Eun Hee
menjerit histeris menyuruh Jae Bok diam dengan nada tinggi. Jae Bok binggung
melihat Eun Hee yang terlihat histeris. Eun Hee berteriak menyuruh Jae Bok
pergi dengan mengumpatnya penyihir. Jae Bok mencengkram lengan Eun Hee merasa
tetanganya itu sudah gila.
“Kenapa
kau ini? Apa kau sudah gila sekarang? Beraninya kau bicara seperti itu?!!” ucap
Jae Bok dengan mata melotot, Eun Hee tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri. Jae Bok
pun panik mencoba membangunkan Eun Hee. Nyonya Choi dirumah mendapatkan berita
tentang Eun Hee langsung pani sampai menjatuhkan tempat sendok sampai
berserakan di lantai.
Eun Hee
seperti masih bisa merasakan trauma saat ibunya marah besar lalu membuka
matanya. Jae Bok pun menanyakan lebih dulu keadaanya. Nyonya Choi masuk ruangan,
Eun Hee yang melihatnya langsung mengusirnya, Nyonya Choi tertunduk.
Eun Hee
kembali histeris menyuruh Nyonya Choi keluar dari ruangan, Jae Bok mencoba
menahan Eun Hee agar tak melakukan tindakan yang lain, lalu meminta Nyonya Choi
keluar saja. Nyonya Choi sambil menangis keluar dari ruangan melihat keadaan
anaknya.
Na Mi
berusaha bertemu dengan Jung Hee dengan diam-diam menyelinap masuk ke gedung
SJ, tapi saat akan bertemu sekertaris Jung Hee lebih dulu memanggilnya.
Akhirnya ia hanya bisa menutupi wajahnya dengan topi.
Hye Ran
dan Won Jae datang dengan wajah panik mengetahui kalau Eun Hee pingsan. Nyonya Choi langsung
melarang keduanya masuk. Won Jae memberitahu kalau Jae Bok yang meminta mereka
datang. Nyonya Choi tetap tak memperbolehkanya karena tak ada gunanya.
“Nyonya ,
aku ini seorang psikiater. Kalau tidak keberatan, aku akan masuk sendirian.”
Ucap Won Jae, Hye Ran kesal temanya yang ingin masuk sendirian. Nyonya Choi
masih saja menatap sinis.
Won Jae
akhirnya masuk ruangan melihat Eun HEe yang pasti kaget, lalu bertanya apakah
hatinya sangat terluka, lalu mengajak agar mencoba mengatur nafas dengan
menariknya dari hidung dan mengeluarkan dari mulut.
Jae Bok
hanya terdiam, Won Jae pun menyuruh Jae Bok mengikutinya., Eun Hee mengikuti
sekenanya dan menatap Won Jae dan Jae Bok dengan sinis. Won Jae mensugesti dengan mengatur nafas maka
Ketegangan akan hilang.
“Kalau
begitu... Apa kau sedikit diperlakukan beda dengan ibumu?? “ tanya Jae Bok
kaget
“Bukan
sedikit berbeda.. Tapi memang berbeda. Adikku dan aku.” Cerita Eun Hee masih
mengingat mereka berdua yang selalu dipukuli oleh ibunya mengaku sangat muak.
“Itu
sebabnya sekarang ... ketika aku melihat seorang ibu yang menyepelekan anaknya,
Aku tidak bisa mengendalikan kemarahanku dan tidak bisa menahannya” cerita Eun
Hee
“Jadi
Ibu-ibu seperti jadi pemicu untukmu... maksudku pemicu psikologis ... yang
memancing kemarahannya. Apa itu sebabnya kau memanggil ibumu
"Ahjumoni"?” kata Won Jae
Eun Hee
melihat tangan Jae Bok yang mengenggam tanganya, lalu mengucapkan terimakasih
dan mengungkapkan kalau itu tulus. Jae Bok haya diam saja.
Jung Hee
mengingat ucapan Sam Kyu kalau Na Mi akan datang dan mungkin butuh uang tunai
hari ini. Na Mi akhirnya datang menemui Jung Hee dengan mata berkaca-kaca, Jung
Hee menatapnya merasa bener-benar tak percaya kalau Na Mi memang masih hidup.
Na Mi kaget kalau Jung Hee sudah mengetahuinya. Mereka pun berpelukan.
Tiba-tiba
Jung Hee kembali mengingat ucapan Manager Cho “Jung Na Mi akan melakukan apa
saja demi uang.Itu sebabnya ... Bahkan denganku ...” Akhirnya Jung Hee
melepaskan pelukannya dan ingin memastikan kalau mendekati dan merayunya hanya
untuk uang. Na Mi sedikit panik lalu mengutarakan kalau sangat merindukan Jung
Hee.
“Katakan
padaku yang sebenarnya. Apa Kau benar-benar mendekatiku hanya demi uang? Siapa
yang membayarmu? Siapa yang menjadikanmu begini? Katakan padaku.” Ucap Jung Hee
“Maafkan
aku..dulu.. Memang benar awalnya begitu.. Tapi aku bertemu dengan Oppa dan
perlahan lahan..” akui Na Mi yang disela oleh Jung HEe.
“Jadi ...
benar rupanya. Apa kau kehabisan uang lagi? Apa itu sebabnya kau kembali? Apa
kau ingin merayuku sekarang karena aku sudah dipromosikan? Aku dengar kau
memalsukan kematianmu dan lari dari rentenir.” Ucap Jung Hee yang sudah kena
hasut. Na Mi mengaku kalau bukan seperti itu dan tidak melakukannya.
“Padahal
aku sangat menyukaimu, Aku sangat menderita setelah kehilanganmu dan sangat
merindukanmu. Aku tak percaya itu semua kebohongan dan sudah
tertipu....Sekarang Pergilah dan Jangan pernah muncul lagi di depanku” tegas
Jung Hee, Na Mi tak percaya melihat reaksi Jung Hee yang mengusirnya.
Hye Ran
menunggu didepan ruangan, melihat Nyonya Choi membahas kalau ia adalah ibunya
Eun Hee dan ingin tahu alasan menyembunyikannya. Nyonya Choi menatap sinis, Hye
Ran pikir kalau Pasti hubungan dengan anaknya tidak bai Tapi menurutnya tak ada
yang bisa mengalahkan cinta antara ibu dan anaknya dan merasa kalau Eun Hee...
Nyonya Choi langsung menyela
“Dengan
bergosip.. dan menceritakan orang lain..kau merasa lebih baik kan? Apa Kau
bahagia?” ucap Nyonya Choi menyindir, Hye Ran pikir dirinya tak bergosip
Saat itu
Jung Hee datang dengan wajah panik karena mendengar Eun Hee yang pingsan. Hye
Ran melirik sinis melihat Jung Hee seperti panik, Jung Hee pun mencoba mengubah
sikapnya.
Jung Hee
akhirnya masuk kamar melihat Eun Hee dan juga ada istrinya, Eun Hee tersenyum
bahagia melihat Jung Hee yang datang menjenguk. Jung Hee pun bertanya apa yang
terjadi karena mendengar Eun Hee yang pingsan. Eun Hee mengaku kalau itu bukan
masalah besar.
“Sesuatu
memang terjadi...dengan anak-anak kita.” Ucap Jae Bok, Jung Hee pun kaget
bertanya ada apa dengan anak mereka.
“Eun
Hee.. Aku rasa kau sudah stabil sekarang, jadi kami akan pergi. Aku harus berbicara
dengan ayah Jin Wook.” Kata Jae Bok mengajak Won Jae juga pergi.
Jung Hee
binggung, Eun Hee tak ingin Jung Hee keluar tapi akhirnya Jung Hee keluar
menyuruh Eun Hee agar beristirahat,
Hye Ran
berjalan di depan Jae Bok dan Jung Hee
berkomentar kalau Orang lain akan
berpikir istri Jung Hee sedang melahirkan karena melihat berlari masuk ke dalam
ruangan dengan wajah panik. Won Jae juga
merasa kalau Uang kan mengalahkan segalanya.
“Hentikan...
Kami sudah bercerai. Siapa yang peduli apa yang dia lakukan?” ucap Jae Bok
memarahi dua temanya.
“Sayang,
itu tadi karena aku terkejut..” ucap Jung Hee, Hye Ran makin sinis mendengar
Jung Hee masih memanggil selayaknya suami istri.
“Jung Hee,
Jangan panggil Jae Bok seperti itu lagi, Si Pemilik rumah nanti bisa marah. Kau
tahu siapa "pemilik rumah" itu, kan?” ejek Hye Ran, Jae Bok menyuruh
keduanya pergi saja.
Di dalam
mobil
Jung Hee
kaget mengetahui Hae Wook ngompol dan ingin tahu alasanya. Jae Bok pikir itu
dikarenakan mereka yang berpisah jadi stres karena itu. Jung Hee pun merasa
khawatir dan sedih dengan anak bungsunya.
Jae Bok
memandang ke arah jendela dengan tangan masih di infus mengingat saat Jung Hee
diatas panggung menyanyikan lagu untuk dirinya seorang. Dan mengungkapkan kalau
mencintai Jung Hee... Selama-lamanya.
Akhirya
ia memutuskan untuk turun dari tempat tidur dan melepaskan infus dari tanganya.
Nyonya Choi yang baru masuk kaget melihat anaknya yang pergi begitu saja.
Jung Hee
datang menemui anaknya dan langsung memeluknya dengan erat, lalu meminta maaf
atas kesalahanya. Hae Wook pun seperti nyaman dipelukan ayahnya, Jin Wook
menatap ibunya seperti sedih merasa yan dirasakan ibunya.
Keduanya
akhirnya bertemu di cafe, Jae Bok pikir Demi anak anak,Untuk sementara mereka
harus tetap tinggal bersama dan itu solusi yang terbaik dan Jung Hee menyuruh
agar membawa anak-anak nanti pulang. Jae Bok menolak karena akan mencari dan menemukan tempat tinggal
baru dan pindah ke rumah itu. Jung Hee terdiam.
“Apa Kau
tidak mau?” ucap Jae Bok melihat sikap mantan suamianya.
“Yah
itu... Aku akan memikirkannya nanti” ucap Jung Hee terlihat binggung.
Na Mi
berjalan dengan tatapan kosong, seperti merasa hampa mengingat kembali ucapan
Jung Hee “Pergilah Jangan pernah lagi muncul di depanku” Na Mi benar-benar tak
percaya kalau Jung Hee bisa melakukan itu padanya. Tiba-tiba Na Mi mengingat
saat datang ke rumah Eun Hee dan menakuti Nyonya Choi, Nyonya Choi memanggil
nama “Eun Kyung” lalu mengeluh karena sudah melupakan hal itu.
Na Mi
masuk ke dalam rumah, Di dalam ada Sam
Kyu yang menumpang makan. Bong Goo melihat adik tirinya yang masuk memarahi
ktak boleh pergi keluar. Na Mi mengaku
ingat sesuatu dan menyebut nama “Eun Kyung”
Sam Kyu diam-diam menguping.
Keduanya
akhirnya duduk disofa, Bong Goo memastikan kalau yang didengar adiknya. Na Mi
dengan berisik kalau yakin yang dikatakan Nyonya Choi. Bong Goo mengeluh adiknya yang baru memberitahu. Na Mi mengaku kalau lupa tentang hal itu.
Jae Bok
pun menerima kabar dari Bong Go kalau Nyonya Choi yang memanggil Eun Kyung,
seperti tak percaya. Bong Goo menceritakan kalau Na Mi baru ingat sekarang.
Semua sedang berkumpul diruang tengah. Won Jae pun menyebut namaLee Eun Kyung.
Hye Ran pikir si pemilik rumah mengubah namanya Lee Eun Kyung jadi Lee Eun Hee.
Ketiga
seperti mengingat sesuatu dan langsung menjerit menyebut nama “Lee Eun Kyung.”
Flash Back
Jae Bok
dkk berusaha kabur dari kelas malam, Won Jae meminta temanya agar tak jalan
lebih cepat tanpa sadar seorang guru sudah menahan tasnya dari belakang
membuatnya tak bisa berjalan. Jae Bok dan Hye Ran kabur lebih dulu dan Won Jae
pun berusaha kabur dengan memberikan gurunya buku yang dipegangnya.
“Pak guru
itu pasti akan menggila besok.” Ucap Hye Ran, Jae Bok pikir tak peduli karena
menurutnya Tidak ada hari esok. Hye Ran pun setuju.
“Tidak
masalah untuk kalian karena kalian tidak pernah belajar. Bagaimana denganku?
Bagaimana kalau nilaiku turun dari semester lalu?” keluh Won Jae. Hye Ran
mengeluh dengan Won Jae itu menjengkelkan.
“Ayahku
akan membunuhku” ucap Won Jae. Saat itu Jae Bok melihat seseorang yang sedang
di sudutkan oleh beberapa wanita, seperti senior mereka.
Si wanita
memohon agar jangan megambil barangnya karena itu hadiah dari adiknya. Jae Bok
melihat para wanita yang berani mendekati yang lemah, Won Jae mengajak pergi
saja karena mereka yang bawa pisau cukur. Jae Bok tak mau tinggal diam langsung
mendekati genk wanita.
“Sudah ku
bilang berhenti mengganggu Eun Kyung kan” ucap Jae Bok. Si wanita tambun pun
bisa melihat Jae Bok lagi yang datang. Jae Bok menyuruh mereka pergi saja.
Mereka
akhirnya saling adu mulut dan Jae Bok bisa membuat salah satu wanita mencium
dinding dan hidungnya yang berdarah. Eun
Kyung yang masih polos mengucapkan terimakasih pada Jae Bok, Jae Bok pun
memastikan Eun Kyung baik-baik saja dan mengajak agar segera pergi.
Ketiganya
mengingat Lee Eun Kyung dan itu adalah si pemilik rumah yaitu teman mereka yang
Si Obsesif. Hye Ran masih ingat Eun Kyung itu yang terobsesi pada Jae Bok
setelah kejadian itu. Jae Bok benar-benar Shock mengetahui kalau Eun Hee adalah
teman SMA yang sangat terobsesi.
Flash Back
Jae Bok
sedang tertidur di kelas, Eun Kyung datang membawakan sekotak roti sebagai
hadiah yang dibuatnya sendiri. Jae Bok pun mengucapkan terimakasih. Esoknya, Eun Kyung memberikan sebuah bantal
dengan membordir inisial nama K& B yaitu Eun Kyung & Jae Bok. Setelah itu Eun Kyung terus memberikan barang
dengan inisial nama mereka.
Di malam
hari
Eun Kyung
berdiri cukup jauh dari Jae Bok meminta agar mengatakan sekali lagi. Jae Bok
mengaku kalau agak keberatan jadi
meminta agar Eun Kyung tak memberikan barang-barang lagi dan menjadi teman saja
begitu juga dengan Hye Ran dan Won Jae.
“Tidak, aku
tidak ingin kehilangan kau. Kau satu satunya temanku. Kau adalah Jae bok-ku”
kata Eun Kyung. Jae Bok tak percaya Eun Kyung bisa bersikap seperti itu.
“Kalian
berdua. Enyahlah.. sekarang.,, Jae Bok itu temanku!” ucap Eun Kyung marah
besar.
Hye Ran
ingin mengambil sisir di bawah meja, menjerit histeris melihat ada mainan tikus
yang sengaja di gantung dengan tulisan “Jae Bok itu temanku Na Hye Ran,
Enyahlah kau.” Won Jae sedang belajar bukunya tiba-tiba terbuka dengan per yang
mengeluarkan mata melotot, pesan yang sama pun dituliskan untuk Won Jae. Eun
Kyung melirik ketiganya yang menatap dingin setelah dikerjai olehnya.
Hye Ran
yakin kalau si pemilik rumah itu Lee Eun Kyung yang mereka kenal saat SMA. Mereka
bertiga menjerit kaget dengan bunyi petir yang mengelegar. Jae Bok heran karena wajahnya terlihat sangat
berbeda Hye Ran pikir mungkin melakukan sesuatu dengan wajahnya karena operasi
plastik kan sangat mudah. Won Jae juga ingta Pemilik rumah itu bilang, dia kuliah
di universitas di Kanada saat bertanya tentang kuliahnya.
“Eun
Kyung kan juga berimigrasi ke Kanada setelah SMA” kata Hye Ran. Hae Wook datang
memanggil ibunya.
Ketiganya
menjerit kaget karena dalam keadaan tegang ada yang memanggil. Jae Bok langsung
menghampiri anaknya yang ingin pergi ke kamar mandi lalu pamit pergi pada dua
temanya.
“Aku jadi
merinding sekarang. menyeramkan.” Ucap Hye Ran
“Waktu
dulu..semua yang dikatakan Eun Kyung.. Bahkan jauh lebih menakutkan” kata Won
Jae, Hye Ran bertanya apa yang dikatakn Eun Kyung.
Flash Back
Eun Kyung
dengan berkaca-kaca mengucapakan selamat tinggal pada Jae Bok dan mengaku
sebagai teman pertama dan terakhir untuknya jadi tidak akan melupakannya.
“Eun
Hyung, Semoga kau Hidup dengan Baik di kanada” ucap Jae Bok
“Tidak,
aku... pasti akan kembali. Lalu, aku akan hidup bersamamu Selama-lamanya.” Kata
Eun Kyung yang benar-benar terobsesi dengan Jae Bok
“Kalau
kau menemukan pria yang keren, menikahlah dan hidup bahagia dengannya Kenapa
kau tinggal bersamaku?” kata Jae Bok
“Bagiku,
hanya kau yang aku punya Aku pasti..akan kembali lagi” ucap Eun Kyung
Hye Ran
pikir kalau memang Lee Eun Hee itu Eun
Kyung, Kenapa targetnya Jung Hee bukan Jae Bok. Won Jae yakin Ini balas
dendam dengan membalas perasaannya yang
sakit karena Jae Book
Hae Wook
dan Jae Bok duduk diatas tempat tidur disamping Jin Wook yang sudah tertidur
lelap. Jae Bok memberikan bertanya pada anaknya apakah ingin tinggal dengan Ayah, Hae Wook mengaku
saat kakaknya ingin tinggal bersama ayah, ia pun sedikit ingin tinggal dengan
ayahnya.
“Seharusnya
kau bilang.. Kau bisa tinggal dengan ayah dan kemudian dengan ibu” ucap Jae Bok
“..Kalau
aku tidak ada..ibu nanti akan kesepian” kata Hae Wook
“Apa Hae
Wook tahu apa itu Kesepian?” tanya Jae Bok
“Sama seperti
kamar yang gelap ini.. Kalau ibu sedih, Kamar ini akan gelap. Aku tidak mau
seperti itu.” Ucap Hae Wook
“Ibu
tidak kesepian sama sekali. Aku punya Hae Wook, kenapa ibu jadi kesepian? Dan Jin
Wook juga” ucap Jae Bok menenangkan hatinya.
Bryan
bertemu dengan Na Mi yang ingin kembali ke perusahaan itu dan ingin tahu
alasanya. Na Mi mengaku ingin memiliki Jung Hee, Bryan tak percaya mengejek
kalau Cinta yang menakjubkan tapi
menurutnya itu tidak susah. Na Mi langsung mengucapakan Terima kasih banyak.
“Aku bukan
membantu cintamu. Aku hanya menempatkanmu di mana orang bisa melihatmu .. Aku
bisa melakukannya.” Ucap Bryan
“Dengan
cara itu, kakak ku ... tidak akan bisa berbuat dosa lagi.” Gumam Bryan
Bong Goo
sudah siap berkerja melihat Na Mi yang mengunakan pakaian rapi dan bertanya
apakah akan Pergi bekerja Na Mi membenarkan karena Ini satu satunya jalan agar bisa
tetap hidup. Bong Goo kaget bertanya Siapa bilang Na Mi bisa pergi bekerja. Na
Mi menjawab Pekerja Villa. Bong Goo pun mengartikan yang dimaksud Bryan
Jung Hee
turun dari mobil heran melihat banyak orang seperti sedang ingin menyambut
seseorang. Direktu Oh memberitahu Direktur Utama Perencanaan yaitu Putra Ketua
perusahaan. Bryan pun turun dari mobil masuk dengan disambut oleh beberapa karyawan.
Akhirnya
Jung Hee ingin menyapa memperkenalkan diri, tapi Bryan sudah bisa tahu namanya
Jung Hee. Jung Hee pun dengan sopan menyapa Bryan sebagai atasanya mengulurkan
tanganya, tapi Bryan malah mengajak bermain suit dengan mengeluarkan gunting
jadi Jung Hee kalah. Diam-diam anak buah Nyonya Choi melihat dari kejauhan.
Bryan
memeriksa berkas berkomenta kalau Ini semua bukan masalah besar lalu menyindir
Jung Hee yang mengunakan koneksi, lalu memegang pundaknya agar bisa berkerja
sama. Jung Hee mengangguk mengerti.
Mereka
pun keluar dari ruangan, Jung Hee kaget melihat Na Mi ada didepanya. Bryan dengan
gayanya memperkenalkan Na Mi dan mengetahui mereka pernah bekerja sama
sebelumnya, pasti pernah bertemu. Na Mi pun menyapa Jung Hee.
Saat itu Eun
Hee datang menyapa adiknya, mengeluh
baru menemuinya sekarang dan melihat sudah bertemu dengan Jung Hee lebih dulu
dan dikagetkan dengan melihat Na Mi yang ada didepanya. Na Mi pun berani
melawan karena Bryan yang memperkerjakanya.
Bryan dan
Eun Hee bertemu diruangan lain. Jae Bok sudah menduga kalau adiknya itu yang sudah
menyelamatkan Jung Na Mi. Bryan pikir kakaknya itu tak percaya padanya dengan
memastikan kaalu sang kakak itu pasti menyanyanginya.
“Aku
mencintaimu lebih dari siapapun.”ucap Jae Bok
“Koo Jung
Hee kan nomor satu ... Bagi kau... Itu berbeda. Kakak, kalau kau memang menyukaiku.. Bisa kabulkan
permintaanku?” ucap Bryan, Eun Hee pun meminta Bryan mengatakan karena akan
melakukan apa saja.
Nyonya Choi
pun akhirnya mengetahui Bryan pergi bekerja
dan Jung Na Mi juga. Na Mi sedang membawa berkas tiba-tiba Eun Hee datang dan
langsung mendorong Na Mi ke tangga darurat. Na Mi berteriak merasa kalau Eun
Hee itu tidak bisa melakukan seperti ini padanya.
Flash Back
Bryan
meminta pada kakaknya agar Jangan sentuh Jung Na Mi. Eun Hee pun meminta
agarnya adiknya tak perlu mengkhawatirkan hal itu karena tidak akan melakukan sesuatu dengannya. Bryan
mengaku kalau Na Mi adalah orang yang disukainya.
Eun Hee
mencengkram kerah baju Na Mi mengaku sama sekali tidak takut. Dengan menarik
rambut Na Mi memperingatkan kalau melakukan
sesuatu, maka akan mati setelah itu mehempaskan begitu saja. Eun Hee pun keluar
dengan gaya elegan.
Flash Back
[Satu bulan yang lalu di villa Bryan]
Na Mi
mencari-cari sesuatu dari dalam rumah, dan menemukan sebuah foto Nyonya Choi
dengan Eun Hee dan juga Bryan. Akhirnya
Na Mi Pun dengan rasa percaya diri akan menggunakan mereka juga.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar