Eun Hee
dan Jung Hee minum Wine bersama, dengan sengaja Eun Hee memutar musik dan
mengajak Jung Hee berdansa. Saat suasana mulai panik, terdengar suara berisik.
Jung Hee pikir itu istrinya yang datang. Eun Hee menatap sinis karena ternyata
Jae Bok datang.
Tapi yang
datang bukan Eun Hee, Hye Ran datang dengan mabuk dan duduk di ruang tengah.
Jung Hee panik melihat Hye Ran malah duduk diruang tengah, Hye Ran mengaku
kalau sangat jengkel jadinya minum sangat banyak.
“Tidak
kusangka kalian bercerai. Aku masih tidak habis pikir. Jung Hee,, apa kau lupa
betapa kau mencintai Jae Bok? Dan Bisa-bisanya itu hilang begitu saja. Ini
tidak mungkin.” Ucap Hye Ran mabuk, Eun Hee datang melihat Hye Ran yang mabuk
“Apa
kau Pemilik rumah?” ucap Hye Ran
menunjuk ke arah Eun hee.
“ Jung
Hee.. Apa kau betapa palsunya Pemilik rumah ini? Dia berlagak baik dan ramah. Dia terlalu baik
sampai orang-orang tidak nyaman. Dasar palsu.” Kata Hye Ran mengumpat
Jung Hee
tak enak hati mengajak Hye Ran agar naik saja dan Tidur di kamar Jae Bok. Hye
Ran menolak karena sudah lama tidak menemui Jung Hee dan minum bersama
karena bisa merayakan kembalinya
bekerja, Jung Hee akhirnya menyetujuinya dan mengajak Hye Ran naik. Eun Hee
makin sinis karena rencananya gagal.
Won Jae
menerima telp berpura-pura kaget dan merasa kalau Hye Ran pasti sangat jengkel
dengan keadaan Jae Bok. Lalu berbohong kalau Jae Bok sedang tidur. Jae Bok
berdiri meliirik temanya yang sedang menelp. Won Jae pikir mereka tidak bisa melakukan
apa-apa sekarang dan menyuruh agar menikmati malam dengan Hye Ran lalu menutup
telpnya.
“Hye Ran
tetap nekat melakukannya. Aku bisa gila.. dan
kenapa dia melakukannya? Padahal Sudah kubilang jangan.” Ucap Jae Bok
kesal
“Aku tahu
kau menyukainya.” Kata Won Jae, Jae Bok pun mengajak minum. Won Jae seperti
biasa memilih untuk meminum Wiski.
Hye Ran
dan Jung Hee minum bersama di ruangn makan, Jung Hee menolak ketika diminta
minum, Saat itu akhirnya Jung Hee pun tak sadarkan diri dengan tertidur dimeja.
Hye Ran dengan senyuman bahagi membuang soju pada baskom agar tak mabuk. Eun
Hee diam-diam melihatnya terlihat sangat marah karena dikerjai oleh teman Jae
Bok.
Nyonya
Choi sedang berbicara dengan anak buahnya, Tiba-tiba Istri Tuan Park mengenali
Nyonya Choi dan langsung menyapanya. Keduanya terlihat bahagia karena sudah
lama tak bertemu. Nyonya Choi masih mengenal nama temanya itu Soo Bong Hee
“Ini Sudah
30 tahun. Senang bisa bertemu denganmu. Apa dia kekasihmu?” goda Bong Hee
melihat Pria yang duduk didepanya Nyonya Choi
“Bukan...
Dia asisten pribadiku.” Akui Nyonya Choi sedikit gugup.
Keduanya
akhirnya bertemu disebuah cafe, Bong Hee memuji Nyonya Choi yang semakin cantik
menurutnya uang sangat berguna dan mendengar kabar kalau sudah menjadi kaya dan
menanyakan tentang putrinya, apakah sudah baikan Nyonya Choi terlihat sedikit
marah dan bertanya memangnya apa dengan putrinya.
“Kata
siapa dia tidak sehat dan Kabarnya, dia sedang menjalani perawatan gangguan
mental.” Ucap Bong Hee sedikit menyindir
“Apa?!! Kabarnya
kau bekerja mati-matian dan punya banyak gedung sekarang, tapi kau masih sama
bodohnya seperti dulu” balas Nyonya Choi sinis
“Aigoo.
Kau sama sekali belum berubah. Setidaknya, aku bukan pelayan siapa pun.” Ucap
Bong Hee.Nyonya Choi hanya bisa menghela nafas.
Na Mi
mimpi buruk teringat kembali saat Nyonya Choi mendorong dan menarik rambutnya
lalu terpeleset ditangga. Lalu menjerit ketakutan saat Bong Goo ingin
membangunkanya. Bong Goo bertanya apakah Na Mi Mimpi buruk
“Oppa..
Aku takut.... Aku sangat ketakutan selama ini” ucap Na Mi sambil menangis, Bong
Goo pun mau tak mau memeluk adik tirinya.
“Apa yang
terjadi? Bagaimana kau bisa selamat?” tanya Bong Goo
Flash Back
Seorang
dokter melihat Na Mi yang sudah di dalam meja mayat, Na Mi membuka mata si
dokter bertanya apakah sudah siuman. Saat itu Na Mi melihat sosok Bryan yang
datang.
Bong Goo
memeluk adiknya meminta adiknya agar jangan menangis lagi dan akan membalasnya. Na Mi tertidur dipelukan
kakaknya terlihat lebih nyenyak. Bong Goo rasa Orang yang mengira uang bisa
membeli segalanya dan menghancurkan hidup orang-orang, maka ia tidak akan
memaafkan mereka.
Jae Bok
mengantar anaknya dan tak lupa agar bisa
Bersenang-senanglah di sekolah. Jin Wook turun mobil berpikir kalau
sibuk lagi hari ini, Jae Bok membenarkan kalau
harus pergi Perjalanan Dinaas dan akan pulang lebih awal.
“Itu..tentang
Eun Hee Ahjumma....” kata Jin Wook, Jae Bok bertanya ada ada dengan tetangga di
lantai bawah. Jin Wook memilih untuk tak
membahasnya memilih untuk pamit pergi. Jae Bok pun memberikan semangat pada
anaknya.Sementara Eun Hee sibuk berdandan dikamarnya.
Won Jae
menelp, Jae Bok memberitahu akan pergi ke Gangneung untuk keperluan dinas. Won
Jae heran harus pergi lagi, Jae Bok juga tak mengerti karena Presdirnya setiap
hari menugaskan keluar. Won Jae memberitahu bahwa Anak-anak ada loka-karya hari
ini. Jae Bok kaget karena tak mengetahuinya.
“Che Ri baru
saja mengabariku pagi ini. Aku ada seminar, jadi tidak bisa ikut. Bagaimana
denganmu? Apa Kau akan pergi?” ucap Won Jae
“Aku juga
tidak bisa ikut dan tidak pernah bisa keluar karena pekerjaan.” Kata Jae Bok
sedih
Di dalam
kelas
Guru
memberitahu kalau tema kali ini "kelas Memasak Bersama Ibu" dan Ibunya Koo Jin Wook yang akan mengajarkanya.
Eun Hee masuk dengan senyumanya, semua anak terkesima dengan kecantikan Eun
Hee. Che Ri melihat Eun Hee yang datang langsung menatap sinis pada Jin Wook.
“Hei, Koo
Jin Wook. Kenapa kau melakukan ini?” ucap Che Ri tak percaya
“Aku
tidak bilang kalau dia ibuku.” Kata Jin Wook membela diri
Eun Hee
menyapa dan mengaku sebagai ibunya Jin Wook. Serta akan mengajarkan cara
membuat Sandwich yang cantik.
Jae Bok
mengemudikan mobilnya, teringat kembali saat Jin Wook memastikan kalau dirinya
sibuk dan membahas tentang Eun Hee. Eun
Hee dengan senyumanya mengajarnya cara membuat sandwich dengan memotong bagian
kulit roti saat itu, Eun Hee langsung masuk kelas. Jin Wook dan Eun Hee kaget.
Che Ri tersenyum melihatnya.
“Maaf aku
terlambat.” Ucap Jae Bok, Guru binggung bertanya siapa yang datang.
“Aku ibunya
Jin Wook, Aku baru tahu soal loka-karyanya. Aku tidak tahu ada orang lain yang
berpura-pura jadi..ibunya Jin Wook.” Ucap Jae Bok menyindir lalu memuji
kerjanya Eun Hee yang bagus dan menyuruhnya pergi.
Akhirnya
ia meminta agar memberikan celemek, dan mengajarnya anak-anak membuat sandwich dengan
ibunya Jin Wook yang asli, Ia mengatakan kalau tak perlu memotong pinggirannya
seperti ini karena kalau sudah dimakan dan sampai di perut, akan sama saja. Eun
Hee menatap dingin karena rencananya kembali gagal.
Jae Bok
pun berbicara dengan Eun Hee menanyakan alasan tak memberitahu. Eun Hee
beralasa kalau Jae Bok pasti sibuk. Jae Bok pikir itu masalahnya. Eun Hee
menceritakan kalau Jin Wook kecewa karena Jae Bok tidak pernah datang ke
sekolahnya jadi merasa kasihan..
“Kalau
kau merasa kasihan.. Lalu bagaimana perasaanku sebagai ibunya? Apa yang akan
dirasakan seorang ibu saat sedang bekerja keras untuk anak-anaknya, tapi tidak
bisa datang ke sekolah? Kudengar, kau mengecek jadwal loka-karya dengan bertanya
kepada ibu siswa lain? Apa kau tidak waras? “ ucap Jae Bok kesal, Eun Hee
mengatakan kalau Mereka menelepon ke rumah.
“Kau
berlagak seperti ibunya hari ini. Lalu Lain kali, kau mau berlagak seperti apa?
Apa ingin menjadi Istrinya Koo Jung Hee?!! Lee Eun Hee.. Akan ku perjelas.. Jangan
bertindak kelewatan terhadap anakku lagi. Aku tidak akan mengizinkannya. Apa Kau
mengerti?” tegas Jae Bok lalu berjalan pergi.
“Apa Kau tidak bisa mengizinkannya? Apa yang akan
kau lakukan?” kata Eun Hee mengejek.
Jae Bok
bertemu dengan anaknya, Jin Wook membela diri kalau Jae Bok sebelumnya berkata
kalau sibuk. Jae Bok pikir tetap saja Jin Wook seharusnya memberi tahu. Jin Wook
pun hanya bisa meminta maaf.
“Ibu
memahami perasaanmu, tapi.. bagaimana perasaanmu.. Kalau ibu membawa anak lain
dan bilang, "Ini anakku"? Pastinya Kecewa.. Yah.. Ibu merasa kecewa
sekarang.. Tapi tahukah apa yang lebih merisaukan? Kenyataan kalau aku masih
sangat menyayangimu.” Ungkap Jae Bok
“Lalu
bagaimana dengan Ayah? Apa Ibu juga menyayangi dia?” tanya Jin Wook.
Jae Bok
terdiam mengalihkan dengan akan bertemu
nanti maka dan meminta agar Jangan bolos kelas persiapanny dan mengungkapkan
perasaanya.
Eun Hee
bertemu dengan Sam Kyu kalau Perusahaan mereka akan mengadakan Pesta Perayaan
dan Ada tiga undangan. Sam Kyu bertanya apakah ia meminta untuk hadir bersama
pegawainya. Eun Hee mengangguk, Sam Kyu pikir
Jung Hee bekerja di perusahaan ini. Jadi pasti Jae Bok tidak akan mau
ikut.
“Itulah
sebabnya.. temukan solusinya. Bagaimana menurutmu?” kata Eun Hee.
“Tapi Omong-omong,
bolehkah aku bertanya kenapa kau meminta kami hadir?” kata Sam Kyu
“Aku
ingin Jae Bok melihat hal yang menyenangkan dan juga akan mengajak seseorang Untuk
melihat seberapa berharganya orang itu nanti” kata Eun Hee menatap kearah meja.
Sam Kyu
berpikir kalau itu maksudnya Bong Goo dan bukan dirinya, Eun Hee pikir Semua
orang punya perannya masing-masing lalu memberikan bayaran dan memperingatkan
agar Jangan serakah. Sam Kyu hanya bisa melonggo melihat isi uang.
Bong Goo
heran melihat undangan Pesta Perayaan. Jae Bok tahu kalau Suaminya bekerja
disana. Sam Kyu mengaku sudah
mengetaahui dan mengenal seseorang bagian PR Jadi mendapatkan tiga undangan. Bong Goo heran
mereka akan menjalin relasi di sana.
“Bukankah
ini sangat sempurna? Kita bisa mencari calon klien dan melihat cara kerja tim
hukum mereka. Kau tahu alih daya, kan?” ucap Sam Kyu, Jae Bok langsung menyetujui mereka akan
pergi.
“Ide
bagus. Kita bisa menggunakan hal yang bisa kita dapatkan. Jae Bok sangat cerdas
dan keren.” Ucap Sam Kyu senang karena rencananya berhasil dan mengejek si Bong
Goo bodoh lalu meminta agar memastika kalau penampilan mereka juga keren karena
bisnis.
Bong Goo
mengajak Jae Bok ke toko tas, Jae Bok binggung kenapa mereka harus datang
kesana. Bong Goo menjelaskan mereka harus
berpenampilan menarik kalau ingin berbisnis dan menurutnya tas yang digunakan
Jae Bk itu kuno sekali. Lalu memilih salah satu tas. Jae Bok menolak karena tidak
menginginkannya.
Bong Goo menyuruh
Jae Bok agar memegangnya karena ia ingin memilih untuknya. Jae Bok mencoba tas
didepan kaca dengan wajah bahagia, Bong Goo bisa tersenyum melihatnya.
Manager
Cho kembali memarahi Jun Hee yang tidak berkerja dengan becus, saat itu
Direktur Ho memanggilnya lalu berisik.
Jung Hee masuk ruangan melihat Eun Hee dengan beberapa pakaian digantung.
Eun Hee mengingatkan soal Pesta Perayaan nanti malam, jadi meminta agar memilih
pakaian yang ingin dikenakan. Jung Hee
binggung.
“Sudah
kubilangkan.. Aku ingin membuatmu jadi pria terhebat. Inilah langkah
pertamanya. Tapi sebagai gantinya kau harus berjanji kepadaku.. Apa... kau mau
melakukannya?” ucap Eun Hee penuh rencana liciknya.
Sam Kyu
mengajak Hye Ran untuk ikut pesta, Tapi Hye Ran jual mahal berpikir kenapa
harus ikut. Saat itu Jae Bok datang dengan
Bong Goo heran melihat temanya yang datang. Hye Ran mengaku kalau Sam Kyu mendesakku untuk ikut. Sam Kyu
yakin Makanan di pesta itu pasti luar
biasa. Eun Hee mengeluh Sam Kyu itu pelit. Mereka berempat pun masuk ballroom.
Pembaca
acara memberitahu akan memulai Pesta
Perayaan Konstruksi SJ dengan meresmikan kepala direktur barunya, yaitu CEO Lee
Eun Hee yang akan mempersembahkan sertifikat pertemuannya. Semua kaget meihat
Eun Hee ternyata CEO di SJ. Bong Goo pun
tahu kalau Eun Hee itu itu putrinya CEO.
Eun Hee
pun mulai memberikan sambutan, Jae Bok hanya diam saja. Bong Goo pun mengartikan
dengan Jung Hee yang dipekerjakan kembali.
Nama Jung Hee dipanggil sebagai Direktur baru dengan tatanan rambut yang
berbeda naik keatas panggung.
Hye Ran
makin kaget tak percaya kalau itu Jung Hee, suami temanya menjadi seorang
kepala direktur. Mereka pun mendengarkan pidato dari Direktur Koo Jung Hee. Jae Bok terus menatap
ke arah panggung tanpa bicara.
“Terutama,
aku akan mengucapkan terima kasih kepada CEO Lee Eun Hee Aku akan membuat Konstruksi
SJ menjadi perusahaan konstruksi terbaik. Nantikan saja dan Tolong kerja
samanya” ucap Jung Hee dengan percaya diri. Manager Cho juga hanya bisa
melonggo.
Na Mi
melihat dari belakang Jung Hee berdiri diatas panggung dengan Eun Hee saling
menatap. Jung Hee dan Eun Hee saling berjabat tangan dengan Direktur lainya. Bong
Goo berpikir kalau Jung Hee itu
Cinderella pria. Sam Kyu berkomentar kalau keduanya sangak serasi. Jae
Bok hanya diam saja.
Jae Bok
baru saja masuk toilet, Hye Ran berlari memberitahu kalau Pemilik rumah itu Memberikan
Jung Hee pekerjaan dan menaikkan jabatannya dan mereka akan segera menikah. Jae
Bok kaget mendengarnya.
“Sudah
berapa lama mereka berpacaran sampai mereka mau menikah?” ucap Jae Bok
“Katanya
gosip itu sudah tersebar di perusahaan ini.”kata Hye Ran, Jae Bok pikir kalau
Hye Ran bercanda.
“Dia
belum melupakan mantan suaminya. Ini Aneh sekali.” Ucap Jae Bok yakin
“Lalu
kenapa dia membantu dan menaikkan jabatannya?” tanya Hye Ran, Jae Bok memilih
untuk pergi. Hye Ran pun mengikutinya.
Na Mi
keluar dari pintu kamar mandi dibuat kaget mengetahui Jung Hee akan menika
menurutnya itu sangat tega. Bryan tiba-tiba datang melihat Na Mi yang
berkeliaran. Na Mi mengaku tidak takut kepadanya dan menyuruh agar menculik
atau membunuhnya saja, lalu mencoba mengalihkan dan ingin kabur.
Bryan pun
sudah bisa tak ditipu menarik Na Mi memperingatakan agar Jangan bersikap bodoh
karena sedang mengadakan pesta hari ini.
Eun Hee
menyapa semua tamu, Saat itu Jae Bok datang menghampiri. Keduanya akhirnya
berbicara di luar ruangan, Jae Bok ingin
tahu alasan Eun Hee membantu Koo Jung Hee. Eun Hee malah mengejek Jae Bok yang tidak tahu alasannya.
“Karena
aku menyukai dia.” Akui Eun Hee, Jae Bok tak percaya mendengarnya tapi Eun Hee
menyakinkan.
“Sejak
kapan?” tanya Jae Bok, Eun Hee mengaku tak tahu
Jung Hee
menyapa semua direktur, saat itu Manager Cho ingin mejabat tangan tapi karena
sakit hati memilih untuk tak mengubrisnya. Di luar Ballroom, Eun Hee mengaku
tidak tahu entah sejak kapan tapi hanya menyukai Koo Jung Hee.
“Apa itu
sebelum kami bercerai Atau kau berniat merebut dia setelah kami bercerai?” kata
Jae Bok
“Aku
sudah tertarik dengannya sebelum kalian bercerai. Tapi aku tidak bisa merebut
suami orang lain. Tapi...mungkin bisa dibilang, aku semakin bersemangat setelah
kalian bercerai. Kenapa? Apa aku.. Tidak boleh menyukai Koo Jung Hee?” Akui Jae
Bok. Jung Hee melihat keduanya yang bicara serius.
“Bukankah
kau bilang masih mencintai Cha Kyung Woo. Aku pernah menanyakan hal ini di
ruang audiomu.” Ucap Jae Bok
“Aku
tidak pernah mengatakan kalau aku masih mencintai.. mantan suamiku.” Kata Eun
Hee.
Jae Bok
mengingat sebelumnya mengatakan didepan kantornya “ Aku masih mencintainya..Sekarangpun,
tapi Dialah orang yang telah berubah.” Eun Hee mengaku kalau mengatakan
"Dia." Jae Bok benar-benar tak percaya. Jung Hee melihat Eun Hee lalu mendekatinya.
“Selamat
atas kenaikan jabatanmu, Koo Jung Hee” ucap Jae Bok pada suaminya. Jung Hee pun mengucapkan terima kasih.
“Jung
Hee.. Aku ingin memperkenalkanmu kepada orang-orang.” Kata Eun Hee merangkul
lengan Jung Hee. Jae Bok melihatnya dan langsung berlari menghentkan jalan
keduanya.
“Oh,
tidak boleh.. Kau bertanya apa kau tidak boleh menyukai dia kan. Aku jawab
tidak boleh. Kau tidak boleh menyukai Koo Jung Hee.” Ucap Jung Hee, Jung Hee
tak percaya mendengar perkataan istrinya.
Eun Hee pun ingin tahu alasanya.
“Koo Jung
Hee mantan suamiku, dan akan selalu menjadi ayah dari anak-anakku. Meski kami
sudah mengajukan surat perceraian, dia tetap menjadi temanku selamanya. begitu
seterusnya Jadi, dia harus tetap sehat dan baik-baik saja. Makanya itu , tidak
boleh.” Kata Jae Bok, Eun Hee pun ingin tahu alasan kenapa tak boleh.
“Apa kau
tahu alasanya? Karena kau psikopat.” Tegas
Jae Bok, Eun Hee melotot kaget. Bong Goo sedari tadi melihatnya hanya tersenyum.
Bersambung ke episode 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar