PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 18 April 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Kwang Bok mengeluh kalau ia harus menunggu dan merasa tak adil, lalu mengomel karena tidak bisa membuat janji dengan dokter gigi sekarang. Perawat memberitahu kalau harus menemui dokter kebersihan gigi. Kwang Bok bertanya apakah itu dokter.
Si Pegawai mengatakan bukan tapi Ada perawat di rumah sakit. Di kantor gigi, bagian kebersihan gigi. Kwang Bok menyindir Si pegawai itu  terdengar sangat cerdas dan meminta agar membuat janji dengan bagian kebersihan gigi itu dan menyuruhnya keluar.
Tiba-tiba seorang wanita cantik keluar dari ruangan memberikan senyuma, Kwang Bok tak bisa menahan jantungnya yang langsung berdegup sangat kencang, gigi palsunya pun jatuh. Akhirnya didalam ruang rawat Kwang Bok terus membuka mulut dan si pegawai memberikan senyuman dan langsung membersihkan gigi si Kwang Bok. 


Genk remaja datang ke tempat Min Hyuk berjalan di parkiran, saat itu Min Hyuk datang dengan kendali mobilnya yang canggih bisa mengerem sendiri dengan sensor kalau ada orang di dekatnya. Mereka pun menjerit kalau hampir mati. Min Hyuk pun berteriak bertanya siapa mereka. Semua yang melihat Min Hyuk menganggumi kalau memang tampan.
Akhirnya Min Hyuk memakir mobil dan system mobilnya pun bisa memarkir sendiri. Semua makin melonggo melihat mobil canggih yang dimiliki Min Hyuk.  Min Hyuk akhirnya turun bertanya apakah mereka datang untuk menghajar keroyokan Atau 1 lawan 1.
“Kami dengar, kau pacarnya Bong Soon nunim kami.” Ucap ketua Genk. Min Hyuk heran mereka memanggilnya Bong Soon Nunim.

Di restoran
Mereka melihat penampilan Min Hyuk yakin kalau orang kaya dan  menggunakan uang untuk merayunya. Ketua Genk tahu kalau Bong Soon  tidak punya uang. Min Hyuk ingin tahu hubungan Kepala Genk dengan Bong Soon.
“Kami adalah pengikutnya dan Dia adalah mentor kami  Dia adalah harapan kami, cahaya, dan pahlawan. Dia adalah perdamaian abadi di hati kami. Apapun masalahnya... kau tidak berkencan dengannya untuk bersenang-senang, lalu menyakitinya, kan? .” Ucap Ketua Genk
“Apa Kalian tidak masuk sekolah?” tanya Min Hyuk
“Belajar tidak penting sekarang!” kata Ketua Genk. Min Hyuk pun balik bertanya apa yang penting. Ketua Genk hanya ingin Min Hyuk menjawab pertanyaan mereka.
“Kalian harusnya belajar, jangan malah ikut campur hubungan dia. Jangan terlalu banyak main game juga. Ibu kalian tidak suka padaku, karena kalian sukanya main Game bukannya belajar.”nasehat Min Hyuk dengan nada tinggi.
Mereka pun memastikan kalau Min Hyuk itu  benar-benar Presdir Ainsoft Bukan Presdir jadi-jadian. Min Hyuk menatapnya, Ketua Genk meminta agar Min Hyuk jangan pernah sakiti Bong Soon.  Dan makanan yang mereka pesan pun datang, semua mengucapakan terimakasih, Min Hyuk melihat mereka yang kelaparan makan pelan-pelan dan memesan lagi kalau kurang. 

Min Hyuk masuk ruangan tak melihat Bong Soon di meja biasaya, sebuah surat di tingglakan diatas meja. Wajahnya tertawa Bong Soon yang memanggilnya “Ketua Tim”
“Ketua Tim... Aku sudah menunggumu, tapi aku akan pergi ke Tim Pembangunan dan Perencanaan duluan. Aku tidak akan melupakan semua yang kau lakukan untukku selama ini -Intern Do.-“
Min Hyuk tersenyum membacanya merasa Bong Soon itu pastinya jadi gadis gila yang tercantik di dunia. Ia merasa Bong Soon sedang merayunya dengan memanggil “Ketua Tim”
Di depan jendela ruangan, Min Hyuk berdiri melihat Bong Soon sedang berbicara dengan Tuan Oh. Tuan Oh yang tak suka dengan Bong Soon, selalu menyuruhnya dengan sesuatu yang tak  masuk akal. Bong Soon pun menuruni dengan mengambilkan pulpen yang jatuh dan mendengarkan ucapan dari Tuan Oh. Min Hyu tersenyum melihatnya. 

Min Hyuk mengecek games dengan ponselnya lalu meminta agar Sek Gong mengurangi Waktu loadingnya dan Item karakter yang bisa digunakan untuk menyerang juga telah di tingkatkan. Lalu bertanya  Apa pembaruan pekan depan lancar-lancar saja. Sek Gong mengaku  akan berjalan lancar.
Ponsel Min Hyuk berdering, Pesan dari “Bocah Brengsek” [Kita bertemu sebentar.] Min Hyuk langsung mengeluh kenapa orang itu ingin bertemu disaat sedang sibuk lalu bergegas keluar dari ruangan. 

Keduanya berdiri didepan gedung, Min Hyuk dengan sombongnya bertanya kenapa Gook Doo memanggil pria yang sibuk. Gook Doo pikir karena tahu itu maka datang ke kantornya. Min Hyuk pun bertanya apa yang ingin bicarakan.
“Aku... Akan memperhatikanmu Hari dimana kau menyakiti Bong Soon... Itu adalah hari kematianmu..” Kata Gook Doo memperingati dengan menatap Min Hyuk dan mencengkram bajunya.
“ Semuanya jadi makin tak masuk akal sampai aku tidak bisa tertawa. Kau sudah keterlaluan bicara seperti itu, dan semakin menjengkelkan.” Ejek Min Hyuk
“Diamlah. Bong Soon adalah temanku. Jadi... pastikan Bong Soon bahagia.” Tegas Gook Doo dan mengaku sungguh tidak suka pada Min Hyuk.   
“Tapi, aku akan menyaksikan dan melihat seberapa layaknya kau itu.” Tegas Gook Doo
“Kau akan menggila kalau kau terus memperhatikan, urusi urusanmu sendiri.” Kata Min Hyuk kesal melepaskan tangan Min Hyuk dari kerahnya.

“Bong Soon suka makanan pedas. Dia alergi terhadap buah persik. Dia suka main bisbol. Dia lebih suka pegunungan daripada laut. Dan Juga, jika Bong Soon tidak bisa tidur suruh dia untuk baca buku, lalu dia akan langsung tertidur.” Pesan Gook Doo yang sudah berteman lama dibanding Min Hyuk dengan Bong Soon. Min Hyuk terdiam mendengarnya
“Wah! Dia sangat menjengkelkan.cAku tidak bisa menyukainya, meskipun sudah kucoba. Aku juga tahu.. Dia suka ceker ayam pedas, Baseball dan pegunungan. Aku bisa membuatnya tidur.” Teriak Min Hyuk dan melihat Gook Doo sudah pergi. 



Bong Soon naik bus melihat kakek dan cucunya sedang bermain games bersama yang dibuat olehnya. Senyuman Bong Soon pun terlihat dengan jelas.
“Aku akhirnya bisa mencapai mimpiku. Aku telah mengembangkan Game di mana aku pemeran utamanya. Selama ini, aku menyembunyikan fakta bahwa aku wanita yang kuat. Untuk bisa menjadi diriku sendiri dalam sebuah Game adalah impianku selama ini. Banyak yang telah terjadi sejak itu, dan banyak hal yang telah berubah.”
Bong Soon melihat ada kecelaakan dengan badan pelajar yang ada dibawah mobil. Ia bergumam kalau tak boleh jadi menjadi Bong Soon, hanya di dalam Game. Akhirnya ia pun meminta tolong semua orang agar bisa mengangakat mobil bersama-sama.
Ketua Genk dkk melihat video yang di unggah di social media merasa tak percaya kalau itu mentor mereka dan berteriak “superpower girl!” dengan wajah bangga. 


Bong Soon melihat ke dalam ruangan, dan merangkak masuk. Tapi Tuan Oh bisa melihatnya dan berteriak marah. Bong Soon menahan tangis meminta maaf. Tuan Oh memberitahu kalau ada tiga hal yang paling dibenci adalah  Keterlambatan, keterlambatan, dan keterlambatan.
“Tentu saja, perusahaan kita punya budaya yang menyenangkan dan bebas. Memang lebih kondusif untuk pengembangan yang kreatif, tapi dalam sekejap aturan dan ketertiban itu bisa jadi berantakan. Jadi, yang sangat aku tekankan, yaitu datang ke kantor tepat waktu. Tapi, kau malah telat 1 jam?” ucap Tuan Oh mengomel
“Maaf, ada halangan yang tidak dapat aku hindari.” Kata Bong Soon, Tuan Oh tak peduli. 

Bong Soon dan Min Hyuk membuat daging panggang, bersama dengan ayah ibu, Bong Ki dan Kyung Shim duduk bersama. Mereka pun mulai minum dan memuji Min Hyuk yang ahli sekali memanggang daging.
Bong Soon pun membungkuskan daging untuk Min Hyuk dengan meminta maaf pada orang tuanya lebih dulu. Min Hyuk menerima suapan dari Bong Soon. Tuan Oh meminta dibuatkan juga daging dengan selada, Nyonya Hwang pun membungkuskan dan Bong Ki membuatkan untuk Kyung Mi. Keluarga Do pun terlihat bahagia. 

Bong Soon pun berjalan sambil berkomentar kalau menyenangkan sekali saat melihat semua orang tertawa, serta ingin melindungi orang-orang yang dicintai dan suara tawa mereka. Min Hyuk mengaku  tahu bagaimana perasaan Bong Soon tapi menurutnya Bong Soon tidak bisa melindungi semua orang.
“Aku tahu itu juga... Aku tahu  tidak bisa menyelamatkan seluruh dunia ini sendirian. Tapi, kekuatanku sudah kembali dan aku ingin menggunakannya untuk hal yang baik.” Ucap Bong Soon
“Kenapa aku akhirnya bisa mencintai wanita yang luar biasa seperti ini?” goda Min Hyuk bangga dengan duduk bersama Bong Soon.
“Sudah kubilang, aku "fehomme fatale".” Kata Bong Soon, Min Hyuk mengangguk setuju dan Bong Soon menegaskan kalau ia adalah "fehomme fatale" yang mematikan.
“Bong Soon... Aku akan selalu berada di sisimu.” Ungkap Min Hyuk, Bong Soon pun tahu dan akan melindungi, Min Hyuk juga seperti gadis yang ada didepan istana itu.
Min Hyuk pun tahu Bong Soon iytu Wanita Kuat yang memiliki kekuatan yang luar biasa. Bong Soon memukul Min Hyuk dengan wajah malu. Min Hyuk mengejek agar Bong Soon tak boleh melakukan karena mengingat bisa mengeser batu Alkage dengan cara menyentilnya. 

Bong Soon berangkat ke kantor melihat seorang nenek yang menarik gerobak kardus bekas menaiki tanjakan. Ia pun diam-diam membantu dengan mendorongnya dari belakang, si nenek sampai binggung karena bisa menariknya dengan cepat.
Bong Soon masuk ke kantor berharap tak kena marah dan melihat bangku Tuan Oh masih kosong, senyuman terlihat. Tapi saat membuka pintu Tuan Oh sudah ada di samping pintu dan meniup permen karet dari balon, lalu susah bernafas karena pecah diatas hidungnya.
“Setelah Aku memutuskan untuk menggunakan kekuatanku untuk selamanya. 24 jam dalam sehari tidak cukup bagiku.” 

Bong Soon pulang dari kantor melihat Mobil yang menghalangi jalan dengan mobil pemadam yang harus lewat, Dengan kekuatanya Bong Soo bisa mengeser mobil agar tak menghalangi jalan. Bong Soon duduk di meja kerjanya lalu diam-diam keluar melihat berita  [Gajah Lepas dari Kebun Binatang Meliar ke Seluruh Kota]
Lalu salah seorang saksi menceritakan kejadian seperti gajah terbang di langit dan berpikir kalau pengelihatannya buruk.Tapi itu ternyata gajah yang lepas. Di bawahnya, ada seseorang wanita yang memegangnya. 

Saat kembali ke ruangan, Tuan Oh kembali memarahi Bong Soon pergi kemana saja dan berpikir kalau hanya main-main saja disaat waktu berkerja dan seperti sudah menyepelekannya. Bong Soon terdiam sambil bergumam kalau Orang yang membutuhkannya mulai meningkat.
Semua anak genk pelajar ingin melihat kejadian apalagi sekarang yang dilakukan Bong Soon. Seorang pria cabul dengan sengaja membuka jaket dan menakui pelajar wanita dengan memperlihatkan alat kelaminya. Bong Soon melempar sepatunya sampai membuat si pria pingsan dan bergegas pergi. 

Tuan Oh akhirnya menemui Min Hyuk melapornkan Bong Soon selalu terlambat tanpa alasan dan berpikir kalau  pekerjaan ini dianggapnya sebagai lelucon, bahkan tak tahu keberadaanya sekarang.  Ia mersa seperti tidak menghormati oleh Bong Soon menurutnya Min Hyuk itu harus menerima Hadiah Nobel Perdamaian.
“Jadi, di mana Do Bong Soon sekarang?” tanya Min Hyuk. Tuan Oh pikir tak mungkin datang menemui Min Hyuk kalau tahu keberadaanya.
“Penampilan dia kacau balau sekali setiap kali datang ke kantor. Dan Baru-baru ini, dia muncul dengan kotoran seluruh tangannya.” Ungkap Tuan Oh, Min Hyuk tahu kalau itu hari saat Bong Soon menanam pohon dengan senyuman.
“Presdir Ahn! Do Bong Soon membuatku gila! Kurasa, dia adalah alien. Padahal dia makan makanan manusia, banyak sekali. Mulutnya sebesar ini ketika dia makan. Dia rakus sekali.” Teriak Tuan Oh kesal
“Dia bukan Hong Gil Dong tapi Dia ada dimana-mana Aku tidak bisa mempekerjakan dia lagi. Aku tidak bisa mengatasinya secara mental. Karena, aku.. sangat marah! Jadi  Aku akan mengeluarkan dia dari Tim Pembangunan dan Perencanaan.” Ucap Tuan Oh memperlihatkan gaya sexynya menaikan tangan ke atas dan menutupi perutnya. Min Hyuk pun tak bisa melawanya. 


Bong Soon masuk saat Min Hyuk dan Sek Gong sedang bicara. Min Hyuk langsung berkata kalau Bong Soon dipecat, Bong Soon tahu dan mengaku merasa malu jadi mungkin bisa kembali ke tempat yang semula. Min Hyuk kembali memanggil Bong Soon, Intern Do bukan Manager Do.
“Apa Kau bahagia?” tanya Min Hyuk. Bong Soon mengaku  bahagia. Min Hyuk memberikan air mineral pada Bong Soon agar menyadarkan dirinya.
“Apa Aku harus menyambutmu atau menghiburmu sekarang?” sindir Min Hyuk
“Aku merasa sangat nyaman di sini dan Aku pasti sangat cocok untuk menjadi pegawai magang. Apa Kau tahu yang kita rencanakan sebelumnya, pesta sambutan karyawan baru? Mari kita lakukan hari ini.” Ucap Bong Soon. Min Hyuk bertanya apakah hanya mereka berdua
“Aku sedang tidak ingin menyambutmu.” Kata Min Hyuk kesal, Bong Soon merengek dengan sikap Min Hyuk
“Jangan macam-macam, kalau kau tidak ingin dipecat sebagai anak magang.” Ancam Min Hyuk
Bong Soon pikir tak masalah kalau memang di pecat, maka akan jadi pengawal Min Hyuk lagi. Min Hyuk terdiam seperti terenyuh dan merasa binggung karena bahkan tidak bisa memecatnya. Keduanya pun saling mengoda satu sama lain.
Sek Gong hanya bisa melonggo melihat keduanya, lalu berpikir seharusnya menyuruhnya perg kalau mereka ingin berduaan. Min Hyuk dan Bong Soon masih saling memuji. Sek Gong pamit pergi, tapi tak digubris oleh keduanya yang sedang kasmaran. 


Keduanya pun keluar dari kantor, Bong Soon pikir memang pantas dipecat, lalu berpisah jalan dengan mengucapkan Selamat tinggal dengan gaya formal tapi saat didepan pintu keluar, mereka saling bergandengan seperti pasangan kekasi,mereka akan makan ayam sambil menonton film. Tuan Oh dan Sek Gong melihat dari kejauhan.
“Do Bong Soon berbicara secara formal pada Presdir Ahn di tempat kerja tapi bicara informal di luar perusahaan.” Ucap Sek Gong
“Pacaran memang seperti itu. Aku iri pada mereka.” Ungkap Tuan Do
“Kau harus bertemu seseorang dan berkencan.”kata Sek Gong
“Aku tidak mengencani orang di tempat kerja yang sama. Itu sama seperti mengencani sanak keluarga.” Komentar Tuan Do
“Kau harus berhenti tertarik padaku. Aku benar-benar menyukai wanita.” Ucap Sek Gong
“Berhenti berlebihan! Kenapa? Semuanya tentangmu, penampilanmu dan tindakanmu, semuanya hebat. Haruskah kita berbicara secara informal di tempat kerja?” kata Tuan Oh mengomel. Sek Gong ikut kesal mendengarnya, Tuan Oh akhirnya memberitahu semua karyawan kalau sudah berkencan dengan Sek Gong. Sek Gong pun mengejarnya. 

Bong Soon menulis buku yang ditinggalkan neneknya, Tuan Do masuk melihat anaknya yang sedang Menulis buku hariannya. Bong Soon mengatakan kalau itu sebagai tugasnya. Tuan Do meminta agar anaknya  Jangan terlalu banyak bekerja.
“Kau harus menulisnya setiap hari, tulislah dengan cepat. Berhati-hatilah.” Kata Tuan Oh,Bong Soon mengangguk mengerti.
“Bong Soon.. Ayahmu... Aku suka Presdir Ahn. Memang sangat menyebalkan saat aku tahu ada seseorang di dunia ini yang mencintaimu seperti aku. Tapi, apa boleh buat?!Jika orang nya Presdir Ahn, aku akan... Aku akan mengalah dengan keren.” Ucap Tuan Do berkaca-kaca, Bong Soon terharu mendengarnya dan langsung memeluk ayahnya.
“Bong Soon.. Jangan merasa terbebani lagi. Kau harus terbang bebas sekarang. Bukalah hatimu, Jalani hidupmu sesuai keinginanmu.” Pesan Tuan Do, Bong Soon menganguk mengerti dan mengucapkan terimakasih pada ayahnya dan kembali berpelukan. 


Bong Soon masuk ke dalam ruangan pesan dari Min Hyuk tertempel pada Boneka diatas atas meja “Aku ingin berkencan -Pangeran Min Min.-“ Bong Soon mengejek Min Hyuk itu aneh karena tak ada seorang pun yang menyebut dirinya sebagai pangeran. Tapi akhirnya memuji Min Hyuk yang sangat imut.
Keduanya berjalan di pohon bunga sakura yang sedang berguguran, tiba-tiba seorang pengendara sepeda hampir menabrak mereka. Min Hyuk bisa mengindarinya dengan mendorong Bong Soon sedikit ke bahu jalan, lalu memastikan keadaan baik-baik saja. Bong Soon mengaku baik-baik saja.
“Ini terlihat seperti salju.” Kata Min Hyuk melihat bunga sakura yang berguguran. Bong Soon membenarkanya. Min Hyuk memberitahu kalau Kecepatan nya 5 cm. saat kelopak nya jatuh dan sudah melihatnya di sebuah film.

“Aku ingin tahu seberapa cepat hatiku berlari ke arahmu.” Ungkap Min Hyuk. Bong Soon ingin tahu kapan Min Hyuk mulai menyukainya.
“Saat pertama kali aku melihatmu. Di kantor polisi. Kau sangat unik.” Akui Min Hyuk yang melihat Bong Soon melawan Kwang Bok dkk dan menaiki sepeda keluar dari kantor polisi.
“Kenapa kau menungguku selama itu?” tanya Bong Soon tak percaya
“Aku hanya menunggu sampai hatimu benar-benar milikku. Tapi... Aku lebih dari senang untuk menunggu itu terjadi. Dan Juga, aku merasa percaya diri dan yakin. Karena kita ditakdirkan untuk bersama.” Ungkap Min Hyuk. Bong Soon tersipu malu mendengarnya.
Keduanya pun berjalan bersama bergandengan tangan. Min Hyuk pikir harus datang ke tempat itu juga tahun depan. Bong Soon mengangguk setuju. Min Hyuk juga ingin Sepuluh tahun kemudian juga harus datang bersama-sama. Bong Soon mengingat saat diatap menyuruh Min Hyuk  untuk pergi tapi Min Hyuk mengatakan tidak akan pergi, dan ada sesuatu yang ingin dikatakan. Ia pun ingin tahu apa yang ingin dikatakanya.
“Sepertinya, aku tidak bisa hidup satu detikpun tanpa dirimu. Mari kita bersama-sama selamanya.” Ungkap Min Hyuk lalu menyematkan cincin di jari manis Bong Soon.
Keduanya saling menatap, lalu Min Hyuk pun mendekat dan mencium Bong Soon. Keduanya berciuman dibawah bunga sakura yang berguguran. 


Min Hyuk tegang masuk ruangan dengan jas hitamnya, lalu melihat Bong Soon yang mengenakan gaun pengantin langsung mendekat memujinya sangat cantik.  Orang tua dan adik datang. Tuan Do tak bisa menahan tangisnya, Bong Soon meminta agar ayahnya tak menangis.
Tuan Oh datang melihat Min Hyuk yang terlalu kurus dimatanya, mereka pun ingin foto. Sek Gong ingin ikut tapi Tuan Oh yang cemburu tak memperbolehkan dengan cara menendang. Baek Tak, Agari dan Hyun Do datang dengan wajah tegang foto bersama, walaupun Min Hyuk tak habis pikir melihatnya. 

Gook Doo datang memuji Bong Soon yang terlihat cantik hari ini. Min Hyuk kesal mendengar Gook Doo yang masih memuji Bong Soon, Gook Doo pun mengulurkan tangan memberikan Selamat. Tapi Min Hyuk yang hanya menyentuhnya sedikit saja. Gook Doo pun memperingatakan Min Hyuk agar bisa melakuan dengan benar. Min Hyuk terlihat makin kesal mendengarnya. 

Tuan Oh pun mengantarkan Bong Soon berjalan di altar dan Min Hyuk sudah menunggu menyambutnya. Keduanya pun membuat janji suci pernikahan, setelah itu foto bersama dengan keluarga Bong Soon, Baek Tak dkk serta Gook Doo dan Kyung Shim.
Min Hyuk dan Bong Soon ingin membuat foto ciuman mereka sebagai pengantin. Tiba-tiba Tuan Oh berteriak menghalanginya, Sek Gong langsung menariknya. Saat foto bersama, Bong Soon berbeda dengan gaya pengantin lain, mengendong mempelai pria. Mereka pun berhasil membuat foto ciuman saat menjadi sepasang pengantin. 

Nyonya Hwang berdoa dengan bersujud berapa kali di kuil  sambil bergumam “Untuk sang Buddha yang pengertian dan baik hati, engkau telah memberikan banyak hal padaku selama ini. Aku akan membuat satu permintaan terakhir.”
“Tolong bantu Bong Soon-ku untuk segera melahirkan anak laki-laki. Supaya menantuku yang seperti bunga bisa tidur nyenyak dengan merentangkan kakinya. Aku tidak yakin apa aku harus melanjutkan. Tolong izinkan dia melahirkan seorang anak laki-laki Bantu mereka untuk hidup dalam damai.” Kata Nyonya Hwang, saat itu terlihat buddha yang memberikan senyuman. 

Keluarga Do dan Kyung Shim terlihat tegang, Min Hyuk datang bertanya apakah sudah ada kabar. Nyonya Hwang mengatakan Masih belum ada kabar. Kyung Shim menyakinkan kalau bayinya laki-laki. Nyonya Hwang mengaku yakin.
Dikantor
Sek Gong heran melihat Min Hyuk yang melamun menurtnya tak masalah dengan punya anak kembar perempuan, bhakan Ayah dua anak perempuan itu Kedengarannya bagus. Min Hyuk pikir harusnya hanya sangat senang dan seharusnya jangan melakukan apapun. Akhirnya mengambil ponsel untuk mencari pengasuh. 

Baek Tak dkk sedang sibuk melihat proyek pembangunan mereka.  Min Hyuk menelp Baek Tak seperti meminta tolong. Baek Tak kaget mengetahui Bong Soon memiliki bayi kembar.
Di rumah
Hyuk Do  dan Agari berusaha memberikan susu pada anak Bong Soon agar bisa tertidur tapi yang terjadi adalah kaki mereka menendang dan membuat mereka terlempar dengan mata memar. Min Hyuk masuk mendengar kegaduhan dalam kamar bayinya.
“Aku tidak tahan lagi. Presdir Ahn, aku benar-benar tidak sanggup. Bayi-bayi ini memukul kami dan rasanya sakit sekali. Aku lebih baik mati daripada melakukan ini.” Ucap Hyun Do
“Aku mendingan perang saja sekalian.” Kata Agari dengan wajah yang memar keluar dari ruangan. Hyun Do memberitahu kalau mereka barusa ja menghabiskan 1 liter susu. 

Min Hyuk dengan senyuman ingin menyuapi anaknya, tapi yang terjadi adalah wajahnya kena tendang dan mental.Sementara di tempat kontruksi, Bong Soon bisa mengeser tangki air yang menimpa seorang pekerja bangunan. Beberapa pegawai kaget melihat tangki air yang bisa berjalan sendiri.
Akhirnya Min Hyuk dengan mata bengkak menelp istrinya. Bong Soon sudah memberitahu kalau jangan meneleponnya kalau ia bekerja. Min Hyuk binggung karena pengasuhnya kabur lagi. Bong Soon terlihat kesal segera meninggalkan ruang kontruksi. 

Bong Soon berjalan diatap dengan jaket hoodienya
“Dunia masih membutuhkan seseorang untuk melawan kejahatan.</i> Aku harus membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk anak-anakku.”
Terlihat berita utama dalam layar besar terjadi  penyanderaan di sebuah konferensi di World Trade Center. Dan Polisi sudah sampai disana sekarang. Bong Soon pun akan segera pergi dengan melompat dan bisa turun sampai depan gedung.
“Aku si Wanita Kuat Do Bong Soon!” gumam Bong Soon dengan gayanya.
THE END

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

                                                                                                                                                                                  

4 komentar:

  1. Keren....akhir yg menyenangkan. Tp kasian minmin satu aja susah initambah 2 bayi pr lg.

    BalasHapus
  2. Ngeliatin main-main kasihan Ama lucu bgt. Punya bayi kembar perempuan. Makasih ya sinopsisnya

    BalasHapus
  3. Haha , lucu lucu
    Makasih buat sinopsisnya . Jad
    i ga penasaran lagi deh . Ha

    BalasHapus
  4. Makasih sinopsinya jdi gx penasaran lagi

    BalasHapus