik daripada
di pulau.” Komentar Tae Ho
“Bagaimana
kau tahu aku ada di sini? Enyahlah.” Kata Bong Hee sinis
“Masa-masa itu sungguh sulit. Tapi ada hikmah
di baliknya. Pengalaman itu mengajariku banyak hal. Karena masa-masa itu, kurasa
aku bisa mengatasi apa pun sekarang.Tapi hidup di sini sangat nyaman.” Ungkap
Tae Ho
“Aku
tidak mau mendengar omong kosongmu. Enyahlah.” Kata Bong Hee penuh dengan rasa
muak melihat Tae Ho
“Ra Bong
Hee... Bagiku, kau hanya salah satu dari mereka dan Membunuhmu sangat mudah. Aku
akan lolos dari itu lagi. Seperti yang aku perbuat terhadap Joon Oh. Jadi,
teruskanlah hidupmu serta Tetaplah tidak mengerti dan tidak berdaya seperti
dirimu saat ini. Mengerti?” ungkap Tae Ho merasa puas lalu berjalan pergi.
Jaksa
Yoon membawa barang-barangnya ke dalam kardus, tanpa sadar aa yang terjatuh.
Ponsel Bong hee berdering dengan nomor yang tak dikenal. Sementara Bong Hee
duduk diam didepan rumah seperti sangat sedih mendengar ucapan Tae Ho. Ibunya
datang menghampiri Bong Hee mengajak agar melupakan semuanya. Ia merasa usaha
anaknya itu sudah lebih dari cukup.
“Lupakan
segalanya agar kita bisa hidup seperti dahulu. Seakan-akan tidak terjadi apa
pun.” Pinta ibunya.
Bong Hee
menelp Jaksa Yoon mengatakan Ada sesuatu
yang harus diserahkan dan merasa harus mengembalikannya sekarang, Jaksa Yoon
pun meminta agar berHati-hati dalam perjalanan kemari. Jaksa Yoon kembali ke
ruangan dan mengelus cincinya pasangan dengan sang adik,
Sementara
Bong Hee yang sedang menunggu di halte menatap kalung milik So Hee. Saat itu
ponselnya berdering dan wajahnya langsung kaget lalu berdiri. Jaksa Yoon lalu
melihat sesuatu yang terjatuh dilantai, foto Joon Oh yang berada di lantai.
Bong Hee
sudah ada bandara menelp Jaksa Yoon dengan meminta maaf, karena harus pergi ke
sana sekarang. Jaksa Yoon berjalan di lorong dengan sambil menerima telp dari
Bong Hee.
“Aku tahu
kamu akan menganggapku gila,tapi aku harus pergi ke sana.Aku ingin mempercayainya
untuk yang terakhir. Kali ini saja. Aku barus saja dihubungi.” Ucap Bong Hee
Bong Hee
bisa mengingat saat menerima telp namanya di panggil dan Joon Oh menyebutkan
namanya.
“Seo Joon
Oh... Suaranya... Suaranya terdengar seperti suara Joon Oh.” Kata Bong Hee.
Bong Hee
berlari ke tepi pantai mencari seseorang
di tepi pantai, lalu matanya melihat sosok yang duduk diatas batu. Wajahnya
tersenyum karena bisa mengenal punggung dari orang tersebut lalu mendekatinya.
Joon Oh berjalan tapi mengabaikan Bong Hee begitu saja seperti tak
mengenalinya. Bong Hee memanggil Joon Oh seperti tak menyangka kalau
mengabaikanya. Joon Oh membalikan badan
dan berbicara dengan bahasa rusia. Bong Hee shock berpikir Joon Oh hilang
ingatan. Akhirnya Bong Hee mendekati Bong Hee.
“Siapa
kau? Apa aku mengenalmu?” ucap Joon Oh, Bong Hee benar-benar sedih karena Joon
Oh tak mengenalinya.
Joon Oh
melihat wajah Bong Hee yang sedih berteriak bahagia karena berhasil mengelabuhi
sang stylist, karena selalu ingin mengecoh orang dengan melihat wajah Bong Hee
yang terlihat shock. Bong Hee tak bisa menahan tangis lagi karena Joon Oh itu
membuatnya kaget. Joon Oh pun memeluk dengan hangat. Keduanya lalu saling
menatap penuh bahagia.
“Bong
Hee.... Ayo kita kembali ke Seoul.” Kata Joon Oh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar