Seol Ok
bertanya pada Tuan Cha Diantara jam 11.32 sampai 1.00 pagi, apa yang
dilakukanya. Tuan Cha hanya diam saja. Seol Ok langung mencuriganyanya,
bertanya kenapa Tuan Cha dan seperti menyembunyikan sesuatu. Tuan Cha terlihat
marah.
“Ahjumma,
berhenti.” Ucap Wan Seung langsung menutup mulut Seol Ok.
“Aku sibuk.
Apa yang kau mau dari aku?” ucap Tuan Cha sinis
“Cha Yong
Chool.. Istrimu sudah mati. Dan kau bilang anda sibuk? Anda bilang ayahmu bukan
pembunuhnya. Maka anda harus membersihkan namanya. Tidakkah anda ingin tahu
siapa yang membunuh istrimu?” ucap Wan Seung heran
“Apa dia
tahu siapa yang membunuh istrinya?” komentar Seol Ok.
Seorang
petugas datang, Wan Seung memberitahu kalau Tuan Cha perlu ditanyakan sebagai saksi jadi meminta
agar dibawa pergi. Tuan Cha pun dibawa dan Seol Ok langsung memberikan
jempolnya dan juga pujian kalau Wan Seung itu sangat kharismatik.
“Aku
memancarkan kharisma dari ujung kepala sampai kaki.” Komentar Wan Seung lalu
menyindir Seol Ok yang tidak pulang
“Ini
belum jam 12” kata Seol Ok. Wan Seung makin mengejek Seol Ok itu seperti
Cinderella yang ingin pulang jam 12 malam dan menyuruh agar membeli belilah
pangsit dan pulang ke rumah.
“Apa Alibi
Cha Yong Chool tidak diperiksa? Aku bisa menjelaskan. Jadi Tolong dengarkan aku.”
Pinta Seol Ok
Mereka
pun berjalan keluar, Wan Seung bertanya Bagaimana Seol Ok itu bisa tahu waktu
terjadinya pembunuhan, karena Hasil otopsi bahkan belum keluar. Seol Ok
menceritakan sudah memeriksa catatan panggilan keluarga dan pesan teks.
“Itu ada
di ruang bukti. Bagaimana kau bisa melihatnya?” kata Wan Seung, lalu kesal
mengingat pasti dari Petugas Hong.
“Tapi...Apa
Kau tidak bisa pulang sekarang.” Kata Wan Seung kalau pasti nanti akan di telp.
Seol Ok
mengingat lalu berpikir membuat alasan diculik dan menceritakan penculik itu
menutup teleponnya, karena tahu tentang rahasia negara. Begitu petugas negara
menculiknya maka menutup telepon sehingga bisa menjaga keluarganya tetap aman.
Wan Seung
mengeluh mendengarnya menyuruh Seol Ok membuat alasan sedang berada di ruangan bawah tanah dan
tidak ada jaringan. Seol Ok tahu kalau Jaringan ponsel akhir-akhir ini sudah
bagus dan Suamiknya mungkin akan menceraikannya jadi meminta aga
menyarankan sesuatu yang membantu. Wan
Seung pikir Tidak ada jaringan, terdengar lebih baik dari pada menjaga rahasia negara.
“Jangan
bercerai dan Pulang saja” kata Wan Seung
“Paling
tidak aku harus menangkap penjahat itu jika aku bercerai.” Kata Seol Ok.
Mereka
masuk ke sebuah restoran, Wan Seung memesan Sup mabuk lalu menyuruh Seol Ok
pulang saja sebelum tempat pangsit ditutup karena tidak mungkin menangkapnya
hari ini. Seol Ok melihat kalau Masih ada waktu dan meceritakan akan mengatakan
antri panjang ketika membeli pangsitnya dan tak bisa membelinya karena pangsitnya
habis. Wan Seung heran mendengar Seol Ok itu harus berbohong.
“Jadilah
berani. Katakan padanya untuk memikirkan
urusannya sendiri.” Komentar Wan Seung
“Dia akan
menyukainya dan tidak masalah”kata Seol Ok, Wang Seung mengaku tak peduli.
“Kau
tidak punya waktu untuk makan. Kita harus pergi menangkap penjahatnya.” Kata
Seol Ok
“Bagaimana
aku bisa berkerja saat dia tidak berbicara? Cukup sampai disini saja malam ini.
Kita akan mengetahui waktu terjadinya kejahatan ketika hasil otopsi keluar.”
Kata Wan Seung kesal
“Ini
antara jam 11.32 sampai 1.00 pagi.” Ucap Seol Ok, Wan Seung memilih untuk
lanjut makan.
Flash Back
Seol Ok
melihat catatan dari telp yang sudah dituliskan
mulai dari 3 panggilan diterima yaitu Nenek, Ibu mertua, Cha Hee Chul
dan pada pukul 00.49 Panggilan tak terjawab.
“Aku tahu
itu setelah menganalisis... Ponselnya. Mengapa hal aneh ini terjadi.” Cerita
Seol Ok pindah tempat duduk disamping Wan Seung. Wan Seung berkomentar kalau
Seol Ok itu tidak tahu apa-apa.
“Mengapa
kedua orang tua itu...Tiba-tiba pulang dari gereja?” kata Seol Ok, Wan Seung
seperti tak peduli meminta kimchi pada bibi pemilik kedai.
“Mengapa
Hee Chul pulang Tepat pada hari itu? Pada hari itu, apa yang terjadi dengan
keluarga itu. Sekitar jam 8 malam, Hee Chul...” cerita Seol Ok sambil memotong
kimchi.
Flash Back
Pertengkaran
Tuan Cha dan istrinya terdengar dari lantai atas, Hee Chul yang baru pulang
melihat bayangan dari jendela kamar atas.
“Hee Chul pulang ke rumah Sekitar
jam 8 malam. Dia melihat orang tuanya berkelahi.”
Akhirnya
Hee Chul yang melihat orang tuanya bertengkar mengirimkan pesan pada temanya
untuk main game di rumhanya. Temanya pun menyetujuinya.
Lalu
mengirimkan pesan untuk ibunya kalau akan pergi ke rumah Jin Woo dan punya
banyak PR, jadi akan tidur disana. Sementara itu Tuan Cha yang terlihat kesal
keluar dari rumah lalu mengirimkan pesan pada temanya untuk mengajak minum,
temanya pun meminta agar datang saja.
“Saat Hee Chul tidak bisa menelpon
Ibunya, lalu Dia menelpon neneknya.”
Hee Chul
terlihat gelisah lalu mengirimkan pesan untuk neneknya, memberitahu kalau Ibu
tidak mengangkat teleponnya an melihatnya bertengkar dengan Ayah.
Istri
Tuan Cha masih ada di Gereja sedang berbicara dengan pendeta, setelah itu
memberitahu kalau merasakan ada sesuatu yang terjadi di rumah jadi harus cepat
pulang. Tuan Cha pun bergegas akan mengambil mobil.
Nenek Cha
memberitahu cucunya kalau mereka akan pulang sekarang jadi jangan dipikirkan.
“Itulah sebabnya pasangan lansia
itu kembali ke Seoul. Jam 11.25 malam, Dia menggunakan kartu kreditnya di toko
serba ada. Temannya mengatakan... Tn. Cha pergi untuk membeli minum.”
Tuan Cha
membeli minuman untuk minum bersama di minimarket lalu ponsel Nyonya Lee
berdering telp dari anaknya, tapi tak diangkat olehnya masih terlihat tertidur,
di jam 11.32 PM.
“Jam 11.32 malam, Ada riwayat
panggilan yang mengatakan bahwa dia mengabaikan panggilan. Itu berarti Ny. Lee
masih hidup sampai saat itu.”
“Pasangan lansia itu berada di
dekat rumah mereka, jam 12.53 malam. Mereka mencoba menelponnya berkali-kali,
Tapi Ny. Lee tidak mengangkatnya.”
Tuan Cha
dan istrinya kembali pulang kerumah, lalu mengirimkan pesan pada menantunya “Myung
Hee, kami hampir sampai di rumah. Kami baru saja melewati toko.” Tapi ketika
sampai rumah melihat Myung Hee yang sudah terbujur kaku dengan luka dibagian
tubuhnya.
Istri
Tuan Cha ingin memanggil ambulan, Tuan Cha melarangnya seperti tak ingin
anaknya masuk penjara. Seol Ok yakin Tepat jam 1 malam Ibu mertuanya menelepon
911dan menutup teleponnya.
Wan Seung
mendengarkan dugaan Seol Ok, mengartikan
kalau saat itulah mereka menemukan mayatnya. Seol Ok yakin Ny. Lee meninggal
antara jam 11.32 sampai 1.00 am. Jadi siapa pun yang berada di rumah saat itu
adalah pelakunya.
“Hee Chul
saat itu sedang main game. Tn. Cha memiliki saksi yang mengatakan dia bersama
temannya.” Kata Wan Seung
“Benar,
kau menjumpai dia. Kau harusnya lebih tahu. Setiap orang memiliki alibi Kecuali
wanita tua itu.” Kata Wan Seung
“Ada
seseorang yang alibi nya aneh.” Ucap Seol Ok yakin, Wan Seung bertanya siapa
yang dimaksud.
Sementara
di ruangan investigasi, petugas melihat dari pencocokan sidik jadi dan hasilnya
Identik. Si petugas Park pun bertanya apakah sudah mendapat hasilnya. Si petugas wanita memberitahu
kalau Mereka identik.
Sementara
keduanya keluar dari restoran dan Wan
Seung meminta agar Seol Ok itu berhenti menganggunya, Seol Ok berjanji akan
membelikannyamakan nanti dan akan memotong kimchi lobak. Wan Seung pun bertanya
alibi siapa yang aneh. Seol Ok bertanya itu dari Cha Yong Chool.
“Apa
karena dia pergi beli minum sendiri? Dia kembali jam 11.30” kata Wan Seung
Saat itu
ponsel Wan Seung berbunyi, telp dari petugas Park, lalu bertanya sidik jari
siapa dan akhirnya menutup telpnya. Seol Ok membalikan badan pura-pura tak
mendengarnya. Wang Seung menarik Seol Ok bertanya Seberapa banyak masalah yang telah
dibuatnya. Seol Ok bertanya jadi sidik jari siapa.
Wan Seung
pikir tak ada alasan untuk memberi tahunya. Seol Ok mengeluh Wan Seung yang
cepat marah dan meminta agar memberitahukanya dan bertindak lebih adik. Wan
Seung tak peduli memilih untuk pergi meninggalkanya.
Seol Ok
berusaha untuk mendengar dari depan pintu. Petugas Park memberitahu Kelompok
pengawasnya satu orang, Jadi mendapat hasilnya dengan cepat. Wan Seung melihat
hasil sidik jari. Petugas Park pun
memberikan jam dinding.
“Apa
mereka memulai otopsi?” tanya Wan Seung
“Iya.
Mereka akan memberitahu kita begitu selesai.” Kata Petugas Park, Wan Seung
hanya bisa menghela nafas.
Seol Ok
masih ada didepan pintu menunggu dan langsung bertanya apakah Itu sidik jari Tn.
Cha. Wan Seung membenarkan dan bertanya Bagaimana Seol Ok tahu jam-nya memiliki
sidik jari. Seol Ok pikir hanya mengira itu aneh.
“Temannya
mengingat waktu kejadian Karena dia melihat jam dinding. Berarti jam itu
memiliki sidik jari Tn. Cha.” Ucap Seol Ok
“Apa kau
mengatakan dia memutar jam jadi 11.30 Ketika temannya mabuk dan tertidur?” ucap
Wan Seung
“Dia
mungkin tahu temannya tidur saat sedang mabuk.” Kata Seol Ok
“Itu
masuk akal, Tapi alibi Cha Yong Chool belum dipecahkan.” Wan Seung, Seol Ok
pikir Sidik jarinya sudah ditemukan.
“Bagaimana
kau bisa yakin dari itu saja? Dan juga, aku pikir dia menggunakan kartu
kreditnya pada saat itu.” Komentar Wang Seung
Seol Ok
yakin Orang lain mungkin yang telah menggunakannya jadi mereka tidak tahu apa
dia yang menggunakannya Wang Seung mengeluh Seol Ok itu sekarang sangat
plin-plan dan memberitahu kalau Cha Yong Chool tertangkap dalam CCTV sebuah
toko jam 11.25. Seol Ok binggung kalau
Tuan Cha itu benar-benar ada di CCTV itu.
Wan Seung
mendengar suara ponsel Seol Ok yang berdering mulai mengeluh menyuruh agar
mematikan. Seol Ok pikir kalau melakukan iu maka nanti masalahnya bisa semakin
besar.
Wan Seung
yang kesal berjalan melihat seorang petugas yang berdiri dengan mata mengantuk.
Si petugas mengaku kalau sedang minum cola. Wan Seung memberitahu kalau Interogasi
akan berlangsung lama, Jadi sebaiknya minum kopi saja. Si petugas menolak
karena sangat sensitif.
“Aku
tidak bisa tidur di malam hari jika minum kopi.” Ucap Si pria
“Kau
tidak bisa tidur karena tidur di siang hari.” Komentar Wan Seung
Seol Ok
mendekati si petugas meminta agar memegang ponselnya dan terlihat nomor rumah
yang terus berbunyi, serta meminta agar jangan diangkat telponnya. Wan Seung
memberitahu si petugas kalau akan segera
kembali jadi Tetaplah siaga.
Seol Ok
mengikuti Wan Seung meminta agar menunjukkan cuplikan CCTV nya. Wan Seung
mengeluh Seol Ok yang harus melihatnya, karena ia sudah melihatnya dengan
matanya. Seol OK pikir harus melihatnya dengan matanya sendiri. Sementara Si
petugas yang meminum soda dengan sedotan sadar kalau sedari tadi minumanya
sudah habis.
Di rumah
Nyonya
Park dan juga Ho Soon menonton TV, sementara suami Seol Ok sibuk di ruang kerja
menelp tapi telp istrinya yang tak diangkta. Nyonya Park yang melihatnya
berpikir kalau Seol Ok itu kecelakaan. Ho Soon pikir tak seperti itu karena
menurutnya kakak iparnya saja yang hanya agak aneh.
Seorang
wanita Jung Ji Won datang ke sebuah toko gaun lalu menunjuk sebuah gaun. Si
pegawai pikir Ji Woon bisa melihat yang lain lebih dulu. Tapi Ji Won tetap
ingin memilih langsung gaun yang menarik dimatanya.
Wan Seung
mengeluh Ponsel Seol Ok yang sangat berisik karena terus berbunyi. Seol Ok
pikir itu punya Wan Seung karena ponselnya sudah dititipkan pada petugas. Wan
Seung melihat ponselnya. Ternyata sebuah
pesan [Upacara pertunangan Ha Wan Seung
dan Jung Ji Won] lalu wajahnya dengan kesal menelp seseorang.
“Hei, Apa
kau gila? Kau bilang Upacara pertunangan? Kau tidak bisa melakukan ini
seenakmu. Jangan lakukan upacara pertunangan ini.” Ucap Wan Seung, Ji Won
seperti tak mau tahu langsung menutup telpnya. Wan Seung makin marah Ji Won
menutup telpnya lebih dulu.
“Dia baru
saja dicampakkan. Bagaimana dia tidak tahu pacarnya tunangan?” komentar Seol Ok
melihat sikap Wan Seung
Wan Seung
mendekat bermastikan Seol Ok hanya ingin melihat hasil CCTV. Seol Ok memberikan
hormat tanda setuju. Wan Seung
menegaskan Jika tidak bisa menangkap pembunuh
setelah ini, maka Seol Ok itu
selesai dan Jangan mengeluh kalau ia bersikap jahat atau pelit. Seol Ok setuju.
“Kau
melakukan ini semua sehingga kau dicampakkan. Jadi Aku akan menangkap
pembunuhnya malam ini. Semangat.” Ucap Seol Ok memberikan semangat.
“Ini jam
11 malam. Kau memiliki waktu satu jam.” Kata Wan Seung, Seol Ok mengeluh kalau
sekarang sedang mempertaruhkan nyawaku di kantor polisi
“Perceraian
tidak akan membunuhmu.” Komentar Wan Seung dan mengajak segera melihatnya
karena Sekarang tersisa 58 menit. Seol Ok pun setuju.
Keduanya
melihat rekaman CCTV dari toko tempat Tuan Cha membeli minuman. Seol Ok
bertanya apakah hanya ini saja CCTV yang dimiliki. Wan Seung merasa kalau Seok
Ok ingin mengatakan CCTV-nya dirusak dan menegaskan kalau yang dilihat memang benar
Cha Yong Chool.
“Jangan
biarkan hal seperti ini terjadi padamu. Ini salahmu bertaruh melawan veteran
sepertiku. Jika aku berada di level Petugas Hong, Mungkin itu menarik.” Komentar
Wan Seung bangga pada dirinya Seol Ok
berdiri melihat peta dibagian Baebang 2-dong
[Ruang
Interogasi]
Petugas
yang berjaga tertidur sampai berdiri dan mendengar bunyi ponsel yang terus
berdering akhirnya mengangkatnya. Dan berkata
kalau ada di kantor polisi Seodong dan
bertanya siapa yang menelp. Lalu dibuat binggung kalau yang menelp adalah
suaminya. Ia pun sadar kalau telp yang diangkat milik Seol Ok bukan miliknya
dan buru-buru menutupnya dengan wajah panik.
Seol Ok
masih melihat Peta sambil bertanya Apa tokonya tempat yang ditunjuk. Wan Seung
mengejek kalau dirinya itu menyakiti
harga diri Seol Ok, menurutnya wanita itu sudah
melakukannya dengan baik bagi ibu rumah tangga.
“Ahjumma....
Apa yang kau lakukan?” ucap Wan Seung melihat Seol Ok hanya diam saja menatap
peta.
“Mari
kita lihat cuplikan CCTV-nya.” Ajak Seol Ok. Wan Seung heran karena mereka baru
saja melihatnya dan Apalagi yang ingin dilihat
“Masih
ada lagi, aku yakin itu.” Kata Seol Ok
“Kau
memiliki waktu 30 menit dan Aku tidak peduli jika kau melihatnya. Jika
terlambat, kau akan keluar. Aku akan membuat alarm jika aku lupa.” Kata Wan
Seung siap dengan ponselnya dan baru sadar kalau Seok Ok sudah melesat pergi ke
luar ruangan.
Petugas wanita
datang memberikan Data yang diminta oleh Wan Seung. Wan Seung melihat Ada pita
di atas amplop lalu si wanita terlihat malu dan langsung kabur. Wan Seung heran
melihat banyak wanita yang kabur darinya, dan melihat isi amplop Polis asuransi
kesehatan milik Lee Myung Hee.
Paman pemilik
toko menerima telp tentang Tiga polisi lalu bertanya Berapa lama dan apakah
sudah berangkat sekarang, lalu memberitahu kalau akan siap-siap. Ia pun
memberitahu anak buahnya kalau agar memberikan cuplikan CCTV yang diambil
Detektif serta Arsipkan hari-hari yang penting. Si pegawai binggung apakah
harus sekarang juga.
“Dia akan
berangkat dari kantor sekarang dan akan
tiba sekitar 30 menit.” Ucap si paman.
Seol Ok
keluar dari kantor polisi tahu kalau si pria pasti akan meneleponnya duluan dan
Mereka akan menyiapkan rekamannya, lalu memikirkan tentang Rute terpendek ke
toko yaitu berbelok ke kanan dan harus berlari.
Akhirnya
Seol Ok berlari sekuat tenaga, dengan Melewati
restoran daging dan tikungan yang membutuh waktu 15 menit. Lalu berjalan mundur
dengan memotong jalan masuk restoran daging dan terus berlari. Ia yakin kalau
pergi melewati asrama di persimpangan, masih dua menit lagi jadi bisa sampai di
sana dalam waktu 10 menit.
Wan Seung
dan Tuan Cha duduk berhadapan di ruang interogasi, Tuan Cha pikir Tidak ada
yang perlu dikatakan. Wan Seung mengangguk mengerti. Tuan Cha heran ingin tahu
alasan memanggilnya. Wan Seung pikir kalau Tuan Cha sibuk lebih baik pergi
saja. Tuan Cha keluar dari ruangan dan kaget melihat temanya yang masuk ruangan
interogasi.
“Sebagai
gantinya, kami memanggil seseorang yang
memiliki sesuatu untuk dikatakan.” Ucap Wan Seung
“Aku
minum dengan temanku sepanjang malam. Dia tidak ada hubungannya dengan kematian
istriku.” Kata Tuan Cha mengajak temanya pergi.
“Kita
harus bekerja sama. Jika mau membersihkan nama ayahmu, maka Kita harus mendapatkan
pembunuh sebenarnya. Itulah yang Myung Hee inginkan.” Ucap Teman Tuan Cha
Akhirnya teman
Tuan Cha duduk di ruangan interogasi, Wan Seung membahas kalau Myung Hee telah
membeli tiga polis asuransi jiwa dan bertanya apakah teman Tuan Cha itu sadar. Teman
Tuan Cha mengaku tidak tahu itu polis asuransi jiwa.
“Aku baru
saja membelinya dari seseorang yang aku kenal.” Kata Sei pria. Wan seung
bertanya apakah seseorang yang dimaksud adalah Seseorang wanita. Tuan Cha yang
harus melihatnya akhirnya ikut duduk.
“Apa kau
khawatir dengan perkataan temanmu? Jadi Keluarlah atau duduk.” Perintah Wan
Seung
Ji Won sudah
siap dengan gaun untuk tunanganya, pegawai
itu bertanya Kapan tunangannya akan mencoba bajunya. Ji Won mengaku kalau tunangan
tidak akan datang lalu Kurangi ukuran dada hingga dua inci karena tahu pacarnya
itu akan kehilangan berat badan.
Ponselnya
berdering dari “Nomor tidak diketahui” seseorang mengucapkan Selamat bertunangan. Ji Won tahu yang menelp
adalah Do Jang memberitahu kalau tidak bisa terus meneleponnya. Do Jang pikir
tak ada yang bisa dilakukan karena Tidak ada yang peduli.
“Aku akan
ke sana untuk menemuimu minggu depan.” Kata Ji Won
“Aku
tidak ingin bertemu denganmu lagi tapi Aku ingin bertemu Tn. Ha. Dia sangat
sibuk untuk datang saat aku menelepon. Katakan padanya... Dia bisa mengajukan
permohonan untuk mengunjungi narapidana
seperti aku secara online.” Kata Do Jang.
Ji Won
binging Do Jang yang ingin bertemu CEOnya, saat ingin bicara Do Jang sudah
menutup telpnya. Ia pun bertanya-tanya Bagaimana
preman tingkat tiga mengenal CEOnya, menurutnya
Ada sesuatu tentang dia.
Wan Seung
memberitahu julukanya adalah hidung anjing Seodong jadi mencium bau dan Ayah
Tuan Cha itu berbau amis jadi tidak akan
pernah bisa menghapus adegan pembunuhan. Tuan Cha dengan nada mengejek ingin
tahu alasan memanggil mereka berdua.
“Ini
sangat aneh. Kalian berdua juga berbau. Apa itu?” ucap Wan Seung menatap
keduanya terlihat gugup.
Sementara
Seol Ok masih sibuk berlari mengingat Pencuri memanjat pipa dan memanjat pipa
dan dinding lalu melompat melintasi bangunan,
jadi mereka sulit ditangkap jadi Jika ia melompati atap rumah maka Jarak
terpendek sampai toko akan memakan waktu tujuh menit.
“Pasti
sangat sulit menjadi pencuri.” Komentar Seol Ok lalu mencoba memanjat dinding,
tapi saat itu seorang wanita baru selesai mandi membuka jendela panik melihat
Seol Ok memanjat dinding dan berteriak menuduh Seol Ok sebagai pencuri.
Petugas
patroli lewat, Si wanita makin berteriak lantang agar menangkap Seol Ok. Seol
Ok pun akhirnya memilih untuk kabur dari pada ditangkap oleh petugas.
Dua belas
kurang 20 menit, Wan Seng memberitahu kalau Kapan pun menangkap penyelundup
narkoba, maka selalu menemukan wanita menurutnya Pria memang seperti itu, tidak
bisa tanpa wanita lalu bertanya apakah dia seperti itu. Teman Tuan Cha
mengelengkan kepala.
“Bukan
kau. Tapi kakek.” Kata Wan Seung. Teman Tuan Cha yakin kakek Cha bukan orang
semacam itu.
“Jadi
tidak seperti itu dan Berarti itu uang. Ini hanya tentang wanita atau uang. Itu
sebabnya orang membunuh orang lain. Ada yang bilang mereka melakukannya karena
marah, Tapi kenapa mereka marah? Ini tentang uang atau wanita. Dia membunuh
menantunya. Mungkin dia terdaftar dalam asuransi jiwa. Dan bagaimana jika... Perencana
asuransi adalah teman dekatnya. Jika itu seorang wanita, maka Keseluruhan
cerita akan berbeda.” Kata Wan Seung
Teman
Tuan Cha sedikit panik dan saling berpandangan.
Wan Seung pikir Uang dan wanita adalah tanda yang pasti dengan sedikit
mengertak aklau teman Tuan Cha itu tahu segalanya. Teman Tuan Cha mengaku tak
mengetahuinya.
“Apa yang
kau tolak? Cha Yong Chool berselingkuh
dengan perencana. Kalian berdua bahkan minum bersama. Kau melakukannya, 'kan? Apa
kau tahu dia memiliki asuransi jiwa? Ada kemungkinan kau tidak akan tahu. Kau
pikir Cha Yong Chool mungkin telah... membunuhnya, 'kan? Itulah mengapa kau
datang ke sini.” Kata Wan Seung, Teman Tuan Cha panik dan gugup.
Seol Ok
akhirnya datang sampai ke minimarket,
dan menunjuk kamera CCTV lainya. Si pegawai mengaku belum memindahkan
arsipnya jadi Butuh waktu 10 menit lagi. Seol Ok kaget mendengarnya. Polisi
yang datang tergopoh-gopoh pun binggung karena tenyata Seol Ok yang mencari
rekaman CCTV.
Ruang
interogasi
Tuan Cha
mengaku kalau temanya hanya asal bicara dan Jangan memperdulikanya. Teman Tuan
Cha memastikan kalau bukan temanya yang membunuh Myung Hee, Tuan Cha malah
menyindir dengan bertanya Apa memiliki bukti untuk menuduhnya. Wan Seung pikir
mereka lebih baik menunggu dan lihat buktinya akan datang.
Saat itu
ponsel Wan Seung berdering, berpura-pura
menerima telp dari Petugas Lee. Seol Ok
meminta Wan Seung agar memberikan waktu
10 menit lagi lalu mengubahnya jadi Lima menit lagi, dan ia sudah naik
ke mobil polisi.
Wan Seung
menegaskan kalau itu tak mungkin, dan meminta agar Jangan lupa untuk membeli
pangsit dalam perjalanan pulang. Lalu mengeluh Seol Ok yang tidak bisa melakukan apapun dalam waktu 10
menit. Sementar Seol Ok mengeluh Wan
Seung itu sangat pelit.
Saat di
persimpangan melihat mobil suaminya wajahnya panik dan menyakinkan kalau
suaminya tak akan datang ke kantor polisi.
Seol Ok
masuk ke ruangan dan Wan Seung mengeluh Seol Ok yang terlambat lima menit dan
menanyakan cuplikan CCTV-nya. Seol Ok dengan bangga memperlihatkan USB di
tanganya dan memasangkan pada laptop. Wan Seung melihat ponselnya Ji Won
kembali menelp lalu sedikit menjauh untuk menangkapnya.
“Hei,
kenapa kau menutup teleponnya? Apa Kau mencoba gaun pertunangan?!! Apa kau
gila? Aku tidak akan mengulanginya lagi. Kau tidak akan pernah memakai gaun
itu. Mengerti? Kau tidak bisa melakukan upacara pertunangan.” Tegas Wan Seung lalu
kembali duduk dengan tatapan aneh yang diberikan Seol Ok.
“Hidup
tidak berjalan sesuai rencanamu, 'kan?” komentar Seol Ok
“Berhenti
bicara omong kosong dan mainkan video ini. Mari kita lihat apa yang kau
temukan.” Kata Wan Seung
“Kau
sangat tidak sabar, selalu berteriak, Berkelahi, dan terluka. Kau harus
bersyukur dia mau denganmu sejauh itu. Kau harus membiarkan dia pergi dengan
seorang pria.” Komentar Seol Ok
Mereka
pun melihat CCTV bersama, Seol Ok pun mulai menginterogasi Antara pukul 9 malam sampai 3.30 pagi, Apa
mereka berdua terus minum. Tuan Cha mengaku pernah keluar sekali untuk beli
alkohol lagi dan mempelihatkan struk pembelian yang dimilikinya.
“Astaga...
Kau lebih teliti dari penampilanmu dan menyimpan kuitansi. Apa kau tahu ini
akan terjadi?” ucap Seol Ok, Tuan Cha terlihat binggung
“Jadi,
apa kau terus minum selama itu? Apa itu menyenangkan? Apa yang pria bicarakan Ketika
mereka minum?” tanya Seol Ok. Wan Seung meminta agar Seol Ok Berhenti bertanya
tanpa tujuan tapi Seol Ok pikir ini penting.
“Bagaimana
denganmu, Tn. Cha?” tanya Seol Ok. Teman Tuan Cha mengaku mereka sedang minum bersama.
“Apa itu
menyenangkan? Apa lebih seru daripada bertengkar dengan istrimu?” tanya Seol Ok
Tuan Cha
seperti pura-pura tak menegrti, Seol Ok mengaku mendengar dari tetangga kalau
Pertengkarannya berakhir sekitar jam 2 sampai 3 pagi. Setelah Ny. Lee dari
ruang gawat darurat Tapi semuanya berakhir lebih awal pada hari itu.
“Apa
kalian berdua memiliki sesuatu yang khusus untuk dibicarakan?” tanya Seol Ok
“Apa kau
benar-benar melakukan itu padanya?” tanya teman Tuan Cha. Tuan Cha pikir
istrinya itu pantas mendapatkannya.
“Aku
lihat, Ny. Lee pantas dipukuli.” Kata Seol Ok melihat CCTV. Tuan Cha pikir tak hubungannya
dengan ini?
“Apa kau
minum bir yang dia beli pada hari itu?”tanya Seol Ok, Wan Seung meminta
agar mengajukan Pertanyaan lain saja jadi mereka tidak punya
waktu.
“Aku haus
karena berlari jadi Aku benar-benar ingin sekaleng bir dingin.” Komentar Seol
Ok sengaja dengan nada menyindir.
“Itu
tidak dingin, jadi kami tidak menghabiskannya.” Kata Tuan Cha, Seol Ok pikir Bir
yang tidak dingin adalah yang terburuk.
“Tapi
kenapa birnya tidak dingin? Tempatmu berjarak tiga menit dari toko. Bukankah
itu aneh?” ucap Seol Ok
Wan Seung
melihat rekaman CCTV berulang-ulang, sampai akhirnya tersenyum melihat sesuatu
kejangalan. Tuan Cha yang masuk dari sisi kiri jalan dan keluar pergi melalui
sisi kanan jalan. Seol Ok langsung bertanya kemana Tuan Cha mampir. Tuan Cha
hanya diam saja, teman Tuan Cha binggung bertanya seperti apa yang aneh dari
hal itu.
“Jika kau
datang dari sisi kiri, maka Kau harus pulang ke sisi kiri. Karena sisi kiri
adalah bengkel Dan sisi kanan, rumahmu, Tn.Cha.” kata Seol Ok
“Kau
bukan psikopat. Jangan gemetar begitu.”sindir Wan Seung
“Aku
sempat bingung sebentar karena mabuk.” Akui Tuan Cha
“Satu jam
setengah. Itulah waktu yang kau butuhkan... Untuk kembali ke bengkel setelah
membeli bir.” Kata Wan Seung memperlihatkan CCTV saat Tuan Cha berjalan kembali
ke bengkel.
“Apa jam
11.25 ditambah... Satu jam setengah Bisa jadi jam 11.30?” tanya Seol Ok, Tuan
Cha diam menatap tajam Seol Ok
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar