Jung Hee
ada diruangan, Sek memberitahu kalau kedatangan tamu. Bong Goo langsung masuk
dengan memuji ruangan Jung Hee yang bagus. Jung Hee pun bertanya apa lagi
datang menemuinya. Bong Goo meminta maaf dengan memperlihatkan foto yang
terbakar dan sudah melihatnya.
“Apa Kau
membuntutiku? Apa Ini perintah Jae Bok?” ucap Jung Hee panik
“
Tenanglah... Aku belum memberi tahu dia. Tapi kenapa kau bilang tak mengenal
Eun Kyung? Kau sungguh mengenal dia dan Semua ini ada di lantai tiga. Kenapa
kau berbohong? Aku penasaran akan hal itu.” Ucap Bong Goo
“Apa Kau
mengancamku? Itua Tidak masalah. Lakukan saja sesukamu. Beri tahu Jae Bok jika
itu maumu! Lakukan saja sesukamu!” kata Jung Hee tak takut.
“Apakah Aku
sungguh boleh memberitahunya?” ucap Bong Goo berdiri dari sofa.
“Kau sendiri
tidak akan pernah bisa mengatakan ini. Kau tahu alasanya, Karena kau menyukai Jae Bok.” Ucap Jung Hee.
Bong Goo
menyangkalkanya kalau Jung Hee salah tapi Jung Hee merasa ragu. Bong Goo tak
mengubrisnya memilih untuk pergi dengan kembali berkomentar ruangan kerja Jung
Hee yang bagus.
Bong Goo
berjalan di lorong mengingat ucapan Jung Hee “Karena kau menyukai Jae Bok.”
Lalu terdiam sejenak. Saat masuk ruangan melihat ruangan yang gelap dan
berpikir kalau Mati lampu. Tiba-tiba Sam Kyu dan Jae Bok keluar dengan
menyanyikan selamat ulang tahun untuk Bong Goo.
Bong Goo
menyalakan lampu seperti tak suka karena merasa sangat malu, Sam Kyu mengomel
Bong Goo itu perusak suasana padahal Jae Bok merencanakan ini untuknya. Bong
Goo mengaku tidak pernah merayakan ulang tahunnya.
“Bukankah
itu alasanmu ingin makan bersama hari ini? Kau sudah jelas minta diperhatikan.”
Ejek Jae Bok lalu mengajak mereka untuk duduk bersama.
“Hei.. Kapan
aku minta diperhatikan?” ucap Bong Goo mengeluh. Sam Kyu memberitahu kalau Jae
Bok membuatkan sup rumput laut. Jae Bok
mengaku tergesah-gesah membuatnya jad tak tahu apakah rasanya enak atau tidak.
“Astaga.
Aku tidak suka sup rumput laut.” Keluh Bong Goo, Sam Kyu pun ingin memakan
saja. Bong Goo langsung mengambilnya sambil mengeluh kalau hanya membuatnya
sedikit.
Akhirnya
Bong Goo ingin makan sup rumput laut, Jae Bok pikir Bong Goo itu pasti sangat tidak menyukainya. Bong Goo
makan sup rumput laut dengan mata berkaca-kaca dan Bong Goo bisa melihatnya.
Saat itu
masuk si wanita Chaebol yang mengeluh karena Bong Goo tak bisa hubungi. Bong
Goo kaget wanita yang dikencaninya datang tiba-tiba ke kantornya. Si wanita
menuduh Bong Goo berkencann dengan Jae Bok maka menolak panggilannya.
“Kalian
bersama siang dan malam, bahkan dia juga berkunjung ke apartemenmu. Kalian
tampak bahagia.” Ucap Si wanita. Jae Bok binggung tiba-tiba dituduh berkencan.
“Kami
bersama karena urusan pekerjaan.”tegas Jae Bok merasa tak ada hubungan dengan
Bong Goo.
“Aku
telah menyelidikimu. Kau juga sudah bercerai. Apa kau berniat menggoda dia karena
kini kau sudah bercerai?” kata si wanita sewot. Jae Bok memberitahu kalau Ini
tempat kerja. Bong Goo akhirnya memaksa si wanita untuk menariknya keluar
ruangan.
“Apa kau
tahu, Pakaian, jam tangan, dan mobilnya, semua itu pemberianku! Hei, apa kau
kaya? Apa yang bisa kamu berikan kepada dia?” ucap Si wanita
“Kau
seharusnya malu karena mengagungkan uang.” Balas Jae Bok, Bong Goo sudah tak
tahan menarik paksa si wanita agar keluar.
Eun Hee
duduk didalam mobil dengan senyumanya mengingat pertemuanya dengan Won Jae.
Flash Back
“Aku
menikmati perbincangan kita. Kurasa kita bisa lebih akrab kelak. Bagaimana?
Maukah kau terbuka kepadaku?” ucap Won Jae, Eun Hee pun setuju dengan memanggil
Won Jae “Unnie” karena teman dari Jae Bok.
Sementara
Eun Hee yang duduk di dalam mobil mengumpat Won Jae itu Wanita jalang karena
berani menyuruhnay terbuka padanya lalu meminta Ke arah Hannam-dong.
Ia
bertemu dengan seseorang agen properti berjalan di halaman merasa sangat menyukainya,
Si pria bertanya ada berapa banyak keluarga yang akan tinggal. Eun Hee
mengatakan kalau hanya akan tinggal dengan suaminya.
Bong Goo
masuk ke dalam ruangan terlihat gugup lalu duduk sambil meminta maaf soal
sebelumnya, karena wanita tadi memang pemarah.Jae Bok pikir tak perlu meminta
maaf karena itu akanurusan pribadinya. Bong Goo pikir memang benar, tak perlu
meminta maaf.
“Aku
hanya meminta maaf sebagai basa-basi.. Yahh... Begitulah aku.” Kata Bong Goo
bangga. Jae Bok sudah tahu tanpa memalingkan wajahnya dari layar komputer.
“Kau
tahu, kan? Coba Lihatlah ini. Aku berkencan dengan wanita kaya dan menamai
kontak berdasarkan kekayaan mereka. Inilah aku dan ini jumlah kekayaan mereka setelah
dipotong pajak. Bukankah ini luar biasa? Wanita itu mempunyai 7,8 juta dolar.
Dia yang paling kaya.” Ucap Bong Goo memperlihatkan ponselnya.
“Aku tahu
itu memang tipemu... dasar Kau Malang sekali.” Ejek Jae Bok, Bong Goo pikir siapa
yang seharusnya bilang malang
Jae Bok
hanya menatap Bong Goo. Seperti Bong Goo salah tingkah dan merasa kalau harus
segera bergabung dengan divisi hukum SJ, lalu bergegas pergi dengan memasukan
semua berkas ke dalam tasnya. Jae Bok terus menatap Bong Goo yang keluar dari
ruangan.
Ia
mengingat saat Bong Goo yang mengatakan kalau ada di pihaknya bahkan membuatnya
nyaman saat menangis dibahunya gara-gara Kyung Woo yang menyakiti perasaanya,
seperti hatinya sedang gundah.
Hye Ran
menelp Sam Kyu karena tak datan hari ini ke tempat gym. Sam Kyu mengaku sakit.
Won Jae yang ada disampingnya diam-diam menguping. Hye Ran bertanya apakah
sudah minum obat, lalu menyuruh agar beristirahat.
Won Jae
pun bertanya apakah Sam Kyu sakit. Hye Ran membenarkanya karena terkena flu
tapi akan segera sembuh serta sehat. Hye Ran pun juga yakin seperti itu.
Sam Kyu
duduk merenung mengingat ucapan Jae Bok “Aku tahu kau orang baik. Kuharap kau
akan terus bersikap baik kepadaku.” Lalu merasa menyesal dengan sikapnya pada
Jae Bok. Seseorang mengetuk pintu, Sam
Kyu langsung berpura-pura sedang duduk membaca buku.
Won Jae
masuk, Sam Kyu kaget melihat Won Jae yang datang. Won Jae mengaku tak sengaja
lewat dan ingin memberi Jae Bok tumpangan. Sam Kyu memberitahu kalau Jae Bok
sudah pulang lebih dulu. Won Jae lalu melihat Sam Kyu yang sakit dan mengeluarkan
banyak keringat, Sam Kyu mengaku hanya
sedang sedikit flu.
Akhirnya
Won Jae membuatkan kompres dan menaruhnya di kepala Sam Kyu, dan bertanya
apakah tinggal di ruangan kerjanya. Sam Kyu mengaku punya tempat tinggal, tapi karena masih
banyak penelitian dan beberapa proyek yang menumpuk jadi menginap di kantor.
Won Jae memegang kompresan, Sam Kyu tiba-tiba memegang tangan Won Jae.
“Tanganmu
lembut sekali.” Ucap Sam Kyu mengoda, Won Jae panik saat Sam Kyu ingin mendekat
tapi dirinya merasa tak berdaya dan ingin jatuh ke pelukannya.
Tiba-tiba
terdengar suara dari luar, Won Jae panik
mendengar suara temanya dan tak ingin salah paham tentang mereka. Akhirnya Sam
Kyu menutupi Won Jae dibalik selimut dibelakang punggungnya.
Hye Ran
masuk menyapa Sam Kyu tapi dibuat heran melihat mantan pacarnya itu
terengah-engah. Sam Kyu berusaha terbatuk, mengaku sedang flu berat dan demam.
Won Jae yang ada dibalik selimut terlihat tegang. Hye Ran pun memberikan obat,
tiba-tiba saat duduk merasan mencium bau sesuatu, seperti aroma Won Jae.
“Apa
maksudmu Profesor Kim memiliki aroma?” kata Sam Kyu berusaha mengelak
“Ada
parfum yang dia sombongkan. Dia menyemprotkannya di depanku. Parfum edisi
terbatas. Itulah yang aku cium sekarang,
Aromanya sangat familier.” Kata Hye Ran terus mencari dan langsung
menarik selimut.
Won Jae
pun kaget karena persembunyianya di ketahui, Hye Ran tak percaya melihat
keduanya lalu berpikir kalau menjalin hubungan. Won Jae menyangkal begitu juga
Sam Kyu merasa hubungan tak seperti itu. Won Jae sinis karena Sam Kyu tak
mengangapnya, hanya main-main saja.
Na Mi
berkerja menerima pesan dari Jung Hee “Na Mi, ayo kita bicara. Aku di kedai
kopi biasanya.” Akhirnya Na Mi sampai di
cafe dan duduk dengan wajah bahagia melihat pesan yang dikirimkan Jung Hee. Eun
Hee berjalan dari belakang ingin memukul Na Mi sambil mengumpat Wanita jalang.
Saat itu Bryan bisa menahanya, Na Mi kaget begitu juga Eun Hee.
“Bagaimana
Kakak bisa tahu kami berpacaran?” ucap Bryan, Na Mi binggung dan Bryan pun
memperkenakan Eun Hee pada Na Mi sebagai kakaknya.
“Ini
kekasihku, Jung Na Mi. Dia kakakku, orang yang paling kucintai di dunia ini.”
Ucap Bryan, Eun Hee seperti tak yakin keduanya sedang berkencan.
“Aku
Sudah bilang. Ibu juga tahu.” Kata Bryan. Na Mi pun menyakinan dengan memeluk
Bryan kalau mereka berkencan dan berharap agar bisa lebih akrab lagi.
“Bersikap
baiklah kepada kekasihku. Jangan menjadi kakak ipar yang jahat.” Kata Bryan.
Eun Hee
akhirnya keluar dari cafe dengan wajah cemberut, lalu melirik pada adiknya.
Bryan dan Na Mi saling berpelukan dengan memperlihatkan kemesraan mereka.
Setelah Eun Hee pergi, Bryan melepaskan pelukan memberitahu Na Mi kalau sudah
memperingatikan agar jangan bertindak semaunya.
“Kukira
itu Jung Hee.” Ucap Na Mi. Bryan menyindir Cinta Na Mi yang tidak pernah pudar.
“Coba Lihatlah.
Kakakku adalah orang yang mengerikan” keluh Na Mi
“Jika
terus terkena jebakannya,maka kau sungguh bisa mati. Dan aku tidak akan bisa
menghentikannya.” Tegas Bryan memperingatkan Na Mi agar bisa berhati-hati.
Eun Hee
duduk di dalam mobil terlihat kesal dengan Bryan karena harus Na Mi yang jadi
pacarnya. Sementara Jung Hee sedang berada dalam mobil mengingat ucapan Jae Bok
kalau Hae Wook sangat ingin bertemu dengan ayahnya lalu meminta sopir agar mampir
ke suatu tempat lebih dahulu.
Di rumah
Won Jae
dan Hye Ran saling duduk berseberangan dan melirik sinis. Jae Bok bertanya
apakah mereka bertengkar lagi. Won Jae mengejek kalau Hye Ran itu bukan lawan
yang sepadan untuk bertengkar. Hye Ran membalas dengan mengaku dirinya
yang terlalu rendah dibandingkan dengan
Profesor Kim, ternyata diam-diam tergila-gila kepada kekasih orang lain. Jae
Bok pun binggung bertanya siapa.
“Apa kau
terobsesi pada mantan kekasihmu seperti si pemilik rumah?” ucap Hye Ran. Won
Jae tak suka dianggap seperti pemilik rumah tapi Hye Ran dengan sinis meraa
kalau Won Jae itu seperti tiruannya.
“Hei.
Kamu ingin bergulat?” kata Won Jae menantang, Hye Ran pun mulai mengingat
rambutanya merasa tak takut.
Jae Bok
heran melihat keduanya seperti anak kecil yang bertengkar dan berusaha untuk
merelainya. Che Ri datang memberitahu kalau Jung Hee datang. Keduanya langsung
berhent. Won Jae kaget bertanya kenapa datang. Hye Ran malah berpikir kalau
Jung Hee salah alamat.
Hae Wook
melihat ayahnya yang datang langsung menghampirinya dengan wajah bahagia, Jin Wook hanya diam melihat ayahnya seperti
tak begitu senang. Jae Bok melihatnya. Jung Hee pun memanggil anak sulungnya,
Jin Wook pun akhirnya mau meraih tangan ayahnya.
Jung Hee
membacakan dongeng untuk anaknya dan melihat hanya Hae Wook yang tertidur,
sementara Jin Wook terdiam dengan wajah cemberut.
“Hae
Wook, ayah pasti akan sukses dan membahagiakan hidupmu. Ayah akan membesarkanmu
seperti seorang putri.” Gumam Jung Hee lalu menyuruh Jin Wook juga tidur.
“Ayah,
sampai kapan aku harus tinggal di sini? Ini sangat tidak nyaman. Di sini banyak
orang dan aku tidak punya kamar sendiri.” Keluh Jin Wook yang harus berbagi
kamar.
“Maafkan
ayah, Jin Wook.” Kata Jung Hee memegang tangan ayahnya. Saat itu Jae Bok melihat kedekatan anak
dengan ayahnya. Hye Ran memanggil Jae Bok untuk mengikutinya.
Di depan
pintu
Eun Hee
datang mengaku karena Won Jae yang ingin bertemu denganya maka ingin bicara
juga dengan Jae Bok. Won Jae dengan senyumanya merasa senang melihat Eun Hee
yang datang ke rumahnya lalu mengajaknya masuk. Won Jae dan Hye Rn duduk di
meja makan sementara Eun Hee dan Jae Bok duduk diruang tengah.
“Aku
ingin memberikan kabar terkini soal prosesnya. Ini tiket pesawatku ke Kanada. Aku
akan pergi pada Sabtu malam.” Ucap Eun Hee memberikan sebuah amplop diatas
meja.
“Apa Kau
akan bilang apa kepada Jung Hee?” tanya Jae Bok, Eun Hee mengaku kalau
mengatakan ingin berlibur.
“Dia
pasti akan curiga jika aku tiba-tiba bilang ingin pergi.” Kata Eun Hee
memberikan alasan.
“Aku
menunggumu berkata jujur. Selama bertahun-tahun, kau terobsesi kepada dia. Aku
penasaran, apakah sungguh kau bisa pergi dengan mudahnya. Bisakah kupegang
kata-katamu?” ucap Jae Bok tak yakin. Eun Hee meminta agar Jae Bok bisa
mempercayainya.
Jung Hee
keluar dari kamar kaget melihat Eun Hee yang datang. Eun Hee panik buru-buru
mengambil tiket dan menyembunyikanya, lalu mengaku kalau datang mengunjungi
teman Jae Bok yang sedang duduk di meja makan menurutnya sekarang akrab.
Hye Ran
ingin mengelak, tapi Won Jae mengaku kalau memang sekarang akrab. Jung Hee
memberitahu Jae Bok kalau anak- anak sudah tidur jadi akan pulang. Jae Bok
mengerti, Eun Hee dengan santai merangkul lengan Jung Hee keluar dari rumah.
“Kau butuh
pelipur lara.” Ucap Hye Ran pada temanya
“Tidak
perlu. Kini aku sudah terbiasa.” Kata Jae Bok merasa sudah tak peduli.
Eun Hee
menarik tangan Jung Hee masuk rumah dengan mata tertutup, lalu menyuruhnya
membuka mata. Jung Hee melonggo kaget melihat kamar yang luas dengan tempat
tidur yang besar. Eun Hee mengaku kasihan melihat Jung Hee yang tidur di kamar
sempit itu lalu bertanya apakah menyukainya. Jung Hee mengaku kalau kamarnya
itu bagus, seperti terlihat sedikit terpaksa.
“Aku akan
mendekorasi rumah baru kita menjadi lebih bagus lagi.” Ucap Eun Hee. Jung Hee
kaget mendengarnya.
“Ya. Aku
menemukan rumah yang sangat bagus. Rumah untuk kita berdua.” Kata Eun Hee, Jung
Hee pikir rumahnya yang sekarang ini sudah bagus.
“Tidak...
Rumah itu akan menjadi tempat tinggal kita setelah menikah. Kita harus membuka
lembaran baru di rumah yang baru. Kau akan memulai hidup baru.” Kata Eun Hee.
Jung Hee seperti tak enak hati.
“Rasanya
seperti mimpi saat berpikir bahwa kini kamu milikku. Ini sungguh terasa seperti
mimpi.” Ucap Eun Hee memeluk erat Jung Hee. Ia pun bergumam kalau tidak bisa meninggalkan Jung Hee.
Bong Goo
minum di bar dengan seorang wanita, dengan gayanya lalu memuji wanita yang duduk sampingnya
sangat cantik dan menanyakan usianya, Si wanita menjawab 24 tahun. Bong Goo pun
memegang rambut si wanita dengan memujinya mengunakan shampo yang mahal.
“Apa
profesi ayahmu? Maksudku.. Apa pekerjaannya? Sepertinya aku pernah bertemu
dengan ayahmu. Kau mirip dengan dia, kan?” ucap Bong Goo mengoda, Si wanita
yang melihat Bong Goo seperti pria matre memilih untuk pergi.
Bong Goo
terdiam mengingat ucapan Jae Bok kalau tahu tipe wanita yang disukainya itu
adalah wanita kaya, lalu mengejeknya sebagai pria yang Malang sekali. Jae Bok
pun juga memberikan suprise dengan mengucapkan selamat ulang tahun. Bong Goo pun terlihat uring-uringan sendiri
dengan perasaanya.
Eun Hee
pergi ke tempat baju pengantin dan memilih salah satu gaun yang terlihat sangat
cocok di badanya, wajahnya tersenyum sumringah. Diam-diam Sam Kyu melihatnya
dari luar. Eun Hee pindah ke toko perhiasan memilih sepasang cincin pernikahan
lalu keluar. Sam Kyu pun berani mendatangi pegawai yang melayani Eun Hee.
“Bolehkah
aku tahu apa yang dipesan oleh wanita tadi? Dia tunanganku, aku ingin
mengejutkan dia.” Ucap Sam Kyu. Pegawai itu pun langsung memperlihatkan cincin
yang dipilih Eun Hee.
Jae Bok
kaget mendengar kabar yang diberikan Sam Kyu,
Sam Kyu pun meminta Jae Bok agar tak memberitahu Eun Hee kalau ia yang
memberitahu,bahkan Eun Hee sudah menemukan rumah untuk tempat tinggal setelah
menikah dengan memperlihatkan surat kepemilikan rumah.
Jae Bok
pun menelp Jung Hee yang mendengar kabar dari Eun Hee kalau akan pindah rumah. Jung Hee mengaku Tidak
sekarang, tapi Eun Hee yang mencari rumah untuk tempat tinggal setelah mereka menikah.
“Aku
ingin kamu datang ke rumah itu sekarang juga Ke rumah Eun Hee.” Kata Jae Bok
“Apa Ada
masalah? Aku sedang sangat sibuk saat ini.” Kata Jung Hee.
“Ini soal
anak-anak dan sangat mendesak. Datanglah sekarang juga.” Tegas Jae Bok
Jae Bok
membereskan semua berkasnya lalu pamit pada
Sam Kyu kalau akan pulang lebih
awal. Sam Kyu melihat Bong Goo baru masuk memberikan kode. Jae Bok melihat Bong
Goo langsung pamit pergi. Bong Goo ingin bertanya tapi Jae Bok memilih untuk
segera keluar.
Ketiganya
pun duduk bersama, Eun Hee mengaku kalau ingin memberitahu Jae Bok kalau sedang
mencari rumah karena merasa kesal dan dengan begitu akan merasa lebih baik. Jae
Bok menegaskan kalau Inilah yang tidak bisa dimaafkan.
“Memanfaatkan
simpati seseorang dan menusuk dia dari belakang.” Ucap Jae Bok, Eun Hee panik
merasa bukan seperti itu.
“Apa Kau
tahu dia telah setuju untuk pergi ke Kanada pekan ini? Bukan liburan, tapi
selamanya.” Kata Jae Bok, Jung Hee kaget mendengarnya.
“Aku
berniat memberi tahu dia sehari sebelum keberangkatanku. Aku belum sempat
memberi tahu dia.” Ucap Eun Hee terlihat makin panik dan ingin menutupi
kebohonganya.
“Berhentilah
berpura-pura. Aku tidak akan tertipu lagi.” Kata Jae Bok mengelurkan lembaran
kerja. Eun Hee mencoba mengambil tak ingin Jung Hee melihatnya.
Jung Hee
melihat artikel "Suaranya memanjakan jiwaku" dengan wajah Eun Kyung.
Jae Bok pun bertanya apakah Jung Hee mengingatnya, dan memberitahu kalau Eun Hee adalah Moon Eun
Kyung. Penggemarnya yang akhirnya menjadi penguntit. Jung Hee terlihat
benar-benar shock dengan mata berkaca-kaca.
“Jung
Hee... Aku berniat memberitahumu, tapi belum sempat. Aku tidak bermaksud
berbohong.” Ucap Eun Hee
Jae Bok
akhirnya mutar kembali suara kembali
memohon pada Jae Bok kalau akan pergi dan meninggalkan segalanya. Eun Hee
benar-benar panik, wajah Jung Hee bergetar. Jae Bok memberitahu kalau Moon Eun
Kyung, Wanita yang menguntit dan menyiksanya adalah Eun Hee.
“Dia
mengubah wajah dan namanya, terobsesi kepadamu selama bertahun-tahun, dan
akhirnya datang kepadamu. Dia membeli hatimu dengan uang dan menghancurkan
keluarga kita berkeping-keping. Inilah Moon Eun Kyung. Jadi Buka matamu, Jung
Hee.” Tegas Jae Bok pada mantan suaminya.
“Aku akan
pergi... Akan kutepati janjiku. Aku... Aku hanya terlalu mencintai Jung Hee
sehingga aku bersikeras. Kumohon maafkan aku.” Kata Eun Hee meminta maaf pada
keduanya.
“Eun
Hee... Tutup mulutmu... Setiap ucapanmu hanyalah dusta. Jadi, tolong tutup
mulutmu. Dan kini, enyahlah dari kehidupan keluargaku. !!!” teriakJae Bok
benar-benar tak bisa menahan emosinya, Jung Hee sempat kaget melihat istrinya
yang berteriak.
Bersambung
episode 15
saya ssuuukaaaaa sekali drama korea ini.. saking sukanya rela telat berangkat kerja cuma nunggu rerun-nya tayang pagi pagi.. dan sy ngikutin.. cuma sedihnya, tinggal 2 eps lg, channel KBS World-nya hilang.. sy harap admin dsini cepat update sinopsis.. krn sy penasaran sekali... pliiissszzz
BalasHapus