Bong Soon
berjalan ke perpustakan tak melihat Min Hyuk pada lorong, Min Hyuk keluar dari
pintu dan langsung bersembunyi saat ada orang yang datang. Bong Soon lewat
dikejutkan dengan Min Hyuk yang tiba-tibakelua dari pintu. Min Hyuk bertanya
apakah sudah selesai. Bong Soon mengangguk lalu menyuruh Min Hyuk agar melihat
nya. Min Hyuk mengerti lalu menarik tangan Bong Soon untuk masuk ruangan.
“Ruangan
untuk apa ini?” tanya Bong Soon,Min Hyuk mengatakan kalau Ini ruangan untuk Seminar dan Sangat terlihat
mewah. Bong Soon mengangguk setuju.
“Tidak
ada yang akan datang ke sini hari ini. Kelihatannya, kau mengharapkan banyak
hal.” Goda Min Hyuk sengaja berdiri sangat dekat dengan Bong Soon. Bong Soon
mengelak.
“Adegan
ini kelihatan sangat familiar.” Kata Min Hyuk sengaja menaruh tanganya dinding
seperti yang biasa ada dalam sebuah drama. Keduanya saling menatap,
“Aku akan
melindungimu seperti ini. Sehingga dunia tidak akan bisa menyakitimu. Dan Katanya,
kau perlu waktu untuk mencari tahu bagaimana perasaanmu. Akan lebih baik jika
kau berikan jawabanmu sekarang.” Ucap Min Hyuk
Bong Soon
tersenyum seperti binggung menjawabnya, Min Hyuk pikir Bong Soon tidak perlu
memberitahu karena terlalu mudah dibaca dari wajahnya dan tiba-tiba merasa
gemas sendiri dan mengelus rambut Bong Soon yang sangat imut. Bong Soon mengajak agar mereka bisa lanjut
bekerja sekarang. Min Hyuk tiba-tiba merasa dadanya terasa sakit dan meminta
Bong Soon agar berhenti tersenyum karena jantungnya berdebar dan akan meledak.
Bong Soon
pikir mereka lebih baik pergi saja, Min Hyuk langsung menarik dan menatapnya,
Bong Soon terdiam lalu memejamkan matanya, Min Hyuk tersenyum melihatnya dan
memberikan kecupan di dahinya.
Baek Tak
sudah berlutut meminta maaf pada Biksu Nijamuttin, Agari dan yang lainya sudah
ada didalam kuil. Biksu pikir Baek Taktahu betul tempat seperti apa ini Tapi masih
saja membuat onar yang membuatnya kecewa. Sambil memercikan air berkata kalau
akan membuka lembaran baru sekarang dan Sampah di dalam dirinyadapat
dibersihkan.
“Segala
hal yang buruk di masa lalu, segala perbuatan jahat di masa lalu segala
keyakinan yang sebelumnya dan fakta bahwa kau masih bersikap tak sopan,
semuanya akan hilang. Air ini akan membersihkan itu semua.” Ucap Biksu. Baek
Tak pun pasrah.
“Kau
berlutut, juga” ucap Biksi pada Agari. Baek Tak pun menyuruh anak buahnya agar
ikut berlutut.
“Kau
punya banyak sekali keyakinan(Agama) sebelumnya. Aku bisa langsung tahu.
Wajahmu menunjukkan semua itu dan Mereka semua akan hanyut. Segala sesuatu hal
keji dan tindak kriminal akan pergi. Segala sesuatu yang ada di pikiranmu bisa
dibersihkan. Air ini akan membersihkan semua itu.” Ucap Biksu, Agari sempat
menghindar langsung diancam akan menamparnya. Biksu pindah ke deretan anak
remaja.
“Aku
sudah mendengar semuanya, Kau bolos sekolah. Aku juga dulu pernah bolos. Aku
tahu segalanya. Semuanya akan musnah.”ucap Biksu dan menguyur semua air pada
remaja yang terakhir.
Hyun Do
memberitau kalau kakinya patah jadi tidak bisa berlutut, tapi berusaha untuk
duduk dan meminta agar di percikan air. Si biksu berkata kalau airnya habis dan
menyuruh akan membuka lembaran nanti saja. Hyun Do tak terima ingin mendapatkan
percikan air juga bahkan bisa ambil air mineral dan memercikkannya. Si Biksu
langsung memarahinya dan menegaskan bahwa Airnya habis dan berjalan pergi
“Oke.
Kita semua telah dilahirkan sebagai orang yang baru. Siapa yang peduli lagi dengan
kebencian dan balas dendam? Kita harus tunjukkan solidaritas kita!” ucap Baek
Tak dengan penuh kedamaian, Biksu dengan ketus menyuruh untuk diam dan mengajak
mereka makan gratis.
Bong Soon
naik mobil kaget karena harus datang ke Sebuah workshop. Min Hyuk memberitahu Bong Soon yang baru saja
bergabung dengan tim Perencanaan dan Pengembangan jadi biasanya pergi ke
workshop setiap kali memulai proyek pengembangan game baru. Bong Soon mengerti.
“Jika kau
hanya bekerja di kantor, ide-idemu akan biasa-biasa saja. Kau akan dapat
ide-ide baru saat kau ke luar untuk menghirup udara segar.” Ucap Min Hyuk
“Apa Hanya
kita berdua yang pergi?” tanya Bong Soon, Min Hyuk membenarkan
“Kehadiran
sempurna dari Tim Perencanaan. Apa ada yang salah? Kita berdua sudah cukup.”
Ucap Min Hyuk, Bong Soon hanya tersenyum mendengarnya.
Semua pun
makan ala biksu dengan menu vegetarian, Agari berbisik bertanya pada Baek Tak
kenapa Biksu Nimuttinja tidak makan. Baek Tak memberitahu kalau Biksu tidak
makan dengan orang-orang dan memberitahu kalau nama yang benar Nijamuttin
dengan memperingatkan kalau Sangat tak sopan saat memanggil seorang biksu dengan
nama yang salah dalam kuil Buddha.mereka pun mulai makan.
“Uhm.
Biksu Nija... Nijattinja? Omong-omong, apa ini?” ucap Agari melihat makanan
seperti lembaran Creeps. Biksu memberitahu kalau itu “Naan”
“Di
India, mereka memakan naan dan Makanlah seperti babi.” Ucap Biksu, Hyun Do
melihat bentuknya seperti bentuk senjata.
Min Hyuk
dengan gayanya membuka tirai, Bong Soon bahagia melihat dibagian depan ada laut
terbentang lalu mengajak agar mengadakan rapat perencanaan sambil melihat laut.
Min Hyuk hanya bisa melonggo binggung mendengarnya seperti seharusnya mereka
itu bisa berkencan. Keduanya duduk dengan Bong Soon membahas karakter Gamesnya.
“Tapi,
pemukul kenarinya terlalu besar. Jika dari awalnya sudah besar, nanti selama game
berjalan tidak akan membesar lagi.” Ucap Bong Soon, Min Hyuk hanya melamun
menatap Bong Soon sampai harus ditegur.
“Oh, ya.
Aku setuju. Lakukan seperti yang kau katakan.” Kata Min Hyuk duduk disebelah
Bong Soon dan tak bosan menatap Min Hyuk.
“Aku
harus mengurangi sekecil apa? Dan Juga, fakta bahwa pukulan kenari nya terbuat
dari kayu adalah ide yang bagus. Tapi setelah kita meng-upgrade Mungkin kita
bisa memasukkan sesuatu yang berkilau dan ada permata nya.” Ucap Bong Soon.
Min Hyuk
merasa tak tahan melihat Bong Soon, tiba-tiba merasakan sangat panas. Mengajak
agar keluar saja karena merasa tersiksa berada dalam kamar. Bong Soon binggung
kemana mereka akan pergi karena belum selesai pekerjaannya.
“Apa Kau
bisa fokus bekerja sekarang?” ucap Min Hyuk tak tahan karena berdekatan dengan
Bong Soon membuatnya berdebar.
“Ini
workshop. Katanya, kita akan mendapatkan banyak ide selagi melihat laut.” Kata
Bong Soon
“Kita
keluar dulu. Kumohon.” Ucap Min Hyuk lalu mengeluh kalau tak mungkin bisa
mendapatkan ide.
Keduanya
pergi melihat sekeliling laut yang sangat dekat, lalu pergi ke pasar ikan dan
Bong Soon dengan berani mengangkat ikan dengan jaring sementara Min Hyuk
menjauh karena ketakutan. Keduanya pergi ke mercusuar dan tak lupa untuk selfie
sebagai kenangan.
Min Hyuk
pergi ke pantai, Bong Soon terlihat bahagia dengan melepaskan sepatu bermain
dengan ombak dan memercikan air pada Min Hyuk. Min Hyuk sempat kesal tapi
berjalan sedikit menjauh sambil membawa kayu, lalu membuat bentuk garis
setengah dan berdiri didekatnya.
“Bong
Soon! Aku akan berdiri di sini.. Apa Kau ingin mendekat padaku?” ucap Min Hyuk.
Bong Soon
terdiam tapi setelah itu berjalan gambil kayu lalu memberikan jawaban dengan
membentuk garis, terlihat bentuk love. Keduanya saling menatap dan Min Hyuk pun
memberikan ciuman manis untuk Bong Soon.
Nyonya
Hwang dkk kembali berkumpul, Ibu Myung Soon bertanya apakah Bong Soon dan pria
tampan itu akan berkencan, Nyonya Hwang mengaku hanya berprasangka jadai pergi
ke kuil Buddha hari ini untuk mulai berdoa selama 100 hari. Keduanya pun tak
percaya mendengarnya.
“Apa itu
sebabnya kau menraktir kami Jajangmyeon?” kata Ibu Myung Soon
“Jika
mereka tidur bersama, maka aku akan menraktir kalian yangjangpi dan ohyang
jangyuk, juga!” kata Nyonya Hwang, Semua pun langsung gembira mendengarnya
“Omong-omong,
kau sudah memasak untuk suamimu?” tanya Ibu Myung Soon
“Kenapa juga
aku memasak untuknya? Orang yang punya kekuatan bisa masak sendiri.” Kata Nyonya
Hwang. Ibu Myung Soon pun bertanya siapa
yang bekerja
“Orang
yang memiliki kekuatan juga dapat menghasilkan uang. Ini Tidak adil sekali. Dia
harus siap untuk ini, saat menikahi wanita cantik seperti aku. Kita sudah
membuat kesepakatan Ketika menikah.” Ucap Nyonya Hwang
“Hei...
Jin Yi! Jika kau terus memperlakukan lakimu seperti itu, pikirannya akan
kemana-mana. Bagaimana jika dia selingkuh?” ucap ibu Myung Soo
“Maka,
aku akan menghancurkannya berkeping-keping.” Kata Nyonya Hwang
Min Hyuk
mengangtar Bong Soon pulang seperti seorang putri membuka pintu, Bong Soon pun
bertanya apakah workshop sudah berakhir dan mereka tadi tidak bisa bekerja sama
sekali Padahal besok harus presentasi. Tapi ia pikir akan bekerja sepanjang
malam untuk mempersiapkannya, jadi Min Hyuk tak perlu khawatir.
“Maafkan
aku. Aku... Aku tidak bermaksud untuk mengalihkan perhatianmu.” Ucap Min Hyuk,
Keduanya kembali saling menyuruh siapa yang lebih dulu masuk. Sampai akhirnya
Bong Soon lebih dulu pergi, Min Hyuk menahanya dan tiba-tiba menatap Bong Soon
lebih dekat.
“Terkadang,
aku merasa sangat merindukanmu. tapi aku tidak bisa mengingat wajahmu saat memejamkan
mata. Aku sangat merasa sedih saat itu terjadi. Izinkah aku melihatmu seperti
ini sebentar. Terima kasih... karena telah muncul di kehidupanku.” Ucap Min
Hyuk lalu mempersilahkan Bong Soon untuk pergi.
Bong Soon
di depan meja belajarnya, tersenyum bahagi merasa sudah merindukannya tapi mengingatkan akalu
akan bersiap-siap untuk presentasi jadi memohon untuk tenang. Bong Ki datang, melihat
kakaknya yang terlihat sangat bahagia. Bong Soon malu-malu karena itu terlihat
“Kenapa? Ada
yang bisa kubantu, Bong Ki? Apa Kau butuh sesuatu?” kata Bong Soon, Bong Ki
menanyakan makanan. Bong Soon dengan senang hati ingin memasauknya.
“Tidak.
Lanjutkan pekerjaanmu. Aku hanya akan makan mie instan dan bisa masak sendiri.
Tadi Tiba-tiba aku jadi ingin fishcake dari Kyung Shim. Kapan Kyung Shim datang
lagi?” ucap Bong Ki, Boon Soon juga tak tahu dan akan bertanya padanya.
Bong Soon
duduk di meja merasa heran dengan temanya yang
jarang SMS lalu mengirimkan pesan apakah yang sedang dilakukan temanya
itu. Balsan dari Kyung Shim “Hai Bong Soon!” Bong Soon binggung dengan balasan
temanya lalu mencoba menelp tapi tak akhir.
Akhirnya
ia menelp Gook Doo meminta agar bisa melacak tempat gelang yang biasa dipakai
Kyung Shim. Gook Doo pun bertanya apakah situasinya baik-baik saja. Bong Soon
measa kalau Ada yang aneh tentang Kyung Shim. Gook Doo pikir Kyung Shim sudah pulang ke Busan. Tapi Bong Soon
merasa temanya sedang tak ada disana.
Akhirnya
Gook Doo pun menelp bagian polisi agar melacak lokasi Na Kyung Shim yang
mengenakan wearable 105.
Bong Soon
melihat kembali chat yang biasa dikirimkan Kyung Shim, lalu melihat kalau
selama ini temanya memanggilnya “Hei! Yo! Bong Bong!” lalu meyakinkan kalau bukan
temanya karena Kyung Shim kelihatan aneh. Akhirnya Bong Soon mengirimkan pesan agar
Kyung Shim bisa menelpnya. Bong Soon memohon agar temanya bisa nelp, Kyung Shim
membalas kalau sibuk jadi nanti saja. Bong Soon makin panik karena tak seperti
biasanya, akhirnya ia kembali mengirimkan pesan “Apa Dol Kong baik-baik saja?” Kyung Shim
membalas kalau baik-biak saja.
Saat itu
Detektif Kim dan Gook Doo mencari letak
gelang milik Kyung Shim dan betapa kagetnya melihat benda itu dipakain oleh
gelandangan dan juga membawa koper. Gook Doo terlihat benar-benar marah karena
merasa kecolongan.
Si
gelandangan akhirnya dibawa oleh polisi dan beri makan. Detektif Kim mengulang
kembali kalau pria itu mengambil koper ini dan pager darurat di jalan sekitar
23:00 malam lalu. Si pria itu membenarkan.
“Lalu kenapa
kau tidak melaporkannya? Itu semua bukan milikmu.” Ucap Detektif Kim kesal
“Aku
tidak punya ponsel.” Kata Si pria, Detektif Kim pun tak bisa berkata
apa-apalagi.
“Gook Du!
Apa Kau sudah menelepon orang tua Na Kyung Shim?” tanya Ketua Yook. Guuk Doo
mengangguk
Ketua
Yook terlihat sangat fruastasi mengajak mereka
geledah di tempat barang rongsokan dan ia akan bertanggung jawab jadi bisa
geledah tanpa surat perintah. Semua terdiam, Ketua Yook menegaskan kalau
ia yang akan dihukum jadi mereka harus
menangkapnya.hari ini.
“Ketua
Tim Yook! Kau mau kemana?” ucap Kepala Lee masuk, Ketua Yook langsung pami
pergi. Semua tim pun memilih untuk pergi dan tak peduli dengan kepala Lee.
“Jangan
mempermalukan nama baikku. Jika kau pergi, kalian semua akan dipecat. Pergi
saja kalau kalian mau!” teriak Kepala Lee marah.
Bong Soon
berlari keluar rumah, Min Hyuk berbaring di sofa merasa sudah merindukan Bong Soo lagi lalu merasa
khawatri akan kelelahan jika bekerja sepanjang malam dan mengirimkan pesan
bertanya apakah sudah tidur.
“Kita
bisa menunda presentasi nya. Jadi tidurlah yang nyenyak malam ini.”
Sementara
tim Ketua Yook mencoba mencari tahu di dalam rumah rongksok. Bong Soon
tiba-tiba datang bertanya Apa disini tempatnya Kim Jang Hyun. Gook Doo tak
memperbolehkan Bong Soon masuk memberitahu
dan karena Bong Soon bertanya.
“Kenapa
kau datang ke sini? Kau tidak boleh ke sini sendirian.” Kata Gook Doo khawatir.
“Aku
mengirimkan SMS Kyung Shim. Kau tahu 'kan kalau anjing Kyung Shim, Dol Kong,
meninggal setahun lalu? Kita mengubur dia bersama-sama. Lalu Aku bertanya bagaimana kabarnya Dol Kong. Dan Katanya...
Dol Kong baik-baik saja. Aku tidak akan memaafkan dia jika dia bahkan menyentuh
sehelai rambutnya.” Ucap Bong Soon penuh amarah
“Pulanglah,
tunggu dulu dirumah. Lalu aku akan...” kata Gook Doo, Bong Soon tak peduli
mencoba mencari Kyung Shim dengan berteriak memanggil namanya.
Detektif
Lain mencoba bertanya pada pegawai Apa pernah melihat wanita dan memperlihatakn
foto Kyung Shim. Si pegawai mengelengkan kepala seolah tak tahu menahu. Bong
Soon berjalan masuk dan yakin kalau bau yang sebelum diciumnya sama dengan
tempatnya berdiri.
Ketua
Yook berusaha agar si pria mau memberitahu tempat wanitaitu disembunyikan,
detektif lain pikir tidak akan menyembunyikan wanita karena Tidak ada ruang di
sini dan Ketua Yoon pikir si pelaka tak akan menyembunyikan mereka di suatu
tempat yang dapat terlihat.
Bong Soon
terus mencari dan seperti bisa merasakan keberadan Kyung Shim, saat itu ia seperti
mendengar sesuatu tapi tak jelas karena si pegawai dengan sengaja menyalakan
mesin las. Gook Doo pun mengajak Bong Soon agar segera pergi. Detektif memberitahu
Ketua Yook kalau Kim Jang Hyun tidak muncul
di sini hari ini.
Bong Soon
binggung sebenarnya apa yang diinginkan si pelaku setelah menculik semua wanita
itu dan Kyung Shim. Gook Doo memberitahu kalau Tuan Kim mulai mempermainkan
polisi karena memasang kamera tersembunyi di dalam kantor polisi. Bong Soon
kaget mendengarnya dan menegasakan kalau harus cepat menemukan Kyung Shim.
Sementara
Min Hyuk gelisah karena Bong Soon tak membalas pesannyad den berpikir kalau
Bong Soon sudah tidur karena menyuruhnya untuk cepat tidur lalu menduga Bong
Soon tidur sambil berjalan lagi. Ia pun kesal sendiri karena Bong Soon
membuatnya sangat khawatir.
Saat itu
Min Hyuk akhirnya mengeluarkan sebuah kalung dengan bentuk kunci dan memberikan
sesuatu pada lubang matanya.
Bong Soon
pun bertanya-tanya dimana keberadaan temanya itu, sebuah video masuk tanganya
bergetar dan saat membukanya, Kyung Shim duduk sambil berkata agar Bong Soon
jangan pernah datang dan sipelaku dengan topengnya pun bicara.
“Kau
ingin menyelamatkan temanmu, kan? Maka, jangan memanggil polisi. Jika kau
memanggil polisi, temanmu akan mati di sini.” Ucap Tuan Kim. Kyung Shim meminta
agar Bong Soon tak perlu datang.
“Kau harus
menemukan kami sendiri. Jika tidak, temanmu akan mati di sini.” Ucap Tuan Kim
memperlihatkan lukanya
“Aku
ingin permintaan maaf darimu.” Ucap Tuan
Kim dengan mendekatkan wajahnya pada kamera. Bong Soon benar-benar ketakutan dan menangis
karena temanya dalam bahaya.
Bong Soon
tiba-tiba datang, Min Hyuk kaget melihat
Bong Soon yang datang. Bong Soon sambil menahan tangis memohon bantuan, Min
Hyuk menatapnya seperti merasakan sesuatu yang berbeda dari mata Bong Soon.
Bersambung
ke episode 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar