PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Min Hyuk
dan Bong Soon sedang sibuk melihat model-model dalam layar komputer, terlihat
berbeda dengan kaki yang panjang dan terlihat sexy, keduanya seperti merasa
model-model itu menakjubkan. Min Hyuk pikir kalau model itu sangat cocok dengan
nuansa Game mereka dan binggung untuk memilihnya.
Bong Soon
masuk melirik sinis karena mendengar para pria yang sedang menganggumi model
yang memiliki badan proposional. Sek Gong memberitahukalau Fotonya masih banyak
jadi lebih baik melihat yang lain juga. Min Hyuk yang melihat Bong Soon
cemberut langsung mengelak kalau tak menyukai wanita-wanita seperti itu.
“Bukankah
aku sudah bilang padamu untuk menggunakan model laki-laki?!” ucap Min Hyuk
marah. Sek Gong binggung karena selama ini Min Hyuk tidak pernah menggunakan model laki-laki
karena model laki-laki lebih mahal, dan tidak menyukainya.
“Mereka terlihat
sangat menakutkan. Kenapa kakinya panjang sekali ?” ucap Min Hyuk kesal, Sek
Gong binggung. Min Hyuk akhirnya mneyuurh Sek Gong untuk keluar saja, sekarang.
Bong Soon
seolah tak peduli mengirimkan pesan untuk Gook Doo auntuk bertemu dengannya
nanti malam karena ada yang di bicarakan, wajahnya seperti tak peduli tapi
hatinya terasa kesal.
Sementara
Sek Gong binggung melihat tingkah Bosnya berjalan keluar dan sadar kalau ada
Bong Soon sedari tadi sudah masuk ruangan, akhirnya ia menyakinkan kalau Presdir
Ahn menyukai model pria. Tapi Min Hyuk seperti merasa kalau sudah tak bisa
membela diri lagi didepan Bong Soon.
Min Hyuk
dan Gook Doo bertemu di sebuah kedai minuman, keduanya saling menatap lalu
sama-sama menyebut nama Bong Soon. Setelah itu keduanya saling menyuruh siapa
yang duluan bicara. Dari mata keduanya seperti penuh rasa dendam. Min Hyuk
akhirnya bicara kalau Ada sesuatu yang perlu dijelaskan dengan pasti kalau ia
dan Bong Soon. Gook Doo langsung menyela.
“Kenapa
kau terus berbicara informal padaku?” keluh Gook Doo kesal. Min Hyuk pikir Gook
Doo juga bisa melakukanya.
“Aku
memiliki sopan santun, tidak seperti kau. Aku tidak berbicara informal pada orang-orang
yang tidak dekat denganku.” Tegas Gook Doo sinis
“Apa kau Pikirmu,
aku berbicara informal, karena kita dekat?” kata Min Hyuk
“Apa Kau
pikir aku ingin lebih dekat denganmu?” balas Gook Doo sinis,
“Itulah alasan kenapa kau bicara formal
denganku? Apa Kau ingin lebih dekat denganku?” ejek Min Hyuk. Keduanya akhirnya
memilih untuk sama-sama menuangkan soju dan meminumnya.
Gook Doo
akhirnya bertanya apakah Min Hyuk benar-bena menyukai pada Bong Soon. Min Hyuk
malah merasa kesal dengan pertanyaan Gook Doo, karena berani menanyakan hal itu
padahal tak ada hubungan apapun dengan Bong Soon. Gook Doo mengumpat Min Hyuk
itu brengsek. Min Hyuk pikir Ia yang
harusnya berkata begitu.
“Hei.. Jangan
dekat-dekat pacarku lagi. Aku sudah lama membungkam mulutku.” Ucap Min Hyuk
bangun dari tempat duduknya. Gook Doo tiba-tiba berdiri dan langsung
mencengkram lengan Min Hyuk.
“Sepertinya
ini pasti akan terjadi cepat atau lambat.” Kata Min Hyuk dengan saling
mencengkram. Gook Doo pikir memang terjadi cukup lebih lama dari yang di
perkirakan. Min Hyuk pikir lebih baik pergi ke suatu tempat.
“Jangan
mengeluh setelah aku memukulmu.” Tegas Gook Doo
Saat itu
Bong Soon datang kaget melihat keduanya dan Min Hyuk tahu kalau ada datang ke
tempat itu. Gook Doo memberitahu kalau Bong Soon datang untuk menemuinya. Min
Hyuk pun dengan sinis ingin tahu alasan Gook Doo yang ingin bertemu dengan Bong
Soon “miliknya”. Keduanya saling adu mulut. Bong Soon pun mendorong keduanya
agar menghentikan adu mulutnya.
“kalian berdua
ini kenapa? Banyak orang yang lihat!! Jadi... orang yang ingin kau temui
adalah...” kata Bong Soon mengingat ucapan Min Hyuk sebelumnya.
“Meskipun
begitu... Kita harus menangkap Kim Jang Hyun bersama-sama. Aku memintamu untuk
bertemu, untuk mengatakan itu. Tapi, hari ini sepertinya bukanlah saat yang
tepat untuk membahasnya. Jadi lebih baik Kita minum saja.” Ucap Bong Soon ingin
menuangkan soju. Dua pria langsung melarangnya.
“Kenapa
kau melarangnya?” kata Min Hyuk marah. Gook Doo menegaskan kalau Bong Soon itu
temanya dan mengejek Min Hyuk itu yang tak ada hubunganya.
“Heii....
Polisi mana yang mengatakan bajingan?” kata Min Hyuk tak terima. Gook Doo pun
tak peduli, Bong Soon akan minum, keduanya langsung melarangnya.
“Aku
hanya akan menuangkannya.” Kata Bong Soon menuangkan untuk keduanya.
Sampai akhirnya
Bong Soon pulang dengan mengangkat dua pria yang mabuk. Lalu menaruh di atas
sofa sambil mengeluh dua kaki pria itu sangat panjang. Min Hyuk dan Gook Doo
pun tertidur dengan saling berbalik arah di sofa.
Bong Soon
menuruni tangga memberitahu ayah dan ibunya kalau akan berangkat bekerja.
Nyonya Hwang yang ada diruang tengah memberitahu kalau ayah Bong Soon tidak
pulang sejak kemarin. Bong Soon kaget, bersama dengan Bong Ki yang sedang
mengosok gigi mendekati ruang tengah.
“Ayahmu
kabur.” Ucap Nyonya Hwang, keduanya kaget mendengarnya. Bong Soon ingin tahu alasan ayahnya kabur.
“Dia
pergi sendiri.”kata Nyonya Hwang, Bong Soon pikir ibunya pasti memukuli ayahnya
lagi. Nyonya Hwang mengaku tak memukulnya lagi.
“Dia yang
memutuskan untuk pergi sendiri.” Tegas Nyonya Hwang.
Min Hyuk
bangun dari tempat tidurnya merasa sangat mual karena mabuk, lalu sadar dengan
melihat jaketnya yang sudah terlepas dan tak mengunakan kaos kaki. Senyum Min
Hyuk pun terlihat karena perasaannya sedang baik sekali.
Ia pun
keluar dari kamar melihat Gook Doo yang tidur tanpa melepaskan jaket dan masih
mengunakan sepatu bahkan tidak mengunakan selimut. Ia mengejek Gook Doo Pasti
rasanya tidak nyaman dan berpikir kalau Bong Soon setidaknya harus memberikan
selimut.
Bong Soon
masuk rumah, Min Hyuk langsung menyapa dengan senyuman pada Bong Soon apakah
tidurnya nyenyak. Bong Soon mengangguk lalu berpikir Min Hyuk harus memakan
sesuatu untuk meredakan mabuknya. Min Hyuk melihat wajah Bong Soon yang terlihat
murung.
“Ayahku...
Kabur dari rumah” ucap Bong Soon sedih, saat itu Gook Doo pun terjatuh dari
sofa dan terbangun dari tidurnya. Keduanya hanya bisa menatap.
Bong Soon
memberikan dua mangkuk sup pereda mabuk untuk keduanya. Gook Doo pun mengucapkan
terimakasih apda Bong Soon untuk makanannya, dan mulai makan. Min Hyu
memberitahu kalau itu makanan dari rumhanya jadi harus berterimakasih juga
padanya. Gook Doo mengejek kalau Min Hyuk itu juga pernah seperti ini.
“Kalau
begitu, aku akan membicarakan apa yang aku bahas kemarin. Aku akan menangkap
Kim Jang Hyun sendiri jadi Bantu aku.” Ucap Bong Soon dengan wajah serius.
Semua terdiam
mendengar perkataan Bong Soon, sementara Tuan Kim berada dalam persembunyian
terlihat sangat kesal karena tak berhasil membuat Bong Soon terbunuh olehnya.
Bahkan makin banyak selembaran yang membuatnya jadi buronan.
Ketiganya
pindah di ruang bawah tahan, Gook Doo mengeluh dengan Bong Soon yang bersikeras
untuk melakukannya sendirian. Bong Soon pikir Sekarang semuanya hanya terfokus pada
gerak-gerik polisi jadi mereka perlu membuat gerakan dari sudut yang berbeda
dari polisi. Min Hyuk mulai mengeluh Bong Soon yang harus ikut-ikutan, bahkan
Gook Doo juga harus ikut.
“Aku juga
sangat tidak ingin bekerja sama denganmu.” Balas Gook Doo, semua pun saling adu
mulut dan saling menatap ingin kembali berkelahi.
“Sudah...
Cukup! Bisa tolong singkirkan perasaan pribadi kalian sebentar saja? Jika
kalian berdua tidak ingin membantuku, maka aku akan melakukannya sendiri.” Ucap
Bong Soon akan keluar dari ruangan, Keduanya langsung melarangnya dengan serempak.
“Baiklah.
Aku akan membantumu. Tapi, kau tidak boleh membuat gerakan sendiri.” Tegas Gook
Doo
“Syaratku,
kau harus membicarakan segala sesuatu denganku dulu.” Ucap Min Hyuk tak mau
kalah. Bong Soon setuju dan kembali duduk untuk membahasnya.
“ Ini pendapatku.
Kim Jang Hyun tahu aku masih hidup. Maka, ia akan menargetkanku.” Kata Bong
Soon
“ Itu kesimpulan
yang bisa di terima, kalau Dia sangat obsesif.” Kata Min Hyuk
“Ada
surat perintah nasional untuk penangkapannya. Tapi Ada yang berbeda untuk Kim
Jang Hyun. Dia tidak bisa bergerak bebas.” Ucap Gook Doo
“ Maka,
kita harus membuatnya supaya dia berhenti sembunyi lagi.” Kata Bong Soon
Min Hyuk
pun bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Tuan Kim selanjutnya. Gook Doo
berkata kalau Polisi berkeyakinan Tuan Kim
akan mencari kesempatan untuk melarikan diri ke luar negeri karena Itu
pilihan terakhir bagi para penjahat karena Semua orang tahu wajahnya, sehingga akan
sulit untuk membuat paspor palsu maka Mungkin saja akan menggunakan calo untuk
bisa naik ke kapal kargo.
“Itu
namanya Penyelundupan ilegal dan Calo...Kita butuh informasi yang sesungguhnya
sekarang.” Ucap Min Hyuk mengambil ponselnya.
Min Hyuk
menelp Baek Tak, membahas kalau masih berhutang budi padanya. Baek Tak pun
mengerti dan akan mencari tahu, lalu bertanya pada anak buahnya apa saja yang
diperlukan untuk menyelundupkan seseorang akhir-akhir ini.
“Ada kemungkinan
besar bahwa seorang penjahat menyelundup melalui kapal kargo.” Ucap Agari
“Cari
tahu calo untuk penyelundupan.” Perintah Baek Tak. Hyun Do mengingat Choong
Shik, salah satu anggota Wol Sa dan bisa bertanya padanya.
“Do Bong
Soon dan Choong Shik. Kenapa tidak ada orang-orang yang berbakat seperti itu
yang mau bekerja padaku?!!” keluh Baek Tak kesal.
Bong Soon
merasa harus melakukan sesuatu supaya Tuan Kim bisa melakukan pergerakan lalu
mengambil ponselnya. Semua anak remaja sedang asyik bermain games dari
ponselnya. Ponsel ketua Genk berbunyi, Ketua Genk pun berteriak memanggil Bong
Soon yang sudah lama tak bertemu.
“Kabar
kalian baik-baik saja, kan? Aku sudah membaca blog kalian jadi Aku punya
permintaan.” Kata Bong Soon.
“Aku
menerima perintah darimu.” Ucap ketua Genk dan yang lainya juga berkata kalau menerima
perintah dari Bong Soon.
“Hei, dia
ingin kita untuk memasang foto si brengsek itu, Kim Jang Hyun. Dia ingin semua
orang untuk melihat.” Kata Ketua Genk yang menerima perintah langsung dari Bos
mereka dan harus menangkap si pelaku.
Mereka
pun mulai membuat gambar Kim Jae Hyun yang di buru oleh polisi dalam blog
mereka. Sementara polisi dengan pakaian
preman pun mendatangi orang yang lewat untuk menanyakan sosok Tuan Kim.
Sementara Tuan Kim berada di halte bus, beberapa orang yang menunggu bus
menyadari keradaan Tuan Kim dan ingin melaporkannya. Tuan Kim dibalik topinya
langsung bergegas pergi.
Tuan Kim
menemui seseorang mengatakan perlu
membeli sesuatu, lalu memberikan secarik kertas. Pria itu memberitahu kalau Ini
yang mahal. Tuan Kim membayar dengan uang dalam amlop. Si pria melihat isinya
gulangan uang dan meminta agar membayar dua gulangan lagi. Tuan Kim pun
langsung membayarnya.
Si pria
membawa sebuah pistol laras panjang dan memberitahu kalau Pistol nya sudah dimuat dari Rusia, bahkan
KGB menggunakannya. Tuan Kim membuka dan mulai mencobanya. Setelah Tuan Kim
pergi Si pria mengeluarkan ponselnya.
“ Apa Kau
tahu, pria yang sedang di incar oleh anak buahnya Baek Tak? Pria yang sedang
jadi buronan. Dia baru saja datang ke sini.” Ucap Si pria
Agari
baru saja menerima telp dari seseroang memberitahu kalau Kwang Bok tidak bisa
datang ke Seoul karena pergi ke kampung halamannya dan sedang berjalan-jalan
karena bosan bahkan sengaja menyentuh sarang lebah dan terserang lebah jadi
Seluruh rahangnya tersengat lebah.
“Apa dia
melakukan pengkhianatan di kehidupan dia yang sebelumnya? Dia bisa saja
meninggal dan sama sekali tidak beruntung.” Kata Baek Tak kesal, Hyun Do melihat
ponselnya kalau ada telp dari Choong Shik, lalu berteriak kaget.
“Pada
tanggal 15, ada pria muda yang mencari waktu berangkat, nomor kapal, dan
membayar dimuka. Sepertinya itu dia.”ucap Hyun Do, Baek Tak pun menyuruh agar
mencari keberadanya.
“Masalahnya
adalah... Dia membeli pistol di toko penggadaian Deuk Goo,Senjata senapan.” Ucap
Hyun Do.
Ponsel
Min Hyuk berdering, Baek Tak memberitahu
Jam 23:00 pada tanggal 15 Ada kapal kargo yang menuju ke Shandong, Cina.
Tapi, tuan Kim membeli senapan sniper.
Di
minimarket, Pegawai paruh waktu sedang bermain dan melihat tampilan tentang
buronan polisi. Saat itu Tuan Kim masuk mengambil beberapa makanan untuk bekal,
lalu akan membayarnya. Si kasir bertanya apakah
Ingin pakai kantong plastik. Tuan Kim mengangkat wajahnya dan si kasir
sadar dengan wajah panik mengambil ponselnya, Tuan Kim langsung kabur.
Min Hyuk
menerima telp, Sek Gong mengataakn ada yang bertanya hadiah untuk menelpon dan
mengatakan petunjuk. Ia pun memastikan kalau bukan telp iseng, Sek Gong memberitahu
kalau sudah memeriksa CCTV, dan yakin kalau itu Tuan Kim.
“Dia
muncul di tokodi dekat Songdo.” Ucap Min Hyuk memberitahu keduanya. Bong Soon
kaget karena Tuan Kim sudah berada di daerah itu
“Informasi
itu benar. Dia sudah bersiap-siap untuk menyelundupkan diri untuk kabur.” Ucap Min
Hyuk
“Tapi
tetap saja, dia tidak bisa pergi dengan tenang.” Kata Bong Soon. Gook Doo juga
berpikiran yang sama.
“Dia
punya senapan sniperDan dia akan menyembunyikan itu di suatu tempat dan berusaha
untuk menembak Bong Soon sebelum pergi. Dia akan memancing Bong Soon ke suatu
tempat supaya ia bisa menembaknya dengan mudah” Jelas Gook Doo
“Kita
harus membuat dia datang ke tempat yang kita inginkan, bukan yang dia inginkan.
Begitu cara kita agar bisa menangkapnya.” Usul Bong Soon.
Min Hyuk
melihat Bong Soon merasa kesal karena rasa takutnya jadi semakin berkurang dari
menit ke menit. Bong Soon meminta Min Hyuk tak perlu khawatir karena akan melakukan
pekerjaan dengan baik, dengan bangga mengatakan kalau ia Do Bong Soon. Min Hyuk
tahu dan pacarnya itu bukan Wonder
Woman.
“Sekarang,
kau bahkan tidak takut senjata.” Kata Min Hyuk kesal, Gook Doom menatap Bong
Soon yang duduk disampingnya.
“Bong
Soon, kalau... kalau dia nanti
menghubungimu, maka kau harus melukai harga dirinya. Dia tidak tahan jika direndahkan
oleh seorang wanita. Itu saat yang tepat untuk memberitahu dia untuk datang ke
tempat yang kita tunjuk. Lalu, kita duluan yang tutup telpon nya dan Dia akan
mengambil umpan nya.” Ucap Gook Doo. Bong Soon mengangguk mengerti.
Dikantor
polisi
Ketua Yook
dan tim mulai berkumpul kalau Menurut informasi yang telah Gook Doo dapatkan
kalau Tuan Kim mungkin pergi dari Incheon ke Shandong, Cina pada tanggal 15. Jadi
Ada kemungkinan besar akan terjadi. Mereka pun mulai mengatur strategi dari
peta.
“Alur ini
akan pergi ke pelabuhan perdagangan. Kita akan mengintai daerah yang tak jauh
dari pelabuhan secara pelan-pelan. Lalu kita bisa menangkap dia, mengerti? Aku
mohon , semoga kali ini kita bisa menangkapnya.” Ucap Kepala Yook. Semua pun
berharap yang sama.
Di kedai
Pie kenari
Seorang
pembeli mengomel karena menjual kue dengan harga yang mahal tapi Tart telur ini
baunya seperti telur. Nyonya Hwang pikir itu Artinya, Tart nya masih sangat hangat
dan Tart telur memang aroma nya seperti telur jadi tak mungkin aroma nya
seperti ubi.
“Kembalikan
uangku.” Ucap si pembeli tak mau tahu, Nyonya Hwang kesal mendengrnya.
“Kau
sudah memakan empat dari dua belas potong. Jadi Kau tidak berhak untuk meminta
pengembalian dana.” Kata Nyonya Hwang
Si
pembeli tak mau tahu tetap ingin mengembalikan uangnya dan mengaku mual karena
sudah memakan Tart yang menjijikan. Nyonya Hwang makin marah mendengarnya. Ibu
Myung Soo yang melihat berpikir agar mengembalikan saja dari pada terjadi
perkelahian.
“Tidak,
jangan. Pelanggan ini sedang ngawur. Kau juga sudah pernah begini sebelumnya.
Kau ahlinya melakukan ini. Ini bukan pertama kalinya.” Kata Nyonya Hwang
bertolak pinggang.
Saat itu
Min Hyuk masuk toko melihat Nyonya Hwang sedang marah-marah, Nyonya Hwang yang
melihat Min Hyuk langsung berubah jadi ramah pada pelanggan dan akan
mengembalikan uangnya. Min Hyuk menahan tawa karena melihat sikap Nyonya Hwang
seperti ingin mengambil hatinya. Si pelanggan pun menerima uang yang dari kue
tart yang dibelikanya.
Ketiganya
langsung menyambut Min Hyuk dengan wajah bahagia, menanyakan tentang Bong Soon.
Min Hyuk mengatakan kalau mengantarnya pulang, dan berpikir harus menyapa
Nyonya Hwang. Ibu Myung Soo langsung
menyapa Min Hyuk mengaku sebagai temannya Ibu nya Bong Soon. Nyonya Hwang pun
langsung mengajak Min Hyuk duduk bersama dan dua temanya pun langsung ikut.
“Aku akan
memastikan untuk membawa pulang Ayah Bong Soon. Bong Soon terlihat sangat
khawatir.” Kata Min Hyuk. Nyonya Hwang binggung mendengarnya.
“Aku
hanya memberinya kebebasan. Dalam hubungan kami, cinta kami sangatlah dalam.
Dari dulu sampai sekarang, kita perlu berpisah dulu. Tidak sehat jika terlalu
bergairah.” Kata Nyonya Hwang, Min Hyuk tersipu malu mendengarnya dan
mengangguk setuju.
“Omong-omong,
Presdir Ahn. Bisa tolong katakan ulang tahun dan waktu kelahiranmu?” kata
Nyonya Hwang, Min Hyuk kaget dan ingin tahu alasan Nyonya Hwang ingin
mengetahuinya. Nyonya Hwang binggung menjelaskanya.
“Apa kau
ingin memeriksa keharmonisan perkawinanku dengan Bong Soon?” kata Min Hyuk
sudah bisa menebak.
Nyonya
Hwang berusaha menyangkal kalau Tidak sampai sejauh itu. Tapi Min Hyuk pikir
Nyonya Hwang lakukan saja karena ingin tahu
hasilnya, menruutnya Jika peramal mengatakan tidak cocok maka.... semua terdiam
dengan wajah tegang dan panik.
“Jadi Terus
lakukan sampai kami jadi pasangan yang bagus, pasangan yang cocok! Dan juga Bisa
tolong cari terus sampai ada orang yang mengatakan begitu?” kata Min Hyuk.
Nyonya Hwang pun dengan senang hati mendengarnya. Dua teman ibu Bong Soon yang
ada didepanya pun terlihat bahagia.
Bong Soon
membuka buku diary yang tinggalkan oleh neneknya, lalu mulai menuliskan
ceritanya “Aku,
Do Bong Soon, menggunakan kekuatanku untuk menyelamatkan tiga wanita dan
temanku, Kyung Shim. Kali ini, aku akan pastikan untuk menangkap penculik yang
membawa mereka.”
Pagi
hari, Bong Soon baru saja masuk kantor. Tuan Kim menelp mengejek Bong Soon yang
masih hidup. Bong Soon langsung bertanya
dimana keberadaan Tuan Kim sekarang. Tuan Kim makin mengejek Bong Soon yang
ingin tahu keberadaannya dan Bong Soon pun mengajak untuk bertemu.
“Kenapa?
Kau sudah mendapatkan kekuatanmu lagi sekarang.Apa Kau ingin menangkapku
sekarang?” ejek Tuan Kim
“Kau tidak
akan lari ketakutan hanya karena gadis kecil seperti aku, kan? Apa Takut dengan
gadis kecil sepertimu? Kau memang takut dan Kau bukan lawanku. Kau boleh muncul
jika kau merasa percaya diri. Kau ingat tempat konstruksi tempat kita bertemu
malam itu, kan? Aku akan menunggumu di sana malam ini.” Ucap Bong Soon sengaja
menantang agar membuat harga diri Tuan Kim jatuh. Tuan Kim terlihat sangat
marah.
Bong Soon
memberitahu Min Hyuk kalau akan terjadi malam ini. Min Hyuk membalikan badan
dengan wajah terkejut. Bong Soon meminta Min Hyuk tak perlu khawatir dengan
menyakinkan kalau dirinya tidak akan pernah terluka. Min Hyuk mencoba tenang
dengan mengangguk setuju, walaupun dari wajahnya terlihat gugup.
“Hei,
tapi aku butuh waktu juga. Aku perlu waktu untuk menerima situasi unik pacarku.”
Kata Min Hyuk. Bong Soon memegang tangan Min Hyuk untuk lebih menyakinkan lagi.
“Jangan
khawatir. Tidak ada yang akan terjadi padaku.” Kata Bong Soon.
Tuan Kim
sudah siap untuk kabur dengan membawa semua uang dan juga senapanya. Bong Soon
berada di kamarnya, dengan tatapan matanya menyakinkan diri kalau aku akan
menangkap tuan Kim hari ini. Ia pun masuk ke tempat yang sebelumnya pernah
bertemu dengan Tuan Kim.
Min Hyuk
terlihat tegang melihat dari balik dinding kontruksi begitu juga Gook Doo yang
melihat Bong Soon berjalan sendirian. Min Hyuk memastikan earphone yang mereka
pakai berjalan dengan baik. Lalu memberitahu Kim Jang Hyun akan bersembunyi di tempat
yang sangat pas untuk menembak jadi meminta agar berHati-hati. Mereka pun
melihat keseliling.
“Kim Jang
Hyun, berhenti bersembunyi seperti pengecut. Hadapi aku di pertarungan yang
sesungguhnya.” Gumam Bong Soon mencari kesekeliling.
Tuan Kim
datang ke bagian atas siap dengan senapanya, melihat Bong Soon yang berdiri
sendirian. Min Hyuk tegang karena sangat khawatir, Tuan Kim pun membidik Bong
Soon, saat itu juga terdengar bunyi tembakan dan Bong Soon jatuh tersungkur.
Gook Doo
dengan mata elangnya bisa melihat Tuan Kim yang berlari pergi berada dibagian
atap. Sementara Min Hyuk panik berlari melihat keadaan Bong Soon yang jatuh
terkena tembakan. Gook Doo mengejark si pelaku begitu juga Min Hyuk, tapi Min
Hyuk melihat senapan yang ditinggalkan Tuan Kim, akhirnya ia menelp Gook Doo.
“In Gook
Du, ikuti Kim Jang Hyun. Aku tahu ke mana ia pergi. Dia memutuskan untuk pergi
dan akan Pelabuhan Incheon malam ini.” Ucap Min Hyuk. Mobil Tuan Kim pun pergi
meninggalkan tempat kontruksi.
Pelabuhan Incheon
Tuan Kim
turun dari mobil, Gook Doo sudah ada di depanya dan mereka pun kejar-kejaran.
Min Hyuk mengunakan dronenya memberitahu arah Tuan Kim berlari dengan
earphonenya. Gook Doo kehilangan arah dan menemukan jalan buntu, Tuan Kim
berhasil kabur.
Min Hyuk
bisa menemukan Tuan Kim menyuruh agar pergi ke arah kanan. Gook Doo bisa
mengejarnya dan Tuan Kim masuk ke lorong kontrainer. Min Hyuk tersenyum
bahagia. Saat itu juga kontrainer lain menutup dua jalan Tuan Kim.
Bong Soon
tiba-tiba sudah melompat dan berada diatas kontainer. Tuan Kim kaget karena
sebelumnya sudah menembak Bong Soon sampai jatuh. Bong Soon menegaksan kalau tipe
orang yang tidak akan puas sebelum aku menyelesaikan tugasnya.
Flash Back
Min Hyuk
yang khawatir memberikan rompi antipeluru dan Tidak akan ada yang bisa tembus.
Bong Soon pun menerimanya. Saat di tempat kejadian, Min Hyuk panik memanggil
Bong Soon yang hanya diam saja. Bong Soon tersenyum lalu membuka matanya kalau
itu Kuat sekali. Min Hyuk menghela nafas lega melihatnya dan memberitahu Gook
Doo kalau Bong Soon aman dan Bong Soon pun menyuruh Min Hyuk agar segera pergi
sekarang.
Bong Soon
mengeluarkan biji kenari dan langsung melemparnya, mengenai kaki Tuan Kim, biji
kenari lainya pun dilempar dan membuat Tuan Kim jatuh tersungkur. Bong Soon
akhirnya turun menegaskanaklau Tuan Kim bukan lawan yang cocok untuknya.
Gook Doo
dan Min Hyuk sudah menunggu, Tuan Kim berusaha kabur dari celah lorong lain. Drone
mengambil gambar wajah Tuan Kim dari dekat, Tuan Kim berlari menghindari kejaran.
Gook Doo
berteriak memanggilnya, Saat itu Bong Soon melempar kerangkeng besar dan jatuh
tepat di atas Tuan Kim membuatnya seperti terpenjara. Min Hyuk pun memuji itu
tembakan yang bagus. Tuan Kim mencoba untuk kabur dengan mendorong kerangkeng
tapi tenaganya tak kuat.
“Kim Jang
Hyun, selama ini kau mencoba untuk mengurung diri. Kau akan hidup selamanya
terkurung seperti ini.” Gumam Bong Soon lalu berjalan bersama dengan dua pria
dibelakangnya seperti pahlawan yang menangkap penjahat dengan drone yang
mengikuti dibelakang mereka.
Bersambung
ke episode 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar