PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 25 April 2017

Sinopsis Queen Of Mystery Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Seol Ok bertanya pada Tuan Cha Diantara jam 11.32 sampai 1.00 pagi, apa yang dilakukanya. Tuan Cha hanya diam saja. Seol Ok langung mencuriganyanya, bertanya kenapa Tuan Cha dan seperti menyembunyikan sesuatu. Tuan Cha terlihat marah.
“Ahjumma, berhenti.” Ucap Wan Seung langsung menutup mulut Seol Ok.
“Aku sibuk. Apa yang kau mau dari aku?” ucap Tuan Cha sinis
“Cha Yong Chool.. Istrimu sudah mati. Dan kau bilang anda sibuk? Anda bilang ayahmu bukan pembunuhnya. Maka anda harus membersihkan namanya. Tidakkah anda ingin tahu siapa yang membunuh istrimu?” ucap Wan Seung heran
“Apa dia tahu siapa yang membunuh istrinya?” komentar Seol Ok. 

Seorang petugas datang, Wan Seung memberitahu kalau Tuan Cha  perlu ditanyakan sebagai saksi jadi meminta agar dibawa pergi. Tuan Cha pun dibawa dan Seol Ok langsung memberikan jempolnya dan juga pujian kalau Wan Seung itu sangat kharismatik.
“Aku memancarkan kharisma dari ujung kepala sampai kaki.” Komentar Wan Seung lalu menyindir Seol Ok yang tidak pulang
“Ini belum jam 12” kata Seol Ok. Wan Seung makin mengejek Seol Ok itu seperti Cinderella yang ingin pulang jam 12 malam dan menyuruh agar membeli belilah pangsit dan pulang ke rumah.
“Apa Alibi Cha Yong Chool tidak diperiksa? Aku bisa menjelaskan. Jadi Tolong dengarkan aku.” Pinta Seol Ok 

Mereka pun berjalan keluar, Wan Seung bertanya Bagaimana Seol Ok itu bisa tahu waktu terjadinya pembunuhan, karena Hasil otopsi bahkan belum keluar. Seol Ok menceritakan sudah memeriksa catatan panggilan keluarga dan pesan teks.
“Itu ada di ruang bukti. Bagaimana kau bisa melihatnya?” kata Wan Seung, lalu kesal mengingat pasti dari Petugas Hong.
“Tapi...Apa Kau tidak bisa pulang sekarang.” Kata Wan Seung kalau pasti nanti akan di telp.
Seol Ok mengingat lalu berpikir membuat alasan diculik dan menceritakan penculik itu menutup teleponnya, karena tahu tentang rahasia negara. Begitu petugas negara menculiknya maka menutup telepon sehingga bisa menjaga keluarganya tetap aman.
Wan Seung mengeluh mendengarnya menyuruh Seol Ok membuat alasan  sedang berada di ruangan bawah tanah dan tidak ada jaringan. Seol Ok tahu kalau Jaringan ponsel akhir-akhir ini sudah bagus dan Suamiknya mungkin akan menceraikannya jadi meminta aga menyarankan  sesuatu yang membantu. Wan Seung pikir Tidak ada jaringan, terdengar lebih baik  dari pada menjaga rahasia negara.
“Jangan bercerai dan Pulang saja” kata Wan Seung
“Paling tidak aku harus menangkap penjahat itu jika aku bercerai.” Kata Seol Ok. 


Mereka masuk ke sebuah restoran, Wan Seung memesan Sup mabuk lalu menyuruh Seol Ok pulang saja sebelum tempat pangsit ditutup karena tidak mungkin menangkapnya hari ini. Seol Ok melihat kalau Masih ada waktu dan meceritakan akan mengatakan antri panjang ketika membeli pangsitnya dan tak bisa membelinya karena pangsitnya habis. Wan Seung heran mendengar Seol Ok itu harus berbohong.
“Jadilah berani. Katakan padanya untuk  memikirkan urusannya sendiri.” Komentar Wan Seung
“Dia akan menyukainya dan tidak masalah”kata Seol Ok, Wang Seung mengaku tak peduli.
“Kau tidak punya waktu untuk makan. Kita harus pergi menangkap penjahatnya.” Kata Seol Ok
“Bagaimana aku bisa berkerja saat dia tidak berbicara? Cukup sampai disini saja malam ini. Kita akan mengetahui waktu terjadinya kejahatan ketika hasil otopsi keluar.” Kata Wan Seung kesal
“Ini antara jam 11.32 sampai 1.00 pagi.” Ucap Seol Ok, Wan Seung memilih untuk lanjut makan. 

Flash Back
Seol Ok melihat catatan dari telp yang sudah dituliskan  mulai dari 3 panggilan diterima yaitu Nenek, Ibu mertua, Cha Hee Chul dan pada pukul 00.49 Panggilan tak terjawab.
“Aku tahu itu setelah menganalisis... Ponselnya. Mengapa hal aneh ini terjadi.” Cerita Seol Ok pindah tempat duduk disamping Wan Seung. Wan Seung berkomentar kalau Seol Ok itu tidak tahu apa-apa.
“Mengapa kedua orang tua itu...Tiba-tiba pulang dari gereja?” kata Seol Ok, Wan Seung seperti tak peduli meminta kimchi pada bibi pemilik kedai.
“Mengapa Hee Chul pulang Tepat pada hari itu? Pada hari itu, apa yang terjadi dengan keluarga itu. Sekitar jam 8 malam, Hee Chul...” cerita Seol Ok sambil memotong kimchi. 


Flash Back
Pertengkaran Tuan Cha dan istrinya terdengar dari lantai atas, Hee Chul yang baru pulang melihat bayangan dari jendela kamar atas.
“Hee Chul pulang ke rumah Sekitar jam 8 malam. Dia melihat orang tuanya berkelahi.”
Akhirnya Hee Chul yang melihat orang tuanya bertengkar mengirimkan pesan pada temanya untuk main game di rumhanya. Temanya pun menyetujuinya.
Lalu mengirimkan pesan untuk ibunya kalau akan pergi ke rumah Jin Woo dan punya banyak PR, jadi akan tidur disana. Sementara itu Tuan Cha yang terlihat kesal keluar dari rumah lalu mengirimkan pesan pada temanya untuk mengajak minum, temanya pun meminta agar datang saja.
“Saat Hee Chul tidak bisa menelpon Ibunya, lalu Dia menelpon neneknya.”
Hee Chul terlihat gelisah lalu mengirimkan pesan untuk neneknya, memberitahu kalau Ibu tidak mengangkat teleponnya an melihatnya bertengkar dengan Ayah.
Istri Tuan Cha masih ada di Gereja sedang berbicara dengan pendeta, setelah itu memberitahu kalau merasakan ada sesuatu yang terjadi di rumah jadi harus cepat pulang. Tuan Cha pun bergegas akan mengambil mobil.
Nenek Cha memberitahu cucunya kalau mereka akan pulang sekarang jadi jangan dipikirkan.
“Itulah sebabnya pasangan lansia itu kembali ke Seoul. Jam 11.25 malam, Dia menggunakan kartu kreditnya di toko serba ada. Temannya mengatakan... Tn. Cha pergi untuk membeli minum.”
Tuan Cha membeli minuman untuk minum bersama di minimarket lalu ponsel Nyonya Lee berdering telp dari anaknya, tapi tak diangkat olehnya masih terlihat tertidur, di jam 11.32 PM.
“Jam 11.32 malam, Ada riwayat panggilan yang mengatakan bahwa dia mengabaikan panggilan. Itu berarti Ny. Lee masih hidup sampai saat itu.” 


“Pasangan lansia itu berada di dekat rumah mereka, jam 12.53 malam. Mereka mencoba menelponnya berkali-kali, Tapi Ny. Lee tidak mengangkatnya.”
Tuan Cha dan istrinya kembali pulang kerumah, lalu mengirimkan pesan pada menantunya “Myung Hee, kami hampir sampai di rumah. Kami baru saja melewati toko.” Tapi ketika sampai rumah melihat Myung Hee yang sudah terbujur kaku dengan luka dibagian tubuhnya.
Istri Tuan Cha ingin memanggil ambulan, Tuan Cha melarangnya seperti tak ingin anaknya masuk penjara. Seol Ok yakin Tepat jam 1 malam Ibu mertuanya menelepon 911dan menutup teleponnya.

Wan Seung mendengarkan dugaan Seol Ok,  mengartikan kalau saat itulah mereka menemukan mayatnya. Seol Ok yakin Ny. Lee meninggal antara jam 11.32 sampai 1.00 am. Jadi siapa pun yang berada di rumah saat itu adalah pelakunya.
“Hee Chul saat itu sedang main game. Tn. Cha memiliki saksi yang mengatakan dia bersama temannya.” Kata Wan Seung
“Benar, kau menjumpai dia. Kau harusnya lebih tahu. Setiap orang memiliki alibi Kecuali wanita tua itu.” Kata Wan Seung
“Ada seseorang yang alibi nya aneh.” Ucap Seol Ok yakin, Wan Seung bertanya siapa yang dimaksud. 

Sementara di ruangan investigasi, petugas melihat dari pencocokan sidik jadi dan hasilnya Identik. Si petugas Park pun bertanya apakah sudah  mendapat hasilnya. Si petugas wanita memberitahu kalau Mereka identik.
Sementara keduanya keluar dari restoran dan  Wan Seung meminta agar Seol Ok itu berhenti menganggunya, Seol Ok berjanji akan membelikannyamakan nanti dan akan memotong kimchi lobak. Wan Seung pun bertanya alibi siapa yang aneh. Seol Ok bertanya itu dari Cha Yong Chool.
“Apa karena dia pergi beli minum sendiri? Dia kembali jam 11.30” kata Wan Seung
Saat itu ponsel Wan Seung berbunyi, telp dari petugas Park, lalu bertanya sidik jari siapa dan akhirnya menutup telpnya. Seol Ok membalikan badan pura-pura tak mendengarnya. Wang Seung menarik Seol Ok bertanya Seberapa banyak masalah yang telah dibuatnya. Seol Ok bertanya jadi sidik jari siapa.
Wan Seung pikir tak ada alasan untuk memberi tahunya. Seol Ok mengeluh Wan Seung yang cepat marah dan meminta agar memberitahukanya dan bertindak lebih adik. Wan Seung tak peduli memilih untuk pergi meninggalkanya. 

Seol Ok berusaha untuk mendengar dari depan pintu. Petugas Park memberitahu Kelompok pengawasnya satu orang, Jadi mendapat hasilnya dengan cepat. Wan Seung melihat hasil sidik jari.  Petugas Park pun memberikan jam dinding.
“Apa mereka memulai otopsi?” tanya Wan Seung
“Iya. Mereka akan memberitahu kita begitu selesai.” Kata Petugas Park, Wan Seung hanya bisa menghela nafas.
Seol Ok masih ada didepan pintu menunggu dan langsung bertanya apakah Itu sidik jari Tn. Cha. Wan Seung membenarkan dan bertanya Bagaimana Seol Ok tahu jam-nya memiliki sidik jari. Seol Ok pikir hanya mengira itu aneh.
“Temannya mengingat waktu kejadian Karena dia melihat jam dinding. Berarti jam itu memiliki sidik jari Tn. Cha.” Ucap Seol Ok
“Apa kau mengatakan dia memutar jam jadi 11.30 Ketika temannya mabuk dan tertidur?” ucap Wan Seung
“Dia mungkin tahu temannya tidur saat sedang mabuk.” Kata Seol Ok
“Itu masuk akal, Tapi alibi Cha Yong Chool belum dipecahkan.” Wan Seung, Seol Ok pikir Sidik jarinya sudah ditemukan.
“Bagaimana kau bisa yakin dari itu saja? Dan juga, aku pikir dia menggunakan kartu kreditnya pada saat itu.” Komentar Wang Seung
Seol Ok yakin Orang lain mungkin yang telah menggunakannya jadi mereka tidak tahu apa dia yang menggunakannya Wang Seung mengeluh Seol Ok itu sekarang sangat plin-plan dan memberitahu kalau Cha Yong Chool tertangkap dalam CCTV sebuah toko jam 11.25. Seol Ok binggung  kalau Tuan Cha itu benar-benar ada di CCTV itu.
Wan Seung mendengar suara ponsel Seol Ok yang berdering mulai mengeluh menyuruh agar mematikan. Seol Ok pikir kalau melakukan iu maka nanti masalahnya bisa semakin besar.


Wan Seung yang kesal berjalan melihat seorang petugas yang berdiri dengan mata mengantuk. Si petugas mengaku kalau sedang minum cola. Wan Seung memberitahu kalau Interogasi akan berlangsung lama, Jadi sebaiknya minum kopi saja. Si petugas menolak karena sangat sensitif.
“Aku tidak bisa tidur di malam hari jika minum kopi.” Ucap Si pria
“Kau tidak bisa tidur karena tidur di siang hari.” Komentar Wan Seung
Seol Ok mendekati si petugas meminta agar memegang ponselnya dan terlihat nomor rumah yang terus berbunyi, serta meminta agar jangan diangkat telponnya. Wan Seung memberitahu si petugas kalau  akan segera kembali jadi Tetaplah siaga.
Seol Ok mengikuti Wan Seung meminta agar menunjukkan cuplikan CCTV nya. Wan Seung mengeluh Seol Ok yang harus melihatnya, karena ia sudah melihatnya dengan matanya. Seol OK pikir harus melihatnya dengan matanya sendiri. Sementara Si petugas yang meminum soda dengan sedotan sadar kalau sedari tadi minumanya sudah habis. 

Di rumah
Nyonya Park dan juga Ho Soon menonton TV, sementara suami Seol Ok sibuk di ruang kerja menelp tapi telp istrinya yang tak diangkta. Nyonya Park yang melihatnya berpikir kalau Seol Ok itu kecelakaan. Ho Soon pikir tak seperti itu karena menurutnya kakak iparnya saja yang hanya agak aneh.


Seorang wanita Jung Ji Won datang ke sebuah toko gaun lalu menunjuk sebuah gaun. Si pegawai pikir Ji Woon bisa melihat yang lain lebih dulu. Tapi Ji Won tetap ingin memilih langsung gaun yang menarik dimatanya.

Wan Seung mengeluh Ponsel Seol Ok yang sangat berisik karena terus berbunyi. Seol Ok pikir itu punya Wan Seung karena ponselnya sudah dititipkan pada petugas. Wan Seung melihat ponselnya.  Ternyata sebuah pesan [Upacara pertunangan Ha Wan Seung  dan Jung Ji Won] lalu wajahnya dengan kesal menelp seseorang.
“Hei, Apa kau gila? Kau bilang Upacara pertunangan? Kau tidak bisa melakukan ini seenakmu. Jangan lakukan upacara pertunangan ini.” Ucap Wan Seung, Ji Won seperti tak mau tahu langsung menutup telpnya. Wan Seung makin marah Ji Won menutup telpnya lebih dulu.
“Dia baru saja dicampakkan. Bagaimana dia tidak tahu pacarnya tunangan?” komentar Seol Ok melihat sikap Wan Seung

Wan Seung mendekat bermastikan Seol Ok hanya ingin melihat hasil CCTV. Seol Ok memberikan hormat tanda setuju.  Wan Seung menegaskan Jika tidak bisa menangkap pembunuh  setelah ini, maka  Seol Ok itu selesai dan Jangan mengeluh kalau ia bersikap jahat atau pelit. Seol Ok setuju.
“Kau melakukan ini semua sehingga kau dicampakkan. Jadi Aku akan menangkap pembunuhnya malam ini. Semangat.” Ucap Seol Ok memberikan semangat.
“Ini jam 11 malam. Kau memiliki waktu satu jam.” Kata Wan Seung, Seol Ok mengeluh kalau sekarang sedang mempertaruhkan nyawaku di kantor polisi
“Perceraian tidak akan membunuhmu.” Komentar Wan Seung dan mengajak segera melihatnya karena Sekarang tersisa 58 menit. Seol Ok pun setuju. 


Keduanya melihat rekaman CCTV dari toko tempat Tuan Cha membeli minuman. Seol Ok bertanya apakah hanya ini saja CCTV yang dimiliki. Wan Seung merasa kalau Seok Ok ingin mengatakan CCTV-nya dirusak dan menegaskan kalau yang dilihat memang benar Cha Yong Chool.
“Jangan biarkan hal seperti ini terjadi padamu. Ini salahmu bertaruh melawan veteran sepertiku. Jika aku berada di level Petugas Hong, Mungkin itu menarik.” Komentar Wan Seung bangga pada dirinya  Seol Ok berdiri melihat peta dibagian Baebang 2-dong

[Ruang Interogasi]
Petugas yang berjaga tertidur sampai berdiri dan mendengar bunyi ponsel yang terus berdering akhirnya mengangkatnya.  Dan berkata kalau ada di  kantor polisi Seodong dan bertanya siapa yang menelp. Lalu dibuat binggung kalau yang menelp adalah suaminya. Ia pun sadar kalau telp yang diangkat milik Seol Ok bukan miliknya dan buru-buru menutupnya dengan wajah panik.
Seol Ok masih melihat Peta sambil bertanya Apa tokonya tempat yang ditunjuk. Wan Seung mengejek kalau dirinya itu  menyakiti harga diri Seol Ok, menurutnya wanita itu sudah  melakukannya dengan baik bagi ibu rumah tangga.
“Ahjumma.... Apa yang kau lakukan?” ucap Wan Seung melihat Seol Ok hanya diam saja menatap peta.

“Mari kita lihat cuplikan CCTV-nya.” Ajak Seol Ok. Wan Seung heran karena mereka baru saja melihatnya dan Apalagi yang ingin dilihat
“Masih ada lagi, aku yakin itu.” Kata Seol Ok
“Kau memiliki waktu 30 menit dan Aku tidak peduli jika kau melihatnya. Jika terlambat, kau akan keluar. Aku akan membuat alarm jika aku lupa.” Kata Wan Seung siap dengan ponselnya dan baru sadar kalau Seok Ok sudah melesat pergi ke luar ruangan.
Petugas wanita datang memberikan Data yang diminta oleh Wan Seung. Wan Seung melihat Ada pita di atas amplop lalu si wanita terlihat malu dan langsung kabur. Wan Seung heran melihat banyak wanita yang kabur darinya, dan melihat isi amplop Polis asuransi kesehatan milik Lee Myung Hee. 


Paman pemilik toko menerima telp tentang Tiga polisi lalu bertanya Berapa lama dan apakah sudah berangkat sekarang, lalu memberitahu kalau akan siap-siap. Ia pun memberitahu anak buahnya kalau agar memberikan cuplikan CCTV yang diambil Detektif serta Arsipkan hari-hari yang penting. Si pegawai binggung apakah harus sekarang juga.
“Dia akan berangkat  dari kantor sekarang dan akan tiba sekitar 30 menit.” Ucap si paman. 

Seol Ok keluar dari kantor polisi tahu kalau si pria pasti akan meneleponnya duluan dan Mereka akan menyiapkan rekamannya, lalu memikirkan tentang Rute terpendek ke toko yaitu berbelok ke kanan dan harus berlari.
Akhirnya Seol Ok berlari sekuat tenaga,  dengan Melewati restoran daging dan tikungan yang membutuh waktu 15 menit. Lalu berjalan mundur dengan memotong jalan masuk restoran daging dan terus berlari. Ia yakin kalau pergi melewati asrama di persimpangan, masih dua menit lagi jadi bisa sampai di sana dalam waktu 10 menit.

Wan Seung dan Tuan Cha duduk berhadapan di ruang interogasi, Tuan Cha pikir Tidak ada yang perlu dikatakan. Wan Seung mengangguk mengerti. Tuan Cha heran ingin tahu alasan memanggilnya. Wan Seung pikir kalau Tuan Cha sibuk lebih baik pergi saja. Tuan Cha keluar dari ruangan dan kaget melihat temanya yang masuk ruangan interogasi.
“Sebagai gantinya, kami memanggil seseorang  yang memiliki sesuatu untuk dikatakan.” Ucap Wan Seung
“Aku minum dengan temanku sepanjang malam. Dia tidak ada hubungannya dengan kematian istriku.” Kata Tuan Cha mengajak temanya pergi.

“Kita harus bekerja sama. Jika mau membersihkan nama ayahmu, maka Kita harus mendapatkan pembunuh sebenarnya. Itulah yang Myung Hee inginkan.” Ucap Teman Tuan Cha 
Akhirnya teman Tuan Cha duduk di ruangan interogasi, Wan Seung membahas kalau Myung Hee telah membeli tiga polis asuransi jiwa dan bertanya apakah teman Tuan Cha itu sadar. Teman Tuan Cha mengaku tidak tahu itu polis asuransi jiwa.
“Aku baru saja membelinya dari seseorang yang aku kenal.” Kata Sei pria. Wan seung bertanya apakah seseorang yang dimaksud adalah Seseorang wanita. Tuan Cha yang harus melihatnya akhirnya ikut duduk.
“Apa kau khawatir dengan perkataan temanmu? Jadi Keluarlah atau duduk.” Perintah Wan Seung 


Ji Won sudah siap dengan gaun untuk tunanganya,  pegawai itu bertanya Kapan tunangannya akan mencoba bajunya. Ji Won mengaku kalau tunangan tidak akan datang lalu Kurangi ukuran dada hingga dua inci karena tahu pacarnya itu akan kehilangan berat badan.
Ponselnya berdering dari “Nomor tidak diketahui” seseorang mengucapkan  Selamat bertunangan. Ji Won tahu yang menelp adalah Do Jang memberitahu kalau tidak bisa terus meneleponnya. Do Jang pikir tak ada yang bisa dilakukan karena Tidak ada yang peduli.
“Aku akan ke sana untuk menemuimu minggu depan.” Kata Ji Won
“Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi tapi Aku ingin bertemu Tn. Ha. Dia sangat sibuk untuk datang saat aku menelepon. Katakan padanya... Dia bisa mengajukan permohonan untuk mengunjungi  narapidana seperti aku secara online.” Kata Do Jang.
Ji Won binging Do Jang yang ingin bertemu CEOnya, saat ingin bicara Do Jang sudah menutup telpnya. Ia pun bertanya-tanya  Bagaimana preman tingkat tiga mengenal CEOnya, menurutnya  Ada sesuatu tentang dia. 

Wan Seung memberitahu julukanya adalah hidung anjing Seodong jadi mencium bau dan Ayah Tuan Cha itu  berbau amis jadi tidak akan pernah bisa menghapus adegan pembunuhan. Tuan Cha dengan nada mengejek ingin tahu alasan memanggil mereka berdua.
“Ini sangat aneh. Kalian berdua juga berbau. Apa itu?” ucap Wan Seung menatap keduanya terlihat gugup. 

Sementara Seol Ok masih sibuk berlari mengingat Pencuri memanjat pipa dan memanjat pipa dan dinding lalu melompat melintasi bangunan,  jadi mereka sulit ditangkap jadi Jika ia melompati atap rumah maka Jarak terpendek sampai toko akan memakan waktu tujuh menit.
“Pasti sangat sulit menjadi pencuri.” Komentar Seol Ok lalu mencoba memanjat dinding, tapi saat itu seorang wanita baru selesai mandi membuka jendela panik melihat Seol Ok memanjat dinding dan berteriak menuduh Seol Ok sebagai pencuri.
Petugas patroli lewat, Si wanita makin berteriak lantang agar menangkap Seol Ok. Seol Ok pun akhirnya memilih untuk kabur dari pada ditangkap oleh petugas. 

Dua belas kurang 20 menit, Wan Seng memberitahu kalau Kapan pun menangkap penyelundup narkoba, maka selalu menemukan wanita menurutnya Pria memang seperti itu, tidak bisa tanpa wanita lalu bertanya apakah dia seperti itu. Teman Tuan Cha mengelengkan kepala.
“Bukan kau. Tapi kakek.” Kata Wan Seung. Teman Tuan Cha yakin kakek Cha bukan orang semacam itu.
“Jadi tidak seperti itu dan Berarti itu uang. Ini hanya tentang wanita atau uang. Itu sebabnya orang membunuh orang lain. Ada yang bilang mereka melakukannya karena marah, Tapi kenapa mereka marah? Ini tentang uang atau wanita. Dia membunuh menantunya. Mungkin dia terdaftar dalam asuransi jiwa. Dan bagaimana jika... Perencana asuransi adalah teman dekatnya. Jika itu seorang wanita, maka Keseluruhan cerita akan berbeda.” Kata Wan Seung
Teman Tuan Cha sedikit panik dan saling berpandangan.  Wan Seung pikir Uang dan wanita adalah tanda yang pasti dengan sedikit mengertak aklau teman Tuan Cha itu tahu segalanya. Teman Tuan Cha mengaku tak mengetahuinya.
“Apa yang kau tolak?  Cha Yong Chool berselingkuh dengan perencana. Kalian berdua bahkan minum bersama. Kau melakukannya, 'kan? Apa kau tahu dia memiliki asuransi jiwa? Ada kemungkinan kau tidak akan tahu. Kau pikir Cha Yong Chool mungkin telah... membunuhnya, 'kan? Itulah mengapa kau datang ke sini.” Kata Wan Seung, Teman Tuan Cha panik dan gugup. 


Seol Ok akhirnya datang sampai ke minimarket,  dan menunjuk kamera CCTV lainya. Si pegawai mengaku belum memindahkan arsipnya jadi Butuh waktu 10 menit lagi. Seol Ok kaget mendengarnya. Polisi yang datang tergopoh-gopoh pun binggung karena tenyata Seol Ok yang mencari rekaman CCTV. 

Ruang interogasi
Tuan Cha mengaku kalau temanya hanya asal bicara dan Jangan memperdulikanya. Teman Tuan Cha memastikan kalau bukan temanya yang membunuh Myung Hee, Tuan Cha malah menyindir dengan bertanya Apa memiliki bukti untuk menuduhnya. Wan Seung pikir mereka lebih baik menunggu dan lihat buktinya akan datang.
Saat itu ponsel Wan Seung berdering,  berpura-pura menerima telp dari  Petugas Lee. Seol Ok meminta Wan Seung agar memberikan waktu  10 menit lagi lalu mengubahnya jadi Lima menit lagi, dan ia sudah naik ke mobil polisi.
Wan Seung menegaskan kalau itu tak mungkin, dan meminta agar Jangan lupa untuk membeli pangsit dalam perjalanan pulang. Lalu mengeluh Seol Ok yang  tidak bisa melakukan apapun dalam waktu 10 menit. Sementar Seol Ok  mengeluh Wan Seung itu sangat pelit.
Saat di persimpangan melihat mobil suaminya wajahnya panik dan menyakinkan kalau suaminya tak akan datang ke kantor polisi. 


Seol Ok masuk ke ruangan dan Wan Seung mengeluh Seol Ok yang terlambat lima menit dan menanyakan cuplikan CCTV-nya. Seol Ok dengan bangga memperlihatkan USB di tanganya dan memasangkan pada laptop. Wan Seung melihat ponselnya Ji Won kembali menelp lalu sedikit menjauh untuk menangkapnya.
“Hei, kenapa kau menutup teleponnya? Apa Kau mencoba gaun pertunangan?!! Apa kau gila? Aku tidak akan mengulanginya lagi. Kau tidak akan pernah memakai gaun itu. Mengerti? Kau tidak bisa melakukan upacara pertunangan.” Tegas Wan Seung lalu kembali duduk dengan tatapan aneh yang diberikan Seol Ok.
“Hidup tidak berjalan sesuai rencanamu, 'kan?” komentar Seol Ok
“Berhenti bicara omong kosong dan mainkan video ini. Mari kita lihat apa yang kau temukan.” Kata Wan Seung
“Kau sangat tidak sabar, selalu berteriak, Berkelahi, dan terluka. Kau harus bersyukur dia mau denganmu sejauh itu. Kau harus membiarkan dia pergi dengan seorang pria.” Komentar Seol Ok 

Mereka pun melihat CCTV bersama, Seol Ok pun mulai menginterogasi  Antara pukul 9 malam sampai 3.30 pagi, Apa mereka berdua terus minum. Tuan Cha mengaku pernah keluar sekali untuk beli alkohol lagi dan mempelihatkan struk pembelian yang dimilikinya.
“Astaga... Kau lebih teliti dari penampilanmu dan menyimpan kuitansi. Apa kau tahu ini akan terjadi?” ucap Seol Ok, Tuan Cha terlihat binggung
“Jadi, apa kau terus minum selama itu? Apa itu menyenangkan? Apa yang pria bicarakan Ketika mereka minum?” tanya Seol Ok. Wan Seung meminta agar Seol Ok Berhenti bertanya tanpa tujuan tapi Seol Ok pikir ini penting.
“Bagaimana denganmu, Tn. Cha?” tanya Seol Ok. Teman Tuan Cha mengaku mereka sedang minum bersama.
“Apa itu menyenangkan? Apa lebih seru daripada bertengkar dengan istrimu?” tanya Seol Ok
Tuan Cha seperti pura-pura tak menegrti, Seol Ok mengaku mendengar dari tetangga kalau Pertengkarannya berakhir sekitar jam 2 sampai 3 pagi. Setelah Ny. Lee dari ruang gawat darurat Tapi semuanya berakhir lebih awal pada hari itu.
“Apa kalian berdua memiliki sesuatu yang khusus untuk dibicarakan?” tanya Seol Ok
“Apa kau benar-benar melakukan itu padanya?” tanya teman Tuan Cha. Tuan Cha pikir istrinya itu pantas mendapatkannya.
“Aku lihat, Ny. Lee pantas dipukuli.” Kata Seol Ok melihat CCTV. Tuan Cha pikir tak hubungannya dengan ini?
“Apa kau minum bir yang dia beli pada hari itu?”tanya Seol Ok, Wan Seung meminta agar  mengajukan  Pertanyaan lain saja jadi mereka tidak punya waktu.
“Aku haus karena berlari jadi Aku benar-benar ingin sekaleng bir dingin.” Komentar Seol Ok sengaja dengan nada menyindir.
“Itu tidak dingin, jadi kami tidak menghabiskannya.” Kata Tuan Cha, Seol Ok pikir Bir yang tidak dingin adalah yang terburuk.
“Tapi kenapa birnya tidak dingin? Tempatmu berjarak tiga menit dari toko. Bukankah itu aneh?” ucap Seol Ok
Wan Seung melihat rekaman CCTV berulang-ulang, sampai akhirnya tersenyum melihat sesuatu kejangalan. Tuan Cha yang masuk dari sisi kiri jalan dan keluar pergi melalui sisi kanan jalan. Seol Ok langsung bertanya kemana Tuan Cha mampir. Tuan Cha hanya diam saja, teman Tuan Cha binggung bertanya seperti apa yang aneh dari hal itu.
“Jika kau datang dari sisi kiri, maka Kau harus pulang ke sisi kiri. Karena sisi kiri adalah bengkel Dan sisi kanan, rumahmu, Tn.Cha.” kata Seol Ok
“Kau bukan psikopat. Jangan gemetar begitu.”sindir Wan Seung
“Aku sempat bingung sebentar karena mabuk.” Akui Tuan Cha
“Satu jam setengah. Itulah waktu yang kau butuhkan... Untuk kembali ke bengkel setelah membeli bir.” Kata Wan Seung memperlihatkan CCTV saat Tuan Cha berjalan kembali ke bengkel.
“Apa jam 11.25 ditambah... Satu jam setengah Bisa jadi jam 11.30?” tanya Seol Ok, Tuan Cha diam menatap tajam Seol Ok

Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

                                                                                                                                                                                  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar