Jae Bok
dan Eun Hee duduk berhadapan dimeja makan, Jung Hee berdiri didepanya. Jae Bok
mengeluarkan spidol dan juga kertas meminta agar tak ikut campur dengan urusan
anak mereka serta tidak akan memberikan perhatian khusus atau hadiah, atau
menghubungi kedua anaknya secara sembunyi. Eun Hee kaget mendengarnya dan Jung
Hee pikir Jae Bok terlalu berlebihan
“Kau Dengan
tetangga kita, Kenapa kau bisa melakukan itu?” ucap Jung Hee membela. Jae Bok
tak terima Eun Hee dianggap sebagai tetangga.
“Apa dia
seperti tetangga menyukai Ahjussi di lantai atas Atau tetangga yang membuatmu
jadi seorang direktur kepala dan
mengubah interior kamar tidur orang lain?” ucap Jae Bok. Jung Hee mengakui
kalau mengubah interior memang sedikit aneh.
“Sudah
kuperingatkan terakhir kali, kan? Aku bilang tidak akan tinggal diam kalau kau
melakukannya lagi. Jadi Tulis itu, Sekarang.” Tegas Jae Bok, Jung Hee ingin
menahanya tapi Eun Hee menyetujuinya dengan menuliskan surat perjanjian.
“Dan
seperti yang aku katakan sebelumnya, Jangan datang ke sini tanpa izin.” Kata
Jae Bok, Eun Hee pun menuliskan kalau tak akan pergi ke lantau dua dan langsung
segera pergi ke lantai bawah.
“Kau
mengesankan... Berapa lama kau sudah kehilangan Jung Na Mi? Apa kau suka
kehidupan baru mu ini? Kau perlu jatuh kebawah supaya kau bisa belajar” ucap
Jae Bok menyindir
“Eun
Hee.. biar aku yang bicara dengannya” kata Jung Hee menyusul Eun Hee ke lantai
bawah.
Hae Wook
melihat ayahnya langsung menghampirinya, Wo Jae memberitahu kalau sengaja
membawa Hae Wook, karena merindukan
ayahnya lalu melihat Jin Wook yang ada dirumah itu juga. Jae Bok kembali
membahas tentang Jin Wook yang ingin tinggal dengan ayahnya. Jin Wook
membenarkan.
“Jin
Wook, jangan lakukan ini. Pergilah dengan Ibu.” Kata Jung Hee, Jae Bok menolak
menyuruh anaknya agar tinggal bersama ayahnya saja.
“Lakukan
apa yang kau inginkan dan Aku akan mengirim barang barangmu besok.” Ucap Jae
Bok, Won Jae tak percaya dengan keputusan anaknya. Eun Hee yang mendengarnya
makin sinis karena ada Jin Wook dirumahnya.
“Hae
Wook, apa kau ingin tinggal dengan Ayah juga? Kau boleh tinggal di sini.” Kata
Jae Bok pada anak bungsunya, Hae Wook mengatakan akan ikut dengan ibunya. Jae
Bok memuji anaknya.
Jin Wook
seperti tak tega dengan ibunya, Jae Bok pun berpesan pada anaknya agar Sikat
gigi sebelum tidur lalu pergi meninggalkan rumah. Won Jae pun pamit pergi
dengan Jung Hee.
Jae Bok
mengemudikan mobilnya dengan Hae Wook duduk disampingnya, pikiran seperti
campur aduk mengingat perkataan Jin Wook yang mengatakan akan tinggal dengan
ayahnya di rumah Eun Hee.
Jin Wook
duduk di kamarnya juga terlihat sedih, Eun Hee datang membawakan cemilan dan
juga susu. Jin Wook tersenyum bahagia memakan kue yang rasanya enak. Eun Hee
menyuruh Jin Wook menghabiskan setelah itu pergi dengan ibunya. Jin Wook
melotot kaget terlihat ada rasa kecewa.
“Karena
Jin Wook, mungkin dia sangat kesal tadi, maka Jin Wook harus tinggal dengannya.
Mengerti?” kata Eun Hee. Jin Wook menolaknya
“Pergilah..
Ahjumma akan mengantarmu, oke?” ucap Eun Heee. Jin Wook tetap tidak akan pergi
dan ingin tinggal dirumah itu
“Apa Kau
benar-benar tidak akan pergi?” ucap Eun Hee dengan mata melotot, Jin Wook
mengangguk.
Jung Hee
menatap cermin di ruang musiknya mengingat perkataan Jae Bok yang sinis padanya
“Apa kau suka kehidupan barumu? Kau harus jatuh kebawah dulu supaya bisa
belajar.” Ia seperti menyadari kalau dirinya itu salah dengan sikapnya sekarang
tapi ia menyakinkan dirinya agar tak lemah.
“Tidak
mudah untuk jadi sukses... Kau harus memasang topengmu” ucap Jung Hee
menyakinkan dirinya.
Eun Hee
datang membawakan segelas susu, Jung Hee
meminta maaf karena Eun Hee harus membuat surat penjanjian, Eun Hee mengaku
kecewa dengan Jung Hee karena statusnya sudah bercerai dan orang bebas
sekarang, tapi Jae Bok masih bertindak seperti istrinya.
“Kami
punya anak-anak. Karena belum lama bercerai, jadi kami belum terbiasa untuk itu”
ucap Jung Hee, Eun Hee tiba-tiba meraih tangan Jung Hee.
“Ayoo
kita.. Menikah saja.. Aku ingin berdiri dengan bangga di sampingmu sebagai
istrimu.” Ucap Eun Hee berani melamarnya.
“Kau kan
tahu kami masih dalam masa cerai selama 3 bulan dan Menikah itu sedikit..” uca Jung Hee tapi
langsung disela oleh Eun Hee,
“Itu tidak masalah... Hatilah yang penting.
Dan sikapmu” kata Eun Hee, Jung Hee terlihat kebingungan.
Nyonya
Choi mendekati anaknya bertanya apakah akan pergi kesana lagi. Eun Hee melihat
foto pernikahanya dengan Kyung Woo lalu meminta agar memanggil orang untuk membawa foto pernikahanny, karena
Suaminy yang sebenarnya sudah datang
jadi harus membuangnya. Nyonya Choi memanggil nama Eun Kyung.
“Tolong panggil
namaku dengan benar... Lee Eun Hee, itu namaku. Dan Kau...jangan lagi
terlibat.” Ucap Eun Hee memperingatinya.
“Aku yang
akan mengotori tanganku dan jangan kau yang melakukanya” ucap Nyonya Choi
“Apa yang
terjadi ketika Ahjumma yang mengurus semuanya? Apa kau tahu apa yang terjadi
hari ? Gadis itu muncul di perusahaan, Kalau kau mau membunuh Na Mi, Jadi Pastikan
kau membunuhnya dengan benar. Kau keluarlah dari sana. Sekarang, maka Aku akan
melakukannya sendiri.” Tegas Jae Bok tak ingin ibunya ikut campur.
Nyonya Choi
tertidur seperti kembali memimpi buruk dan dikagetkan dengan bunyi bel dimalam
hari, Bong Goo datang dengan dua orang pria memanggil nama Moon Hyung Sun
ditangkap karena Pencobaan pembunuhan atas Jung Na Mi. Dua polisi langsung
membawanya dengan memborgol tanganya. Eun Hee hanya diam saja melihat ibunya
dibawa ke kantor polisi.
Nyonya
Choi akhirnya terbangun dari mimpinya, dengan wajah ketakutan merasa tak bisa
tinggal diam dan langsung keluar dari kamarnya.
Na Mi
sedang tertidur, Nyonya Choi datang langsung mencekik leher Na Mai untuk
membunuhnya dan setelah itu akan mati. Seorang mencoba menghentikanya, Nyonya
Choi menghempaskan tanganya. Bryan menutupi matanya yang terkena pukulan tangan
ibunya.
Bong Goo
masuk rumah melihat dua orang asing ada dirumahnya, merasa kalau sudah lelah
menunggu, mencoba untuk mendapatkan keduanya sekaligus. Bryan mencoba kabur
tapi Bong Goo bisa menahannya, lalu berpura-pura menelp polisi ke telp Sam Kyu.
Na Mi
memeluk Bong Goo dan membiarkan Bryan dan ibunya pergi, Ia memohon pada Bong
Goo agar jangan melakukan itu karena Bryan yang sudah menyelamatkan hidupnya.
Bong Goo
tak mengerti lalu menanyakan apa maksud kalau orang itu yang akan menyelamatkan ibunya. Na Mi menceritakan
kalau penyakit ibu membutuhkan perawatan
yang tak akan selesai. Jadi Pekerja
villa bilang akan membayar semuanya dan Sebagai gantinya tidak melaporkannya.
“Mengapa?
Apa hubungan mereka?” ucap Bong Goo heran
Bryan
membawa ibunya berlari sampai ke depan apartement marahi ibunya kalau sudah
memperingatkan agar tak melakukan itu. Nyonya Choi marah karena Bryan yang
menyelamatkan hidup Na Mi dan dengan membawanya
ke villa dan merawatnya. Ia pun ingin tahu alasan melakukannya
“Kau
seharusnya membiarkannya mati. Kenapa kau melakukannya?” ucap Nyonya Choi marah
“Karena
aku tidak bisa menyaksika, ibu ditangkap” ungkap Bryan
“Tidak
ada yang tahu bahwa aku ini ibumu. Aku tidak akan memberitahu siapa pun!” kata
Nyonya Choi dengan nada tinggi.
“Bukan
berarti itu tidak akan jadi masalah. Lalu Bagaimana dengan Kakak? Apa Tidak
masalah kalau dia hancur Lagi? Ibu.. Apa pun yang ibu lakukan, maka ibu akan
berada di telapak tanganku. Sama seperti ibu, dengan Mengunci kami di telapak
ibu Seperti dulu” ucap Bryan. Nyonya Choi hanya bisa menangis memanggil
anaknya.
Na Mi dan
kakaknya duduk bersama di sofa. Bong Goo
melihat kalau Semua yang mereka punya hanya uang dan berani bermain dengan
kehidupan orang. Na Mi mengejek kakaknya yang juga suka uang dan itu sebabnya
memilih perempuan yang kaya kaya, menurutnya semua orang sama. Bong Goo hanya
diam saja.
Bong Goo
duduk diam didepan meja kerjanya melihat nama di ponselnya [1,6 juta, 3,5 juta, 5,5 juta, 7,8 juta] Pesan
masuk “Sedang apa? Kenapa kau susah di hubungi? Aku merindukanmu.” Bong Goo
hanya diam saja karena dirinya juga memilih wanita dari uangnya saja.
Jae Bok
mencuci pakaian, Won Jae melihat Jae Bok yang sedang mencuci lalu bertanya
apakah itu pakaian Jin Wook. Jae Bok membenarkan karena harus mencucinya
sebelum membawanya besok. Won Jae merasa kalau Anak memang musuh terburuk para
orang tua.
“Tapi apa
kau yakin tidak apa-apa dia tinggal dengan pemilik rumah itu?” kata Won Jae
khawatir
“Ibunya
Jung Hee ada di sana. Aku akan terus memeriksanya juga” kata Jae Bok yakin
Che Ri
datang memberitahu Jae Bok kalau Hae Wook mengompol. Keduanya kaget mengetahui
Hae Wook yang sudah sekolah mengompol.
Jae Bok
menemani Hae Wook tidur, Hae Wook meminta maaf pada ibunya. Jae Bok tak
memarahinya karena mengaku waktu seumur Hae Wook itu kalau sering Ngompol juga
begitu juga Jin Wook dan mengartikan kalau anaknya itu akan tumbuh besar dan
menyuruhnya tidur lagi.
Ketiganya
duduk diruang tengah, Jae Bok pun bertanya pada Che Ri apakah Hae Wook pernah
ngompol juga sebelum. Che Ri membenarkan kalau itu sudah terjadi Beberapa kali
setelah sekolah tapi meminta agar jangan beritahu kepada siapa pun.
“Kau
seharusnya memberitahu kami.” Ucap Hye Ran mengomel. Won Jae membela kaalu
anaknya itu punya sikap yang baik seperti yang dilakukan.
“Tapi Jae
Bok, ini tampak seperti pertanda buruk. Mungkin benar begitu..karena mereka
masih anak anak” kata Won Jae khawatir. Jae Bok hanya diam memikirkanya.
Di sebuah
cafe
Jung Hee
bertemu dengan Sam Kyu dan kaget mengetahui kalau Na Mi masih hidup. Sam Kyu
mengaku kalau mendengar dari Bong Goo
dan menyelidiki masalah ini, menurutnya segala sesuatu terjadi semuanya
karena uang. Ia menyakinkan kalau Na Mi juga merayu Jung Hee karena uang.
Ia pun
memperlihatkan rekening dengan jumlah tranferan Deposito dari Choi Duk Boon,
30,000 dollar. Jung Hee mengingat saat itu mengejutkan Na Mi di rumah sakit dan
terlihat memegang amplop yang berisi uang yang tak boleh disentuhnya.
Sementara
Bong Goo bertemu dengan Eun Hee yang sudah menunggunya ditaman, lalu
berkomentar akan melihat seberapa banyak akan menggunakannya. Keduanya pun
duduk berdampingan. Eun Hee mengakuterkejut
karena tidak mudah bagi orang seperti dirinya untuk menghubungi Bong Goo dulu
“Benar,
Bukan gayamu untuk menghubungi dulu. Apa yang kau mau dari aku?” kata Bong Goo
blak-blakan.
“Ini terlalu
cepat kali. Aku hanya ... ingin lebih dekat denganmu. Apa yang akan kau lakukan
untuk ku ... Kalau aku kembali membantumu?” ucap Eun Hee, Bong Goo mengaku
kalau itu apapun yang diinginkan Eun Hee.
Saat itu
Sam Kyu melaporkan pada Eun Hee kalau sudah bertemu dengan Koo Jung Hee dan
menceritakan semuanya, setelah itu menatap Jung Hee seperti shock dan sedikit,
merasa kalau tidak tega .
Jung Hee
menangis melihat rekening Na Mi yang menerima bayaran lalu mengingat kembali
ucapan Sam Kyu di cafe. “Na Mi pasti
melakukan apapun untuk uang. Itu
sebabnya dia bahkan memalsukan kematiannya sendiri”
Setelah
itu bertemu dengan Manage Cho mengaku kalau sudah tahu semuanya jadi meminta
agar jujur. Manager Cho mengatakan kalau Jung Na Mi akan melakukan apa saja demi uang
maka berkencan dengan dirinya dan juga Jung Hee. Menurutnya Na Mi sangat
berantakan apabila memberikan uang pasti akan tahu yang diperbuatnya.
Bong Goo
membalikan papan tulis dengan gambar bagan dan mengajak Jae Bok agar memulai briefing.
Jae Bok binggung karena tidak bersama Sam Kyu, Bong Goo mengaku kalau mencurigakan
jadi tidak bisa percaya padanya.
“Pertama
Moon Hyung Sun bertemu dengan Na Mi. Dia menawarkan uang untuk merayu Koo Jung
Hee.” Kata Bong Goo yang sebelumnya Nyonya Choi datang dengan memberikan uang
bulanan di cafe.
“Tapi, Na
Mi melenceng dari misinya dan menyukai
Koo Jung Hee. Itu sebabnya orang ini
menjadi pecundang tanpa alasan. Tapi begitu rencananya kacau, Moon Hyung
Sun mencoba membunuh Na Mi.” Kata Bong Goo, mengetahui Nyonya Choi yang datang ke rumah Na Mi
sebelum kejadian.
“Saat itu,
seseorang mengambil alih, Dia memalsukan kematiannya Jung Na Mi dan menyembunyikannya. Dia yang datang
kemarin, namanya Bryan.” Ucap Bong Goo menempelkan foto di papan. Jae Bok pun
mengenal kalau itu pria yang sebelumnya.
“Iya... Aku
tidak bisa menemukan apa-apa tentangnya. Na Mi bilang dia seorang pekerja di villa,
tetapi mengingat bagaimana semuanya ditata, maka dia bukan siapa-siapa. Tapi Melihat
bagaimana dia terlibat dengan mereka, maka mereka pasti punya hubungan.” Kata Bong
Goo
Saat itu
ia pikir kalau akar dari semua masalah dengan menempelkan menunjukan foto Lee
Eun Hee. Jae Bok bing berpikir alasan apakah
itu untuk merebut Koo Jung Hee atau ada yang lainya. Bong Goo pikir mereka
harus mencari tahu.
“Aku akan
bekerja sama dengan Eun Hee.” Kata Bong Goo, Jae Bong binggung bekerja apa
maksudnya.
Saat itu
terdengar Sam Kyu akan masuk ruangan, Bong Goo dan Jae Bok langsung membalikan
papan tulis. Sam Kyu heran melihat keduanya yang mengunci pintu selama berkerja. Bong Goo dan
Jae Bok melonggo, Sam Kyu pun bertanya-tanya apa yang mereka lalukan saat pintu
terkunci. Bong Goo beralasan tanganya lemah setelah buang air besar. Sam Kyu
merasa kalau keduanya mencurigakan.
Jin Wook
duduk didepan lapangan sambil melamun, Che Ri mendekat lalu bertanya apakah
sangat menyukai Eun Hee. Jin Wook
mengomel kalau Che Ri itu tidak tahu
apa-apa.
“Kau membuang
ibumu dan Hae Wook ... demi tinggal di rumah Ahjumma "Sesat" itu”
ucap Che Ri marah
“Aku juga
bisa marah, Ibu dan ayahku bercerai tapi mereka berbohong denganku” Kata Jin
Wook kesal
“Aigoo..Orang
ini. Kapan kau akan tumbuh dewasa? Lalu perceraian orang tuamu apa hubungannya
dengan mu? Mereka punya kehidupan mereka
sendiri.” Ucap Che Ri
Jin Wook
pun tak peduli karena menurutnya merasa terganggu. Che Ri memangil Jin Wook sebelum
pergi memperingatinya agar berHati-hati Terutama dari
Ahjumma"sesat" dan Berhenti
mengambil semua yang diberikan seperti anak anjing dan menurutnnya di suatu
tempat di lantai ketiga di mana tidak ada yang bisa pergi kesana, mungkin ada
tumpukan mayat disana. Jin Wook berteriak menyuruh Che Ri agar berhenti membuatnya
takut dan Khawatirkan dirinya sendiri,serta Jangan tertarik dengan hidupnya.
Che Ri mengeluh dengan sikap Jin Wook yang sudah memperingati sebelumnya.
Jin Wook
turun ke lantai satu memanggil Eun Hee meminta agar membuatkan cemilan yang
enak dan ingin makan telur dadar. Eun Hee dengan senyuman sinisnya malah balik
bertanya kenapa ia yang harus membuatnya, kalau ia bukan pembantunya. Jin Wook
melonggo tak percaya kalau skap Eun Hee berubah, Eun Hee bahkan mengejek Jin Wook
itu Anak manja.
Won Jae memberitahu
Jae Bok karena khawatir dengan Hae Wook jadi membawanya untuk tes psikologi dan menunjuk
kalau Hae Wopk punya separation anxiety”kecemasan yang timbul akibat
keterpisahan
Jae Bok mengartikan kalau karena hidup terpisah dari ayahnya. Won Jae pikir Itu mungkin penyebabnya.
Jae Bok mengartikan kalau karena hidup terpisah dari ayahnya. Won Jae pikir Itu mungkin penyebabnya.
“Lalu Bagaimana
dengan Jin Wook? Apa dia baik baik saja?” tanya Jae Bok cemas
“Dia tipe
orang yang mengekspresikan emosinya, jadi dia baik-baik saja. Tapi tidak ada
yang tahu. Mari kita semua duduk dan berbicara bersama-sama nanti.” Ucap Won
Jae
Jae Bok
seperti merasa cemas lalu menelp ibu mertuanya. Ibu Mertuanya sedang berbelanja
mengeluh Jae Bok yang menelp. Jae Bok menanyakan keadaan anaknya. Ibu Jung Hee
mengatakan sduah membawanya ke kelas persiapan dan sedang pergi ke supermarket.
“Kenapa?
Apa kau tidak punya sedikit kepercayaan denganku.”ucap Ibu Jung Hee sinis, Jae
Bok akhirnya mengucapkan terimakasih pada ibunya yang sudah menjaga anaknya.
Saat itu
Eun Hee datang bertanya-tanya apakah sudah melihat barang-barangnya, Ibu Jung
Hee terlihat bahagia diajak berbelaja oleh Eun Hee.
Won Jae
memperlihatkan gambar dua anak Jae Bok, mengartikan seberapa kecil mereka dan
ada Yang paling serius dengan memperlihatkan
sebuah gambar padahal meminta agar mengunakan warna tapi Hae Wook menolak. Jae
Bok seperti makin cemas akhirnya memutuskan untuk pamit pergi pada temanya dan
akan meneleponnya nanti. Won Jae binggung mau kemana Jae Bok pergi.
Jin Wook
masak ramyun sendiri didapur dan merasa sangat lapar tapi belum matang juga,
saat mengangkat panci kakinya tersandung dan mienya tumpah di lantai. Akhirnya ia
berjongkok menangis memanggil ibunya,e mengingat saat ibunya memasakan nasi
goreng yang ditutup dengan telur dadar. Lalu dengan sinis mengatakan pada
ibunya kalau ingin tinggal dengan ayahnya.
Jae Bok datang
melihat anaknya sendirian dan langsung memeluknya, Jin Wook pun langsung
menangis meminta maaf pada ibunya. Jae Bok merasa sedih melihat anaknya yang
sendirian dirumah bahkan harus masak sendiri.
Sementara
Ibu Jung Hee terlihat senang tapi mengaku tak enak hati kalau terus menerima
hadiah. Eun Hee mengatakan kalau ingin memperlakukan ibu Jung Hee Seperti
ibunya sendiri. Ibu Jung Hee pun mengaku kalau sangat senang mendapatkan
seorang putri cantik seperti Eun Hee. Mereka kaget melihat Jae Bok sudah
berdiri didekat mereka.
“Apa yang
ibu lakukan di sini? Jin Wook ada di rumah. Dan Ibu bilang membawanya ke kelas
persiapan nya.” Ucap Jae Bok sinis
“Ya..itu
karena Dia tidak mau pergi kesana” kata Ibu Jung Hee. Eun Hee dengan ramah
mengajak untuk pergi ke perawatan muka dan akan bicara dengan Jae Bok.
“Kau
benar benar..Aku tidak melakukan sesuatu yang mengerikan. Beraninya kau meninggikan
suara mu denganku?” ucap Ibu Jung Hee sinis pada Jae Bok.
Jae Wook
mendengar dari Jin Wook kalau Eun Hee itu sedang ada bisnis dan bisnisnya itu tertanya mengajak
neneknya Jin Wook keluar untuk Shopping yang seharusnya mengawasinya. Eun Hee
mengaku kalau tidak tahu kalau ibu Jung Hee seharusnya mengawasinya. Jae Bok
pikir itu aneh.
“Kau kan
melihat aku meninggalkan Jin Wook tadi malam, tetapi Apa kau tidak berpikir
sampai sejauh itu? Apa Ibu tidak mengatakan apa-apa?” kata Jae Bok kesal
“Kau bilang
jangan campuri urusan yang berhubungan dengan anak anak. Itu sebabnya aku
melakukannya” ucap Eun Hee sinis
“Apa kau
menyalurkan perhatianmu kepada ibunya Koo Jung Hee? Karena dia kan ibunya Jung
Hee.” Kata Jae Bok sinis, Eun Hee pikir memah harus baik dengan Ibu Jung Hee.
“Jin Wook
anak dari Jung Hee, Kau sangat
menyukainya dan memberinya ponsel Lalu pergi ke sekolahnya, berpura-pura
menjadi ibunya. Tapi kau berubah hanya karena satu perjanjian” ucap Jae Bok tak
percarya
“Lagipula
Dia bukan anakku dan Aku mencoba untuk jadi baik untuknya tetapi kauaterus
bilang kalau aku keluar dari barisan, Jadi mereka akan terluka nanti” kata Eun
Hee angkuh
Jae Bok benar-benar
heran dengan sikap Eun Hee yang berani mengatakan hal itu padahal sebelumnya
mengakui kalau menyukai Koo Jung He dan sekarang bersikap sinis kalau pada anak
Jung Hee didepan ibunya.
“Apa yang
baru saja kau katakan? Apa seorang ibu punya otoritas yang besar Semuanya? Hanya
karena kau melahirkan tidak membuatmu jadi seorang ibu.” Ucap Eun Hee sinis,
Jae Bok bener-benar tak percaya dengan tingkah Eun Hee.
Saat ada
seorang ibu yang memarahi anaknya sambil memukul terus karena si anak yang
menangis. Eun Hee melihatnya mengingat kejadian saat ibunya memukul bersama
adiknya bahkan menyuruhnya mati saja. Jae Bok ikut melihat ingin mendekat tapi
Eun Hee lebih dulu yang mendekat dengan menahan tangan si bu
“Anak itu
sudah menangis... Kenapa kau marah... dengan kehidupan anakmu?” ucap Eun Hee,
Si ibu heran dengan tingkah Eun Hee, begitu juga Jae Bok.
“Kalian
jauh lebih buruk. Kalian seharusnya menghentikan dia, dan tapi kalian
menontonnya saja Bagaimana kalian bisa menonton dan tertawa sementara anak-anak
itu sedang dipukul?” teriak Eun Hee histeris menyuruh semua orang pergi menjauh
darinya.
Jae Bok
benar-benar kaget melihat Eun Hee yang terlihat berbeda. Eun Hee melepaskan
tangan Jae Bok berteriak menyuruhnya agar pergi saja. Jae Bok langsung
mencengkram lengan Eun Hee menatapnya seperti melihat mata yang berbeda.
Bersambung
ke episode 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar