Kwang Bok
mengeluh kalau ia harus menunggu dan merasa tak adil, lalu mengomel karena tidak
bisa membuat janji dengan dokter gigi sekarang. Perawat memberitahu kalau harus
menemui dokter kebersihan gigi. Kwang Bok bertanya apakah itu dokter.
Si
Pegawai mengatakan bukan tapi Ada perawat di rumah sakit. Di kantor gigi, bagian
kebersihan gigi. Kwang Bok menyindir Si pegawai itu terdengar sangat cerdas dan meminta agar
membuat janji dengan bagian kebersihan gigi itu dan menyuruhnya keluar.
Tiba-tiba
seorang wanita cantik keluar dari ruangan memberikan senyuma, Kwang Bok tak
bisa menahan jantungnya yang langsung berdegup sangat kencang, gigi palsunya
pun jatuh. Akhirnya didalam ruang rawat Kwang Bok terus membuka mulut dan si
pegawai memberikan senyuman dan langsung membersihkan gigi si Kwang Bok.
Genk
remaja datang ke tempat Min Hyuk berjalan di parkiran, saat itu Min Hyuk datang
dengan kendali mobilnya yang canggih bisa mengerem sendiri dengan sensor kalau
ada orang di dekatnya. Mereka pun menjerit kalau hampir mati. Min Hyuk pun
berteriak bertanya siapa mereka. Semua yang melihat Min Hyuk menganggumi kalau
memang tampan.
Akhirnya
Min Hyuk memakir mobil dan system mobilnya pun bisa memarkir sendiri. Semua
makin melonggo melihat mobil canggih yang dimiliki Min Hyuk. Min Hyuk akhirnya turun bertanya apakah
mereka datang untuk menghajar keroyokan Atau 1 lawan 1.
“Kami
dengar, kau pacarnya Bong Soon nunim kami.” Ucap ketua Genk. Min Hyuk heran
mereka memanggilnya Bong Soon Nunim.
Di
restoran
Mereka
melihat penampilan Min Hyuk yakin kalau orang kaya dan menggunakan uang untuk merayunya. Ketua Genk
tahu kalau Bong Soon tidak punya uang. Min
Hyuk ingin tahu hubungan Kepala Genk dengan Bong Soon.
“Kami
adalah pengikutnya dan Dia adalah mentor kami Dia adalah harapan kami, cahaya, dan pahlawan.
Dia adalah perdamaian abadi di hati kami. Apapun masalahnya... kau tidak
berkencan dengannya untuk bersenang-senang, lalu menyakitinya, kan? .” Ucap Ketua
Genk
“Apa Kalian
tidak masuk sekolah?” tanya Min Hyuk
“Belajar
tidak penting sekarang!” kata Ketua Genk. Min Hyuk pun balik bertanya apa yang
penting. Ketua Genk hanya ingin Min Hyuk menjawab pertanyaan mereka.
“Kalian
harusnya belajar, jangan malah ikut campur hubungan dia. Jangan terlalu banyak main
game juga. Ibu kalian tidak suka padaku, karena kalian sukanya main Game
bukannya belajar.”nasehat Min Hyuk dengan nada tinggi.
Mereka
pun memastikan kalau Min Hyuk itu
benar-benar Presdir Ainsoft Bukan Presdir jadi-jadian. Min Hyuk
menatapnya, Ketua Genk meminta agar Min Hyuk jangan pernah sakiti Bong
Soon. Dan makanan yang mereka pesan pun
datang, semua mengucapakan terimakasih, Min Hyuk melihat mereka yang kelaparan
makan pelan-pelan dan memesan lagi kalau kurang.
Min Hyuk
masuk ruangan tak melihat Bong Soon di meja biasaya, sebuah surat di tingglakan
diatas meja. Wajahnya tertawa Bong Soon yang memanggilnya “Ketua Tim”
“Ketua
Tim... Aku sudah menunggumu, tapi aku akan pergi ke Tim Pembangunan dan
Perencanaan duluan. Aku tidak akan melupakan semua yang kau lakukan untukku
selama ini -Intern Do.-“
Min Hyuk
tersenyum membacanya merasa Bong Soon itu pastinya jadi gadis gila yang
tercantik di dunia. Ia merasa Bong Soon sedang merayunya dengan memanggil “Ketua
Tim”
Di depan
jendela ruangan, Min Hyuk berdiri melihat Bong Soon sedang berbicara dengan
Tuan Oh. Tuan Oh yang tak suka dengan Bong Soon, selalu menyuruhnya dengan
sesuatu yang tak masuk akal. Bong Soon
pun menuruni dengan mengambilkan pulpen yang jatuh dan mendengarkan ucapan dari
Tuan Oh. Min Hyu tersenyum melihatnya.
Min Hyuk
mengecek games dengan ponselnya lalu meminta agar Sek Gong mengurangi Waktu
loadingnya dan Item karakter yang bisa digunakan untuk menyerang juga telah di
tingkatkan. Lalu bertanya Apa pembaruan
pekan depan lancar-lancar saja. Sek Gong mengaku akan berjalan lancar.
Ponsel Min
Hyuk berdering, Pesan dari “Bocah Brengsek” [Kita bertemu sebentar.] Min Hyuk
langsung mengeluh kenapa orang itu ingin bertemu disaat sedang sibuk lalu
bergegas keluar dari ruangan.
Keduanya
berdiri didepan gedung, Min Hyuk dengan sombongnya bertanya kenapa Gook Doo
memanggil pria yang sibuk. Gook Doo pikir karena tahu itu maka datang ke kantornya.
Min Hyuk pun bertanya apa yang ingin bicarakan.
“Aku...
Akan memperhatikanmu Hari dimana kau menyakiti Bong Soon... Itu adalah hari
kematianmu..” Kata Gook Doo memperingati dengan menatap Min Hyuk dan
mencengkram bajunya.
“ Semuanya
jadi makin tak masuk akal sampai aku tidak bisa tertawa. Kau sudah keterlaluan
bicara seperti itu, dan semakin menjengkelkan.” Ejek Min Hyuk
“Diamlah.
Bong Soon adalah temanku. Jadi... pastikan Bong Soon bahagia.” Tegas Gook Doo
dan mengaku sungguh tidak suka pada Min Hyuk.
“Tapi,
aku akan menyaksikan dan melihat seberapa layaknya kau itu.” Tegas Gook Doo
“Kau akan
menggila kalau kau terus memperhatikan, urusi urusanmu sendiri.” Kata Min Hyuk
kesal melepaskan tangan Min Hyuk dari kerahnya.
“Bong Soon
suka makanan pedas. Dia alergi terhadap buah persik. Dia suka main bisbol. Dia
lebih suka pegunungan daripada laut. Dan Juga, jika Bong Soon tidak bisa tidur suruh
dia untuk baca buku, lalu dia akan langsung tertidur.” Pesan Gook Doo yang
sudah berteman lama dibanding Min Hyuk dengan Bong Soon. Min Hyuk terdiam mendengarnya
“Wah! Dia
sangat menjengkelkan.cAku tidak bisa menyukainya, meskipun sudah kucoba. Aku
juga tahu.. Dia suka ceker ayam pedas, Baseball dan pegunungan. Aku bisa
membuatnya tidur.” Teriak Min Hyuk dan melihat Gook Doo sudah pergi.
Bong Soon
naik bus melihat kakek dan cucunya sedang bermain games bersama yang dibuat
olehnya. Senyuman Bong Soon pun terlihat dengan jelas.
“Aku akhirnya
bisa mencapai mimpiku. Aku telah mengembangkan Game di mana aku pemeran
utamanya. Selama ini, aku menyembunyikan fakta bahwa aku wanita yang kuat. Untuk
bisa menjadi diriku sendiri dalam sebuah Game adalah impianku selama ini. Banyak
yang telah terjadi sejak itu, dan banyak hal yang telah berubah.”
Bong Soon
melihat ada kecelaakan dengan badan pelajar yang ada dibawah mobil. Ia bergumam
kalau tak boleh jadi menjadi Bong Soon, hanya di dalam Game. Akhirnya ia pun
meminta tolong semua orang agar bisa mengangakat mobil bersama-sama.
Ketua
Genk dkk melihat video yang di unggah di social media merasa tak percaya kalau
itu mentor mereka dan berteriak “superpower girl!” dengan wajah bangga.
Bong Soon
melihat ke dalam ruangan, dan merangkak masuk. Tapi Tuan Oh bisa melihatnya dan
berteriak marah. Bong Soon menahan tangis meminta maaf. Tuan Oh memberitahu
kalau ada tiga hal yang paling dibenci adalah
Keterlambatan, keterlambatan, dan keterlambatan.
“Tentu
saja, perusahaan kita punya budaya yang menyenangkan dan bebas. Memang lebih
kondusif untuk pengembangan yang kreatif, tapi dalam sekejap aturan dan
ketertiban itu bisa jadi berantakan. Jadi, yang sangat aku tekankan, yaitu
datang ke kantor tepat waktu. Tapi, kau malah telat 1 jam?” ucap Tuan Oh
mengomel
“Maaf,
ada halangan yang tidak dapat aku hindari.” Kata Bong Soon, Tuan Oh tak peduli.
Bong Soon
dan Min Hyuk membuat daging panggang, bersama dengan ayah ibu, Bong Ki dan
Kyung Shim duduk bersama. Mereka pun mulai minum dan memuji Min Hyuk yang ahli
sekali memanggang daging.
Bong Soon
pun membungkuskan daging untuk Min Hyuk dengan meminta maaf pada orang tuanya
lebih dulu. Min Hyuk menerima suapan dari Bong Soon. Tuan Oh meminta dibuatkan
juga daging dengan selada, Nyonya Hwang pun membungkuskan dan Bong Ki
membuatkan untuk Kyung Mi. Keluarga Do pun terlihat bahagia.
Bong Soon
pun berjalan sambil berkomentar kalau menyenangkan sekali saat melihat semua
orang tertawa, serta ingin melindungi orang-orang yang dicintai dan suara tawa
mereka. Min Hyuk mengaku tahu bagaimana
perasaan Bong Soon tapi menurutnya Bong Soon tidak bisa melindungi semua orang.
“Aku tahu
itu juga... Aku tahu tidak bisa
menyelamatkan seluruh dunia ini sendirian. Tapi, kekuatanku sudah kembali dan
aku ingin menggunakannya untuk hal yang baik.” Ucap Bong Soon
“Kenapa
aku akhirnya bisa mencintai wanita yang luar biasa seperti ini?” goda Min Hyuk bangga
dengan duduk bersama Bong Soon.
“Sudah
kubilang, aku "fehomme fatale".” Kata Bong Soon, Min Hyuk mengangguk
setuju dan Bong Soon menegaskan kalau ia adalah "fehomme fatale" yang
mematikan.
“Bong
Soon... Aku akan selalu berada di sisimu.” Ungkap Min Hyuk, Bong Soon pun tahu
dan akan melindungi, Min Hyuk juga seperti gadis yang ada didepan istana itu.
Min Hyuk
pun tahu Bong Soon iytu Wanita Kuat yang memiliki kekuatan yang luar biasa.
Bong Soon memukul Min Hyuk dengan wajah malu. Min Hyuk mengejek agar Bong Soon
tak boleh melakukan karena mengingat bisa mengeser batu Alkage dengan cara
menyentilnya.
Bong Soon
berangkat ke kantor melihat seorang nenek yang menarik gerobak kardus bekas
menaiki tanjakan. Ia pun diam-diam membantu dengan mendorongnya dari belakang,
si nenek sampai binggung karena bisa menariknya dengan cepat.
Bong Soon
masuk ke kantor berharap tak kena marah dan melihat bangku Tuan Oh masih
kosong, senyuman terlihat. Tapi saat membuka pintu Tuan Oh sudah ada di samping
pintu dan meniup permen karet dari balon, lalu susah bernafas karena pecah
diatas hidungnya.
“Setelah
Aku memutuskan untuk menggunakan kekuatanku untuk selamanya. 24 jam dalam sehari
tidak cukup bagiku.”
Bong Soon
pulang dari kantor melihat Mobil yang menghalangi jalan dengan mobil pemadam
yang harus lewat, Dengan kekuatanya Bong Soo bisa mengeser mobil agar tak
menghalangi jalan. Bong Soon duduk di meja kerjanya lalu diam-diam keluar
melihat berita [Gajah Lepas dari Kebun
Binatang Meliar ke Seluruh Kota]
Lalu
salah seorang saksi menceritakan kejadian seperti gajah terbang di langit dan
berpikir kalau pengelihatannya buruk.Tapi itu ternyata gajah yang lepas. Di
bawahnya, ada seseorang wanita yang memegangnya.
Saat
kembali ke ruangan, Tuan Oh kembali memarahi Bong Soon pergi kemana saja dan
berpikir kalau hanya main-main saja disaat waktu berkerja dan seperti sudah
menyepelekannya. Bong Soon terdiam sambil bergumam kalau Orang yang
membutuhkannya mulai meningkat.
Semua
anak genk pelajar ingin melihat kejadian apalagi sekarang yang dilakukan Bong
Soon. Seorang pria cabul dengan sengaja membuka jaket dan menakui pelajar
wanita dengan memperlihatkan alat kelaminya. Bong Soon melempar sepatunya
sampai membuat si pria pingsan dan bergegas pergi.
Tuan Oh
akhirnya menemui Min Hyuk melapornkan Bong Soon selalu terlambat tanpa alasan
dan berpikir kalau pekerjaan ini
dianggapnya sebagai lelucon, bahkan tak tahu keberadaanya sekarang. Ia mersa seperti tidak menghormati oleh Bong
Soon menurutnya Min Hyuk itu harus menerima Hadiah Nobel Perdamaian.
“Jadi, di
mana Do Bong Soon sekarang?” tanya Min Hyuk. Tuan Oh pikir tak mungkin datang
menemui Min Hyuk kalau tahu keberadaanya.
“Penampilan
dia kacau balau sekali setiap kali datang ke kantor. Dan Baru-baru ini, dia
muncul dengan kotoran seluruh tangannya.” Ungkap Tuan Oh, Min Hyuk tahu kalau
itu hari saat Bong Soon menanam pohon dengan senyuman.
“Presdir
Ahn! Do Bong Soon membuatku gila! Kurasa, dia adalah alien. Padahal dia makan
makanan manusia, banyak sekali. Mulutnya sebesar ini ketika dia makan. Dia
rakus sekali.” Teriak Tuan Oh kesal
“Dia
bukan Hong Gil Dong tapi Dia ada dimana-mana Aku tidak bisa mempekerjakan dia
lagi. Aku tidak bisa mengatasinya secara mental. Karena, aku.. sangat marah!
Jadi Aku akan mengeluarkan dia dari Tim
Pembangunan dan Perencanaan.” Ucap Tuan Oh memperlihatkan gaya sexynya menaikan
tangan ke atas dan menutupi perutnya. Min Hyuk pun tak bisa melawanya.
Bong Soon
masuk saat Min Hyuk dan Sek Gong sedang bicara. Min Hyuk langsung berkata kalau
Bong Soon dipecat, Bong Soon tahu dan mengaku merasa malu jadi mungkin bisa
kembali ke tempat yang semula. Min Hyuk kembali memanggil Bong Soon, Intern Do
bukan Manager Do.
“Apa Kau
bahagia?” tanya Min Hyuk. Bong Soon mengaku
bahagia. Min Hyuk memberikan air mineral pada Bong Soon agar menyadarkan
dirinya.
“Apa Aku
harus menyambutmu atau menghiburmu sekarang?” sindir Min Hyuk
“Aku
merasa sangat nyaman di sini dan Aku pasti sangat cocok untuk menjadi pegawai
magang. Apa Kau tahu yang kita rencanakan sebelumnya, pesta sambutan karyawan
baru? Mari kita lakukan hari ini.” Ucap Bong Soon. Min Hyuk bertanya apakah
hanya mereka berdua
“Aku
sedang tidak ingin menyambutmu.” Kata Min Hyuk kesal, Bong Soon merengek dengan
sikap Min Hyuk
“Jangan
macam-macam, kalau kau tidak ingin dipecat sebagai anak magang.” Ancam Min Hyuk
Bong Soon
pikir tak masalah kalau memang di pecat, maka akan jadi pengawal Min Hyuk lagi.
Min Hyuk terdiam seperti terenyuh dan merasa binggung karena bahkan tidak bisa
memecatnya. Keduanya pun saling mengoda satu sama lain.
Sek Gong
hanya bisa melonggo melihat keduanya, lalu berpikir seharusnya menyuruhnya perg
kalau mereka ingin berduaan. Min Hyuk dan Bong Soon masih saling memuji. Sek Gong
pamit pergi, tapi tak digubris oleh keduanya yang sedang kasmaran.
Keduanya pun
keluar dari kantor, Bong Soon pikir memang pantas dipecat, lalu berpisah jalan
dengan mengucapkan Selamat tinggal dengan gaya formal tapi saat didepan pintu
keluar, mereka saling bergandengan seperti pasangan kekasi,mereka akan makan
ayam sambil menonton film. Tuan Oh dan Sek Gong melihat dari kejauhan.
“Do Bong
Soon berbicara secara formal pada Presdir Ahn di tempat kerja tapi bicara
informal di luar perusahaan.” Ucap Sek Gong
“Pacaran
memang seperti itu. Aku iri pada mereka.” Ungkap Tuan Do
“Kau
harus bertemu seseorang dan berkencan.”kata Sek Gong
“Aku
tidak mengencani orang di tempat kerja yang sama. Itu sama seperti mengencani
sanak keluarga.” Komentar Tuan Do
“Kau
harus berhenti tertarik padaku. Aku benar-benar menyukai wanita.” Ucap Sek Gong
“Berhenti
berlebihan! Kenapa? Semuanya tentangmu, penampilanmu dan tindakanmu, semuanya
hebat. Haruskah kita berbicara secara informal di tempat kerja?” kata Tuan Oh
mengomel. Sek Gong ikut kesal mendengarnya, Tuan Oh akhirnya memberitahu semua
karyawan kalau sudah berkencan dengan Sek Gong. Sek Gong pun mengejarnya.
Bong Soon
menulis buku yang ditinggalkan neneknya, Tuan Do masuk melihat anaknya yang
sedang Menulis buku hariannya. Bong Soon mengatakan kalau itu sebagai tugasnya.
Tuan Do meminta agar anaknya Jangan
terlalu banyak bekerja.
“Kau
harus menulisnya setiap hari, tulislah dengan cepat. Berhati-hatilah.” Kata Tuan
Oh,Bong Soon mengangguk mengerti.
“Bong
Soon.. Ayahmu... Aku suka Presdir Ahn. Memang sangat menyebalkan saat aku tahu
ada seseorang di dunia ini yang mencintaimu seperti aku. Tapi, apa boleh
buat?!Jika orang nya Presdir Ahn, aku akan... Aku akan mengalah dengan keren.” Ucap
Tuan Do berkaca-kaca, Bong Soon terharu mendengarnya dan langsung memeluk
ayahnya.
“Bong
Soon.. Jangan merasa terbebani lagi. Kau harus terbang bebas sekarang. Bukalah
hatimu, Jalani hidupmu sesuai keinginanmu.” Pesan Tuan Do, Bong Soon menganguk
mengerti dan mengucapkan terimakasih pada ayahnya dan kembali berpelukan.
Bong Soon
masuk ke dalam ruangan pesan dari Min Hyuk tertempel pada Boneka diatas atas
meja “Aku ingin berkencan -Pangeran Min Min.-“ Bong Soon mengejek Min Hyuk itu
aneh karena tak ada seorang pun yang menyebut dirinya sebagai pangeran. Tapi
akhirnya memuji Min Hyuk yang sangat imut.
Keduanya
berjalan di pohon bunga sakura yang sedang berguguran, tiba-tiba seorang
pengendara sepeda hampir menabrak mereka. Min Hyuk bisa mengindarinya dengan
mendorong Bong Soon sedikit ke bahu jalan, lalu memastikan keadaan baik-baik
saja. Bong Soon mengaku baik-baik saja.
“Ini
terlihat seperti salju.” Kata Min Hyuk melihat bunga sakura yang berguguran.
Bong Soon membenarkanya. Min Hyuk memberitahu kalau Kecepatan nya 5 cm. saat
kelopak nya jatuh dan sudah melihatnya di sebuah film.
“Aku
ingin tahu seberapa cepat hatiku berlari ke arahmu.” Ungkap Min Hyuk. Bong Soon
ingin tahu kapan Min Hyuk mulai menyukainya.
“Saat
pertama kali aku melihatmu. Di kantor polisi. Kau sangat unik.” Akui Min Hyuk
yang melihat Bong Soon melawan Kwang Bok dkk dan menaiki sepeda keluar dari
kantor polisi.
“Kenapa kau
menungguku selama itu?” tanya Bong Soon tak percaya
“Aku
hanya menunggu sampai hatimu benar-benar milikku. Tapi... Aku lebih dari senang
untuk menunggu itu terjadi. Dan Juga, aku merasa percaya diri dan yakin. Karena
kita ditakdirkan untuk bersama.” Ungkap Min Hyuk. Bong Soon tersipu malu
mendengarnya.
Keduanya
pun berjalan bersama bergandengan tangan. Min Hyuk pikir harus datang ke tempat
itu juga tahun depan. Bong Soon mengangguk setuju. Min Hyuk juga ingin Sepuluh
tahun kemudian juga harus datang bersama-sama. Bong Soon mengingat saat diatap
menyuruh Min Hyuk untuk pergi tapi Min
Hyuk mengatakan tidak akan pergi, dan ada sesuatu yang ingin dikatakan. Ia pun
ingin tahu apa yang ingin dikatakanya.
“Sepertinya,
aku tidak bisa hidup satu detikpun tanpa dirimu. Mari kita bersama-sama
selamanya.” Ungkap Min Hyuk lalu menyematkan cincin di jari manis Bong Soon.
Keduanya
saling menatap, lalu Min Hyuk pun mendekat dan mencium Bong Soon. Keduanya
berciuman dibawah bunga sakura yang berguguran.
Min Hyuk
tegang masuk ruangan dengan jas hitamnya, lalu melihat Bong Soon yang
mengenakan gaun pengantin langsung mendekat memujinya sangat cantik. Orang tua dan adik datang. Tuan Do tak bisa
menahan tangisnya, Bong Soon meminta agar ayahnya tak menangis.
Tuan Oh
datang melihat Min Hyuk yang terlalu kurus dimatanya, mereka pun ingin foto.
Sek Gong ingin ikut tapi Tuan Oh yang cemburu tak memperbolehkan dengan cara menendang.
Baek Tak, Agari dan Hyun Do datang dengan wajah tegang foto bersama, walaupun
Min Hyuk tak habis pikir melihatnya.
Gook Doo datang
memuji Bong Soon yang terlihat cantik hari ini. Min Hyuk kesal mendengar Gook
Doo yang masih memuji Bong Soon, Gook Doo pun mengulurkan tangan memberikan Selamat.
Tapi Min Hyuk yang hanya menyentuhnya sedikit saja. Gook Doo pun
memperingatakan Min Hyuk agar bisa melakuan dengan benar. Min Hyuk terlihat
makin kesal mendengarnya.
Tuan Oh
pun mengantarkan Bong Soon berjalan di altar dan Min Hyuk sudah menunggu
menyambutnya. Keduanya pun membuat janji suci pernikahan, setelah itu foto
bersama dengan keluarga Bong Soon, Baek Tak dkk serta Gook Doo dan Kyung Shim.
Min Hyuk
dan Bong Soon ingin membuat foto ciuman mereka sebagai pengantin. Tiba-tiba
Tuan Oh berteriak menghalanginya, Sek Gong langsung menariknya. Saat foto
bersama, Bong Soon berbeda dengan gaya pengantin lain, mengendong mempelai
pria. Mereka pun berhasil membuat foto ciuman saat menjadi sepasang pengantin.
Nyonya
Hwang berdoa dengan bersujud berapa kali di kuil sambil bergumam “Untuk sang Buddha yang pengertian
dan baik hati, engkau telah memberikan banyak hal padaku selama ini. Aku akan
membuat satu permintaan terakhir.”
“Tolong
bantu Bong Soon-ku untuk segera melahirkan anak laki-laki. Supaya menantuku
yang seperti bunga bisa tidur nyenyak dengan merentangkan kakinya. Aku tidak
yakin apa aku harus melanjutkan. Tolong izinkan dia melahirkan seorang anak
laki-laki Bantu mereka untuk hidup dalam damai.” Kata Nyonya Hwang, saat itu
terlihat buddha yang memberikan senyuman.
Keluarga
Do dan Kyung Shim terlihat tegang, Min Hyuk datang bertanya apakah sudah ada
kabar. Nyonya Hwang mengatakan Masih belum ada kabar. Kyung Shim menyakinkan
kalau bayinya laki-laki. Nyonya Hwang mengaku yakin.
Dikantor
Sek Gong
heran melihat Min Hyuk yang melamun menurtnya tak masalah dengan punya anak
kembar perempuan, bhakan Ayah dua anak perempuan itu Kedengarannya bagus. Min
Hyuk pikir harusnya hanya sangat senang dan seharusnya jangan melakukan apapun.
Akhirnya mengambil ponsel untuk mencari pengasuh.
Baek Tak dkk
sedang sibuk melihat proyek pembangunan mereka.
Min Hyuk menelp Baek Tak seperti meminta tolong. Baek Tak kaget
mengetahui Bong Soon memiliki bayi kembar.
Di rumah
Hyuk
Do dan Agari berusaha memberikan susu
pada anak Bong Soon agar bisa tertidur tapi yang terjadi adalah kaki mereka
menendang dan membuat mereka terlempar dengan mata memar. Min Hyuk masuk
mendengar kegaduhan dalam kamar bayinya.
“Aku tidak
tahan lagi. Presdir Ahn, aku benar-benar tidak sanggup. Bayi-bayi ini memukul
kami dan rasanya sakit sekali. Aku lebih baik mati daripada melakukan ini.” Ucap
Hyun Do
“Aku
mendingan perang saja sekalian.” Kata Agari dengan wajah yang memar keluar dari
ruangan. Hyun Do memberitahu kalau mereka barusa ja menghabiskan 1 liter susu.
Min Hyuk
dengan senyuman ingin menyuapi anaknya, tapi yang terjadi adalah wajahnya kena
tendang dan mental.Sementara di tempat kontruksi, Bong Soon bisa mengeser
tangki air yang menimpa seorang pekerja bangunan. Beberapa pegawai kaget
melihat tangki air yang bisa berjalan sendiri.
Akhirnya
Min Hyuk dengan mata bengkak menelp istrinya. Bong Soon sudah memberitahu kalau
jangan meneleponnya kalau ia bekerja. Min Hyuk binggung karena pengasuhnya
kabur lagi. Bong Soon terlihat kesal segera meninggalkan ruang kontruksi.
Bong Soon
berjalan diatap dengan jaket hoodienya
“Dunia
masih membutuhkan seseorang untuk melawan kejahatan.</i> Aku harus
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk anak-anakku.”
Terlihat berita
utama dalam layar besar terjadi penyanderaan
di sebuah konferensi di World Trade Center. Dan Polisi sudah sampai disana
sekarang. Bong Soon pun akan segera pergi dengan melompat dan bisa turun sampai
depan gedung.
“Aku si
Wanita Kuat Do Bong Soon!” gumam Bong Soon dengan gayanya.
THE END
Keren....akhir yg menyenangkan. Tp kasian minmin satu aja susah initambah 2 bayi pr lg.
BalasHapusNgeliatin main-main kasihan Ama lucu bgt. Punya bayi kembar perempuan. Makasih ya sinopsisnya
BalasHapusHaha , lucu lucu
BalasHapusMakasih buat sinopsisnya . Jad
i ga penasaran lagi deh . Ha
Makasih sinopsinya jdi gx penasaran lagi
BalasHapus